• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERSEPSI PENILAIAN KINERJA DAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH PERSEPSI PENILAIAN KINERJA DAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PERSEPSI PENILAIAN KINERJA DAN PROSES

PROMOSI JABATAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN

DI PT POS INDONESIA CABANG DEPOK

INFLUENCE PERCEPTIONS OF EMPLOYEE PERFORMANCE EVALUATION AND PROMOTION PROCESS TO EMPLOYEE MORALE

AT PT POS INDONESIA DEPOK BRANCH

EGA SRI ASHARI1, RINANDITA WIKANSARI2

PDAM Tirta Asasta Bekasi1

Program Studi Manajemen SDM Akademi Pimpinan Perusahaan Jakarta2

E-mail: ega.ashari@gmail.com1, rinandita-w@kemenperin.go.id2

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh persepsi penilaian kinerja terhadap semangat kerja karyawan, ada atau tidaknya pengaruh proses promosi jabatan terhadap semangat kerja karyawan dan ada atau tidaknya pengaruh persepsi penilaian kinerja dan proses promosi jabatan terhadap semangat kerja karyawan di PT Pos Indonesia Pusat Kota Depok, kemudian untuk mengetahui seberapa besar tingkat pengaruh antara ke dua variabel bebas tersebut terhadap variabel terikat maka peneliti mengumpulkan data primer yang berupa kuesioner yang disebar di dalam perusahaan kepada karyawan, kemudian data sekunder yang peneliti ambil dari studi kepustakaan yaitu melalui buku literature, buku catatan, dan jurnal. Tugas Akhir ini menggunakan metodologi penelitian kuantitatif, di mana hasil yang diperoleh adalah hasil angka atau bilangan, kemudian metode statistik yang digunakan adalah uji normalitas, uji multikolinieritas, uji analisis regresi berganda, uji koefisien korelasi, uji koefisien determinasi, dan uji T. Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti, pengaruh persepsi penilaian kinerja terhadap semangat kerja karyawan memperoleh hasil yang positif dan tidak signifikan yaitu sebesar 9%, yang berarti mempunyai pengaruh yang sangat rendah. Sedangkan pengaruh proses promosi jabatan terhadap semangat kerja karyawan memperoleh hasil negatif dan tidak signifikan yaitu sebesar 2%, yang berarti tidak mempunyai pengaruh. Dan pengaruh persepsi penilaian kinerja dan proses promosi jabatan terhadap semangat kerja karyawan memperoleh R square 0,14 yang berarti mempunyai pengaruh sebesar 14%.

Kata kunci: Persepsi Penilaian Kinerja, Promosi Jabatan, Semangat Kerja

ABSTACT

This research aimed to determine whether there is any perception of influence assessment of performance against employee morale, whether or not the effect of the promotion process to employee morale and whether or not the impact of the perception of performance appraisal and job promotion process to employee morale at PT. Pos Indonesia Center Depok City, then to know how big the influence between the two independent variables on the dependent variable, the researchers collected primary data in the form of questionnaires distributed in the company to employees, then the secondary data that researchers take from the study of literature is through books literature, notebooks, and journals. This final project using quantitative research methodology, where the result obtained is the result of a numeric or numbers, then the statistical methods used were normality test, multicollinearity test, test multiple regression analysis, correlation coefficient test, coefficient determination test, and test T. From the results study conducted by researchers, influence perception of the performance appraisal employee morale and a positive result is not significantly by 9%, which means it has a very low influence. While the influence of the job promotion process to obtain employee morale and no significant negative results which is 2%, which means it has no effect. And influence the perception of performance appraisal and job promotion process to obtain employee morale R-square of 0.14 which means it has the effect of 14%.

