Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN EKONOMI
MAKRO TERHADAP RETURN SAHAM LQ-45
DI BURSA EFEK INDONESIA
TESIS
Oleh
ABDUL NASSER HASIBUAN
077017028/Akt
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN EKONOMI
MAKRO TERHADAP RETURN SAHAM LQ-45
DI BURSA EFEK INDONESIA
TESIS
Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Ilmu Akuntansi
pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Urata
Oleh
ABDUL NASSER HASIBUAN 077017028/Akt
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Judul Tesis : PENGARUH KARATERISTIK PERUSAHAAN DAN
EKONOMI MAKRO TERHADAP RETURN SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA
Nama Mahasiswa : Abdul Nasser Hasibuan Nomor Pokok : 077017028
Program Studi : Akuntansi
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA,Ak)
Ketua Anggota
(Dra.Tapi Andasari Lubis, M.Si, Ak)
Ketua Program Studi, Direktur
(Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak) (Prof. Dr.Ir.T. Chairun Nisa B, MSc)
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Telah diuji pada
Tanggal : 28 April 2009
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak Anggota : 1. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak.
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan Tesis yang berjudul :
“PENGARUH KARATERISTIK PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO
TERHADAP RETURN SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA”
Adalah benar hasil kerja saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh siapapun
sebelumnya. Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan
secara benar dan jelas.
Medan, 22 April 2009
Yang membuat pernyataan :
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan Untuk menjelaskan pengaruh Karakteristik Perusahaan (Ukuran Perusahaan, Earning Per Share, price to book value, Profitabilitas, leverage) dan ekonomi makro (inflasi dan kurs) terhadap Return saham LQ-45 baik secara simultan maupun parsial di BEI.
Sampel yang digunakan adalah perusahaan yang tergabung dalam perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI selama periode 2005 – 2007, total sampel yang digunakan berjumlah 36 sampel. Metode pengambilan sampel dengan Purposive sampling dengan kriteria perusahaan yang memperoleh dan membagikan deviden, dan selalu mengeluarkan laporan keuangan selama periode pengamatan tersebut. Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Secara simultan digunakan untuk menguji pengaruh dari seluruh variabel karakteristik perusahaan dan ekonomi makro terhadap return saham dengan tingkat signifikan 5 %.
Penelitian ini menemukan bahwa secara simultan ditemukan terdapat pengaruh yang signifkan antara Karakteristik Perusahaan dan Ekonomi Makro terhadap return saham dimana Fhitung > Ftabel (3,558>2,25). Dan secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara SIZE, EPS, ROA, dan Laverage terhadap return saham, tetapi terdapat pengaruh yang signifikan antara PBV, Inflasi dan kurs rupiah dengan Return saham yang signifikannya dibawah 5%.
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
ABSTRACT
This Research aims to describe the correlation of company’s Characteristics (Size, Earning Per Share, price to book value, Profitability, leverage) and macro economics (inflation and exchange rate) to the LQ-45 share’s return in BEI simultaneously and partially.
The samples used in this research were all the companies joined in LQ-45 company and registered in BEI during the period 2005 – 2007. The samples were 36 companies totally. Purposive sampling was used as the sampling method. The companies categorized as samples must gained profit, distributed the devidend and issued the financial report regularly during the period of observation. Analysis model used in this research was the multiple linear regression Analysis. The research used Simultan to examine the correlation of all variables of company’s characteristics and micro econimics to the share’s return with the significancy in 5 %.
The research stated that, Simultaneously there was a significanct correlation among company’s characteristics and macro economic to the share’s return the Fhitung> Ftabel (3,558>2,25). Partially there was no significant correlation among Size, Earning Per Share, Roa, leverage to the share’s return, but there was a significanct correlation among PBV, inflation and exchange rate to the share’s return the significancy in 5 %.
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Salawat dan salam kepada Nabi
Junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia kejalan
yang diridhoi oleh Allah SWT. Tesis ini disusun untuk memenuhi persyaratan
meraih gelar Magister Sains jurusan Akuntansi, isi tesis ini menjelaskan bagaimana
pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Ekonomi Makro terhadap Return Saham
LQ-45 di Busa Efek Indonesia.
Penulis menyadari bahwa Tesis ini masih jauh dari sempurna dan masih
terdapat kekurangan - kekurangan akibat keterbatasan yang penulis miliki, untuk itu
dengan segala kerendahan hati penulis menerima masukan berupa kritik dan saran –
saran yang bersifat membangun bagi pengembangan ilmu pengetahuan pada masa
yang akan datang.
Pada kesempatan ini penulis sertakan ucapan terima kasih yang sebesar –
besarnya, terutama kepada :
1. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, MSc. Selaku Direktur Sekolah Pascasarjana,
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Prof, Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak. Selaku Dosen Pembimbing I
dan Ketua Program Studi Akuntansi, Magister Ekonomi, Sekolah Pascasarjana,
Universitas Sumatera Utara. Yang telah bersusah payah membimbing saya ucapkan
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
3. Ibu Tapi Anda Sari Lubis, MM, Ak. Selaku Dosen Pembimbing II dan juga
Sekretaris Program Studi Akuntansi, Magister Ekonomi, Sekolah Pascasarjana,
Universitas Sumatera Utara. Yang telah bersusah payah membimbing saya ucapkan
terima kasih atas bimbingannya yang sangat mendukung selama ini.
4. Bapak Drs. M. Lian Dalimunthe, M.Ec, Ac. Bapak Iskandar Muda, M.Si, SE, Ak.
dan Ibu Sri Mulyani, MM, Ak. Selaku Dosen Penguji saya ucapkan terima kasih
atas saran dan masukannya selama ini dalam penyelesaian tesis ini, sehingga tesis
saya ini mendekati sempurna.
5. Kedua Orang Tua dan Mertua yang senantiasa memberiku kasih sayang yang tulus,
doa serta dukungan baik moril maupun materil, serta dukungan dan doanya.
6. Istriku Tercinta WINDARI yang senantiasa memberiku dukungan dalam
penyelesaian kuliah saya.
7. Buat Adek-adekku, terima kasih atas dukungan dan do’anya semoga kuliahnya dan
sekolahnnya bisa selesai tepat waktunya.
8. Buat kawan-kawan satu lokal stambuk 2007 Ali Fikri Hasibuan, Anggiat Situngkir,
Bati, Dedi Husrizal Syah, Feri Rahmadsyah, Endang, Ilham Hidayah, Fauzan,
Januri, Lusi, Maslizon, Okto Akbar Lubis, Ulfa, Gembira Marbun, Dewi, Dina,
Ikhsan, Yogi. Terima kasih atas dukungan dan doanya.
Penulis menyadari bahwa sebagai manusia biasa tesis ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena, itu segala saran dan kritik dari saudara, yang sifatnya untuk
membangun dan kesempurnaan tesis saya ini, saya ucapkan banyak terima kasish.
Penulis terima dengan tangan terbuka. Akhir kata, Penulis ucapkan terima kasih dan
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Amien. Semoga amal baik dan perbuatan baik, mendapat imbalan yang baik pula dari
Allah SWT. Amin Ya Robbal Alamin
Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.
