• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBATASI TAYANGAN TELEVISI BAGI ANAK DI PERGURUAN TK PERMATA BANGSA BINJAI BARAT (Studi Kasus terhadap Wacana di Hapusnya Beberapa Tayangan Kartun di Indonesia)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PERAN ORANG TUA DALAM MEMBATASI TAYANGAN TELEVISI BAGI ANAK DI PERGURUAN TK PERMATA BANGSA BINJAI BARAT (Studi Kasus terhadap Wacana di Hapusnya Beberapa Tayangan Kartun di Indonesia)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN WAWANCARA

(Dilaksanakan dengan teknik wawancara mendalam)

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBATASI TAYANGAN TELEVISI BAGI ANAK DI PERGURUAN TK PERMATA BANGSA BINJAI BARAT

(Studi Kasus terhadap Wacana di Hapusnya Beberapa Tayangan Kartun di Indonesia)

Oleh : Deby Aqmarina (110904107)

Adapun beberapa pertanyaan yang diajukan kepada para orang tua sebagai

informan utama penelitian ini adalah:

1. Apakah Bapak/Ibu selalu menemani atau memantau anak anda ketika menonton televisi?

2. Berapa kali dalam satu hari anak Bapak/Ibu menonton televisi? 3. Berapa jam dalam satu hari anak Bapak/Ibu menonton televisi? 4. Apakah Bapak/Ibu membiasakan anak menonton kartun saja?

5. Apakah Bapak/Ibu tau tayangan kartun apa yang menjadi favorit anak anda?

6. Apakah Bapak/Ibu tau dan memahami tayangan kartun favorit anak anda yang menjadi konsumsinya setiap kali menonton televisi?

7. Apakah Bapak/Ibu memberikan dukungan anak anda terhadap tayangan kartun favoritnya tersebut?

8. Setujukah Bapak/Ibu jika anak anda menonton tayangan kartun itu? 9. Bagaimana menurut Bapak/Ibu mengenai kartun favoritnya tersebut? 10.Apakah anak Bapak/Ibu tidak mau menonton tayangan kartun yang lain

selain daripada kartun favoritnya tersebut?

11.Bagaimana menurut Bapak/Ibu mengenai tayangan-tayangan televisi saat ini?

12.Tahukah/pahamkah Bapak/Ibu mengenai simbol panduan dalam menonton televisi seperti R (Remaja), D (Dewasa), BO (Bimbingan Orang Tua) dan lain sebagainya?

13.Bagaimana Bapak/Ibu membatasi tayangan televisi jika bersimbolkan bukan untuk anak anda?

14.Tahukah Bapak/Ibu jika KPI berencana untuk menghapus beberapa tayangan kartun di Indonesia?

15.Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai wacana tersebut?

16.Bagaimanakah Bapak/Ibu menyaring tayangan-tayangan televisi saat ini (kebanyakan untuk orang dewasa) agar tidak menjadi konsumsi anak Bapak/Ibu jika KPI menghapus tayangan kartun favorit anak anda? 17.Apakah kiat/strategi Bapak/Ibu agar anak anda tetap menonton tayangan

(2)

Informan I : Ibu Winda

Peneliti : Apakah Bapak/Ibu selalu menemani atau memantau anak anda

ketika menonton televisi?

Narasumber : Selalu, selalu menemani dan memantau tontonannya, tidak saya

lewatkan waktu-waktu dia menonton tv

Peneliti : Buk, berapa kali dalam satu hari anak Ibu menonton televisi?

Narasumber : Gak terlalu sering lah, paling tidak 2-3 kali, karna si adek tu

kecil-kecil udah banyak kegiatan di luar sekolah, kayak les-les, piano,

sempoa, les di sekolah juga dia ikut

Peneliti : Berapa jam dalam satu hari anak Ibu menonton televisi?

Narasumber : Ya itu tadi, paling cuma 30-2 jam karna hari Minggu cuma hari

yang full ia menonton televisi, dan cuma boleh kartun. Yaa selagi

gak ada acara keluarga, liburan keluarga atau ada pekerjaan rumah

(PR), saya masih mengizinkan ia untuk menonton kartun full pada

hari Minggu itu, kadang juga ditemeni ayahnya

Peneliti : Apakah Ibu membiasakan anak menonton kartun saja?

Narasumber : Yaa tentu aja, memang harus kartun aja tontonannya. Kan masih

anak dibawah umur dan jangan sampe nonton yang lain-lain lah

Peneliti : Apakah Ibu tau tayangan kartun apa yang menjadi favorit anak

anda?

