• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEJARAH PERKEMBANGAN pabrik animasi PENGETAHUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SEJARAH PERKEMBANGAN pabrik animasi PENGETAHUAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

FILSAFAT IPA

SEJARAH DALAM KAITAN DENGAN PENEMUAN PENGETAHUAN

ZAMAN PURBA

ZAMAN MULAINYA PENALARAN YANG SELALU MENYELIDIKI ZAMAN ABAD PERTENGAHAN

ZAMAN MODERN

NAMA : ALVENOLIA VIENDA ADAONG

NIM : 14 532 006

KELAS : C

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

(2)

SEJARAH DALAM KAITAN DENGAN PENEMUAN PENGETAHUAN

ZAMAN PURBA

Pada dasarnya manusia di zaman purba hanyalah menerima semua peristiwa sebagai fakta. Fakta-fakta hanya diolah sekadarnya, hanya untuk menemukan soal yang sama, yaitu common denominator, itu pun barangkali tanpa sengaja, tanpa tujuan. Kalaupun ada penegasan atau keterangan, maka keterangan itu senantiasa dihubungkan dengan dewa-dewa dan mistik. Oleh karena itu, pengamatan perbintangan menjelma menjadi astrologi. Pengamatan yang dilakukan oleh manusia pada zaman purba, yang

menerima fakta sebagai brute facts atau on the face value, menunjukkan bahwa manusia di zaman purba masih berada pada tingkatan sekedar menerima, baik dalam sikap maupun dalam pemikiran (receptive attitude dan receptive mind) (Santoso, 1977 : 27).

Perkembangan pengetahuan dan kebudayaan manusia pada zaman purba dapat diruntut jauh ke belakang, bahkan sebelum abad ke-15 SM, terutama pada zaman batu. Pengetahuan pada masa itu diarahkan pada pengetahuan yang bersifat praktis, yaitu pengetahuan yang memberi manfaat langsung kepada masyarakat. Zaman batu tidak dapat ditentukan dengan pasti, namun para ahli berpendapat bahwa zaman batu berlangsung selama jutaan tahun.

Sesuai dengan namanya, zaman batu, pada masa itu manusia menggunakan batu sebagai peralatan. Hal ini tampak dari temuan-temuan seperti kapak yang digunakan untuk memotong dan membelah. Selain menggunakan alat-alat yang terbuat dari batu, manusia pada zaman itu juga menggunakan tulang binatang. Alat yang terbuat dari tulang binatang antara lain digunakan menyerupai fungsi jarum untuk menjahit. Ditemukannya benda-benda hasil peninggalan pada zaman batu merupakan suatu bukti bahwa manusia sebagai makhluk berbudaya mampu berkreasi untuk mengatasi tantangan alam sekitarnya.

(3)

Perkembangan kebudayaan terjadi lebih cepat setelah manusia menemukan dan menggunakan api dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memanfaatkan api untuk menghangatkan tubuh, ketergantungan manusia akan iklim menjadi berkurang. Api juga digunakan untuk memasak dan perlengkapan dalam berburu. Di zaman yang lebih maju nantinya, arti api menjadi lebih penting. Pengetahuan tentang proses pemanasan dan peleburan merintis jalan pada pembuatan alat dari tembaga, perunggu, dan besi. Dalam catatan sejarah misalnya, peralatan besi digunakan pertama kali di Irak abad ke-15 SM (Brouwer, 1982 : 6).

Perkembangan pengetahuan secara lebih cepat terjadi beberapa ribu tahun sebelum Masehi. Peristiwa ini terjadi ketika manusia berada pada zaman batu muda (neolithikum). Pada masa ini mulailah revolusi besar dalam cara hidup manusia. Manusia mulai mengenal pertanian, mengenal kehidupan bermukim (menetap), membangun rumah, mengawetkan makanan, memulai irigasi, dan mulai beternak hewan. Pada masa itu juga telah muncul kemampuan menulis, membaca, dan berhitung. Dengan adanya kemampuan menulis, beberapa peristiwa penting dapat dicatat dan kemudian dapat dibaca oleh orang lain sehingga akan lebih cepat disebarkan. Kemampuan berhitung juga sangat menunjang perkembangan pengetahuan karena catatan tentang suatu peristiwa menjadi lebih lengkap dengan data yang relatif lebih teliti dan lebih jelas.

