PENGARUH PENDIDIKAN SEBAGAI MODAL MANUSIA UNTUK PEMBANGUNAN EKONOMI
Wulan Dyah Utami 150431606599
Universitas Negeri Malang Pendahuluan
Indeks pembangunan manusia merupakan salah satu indikator bagi kemajuan suatu negara. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sangat tergantung pada komitmen pemerintah sebagai penyedia sarana penunjang. IPM juga menjelaskan bagaimana penduduk di suatu negara dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, pendidikan, maupun kesehatan. Salah satu IPM yang penting di Indonesia adalah Pendidikan. Pendidikan menjadi sangat penting karena pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas suatu negara.
Pembangunan merupakan suatu proses perubahan menuju ke arah yang lebih baik untuk mencapai tujuan mensejahterakan masyarakat. Pembangunan harus diarahkan dengan tepat agar setiap tahap pembangunan mencapai tujuan yang ditetapkan. Pembangunan harus dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan sesuai prioritas dan kebutuhan masing-masing daerah dengan pedoman dan sasaran pembangunan nasional yang telah ditetapkan melalui pembangunan jangka pendek dan jangka panjang. Pembangunan manusia merupakan indikator bagi kemajuan suatu negara.
dan ketrampilan yang akan mendorong peningkatan produktivitas kerja seseorang, dan pada akhirnya seseorang yang memiliki produktivitas tinggi akan memperoleh kesejahteraan yang lebih baik dan terhindar dari kemiskinan.
Oleh karena itu, pada artikel ilmiah ini penulis ingin mengetahui bagaimana peran pendidikan menjadi modal utama dalam melakukan pembangunan di Indonesia.
Teori-teori
Pertumbuhan ekonomi adalah hal untuk menyediakan berbagai macam barang ekonomi kepada penduduk di suatu negara dengan cara menaikkan kapasitas dalam jangka panjang. Kenaikan kapasitas itu sendiri ditentukan atau dimungkinkan oleh adanya kemajuan teknologi, institusional (kelembagaan) dan ideologis terhadap berbagai tuntutan keadaan yang ada. (Kuznets dalam Todaro (2004:99).)
Dalam menyediakan berbagai barang ekonomi untuk penduduknya, Pertumbuhan ekonomi suatu negara berperan sebagai menaikkan jangka panjang. Kemampuan menyediakan barang ini berkembang dengan adanya kemajuan teknologi dan penyesuaian kelembagaan serta ideologis yang dibutuhkan. (Simon Kuznets (Jhingan, 2008:57).)
Jadi, pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari suatu periode ke periode selanjutnya. Kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa akan meningkat, hal ini disebabkan oleh pertumbuhan faktor produksi, baik dalam jumlah maupun kualitasnya. Investasi akan menambah jumlah barang modal serta teknologi yang digunakan akan semakin berkembang. Disamping itu, tenaga kerja akan meningkat sebagai akibat dari perkembangan penduduk, seiring dengan meningkatnya kualitas pendidikan dan ketrampilan penduduk.
akumulasi modal, organisasi, kemajuan teknologi, serta pembagian kerja dan skala produksi. Sedangkan, faktor penentu non ekonomi adalah faktor sosial, faktor manusia, faktor politik, dan administrasi.
Teori pertumbuhan dapat dibedakan menjadi dua aliran, yaitu aliran neoklasik dan aliran modern. Teori Pertumbuhan Neoklasik Sollow merupakan pemgembangan dari model Harrod-Domar yang hanya memfokuskan pada pembentukan modal. Teori ini menambahkan faktor penentu pertumbuhan ekonomi berupa tenaga kerja dan teknologi. Dalam teori ini, pertumbuhan ekonomi yang ditunjukkan oleh pertumbuhan produksi sangat ditentukan oleh faktor produksi berupa kuantitas tenaga kerja dan modal. Seperti yang ditulis Tambunan dalam (Yuhendri, 2013), peran teknologi dan ilmu pengetahuan serta peningkatan kualitas tenaga kerja dan input produksi lain tidak mendapat perhatian secara eksplisit atau dianggap konstan
Teori Pertumbuhan Baru (New Growth Theory) adalah pengembangan teori dari model Harrod-Domar dimana hanya memfokuskan pada pembentukan modal. Teori ini menambahkan faktor penentu pertumbuhan ekonomi berupa tenaga kerja (labour) dan teknologi. Model pertumbuhan ekonomi yang disebut sebagai model pertumbuhan Sollow, model tersebut berasal dari fungsi produksi agregat sebagaiberikut (Siregar, 2006:26)
Teori Human Capital menjelaskan bahwa peningkatan pendidikan juga dapat meningkatkan penghasilanya. Setiap penambahan satu tahun sekolah berarti disuatu pihak terdapat peningkatan kemampuan kerja dan penghasilan seseorang. (Simanjuntak, 1998:70)
tenaga kerja kasar (intensive labour) tetapi sangat ditentukan oleh tenaga kerja intelektual (intensive brain).
