• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BRAND ACCOR DAN FASILITAS TERHADAP LOYALITAS TAMU DI HOTEL NOVOTEL SEMARANG Tuwuh Adhistyo Wijoyo, SE., M.Par

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH BRAND ACCOR DAN FASILITAS TERHADAP LOYALITAS TAMU DI HOTEL NOVOTEL SEMARANG Tuwuh Adhistyo Wijoyo, SE., M.Par"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BRAND ACCOR DAN FASILITAS TERHADAP LOYALITAS TAMU DI HOTEL NOVOTEL SEMARANG

Tuwuh Adhistyo Wijoyo, SE., M.Par zefanya.adhistyo@gmail.com

dosen STIEPARI Semarang

ABSTRAK

(2)

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAHAN

Accor adalah perusahaan yang mempunyai nama besar di kalangan pengusaha hotel sejak tahun 1960an. Accor pertama kali berdiri di Perancis dengan menggunakan nama Novotel. Accor selalu mempunyai inovasi disetiap tahunnya dan mengembangkan perusahaannya hingga mempunyai anak perusahaan dengan nama yang berbeda untuk setiap kelasnya.

Brand atau merk adalah nama besar suatu produk yang sduah dipatenkan, yang umum dicari, diinginkan dan digunakan oleh masyarakat. Karena hanya dengan

mengkonsumsi barang dengan brand ternama, masyarakat merasa bahwa dirinya setara atau bahkan lebih dari orang lain.

Terkadang sebuah brand dalam dunia perhotelan hanya dianggap sebuah nama, namun tanpa disadari memiliki pengaruh besar dari pada kualitas karyawan hotel, pelayangn yang diberikan hingga fasilitas hotel. Tidak mengherankan jika banyak tamu hotel yang menjadi pelanggan tetap disuatu hotel karena hotel berhasil memenuhi keinginan para tamu. Beberapa tamu menginap di hotel karena prestasi yang berhasil diraih hotel tersebut, bahkan ada tamu yang menginap hanya karena hotel tersebut menggunakanbranddengan skala internasional seperti halnya Accor.

Fasilitas merupakan segala sesuatu yang menambah dan mendukung nilai suatu produk. Dan untuk fasilitas hotel dapat ditemukan di dalam kamar dan di luar kamar. Fasilitas yang ada di hotel sealu mengikuti perkembangan masyarakat, sehingga pembaharuan selalu dilakukan bertahap untuk memenuhi kepuasan tamu.

Secara umum loyalitas adalah keadaan dimana seseorang yang telah percaya terhadap suatu produk dan terus menggunakannya dikarenakan kepuasan yang telah ia dapat saat menggunakan produk tersebut.

(3)

tamu dengan harapan tamu akan menginap, dengan selalu memberikan fasilitas yang sesuai dengan standart Accor untuk Novotel.

B. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkanuraianlatarbelakangmasalah,

identifikasimasalahdanpembatasanmasalahtersebutdiatas, makamasalah yang dirumuskanadalah :

1. Apakah ada pengaruh brand Accor terhadap loyalitas tamu di Novotel Semarang ? 2. Apakah ada pengaruh fasilitas Novotel terhadap loyalitas tamu di Novotel Semarang

?

3. Variabel mana yang paling berpengaruh terhadap loyalitas tamu di Novotel Semarang ?

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORITIS, KERANGKA PIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A.Landasan Teori

Hotel

Menurut Made Sulendra Astika dan I.B. Made Widja, (1992:36), hotel ialah suatu bangunan dimana para tamu bisa mendapatkan akomodasi (penginapan), makan dan minum, dan pelayanan-pelayanan (service), serta fasilitas-fasilitas rekreasi lainnya dan berbentuk dengan tujuan mencari keuntungan. Jadi hotel merupkan suatu service industri jasa yang bertujuan untuk mencari keuntungan.

Merk atau Brand

(4)

Defini merek menurut America Marketing Association dalam Kotler dan Keller (2008) adalah nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan suatu kombinasi dari semua yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa, penjual atau sekelompok penjual dan untuk mendeferensiasikannya dari barang dan jasa pesaing.

Fasilitas

Fasilitas menurut Tjiptono (1997) dalam Ari Budi (2010), adalah sumber daya fisik yang ada sebelum suatu jasa dapat ditawarkan kepada konsumen. Sedangkan menurut Keputusan Menparpostel Nomor KM 37/PW.340/MPRT-86 yang tertulis dalam Ari Budi (2010) menjabarkan bahwa fasilitas merupakan sarana yang disediakan oleh hotel. Pada dasarnya fasilitas ini merupakan faktor yang menentukan pilihan orang untuk tinggal atau menginap di suatu hotel tertentu.