Medan, 22 April 2009
Penulis
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
RIWAYAT HIDUP
1. N a m a : Abdul Nasser Hasibuan
2. Tempat/ Tgl lahir : Paringgonan. 25 Mei 1979
3. Pekerjaan : Staf Pengajar STAIN Padangsidimpuan
4. Agama : Islam
5. Orang Tua
a. Ayah : Maratahan Hasibuan
b. Ibu : Dahlia Harahap
6. Isteri : Windari
7. Alamat Rumah : Jl. Mustafa Gg. Lama No. 24 c
Medan
8. Pendidikan
a. SD Negeri 144480 Sihitang Padangsidimpuan
b. MTs Negeri Padangsidimpuan
c. SMK Negeri 1 Padangsidimpuan
d. Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Jurusan
Akuntansi
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ... 26
3.1 Kerangka Konseptual ... 26
3.2 Hipotesis Penelitian ... 27
BAB IV METODE PENELITIAN ... 28
4.1 Rancangan Penelitian ... 28
4.2 Populasi dan Sampel ... 29
4.3 Variabel Penelitian ... 30
4.3.1 Klasifikasi Variabel ... 30
4.3.1 Defenisi Operasional ... 30
4.4 Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 32
4.5 Prosedur Pengambilan Data ... 32
4.6 Model Dan Teknik Analisis Data ... 32
BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38
5.1 Hasil Penelitian... 38
5.1.1 Statistik Deskriptif ... 38
5.1.2 Uji Asumsi Klasik ... 41
5.1.2.1 Uji Normalitas Data ... 41
5.1.2.2 Uji Multikolinearitas ... 42
5.1.2.3 Uji Heteroskedastisitas ... 43
5.1.2.4 Uji Autokorelasi ... 44
5.1.3 Pengujian Hipotesis... 45
5.2 Pembahasan ... 48
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 54
6.1 Kesimpulan ... 54
6.2 Keterbatasan Penelitian ... 55
6.3 Saran ... 55
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL
No. Judul Halaman
2.1 Review Penelitian Terdahulu ... 24
4.1 Rancangan Penelitian ... 28
4.2 Defenisi Operasional Variabel ... 31
5.1 Deskripsi Statistik ... 39
5.2 Hasil Pengujian One Sample Kolmogorov Simirnov Test ... 41
5.3 Hasil Uji Multikolinieritas ... 42
5.4 Hasil Uji Heterokedastisitas dengan Uji Glejser ... 43
5.5 Hasil Uji Autokorelasi dengan Nilai Durbin-Watson ... 44
5.6 Pengujian Goodness of fit ... 45
5.7 Hasil Perhitungan Uji F ... 46
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Halaman
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul Halaman
1. Perusahaan Yang Terdaftar Dalam Kategori Saham LQ-45 Selama Periode
2005-2007 ... 59
2. Perusahaan yang Dijadikan Sampel Penelitian ... 60
3. Data Penelitian ... 61
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pasar modal memiliki peranan penting dalam kehidupan ekonomi, sejalan dengan
kesadaran masyarakat akan pentingnya peranan pasar modal dalam penyediaan dana
jangka panjang, yaitu sebagai perantara bagi pihak surplus dan pihak defisit dana. Pasar
modal juga sebagai lembaga pemupukan modal dan mobilisasi dana, dimana pasar
modal akan memberikan hasil seperti yang diharapkan, apabila pasar modal itu efisien.
Para investor yang menginvestasikan dananya dipasar modal pasti memiliki
ekspektasi untuk memperoleh Return sebesar-besarnya dengan risiko investasi tertentu.
Semakin besar Return yang diharapkan semakin besar resiko yang dihadapi begitupula
sebaliknya. Return saham yang diperoleh bukanlah hal yang mudah untuk diprediksi,
untuk itu seorang calon investor dalam membuat keputusan, membeli sebuah saham
perusahaan dipasar modal terlebih dahulu melakukan analisis saham perusahaan
tersebut. Saat dihadapkan pada kinerja perusahaan tersebut, investor harus yakin bahwa
ukuran kinerja yang menjadi fokus perhatian mereka adalah ukuran kinerja yang
mampu menggambarkan kondisi ekonomi perusahaan, serta prospek pertumbuhan
perusahaan dimasa yang akan datang dengan lebih baik.
Ukuran tersebut berguna untuk menilai saham-saham yang akan dipilih dan untuk
mengetahui tingkat Return yang diharapkan dalam menentukan strategi investasi yang
akan dilakukan. Ukuran kinerja perusahaan yang mendapat perhatian utama dari
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
investor adalah aspek keuangan. Oleh karena itu, selain ukuran kinerja tersebut investor
juga perlu mempertimbangkan karakteristik perusahan dan ekonomi makro.
Banyak para investor yang memandang karakteristik perusahaan yang berbeda,
ada yang melihat dari (1) rasio utang terhadap modal sendiri debt to equity ratio (DER),
(2) rasio harga saham terhadap nilai buku price to book value (PBV), (3) rasio
profitabilitas, (4) Earning Per Share (EPS) dan (5) ukuran perusahaan yang dapat
berfungsi sebagai sinyal terhadap Return saham.
EPS digunakan untuk mengukur perolehan pemegang saham dari tiap unit
investasi dan sebagai dasar investor dalam men-investasikan modalnya karena EPS
dapat mengukur laba yang diperoleh oleh setiap lembar saham. Sedangkan Rasio PBV
merupakan hubungan antara harga pasar saham dengan nilai buku per lembar saham
yang dimana upaya peningkatan PBV berarti merupakan usaha menaikkan nilai
perusahaan. PBV merupakan rasio pasar yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja
harga pasar saham terhadap nilai bukunya. Ukuran perusahaan juga sering jadi alasan
para investor didalam penanaman modalnya. Karena ukuran Perusahaan mempunyai
pengaruh besar dalam menjelaskan tingkat pengembalian saham, dimana perusahaan
yang mempunyai pasarnya kecil mempunyai tingkat pengembalian yang lebih besar
dibandingkan dengan perusahaan besar. Disebabkan banyak perusahaan kecil ini
mempunyai pendapatan rendah dan tidak likuid dan perusahaan kecil juga mempunyai
pengembalian yang lebih baik jika suku bunga jangka pendek lebih tinggi dibandingkan
dengan jangka panjang dan juga ketika terjadi inflasi.
Berdasarkan kenyataan yang ada, seringkali perhatian pengguna laporan
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian dari
penjualan investasi serta kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang akan
menjadi dasar pembagian dividen perusahaan. Disamping itu Laverage yang biasa
dinyatakan dengan rasio hutang terhadap ekuitas (DER) sebagai pengukur besarnya
aktiva yang dibiayai dengan hutang. dimana semakin tinggi DER, maka komposisi
hutang juga semakin tinggi, yang akan berakibat pada semakin rendahnya kemampuan
untuk membayarkan dividen.