(4)

Secara umum dapat dinyatakan bahwa pengetahuan pada zaman purba ditandai dengan adanya lima kemampuan, yaitu :

1. Pengetahuan didasarkan pada pengalaman (empirical knowledge)

2. Pengetahuan berdasarkan pengalaman itu diterima sebagai fakta dengan sikap receptive mind, dan kalaupun ada keterangan tentang fakta tersebut, maka keterangan itu bersifat mistis, magis, dan religius.

3. Kemampuan menemukan abjad dan sistem bilangan alam sudah menampakkan perkembangan pemikiran manusia ke tingkat abstraksi

4. Kemampuan menulis, berhitung, menyusun kalender yang didasarkan atas sintesis terhadap hasil abstraksi yang dilakukan

5. Kemampuan meramalkan peristiwa-peristiwa fisis atas dasar peristiwa-peristiwa sebelumnya yang pernah terjadi, misalnya gerhana bulan dan matahari

Pada era ini, secara umum terbagi menjadi tiga fase, yaitu:

a. Zaman Batu Tua

(5)

disebut-sebut dengan manusia purba. Belum ditemukan secara spesifik data diri mereka, tetapi yang terlihat secara jelas adalah hasil karya mereka. Karya-karya mereka yang fenomenal adalah peralatan yang terbuat dari batu dan tulang.

b. Zaman Batu Muda

(6)

c. Zaman Logam.

Zaman ini berlangsung dari abad 20 SM sampai abad 6 SM. Pada zaman ini pemakaian logam sebagai peralatan sehari-hari, bahkan sebagai perhiasan, peralatan masak, atau bahkan peralatan perang. Pada zaman Logam didominasi oleh kerajaan Mesir. Tetapi kerajaan Cina dan Sumeria juga masih mempunyai peran. Pada masa ini karya-karya yang ada berupa didominasi dengan alat-alat yang terbuat dari besi dan perunggu. Seni membuat patung juga menjadi karya fenomenal pada masanya, bahkan sampai saat ini. Contohnya adalah karya-karya dari Mesir, seperti patung istri raja Fir’aun (Neferitti).

Menurut Soetriono dan SDRm Rita Hanafie, masa sejarah dimulai kurang lebih 15.000 sampai 600 tahun Sebelum Masehi. Pada masa ini pengetahuan manusia berkembang lebih maju. Mereka telah mengenal membaca, menulis, dan berhitung. Kebudayaan mereka pun mulai berkembang di berbagai tempat tertentu, yaitu Mesir di Afrika, Sumeria, Babilonia, Niniveh, dan Tiongkok di Asia, Maya dan Inca di Amerika Tengah. Mereka sudah bisa menghitung dan mengenal angka.

ZAMAN MULAINYA PENALARAN YANG SELALU MENYELIDIKI

Zaman ini bermula dari rasa ingin tahu. Manusia pada zaman tersebut memiliki rasa ingin tahu yang berkembang, atau kemampuan berfikir ( nalar ).

(7)

 Orang memiliki kebebasan untuk mengungkapkan ide atau pendapat

 Masyarakat tidak lagi mempercayai mitologi, yang dianggap sebagai sesuatu bentuk pseudi-rstional

 Masyarakat tidak dapat menerima pada sikap menerima begitu saja, melainkan

menumbuhkan sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis.

