• Tidak ada hasil yang ditemukan

HAMBA TUHAN YANG MEMBANGUN BANGSA Print

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HAMBA TUHAN YANG MEMBANGUN BANGSA Print"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

HAMBA TUHAN YANG MEMBANGUN BANGSA: SUATU REFLEKSI BAGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN

Teks: Nehemia 2:18-19

2:18 Ketika kuberitahukan kepada mereka, betapa murahnya tangan Allahku yang melin-dungi aku dan juga apa yang dikatakan raja kepadaku, berkatalah mereka: "Kami siap un-tuk membangun!" Dan dengan sekuat tenaga mereka mulai melakukan pekerjaan yang baik itu. 2:19 Ketika Sanbalat, orang Horon, dan Tobia, orang Amon, pelayan itu, dan Gesyem, orang Arab, mendengar itu, mereka mengolok-olokkan dan menghina kami. Kata mereka: "Apa yang kamu lakukan itu? Apa kamu mau berontak terhadap raja?"

Pendahuluan:

Pembangunan yang sedang dilaksanakan dalam berbagai bidang kehi-dupan bangsa ini tidak dapat disangkal ada berbagai masalah yang dihadapi oleh para pelaksana pembangunan. Belajar dari sejarah pembangunan yang telah dilaksanakan hingga kini banyak kemajuan dan tantangan yang dihadapi. Belajar dari sejarah Israel pada waktu yang lalu juga dapat memberikan masukan yang positif bagi pelaksanaan pembangunan saat ini.

Hamba Tuhan yang membangun bangsa dari teks ini dilihat dari Nehemia se-bagai seorang pemimpin yang membawa perubahan di tengah kehancuran bangsa Israel.

Hamba Tuhan yang membangun bangsa adalah suatu komitmen yang lahir dari pengenalan yang benar akan pribadinya sebagai hamba Allah, pengenalan akan Allah yang be-nar, dan pengenalan yang baik akan masalah yang dihadapi oleh bangsa dan siap untuk melakukan perubahan bagi kesejahteraan bangsa.

Hamba Tuhan yang membangun bangsa dari kitab Nehemia dalam perenungan ini akan mencoba menjawab tiga pertanyaan berhubungan dengan hamba Tuhan yang membangun bangsa yakni:

I. SIAPAKAH HAMBA TUHAN YANG MEMBANGUN BANGSA?

Hamba Tuhan yang membangun bangsa adalah:

1. Hamba Tuhan yang mempunyai hati bagi Bangsa (1:1-11; 2:12)

Nehemia ketika mendengar mengenai kehancuran yang sedang dialami oleh kota Ye-rusalem yakni dalam kesukaran besar dan dalam keadaan tercela. hatinya bersedih. Ia tidak puas dengan keadaan baik yang dialami oleh dirinya dalam kerajaan Persia kala itu sebagai juru minum raja. Suatu kedudukan yang terhormat pula. Hati bagi bangsa dinyatakan dalam:

1.a. Ia menangis, berkabung, berdoa dan berpuasa mendoakan bangsanya diha-dapan Tuhan (1:1-11)

Dalam doa Nehemia kita dapat belajar mengenai pola doa dari Nehemia bagi bangsa:

(2)

1a.3. Ia memohon belas kasihan Allah bagi pemulihan bangsa (1:8-)

1.b. Ia membawa menyampaikan pergumulan bangsanya kepada pemimpin yang dapat mengambil keputusan yang tepat (2:1-10)

Nehemia menyampaikan pergumulan bangsa dan beban yang Tuhan berikan di hatinya kepada raja Artasastha.

2. Hamba Tuhan yang bekerja dalam sistim yang benar (2:7-10)

Nehemia bekerja dalam sistim yang benar, sebagai seorang politisi. Ia meminta surat dari Raja, sebagai kewenangan bagi dirinya untuk melakukan pembangunan bagi bangsa-nya. Raja memberikan surat untuk memperoleh semua yang diperlukan. Ia mengakui “tangan Allahku yang murah melindungi aku” (2:8).