Selain dari karakteristik perusahaan tersebut, ekonomi makro juga sangat penting
diperhatikan dalam pengembalian saham, khususnya inflasi dan kurs valuta asing. Naik
turunnya kurs dollar Amerika berpengaruh terhadap perdagangan dan harga saham di
Indonesia. Hal itu disebabkan oleh pelaku di bursa efek di Indonesia diikuti oleh
investor asing yang cukup banyak dari Amerika. Proses meningkatnya harga-harga
secara umum dan menurunnya nilai uang terus-menerus yang akan mempengaruhi
tingkat pengembalian saham.
Penelitian dengan obyek pasar modal khususnya di Indonesia cukup banyak
dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Beberapa penelitian dengan obyek pasar
modal dilakukan Hamzah (2006). Penelitian dengan obyek pasar modal mengenai
return dan beta yang dipengaruhi oleh variabel-variabel karakteristik perusahaan,
industri dan ekonomi makro merupakan hal yang menarik untuk dilakukan karena sifat
dari return dan risiko ini yang akan selalu melekat pada setiap investasi terutama
investasi dalam setiap saham, baik saham biasa maupun saham yang sesuai dengan
kaidah syariah. Penelitian-penelitian sebelumnya hanya melihat pengaruh
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
obyeknya pada pasar modal secara umum seperti yang dilakukan oleh Setiawan (2004)
serta Tandelilin (1997). Berdasarkan hal tersebut, maka menarik untuk diteliti kembali
variabel-variabel karakteristik perusahaan dan ekonomi makro dengan menggunakan
return saham LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini
mengambil objek pada saham LQ-45, karena menggambarkan sekelompok saham
pilihan yang memenuhi kriteria tertentu. Saham yang berhak masuk dalam kelompok
tersebut adalah yang memenuhi kriteria ranking tinggi pada: (1) total transaksi, (2) nilai
transaksi, dan (3) frekuensi transaksi. Yang disesuaikan setiap enam bulan sekali setiap
awal Pebruari dan Agustus.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, penulis terdorong untuk melakukan
penelitian dengan judul : “Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Ekonomi Makro
Terhadap Return Saham LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia”, yang dimana pasar modal
harus menciptakan suatu mekanisme yang dapat melindungi kepentingan pihak
investor, yaitu dengan memberikan informasi yang lengkap dan benar, sehingga dapat
memahami secara menyeluruh keadaan emiten bursa efek dari berbagai aspek, baik itu
dari segi aspek karakteristik perusahaan dan ekonomi makro serta perkembangan
aktivitas di bursa efek. Motivasi dari penelitian ini adalah peneliti ingin melihat hasil
jika diteliti variabel Karakteristik Perusahaan dan ekonomi makro dengan indikator
tertentu terhadap Return saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia pada perode 2005-2007.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian ini, maka penulis merumuskan
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Apakah terdapat pengaruh Karakteristik Perusahaan (Ukuran Perusahaan,
Earning Per Share, price to book value, Profitabilitas, leverage) dan ekonomi makro
(inflasi dan kurs valuta asing) terhadap Return saham LQ-45 secara simultan dan parsial
di BEI ?
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini dilakukan adalah :
Untuk mengetahui pengaruh Karakteristik Perusahaan (Ukuran Perusahaan,
Earning Per Share, price to book value, Profitabilitas, leverage) dan ekonomi makro
(inflasi dan kurs valuta asing) terhadap Return saham LQ-45 secara simultan dan parsial
di BEI.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada lain :
1. Menambah pengalaman dan wawasan keilmuan penulis khususnya mengenai
dunia pasar modal.
2. Sebagai informasi dan bahan masukan dalam pengambilan keputusan investasi
yang berkaitan dengan pasar modal khususnya mengenai karakteristik perusahaan
terhadapat tingakat pengembalian saham di BEI.
3. Sebagai referensi untuk penelitian lebih lanjutan serta akan menjadi input guna
menambah wawasan dan pengetahuan untuk acuan penelitian-penelitian sejenis
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
1.5Originalitas
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Hamzah (2007) yang meneliti
tentang Analisa Karakteristik Perusahaan, Industri dan Ekonomi Makro Terhadap
Return dan Beta Saham Syariah di Bursa Efek Indonesia. Beda penelitian ini dengan
sebelumnya adalah : penelitian ini meneliti kembali variabel karakteristik perusahaan
dengan variabel yang berbeda yaitu Ukuran Perusahaan, Earning Per Share, price to
book value, Profitabilitas, dan Leverage dan Ekonomi Makro dengan variabel inflasi
dan kurs valuta asing terhadap Return saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia dari tahun
2005 s/d 2007, sedangkan pada penelitian sebelumnya meneliti tentang karakteristik
perusahaan dengan variabel-variabel earning per share, dividend payout, Leverage,
current ratio, dan Return on investment dan Variabel ekonomi makro adalah kurs rupiah
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teori
2.1.1 Karakteristik Perusahaan
Menurut Ahmad (2003), mengatakan investasi adalah menempatkan uang atau
dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang
atau dana tersebut. Sebelum para investor menginvestasikan modalnya, terlebih dahulu
investor tersebut mempertimbangkan pertumbuhan perusahaan terutama pada aspek
keuangan karena dapat menggambarkan kondisi perusahaan dimasa yang akan datang
dengan lebih baik.
Pertumbuhan perusahaan yang baik akan meningkatkan deviden yang akan
dibayarkan dimasa yang akan datang, semakin tinggi pertumbuhan perusahaan maka
semakin besar jumlah dividen yang akan dibayarkan pada masa yang akan datang.
Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mempunyai banyak karakteristik
yang berbeda, untuk membandingkan resiko dengan tingkat imbal hasil dari berbagai
perusahaan dalam membantu investor dan kreditor membuat keputusan investasi
biasanya digunakan dengan rasio keuangan. Oleh karena itu investor juga perlu
mempertimbangkan karakteristik perusahaan dan ekonomi makro untuk memperoleh
deviden yang diharapkan, yang biasanya para investor melakukan analisis terhadap
faktor-faktor yang mempengaruhi return saham yaitu dengan pendekatan-pendekatan
sebagai berikut :
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
1. Pendekatan Fundamental
Menurut Darmadji (2008), mengatakan analisis fundamental merupakan salah
satu cara melakukan penilaian saham dengan mempelajari atau mengamati berbagai
indikator suatu perusahaan menyangkut data-data historis yang didalannya menyangkut
analisis tentang kekuatan dan kelemahan dari perusahaan, bagaimana kegiatan
operasionalnya dan juga prospek perusahaan dimasa yang akan datang. Dalam analisis
fundamental, return saham sangat dipengaruhi oleh kinerja keuangan perusahaan.
Diantaranya kemampuan manajemen dalam mengelola kegiatan operasional perusahaan
dalam menghasilkan keuntungan dan kondisi keuangan perusahaan, dari analisis ini
diketahui perusahaan tersebut sehat atau tidak. Dengan demikian analisis fundamental
analisis yang berbasis dengan data rill untuk mengevaluasi nilai suatu saham. Beberapa
data indikator yang umumnya digunakannya seperti pendapatan, laba, perutumbuhan
penjualan dan data- data keuangan lainya sebagai sarana untuk menilai kinerja
perusahaan.
