• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN FAKTOR BIOLOGI DAN SOSIAL PADA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HUBUNGAN FAKTOR BIOLOGI DAN SOSIAL PADA"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN FAKTOR BIOLOGI

DAN SOSIAL PADA WANITA

USIA DIATAS 60 TAHUN

DENGAN GANGGUAN AFEKTIF

I Wayan Eri Purnama Yuda Ray Sirvel

(2)

Latar belakang: prevalensi wanita meningkat seiring dengan meningkatnya usia terhadap gangguan afektif depresi.

(3)

Metode penelitian : dengan cara pengumpulan data penelitian sekunder (menggunakan data yang sudah ada untuk dianalisis dan diinterpretasi )

Hasil : faktor biologi dan sosial dapat di intervensi dan dapat mengurangi gejala depresi atau mengurangi tingkat depresi pada wanita diatas 60 tahun

(4)

Gangguan Depresi

Gangguan Depresi merupakan gangguan mental Emosional yang cukup sering di

jumpai terutama pada orang usia lanjut

Terdapat faktor seperti penyakit kronis pada lansia

Masalah depresi akut dan kronis bisa menimbulkan masalah baru seperti bunuh

diri

Gejala umum depresi:

Perasaan Depresi

Hilangnya minat atau rasa senang, hampir setiap hari Insomnia atau hipersomnia, hampir setiap hari

Agitasi atau retardasi psikomotor hampir tiap hari Kelelahan hampir setiap hari

Rasa bersalah atau tidak berharga hampir setiap hariSulit konsentrasi

(5)

Menurut PPDGJ III,gejala gejala depresi terdiri dari Gejala utama :

Afek depresif

Berkurangnya minat dan kegembiraan

Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah dan menurunnya aktifitas

Gejala lain :

Konsentrasi dan perhatian berkurang

Harga diri dan kepercayaan diri yang berkurnang Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna

Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis

Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri

(6)

Jenis depresi A. Ringan

- Sekurang-kurangnya harus ada 2 dan 3 gejala utama depresi seperti tersebut di atas

- Ditambah sekurang-kurangnya 2 dari gejala lainnya

- Tidak boleh ada gejala yang berat diantaranya lamanya seluruh episode berlangsung sekurang-kurangnya sekitar 2 minggu

- Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial yang biasa dilakukannya.

B. Sedang

- Sekurang-kurangnya harus ada 2 dan 3 gejala utama

- Ditambah sekurang-kurangnya 3 atau 4 dari gejala lainnya - Lamanya seluruh episode berlangsung minimum 2 minggu

(7)

C. Berat

Tanpa gejala psikotik

- Semua 3 gejala utama depresi harus ada

- Ditambah sekurang-kurangnya 4 dari gejala lainnya dan beberapa diantaranya harus berintensitas berat

- Bila ada gejala penting (misalnya retardasi psikomotor) yang menyolok, maka pasien mungkin tidak mau atau tidak mampu untuk melaporkan banyak gejalanya secara rinci. Dalam hal demikian, penilaian secara menyeluruh terhadap episode depresi berat masih dapat dibenarkan. - Sangat tidak mungkin pasien akan mampu meneruskan

kegiatan sosial, pekerjaan atau urusan rumah tangga, kecuali pada taraf yang sangat terbatas

Dengan gejala psikotik

(8)

Faktor biologi

Genetik Hormone

Penyakit infeksi

(9)

Faktor Sosial

faktor lingkungan,

Faktor orang sekitar (keluarga dan teman yang juga

(10)

Pengertian lansia

Pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No. 13 Tahun 1998 tentang

kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun

karakteristik : usia lebih dari 60 tahun, kebutuhan dan

(11)
(12)
(13)

Hubungan Faktor Sosial pada Gangguan afektif

Depresi pada Wanita Usia Diatas 60 Tahun

Adanya peristiwa hidup yang tertekan , kehilangan pekerjaan,

kehilangan orang yang dicintai

Teori mengemukakan serangan episode pertama yang lama

menyebabkan perubahan biologi otak

Perubahan biologik otak mengakibatkan perubahan perubahan

berbagai neurotransmiter dan sistem sinyal intraneuron, termasuk hilangnya beberapa neuron dan penurunan kontak sinaps

(14)

Metodologi Penelitian 1

Desain Penelitian : Deksriptif analitik dengan pendekatan cross sectional

Waktu dan Tempat Penelitian :Waktu penelitian tahun 2011, tempat

penelitian Panti Wreda Wening Wardoyo Jawa Tengah

Subjek Penelitian : Subjek penelitian adalah seluruh wanita yang tinggal

Panti Wreda Wening Wardoyo Jawa Tengah

Kriteria inklusi

◦Wanita penghuni Panti Wreda Wening Wardoyo Jawa Tengah

◦Wanita yang berusia 60 tahun ke atas terhitung sejak tanggal pemeriksaan

(15)

Kriteria ekslusi: Tidak sehat jasmani dan tidak dapat berkomunikasi Teknik sampling : cara purposive sampling.

Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel Bebas : dukungan sosial Variabel Terikat: depresi

Definisi operasional

1 . Variabel bebas

Dukungan sosial dalam penelitian adalah bantuan yang berasal dari orang yang memiliki hubungan kekerabatan, ikatan perkawinan atau hubungan darah, baik berupa semangat, penerimaan atau perhatian, yang memiliki manfaat emosional atau efek perilaku bagi individu penerima.