3. Hamba Tuhan mementingkan kepentingan bangsa bukan kepentingan Pribadi. (5:1-18)

Ini terlihat ketika Nehemia diperca-yakan sebagai Bupati di wilayah Yudea, tidak tidak menggunakan haknya sebagai Bupati, tetapi ia memberikan haknya bagi kesejah-teraan masyarakat. Ia menjadi bupati di tanah Yudea (12 tahun). Ini berbeda dengan pemimpin-pemimpin yang mendahuluinya, yang memakai jabatan yang ada padanya sebagai kesempatan untuk memperkaya diri dan membiarkan masyarakat tetap dalam keadaan miskin dan terhina. Mengapa Ia melakukan hal itu karena ia hidup takut akan Allah (5:15)

Kesimpulan:

Bahwa hamba Tuhan yang membangun bangsa adalah hamba Tuhan yang ber-komitmen pada janji Allah, pada integritas diri dengan Tuhan dan pekerjaan yang diberikan kepadaNya.

Perhatikan kondisi bangsa, propinsi dan kota di mana kita ada sejauh mana pemerintah sebagai hamba Allah (Roma 13:4)1 bekerja membangun bangsa ini. Tidak dapat disangkal banyak pemimpin yang perlu diberi apresiasi untuk komitmennya bagi kemajuan bangsa. Namun disayangkan dari data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mencatat hingga Januari 2014 sebanyak 318 orang dari total 524 orang kepala daerah dan wakil ke-pala daerah tersangkut dengan kasus korupsi.

Untuk itu harus ada perbaikan dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) yang diada-kan pada 2015 atau setelah pelaksanaan pemilihan umum legislatif 9 April 2014 serta pe-milihan Presiden 9 Juli 2014.2

II. BAGAIMANA HAMBA TUHAN YANG MEMBANGUN BANGSA MELAKUKAN PEMBANGUNAN

1. Membangun kekuatan yang ada pada bangsa.

1 Karena pemerintah adalah hamba Allah.. Pemerintah adalah hamba Allah...

(3)

Bagaimana proses itu terjadi:

a.Pengamatan/pengkajian masalah (2:13)3

b.Membangun kepercayaan dan komitmen Bersama (2:15-20).

Kepercayaan Nehemia bangun bersama para imam, para pemuka, para penguasa dan petugas lainnya, dengan menceritakan penga-laman rohani dengan Tuhan dan kepercayaan yang telah diberikan raja kepadanya (2;18;20).

c. Membangun partisipasi menuju kemandirian (3:1-32)

Atas komitmen “kami siap untuk membangun” itulah partisipasi menuju kemandirian di bangun setiap pemimpin baik imam, penguasa dan para ahli turut berpartisipasi secara nyata dalam pembangunan sesuai kapasitas masing-masing.

2. Siap Menghadapi tantangan (4:1-23)

Tantangan yang dihadapi oleh Nehemia datang dari dua aspek:

1. Dari Luar: Adanya musuh-musuh yang mengejek bahkan bersepakat untuk menye-rang dan membuat kekacauan (4:8)

2. Dari Dalam (5:1-13)

Dari dalam sikap yang menghambat pembangunan adalah sikap ketamakan. Ada yang memberlakukan sikap makan riba, sehingga tidak ada keadilan sosial di tengah masyarakat. Nehemia melakukan pembaharuan sosial, dengan memberlakukan penghapusan hutang dan mengembalikan hak-hak masyarakat yang telah diambil baik ladang, kebun anggur kebun zaitun dan rumah (5:11-13). Bahkan sumpah dibuat untuk memenuhi janji tersebut (5:12-13).

3. Membangun etos kerja unggul (4:12-23)

Etos kerja unggul yang ditunjukkan oleh masyarakat dalam membangun tembok kota Yerusalem yakni:

1. Bekerja Keras (Bekerja dari pagi-malam)

2. Bekerja dengan kesiapan perang (tangan bekerja dan satu tangan memegang sen-jata)

3. Bekerja sebagai pelayanan kepada Allah. Ini didasarkan pada keyakinan dalam tan-tangan dan ancaman yang diberikan bahwa “Allah kita akan berperang bagi kita” (4:20; Peng. 9:10; Kolose 3:23 “perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia”.

