PRAKTIKUM MANAJEMEN KEUANGAN II
Informasi Umum Dan Data Keuangan PT Saranacentral
Bajatama Tbk Tahun 2012 - 2016
Oleh : Kelompok 5
Faizal Akhmad Anshori 201510160311298
Muhammad Rizaldi Maulana A 201510160311315
Fridia Ridho P 201510160311324
Crisna Buana Putra 201510160331336
Pratama Yoga Putra 201510160311340
Fadhil Krismawan A 201510160311347
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa atas rahmat dan izin-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul " Informasi Umum Dan Data Keuangan PT Sarana Central Bajatama Tbk Tahun 2012 - 2016". Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi dan bermanfaat bagi pembaca.
Makalah ini disusun dengan tujuan agar pembaca dapat menambah wawasan mengenai informasi umum dan data keuangan dari PT Sarana Central Bajatama Tbk tahun 2012 – 2016. Secara umum makalah ini membahas tentang Laporan Keuangan PT Sarana Central Bajatama Tbk. Makalah ini disusun bukan tanpa rintangan. Banyak rintangan yang datang baik dari faktor internal maupun faktor eksternal. Namun dengan penuh kesabaran dan kerja keras, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Meskipun saya merasa masih banyak kekurangan.
Semoga makalah ini dapat meningkatkan dan menambah wawasan kepada pembaca. Walaupun makalah ini masih banyak memiliki kekurangan dan kelebihan. Penyusun mohon atas saran dan kritik dari pembaca. Terima kasih.
Malang, 17 September 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
2.4Data Margin Laba, Rasio Pembayaran Deviden dan Kewajiban yang Naik secara Spontan... 8
Untuk memberikan Kompor Baja Galvanized / Coil yang kompetitif kepada pelanggan, SCB memanfaatkan Sistem NOF (Non-Oxidation Furnace) yang lebih maju untuk proses produksi, dimana SCB membedakan dirinya dari pesaing lain yang menggunakan sistem pengolahan konvensional.
Oleh karena itu, kami yakin bahwa produk bermerek "SARANA" kami dapat memberi kualitas lembaran baja galvanis berkualitas terbaik untuk digunakan di bidang Bangunan, Listrik / Mesin, Kendaraan Bermotor / Otomotif, Kantor / Peralatan, dll.
Filosofi kami adalah "Selalu menyediakan Produk dan Layanan Terbaik untuk Pelanggan yang Terhormat". Dan tujuan ini tentunya didukung oleh sistem produksi, sistem produksi, mesin modern, staf kualitas internasional yang sangat terintegrasi, serta kontrol kualitas yang ketat. Dengan ini, kami yakin bahwa SCB siap menghadapi era dunia usaha yang sangat kompetitif
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Data Perusahaan
A. Nama Perusahaan : PT Sarana Central Bajatama Tbk
B. Alamat Kantor 1) Kantor Pusat
Alamat : Jln. Pangeran Jayakarta No 55 Jakarta Pusat Telepon : (62-21) 628 8647
2) Kantor Cabang
Alamat : Kp. Krojan, Desa Mekarjaya Tamdang, Purwosari, Karawang Telepon : (62-267) 432 444
C. Bidang dan Jenis Produk yang dihasilkan
1) Bidang : Besi
2) Jenis Produk : Floor Deck, Roof Deck, Pipa Baja, Pelat Baja
D. Status Perusahaan : Terbuka
E. Sejarah Perusahaan
Sejarah P.T. Saranacentral Bajatama Tbk (“BAJA” atau Perseroan”) berawal di tahun 1993 dengan pendirian PT Saranacentral Bajatama sebagai bagian dari Sarana Steel Group, grup perusahaan yang bergerak dalam industri baja. Perseroan .didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 berdasarkan akta No. 78 tanggal 4 Oktober 1993 dari Richardus Nangkih Sinulingga, S.H., notaris di Jakarta, juncto akta perubahan No. 325 tanggal 28 Pebruari 1997 dari H. Muhammad Afdal Gazali, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian beserta perubahannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-6.286.HT.01.01.TH 97 tanggal 7 Juli 1997.
Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-AH.01.03-0059183 tanggal 21 Juni 2016.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasarnya, ruang lingkup kegiatan Perseroan adalah berusaha di bidang industri dan perdagangan terutama barang-barang dari baja. Perseroan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1996 dan saat ini telah berkembang menjadi salah satu pemain di industri midstream, khususnya industri pelapisan baja. Di masa mendatang, Perseroan mempunyai aspirasi untuk menjadi produsen baja yang lebih terintegrasi.
Saat ini Perseroan telah mengoperasikan 3 (tiga) lini produksi di Karawang Timur yang masing-masing menghasilkan Baja Lapis Seng (BjLS), Baja Lapis Aluminium Seng (BjLAS) dan Baja Lapis Berwarna (Color). BjLS mulai diproduksi secara komersial sejak tahun 2001, BjLAS sejak tahun 2010 dan SaranaColor sejak tahun 2015.
Seiring dengan pertumbuhan usaha dan organisasinya, Perseroan kemudian memindahan kantor pusatnya ke Gedung BAJA yang diresmikan pada 01 Juni 2015
2.2 Data Penjualan
Penjualan Bersih 2012 2013 2014 2015 2016
Rp 1.070.846.000 Rp 1.052.131.000 Rp 1.229.844.000 Rp 1.251.193.000 Rp 978.840.000
2012 2013 2014 2015 2016
Rp- Rp200,000,000 Rp400,000,000 Rp600,000,000 Rp800,000,000 Rp1,000,000,000 Rp1,200,000,000 Rp1,400,000,000
Grafik Penjulan Bersih
Penjualan pada perusahaan PT Sarana Central Bajatama dari tahun 2012 – 2015 mengalami peningkatan, sedangkan pada tahun 2016 mengalami penurunan.
Penjelasan 2012 2013 2014 2015 2016
Kas Rp 66.720.000.000 Rp 4.820.000.000 Rp 22.905.000.000 Rp 3.481.000.000 Rp 3.867.000.000
Investasi Jangka
Pendek Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
Piutang Dagang Rp 19.839.000.000 Rp 148.684.000.000 Rp 211.346.000.000 Rp 284.096.000.000 Rp 240.633.000.000
Persedian Rp 283.335.000.000 Rp 330.888.000.000 Rp 346.981.000.000 Rp 322.718.000.000 Rp 452.203.000.000
Biaya Bayar di
Muka Rp 285.000.000 Rp 191.000.000 Rp 248.000.000 Rp 654.000.000 Rp 584.000.000
2.4 Data Margin Laba, Rasio Pembayaran Deviden dan Kewajiban yang Naik secara Spontan
2012 2013 2014 2015 2016
Margin Laba 19.481 173.747 190.354 161.646 196.557
Rasio Pembayaran Deviden 257.038 174.246 188.323 161.622 196.502
2012 2013 2014 2015 2016
0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000
Grafik Data Margin Laba, Rasio Pembayaran Deviden yang naik secara spontan
Margin Laba Rasio Pembayaran Deviden
2012 2013 2014 2015 2016 0
100,000 200,000 300,000 400,000 500,000 600,000 700,000 800,000
Grafik Total Aktiva
Total Aktiva
Total aktiva pada tahun 2012 – 2013 mengalami penurunan. Sedangkan pada tahun 2014 – 2016 mengalami peningkatan.
2.6
Analisis Peramalan Penjualan Perusahaan
9
Penjelasan 2012 2013 2014 2015 2016
Tabel Perhitungan Rumus Tren Linier (Ylt), Kuadratik (Ykt) dan Simple Exponential (Yet) PT Sarana Central Bajatama
2.7 Perputaran Elemen Modal Kerja
a.
Perputaran Elemen modal kerja dalam kali1.
Perputaran Kas = Penjualan TahunRata−rata kas2016×1kali= 978.480
98699,4×1kali=9,917kali
2. Perputaran Piutang = Penjualan Tahun2016
Rata−rata Piutang ×1kali
= 978.840
213.279,8×1kali=4,59kali
3. Perputaran Persediaan = Penjualan Tahun2016
Rata−rata persediaan×1kali
= 978,840
347.225×1kali=2,82kali
b. Perputaran Elemen modal kerja dalam hari
a.
