Critical thinking
Apakah berpikir kritis? Berpikir kiritis berbeda dengan berpikir biasa atau berpikir rutin. Berpikir kritis merupakan proses berpikir intelektual di mana pemikir dengan sengaja menilai kualitas pemikirannya, pemikir menggunakan pemikiran yang reflektif, independen, jernih dan rasional. Berpikir kritis mencakup
ketrampilan menafsirkan dan menilai pengamatan, informasi, dan argumentasi. Berpikir kritis meliputi pemikiran dan penggunaan alasan yang logis, mencakup ketrampilan membandingkan, mengklasifikasi, melakukan pengurutan
(sekuensi), menghubungkan sebab dan akibat, mendeskripsikan pola, membuat analogi, menyusun rangkaian, memberi alasan secara deduktif dan induktif, peramalan, perencanaan, perumusan hipotesis, dan penyampaian kritik. Berpikir kritis mencakup penentuan tentang makna dan kepentingan dari apa yang dilihat atau dinyatakan, penilaian argumen, pertimbangan apakah kesimpulan ditarik berdasarkan bukti-bukti pendukung yang memadai. Berpikir kritis tidak sama dengan berdebat atau mengkritisi orang lain. Kata “kritis” terhadap suatu argumen tidak identik dengan “ketidaksetujuan” terhadap suatu argumen atau pandangan orang lain. Penilaian kritis bisa saja dilakukan terhadap suatu
argumen yang bagus, sebab pemikiran kritis bersifat netral, imparsial dan tidak emosional. Berpikir kritis merupakan ketrampilan berpikir universal yang
berguna untuk semua profesi dan jenis pekerjaan. Demikian juga berpikir kritis berguna dalam melakukan kegiatan membaca, menulis, berbicara,
mendengarkan, berdiskusi, dan sebagainya, untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Analisis yang kritis dapat meningkatkan pemahaman tentang suatu
masalah. Pemikiran yang analitis, diskriminatif, dan rasional, membantu memilih alternatif solusi yang berguna dan menyingkirkan solusi yang tak berguna. Pemikiran yang reflektif dan independen dapat menghindari keterikatan kepada keyakinan yang salah, sehingga memperkecil risiko untuk pengambilan
keputusan salah yang didasarkan pada keyakinan yang salah tersebut. Berpikir kritis juga berguna untuk mengekspresikan ide-ide. Pemikiran kritis memiliki peran penting dalam menilai manfaat ide-ide baru, memilih ide-ide yang terbaik, dan memodifikasinya jika perlu, sehingga bermanfaat di dalam melakukan
pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan kreativitas (1)
(1)http://fk.uns.ac.id/static/file/criticalthinking.pdf
pengertian berpikir kritis menurut para ahli
Berpikir kritis merupakan bagian dari keterampilan atau kemampuan berpikir tingkat tinggi (Alvino, 1990), karena meliputi proses analisis, sintesis dan evaluasi. Keterampilan berpikir merupakan proses mental yang teJjadi ketika berpikir (2)
(2)http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Research-23868-BAB%20II.pdf Elaine Johnson (2002: 183) berpikir kritis merupakan sebuah proses yang terarah dan jelas yang digunakan dalam kegiatan mental seperti memecahkan masalah, mengambil
Berpikir kritis adalah kemampuan untuk berpendapat dengan cara yang terorganisasi. Berpikir kritis merupakan kemampuan untuk mengevaluasi secara sistematis bobot pendapat pribadi dan pendapat orang lain.
Selanjutnya berpikir kritis adalah kegiatan menganalisis ide atau gagasan ke arah yang lebih spesifik, membedakannya secara tajam, memilih, mengidentifikasi, mengkaji dan
mengembangkannya ke arah yang lebih sempurna (Cece Wijaya, 1996: 72).
Cece Wijaya (1996: ) mengemukakan bahwa berpikir kritis adalah suatu kegiatan atau suatu proses menganalisis, menjelaskan, mengembangkan atau menyeleksi ide, mencakup mengkategorisasikan, membandingkan dan melawankan (contrasting), menguji argumentasi dan asumsi, menyelesaikan dan mengevaluasi kesimpulan induksi dan deduksi, menentukan prioritas dan membuat pilihan. Dede Rosyada (2004: 170), kemampuan berpikir kritis tiada lain adalah kemampuan siswa dalam menghimpun berbagai informasi lalu membuat sebuah kesimpulan evaluatif dari berbagai informasi tersebut. Selanjutnya Alec Fisher (2009: 10) mendefinisikan berpikir kritis adalah interpretasi dan evaluasi yang terampil dan aktif terhadap observasi dan komunikasi, informasi dan argumentasi.
Sapriya (2011: 87) mengemukakan bahwa tujuan berpikir kritis ialah untuk menguji suatu pendapat atau ide, termasuk dalam proses ini adalah melakukan pertimbangan atau pemikiran yang didasarkan pada pendapat yang diajukan. Tujuan berpikir kritis untuk menilai suatu pemikiran, menafsir nilai bahkan mengevaluasi pelaksanaan atau praktik suatu pemikiran dan nilai tersebut. Bahkan berpikir kritis meliputi aktivitas mempertimbangkan berdasarkan pada pendapat yang diketahui. Menurut Lipman dalam Elaine Johnson (2002: 144) menyatakan bahwa layaknya pertimbangan-pertimbangan ini hendaknya didukung oleh kriteria yang dapat dipertanggungjawabkan. Elaine Johnson (2002: 185) juga menyatakan bahwa tujan dari berpikir kritis adalah untuk mencapai pemahaman yang mendalam.