2. Variabel terikat

(16)

Instrumen dan bahan penelitian

- Formulir biodata responden

- Pengukuran gejala-gejala depresi menurut Beck - Tipe-tipe dukungan sosial menurut House

Cara kerja dan teknik pengumpulan data

- Responden mengisi biodata

- Dilakukan sampling untuk memperoleh sampel

(17)

Analisis data :teknik analisis regresi sederhana (hubungan

secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y))

Hasil dan pembahasan

(18)

Metodologi Penelitian 2

Desain Penelitian : penelitian kuantitatif non eksperimental jenis korelasional yang

menggunakan desain penelitian cross sectional

Waktu dan Tempat Penelitian : Penelitian dilakukan di Desa Sobokerto,

Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali pada tahun 2014

Subjek Penelitian: pada semua wanita lansia di Desa Sobokerto dengan jumlah

jumlah sampelnya 60 orang wanita lansia

Kriteria inklusi :

 Wanita lansia yang bisa membaca dan menulis

(19)

Kriteria ekslusi:Terdapat gejala depresi

Teknik sampling : probability sampling dengan jenis cluster samplingIdentifikasi variabel penelitian:

Variabel bebas/ independen : wanita lansia yang berinteraksi sosialVariabel terikat / dependen : gangguan depresi

Definisi Variabel Operasional

Variabel bebas

wanita lansia yang berinteraksi sosial baik wanita lansia yang berinteraksi sosial sedangwanita lansia yang berinterkasi sosial buruk

Variabel terikat

Gangguan depresi pada penelitian ini adalah diukur dengan score Geriatric Depression Scale (GDS), yaitu:

Tidak depresi : 0-4  Depresi ringan : 5-8  Depresi sedang : 9-12Depresi berat : 13-15

(20)

Instrumen Penelitian:

 Formulir biodata responden

 kala GDS

 Kuesioner interaksi sosial

Cara Kerja dan Teknik Pengumpulan Data:

 Responden mengisi biodata

 Dilakukan sampling untuk memperoleh 60 wanita lansia

Responden mengisi instrument GDS skor dengan 15 pertanyaan dan

akan dinilai tingkat depresi nya sesuai dengan penilaian skornya

 Responden mengisi kuesioner interaksi sosial yang akan dinilai

(21)

 Analisis data : ada hubungan yang signifikan antara faktor interaksi sosial

dengan gangguan depresi pada wanita usia lanjut karena p= 0.001, berdasarkan hal itu hipotesis diterima

 Hasil dan pembahasan :

No Tingkat depresi Jumlah (orang) (%)

1 Tidak depresi 22 36.7

2 Ringan 13 21.7

3 Sedang 22 36.7

4 Berat 3 5

Jumlah 60 100

Tabel 1. Distribusi frekuensi tingkat depresi wanita lansia responden pada Desa Sobokerto

(22)

No Tingkat interaksi Jumlah (orang) Persentase

1 Buruk 6 10

2 Sedang 45 75

3 Baik 9 15

Jumlah 60 100

(23)

Metodologi penelitian 3

Desain Penelitian:penelitian analitic-correlation dan pendekatan cros-sectional

study

Waktu dan Tempat Penelitian :Penelitian dilakukan di wilayah puskesmas

Lamper Tengah dengan pertimbangan berdasarkan data yang diperole dari Dinas Kesehatan Kotamadya Semarang, pada tahun 2010

Subjek Penelitian: Penelitian dilakukan pada pasien DM tipe II di poli penyakit

dalan RSUD Sragen dengan jumlah 166 orang

Kriteria inklusi:

Pasien DM tipe II

Gula darah terkontrol maupun tidak terkontrol Bersedia menjadi responden

Kooperatif

(24)

Kriteria ekslusi:

 Pasien yang menglami penurunan kesadaran  Megalami gangguan fungsi kognitif

 Menggunakan terapi insulin

Teknik Sampling: cara purposive samplingIdentifikasi Variabel Penelitian:

(25)

Definisi operasional:

Variabel Bebas

 Penderita DM tipe II adalah penderita DM yang di diagnosis oleh dr. Sp.PD di

RSUD Sragen sebagai DM tipe II

 Penderita DM tipe II adalah penderita DM yang di diagnosis oleh dr. Sp.PD di

RSUD Sragen sebagai DM tipe II. Skala pengukurannya adalah nominal Variabel Terikat

 Alat ukur depresi menggunakan skor Center for Epidemiological

(26)

Gambar

Gambar 1. Presentase Penduduk Berdasarkan Kelompok
Gambar 2. Penduduk lanjut usia menurut jenis kelamin
Tabel 1.  Distribusi frekuensi tingkat depresi  wanita lansia responden
Tabel 2. Distribusi frekuensi tingkat interaksi sosial wanita lansia

Referensi

Dokumen terkait

ANALISIS KETERAMPILAN ATTENDING CALON KONSELOR DALAM MEMBANGUN RAPPORT DENGAN KONSELIi. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

[r]

Kemudian hasil interpolasi Bicubic dengan masing-masing sub-band frekuensi DWT ditambahkan dengan sub-band frekuensi LH, HL, dan HH pada ekstraksi SWT yang telah dilakukan pada

Kejadian ini pernah ane alami, ketika mau print laporan dengan format Exel eh malah gak bisa di print malahan print preview juga tidak bisa sedangkan format yang lain seperti

Melihat betapa pentingnya proses pembelajaran, maka pada penelitian ini akan membahas tentang analisis perbandingan hasil belajar siswa menggunakan multimedia interaktif dengan

I began talking to young South Asian and South Asian American women attending Smith about their views on Indo-chic, and was drawn to two issues that complicate the picture of

Pokja Pengadaan Jasa Lainnya Unit Layanan Pengadaan SKPD-32 pada Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Banjar akan melaksanakan Pelelangan Sederhana

1) Faktor psikologis, merupakan faktor yang berhubungan dengan kejiwaan pegawai yang meliputi minat, ketentraman dalam kerja, sikap terhadap kerja, bakat dan