Tidak jauh berbeda dengan ungkapan Sulistyono (2006) dalam Ari Budi (2010) yang menuturkan bahwa fasilitasfasilitas dalam suatu hotel adalah kamar tidur dengan segala perlengkapannya, restoran/cafe dengan pendukungnya, fasilitas tambahan (fasilitas olahraga atau hiburan), dan lain-lain. Secara umum fasilitas yang ada di suatu hotel terdiri dari kamar, restoran dan fasilitas tambahan yang disediakan untuk memenuhi keinginan tamu. Namun, jika dilakukan pengamatan lebih lanjutpada setiap hotel dengan tingkatan bintang yang berbeda, fasilitas yang diberikan akan berbeda. Hal tersebut ditentukan berdasarkan tingkat bintang dan keputusan menajemen hotel tersebut, serta perkembangan ilmu dan teknologi.

Loyalitas

Definisi yang ditulis oleh Griffin (2002) dalam Didit Saputra (2011) yaitu : loyality is defined as on random purchase expressed overtime by some decision making unit.Berdasarkan pengertian tersebut dapat diketahui bahwa loyalitas disebut pembelian secara acak yang cepat disetiap waktu dengan beberapa pilihan yang dibuat untuk suatu produk.

(5)

cenderung dinyatakan setiap waktu oleh beberapa unit pembuat keputusan dengan mempertimbangkan satu atau lebih alternatif merek di luar merek-merek tertentu yang sejenis, yang merupakan suatu proses psikologis.

Tingkatan loyalitas pelanggan

Tidak mudah untuk menentukan seorang konsumen loyal atau tidak, hingga ada tingkatan loyalitas menurut Aaker (1997) yang ada dalam diri konsumen.

5

4

3

2

1

Berdasarkan tingkatan itu, terdapat 5 tindakan konsumen dalam membeli atau menggunakan suatu produk yang dimulai dari dasar ke puncak segitiga, dengan penjelasan sebagai berikut :

a. Tingkatan pertama

Berada paling bawah, karena pada tingkatan ini konsumen berpindah-pindah atau konsumen masih membeli produk dengan merk yang berbeda-beda. Sehingga pada tingkatan ini tidak ada loyalitas terhadap suatu merek.

b. Tingkatan kedua

Pada tingkatan ini konsumen merasa puas dan dapat membeli kembali dikarenakan kebiasaan, namun konsumen tidak mempunyai masalah untuk beralih ke produk/merek lain, sehingga memungkinkan konsumen menggunakan merek yang berbeda secara bersama

c. Tingkatan ketiga

Tingakatan yang berada ditengah ini memiliki konsumen yang puas terhadap suatu produk dikarenakan konsumen beralih dari produk sebelumnya sehingga konsumen mulai meninggalkan produk sebelumnya.

d. Tingkatan keempat

Keaadan pada tingkatan ini yaitu konsumen yang menyukai brand dan menganggapnya sebagai saudara, sehingga konsumen mulai membeli produk terus menerus dan tidak menggunakan produk lainnya.

(6)

Tingkat yang paling atas merupakan puncak dari loyalitas konsumen terhadap merek. Dimana konsumen akan konkrit dan setia terhadap produk tersebut, dan memungkinkan konsumen untuk mengajak orang terdekat menggunakan produk tersebut.

Karakteristik dan ukuran Loyalitas

Menurut Griffin (2002), menyebutkan beberapa karakteristik loyalitas konsumen yaitu : a. Konsumen membeli produk secara teratur

b. Konsumen membeli pula produk diluar lini produk / jasa c. Konsumen merekomendasikan produk kepada orang lain

d. Konsumen akan menunjukkan kehebatan atau keunggulan dari daya tarik produk yang sejenis dan pesaing.

B.Kerangka Pemikiran Teoritik

Keloyalitasan seorang pelanggan menjadi tolok ukur kesuksesan suatu

perusahaan. Keloyalitasan pelanggan yang dapat dilihat langsung yaitu dengan konsumen yang membeli ulang produk suatu perusahaan karena merasa puas dengan pelayanan yang diberikan selama menggunakan prosuk tersebut, dan kemudian hari konsumen tersebut dapat disebut sebagai pelanggan tetap.

Berdasarkan kerangka pikir diatas maka model penelitian ini adalah seperti berikut :

Merek / Brand :

1. Persamaan konsep diri dengan merek 2. Membeli pula produk

diluar lini produk 3. Merekomendasikan

(7)

C. Hipotesispenelitian

Berdasarkanlatarbelakangdanlandasanteori yang telahdisampaikansebelumnya, makadapatdirumuskanhipotesissebagaiberikut :

1. Ada pengaruh antara brand dengan loyalitas tamu yang menginap 2. Ada pengaruh antara fasilitas dengan loyalitas tamu yang menginap

3. Variabel fasilitas lebih mempengaruhi loyalitas tamu daripada variabel brand atau merek

D.Populasidan Sampel 1. Populasi

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh konsumen yang telah menggunakan jasa yang ada di Novotel Semarang, dengan data terakhir sebanyak 94.118 orang.