Belajar dari sejarah bangsa ini:

Revolusi Mental Menurut Bung Karno

Revolusi Mental adalah GERAKAN HIDUP BARU yang bertujuan untuk: 1. Menanamkan rasa percaya diri pada ke-mampuan sendiri

2. Menanamkan optimisme dan daya kreatif di kalangan rakyat dalam menghadapi rin-tangan dan kesulitan bermasyarakat dan bernegara. “Ia adalah satu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar

(4)

menjadi manusia baru, yang berhati putih,

berkemauan baja, bersemangat elang rajawali, dan berjiwa api yang menyalanyala”. (Bung Karno, pidato pada peringatan Hari Kemer-dekaan RI, 17 Agustus 1957)4

Tidak dapat disangkal perubahan dan tantangan sedang datang apakah seorang hamba Tuhan melihat ini sebagai peluang atau hambatan. Bila ini sebagai peluang inilah kesempatan untuk dapat menjawab tantangan yang ada dengan memulai dari apa yang ada padamu? Seperti yang ditanyakan oleh Kristus kepada murid-muridNya ketika sedang meng-hadapi masalah untuk memberi makan 5000 orang. 5 Roti dan 2 Ikan adalah apa yang ada pada seorang anak remaja yang dipakai Yesus untuk menyatakan kuasa-Nya yang melipat-gandakan (Mulai berpikir besar, lakukan dari yang kecil dan sekarang).

III. ASPEK-ASPEK PEMBANGUNAN APA-KAH YANG DILAKUKAN OLEH HAMBA TUHAN YANG MEMBANGUN BANGSA

Belajar dari Nehemia sebagai hamba Tuhan yang membangun bangsa Yahudi dari kehancuran akibat pembuangan ke Babel tahun 586 BC adalah pembangunan utuh, menyentuh seluruh aspek kehidupan masya-rakat saat itu

1. KEAMANAN/POLITIS

Aspek keamanan/politis yang dibangun adalah membangun tembok kota sehingga secara keamanan terlindung dari serangan musuh. “tidak tercela’ pembangunan dapat diselesaikan dalam 52 hari (6:15). Secara keamanan Nehemia mengatur keamaan kota Yerusalem. Kota ini besar. Ia membangun rencana untuk kota didiami (7:1-73). Ia membuat sensus penduduk dan sensus ekonomi. Untuk mengetahui kekuatan yang ada pada masyarakat (seluruh jemaat, 42.360 jiwa. Budak laki-laki dan perempuan, 7.337 jiwa) Ekonomi, (736 ekor kuda, 245 bagal, 435 unta, 6720 Keledai). Pula ada juga sumbangan emas, perak dan pakian jabatan imam.

2. SOSIAL (5:1-13)

Mengembalikan hak-hak masyarakat yang diperas oleh sesama karena hutang atau didera oleh kemiskinan. Hak-hak dikembalikan kepada masyarakat untuk hidup dari tanah mereka sendiri

3. EKONOMI

Pada bidang ekonomi dinyatakan dalam sikap solidaritas untuk saling mempe-dulikan satu sama lain. yang kaya, rela melepaskan haknya untuk mengangkat yang miskin dari keadaan yang susah. Mengembangkan ekonomi kerajaan Allah, yang menghargai kekudusan Allah, pada hari Sabat. Ada waktu untuk beristirahat “sabat” dalam bidang ekonomi pun untuk mensyukuri berkat Tuhan dalam persekutuan dengan Allah.

4. ROHANI (9:1-10:39)

Aspek pembangunan rohani yang dilaksanakan oleh Nehemia berhubungan erat dengan pelayanan Ezra sebagai imam dan ahli Taurat. Secara rohani ada transformasi dalam pelayanan para imam. Para imam diatur dalam manajemen pelayanan yang baik untuk pelayanan di rumah Tuhan. Pembacaan hukum Taurat, perayaan hari raya

(5)

pondok daun dan pengakuan dosa umat Allah (9:37), dan perjanjian untuk setia kepada Tuhan yakni:

1. Hidup menurut hukum Taurat (10:29)

2. Kekudusan dalam pernikahan, tidak ada perkawinan campuran (10:30) 3. Menghargai kekudusan hari sabat (10:31)

4. Pembaharuan dalam pelayanan keimamatan dalam Bait Allah (10:32-39 dan pasal 12).

Nehemia dalam pelayanannya aspek rohani menjadi perhatian utamanya ia bertindak dengan keras melawan praktek yang menyimpang dari kekudusan ruman Allah (13:1-9). Menentang kehidupan yang tidak lagi mempedulikan pelayanan dalam bait Allah dan lebih mengurus kepentingan pribadi sehingga pelayanan kepada para imam terabaikan (13:10-14). Perpuluhan yang merupakan hak Tuhan, diatur untuk pelayanan diper-bendaharaan rumah Tuhan, sehingga para imam dan orang Lewi dapat melayani dengan fokus. Tidak lagi meninggalkan pelayanan dengan pertimbangan kebutuhan hidup yang belum terpenuhi. Ia sungguh hidup dari pelayanan yang dilakukannya bagi Tuhan.

