• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Proses Produksi pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Praktikum Proses Produksi pdf"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PROSES PRODUKSI

Disusun Oleh:

Nama : Yulianus Dodi

NIM : 201531014

Fakultas/Jurusan : Teknik Mesin

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA KARYA

MALANG

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK MESIN

(2)

PROSES PRODUKSI

Laporan ini disusun untuk memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Praktikum Proses Produksi yang diampuh oleh B. Crisanto P.M., S.T.,M.T.

Disusun Oleh:

Nama : Yulianus Dodi

NIM : 201531014

Fakultas/Jurusan : Teknik Mesin

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA KARYA

MALANG

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK MESIN

(3)

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

Disusun Oleh:

Nama : Yulianus Dodi

NIM : 201531014

Semester : IV

Fakultas/Jurusan: Teknik Mesin

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA KARYA

MALANG

Diperiksa dan disetujui, Mengetahui:

Dosen pembimbing, Penulis,

B. Crisanto P.M., S.T.,M.T. Yulianus Dodi

(4)

Puji dan syukur kami panjatkan ke-Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga dapat menyusun dan mengerjakan laporan praktikum proses produksi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah praktikum proses produksi, pada laporan praktikum ini penulis memaparkan tentang proses pembubutan, pengeboran, pembuatan ulir dan pengelasan.

Laporan ini juga dapat terselesaikan atas bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu penulis dengan tulus menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak B. Crisanto P.M., S.T.,M.T., selaku dosen pembimbing dalam pelaksanaan praktikum proses produksi, sehingga penulis sangat terbantu dalam melaksanakan praktikum.

2. Teman-teman seperjuangan Fakultas Teknik Jurusan Mesin yang juga telah membantu dan juga aktif dalam pelaksanaan praktikum proses produksi.

Penulis menyadari bahwa laporan praktikum proses produksi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penulisan laporan berikutnya supaya lebih baik. Penulis juga berharap dengan penulisan laporan praktikum proses produksi ini dapat memberikan wawasan kepada para pembaca terkait tentang bagaimana proses produksi.

Semoga laporan praktikum ini dapat memberikan informasi bagi para pembaca dan berguna untuk pembangunan ilmu dimasa mendatang.

Malang, 6 Juni 2017, Penulis,

(5)

HALAMAN JUDUL ... i

2.1 Bahan dan Alat Kerja Bangku serta Penggunaanya ... 2

2.2 Mesin Bubut ... 3

2.3 Mesin Bor ... 7

2.4 Mesin Las Listrik ... 9

BAB III... 11

PEMBAHASAN ... 11

3.1 Proses Pembuatan Palu dengan Mesin Bubut ... 11

3.2 Proses Pegelasan dengan Mesin Las Listrik ... 16

BAB IV ... 18

PENUTUP ... 18

4.1 Kesimpulan ... 18

4.2 Saran ... 18

(6)

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Praktikum proses produksi ini dilaksanakan untuk lebih mengenal bagaimana cara atau proses produksi sebuah alat atau bahan-bahan produksi yang dikerjakan secara manual. Kegiatan ini juga mendukung upaya agar Mahasiswa tidak hanya terlatih dan ahli pada dasar teori semata, melainkan juga dilatih soft skill-nya agar jika pada saat terjun di lapangan kerja bisa memecahkan atau memberi solusi ketika bekerja di lapangan. Beberapa mesin yang digunakan pada praktikum proses produksi ini diantaranya adalah mesin bubut dan mesin las, sedangkan alat atau bahan produksi yang dihasilkan pada proses pembubutan adalah palu, sementara untuk pengelasan hanya melatih tata cara dan bentuk mengelas yang baik dan benar pada sebuah batang besi yang akan di las.

Yang dimaksud mesin bubut adalah mesin perkakas yang gerak utamanya berputar, digunakan untuk menyelesaikan atau mengerjakan permukaan suatu benda kerja dengan menggunakan pahat sebagai alat penyayatnya. Sedangkan yang dimaksud membubut itu sendiri adalah proses penyayatan mata sayat yang berbentuk baji terhadap suatu benda kerja dalam keadaan berputar. Penyayatan tersebut mempunyai gerak memanjang dan melintang. (DIKTAT P.P. II (Mesin-mesin Produksi). Pengelasan adalah proses penyambungan dua buah logam atau lebih dengan cara memanaskan atau mencairkan logam tersebut diatas atau dibawah titik leburnya. Proses penyambungannya dengan menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panasnya, sehingga logam akan mencair atau meleleh dan memudahkan penyambungan dengan logam yang akan disambung dengan menggunakan kawat las sebagai bahan pengisinya.