(2)

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Setiap organisasi atau perusahaan memiliki tujuan yang akan dicapai untuk kelangsungan hidup perusahaan atau organisasi tersebut tetapi dalam pencapaiannya perusahaan atau organisasi memiliki hambatan atau masalah, masalah ketenagakerjaan atau sumber daya manusia merupakan hal yang sangat mendasar bagi suatu perusahaan dan tidak dapat dipungkiri lagi bahwa dunia kerja saat ini membutuhkan sumber daya manusia tersebut dan meningkatkan kualitas sumber dayanya sebagai suatu aset perusahaan yang berharga. Kemudian karyawan mempersepsi apa yang mereka lihat atau harapkan untuk dapat mereka peroleh. Persepsi adalah sebagai suatu proses di mana individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indera agar memberikan makna bagi lingkungan mereka. Dan jika dihubungkan dengan lingkungan kerja, setiap individu mempunyai harapan tentang pemberian imbalan yang memuaskan tujuan pribadinya atas hasil usahanya terhadap pencapaian prestasi terntentu.

Untuk melihat sejauh mana kinerja individu atau pencapaian prestasi tertentu dalam organisasi atau perusahaan perlu melakukan evaluasi kinerja atau sering disebut dengan penilaian kinerja. Penilaian kinerja adalah proses yang dipergunakan dalam sebuah organisasi atau perusahaan untuk menilai sejauh mana karyawannya telah melakukan pekerjaannya dengan memuaskan. Informasi yang dihasilkan proses ini merupakan fungsi koordinasi yang utama dalam aktivitas yang berhubungan dengan

personalia. Penilaian untuk kerja ini merupakan sistem pengendali umpan balik dan umpan maju.

Dilihat dari sudut pandang karyawan, sebagai umpan balik, penilaian karyawan memberikan umpan balik yang penting terhadap karyawan secara pribadi dalam hal bagaimana untuk kerjanya dipandang. Sedangkan sebagai umpan maju, penilaian kinerja memberikan informasi untuk membuat keputusan mengenai pemberian penghargaan kepada karyawan tersebut. Melihat dari penilaian kinerja, diharapkan adanya umpan balik antara kinerja karyawan dengan hasil yang maksimal dan umpan maju yang bertujuan memberikan informasi yang untuk pengambilan keputusan administratif mengenai pemberian penghargaan kepada karyawan organisasi atau perusahaan tersebut.

(3)

karyawan yang terlibat di dalamnya untuk selalu memaksimalkan performa kerjanya yang tercermin dengan semangat kerja yang tinggi. Semangat kerja merupakan sikap seorang individu yang ditandai dengan khas oleh adanya kepercayaan diri, motivasi yang kuat untuk meneruskan sesuatu usaha, kegembiraan, dan organisasi yang baik di dalam melakukan pekerjaan.

Sebagai perusahaan badan usaha milik negara yang bergerak dibidang jasa, untuk lebih menjamin keamanan surat-surat penduduk PT Pos Indonesia memiliki sistem penilaian kinerja untuk para karyawannya yang berbasis keep performance individu atau sering disebut dengan KPI, mempunyai tolok ukur yang telah dijabarkan dalam sistemnya dari hasil pekerjaan yang telah diselesaikan, tanggung jawab setiap individu, dan tingkat absensi. Kemudian bagaimana individu mempersepsi penilaian kinerja tersebut. Sedangkan proses promosi jabatan yang digunakan oleh PT Pos Indonesia adalah dengan mengukur dari tingkat pendidikan setiap individu, di mana setiap individu memiliki nilai dalam dirinya yang akan ditempatkan dalam jabatannya, proses promosi jabatan dalam PT Pos Indonesia telah tersturktur dan telah diatur oleh pemerintahan. Dalam pengamatan yang dilakukan terhadap karyawan PT Pos Indonesia terdapat beberapa fakor yang menunjukkan semangat kerja yang tinggi, yaitu ramah, baik terhadap tamu yang datang, tolong menolong dalam mengerjakan pekerjaan antar divisi, dan selalu kompak antar divisi.