Narasumber : Iya tau, paling suka dia Spongebob Squarepants

Peneliti : Apa Ibu tau dan memahami tayangan kartun favoritnya itu? Apa

yang terkandung di dalamnya, bagaimana pesannya, bagaimana

dampaknya

Narasumber : Paham, itu kan banyak ngajarin tentang persahabatan, tolong

menolong, lucu pula, baik, positif, kadang ada juga ejek-ejekan,

jahil, tapi itu kan biasa, anak-anak juga ngerti dan kita juga harus

kasih tau juga kan saya sesekali nonton bareng si anak

Peneliti : Apakah Ibu memberikan dukungan anak anda terhadap tayangan

(3)

Narasumber : Dukung aja kok, kan masih kartun. Lagian selalu dibawah awasan

saya

Peneliti : Apakah anak Ibu tidak mau menonton tayangan kartun yang lain

selain daripada kartun favoritnya tersebut?

Narasumber : Selama ini saya selalu ngebimbing Kheysa supaya nonton kartun

lain yang bermanfaat juga namun memang dari pemantauan saya

sih iya, dia masih lebih milih Spongebob daripada yang lain

Peneliti : Nah saya mau bertanya nih Buk, menurut Ibu mengenai

tayangan-tayangan televisi saat ini itu gimana sih?

Narasumber : Kita semua juga tau ya, kebanyakan untuk dewasa, apalagi

sinetron-sinetron yang gak mendidik

Peneliti : Ibu tau dan paham tidak mengenai simbol panduan dalam

menonton televisi seperti R (Remaja), D (Dewasa), BO (Bimbingan

Orang Tua) dan lain sebagainya?

Narasumber : Paham saya paham

Peneliti : Nah, jadi bagaimana Ibu membatasi tayangan televisi jika

bersimbolkan bukan untuk Kheysa?

Narasumber : Kan masih dalam pengawasan saya, jadi gak khawatir lah bisa

saya saring secara langsung juga, dan selagi masih dalam

pemantauan saya ketika ia menonton televisi, saya selalu

mengizinkannya menonton kartun tersebut meskipun sudah ada

simbol seperti itu dan selama saya menemani Kheysa menonton

Spongebob, rasanya tidak ada yang perlu dikhawatirkan, nak.

Namanya juga kartun. Walaupun ada kartun yang terdapat cuplikan

seperti mencuri, kekerasan dan hal negatif lainnya. Tapi untuk

kartun Spongebob Squarepants, menurut saya aman aman aja

Peneliti : Ibu tahu gak kalau KPI berencana untuk menghapus beberapa

tayangan kartun di Indonesia?

Narasumber : Tau tau, itukan wacana sudah lumayan lama

(4)

Narasumber : Bagus sih kalo ada kartun yg menurut mereka gak baik, tapi kalo

spongebob saya rasa positif-positif aja kok, harusnya KPI itu

perhatiin tayangan lain aja.. udah tau tayangan anak-anak itu dikit

Peneliti : Apa kiat/strategi Ibu agar anak anda tetap menonton tayangan

kartun favoritnya dirumah agar tidak menonton tayangan lainnya?

Narasumber : Yah apa boleh buat ya, saya pasti membiasakan anak saya nonton

kartun lain dulu, kan masih banyak kartun lain yang positif juga,

selain itu pasang tv berlangganan khusus anak-anak aja saya, biar

gak jadi pikiran dan buat khawatir orang tua seperti saya

Peneliti : Wah, iya Bu. Kalau begitu, saya rasa cukup

pertanyaan-pertanyaan yang telah saya ajukan dan saya udah dapat informasi

yang banyak nih. Terima kasih banyak ya, Bu

Narasumber : Iya, Nak sama-sama

Informan II : Ibu Sri Bulanna

Peneliti : Apakah Ibu selalu menemani atau memantau anak anda ketika

menonton televisi?

Narasumber : Gak selalu, Nak. Namanya juga ada kerjaan diluar. Yang lebih

sering itu Bibinya, pembantu rumah tangga saya dirumah

Peneliti : Berapa kali dalam satu hari anak Ibu menonton televisi?

Narasumber : 2 atau 3 kali lah

Peneliti : Berapa jam Bu kira-kira?

Narasumber : Paling lama 4 jam saya rasa

Peneliti : Apa Ibu membiasakan anak menonton kartun saja?

Narasumber : Pastilah, lagian dia gak suka yang lain-lain, memang anak-anak

kan sukanya kartun

Peneliti : Apakah Ibu tau tayangan kartun favoritnya apa?

Narasumber : Iya tau, dia suka Tom & Jerry, nak. Vino itu suka kali sama

kucing, jadi dia saya liat suka kali juga sama kartun Tom & Jerry.