(8)

Aristoteles (384- 322 SM) adalah murid dari Plato yang berhasil menemukan pemecahan persoalan- persoalan besar filsafat dan menyatukannya dalam satu sistem: logika, fisika, metafisika, dan matematika. Aristoteles sendiri memiliki gagasan tentang dunia aktual, dan menolak ajarannya Plato tentang dunia ide. Aristoteles menyatakan bahwa segala sesuatu yang kita lihat dan ada didunia ini, itulah realitas yang sebenarnya. Ia mengatakan bahwa tugas utama ilmu pengetahuan ialah mencari penyebab-penyebab objek yang diselidiki kekurangan utama para filosof yang sudah menyelidik alam adalah bahwa mereka tidak memeriksa semua penyebab. Aristoteles berpendapat bahwa tiap-tiap kejadian mempunyai ertapat sebab yang semuanya harus disebut, bila manusia hendak memahami proses kejadian segala sesuatu.

Keempat penyebab itu menurut Aristoteles adalah:

1. Penyebab material (material cause); ialah bahan dari mana benda dibuat. Misalnya, kursi dibuat dari kayu.

2. Penyebab formal (formal cause); ialah bentuk yang menyusun bahan. Misalnya, kursi ditambah pada kayu, sehingga kayu yang membuat kursi.

3. Penyebab efisien (efficient cause); ialah sumber kejadian atau faktor yang menjalankan kejadian. Misalnya, tukang kayu yang membuat sebuah kursi.

(9)

Plato (429- 347 SM) adalah seorang filosof yang rajin menulis buku. Dan beberapa karya Plato antara lain adalah : Apologia, Politeia, Sophists, Timaios. Apologia adalah salah satu buku yang berisi dialog- dialog Plato selama tiga periode. Plato menggambarkan kebenaran umum adalah rujukan bagi alam empiris, dia menyatakan bahwa benda itu memiliki realitas dan realitas itu terdapat dalam ide.

ZAMAN ABAD PERTENGAHAN

Zaman ini masih berhubungan dengan zaman sebelumnya. Karena awal mula zaman ini pada abad 6 M sampai sekitar abad 14 M. Zaman ini disebut dengan zaman kegelapan (The Dark Ages). Zaman ini ditandai dengan tampilnya pada Theolog di lapangan ilmu pengetahuan. Sehingga para ilmuwan yang ada pada zaman ini hampir semua adalah para Theolog. Begitu pula dengan aktifitas keilmuan yang mereka lakukan harus berdasar atau mendukung kepada agama. Ataupun dengan kata lain aktivitas ilmiah terkait erat dengan aktivitas keagamaan. Pada zaman ini filsafat sering dikenal dengan sebagai Anchilla Theologiae(Pengabdi Agama). Selain itu, yang menjadi ciri khas pada masa ini adalah dipakainya karya-karya Aristoteles dan Kitab Suci sebagai pegangan.

(10)

pembinaan hukum serta penerjemahan filsafat Yunani, dan kemajuan ilmu pengetahuan Islam pada abad ke-7 M sampai abad ke-12 M. Pada masa ini Islam mandapatkan masa keemasannya (Golden Age).

Selain itu, pada abad ini terjadi perkembangan kebudayaan di Asia Selatan dan Timur, seperti Ajaran Lao Tse (menjaga keharmonisan dengan alam) danConfucius (konsep kode etik luhur mangatur akal sehat). Pada masa kegelapan ini ilmu pengetahuan di Eropa tidak berkembang. Karya ilmuwan yang masih menjadi pegangan hanya karya Aristoteles. Pada abad 12 M, yang diklaim sebagai awal mula zaman Renaissance telah muncul beberapa nama yang mempelopori di bidang ilmu dan eksperimen, yaitu:

(11)