PERMASALAHAN

Berdasarkan pada latar belakang di atas, permasalahan-permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :

1. Adakah pengaruh persepsi penilaian kinerja terhadap semangat kerja karyawan di PT Pos Indonesia Pusat Kota Depok?

2. Adakah pengaruh proses promosi jabatan terhadap semangat kerja karyawan di PT Pos Indonesia Pusat Kota Depok?

3. Bagaimana pengaruh persepsi penilaian kinerja dan proses promosi jabatan terhadap semangat kerja karyawan di PT Pos Indonesia Pusat Kota Depok?

METODOLOGI PENELITIAN Metode Pengumpulan Data Variabel Penelitian

Variabel merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan dalam penelitian untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Berdasarkan pokok masalah yang diajukan, variable-variable dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

a. Variabel bebas (Independent Variabel)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebas adalah Persepsi penilaian kinerja (X1) dan proses promosi jabatan (X2).

b. Variabel terikat (Dependent Variabel)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikat adalah Semangat Kinerja karyawan (Y).

Kerangka Pemikiran

(4)

berikut menyajikan kerangka pemikiran, yang menjadi pedoman dalam keseluruhan penelitian yang dilakukan.

Gambar 3.1.2 : Kerangka Pemikiran

Pada gambar di atas menunjukkan bahwa penilitian ini akan membahas tentang ada atau tidaknya pengaruh persepsi penilaian kinerja (X1) dan proses promosi jabatan (X2) terhadap semangat kerja (Y) di PT Pos Indonesia Pusat Kota Depok.

Hipotesis

Berdasarkan kerangka penelitian maka hipotesis penelitian ini adalah : H1 : Jika adanya pengaruh positif yang

terjadi di dalam persepsi karyawan maka semangat kinerja karyawan meningkat.

H2 :Jika adanya pengaruh positif yang terjadi di dalam proses promosi jabatan maka semangat kinerja karyawan meningkat.

H3 :Jika adanya pengaruh positif persepsi penilaian kinerja karyawan dan promosi jabatan maka semangat kinerja karyawan meningkat.

Populasi Dan Sampel

Populasi merupakan keselurahan objek kejadian atau tempat dari keseluruhan yang berada didalam penelitian sedangkan sampel adalah sebagian jumlah dari populasi. Munurut Sekaran (1992) sebaiknya ukuran sampel diantara 30 sampai 500. Populasi karyawan pada PT Pos Indonesia Pusat Depok 2 Tengah berjumlah 52 orang karyawan.

Sedangkan dalam penelitian ini, metode sample yang digunakan adalah metode accident sampling, dimana kuesioner disebar atau didistribukan kepada karyawan yang ditemui atau mudah di jangkau dalam satu tempat dan diambil sample sebanyak 30 orang karyawan dengan asumsi atau bahan pertimbangan, 10 orang karyawan disetiap bagian yang berbeda yaitu, front liner, staff dan yang memegang jabatan struktural.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder.

a. Data primer Kuesioner

Kuesioner yaitu alat pengumpulan bahan-bahan berupa daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya untuk diisi dengan jawaban yang diperlukan. Pengumpulan data primer dengan memberikan daftar pertanyaan tertutup dengan pilihan jawaban kepada responden mengenai indicator-indikator yang ingin diteliti. Penyebaran kuesioner dilakukan pada hampir seluruh pegawai PT Pos Indonesia Depok 2.

b. Data kuantitatif

Data kuantitatif, data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk angka seperti jumlah karyawan secara keseluruhan, dan data lainnya yang berhubungan dengan pembahasan.