Sabat, Ia juga menentang kehidupan yang tidak menghargai kekudusan hari sabat sebagai hari Tuhan. Melarang masyarakat untuk berdagang pada hari sabat (13:15-22)

Kekudusan Pernikahan , (13:23-31). Keluarga adalah lembaga ilahi dimana rencana-rencana Allah dipenuhi melalui masyarakat. Israel dihancurkan oleh Tuhan, salah satu penyebabnya adalah rusaknya moral keluarga (Yehezkiel 22). Terjadi perkawinan campuran yang menyebabkan siskritisme kepercayaan sehingga menye-babkan Israel jatuh ke dalam penyembahan berhala yang dibawa oleh orang-orang asing tersebut. Allah membutuhkan satu generasi (70) tahun untuk memurnikan Israel. Namun menjadi keprihatikan Nehemia dan Ezra adalah bahwa Israel kembali kepada dosa yang lama. Tindakan untuk hal itu dilakukan untuk memurnikan keluarga. Walaupun keli-hatannya sakit, namun itulah yang dilakukan untuk menjaga keselamatan bangsa dari kehancuran moral karena perpaduan nilai yang membawa Israel kepada kehidupan yang menjauh dari Allah.

Bagaimana dengan kehidupan moral bangsa ini, dapat dilihat dalam data berikut ini?

Tahun 2015, Dari laporan Komnas Perempuan, pada 2015 terjadi 11.207 kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), meningkat dari tahun 2014 sebanyak 8.624 kasus. Sasaran KDRT mencakup isteri, pacar, anak perempuan, dan lainnya. Pelakunya bisa dari suami, orang-orang yang masih memiliki hubungan darah seperti ayah, kakak, adik, paman dan kakek, atau hubungan kekerabatan lainnya, serta pacar korban.5

Pada 2015 Komnas Perempuan men-catat sebanyak 5.002 kasus terjadi di ranah komunitas, meningkat dari 2014 sebanyak 3.860 kasus. Di antara jenis kekerasan yang dialami perempuan, kekerasan seksual masih menempati peringkat tertinggi, naik dari 56% pada 2014 menjadi 61% pada 2015. Contoh-contoh kekerasan seksual di ranah komunitas adalah pemerkosaan, pencabulan, pelecehan seksual, melarikan anak perempuan, dan percobaan perkosaan.6

(6)

"Data Badan Peradilan Agama (Badilag) Mahkamah Agung RI tahun 2010 melansir bahwa selama 2005 sampai 2010, atau rata-rata satu dari 10 pasangan menikah berakhir dengan perceraian di pengadilan," jelasnya. Dari dua juta pasangan menikah tahun 2010 saja, 285.184 pasangan bercerai. Dan tingginya angka perceraian di Indonesia, yang notabena, tertinggi se-Asia Pasifik. Data tersebut, lanjutnya, juga memperlihatkan bah-wa 70 persen perceraian itu karena gugat cerai dari pihak istri dengan alasan tertinggi ketidak-harmonisan.7 NTT secara khusus dalam keadaan darurat perdagangan perempuan. Ting-kat perceraian yang tinggi, tingkat seks bebas juga rawan.

Ditengah kegoncangan bangsa ini tampil presiden Jokowidodo dengan gerakan revolusi mental, gerakan nasional ajo Kerja, turut memberi inspirasi untuk membangun peradaban Indonesia menjadi lebih baik dengan program Nawa Citanya8. Bahkan Aburizal Bakrie menggagas cetak biru menuju negara kesejahteraan sejak 2010. Kini, cetak biru itu dijadikan aksi Partai Golkar menuju Indonesia 2045.9

Sebagai hamba Tuhan, ini adalah suatu bagian dari menghadirkan masyarakat shalom sebagai mana yang disampaikan Tuhan kepada nabi Yermia di tengah kehancuran Israel yakni Tuhan mempunyai rancangan damai sejahtera (shalom) untuk memberi kepada me-reka masa depan yang penuh harapan (Yermia 29:10-11).