2. Pendekatan Teknikal
Analisis teknikal merupakan salah satu metode untuk menilai saham, yang
dimana dengan metode ini para analisis menilai dengan mengunakan informasi dari
dalam dan dari luar perusahaan, data-data statistik yang dihasikan dari aktivitas
perdagangan saham, seperti harga saham dan volome transaksi. Dengan berbagai
grafik yang ada serta pola-pola grafik yang terbentuk, analisis teknikal ini sering disebut
Chartist percaya bahwa perkembangan atau kinerja saham dan pasar dimasa lalu
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Analisis ini merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham dengan
mengamati perubahan harga saham tersebut di waktu yang lalu. Pemikiran yang
mendasari analisis tersebut adalah:
a. Bahwa harga saham mencerminkan informasi yang relevan.
b. Bahwa informasi tersebut ditunjukkan oleh perubahan harga di waktu yang lalu.
c. Karenanya perubahan harga saham akan mempunyai pola tertentu, dan pola tersebut
akan berulang.
2.1.1.1Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecil
perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, penjualan dan kapitalisasi
pasar, dan lain-lain. Semakin besar aktiva maka banyak modal yang ditanam, semakin
banyak penjualan maka banyak perputaran uang dan semakin luas kapitalisasi pasar
maka ia dikenal dalam masyarakat yang berarti semakin mudah untuk mendapatkan
informasi mengenai perusahaan. Semakin besar total aktiva, penjualan dan kapitalisasi
pasar maka semakin besar pula ukuran perusahaan itu, didalam penelitian ini ukuran
perusahaan diukur dengan mengunakan total aktiva karena nilai aktiva relatif stabil
dibandingkan dengan nilai penjualan dan kapitalisasi pasar dalam mengukur ukuran
perusahaan.
Pada dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagi dalam 2 kategori yaitu
perusahaan besar dan perusahaan kecil. Perusahaan yang memiliki total aktiva besar
menunjukkan bahwa perusahaan tersebut telah mencapai tahap kedewasaan dimana
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
baik dalam jangka waktu yang relatif lama, selain itu juga mencerminkan bahwa
perusahaan relatif lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan laba dibanding
perusahaan dengan total asset yang kecil (Indriani, 2005).
Ukuran perusahaan turut menentukan tingkat kepercayaan investor. Perusahaan
yang besar akan lebih dikenal masyarakat yang berarti semakin mudah untuk
mendapatkan informasi mengenai perusahaan tersebut. Kemudahan mendapatkan
informasi akan meningkatkan kepercayaan investor dan mengurangi faktor
ketidakpastian yang berarti risiko lebih kecil dan Returnekspektasi lebih rendah.
Menurut Sembiring (2005), Ukuran Perusahaan mempunyai pengaruh yang besar
dalam menjelaskan tingkat pengembalian. dimana perusahaan yang mempunyai
kapitalisasi pasar kecil mempunyai tingkat pemgembalian yang lebih besar
dibandingkan dengan perusahaan yang berkapitalisasi besar. Perusahaan kecil
mempunyai tingkat resiko kebangkrutan lebih besar dari pada perusahaan besar.
Investor menginginkan Return yang lebih besar pada perusahaan kecil, resiko
kebangkrutan lebih besar dibandingkan dengan perusahaan besar.
2.1.1.2Earning Per Share
Informasi keuangan perusahaan yang tercantum dalam laporan tahunan
perusahaan khususnya EPS sangat diperhatikan dan diperlukan oleh para pemegang
saham dalam menganalisis tingkat kinerja perusahaan saat ini maupun dimasa yang
akan datang. Hal tersebut dikarenakan semua hasil yang dicapai perusahaan akan
berakibat langsung dalam tingkat keuntungan yang akan didapatkan oleh para investor
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
dengan jumlah saham yang beredar. EPS merupakan rasio keuangan yang digunakan
investor untuk menganalisis kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
berdasarkan saham yang dimiliki.
EPS dipandang sebagai angka yang menunjukkan performance perusahaan yang
menjual sahamnya kepada masyarakat, karena earning per share menunjukkan rupiah
yang diperoleh emiten. EPS digunakan untuk mengukur perolehan pemegang saham
dari tiap unit investasi pada laba bersih yang dihasilkan perusahaan. Besarnya EPS
suatu perusahaan bisa diketahui dari informasi laporan keuangan perusahaan yang mana
besarnya pendapatan dari EPS tergantung pada laba bersih yang diperoleh perusahaan
dan jumlah lembar saham yang beredar dan besarnya EPSberdampak pada return.
Menurut Eduardus (2001), EPS merupakan komponen pertama yang penting
harus diperhatikan oleh para investor dalam analisis perusahaan adalah laba perlembar
saham yang dikenal dengan EPS. Banyak para investor hanya mengambil EPS sebagai
pembanding dan beranggapan bahwa EPS rendah berarti perusahaan tersebut dijual
dengan harga murah, EPS yang rendah mengindikasikan adanya masalah pada
perusahaan tersebut. Semakin tinggi EPS ini menunjukkan bahwa investor
mengharapkan pertumbuhan dividen yang tinggi, saham memiliki resiko yang rendah
dan investor puas dengan pendapatan yang tinggi serta perusahaan mengharapkan
pertumbuhan dividen daripada proporsi laba yang tinggi.
Menurut Baridwan, (2000). Jadi EPS merupakan ukuran kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan keuntungan perlembar saham bagi pemiliknya. Informasi
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
untuk menentukan deviden yang akan dibagikan. Informasi ini juga dapat berguna bagi
investor untuk mengetahui perkembangan perusahaan.
Menurut Darmadji (2008), EPS ini menunjukkan laba bersih perusahaan yang
siap dibagikan kepada semua pemegang saham. EPS juga dapat mengukur laba yang
diperoleh oleh setiap lembar saham biasa (common stock). Yang dimana penghasilan
netto perusahaan harus disesuaikan dengan memperhitungkan bagian dividen saham
istimewa. EPS merupakan jumlah keuntungan yang diperoleh untuk setiap lembar
saham biasa. Menurut Darmadji (2008), rumus untuk mengukur EPS dapat digunakan
dengan cara :
Dengan demikian EPS menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh
laba dan mendistribusikan laba yang diraih perusahaan kepada pemegang saham. EPS
yang tinggi menandakan bahwa perusahaan tersebut mampu memberikan tingkat
kesejahtraan yang lebih baik kepada pemegang saham. Sedangkan EPS yang rendah
menandakan bahwa perusahaan gagal memberikan tingkat kesejahteraan sebagaimana
yang diharapkan oleh pemegang saham.