Alat Ukur

a. Penyusunan alat ukur persepsi penilaian kinerja yang digunakan dalam penelitian ini disusun dengan model teori harapan dari Vroom (1964) yang terdiri dari dimensi expectancy, instrumentality, dan valence berdasarkan faktor dominan yang dapat mempengaruhi persepsi penilaian kinerja karyawan yakni harapan, yang akan dituangkan dalam

Persepsi Penilaian Kinerja (X1)

Semangat Kerja (Y)

(5)

persepsi penilaian kinerja berdasarkan manfaat dari dari penilaian kinerja bagi karyawan dari Schlutz&Schultz (2006).

b. Penyusunan alat ukur proses promosi jabatan yang digunakan dalam penelitian ini disusun dengan model teori azas-azas promosi jabatan oleh Hasibuann (2007), yaitu kepercayaan, keadilan, dan formasi.

c. Skala semangat kerja disusun berdasarkan faktor-faktor untuk mengukur semangat kerja menurut Anoraga dan Suyati (1995). Skala semangat kerja dengan faktor-faktor sebagaimana dikemukakan oleh Anoraga dan Suyati digunakan dalam menyusun kuesioner dan berdasarkan pertimbangan bahwa faktor-faktor terperinci dan spesifik untuk mengukur semangat kerja karyawan. Faktor-faktor tersebut antara lain : disiplin, kerjasama, dan kegairahan kerja.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dan pembahasan yang telah dijabarkan, maka dapat diambil kesimpulan antara lain :

Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan tidak signifikan antara persepsi karyawan terhadap penilaian kinerja pada semangat kerja karyawan, tetapi promosi jabatan terhadap semangat kinerja mempunyai hasil yang negatif atau tidak berpengaruh terhadap semangat kerja atau variabel dependent. Berdasarkan dari perhitungan uji hipotesis, data yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi dengan normal, yaitu memiliki hasil 0,200 dimana hasil tersebut lebih besar dibandingkan dengan ketentuan yang berlaku 0,05 sehingga hasil data dalam penelitian ini dapat terus dilanjutkan atau digunakan ke dalam uji berikutnya.

Proses promosi jabatan yang diterapkan dalam PT. Pos Indonesia adalah berdasarkan pada pendidikan terakhir individu, di mana semakin tinggi tingkat pendidikan individu maka akan semakin tinggi pula jabatan seseorang tersebut, grade ditetapkan pada grade 1 sampai 17 dimana grade 1 merupakan grade tertinggi sedangkan grade 17 adalah grade terendah. Berdasarkan pada beberapa hasil uji, dimana variabel perpsepsi mempunyai skor (F=5.82; p<0.01), yang menunjukkan bahwa persepsi karyawan terhadap penilaian kinerja pada semangat kinerja karyawan memiliki pengaruh 9%. Sedangkan variable promosi jabatan mempunyai skor (F=3.79;p<0.01), yang menunjukkan bahwa promosi jabatan terhadap semangat kerja karyawan adalah 2%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih besar pengaruh persepsi karyawan terhadap penilaian kinerja pada semangat kerja karyawan dibandingkan dengan promosi jabatan terhadap semangat kerja karyawan

Dan dilihat dari uji regresi, nilai R square sebesar 0,14 yang memiliki arti bahwa kemampuan variable bebas untuk menjelaskan besarnya variasi dalam variable terikat adalah sebesar 14% sisanya dijelaskan variable lain yang tidak masuk ke dalam persamaan.

(6)

bahwa tidak berpengaruh persepsi penilaian kinerja terhadap semangat kerja ditolak, artinya semangat kerja dipengaruhi persepsi penilaian kinerja hanya mempunyai skor 582 dan proses promosi jabatan mempunyai Ho yang menyatak proses promosi jabatan tidak berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan diterima, artinya proses promosi jabatan tidak mempengaruhi semangat kerja dimana mempunyai skor -379.

Hasil perhitungan R square variabel independent 0.14. Hal ini bermakna bahwa persepsi penilaian kinerja dan promosi jabatan terhadap semangat kerja mempunyai sumbangan perubahan hanya sebesar 14%, dengan demikian variabel 84% dipengaruhi selaian persepsi penilaian kinerja dan promosi jabatan.