1.2Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian mesin bubut dan pengelasan?

2. Bagaimana proses pembuatan palu dengan menggunakan mesin bubut? 3. Bagaimana proses pengelasan?

1.3Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian mesin bubut dan pengelasan.

2. Dapat mengetahui proses pembuatan palu dengan menggunakan mesin bubut.

(7)

KAJIAN PUSTAKA

2.1Bahan dan Alat Kerja Bangku serta Penggunaannya

Beberapa bahan dan alat kerja bangku yang digunakan dan dibutuhkan untuk pengerjaan pembubutan didalam Praktikum Proses Produksi ini, diantaranya:

1. Sketsa gambar atau bentuk rancangan

Sebagai acuan dan arahan untuk menyiapkan bahan 2. Besi Isi dan besi berlubang

Besi Isi ini digunakan untuk pembuatan gagang dan kepala palu. Sedangkan besi berlubang digunakan untuk media pengelasan.

3. Gergaji Besi

Gergaji Besi akan digunakan untuk memotong dan untuk mengurangi tebal dari benda kerja yang akan diproses.

4. Ragum

Ragum digunakan untuk menjepit benda kerja yang akan digergaji, dikikir dan lain-lain.

5. Mistar Ukur dan Jangka Sorong

Mistar Ukur dan Jangka Sorong digunakan untuk mengukur panjang, lebar dan ketebalan benda kerja.

6. Kikir

(8)

7. Kunci Pas dan Kunci Ring

Kunci Pas digunakan untuk mengencangkan dan melepaskan baut dan mur, sedangkan Kunci Ring digunakan pada saat posisi dimana Kunci Pas tidak dapat digunakan. Pada proses Praktikum ini Kunci Pas dan Kunci Ring digunakan untuk mengatur penjepit pahat di mesin bubut.

8. Palu

Palu digunakan untuk memukul dan mengatur atau menggeser penjepit pahat pada mesin bubut.

9. Tap (membuat ulir dalam)

Tap digunakan untuk membuat ulir pada lubang benda kerja (lubang dalam).

10.Snei (membuat ulir luar)

Snei digunakan untuk membuat ulir bagian luar dengan bantuan kedua tangan untuk memutar snei secara perlahan. 2.2Mesin Bubut

(9)

Gambar 2.2

Proses bubut adalah proses pemesinan untuk menghasilkan bagian-bagian mesin berbentuk silindris yang dikerjakan dengan menggunakan mesin bubut. Prinsip dasarnya dapat didefinisikan sebagai proses pemesinan permukaan luar benda silindris atau bubut rata:

 Dengan benda kerja berputar.

 Dengan satu pahat bermata potong tunggal (With a single-point cutting tool).

 Dengan gerakan pahat sejajar terhadap sumbu benda kerja pada jarak tertentu sehingga akan membuang permukaan luar benda kerja.

Walaupun proses bubut secara khusus menggunakan pahat bermata potong tunggal, tetapi proses bubut bermata potong jamak tetap termasuk proses bubut juga, karena pada dasarnya setiap pahat bekerja sendiri-sendiri. Selain itu proses pengaturan (Setting) pahatnya tetap dilakukan satu persatu.

Macam pekerjaan membubut: 1. Membubut Lurus

(10)

2. Membubut Tirus

Pembubutan tirus adalah membubut diameter ujung yang satu dengan yang lain tidak sama dan dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:

a. Dengan pergeseran Kepala Lepas

Membubut dengan pergeseran kepala lepas dilakukan apabila:

 Panjang benda kerja relatif panjang.

Sudut ketirusan yang relatif kecil, sebagai batas ditentukan secara empiris jarak pergeseran (x) lebih kecil 1/50 panjang benda kerja seluruhnya.

b. Dengan proses Suport atau Eretan

Cara membubut dengan pergeseran eretan atas ini dilakukan apabila:

 Panjang benda yang dibubut relatif pendek (sesuai dengan langkah eretan pemegang pahat).

Untuk sudut ketirusan yang relatif besar. c. Membubut Tirus dengan Taper Attachment

Untuk membubut tirus dengan cara ini kita harus memasang taper attachment pada sisi luar alas mesin, alat ini mempunyai alur sebagai jalan (blok/rol) yang harus dihubungkan dengan eretan lintang. Untuk itu ulir penggerak eretan lintang harus dibebaskan hubungan dengan eretan atas, sehingga pergerakan (maju-mundur) pahat eretan lintang langsung diatur oleh alat tersebut. Untuk membubut ketirusan yang dikehendaki tinggalah kita menggeser alat tersebut beberapa derajat yang dibutuhkan. Letak alat ini dapat dipindahkan sepanjang sisi alas mesin bubut. Pemakaian taper attacthment untuk membubut tirus dalam maupun luar.