(5)

Boboy Boy itu, Upin & Ipin pun dia suka. Saya dukung aja

kartun-kartun itu sih, gak berbahaya kok menurut saya. Sesekali saya

menemani dia nonton dulu, kalo gak berbahaya ya udah, saya lepas

dia nonton sendiri. Kan kartun itu gak kayak sinetron-sinetron

sekarang yang buat anak-anak berimajinasi berlebihan

Peneliti : Apakah Ibu tau dan memahami tayangan kartun favoritnya

tersebut? Dampaknya, manfaatnya

Narasumber : Sedikit banyaknya saya paham, sebenarnya sebelum betul-betul

melepas anak saya nonton tv sama bibinya, saya selalu nemani dulu

dan mantau dulu

Peneliti : Ibu memberikan dukungan anak anda terhadap tayangan Tom &

Jerry itu untuk ditonton Vino?

Narasumber : Dukung-dukung aja sih, Vino anak yang penurut loh gak pernah

macem-macem seperti yang ditakutkan orang tua kalo nonton Tom

& Jerry

Peneliti : Emang menurut Ibu bagaimana kartun Tom & Jerry itu?

Narasumber : Yang saya liat cuma kejar-kejaran kucing sama tikus saja, tapi

sebenernya ngajarin kalo binatang sudah dipukul-pukul, ketimpa

ini itu, barang yang berat dan sakit, eh gak mati-mati, tapi ya itu

tadi kalo anaknya gak paham atau salah memaknai kartun itu, ya

saya kasih tau

Peneliti : Nah, bagaimana menurut Ibu mengenai tayangan-tayangan

televisi saat ini?

Narasumber : Semua juga tau, gak mendidik ya. Lebih banyak gak mendidik

daripada yang mendidik, kasian nanti anak-anak ya termasuk Vino

malah jadi nonton yang aneh-aneh kalo gak di awasi

Peneliti : Tahukah/pahamkah Ibu mengenai simbol panduan dalam

menonton televisi seperti R (Remaja), D (Dewasa), BO (Bimbingan

Orang Tua) dan lain sebagainya?

Narasumber : Iya saya tau, tapi itu sih setau saya kalo tayangan bukan buat

(6)

Peneliti : Bagaimana Ibu menyaring tayangan televisi jika bersimbolkan

bukan untuk Vino?

Narasumber : Pasti saya kasih tau, Alhamdulillah anaknya penurut, Vino itu

anak yang mudah di kasih tau, menurut saya karena sekolah disini

dia jadi anak yang penurut. Kalau kedapatan simbol yang bukan

untuknya tapi dia gak sengaja nonton tayangan itu, saya pasti kasih

tau. Saya pasti nasehati sebelumnya kalau itu bukan untuknya,

kadang sedikit saya beri gimmick seperti tayangan itu banyak

hantunya, Nak. Dengan gitu, Vino langsung nurut. Lagian Vino itu

tidak terlalu banyak punya kesempatan nonton tayangan yang

bersimbol seperti itu, jam 8 paling tidak dia udah tidur. Jadi saya

gak perlu khawatir

Peneliti : Tahukah Ibu jika KPI berencana untuk menghapus beberapa

tayangan kartun di Indonesia?

Narasumber : Wah, belum tau saya Nak, apa aja itu kartunnya?

Peneliti : Tom & Jerry termasuk Bu, karena katanya mengandung

kekerasan seperti yang Ibu sampaikan tadi, selain itu Spongebob,

Little Krisna, Crayon Sinchan, dan lain-lain. Bagaimana menurut

pendapat Ibu?

Narasumber : Ya kalo menurut KPI itu tayangan gak pantes ditayangin,

harusnya yang dihapus itu cuplikan-cuplikannya aja. Jangan

kartunnya juga, nanti anak-anak nonton apa? Malah sekarang

tayangan televisi banyak yang aneh-aneh, memang sih gak semua

kartun dihapuskan, tapi yang jadi favorit mereka nanti gimana.

Pasti orang tua lah paling berperan lagi

Peneliti : Nah, jadi apa kiat/strategi Ibu agar Vino bisa tetap menonton

tayangan kartun favoritnya dirumah agar tidak menonton tayangan

lainnya?

Narasumber : Apa boleh buat, beli VCD atau DVD lah yang banyak untuk

penggantinya nonton tv, sebelumnya saya ajarin juga ke pembantu

rumah tangga saya, bibinya, supaya bisa melakukan hal yang sama

(7)

Peneliti : Iya Bu, kalau begitu terima kasih atas waktunya ya, Bu. Maaf

buat Vino udah nungguin kita ngobrol padahal dia sudah minta

pulang

Narasumber : Gak papa, Nak. Sama-sama

Informan III : Bapak Hendra Sucitra

Peneliti : Apa Sir selalu menemani atau memantau anak anda ketika

menonton televisi?

Narasumber : Selalu, tapi si bungsu jarang nonton tv lebih sering nonton kartun

di smartphone saya lo, nonton di youtube atau liat-liat fotonya dari

hp saya

Peneliti : Berapa kali dalam satu hari Chintya menonton televisi?