2. Sample

(8)

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel brand dengan loyalitas tamu yang menginap di Novotel Semarang. Hal ini terlihat dari respon yang baik dalam kuesioner dan data internal hotel yang menunjukkan bahwa tamu yang menginap lebih dari satu kali merupakan member dari Accor, dapat LeClub Accor hotel ataupun Advantage Plus.

2. Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel fasilitas dengan loyalitas tamu Novotel Semarang. Fasilitas yang terdapat di Novotel dinilai baik dan sesuai kebutuhan tamu, namun tidak termasuk variable yang dapat membuat tamu tersebut loyal.

3. Dalam penelitian saya ini, variabel yang paling mempengaruhi loyalitas tamu adalah variabel brand. Selain hal tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa variabel fasilitas merupakan bagian dari brand itu sendiri dan brand merupakan bagian kecil dalam suatu produk.

Peneliti secara umum menyimpulkan bahwa mendapatkan loyalitas tamu didalam sebuah perusahaan perlu terlebih dahulu mendapatkan kepercayaan dari

konsumennya, khususnya untuk perusahaan jasa seperti hotel. Kepercayaan tamu dapat diperoleh dengan memberikan pelayanan dengan kualitas sesuai standar manajemen internasional dan selalu mengutamakan kebutuhan tamu. Setelah tamu memberikan kepercayaannya, secara perlahan tamu tersebut akan loyal dan terlihat saat tamu tersebut menginap kembali. Maka dalam penelitian ini,

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, D.A.. 1997.Manajemen Ekuitas Merek : Manfaat Nilai Suatu Merek. Jakarta : Penerbit Mitra Utama

Accor Group. 2012.Accor Becoming The Global Benchmark In Hospitality–2012

Annual Report. Perancis : Communication and External Relations Department.

Balai Pendidikan dan Latihan Pariwisata Bandung. 1992.Pengetahuan Dasar Usaha Perhotelan. Bandung.

Durianto, Darmadi. 2004.Brand Equity Ten : Strategi Memimpin Pasar. Jakarta : PT. Gramdedia Pustaka Utama.

Faustina, Belinda. 2009.Pengaruh Brand Accor Terhadap Loyalitas Pelanggan. Semarang : STIEPARI.

Keputusan Menparpostel Nomor KM 37/PW.340/MPRT-86.www.cari-pdf.com

Kotler, P. Dan Keller K.L., 2008,Manajemen Pemasaran, Jakarta : Indeks.

Kotler, Philip. 2009.Manajemen Pemasaran, Jilid 2, Edisi 13. Alih Bahasa Benyamin Molan. Jakarta: Prehalindo.

Lau, G.T. dan Lee, S.H.. 1999.Customer’s Trust in a Brand and the Link to brand

Loyallity. Journal of Market Focused Management, Vol. 4.

Novotel Semarang. 2014.Novotel Semarang-Company Profil, Semarang : HRD Novotel Semarang.

Rumekso. 2009.Housekeeping Hotel : Floor Section. Yogyakarta : Andi Offset Sambodo, Agus dan Bagyono. 2006.Dasar-dasar Kantor Depan Hotel. Yogyakarta :

Andi Offset

Saputra, Didit. 2011. Pengaruh Pelayanan dan Fasilitas terhadap Loyalitas Konsumen untuk Kembali Melakukan Kegiatan MICE di Patra Semarang Convention Hotel, Semarang: STIEPARI.

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan persentase skor kemampuan berpikir analitis pada indikator mengungkapkan informasi dalam tabel atau grafik sederhana merupakan indikator dengan

Proses modifikasi file dapat dilakukan langsung pada folder GSDL, yaitu jika akan mengubah tampilan/fungsi, file yang dimodifikasi berada pada folder C:/program files/gsdl/macros

Pegawai TIKI AMBON memberikan pelayanan yang baik dengan dengan jumlah seratus satu (101) orang pelanggan yang sudah didapatkan memberikan respon atau pendapat yang sangat

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa galur mutan jarak pagar G1 memiliki produktivitas paling tinggi, ditunjukkan oleh rata-rata jumlah buah, jumlah biji, berat buah

Untuk penelitian selanjutnya disarankan tentang analisis parameter lain yang berhubungan dengan produksi pertanian, seperti pola tanam, sistem irigasi, dan lain-

Rencana pengembangan yang terkait dengan kegiatan Bidang Cipta Karya tidak memberikan pengaruh negatif terhadap isu peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya

Tabel 4.5 Tanggapan Indikator Decisiveness (Ketegasan) Pada Karyawan.59 Tabel 4.6 Hasil Indikator Decisiveness (Ketegasan) Pada Pemilik dan Karyawan...60. Tabel 4.7