Dari beberapa definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa, pengertian kemampuan berpikir kritis mempunyai makna yaitu kekuatan berpikir yang harus dibangun pada siswa sehingga menjadi suatu watak atau kepribadian yang terpatri dalam kehidupan siswa untuk memecahkan segala persoalan hidupnya dengan cara mengidentifikasi setiap informasi yang diterimanya lalu mampu untuk mengevaluasi dan kemudian menyimpulkannya secara sistematis lalu mampu mengemukakan pendapat dengan cara yang terorganisasi. (3)
(3) http://www.kajianteori.com/2014/02/pengertian-kemampuan-berpikir-kritis.html
Read more: Pengertian Kemampuan Berpikir Kritis Menurut Ahli
Manfaat dari berpikir kritis
1. Memiliki banyak alternatif jawaban dan ide kreatif
Membiasakan diri berpikir kritis akan melatih Anda memiliki
terjadi secara spontan dan begitu saja, secara refleks otak Anda akan memikirkan suatu hal serta melakukan hal-hal lain tanpa perlu Anda memikirkan atau menyuruh otak Anda untuk memikirkan secara ulang. Terbiasa berpikir kritis juga akan membuat Anda memiliki banyak alternatif jawaban serta ide-ide kreatif. Jika Anda mempunyai suatu masalah, Anda tidak hanya terpaku pada satu jalan keluar atau penyelesaian, Anda akan memiliki banyak opsi atau pilihan
penyelesaian masalah tersebut. Berpikir kritis akan membuat Anda memiliki banyak ide-ide kreatif dan inovatif serta out of the box.
2. Mudah memahami sudut pandang orang lain
Berpikir kritis membuat pikiran dan otak Anda lebih fleksibel. Anda tidak akan terlalu kaku dalam berpikir atas pendapat atau ide-ide dari orang lain. Anda lebih mudah untuk menerima pendapat orang lain dan persepsi yang berbeda dari persepsi Anda sendiri. Hal ini memang tidak mudah untuk dilakukan, namun jika Anda telah terbiasa untuk berpikir kritis, maka dengan sendirinya, secara spontanitas, hal ini akan mudah untuk Anda lakukan. Keuntungan lain dari memiliki pikiran yang lebih fleksibel dari berpikir kritis adalah Anda lebih mudah memahami sudut pandang orang lain. Tidak terlalu terpaku pada pendapat Anda sendiri, dan lebih terbuka terhadap pemikiran, ide, atau pendapat orang lain.
3. Menjadi rekan kerja yang baik
lingkungan kerja juga akan lebih baik dan lebih kondusif serta produktif dalam bekerja.
4. Lebih Mandiri
Berpikir kritis membuat Anda mampu berpikir lebih mandiri, artinya tidak harus selalu mengandalkan orang lain. Saat dihadapkan pada situasi yang rumit dan sulit serta harus segera mengambil keputusan, Anda tidak perlu menunggu seseorang yang Anda anggap mampu menyelesaikan masalah, karena Anda sendiri juga mampu menyelesaikan masalah tersebut. Dengan memiliki pikiran yang kritis, Anda dapat memunculkan ide-ide, gagasan, serta saran-saran penyelesaian masalah yang baik. Dengan berpikir kritis, akan melatih otak Anda untuk berpikir lebih kritis, tajam, kreatif, serta inovatif.
5. Sering menemukan peluang baru
Dengan berpikir kritis, lebih memungkinkan Anda untuk menemukan peluang-peluang baru dalam segala hal, bisa dalam pekerjaan maupun bisnis atau usaha Anda. Berpikir kritis membuat pikiran Anda lebih tajam dalam menganalisa suatu masalah atau keadaan. Tentu saja hal ini akan berdampak pada kewaspadaan Anda itu sendiri. Untuk menemukan peluang, dibutuhkan pikiran yang tajam serta mampu menganalisa peluang yang ada pada suatu keadaan. Berpikir kritis akan menguntungkan Anda, karena Anda akan lebih cepat dalam menemukan peluang tersebut jika dibandingkan dengan orang yang tidak terbiasa berpikir kritis.
6. Meminimalkan salah persepsi
orang lain tersebut juga percaya akan pernyataan tersebut maka jika Anda memiliki pemikiran yang kritis Anda akan mencari kebenaran akan persepsi tersebut. Anda tidak akan mudah salah dalam sebuah persepsi yang belum tentu benar hanya dengan orang lain mengatakan hal tersebut adalah benar. Saat Anda tahu sebuah persepsi dari orang lain tersebut salah Anda akan membantu bukan hanya diri Anda tapi juga orang tersebut. Dengan semakin Anda berpikir kritis hal ini akan meminimalkan salah persepsi.
7. Tidak mudah ditipu
Berpikir kritis membuat Anda dapat berpikir lebih rasional serta beralasan. Anda mengambil keputusan berdasarkan fakta, atau Anda akan menganalisa suatu anggapan terlebih dahulu
kemudian Anda kaitkan dengan sebuah fakta. Anda tidak mudah percaya dengan perkataan orang lain. Sehingga hal tersebut akan memudahkan Anda untuk tidak tertipu atau ditipu oleh orang lain. Anda akan memproses suatu informasi apakah relevan atau
sesuatu yang mustahil sehingga Anda dapat simpulkan sebagai sesuatu yang tidak benar atau mengandung unsur kebohongan. Berpikir kritis menuntun Anda lebih selektif dalam mengolah informasi, sehingga Anda tidak akan mudah tertipu karena setiap mendapat suatu informasi, Anda tidak akan langsung
mempercayainya begitu saja, namun Anda akan menganalisisnya kembali secara rasional.(4)
(3)