Narasumber : Paling 2 kali, sebelum pergi sekolah itupun kalo sempat, sama

sore setelah siap semua aktivitas

Peneliti : Berapa jam Sir kira-kira?

Narasumber : 2 jam 3 jam lah udh paling lama sekali itu

Peneliti : Apakah Sir selalu membiasakan anak menonton kartun saja?

Narasumber : Pasti, gak ada tayangan lain yang saya izinkan selain kartun

Peneliti : Apakah Bapak/Ibu tau tayangan kartun apa yang menjadi favorit

Chintya?

Narasumber : Menurut gerak geriknya, dia suka simpan gambar Spongebob,

suka koleksi barang-barang bentuk Spongebob, kotak pensil, tas,

semua alat tulis dia Spongebob, tontonannya pun Spongebob

Peneliti : Apakah Sir tau dan memahami tayangan kartun favorit anak anda

yang menjadi konsumsinya itu?

Narasumber : Sewaktu saya ikut nonton Spongebob saya paham lah, kartun,

warna kuning, cuma isinya lelucon sama cerita-cerita positif

Peneliti : Apakah Sir memberikan dukungan anak anda terhadap tayangan

kartun favoritnya tersebut?

Narasumber : Selagi gak berbahaya saya dukung, itu kan jangkauannya memang

(8)

kira kalo nonton kartun seperti Spongebob ini, batasannya masih

ada dan ceritanya buat anak-anak suka

Peneliti : Bagaimana menurut Bapak/Ibu mengenai kartun favoritnya

tersebut?

Narasumber : Lucu, ngajarin yang baik-baik, gak ngandung kekerasan, baguslah

Peneliti : Apakah Chintya tidak mau menonton tayangan kartun yang lain

selain daripada kartun favoritnya tersebut, Sir?

Narasumber : Semenjak saya paralelkan tv saya ke kamar saya dan istri, dia

masih mau nonton kartun lain, pas di smartphone saya pun gitu

Peneliti : Paralel tv? Bagaimana itu, Sir?

Narasumber : Iya, TV dirumah saya hanya ada 3, di kamar saya dan istri, di

kamar anak sulung saya dan di ruang televisi. Jadi tiap kali nonton

tv, anak-anak saya yang lain yang masih kecil-kecil itu nonton tv

nya ya disitu. Tapi, yang membedakan itu channel nya hanya saya

dan istri yang bisa menggantinya. Alias saya paralel kan tv itu ke

kamar saya. Itu ya supaya anak-anak saya tidak menonton yang

aneh-aneh, terutama Chintya anak bungsu saya, jadi apa yang saya

tonton, itulah yang mereka tonton

Peneliti : Wah, menarik sekali, Sir. Menurut Sir tayangan-tayangan televisi

saat ini itu gimana?

Narasumber : Waduh, merusak imajinasi anak, gak real sama sekali, kalo

anak-anak nonton kan bisa berimajinasi jauh dari umurnya dia, Ketika

yang tidak mungkin dapat terjadi malah bisa terjadi padahal dibuat

melalui setting dan efek-efek aja, tak ada yang real. Itu kan tak

dapat dijangkau pemikirannya oleh anak-anak. Masa ada manusia

berubah jadi binatang, masa ada tuyul-tuyul bertingkah lucu,

tayangan seperti apa itu

Peneliti : Tahukah/pahamkah Sir mengenai simbol panduan dalam

menonton televisi seperti R (Remaja), D (Dewasa), BO (Bimbingan

(9)

Narasumber : Tau, tapi gak semua saya liat nyantumkan simbol seperti itu,

sinetron Tuyul-tuyul itu coba misalnya, apa coba. Selain tidak

mendidik, gak ada pula simbolnya. Kalo anak-anak yang gak

diawasi orang tua nonton begituan? Saya sih langsung ambil

tindakan saja

Peneliti : Apa tindakan yang Sir lakukan dalam membatasi tayangan

televisi jika bersimbolkan bukan untuk Chintya?

Narasumber : Saya ganti. Toh channel nya yang bisa ganti cuma saya. Gak

khawatir-khawatir amat haha

Peneliti : Sir tau kalau KPI berencana untuk menghapus beberapa tayangan

kartun di Indonesia?

Narasumber : Tau saya, saya baca langsung dari website resmi KPI

Peneliti : Bagaimana menurut pendapat Sir?

Narasumber : Bagus, karna itu jugalah saya paralelkan tv ke kamar saya, tapi

harusnya yang dihapus jangan itu. Coba liat tv sekarang, sinetron

sekarang, mana yang lebih baik dihapus.

Peneliti : Jadi bagaimanakah Sir menyaring tayangan-tayangan televisi saat

ini (kebanyakan untuk orang dewasa) dan kiat apa yang Sir lakukan

agar tidak menjadi konsumsi Chintya, apa itu terus pakai tv yang di

paraelelkan seperti sekarang atau bagaimana?