3. Membubut Eksentris

(11)

4. Membubut Dalam

Membubut dalam adalah membubut untuk memperbesar lubang yang sudah ada, caranya tidak jauh berbeda dengan membubut lurus dan pahatnya juga mempunyai bentuk sendiri. 5. Memotong Benda Kerja

Pemotongan sebuah benda kerja berbentuk batang silinder pada mesin bubut digunakan pahat pengalur dengan penyayat yang sangat ramping, sebuah benda kerja dijepit di antara senter tidak boleh putus karena dapat melentur dan menghimpit pahat.

6. Mengebor

Pembuatan lubang senter/bor pada mesin bubut dilakukan yaitu dengan cara benda kerja yang berputar dan bor senter diarahkan maju dan diberikan suatu tekanan sehingga terjadi proses pengeboran.

7. Membubut Ulir

Untuk membubut ulir skrup dengan mesin bubut digunakan pahat khusus yang mempunyai bentuk seperti pahat ulir segi empat, segi tiga, trapesium, bulat dan jenis khusus lainnya. Untuk memeriksa pahat ulir digunakan mal ulir, pembubutan ulir dalam lebih sulit dari pada pembuatan ulir luar.

8. Membubut Profil

Pada umumnya pembubutan profil menggunakan pahat profil sesuai dengan bentuk atau profil yang dikehendaki yaitu dengan mengasah pahat sesuai bentuk yang diinginkan.

9. Mengkartel

(12)

2.3Mesin Bor

Gambar 2.3

Mesin bor adalah suatu alat perkakas pembuat lubang atau alur yang efisien, sebagai pisau penyayatnya pada bor ini dinamakan mata bor yang mempunyai ukuran diameter bermacam-macam. Cara kerja mesin bor adalah dengan cara memutar mata bor dengan kecepatan tertentu dan ditekan ke suatu benda kerja.

(13)

Bagian-bagian mesin bor: 1. Mata Bor

Mata bor adalah suatu alat untuk membuat lubang atau alur yang efesien, macam-macam dari ukuran mata bor terbagi dalam beberapa jenis baik dalam satuan mm maupun inchi.

2. Pemegang Bor

Pemegang bor (Chuck) berfungsi untuk mengikat atau menjepit bor, untuk melepas atau membuka, serta mengerasi penjepit pemegang bor. Proses pengeras penjepit sebuah bor harus diperhatikan bahwa pengerasannya harus berimbang pada lubang-lubang penguncinya agar mendapatkan kesentrisan dalam penjepitan sehingga putarannya baik atau senter.

3. Penjepit Benda Kerja

Fungsi penjepit benda kerja adalah supaya benda kerja itu tidak ikut berputar atau naik di alat-alat penjepit benda kerja yang umumnya digunakan selain ragum adalah balok V, penjepit baut T, balok tangga klem sejajar, plat siku, klem C.

4. Pengukur Bor

(14)

2.4Mesin Las Listrik

Gambar 2.4

Mesin las merupakan sumber tenaga yang memberi jenis tenaga listrik yang diperlukan serta tegangan yang cukup untuk melangsungkan suatu hantaran listrik las melalui sambungan elektroda yang dijepit pada penjepit mesin las. Untuk pengelasan sendiri merupakan suatu penyambungan dua bahan atau lebih yang didasarkan pada prinsip-prinsip proses difusi, sehingga terjadi proses penyatuan bahan yang akan disambung. Kelebihan sambungan las adalah menghasilkan sambungan permanen, ekonomis ditinjau dari penggunaan material dan biaya fabrikasi. Sedangkan kekurangannya adalah terjadinya perubahan fisik maupun mekanis dari bahan yang di las, serta membutuhkan energi besar yang cenderung berbahaya.

Beberapa alat bantu untuk proses pengelasan: 1. Kacamata Las

Kacamata las digunakan untuk melindungi mata dari sinar Ultraviolet dan Infra-Red

2. Sarung Tangan Las

Sarung tangan las digunakan untuk melindungi tangan terhadap listrik dan panas yang ditimbulkan pada saat pengelasan. Oleh karena itu operator las diwajibkan untuk menggunakan sarung tangan las.