Dalam keadaan permasalahan yang kompleks selayaknya dimulai dari mana pembangunan itu dilaksanakan? Hal utama mulailah dari diri sendiri. Ada bagan sederhana yang dapat dijadikan pedoman dalam melakukan tindakan nyata dalam masyarakat sebagai suatu lingkaran pastoral di mana Tuhan mengutus

1. Realita masalah 2. Analisa masalah

7 Angka Perceraian di Indonesia Tertinggi di Asia-Pasifik. http://www.bkkbn.go.id/ViewBerita.aspx? BeritaID=967. Diakses Kamis 22 September 2016.

8 VISI PEMBANGUNAN NASIONAL 2015- 2019: (Paparan Rakornas BKKBN 2016 BAPPENAS...httpwww.bkkbn. go.id materi default.aspxRootFolder=%2Fmateri%2FDocuments %2FMATERI%20RAKORNAS%202016%2FRakornas%2011%20Mei

%202016&FolderCTID=0x012000989B0A1AAB57844590A3C0286C807047&View={4)

"Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkep-ribadian Berlandaskan Gotong-royong"

Visi ini diwujudkan melalui 7 (tujuh) MISI PEMBANGUNAN yaitu:

1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi

dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan de-mokratis berlandaskan negara hukum. 3. Mewujudkan politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim. 4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, Maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

(7)

1. REALITA M ASALA

H

2. ANALISA M ASALA

H 3.

REFLEKSI TEOLOGIS 4.

RENCA N A AKSI

3. Refleksi Teologi 4. Rencana aksi

KESIMPULAN:

Hamba Tuhan yang membangun bangsa adalah:

1. Panggilan setiap orang percaya.

2. Memperhatikan integritas dirinya baik secara rohani, moral, sosial dan jabatan pelayanan yang dipercayakan kepadanya. Ia mempunyai hati yang tulus bagi bangsa, ia bekerja dalam sistem yang benar dan bekerja demi kepentingan rakyat/banyak orang bukan kepentingan pribadi.

3. Membangun kekuatan yang ada pada bangsa. Dan siap untuk menghadapi tan-tangan dengan mengandalkan Tuhan dalam setiap pekerjaan. Melakukan pembangunan dengan etos kerja yang unggul sebagai pelayanan kepada Tuhan.

4. Membangun bangsa dalam aspek pembangunan yang utuh. Baik secara politik/ keamanan, ekonomi, sosial/ budaya, pendidikan, hukum dan rohani dll.

Jadilah hamba Tuhan yang membangun bangsa. Bagi setiap anak bangsa, mari terus bekerja sebagai hamba Tuhan yang membangun bangsa ini mulai dari diri, keluarga dan masyarakat di mana kita ada. Mari jadikan NTT sebagai Negeri Taman Tuhan (Yesaya 51:3). Amin. Solideo Glory.

Data:

Penulis : Pdt. Dr. Yunus Laukapitang

Dosen : Sekolah Tinggi Teologi Injili dan Kejuruan Kupang Batuplat-Jln. Untungsurapati Batuplat Kupang-NTT

Hp: 081-339-391670

Referensi

Dokumen terkait

PPKA Bodogol atau yang dikenal dengan Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol adalah sebuah lembaga konservasi alam di daerah Lido Sukabumi dan masih merupakan bagian dari

unsur psikologi yang paling dominan dalam novel Kiai Ibrahim dan Kerukunan Umat Beragama karya Iwan Mucipto adalah unsur ego yang mencapai 51,22% pada tokoh Iwan

Working Capital Turn Over yang kurang baik terlihat pada tahun 2006 dan tahun 2009 karena memiliki working capital turn over yang kurang dari standar rasio, sehingga jika dilihat

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk segala berkat, rahmat, kemudahan serta bimbingan-Nya selama menyusun skripsi yang berjudul “Hubungan

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat, hikmat, bimbingan dan kasih anugerah-Nya yang selalu menyertai mulai dari awal

chinensis yang terperangkap pada pertanaman bawang yang diaplikasi perangkap likat kuning (P1) lebih tinggi dan berbeda nyata dengan perangkap likat transparan (P2)

Tegasnya, Syaykh Abd Aziz bin Abd Salam telah memberi suatu sumbangan yang besar terhadap metodologi pentafsiran kepada pengajian tafsir di Malaysia.. Sumbangan

Residual Enabling Authority Di Kabupaten Jember, Banyuwangi dan Situbondo, 66 hal, 2012. Sistem transportasi publik sebagai gabungan antar sub sistem yang terdiri