Narasumber : Saya larang, betul-betul saya larang. Disiplin itu nomor satu,

apalagi bagi anak-anak seusia anak saya yang paling kecil ini,

disiplin harus dibentuk dari usianya sekarang. Jam 8 saya tekankan

sudah tidur, istirahat karna besok sekolah, sudah masuk kamar,

matikan lampu, tidur dan saya sepakat pasang tv berlangganan

dengan istri saya, biar kalo saya dan istri sedang tidak

mengontrolnya dirumah, si anak bisa tenang nonton. Saya pesankan

juga sama yang jagain dia dirumah. Apa boleh buat ya, daripada

nonton sinetron?

Peneliti : Iya Sir, kalau begitu cukup informasi yang saya dapatkan, Sir.

Terima kasih banyak atas waktunya, Sir

(10)

Informan IV : Ibu Nurul

Peneliti : Apakah Ibu selalu menemani atau memantau anak anda ketika

menonton televisi?

Narasumber : Selalu, selalu saya temani

Peneliti : Berapa kali dalam satu hari anak Ibu menonton televisi?

Narasumber : 3 kali paling, Nak

Peneliti : Berapa jam dalam satu hari anak Ibu menonton televisi?

Narasumber : Paling lama saya tekankan itu 4 jam

Peneliti : Apakah Ibu membiasakan anak menonton kartun saja?

Narasumber : Pasti, Latifah gak boleh nonton tayangan lain selain kartun.

Kartun kan bikin kreativitas anak-anak bertambah juga

Peneliti : Apa Ibu tau tayangan kartun apa yang menjadi favorit Latifah?

Narasumber : Tau nak, Sinchan tuh favoritnya

Peneliti : Tau dan paham gak Ibu mengenai tayangan kartun favorit Latifah

itu?

Narasumber : Paham sih, berapa kali saya ikut nonton. Yang saya liat justru

Sinchan itu ngajarin yang gak bener, walaupun memang lucu, tapi

ya Sinchan itu kan anak kecil, ceritanya juga saya liat lucu-lucunya.

Tapi terkadang kita liat juga sendiri, adegan-adegannya sering kali

tidak sopan seperti membuka celana, nakal, menggoda lawan jenis

yang lebih tua. Jadi sebenarnya itu patut jadi perhatian yang

berwenang, jika mau menayangkan kartun itu mbok ya cuplikan

seperti itu dihapus

Peneliti : Jadi Ibu memberikan dukungan atau tidak kalau Latifah nonton

kartun itu?

Narasumber : Ya gak terlalu Nak, ya karna alasan itu tadi

Peneliti : Apa Latifah tidak mau menonton tayangan kartun yang lain selain

daripada kartun favoritnya tersebut?

Narasumber : Selama ini saya pake tv berlangganan khusus anak-anak, dan

syukur anak saya gak melulu nonton Sinchan lagi, nontonnya Upin

(11)

Peneliti : Bagaimana menurut Ibu mengenai tayangan-tayangan televisi saat

ini?

Narasumber : Banyak yang harus diperhatikan sama pemerintah ya, namanya

penontonnya itu gak cuma orang dewasa, anak-anak juga kadang

nonton tv, kan sinetron-sinetron itu gak bagus untuk anak-anak

Peneliti : Tahukah/pahamkah Ibu mengenai simbol panduan dalam

menonton televisi seperti R (Remaja), D (Dewasa), BO (Bimbingan

Orang Tua) dan lain sebagainya?

Narasumber : Tau, saya paham. Tapi karna dirumah pakenya tv berlangganan,

yang ada tayangannya ya untuk anak-anak aja, lainnya gak dan

saya gak perlu khawatir dan terlalu dibatasi lah.. saya udah percaya

sama tv berlangganan itu

Peneliti : Tahukah Ibu jika KPI berencana untuk menghapus beberapa

tayangan kartun di Indonesia?

Narasumber : Tau, saya pernah baca di berita-berita online

Peneliti : Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai wacana tersebut?

Narasumber : Ya menurut saya, kalo mau hapus ya hapuslah cuplikan yang

dianggap pornografi, kekerasan itulah. Jangan kartunnya, untuk

rumah-rumah yang gak pasang tv berlangganan seperti saya nanti

tontonan yang salah justru di tonton

Peneliti : Bagaimanakah Ibu nantinya menyaring tayangan-tayangan

televisi saat ini (kebanyakan untuk orang dewasa) agar tidak

menjadi konsumsi Latifah Ibu jika KPI menghapus tayangan kartun

favorit anak anda?