3. Baju Apron

(15)

4. Sepatu Las

Sepatu las digunakan untuk melindungi bagian bawah kaki dari percikan bunga api pada proses pengelasan.

5. Palu

Palu digunakan untuk mengeluarkan kerak las dari hasil pengelasan.

6. Sikat Baja

Sikat baja atau sikat kawat digunakan untuk membersihkan hasil kerak las setelah dipukul dengan menggunakan palu.

7. Tang

(16)

PEMBAHASAN

3.1Proses Pembuatan Palu dengan Mesin Bubut

a. Pertama-tama dalam proses pembuatan, kita membutuhkan sketsa atau sebuah gambar rancangan dalam bentuk gambar disertai dengan ukuran yang pas, dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini:

Gambar 3.1

(17)

c. Periksalah kelengkapan mesin bubut yang akan digunkan untuk membubut besi isi tersebut, seperti kunci-kunci yang digunakan untuk membuka chuck pada pahat potong, serta kunci untuk mengatur tool post atau penjepi pahat.

d. Setelah itu pasanglah benda kerja/besi isi yang sudah disiapkan sebelumnya dan sudah diukur sesuai sketsa yang telah dibuat. Pastikan besi isi atau benda kerja tidak goyang pada saat dipasang, atau benda kerja harus dipasang secara center, agar pada saat chuck berputar dengan benda kerja mudah untuk melakukan pemahatan dan menghindari cacat bahan pada saat dibubut.

e. Kemudian sesuaikan pahat pemotong yaitu mengatur sudut pemakannya, pengaturan posisi pahat potong sangat perlu dilakukan karena harus menyesuaikan dengan bentuk benda kerja yang akan dibuat.

f. Membuat bentuk setengah lingkaran/radius pada benda kerja

Gambar 3.2

(18)

Gambar 3.3

Untuk membuat setengah lingkaran yang berukuran besar kita ketahui radiusnya 12 mm, caranya adalah dengan membubut dengan bentuk terasering atau bentuk tangga-tangga kecil seperti pada gambar 3.3, agar memudahkan kita dalam membuat bentuk setengah lingkarannya, setelah selesai kemudian dikikir dengan kikir rata, untuk pengikiran usahakan pada saat mengikir menyesuaikan bentuk yang sudah ditentukan mengikuti posisi dan bentuk benda kerja. Cara ini kebanyakan digunakan untuk pemula yang kesulitan dalam pembuatan setengah lingkaran.

Gambar 3.4

(19)

g. Setelah proses pembubutan selesai, kemudian dilakukan proses pengeboran. Pengeboran dilakukan untuk membuat lubang pada kepala palu yang fungsinya untuk pemasangan gagang atau tangkai palu. Sebelum benda kerja di bor, sebaiknya kita memeriksa kelengkapan pada mesin bor, alat yang dibutuhkan antara lain: mata bor, kunci bor, mistar ingsut. Benda kerja/kepala palu yang akan di bor sebaiknya diukur terlebih dahulu untuk menandai dan menentukan bagian mana yang akan dilubangi, setelah itu benda kerja dijepit dengan penjepit bor, setelah itu dikunci dan kemudian siap untuk di bor.

h. Membuat ulir dalam pada kepala palu dengan menggunakan Tap.

Gambar 3.5

(20)

i. Untuk pembuatan ulir luar pada tangkai/ganggang palu, alat yang digunakan adalah Snei.

Gambar 3.6

(21)

3.2Proses Pegelasan dengan Mesin Las Listrik

a. Siapkanlah terlebih dahulu bentuk dasar rancangan yang akan dibuat, yaitu menyiapkan sketsa gambar seperti yang terlihat pada gambar 3.7:

(22)

Gambar 3.8

b. Bahan yang utama yang digunakan untuk mengelas yaitu besi berlubang sebanyak tiga buah seperti yang terlihat pada gambar di atas, untuk ukuran dapat dilihat pada sketsa gambar 3.7.

c. Pastikan mesin las listrik sudah disiapkan terlebih dahulu beserta elektrodanya, jenis elektroda harus sudah sesuai dengan jenis bahan benda kerja yang akan dilas, siapkan palu dan sikat besi untuk membersihkan kerak yang terdapat pada benda kerja serta tang untuk menjepit benda kerja. Untuk keamanan pada proses pengelasan kita perlu menyiapkan alat pengaman seperti kaca mata las atau topeng las dan sarung tangan las.

d. Pasang kabel las yang terdapat pada mesin las, pastikan kabel terpasang sesuai dengan kinerjanya positif dan negatif. Setelah itu hidupkanlah mesin las listrik dengan menancapkan stop kontak dan kemudian tekan atau pilih tombol on/off yang terdapat pada mesin las.