Interpretasi Pengaruh Penilaian Kinerja karyawan dan Promosi Jabatan

Berdasarkan karateristik responden penelitian, responden berdasarkan jenis kelamin diperoleh perbandingan 30% laki-laki dan 70% perempuan. Artinya, responden perempuan lebih mendominasi dalam penelitian ini.

Kedua, responden berdasarkan pendidikan terakhir, diperoleh hasil 43% berpendidikan diploma atau sarjana dan 57% berpendidikan SMU. Artinya, responden dengan tingkat pendidikan SMU yang mendominasi dalam penelitian ini.

Ketiga, berdasarkan status pernikahan, diperoleh perbandingan 83% responden yang menikah dan 17% responden yang belum menikah. Artinya, dalam penelitian ini responden yang sudah menikah lebih mendominasi.

Ke empat, responden berdasarkan masa kerja, diperoleh data 27% kurang dari satu tahun masa kerja, 27% dengan masa kerja 1-5 tahun, 33% dengan masa kerja 6-10 tahun, dan 13% lebih dari sepuluh tahun. Artinya, responden masa

kerja 6-10 tahun lebih mendominasi dalam penelitian ini.

Hasil analisis menunjukkan bahwa Persepsi Penilaian Kinerja Karyawan terhadap Semangat Kerja mempunyai pengaruh sebesar 9 % dan Promosi Jabatan terhadap Semangat Kerja mempunyai pengaruh sebesar 2%. Sedangkan pengaruh Penilaian Kinerja Karyawan dan Promosi Jabatan Terhadap Semangat Kerja mempunyai pengaruh sebesar 14% dan sisanya 86% lagi berdasarkan tingkat pendidikan, jika tingkat pendidikan tidak ditingkatkan maka akan tetap menduduki jabatan menyempurnakan kekurangan yang ada. Proses promosi jabatan sebaiknya dilihat dari prestasi kerja setiap individu atau karyawan sehingga akan terlihat potensi diri dan menambahkan semangat kerja yang ada, kemudian akan terciptanya rasa keadilan pada masing-masing individu.

KESIMPULAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dan pembahasan yang telah dijabarkan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang positif dan rendah antara persepsi penilaian kinerja karyawan terhadap semangat kerja karyawan, sedangkan proses promosi jabatan mempunyai hubungan yang negatif atau dengan kata lain tidak berpengaruh

(7)

terhadap semangat kerja karyawan. Dapat dikatakan bahwa persepsi penilaian karyawan memiliki pengaruh sedikit lebih tinggi dari proses promosi jabatan. Selain itu juga ditemukan bahwa persepsi penilaian kinerja dan promosi jabatan terhadap semangat kerja mempunyai sumbangan perubahan hanya sebesar 14%, dengan demikian variabel 84% dipengaruhi selain persepsi penilaian kinerja dan promosi jabatan.

SARAN

Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan di dalamnya. Untuk itu, dari peneliti ada beberapa saran untuk bahan pertimbangan sebagai penyempurnaan dari kekurangan yang ada. Bagi perusahaan, sebaiknya melakukan promosi jabatan atau kenaikan posisi

secara objektif dengan

mempertimbangkan unsur prestasi setiap individu, kejujuran, tanggung jawab terhadap pekerjaan, hasil dari pekerjaan yang telah dilaksanakan, kedisiplinan, dan lain sebagainya. Dilihat dari persepsi penilaian kinerja karyawan, sebaiknya dipertahankan dan ditingkatkan karena sudah mendapatkan hasil yang positif yang berdampak dengan terciptanya keharmonisan antara karyawan yang satu dengan yang lainnya, saling membantu antara sesama divisi atau antar divisi dalam pekerjaannya. Dan penilaian kinerja yang dilakukan sebaiknya tidak bersifat subjektif, karena untuk mendapatkan umpan balik atau feedback dari karyawan itu sendiri haruslah baik dan tepat agar terlihat karyawan yang pantas mendapatkan nilai baik dan yang biasa saja.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. Ma’ruf. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia. Banjarmasin : Antasari Press. Furnham, A. 2006. The Psychology Of

Behavior At Work : The Individual In The Organization. New York : Psychology Press.