Narasumber : ya, Mudah-mudahan tv berlangganan yang saya pasang saat ini

selalu kasih tayangan yang bermanfaat dan khusus anak-anak

Peneliti : Jadi kiat/strategi Ibu agar anak anda tetap menonton tayangan

kartun favoritnya dirumah agar tidak menonton tayangan lainnya?

Narasumber : Tetap saya gunakan tv berlangganan yang sekarang, karna saya

gak ngerasa rugi juga, malah lebih bisa mengontrol anak nonton tv

Peneliti : Baiklah Bu, terima kasih sudah mau menjawab

(12)

Narasumber : Tidak merepotkan, sama-sama

Informan V : Ibu Elliyah

Peneliti : Apakah Ibu selalu menemani atau memantau anak anda ketika

menonton televisi?

Narasumber : Selalu, tapi anak saya gak gitu sering nonton tv, seringnya main

game dari smartphone saya sih

Peneliti : Berapa kali dalam satu hari anak Ibu menonton televisi?

Narasumber : Sekali dua kali paling itupun gak selalu, Dek

Peneliti : Berapa jam dalam satu hari anak Ibu menonton televisi?

Narasumber : Ya paling lama biasanya 2 jam

Peneliti : Apa Ibu membiasakannya menonton kartun saja?

Narasumber : Ya tentulah, anak dibawah umur tontonannya apalagi kalau gak

kartun

Peneliti : Apakah Ibu tau tayangan kartun apa yang menjadi favorit anak

anda?

Narasumber : Hmm kalau tidak salah, Spongebob paling dia suka

Peneliti : Apakah Ibu tau dan memahami tayangan kartun favorit anak anda

yang menjadi konsumsinya tersebut?

Narasumber : Ya sedikit banyaknya saya paham lah, lucu sih kan

kadang-kadang saya juga ikut selalu nonton bareng anak saya

Peneliti : Ibu mendukung tayangan kartun itu jadi favoritnya?

Narasumber : Dukung aja, kan masih kartun. Bukan yang program tv yang

aneh-aneh

Peneliti : Setujukah Ibu jika anak anda menonton tayangan kartun itu?

Narasumber : Setuju

Peneliti : Bagaimana menurut Ibu mengenai kartun favoritnya tersebut?

Pesan positifnya atau ada dampak negatifnya?

Narasumber : Lucu, positif, banyak pesan-pesan didalamnya, tentang

persahabatan, dan lain-lain lah kalo negatifnya paling yang seperti

jahil, mengejek, itu biasa lah. Namanya juga kartun, pastilah isinya

(13)

Squarepants justru ngajarin hal-hal yang positif. Selama ini saya

dukung-dukung aja Rangga nonton kartun itu kok, tapi dia tetep

saya ajarin nonton kartun lain, masih banyak kartun-kartun

mendidik lainnya

Peneliti : Apakah Rangga tidak mau menonton tayangan kartun yang lain

selain daripada kartun favoritnya tersebut?

Narasumber : Gak juga sih, masih mau nonton kartun lain kok memang sih lebih

dominan ke Spongebob

Peneliti : Bagaimana menurut Ibu mengenai tayangan-tayangan televisi saat

ini?

Narasumber : Gak mendidik sama sekali, terlalu berimajinasi yang gak masuk

akal, terutama sinetron-sinetron ya. Kasihan anak-anak sekarang, di

dominasi sama tayangan malah yang begituan

Peneliti : Tahukah/pahamkah Ibu mengenai simbol panduan dalam

menonton televisi seperti R (Remaja), D (Dewasa), BO (Bimbingan

Orang Tua) dan lain sebagainya?

Narasumber : Ya tau nak, R itu Remaja, D dewasa, SU semua umur, BO

bimbingan orang tua tapi biasanya saya nemani dia terus meskipun

bersimbol SU, kurang yakin saya karna yang sudah disaring

sedemikian, diberi tanda SU sekalipun, kadang kedapatan juganya

cuplikan yang bukan untuk SU. Itu yang seharusnya menjadi

perhatian Komisi Penyiaran Indonesia

Peneliti : Bagaimana Ibu membatasi tayangan televisi jika bersimbolkan

bukan untuk Rangga?

Narasumber : Saya kasih tau dulu pastinya, tapi anak saya nakal orangnya,

pecicilan sana sini, aktif kali, tapi sebenernya dia kadang-kadang

masih mau nurut jadi saya kasih tau dia gak boleh ditonton, dan

saya juga harus nemani dia nonton tv

Peneliti : Ibu tau gak kalau KPI berencana untuk menghapus beberapa

(14)

Narasumber : Benarnya itu nak? Ya saya pernah denger tapi cuma baca-baca di

blog, gak tau kebenarannya apa gak. Buktinya sekarang masih

tayang kok kartun-kartun yang dilarang itu

Peneliti : Bagaimana pendapat Ibu mengenai wacana tersebut?