Thomas Aquinas (1225 M- 1274 ), adalah seorang filsuf dan ahli teologi ternama dari Italia. Ia terutama menjadi terkenal karena dapat membuat sintesis dari filsafat Aristoteles dan ajaran Gereja Kristen. Sintesisnya ini termuat dalam karya utamanya: Summa Theologiae (Ikhtisar Teologi). Selain itu, karya Theologis Thomas yang sangat terkenal adalah “Summa Contra Gentiles (Ikhtisar Melawan Orang-Orang Kafir)”

(12)

Giovanni Boccaccio (1313 M - 1375 M) adalah seorang Italia penulis dan penyair. Karya yang dihasilkan dalam periode ini meliputi Filostrato danTeseida, Filocolo, sebuah versi prosa yang ada roman Prancis, dan La Caccia di Diana, sebuah puisi dalam daftar sajak oktaf neapolitan perempuan. Boccaccio terus bekerja, memproduksi Comedia delle ninfe fiorentine (juga dikenal sebagai Ameto) campuran prosa dan puisi, tahun 1341, menyelesaikan lima puluh canto puisi alegoris Amorosa visione di 1342 M, dan Fiammetta di 1343 M. Salah satu karya terakhirnya di Italia, satu-satunya karya penting lainnya adalah Corbacci

ZAMAN MODERN

(13)
(14)

2. Isaac Newton, berperan dalam ilmu pengetahuan modern terutama penemuannya dalam tiga bidang, yaitu teori Gravitasi, perhitungan Calculus, dan Optika. Ketiga bidang tersebut dapat diuraikan (dalam Rizal Mustansyir, 1996) secara singkat adalah sebagai berikut.

(15)

b. Perhitungan Calculus, yaitu hubungan antara X dan Y. Kalau X bertambah, maka Y akan bertambah pula, tetapi menurut ketentuan yang tetap atau teratur. Misalnya ada benda bergerak, panjangnya jarak yang ditempuh tergantung dari kecepatan tiap detik dan panjangnya waktu pergerakan. Cara perhitungan Calculus ini banyak manfaatnya untuk menghitung berbagai hubungan antara dua atau lebih hal yang berubah, bersama dengan ketentuan yang teratur.

c. Optika atau mengenai cahaya; jika cahaya matahari dilewatkan sebuah prisma, maka cahaya asli yang kelihatannya homogen menjadi terbias antara merah sampai ungu, menjadi pelangi. Kemudian kalau pelangi itu dilewatkan sebuah prisma lainnya yang terbalik, maka pelangi terkumpul kembali menjadi cahaya homogen. Dengan demikian dapat dibuktikan bahwa cahaya itu sesungguhnya terdiri atas komponen yang terbentang antara merah dan ungu.

3.

(16)

Referensi

Dokumen terkait

Secara simultan kepatuhan Wajib Pajak dalam penyampaian SPT dan wajib pajak efektif memberikan pengaruh sebesar 14,40% terhadap penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi pada

Ukuran nominal pipa yang dipilih adalah ukuran pipa nominal yang memenuhi syarat kecepatan alir dan penurunan tekanan fluida seperti diatas, dan schedule pipa Nomor 40

[r]

Ketika pengguna (user) memasukkan query pada antaramuka mesin pencari, maka yang terjadi sesungguhnya adalah mesin melakukan pencarian query di dalam file index

Ada tiga macam jangka yang digunakan untuk menggambar, tergantung besar kecilnya lingkaran yang akan digambar. Jangka besar untuk menggambar lingkaran dengan diameter 100 – 200

Sedangkan pada bangunan 8-lantai analisis pushover menunjukkan drift ratio yang lebih besar dibanding analisis time history. Analisis pushover dan time history juga dapat

Guru : (Guru menunjukan slide power point tentang tabel data energy ikatan yang ditunjukan kepada siswa) yang perlu kalian pelajari pada energi ikatan adalah

Dari hasil penelitian pola moire yang terbentuk pada benda uji mampu mendeteksi perubahan posisi titik benda kerja (ketinggian (y)) dimana perubahan posisi