2.1.1.3Price To Book Value
Price to Book Value (PBV) adalah rasio yang menjelaskan tentang perbandingan
harga pasar sebuah saham dengan nilai buku perlembar saham (Book Value Per Share)
sebenarnya. Semakin kecil hasilnya semakin baik (Arifin, 1999). Nilai buku per lembar
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
apabila perusahaan pada saat itu dibubarkan dengan anggapan bahwa semua aktiva
dapat direalisir atau dijual dengan harga yang sama dengan nilai bukunya. Nilai buku
perlembar saham ini dapat digunakan sebagai salah satu dasar menentukan harga kurs
saham yang bersangkutan. Nilai buku merupakan nilai saham menurut pembukuan
emiten, nilai pasar merupakan nilai saham di pasar saham dan nilai intrinsik merupakan
nilai sebenarnya dari saham. Investor perlu mengetahui dan memahami ketiga nilai
tersebut sebagai informasi penting dalam pengambilan keputusan investasi saham
karena dapat membantu investor untuk mengetahui saham mana yang bertumbuh dan
murah.
Investor dalam mempertimbangkan pembuatan keputusan membeli atau menjual
saham dapat dilakukan dengan cara membandingkan nilai intrinsik dengan nilai pasar
saham bersangkutan. Salah satu pendekatan dalam menentukan nilai intrinsik saham
adalah PBV. PBV atau rasio harga per nilai buku merupakan hubungan antara harga
pasar saham dengan nilai buku per lembar saham (Jones, 2000). Penelitian yang
dilakukan oleh (Rosenberg.et al, 1985) menemukan bahwa saham-saham yang memiliki
rasio PBV yang rendah akan menghasilkan Return yang secara signifikan lebih tinggi
daripada saham-saham yang memiliki rasio PBV yang tinggi.
Rasio harga terhadap nilai buku kurang dari satu menunjukkan salah satu indikasi
bahwa suatu saham harganya relatif murah. Namun demikian rasio harga terhadap nilai
buku kurang dari satu mengindikasikan penampilan harga perdana yang tak percaya
diri. Ketidakpercayaan diri mendorong pihak emiten dan penjamin emisi menentukan
harga perdana dengan diskon yang relatif tinggi sehingga harga yang ditawarkan relatif
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
persepsi, barang yang ditawarkan dengan harga rendah jangan-jangan kualitasnya juga
rendah.
Rasio pasar modal seperti PBV akan membantu investor melakukan penilaian
tersebut. Disamping sejumlah rasio lain yang juga layak diperhatikan adalah nilai buku
dan PBV. Nilai buku merupakan perbandingan total dana pemegang saham terhadap
jumlah saham, sedangkan PBV menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai
buku suatu saham. Semakin besar rasio ini menggambarkan kepercayaan pasar akan
prospek perusahaan tersebut. Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2008), rumus untuk
mencari PBV adalah :
Prospek pertumbuhan perusahaan sangat mempengaruhi besarnya dividen yang
akan dibayarkan dimasa datang, semakin tinggi pertumbuhan perusahaan maka semakin
besar jumlah dividen yang akan dibayarkan perusahaan pada masa yang akan datang.
2.1.1.4 Rasio Profitabilitas
Profitabilitas suatu indikator karakteristik perusahaan yang dilakukan manajemen
dalam mengelola kekayaan perusahaan yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan.
Secara garis besar, laba yang dihasilkan perusahaan berasal dari penjualan dan investasi
yang dilakukan oleh perusahaan. Dimana rasio Profitabilitas yang digunakan
perusahaan untuk menggambarkan efektifitas dan efesiensi dalam penggunaan asset
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
serta kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang akan menjadi dasar pembagian
dividen perusahaan, apakah dividen tunai ataupun dividen saham. Kinerja suatu
perusahaan akan baik apabila penggunaan asset-asset dilakukan secara tepat dan benar,
sehingga dengan demikian laba yang dihasilkan dapat dimaksimalkan.
Profitabilitas merupakan ukuran penting untuk menilai sehat atau tidaknya
perusahaan yang mempengaruhi investor untuk membuat keputusan. Investor di pasar
modal sangat memperhatikan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan, menunjang,
dan meningkatkan profit. Rasio Profitabilitas yaitu rasio-rasio yang dimaksudkan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang menunjukkan hasil
akhir dari sejumlah kebijaksanaan dan keputusan-keputusan, yang termasuk ke dalam
rasio ini adalah profit margin on sales, Return on total assets, Return on net worth,
Return on equity dan lain-lain. Didalam penelitian ini untuk memprediksi tingkat
pengembalian investasi yang berupa dividen dapat digunakan Return on assets (ROA)
yang mengukur tingkat pengembalian investasi atas investasi pada aktiva (Sutrisno,
2001), keuntungan yang layak dibagikan kepada para pemegang saham adalah
keuntungan setelah perusahaan memenuhi seluruh kewajiban tetapnya yaitu beban
bunga dan pajak. Semakin besar keuntungan yang diperoleh perusahaan, maka akan
semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
Didalam penelitian ini untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam
menghasilkan laba dengan memanfaatkan asset yang dimilikinya digunakan rasio ROA.
Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2008), rumus untuk mencari ROA adalah :
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Menurut Ulupui (2005), Rasio yang diukur berdasarkan perbandingan antara laba
setelah pajak dengan total aktiva perusahaan, semakin tingginya ROA semakin besar
Return yang diterima perusahaan. Pengukuran kinerja dengan ROA menunjukkan
kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk
menghasilkan laba. ROA adalah rasio keuntungan bersih pajak yang juga berarti suatu
ukuran untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari asset yang dimiliki
perusahaan. Kelemahan utama pada pengukuran akuntansi tradisional seperti ROA
sebagai pengukur penciptaan nilai adalah mengabaikan adanya biaya modal, sehingga
sulit untuk mengetahui apakah suatu perusahaan telah menciptakan nilai atau tidak.
2.1.1.5 Leverage Ratio
Menurut Murdoko (2007), Laverage pengukur besarnya aktiva yang dibiayai
dengan hutang. Hutang yang digunakan untuk membiayai aktiva berasal dari kreditor,
bukan dari para pemegang saham ataupun investor. Rasio Leverage yang biasa
dinyatakan dengan rasio hutang terhadap ekuitas (Debt to Equity Ratio) merupakan
upaya memperlihatkan, proporsi relatif dari klaim pemberi pinjaman terhadap hak
kepemilikan dan digunakan sebagai ukuran peranan hutang.
Leverage menggambarkan tingkat risiko dari perusahaan yang diukur dengan
membandingkan total kewajiban perusahaan dengan total aktiva yang dimiliki
perusahaan. Semakin tinggi tingkat Leverage suatu perusahaan, semakin tinggi tingkat
risiko yang dihadapi perusahaan yang berarti semakin tinggi tingkat Leverage
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
negatif terhadap Return (Lubis, 2008) menyimpulkan debt akan memberikan Return to
stock equity capital.
Menurut Lubis (2008), menjelaskan bahwa penggunaan hutang mengakibatkan
future profit nya, maka komposisi hutang juga semakin tinggi, sehingga akan berakibat
pada semakin rendahnya kemampuan untuk membayarkan dividen. Hal ini dikarenakan
struktur permodalan yang lebih tinggi dimiliki oleh hutang sehingga pihak manajemen
memprioritaskan pelunasan kewajiban terlebih dahulu sebelum membagikan dividen.
