1. Konfigurasi ion besi (III), 26Fe3+, mempunyai
elektron tidak berpasangan sebanyak …. A. enam
Ada lima electron tidak berpasangan
Jawaban: B
2. Perhatikan reaksi berikut!
3TiO2(s) + 4BrF3 (l) 3TiF4 (s) + 3O2 (g)
Bila 1,6 g cuplikan yang mengandung TiO2
(Ar :Ti = 48, O = 16) menghasilkan 0,16 g O2,
maka presentase (%) massa TiO2 dalam
cuplikan tersebut adalah ….
Massa cuplikan 1,6 gram maka dicari dahulu TiO2 (Mr=80) dari persamaan
reaksi
Koefisien O2 sama dengan koefisien TiO2
maka mol TiO2= 0,005 mol.
3. Dalam 15,9 gram senyawa tembaga (I) sulfida
Tembaga Cu2S (lihat romawi I menunjukkan
biloks = 1). Maka banyaknya Cu adalah… Ar.Cu . indek Cu
tubuh manusia mengikuti persamaan reaksi berikut:
C6H12O6 + 6O2 6H2O + 6CO2 H= - 2820
KJ
Dengan menganggap semua glukosa terurai menjadi air dan karbon dioksida, serta semua kalor yang dihasilkan digunakan menaikkan suhu badan, seseorang dengan berat badan 75 kg (kapasitas kalor spesifik = 4 J K-1 g-1), yang mengonsumsi 18 gram
glukosa (Ar: C = 12, O = 16, H =1), akan mengalami kenaikan suhu badan sebesar …. A. 0,4 K
Mol glulkosa = gr/Mr = 18/180 = 0,1 mol
ΔH = -Q
Kalor untuk pembakar dalam 0,1 mol
konjugasinya 1:1 pasangan yang paling cocok untuk membuat larutan penyangga dengan pH sekitar 7 adalah …
A. K3PO4 + K2HPO4
Campuran penyangga yang mempunyai pH sekitar 7 adalah cmpuran H2PO4- (ka=
direaksikan dengan 100 mL NaOH 0,05 M, maka pH larutan akhir adalah ….
A. 2 log 3 D. 4 log 6 Maka larutan adalah buffer (karena mol asam lemah lebih besar dari mol basa kuat)
Besar - kecil
7. Data berikut merupakan data laju reduksi
Nitrogen monoksida (NO2) oleh gas
hidrogen:
Y = 1
Ordo total adalah x + y = 1 +1 = 2
Jawaban: C
8. Perubahan bilangan oksidasi unsure N
pada reaksi: Sn + 4HNO3 SnO2 + 4NO2
Perubahan biloks = 1
Jawaban: E
9. Senyawa yang dihasilkan dari reaksi antara benzena dengan asam nitrat dan
asam sulfat pekat pada suhu 50o C adalah
….
10. Hasil reaksi antara 2-klorobutana dengan NaOH direaksikan kembali dengan asam
sulfat pada suhu 1000C. Hasil akhir yang
diperoleh adalah...
A. butana D. butenol
B. butanol E. butanal
C. butena
11. Senyawa-senyawa berikut ini dibentuk dari atom-atom 1H, 5B, 6C, 7N, 9F, dan 16S.
Molekul-molekul yang menggunakan orbital
hibrida sp3 pada atom pusatnya adalah ….
(1) BF3
ditritasi dengan 25 mL NaOH 0,1 M. Jika diketahui Ka CH3COOH = 10-5, pernyataan
yang benar tentang reaksi titrasi tersebut adalah …. (1) pH larutan asam sebelum titrasi adalah 3 (2) pH larutan setelah titrasi 7
(3) CH3COONa hasil reaksi mengalami
hidrolisis
(4) konsentrasi Na+ dalam campuran 0,05 M
Pembahasan:
1. [H+] = (ka. M)1/2
= (10-5 . 0,1)1/2
= (10-6)1/2
= 10-3
pH = 3
2. 25ml CH3COOH 0,1M+25mLNaOH 0,1
2,5mmol 2,5mmol Karena mmol sama maka reaksi mengalami hidrolisis bersifat basa , bukan netral karena asam lemah dan basa kuat. Maka pH>7
3. CH3COONa mengalami hidrolisis
karena mngandung CH3COO- yang
merupakan basa kuat dari asam lemah 4. Konsentrasi Na+ = 2,5
Pernyataan yang benar tentang reaksi-reaksi di atas adalah ….
(1) Kalor yang dilepaskan pada pembakaran 1 mol C(s) lebih besar dibandingkan
(3) Perubahan entalpi pembentukan standar gas CO adalah -110,5 kJ/mol
(4) Pada T dan P yang sama, pembakaran 1 mol C(s), 1 mol H2 (g), dan 1 mol CO(g) pembentukan 1 mol CO2 adalah 394 kj
sedangkan pada pembentukan 1 mol
14. Apabila sepotong logam alumunium
dimasukkan ke dalam larutan MgCl2 1 M,
unsur magnesium akan mengendap. (Eo Mg2+/Mg = -2,356 V; Eo Al 3+/Al = -
1,676 V)
SEBAB
Oksigen lebih mudah mengoksidasi magnesium dibandingkan dengan oksigen mengoksidasi alumunium
(Eo O
2/H2O = +1,23 V
Pembahasan:
Potensial sel Mg lebih kecil dari Al sehingga lebih mudah teroksidasi, oleh karena itu alumunium tidak dapt menggeser Mg maka reaksi tidak terjadi. Hal ini karena oksigen lebih mudah mengoksidasi magnesium disbanding dengan oksigen mengoksidasi alumunium.
Dalam reaksi endotermis, keadaan kesetimbangan bergeser ke kanan jika temperatur dinaikkan.
Pembahasan:
Jika temperature naik, maka reaksi akan bergeser ke arah endoterm. Maka reaksi ke kanan. Jika ke kanan maka NO akan bertambah.
Pada reaksi endotermis kesetimbangan bergeser kea rah endoterm.