Narasumber : Mereka salah, harusnya sinetron-sinetron gak penting yang

dihapus, udahlah acara untuk anak-anak itu sedikit, mau dihapus

Peneliti : Bagaimana nantinya Ibu menyaring tayangan-tayangan televisi

saat ini (kebanyakan untuk orang dewasa) agar tidak menjadi

konsumsi Rangga kalau KPI benar-benar menghapusnya?

Narasumber : Pertama yang pasti saya pantau betul-betul lah jangan sampe dia

nonton yang selain kartun, rusak nanti imajinasinya, saya kasih tau

juga, saya nasehati

Peneliti : Apa kiat/strategi Ibu agar Rangga tetap menonton tayangan kartun

favoritnya dirumah agar tidak menonton tayangan lainnya?

Narasumber : Beli VCD apa DVD lah ya banyak-banyak untuk stok, atau cari

amannya pasang tv berlangganan untuk anak-anak aja, kalo dia

mau nonton tv

Peneliti : Begitu ya, Bu. Kalau begitu, terima kasih atas waktunya Bu, maaf

kalau saya mengganggu

(15)

Selain daripada informan utama, adapun beberapa panduan wawancara

terhadap informan tambahan sedikit berbeda dari informan utama karena hanya

bertujuan untuk membandingkan data atau validasi data.

Informan Tambahan I : Bapak Ibrahim

Peneliti : Benarkah adanya Ibu Winda selalu menemani atau memantau

Kheysa ketika menonton televisi?

Narasumber : Benar, itu juga himbauan saya supaya dia pantau terus karna saya

kan juga sibuk gak bisa mantau anak saya juga

Peneliti : Berapa kali dalam satu hari anak Bapak dan Ibu Winda menonton

televisi?

Narasumber : Setau saya dia banyak kegiatan sih kayaknya, jadi gak terlalu

sering nonton tv

Peneliti : Berapa jam dalam satu hari Kheysa menonton televisi?

Narasumber : Ya dia kan lebih sering sama ibunya, paling gak ya itulah yang

dibilang ibunya 30 menit sampe 2 jam aja

Peneliti : Apakah Bapak dan Ibu memang membiasakan anak menonton

kartun saja?

Narasumber : Namanya anak-anak pastilah, istri saya juga saya himbau

demikian

Peneliti : Apakah tayangan favorit Kheysa itu Spongebob?

Narasumber : Ya benar

Peneliti : Apakah Bapak tau dan paham mengenai kartun Spongebob?

Narasumber : Spongebob nya favorit dia, ya kalo spongebob aja ngertilah,

bagusnya itu kartunnya gak ngajarin macem-macem. istriku pun

tau itu paham lah kan kalo hari Minggu nontonnya sama saya juga

kalo gak kemana-mana

Peneliti : Apakah Bapak memberikan dukungan anak anda terhadap

tayangan kartun favoritnya tersebut sama seperti Ibu Winda?

(16)

Peneliti : Apakah anak Bapak dan Ibu memang tidak mau menonton

tayangan kartun yang lain selain daripada Spongebob tersebut?

Narasumber : Ya saya liat dia fanatic kali sama Spongebob, tapi sebenarnya

kalo lagi nonton sama saya, saya bilang ke dia “gantilah, nak.

Nanti monoton tontonan adek, itu-itu aja” ya saya yang ikut

nonton pun muak juga lah

Peneliti : Tahukah/pahamkah Bapak/Ibu mengenai simbol panduan dalam

menonton televisi seperti R (Remaja), D (Dewasa), BO (Bimbingan

Orang Tua) dan lain sebagainya?

Narasumber : Iya betul, paham nya istri saya. Saya juga paham namanya

simbolnya itu nampak pas kita nonton kan, terus kalo kadang ada

dia kepanjangan singkatan itu. Langsung ngertilah kita

Peneliti : Apakah kiat/strategi Bapak dan Ibu agar anak anda tetap

menonton tayangan kartun favoritnya dirumah agar tidak menonton

tayangan lainnya?

Narasumber : Setujulah saya kalo gitu, pasang tv berlangganan lah kalo

memang kartun-kartun itu dihapus, lebih aman malah pikiran kita

pun aman

Peneliti : Kalau begitu hampir semua jawaban Bapak dan Ibu Winda tepat

ya, maaf jika saya mengganggu, terima kasih

Narasumber : Sama-sama

Informan Tambahan II : Ibu Sisca

Peneliti : Apakah Sir Ghuan selalu menemani atau memantau anak anda

ketika menonton televisi?

Narasumber : Ya, beliau paling dekat dengan anak bungsu saya. Lebih sering itu

kalo si Tya main-main hp ayahnya, antar jemput pun ayahnya,

semua ayahnya yang kontrol sendiri

Peneliti : Berapa kali dalam satu hari anak Bapak dan Ibu menonton

(17)

Narasumber : Ya sekitar gitulah, gak banyak kok dia nonton tv

Peneliti : Berapa jam dalam satu hari anak Bapak dan Ibu menonton

televisi?