Semakin tinggi proporsi debt relatif terhadap ekuitas meningkatkan risiko
perusahaan. Sebagaimana rasio lainnya faktor ekonomi sangat mempengaruhi, baik
tingkat debt maupun sifat debt (jatuh tempo dan tingkat bunga tetap dan variabel).
Misalnya modal yang intensif cenderung untuk menggunakan tingkat debt yang tinggi
untuk mendanai property, plan, and equipment-nya. Debt untuk mendanai kegiatan
semacam itu harus bersifat jangka panjang agar sesuai dengan jangka waktu asset yang
diperoleh. Debt ratio ditunjukkan dengan perbandingan debt to total capital, debt to
equity .
Dalam penelitian ini Rasio Leverage dinyatakan dengan rasio hutang terhadap
ekuitas (Debt to Equity Ratio), DER menggambarkan perbandingan antara total utang
dengan total ekuitas perusahaan yang digunakan sebagai sumber pendanaan usaha. Atau
dengan kata lain rasio ini menggambarkan tentang struktur modal yang dimiliki oleh
perusahaan yang berasal dari utang jangka panjang dan modal yang berasal dari ekuitas.
Jika rasio ini semakin besar menunjukkan bahwa struktur modal yang berasal dari utang
yang semakin besar digunakan untuk mendanai ekuitas yang ada. Rumus untuk mencari
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
% 100 aktiva Total
Utang Total
DER = X
Perusahaan yang memiliki rasio hutang lebih besar seharusnya membagikan
dividen lebih kecil karena laba yang diperoleh digunakan untuk melunasi kewajiban.
Dengan demikian investor dapat mempelajari kewajiban perusahaan untuk
memperkirakan pendapatan dari investasi berupa dividen, di masa yang akan datang.
2.1.2 Ekonomi Makro
Analisis ekonomi makro adalah salah satu analisis yang perlu dilakukan investor
dalam penentuan keputusan investasinya. Analisis ekonomi makro perlu dilakukan
karena kecenderungan adanya hubungan yang kuat antara apa yang terjadi pada
lingkungan ekonomi makro dengan kinerja suatu perusahaan dalam mewujudkan return
saham. Menurut Tandelinin (1997), meneliti faktor-faktor ekonomi makro seperti
tingkat PDB, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga yang signifikan terhadap return
saham. Banyak para investor yang memusatkan perhatiannya pada nilai tukar valuta
asing dan inflasi. Karena inflasi merupakan suatu indikator ekonomi makro yang
menggambarkan kenaikan harga barang-barang dan jasa dalam suatu periode tertentu,
dimana pengukurannya dapat menggunakan perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK)
sedangakan Nilai tukar merupakan harga mata uang suatu negara yang dinyatakan
dalam mata uang negara lainnya (Samuelson, 2001).
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
2.1.2.1 Inflasi
Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk meningkat secara umum dan
terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi
kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan) kepada barang lainnya.
Kebalikan dari inflasi disebut deflasi. Menurut Samuelson (2001) Inflasi merupakan
suatu indikator ekonomi makro yang menggambarkan kenaikan harga barang-barang
dan jasa dalam suatu periode tertentu. Inflasi merupakan masalah utama dibanyak
negara berkembang dan menjadi pertanda bagi negara-negara sosialis untuk melakukan
perubahan yang mengarah kepasar. Inflasi timbul karena adanya tekanan dari sisi
supply, sisi permintaan, dan dari ekspektasi inflasi. Faktor terjadinya inflasi dapat
disebabkan oleh depresiasi nilai tukar, dampak inflasi luar negeri terutama
negara-negara partner dagang, peningkatan harga-harga komoditi yang diatur pemerintah,
akibat bencana alam dan terganggunya distribusi.
Dalam konteks makro ekonomi, kondisi ini digambarkan oleh output riil yang
melebihi output potensialnya atau permintaan total (agregate demand) lebih besar dari
pada kapasitas perekonomian. Meningkatnya laju inflasi mengakibatkan menurunnya
tingkat penjualan pada perusahaan-perusahaan publik sehingga laba yang mereka terima
juga menurun. Sejak terjadinya krisis moneter yang kemudian diikuti oleh krisis
ekonomi mengakibatkan kepercayaan masyarakat terhadap valuta domestik menurun.
Padahal kepercayaan masyarakat terhadap valuta domestik merupakan kunci maju
mundurnya ekonomi suatu negara, soalnya kepercayaan kepada mata uang dengan
pelaksanaan pemerintahan atau kondisi politik memiliki hubungan yang saling
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
2.1.2.2 Kurs Valuta Asing
Menurut Ahmad (2007), Selisih kurs merupakan selisih yang dihasilkan dari
pelaporan jumlah unit mata uang asing yang sama dalam mata uang pelaporan pada kurs
yang berbeda. Menurunnya nilai tukar mata uang rupiah terhadap Dolar Amerika, yang
menggetarkan sendi sosial ekonomi bangsa yaitu dengan meningkatnya laju inflasi.
Implikasi dari depresiasi rupiah yang luar bisa dilihat dari: pertama, kenaikan biaya
impor yang 90% lebih adalah barang modal dan bahan baku. Termasuk impor untuk
makanan, pakaian dan peralatan kesehatan. Karena terkait dengan kebutuhan pokok,
yang langsung berpengaruh pada masyarakat. Kedua kenaikan kewajiban valuta asing
pada pemerintah dan swasta. Puncaknya tidak sekedar penurunan pendapatan riil tetapi
juga meningkatnya jumlah penduduk yang berada dalam tingkat kemiskinan absolut,
belum lagi ekses sosial lainnya.
Kerugian yang dialami oleh perusahaan publik sebagai akibat membengkaknya
kewajiban luar negerinya mengakibatkan merosotnya kinerja fundamental
perusahaan-perusahaan tersebut. Kemerosotan kinerja fundamental perusahaan-perusahaan atau emiten
ditanggapi negatif oleh investor sebagaimana tercermin pada kemerosotan harga
sahamnya dan indeksnya, hampir seluruh emiten di Bursa Efek Indonesia, menderita
kerugian selisih kurs karena memiliki hutang luar negeri yang membengkak tersebut.
Menurut Junaldi (2007), mengatakan Kurs Dollar Amerika berpengaruh negatif
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
mempengaruhi biaya-biaya operasi, apabila kurs Dollar menguat dari rupiah maka biaya
produksi juga akan semakin meningkat dikarenakan impor bahan baku dan peralatan.
Dengan ongkos produksi yang semakin besar akan menghasilkan keuntungan yang
semakin kecil, sehingga akan mempengaruhi pergerakan harga saham, dimana harga
saham juga akan ikut menurun, menurunnya harga saham ikuti return saham menurun.