Dalam teori human capital terdapat dua pendekatan yaitu pendekatan Nelson Phelp dan pendekatan Lucas. Pendekatan Nelson-Phelp, Agion dan Howitt (Meir dan Raunch dalam Mukhlish 2010:2) menyimpulkan bahwa human capital merupakan faktor yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Perbedaan dalam Stock Human Capital dapat memicu tingkat pertumbuhan diberbagai negara yang disebabkan oleh Agion dan Howitt mendukung pendapat Nelson-Phelp tentang Stock Human Capital yang menyimpulkan bahwa angkatan kerja yang lebih terdidik akan lebih mampu berkualifikasi dalam lapangan pekerjaan yang ditentukan. Maka dari itu, pekerja yang berpendidikan lebih tinggi pasti akan mampu merespon inovasi yang selanjutnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di dalam suatu negara.
Jadi, peningkatan stock human capital dapat meningkatkan pendapatan suatu negara dengan melalui pendidikan tenaga kerja yang terampil dan berpengetahuan akibat dari pendidikan yang diperolehnya. Sintesis dan Kritik
Meski peranan penting dalam pertumbuhan penduduk adalah modal manusia, para ahli cenderung menaruh prioritas pada kemajuan teknologi dan modal fisik. Namun, menurut saya faktor teknologi dan modal fisik tidak independen dari faktor manusia. Ilmu pengetahuan dan manajemen, serta modal fisik seperti bangunan dan peralatan mesin adalah wujud dari kemajuan teknologi oleh suatu bangsa jika negara tersebut memiliki modal yang kuat dan berkualitas. Selain itu, pemerintah harus dapat membawa pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan dan berkesinambungan sehingga tetap memperhatikan upaya untuk meningkatkan kapabilitas manusia tetapi juga memanfaatkan kemampuan masyarakat untuk berperan aktif didalam mengisi pembangunan secara lebih optimal.
Kesimpulan dan Saran
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Pendidikan mempunyai peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam upaya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang dicapai, maka semakin tinggi pula kualitas sumber daya manusia yang dimiliki, sehingga selain bisa memperoleh pekerjaan yang layak dengan gaji/upah yang sesuai, tingginya tingkat pendidikan juga dapat mencerminkan taraf intelektualitas suatu masyarakat.
Perlunya pemerintah memperhatikan kembali masalah yang berhubungan dengan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi terutama dalam hal indeks pembangunan manusia agar dapat lebih ditingkatkan guna menghadapi tantangan yang dihadapi Indonesia, mengingat jumlah penduduk dan luas negara yang besar mengakibatkan kurangnya jangkauan dan pemerataan akses pendidikan.
Pemerintah Indonesia harus fokus dalam tujuan utamanya yakni mengurangi kemiskinan dengan cara meningkatkan kualitas pendidikan masyarakatnya sehingga kesejahteraan bersama dapat tercapai dan kemiskinan berkurang.
Daftar Pustaka
Jhingan, M.L. 2003. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan . PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Jhingan, M.L 2008. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Edisi 16. Alih Bahasa. Penerbit Raja Grafindo Persada. Jakarta
Mukhlish, Iman. 2010. Peranan Sumber Daya Manusia dalam
Pertumbuhan Ekonomi.
Http://drmuklis.blogspot.com/2010/03/peranan-sumber-daya-manusia-dalam.html
Siregar & Dwi Wahyuniarti. 2006. Dampak Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penurunan Jumlah Penduduk Miskin. Jurnal. Hlm. 24-40.
Simanjuntak, Payaman. 1998. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.
Yuhendri. 2013. Pengaruh Kualitas Pendidikan,Kesehatan Dan Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Barat. Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.