On untuk menghidupkan dan off untuk mematikan.

e. Aturlah daya amper yang terdapat pada mesin las, sesuaikanlah dengan jenis benda kerja yang akan dilas. Kemudian jepitlah elektroda menggunakan kabel penjepit las.

f. Jika pada saat pengelasan elektrode menempel dengan benda kerja, maka segera melakukan tarikan dengan dibengkokan ke kiri dan ke kanan. Jangan sekali-kali menyentuh benda kerja saat selesai mengelas, jepitlah benda kerja dengan alat yang sudah disediakan yaitu tang sebagai penjepit dan untuk mengambil benda kerja.

(23)

PENUTUP

4.1Kesimpulan

Mesin bubut adalah mesin perkakas yang gerak utamanya berputar, digunakan untuk menyelesaikan atau mengerjakan permukaan suatu benda kerja dengan menggunakan pahat sebagai alat penyayatnya. Proses membubut adalah proses pemesinan untuk menghasilkan bagian-bagian mesin berbentuk silindris yang dikerjakan dengan menggunakan mesin bubut. Sedangkan mesin las merupakan sumber tenaga yang memberi jenis tenaga listrik yang diperlukan serta tegangan yang cukup untuk melangsungkan suatu hantaran listrik las melalui sambungan elektroda yang dijepit pada penjepit mesin las. Untuk pengelasan sendiri merupakan suatu penyambungan dua bahan (logam) atau lebih yang didasarkan pada prinsip-prinsip proses difusi, sehingga terjadi proses penyatuan bahan yang akan disambung.

Pembuatan palu dalam praktikum proses produksi ini prinsip dasarnya dapat didefinisikan sebagai proses pemesinan permukaan luar benda silindris atau bubut rata. Proses pembuatannya juga membutuhkan ketelitian karena setiap bagian benda kerja memiliki ukuran dan bentuk yang berbeda-beda.

Pada proses pengelasan mesin yang digunakan adalah mesin las listrik serta elektroda sebagai bahan pengisinya, untuk pengelasan juga dibutuhkan keterampilan dalam penyambungannya, karena dalam mengelas dan untuk penyambungan sebuah logam tidak semudah yang dibayangkan.

4.2Saran

(24)

DIKTAT P.P. II (Mesin-mesin Produksi).

Asyari Daryus – Proses Produksi Universitas Darma Persada – Jakarta.

Gambar

 Gambar 2.1
Mesin bor adalah suatu alat perkakas pembuat lubang atau alur Gambar 2.3 yang efisien, sebagai pisau penyayatnya pada bor ini dinamakan mata bor
Mesin las merupakan sumber tenaga yang memberi jenis tenaga Gambar 2.4 listrik yang diperlukan serta tegangan yang cukup untuk melangsungkan
b.Gambar 3.1  Siapkan bahannya yaitu besi isi yang digunakan untuk membuat kepala palu dan gagangnya
+6

Referensi

Dokumen terkait

Pada field pemilihan obat kemudian dipilih obat dan bentuk sediaan obat, field ini akan langsung terintegrasi dengan database obat untuk mendapatkan fraksi ekskresi

Tujuan dalam Tugas Akhir ini adalah merancang pembangkit tegangan tinggi AC frekuensi tinggi menggunakan kumparan tesla dengan inverter push – pull sebagai alternative

Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa mayoritas orang tua tidak menggunakan pola permisif hal ini dapat dipengaruhi dari faktor usia anak yang masih

Data pengamatan jumlah serangga yang datang ke tandan bunga jantan pada tanaman tahun tanam 2000 di divisi III SPE dan divisi II BPE dapat dilihat pada Tabel

Penelitian ini mengusulkan sebuah sistem pencarian citra berdasarkan deskripsi tekstur untuk pengenalan lokasi foto — terutama foto landmark — dari latar belakang yang ada pada

Wire le ss Se

Masalah menjadi semakin rumit karena munculnya galur resisten vankomisin dan munculnya galur baru yang sama sekali tidak berhubungan dengan infeksi nosokomial

PENGEMBANGAN ALAT UKUR TES LITERASI SAINS PEMBELAJARAN IPA TERPAD U PAD A TEMA PEMANASAN GLOBAL D I SMP KOTA BAND UNG.. Universitas Pendidikan Indonesia |