Narasumber : Tepat, 2 sampe 3 jam saja

Peneliti : Apakah Bapak dan Ibu memang membiasakan anak menonton

kartun saja?

Narasumber : Ya, coba kita liat tayangan tv sekarang, rusak, imajinasi anak pun

rusak lah

Peneliti : Benarkah Chintya memang menyukai kartun Spongebob?

Narasumber : Menurut pengelihatan saya juga ya Spongebob memang dia suka

Peneliti : Apakah memang Bapak dan Ibu tau dan memahami tayangan

kartun favorit anak anda yang menjadi konsumsinya setiap kali

menonton televisi?

Narasumber : Pahamlah, daripada sinetron-sinetron mending Spongebob

Peneliti : Apakah Ibu juga memberikan dukungan anak anda terhadap

tayangan kartun favoritnya tersebut?

Narasumber : Saya dan suami dukung-dukung saja

Peneliti : Apakah anak Bapak dan Ibu tidak mau menonton tayangan kartun

yang lain selain daripada kartun favoritnya tersebut?

Narasumber : Ah gak juga lah, namanya anak-anak masak kartunnya itu-itu aja,

tapi mungkin karna dia jarang nonton tv, main hp ayahnya, jadinya

yang kami liat dia sukanya sama kartun itu aja

Peneliti : Tahukah/pahamkah Ibu mengenai simbol panduan dalam

menonton televisi seperti R (Remaja), D (Dewasa), BO (Bimbingan

Orang Tua) dan lain sebagainya?

Narasumber : Paham, saya yakin suami saya pun paham lah

Peneliti : Bagaimana Bapak/Ibu membatasi tayangan televisi jika

bersimbolkan bukan untuk anak anda? Benarkah adanya televisi

dirumah Bapak dan Ibu paralel ke kamar Bapak dan Ibu?

Narasumber : Dipantau teruslah sambil nonton ya, gimana lagi. Ya memang

benar televisi dirumah saya seperti itu, suami saya sangat disiplin

(18)

Peneliti : Apa kiat/strategi Bapak dan Ibu agar anak anda tetap menonton

tayangan kartun favoritnya dirumah agar tidak menonton tayangan

lainnya?

Narasumber : Sebelumnya saya kasih tau suami, karna kita berdua itu

sama-sama sibuk diluar, gak sempat ngontrol anak 24 jam ya mendingan

pasang aja lo tv berlangganan, dirumah yang ada paling itu anak

saya yang ke empat sama yang terakhir ini, selebihnya sekolah

diluar kota. Jadi kan udah gitu bisa makin terkontrol meskipun gak

diawasi

Peneliti : Ya sudah, kalau begitu terima kasih Bu atas obrolan dari telepon

ini, maaf sekali saya mengganggu

(19)

BIODATA PENELITI

Nama : Deby Aqmarina

Tempat/ Tanggal Lahir : Binjai/ 8 Mei 1993

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jalan Gatot Subroto no. 245 Binjai

Agama : Islam

Riwayat Pendidikan : 1. TK Aisyah Binjai (1998-1999)

2. SD Swasta Gajah Mada Binjai (1999-2005)

3. SMP Negeri 1 Binjai (2005-2008)

4. SMA Negeri 5 Binjai (2008-2011)

Nama Orangtua : 1. Ayah : H. Thomas Eddy

2. Ibu : Hj. Supami

Alamat Orangtua : Jalan Gatot Subroto no. 245 Binjai

Pekerjaan Orangtua :1. Ayah : Wiraswasta

Referensi

Dokumen terkait

The study has comprehensively analyzed crop spectral reflectance characteristics, researched and verified the response relationship of crops biochemical parameter changes under

— Open gates between MAR and address bus — Memory read control signal. — Open gates between data bus

Experimental results obtained on the target detection blind test dataset showed that compared to using all bands and the bands selected by Gerges method, the proposed band

• Control bufer register contents generates control signals and next address information. • Sequence login loads new address

The characteristic of high resolution data, both spatial and spectral, for urban covers has been studied by different anomaly detection methods, using AHS, HyMAP and

— Instructions simultaneously issued from multiple threads to execution units of superscalar processor. •

Akan tetapi, kata yang bersifat umum ini kemudian ditakhsis dikhususkan oleh ayat lain hanya dalam sesuatu yang mampu direalisasikan oleh manusia.170 Pemahaman aktivis Hizbut

Kemampuan proteksi ekstrak kasar metanol untuk kategori Sunblock (proteksi total) terhadap kejadian eritema pada konsentrasi 800 ppm, dan untuk kejadian pigmentasi