Menurut Haryanto (2007), rumus untuk mencari nilai kurs adalah :
%
Di dalam PSAK No.10 (2007), Selisih kurs yang timbul pada suatu pos moneter
yang dalam subtansinya membentuk bagian investasi netto perusahaan dalam suatu
entitas asing harus di klasifikasikan sebagai ekuitas dalam laporan keuangan perusahaan
hingga saat pelepasan investasi netto dan pada saat tersebut harus diakui sebagai
pendapatan atau beban. Kurs merupakan salah satu harga yang lebih penting dalam
perekonomian terbuka, mengingat pengaruhnya yang besar bagi neraca transaksi
berjalan maupun bagi variabel-variabel makro ekonomi lainnya. Kurs dapat dijadikan
alat untuk mengukur kondisi perekonomian suatu negara. Pertumbuhan nilai mata uang
yang stabil menunjukkan bahwa negara tersebut memiliki kondisi ekonomi yang relatif
baik atau stabil (Samualson, 2001).
2.1.3 Return Saham
Return saham yang diperoleh dari kegiatan investasi yang berupa dividen
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
kebijakan yang sulit bagi manajemen perusahaan. Keputusan mengenai dividen
terkadang dikaitkan dengan keputusan pendanaan dan keputusan investasinya. dividen
setiap periodenya sesuai dengan fluktuasi dalam jumlah kesempatan investasi yang
dapat diterima yang tersedia bagi perusahaan tersebut.
Ekspetasi dari para investor terhadap investasinya adalah memperoleh return
(tingkat pengembalian) sebesar-besarnya dengan risiko tertentu. Menurut Lubis (2008),
menyatakan bahwa Return tersebut dapat berupa capital gain ataupun dividen untuk
investasi pada saham dan pendapatan bunga untuk investasi pada surat hutang. Return
tersebut yang menjadi indikator untuk meningkatkan wealth para investor, termasuk di
dalamnya para pemegang saham. Oleh karena itu, investor potensial memiliki
kepentingan untuk mampu memprediksi berapa besar investasi mereka.
Investor selalu mencari alternatif investasi yang memberikan return tertinggi
dengan tingkat risiko tertentu. Mengingat risiko yang melekat pada investasi saham.
Return yang diterima oleh investor di pasar modal dibedakan menjadi dua jenis yaitu
current income (pendapatan lancar) dan capital gain/capital loss (keuntungan selisih
harga). Current income adalah keuntungan yang didapat melalui pembayaran yang
bersifat periodik seperti dividen. Keuntungan ini biasanya diterima dalam bentuk kas
atau setara kas sehingga dapat diuangkan secara cepat. Menurut Jogiyanto (2003),
return dibedakan menjadi dua:
1. Return realisasi merupakan return yang telah terjadi yang berupa capital gain.
2. Return ekspektasi merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Berdasarkan pengertian return, bahwa return suatu saham adalah hasil yang
diperoleh dari investasi dengan cara menghitung selisih harga saham periode berjalan
dengan periode sebelumnya dengan mengabaikan dividen, maka dapat ditulis rumus:
(Ross et al, 2003).
P P P R
1 -t
1 -t t i
− =
Dimana :
Ri= Return Saham
Pt= Harga saham periode t
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 : Review Penelitian Terdahulu
Nama
Peneliti Judul Variabel Hasil Penelitian
1. Ardi
perusahaan, industri dan makro ekonomi secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap Return saham syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Variabel-variabel karakteristik
perusahaan, industri dan makro ekonomi secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap Return saham syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3. Variabel-variabel karakteristik
perusahaan, industri dan makro ekonomi secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap beta saham syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4. Variabel-variabel karakteristik
perusahaan, industri dan makro ekonomi secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap beta saham syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
1. Pengujian secara parsial yang dilakukan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Faktor fundamental yang terdiri dari rasio, return on equity(ROE), return on assets (ROA), price earning ratio (PER), earning per share (EPS), dan kurs Rupiah terhadap Dollar Amerika dengan return saham, kecuali pada debt to equity ratio (DER)
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009 Lanjutan Tabel 2.1
Nama
Peneliti Judul Variabel Hasil Penelitian
3. I G. K. A.
1. Variabel current ratio memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Return saham satu periode ke depan.
2. Variabel Return on asset berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return saham satu periode ke depan.
3. Variabel debt to equity rasio menunjukkan hasil yang positif, tetapi tidak signifikan.
4. Variabel total asset turn over menunjukkan hasil yang negatif dan tidak signifikan.
1. Terdapat indikasi dilakukannya tindakan perataan laba oleh perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari jenis usaha terhadap tindakan perataan laba.
3. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari ukuran perusahaan terhadap tindakan perataan laba.
5. Bambang
1. Secara simultan ketiga variable terdapat pengaruh yang signifikan terhadap return saham di Indonesia pada sector keunagan dan perusahaan investasi.
2. Secara Parsial Size dengan kapitalisasi pasar yang besar memberikan tingkat pengembalian yang lebih lebih kecil berbeda dengan kapitalisasi pasar yang kecil memberikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi.
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Indon
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
Kerangka Konseptual
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Karakteristik
profitability (X4),
dan laverage(X5)
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Berdasarkan karangka konseptual diatas, dimana variabel independen
karakteristik perusahaan dilihat dari berbagai variabel, Ukuran Perusahaan, Earning Per
Share, price to book value, profitability, dan laverage dan Ekonomi Makro yang dilihat
dari variabel inflasi dan kurs valuta asing yang mempunyai sebab akibat terhadap
Return Saham sebagai variabel dependen. Hasil dari berbagai peneliti terdahulu dapat
dilihat dibawh ini :
1. Menurut Eduardus (2001), semakin tinggi EPS akan mengakibatkan
berpengaruh positif terhadap Return saham.
2. Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2001), rasio PBV yang rendah akan
berpengaruh positif terhadap Return saham.
3. Menurut Sutrisno (2001), Semakin besar keuntungan yang diperoleh, maka akan
semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
4. Menurut Ulupui (2005), Leverage perusahaan semakin tinggi akan
mengakibatkan berpengaruh negatif terhadap Return saham.
5. Menurut Sakhowi (1998), terdapat hubungan yang signifikan antara inflasi dan
perubahan nilai tukar rupiah atas dolar AS terhadap return saham.
Variabel karakteristik perusahaan dan ekonomi makro yang terdiri dari beberapa
indikator berupa rasio-rasio keuangan dan aktivitas lain yang berasal dari transaksi dan
peristiwa yang mempengaruhi penetapan laba bersih atau rugi perusahaan, dan
merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasi perusahaan dapat
menghasilkan laba yang cukup untuk melunasi pinjaman, membayar dividen dan
melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar.
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
3.2 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka konseptual maka ditarik hipotesis sebagai berikut :
Terdapat pengaruh Karakteristik Perusahaan (Ukuran Perusahaan, Earning Per
Share, price to book value, Profitabilitas, leverage) dan ekonomi makro (inflasi, kurs
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kausal komperatif yang merupakan penelitian dengan karakteristik masalah berupa
hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih, (Nur Indiantoro, 1999).