Perputaran Kas = Perputaran kas dalam kali360hari ×1hari= 360
9,917×1hari=36,301hari
b. Perputaran Piutang = Perputaran piutang dalam kali360hari ×1hari
= 360
4,59×1hari=78,3hari
c. Perputaran Persediaan= 360hari
Perputaran persediaan dalam kali×1hari
= 360
2,82×1hari=127,66hari
Data Perputaran elemen modal kerja pada tingkat penjualan sebesar Rp 1.121.086 pada tahun 2016
No Elemen modal
kerja Perputaran dalamkali Perputaran dalamhari
1 Kas 9,917 x 36,301 hari
3 Persediaan 2,82 x 127,66 hari 242,391 hari
a. Perputaran modal kerja dalam kali
Perputaran modal kerja dalam kali = 360hari ¿
¿ lama keterikatan¿×1kali
= 243,36360 ×1kali=1,48kali
b. Kebutuhan modal kerja untuk tahun 2017
Jumlah Kebutuhan 2017= Proyeksi Penjualan2017 Perputaran modal kerja dalam kali
= 1.121 .086
1,48 =757.490juta
2.8 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan modal kerja pada PT SaranaCentra Bajatama Tbk. Dapat disimpulkan bahwa proyeksi penjualan tahun 2017 sebesar Rp 1.21.086 juta. konsekuensi dari proyeksi penjualan tersebut, membutuhkan modal kerja yang optimal sebesar Rp 757.490 juta. Dengan demikian kebutuhan modal kerja mengalami penurunan sebesar Rp 363,596.000 juta dari jumlah modal kerja pada tahun 2016.
Kelemahan atas kebutuhan modal kerja tersebut adalah : Kurang Detail.
Banyak Celah
Rekomendasi yang diusulkan untuk perbaikan analisis sebagai berikut :
Untuk lebih mengawasi jumlah uang yang keluar, meskipun masih surplus, namun biaya masih bisa ditekan.
2.9 Keputusan Keuangan yang diambil
a. Bagi ManajemenUntuk lebih mengirit / menghemat dana yang akan digunakan. b. Bagi Pemasok Bahan Baku
Untuk menghemat bahan baku agar bisa lebih efisien dan tidak terkesan membuang bahan baku.
c. Bagi Kreditur
Perlu dikaji ulang apabila ingin menginvestasikan, karena akan berakibat fatal apabila uang yang keluar atau masuk tidak masuk akal.
2.10 PERTUMBUHAN PERSENTASE PENJUALAN
2.11 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil peramalan keuangan PT Saranacentral Bajatama Tbk. Dapat disimpulkan bahwa kebutuhan dana (AFN) untuk tahun 2017 diproyeksikan sebesar Rp 162.839.795.800 Juta. Hal tersebut menunjukkan adanya kenaikan sebesar Rp 162.893.795.800 Juta.
Kelemahan dari analisis kebutuhan dana tersebut adalah:
Proyeksi AFN tahun 2016 mengalami penurunan maka data 2017 mengalami kesenjangan / GAP.
Rekomendasi yang diusulkan untuk perbaikan analisis sebagai berikut :
Seharusnya proyeksi keuangan jelas dan transaksi dan transparan sehingga mudah bagi investor untuk meramalkan modalnya.
2.12 Keputusan Keuangan yang Diambil
1. Bagi Pihak Manajemen
Pihak Manajemen Harus lebih jeli dalam mengelola keuangan, karena apabila gagal / mengalami kerugian, investor akan lari mencari perusahaan lain.
2. Bagi Pemasok Bahan Baku
Pemasok harus lebih selektif, karena apabila yang mereka kirim akan terbengkali dan sangat mungkin bagi mereka untuk tidak dibayar karena tidak adanya uang.
3. Bagi Kreditur
Kreditur harus berhati hati dalam melaksanakan transaksi uang dalam jumlah besar dan mereka harus tahu bagaimana, kenapa, dan kemana arah uang perusahaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kondisi keuangan PT SaranaCentral Bajatama Tbk pada tahun 2012 – 2015 mengalami peningkatan yang disebabkan oleh penjualan dari tahun ke tahun yang terus naik. Sedangkan pada tahun 2016 penjulan mengalami penurunan yang menyebabkan keuang PT SaranaCentral Bajatama Tbk pada tahu 2015 – 2016 mengalami penurunan.