Fianti, Juli. 2004. Analisis Pelaksanaan Penilaian Prestasi Kerja Karyawan Pada Tingkat Operasional di PT. LSM Bogasari Floor Mills. Depok : Perpustakaan Universitas Indonesia. Gibson, J.L, Ivancevich, J.M, & Donnelly, J.H. 2000. Organizations : Behavior,Structure, Processes. Tenth edition. New York : Mcgrwahil.

Hakim, Rahmat Budi. 2016. Manajemen Evaluasi Kinerja Karyawan. Yogyakarta :CV Aswaja Pressindo. Hasibuan, Malayu S.P. 2007. Manajemen

Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT.Bumi Aksara.

Julianti, Indria. 2008. Pengaruh Prestasi Kerja Terhadap Promosi jabatan PT. BankLippo, tbk. Depok : UI-Press Mahsun. 2006. Manajemen Kinerja.

Jakarta : CV Gema Gemilang. Munandar, A.S. 2001. Psikologi Industri

Dan Organisasi. Jakarta : UI-Press. Nitisemito, Alex. 1996. Manajemen

Personalia. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Nurmalasari. 2010. Hubungan Antara Persepsi Terhadap Penilaian Kinerja Dengan Semangat Kerja Karyawan. Jakarta : Perpustakaan Universitas Islam Negri.

Sihotang. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. PradnyaParamita.

Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta :STIE YKPN.

Rivai, Ahmad. 2005. Penilaian Kinerja Karyawan. Jakarta : Gramedia. Robbins, S.P. 2005. Organization

(8)

Robbins, S.P & Coulter, M. 2007. Manajemen. Edisi Kedelapan. (terj. Harry Slamet). Jakarta : PT. Index. Suryabrata, S. 2006. Manajemen Kinerja

Kantor. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Umar, Husein. 2009. Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta :Gramedia Pustaka Utama. Yanuarwan, Dion. 2012. Pengaruh

Promosi Jabatan Terhadap Kinerja :

jurnalakutansi dan ekonomi bisnis.

1(1): 117-141. Depok : UI-Press. Yusuf, Muri. 2005. Metodologi

Gambar

Gambar 3.1.2 : Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui: (1) Pengaruh antara variabel- variabel Relationship Marketing (RM) terhadap variabel Customer Loyalty (CL). 2) pengaruh antara

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dan masukan yang berguna bagi masyarakat pada umumnya serta bagi mahasiswa pada khususnya terhadap aspek pendidikan

Metode yang akan digunakan pada prediksi harga cabai dan bawang merah adalah hybrid Elman neural network dengan genetic algorithm atau dalam Bahasa Indonesia hybrid

1 Sebuah kalimat dapat dikategorikan sebagai pengungkapan risiko apabila kalimat tersebut memberikan informasi kepada pembaca mengenai kesempatan yang dimiliki oleh perusahaan,

bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Sosial Nomor 129/HUK/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Sosial Daerah Provinsi dan DaLrah Kabupaten/Kota, perlu

Pada hari ini, Senin tanggal Delapan Bulan September Tahun Dua Ribu Empat Belas pukul 10.00 WITA sampai dengan 11.00 WITA, Pokja Unit Layanan Pengadaan Kabupaten

Penelitian secara numerik dilakukan dengan melakukan simulasi pada penukar kalor pipa konsentrik dengan penambahan trapezoidal-cut twisted tape insert (TTT) dan classical

Sudarto juga menyatakan ha l yang sama, yaitu “dipidananya seseorang tidaklah cukup apabila orang itu telah melakukan perbuatan yang bertentangan dengan hukum atau bersifat.