Rancangan variabel karakteristik perusahaan yang dijadikan penelitian ini adalah
Ukuran Perusahaan, Earning Per Share, price to book value, Profitabilitas, leverage
dan variabel Ekonomi Makro yang terdiri dari inflasi dan kurs valuta asing sebagai
variabel bebas dan variabel terikat adalah return saham. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder dengan rancangan penelitian terdiri dari berbagai
perspektif yang dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini :
Tabel 4.1 Rancangan penelitian
No. Desain Keterangan
1. Tujuan Penelitian Pengujian Hipotesis
2. Tipe Hubungan antar Variabel Hubungan sebab akibat
3. Setting atau Lingkungan Penelitian Bursa Efek Indonesia
4. Unit Analisis Saham LQ-45
5. Pengukuran Konstruk Skala rasio
6. Metode pengumpulan Data Purposive sampling
7. Dimensi Waktu 3 Tahun
8. Ruang lingkup Topik Bahasan Return Saham
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
4.2. Populasi dan Sampel
Populasi adalah objek atau subjek yang diteliti yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulan (Sugiono, 1999) Populasi dalam penelitian ini adalah saham
LQ-45 yang terdaftar di BEI selama periode 2005 – 2007. Dalam penentuan sampel
menggunakan purposive sampling yaitu dengan cara menunjukkan langsung pada suatu
populasi berdasarkan kriteria yang dimiliki sampel, dengan tujuan agar diperoleh
sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Adapun kriteria
pemilihan sampel adalah :
1. Saham yang terus-menerus muncul dalam kelompok LQ 45 di Bursa Efek Indonesia
selama periode 2005-2007.
2. Perusahaan yang berlaba dan membagikan deviden
3. Berturut-turut mengeluarkan laporan keuangan selama periode pengamatan dari
2005-2007.
Prosedur pengambilan sampel :
Populasi 135
Tidak memenuhi kriteria 1 54
Tidak memenuhi kriteria 2 3
Tidak memenuhi kriteria 3 42 99
Jumlah sampel 36
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
4.3 Variabel Penelitian
4.3.1 Klasifikasi Variabel
a. Variabel bebas
Variabel karakteristik perusahaan dan ekonomi makro yang dijadikan
penelitian ini adalah Karakteristik Perusahaan (Size, Earning Per Share, price to
book value, Profitabilitas, levarage), dan Ekonomi Makro (inflasi dan kurs valuta
asing), yang diukur berdasarkan nilai harga pasar perlembar saham, hutang lancar,
total hutang, aktiva lancar dan total aktiva, sedangkan pengukuran variabel Ukuran
Perusahaan berdasarkan besar/kecilnya total aktiva, Untuk perusahaan kecil
digunakan nilai 0, dan 1 untuk perusahaan besar yang dikelompokkan berdasarkan
nilai dari total asset perusahaan. pengukuran inflasi dan kurs valuta asing
berdasarkan laporan bank Indonesia yang diperoleh dari website Bank Indonesia.
b. Variabel terikat
Return saham didalam penelitian ini dijadikan sebagai variabel terikat, yang
dilihat dari tingkat pengembalian saham berdasarkan harga penutupan saham.
4.3.2. Defenisi Operasional
Didalam penelitian ini mengunkan 2 jenis variabel, yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Matriks defenisi operasional masing-masing variabel dan
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel 4.2 Defenisi Operasional Variabel
Jenis Variabel
Indikator
Variabel Defenisi Variabel Parameter
Skala
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
4.4 Lokasi Dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia pada periode Januari
2005 sampai dengan Desember 2007. waktu penelitian ini direncanakan mulai
September 2008 sampai dengan Maret 2009.
4.5 Prosedur Pengambilan Data
Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif adalah
data yang berbentuk angka-angka maupun data kualitatif yang diangkakan, (Sugiyono,
2002). Metode pengumpulan data yaitu dengan dokumentasi, menggunakan salinan
arsip atau catatan perusahaan. Berdasarkan sumbernya, data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder. Menurut Indriantoro dan Supomo (1999) data
sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung, yaitu data yang
diperoleh dalam bentuk sudah jadi, telah dikumpulkan dan diolah pihak lain. Data
sekunder dalam penelitian ini berupa laporan keuangan saham LQ-45 yang diperoleh
dari Indonesia Capital Markets Directory dan Jakarta Stock Exchange (JSX) tahun
2005-2007.
4.6 Model dan Teknik Analisis Data
Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier
berganda. Model analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh
Karakteristik Perusahaan dan ekonomi makro yang terdiri dari beberapa indikator
terhadap Return saham pada saham-saham LQ-45 di BEI periode tahun 2005-2007
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
error penelitian ini tidak melakukan perhitungan secara manual akan tetapi dengan
mengunakan program komputer yang dibuat khusus untuk membantu pengolahan data
statistik, yaitu program SPSS Ver 16,00. dengan mengunakan program SPSS disamping
untuk memperoleh hasil yang akurat dan tepat, juga pengolahan data dilakukan dengan
cepat. Adapun uji yang dilakukan untuk penelitian ini adalah :
4.6.1. Uji Asumsi Klasik
4.6.1.1. Uji Normalitas Data
Uji ini berguna untuk tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Jika data
normal, gunakan statistik parametrik dan, Jika data tidak normal, gunakan statistik non
parametrik atau lakukan treatment agar data normal. Tujuan Uji Normalitas adalah ingin
mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau
tidak adalah dengan dilakukan uji Kolmogorov Smirnov. Distribusi data dikatakan
normal jika signifikansi > 0,05.
4.6.1.2. Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi
diantara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
diantara variabel independen. Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat
nilai VIF dan korelasi diantara variabel independen. Jika nilai VIF dibawah 10 hal ini
menunjukkan tidak terjadi problem multikolinearitas. Sedangkan hasil perhitungan nilai
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari
95%, hal ini berarti tidak terjadi multikolinearitas (Ghozali, 2001).
4.6.1.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Gejala
heteroskedastisitas dapat diuji dengan mengunakan uji Glejser yaitu dengan meregres
nilai absolut residual terhadap variabel independen (Ghozali, 2005). Heteroskedastisitas
dengan uji Glejser tidak terjadi apabila tidak satupun variabel independen signifikan
secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai Ut (AbsUd). Hal ini terlihat dari
probabilitas signifikannya diatas 5 %.
4.6.1.4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi adalah keadaan dimana variabel gangguan pada periode tertentu
berkorelasi dengan variabel lain, dengan kata lain variabel gangguan tidak random.
Untuk menguji apakah hasil-hasil estimasi model regresi tersebut tidak mengandung
korelasi serial diantara disturbance term-nya, maka dipergunakan Durbin Watson
Statistik, yaitu dibandingkan dtabel dengan nilai dwhitung dengan tingkat signifikansi 5%
Abdul Nasser Hasibuan : Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
4.6.2 Uji Hipotesis
Alat analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Berganda (Multiple
Regresion), yang dirumuskan sebagai berikut :
Y = a + b
1X
1+ b
2X
2+b
3X
3+b
4X
4+ b
5X
5+b
6X
6+b
7X
7+ e
Y = Total Return Saham
a = Konstanta
b1-b5 = Koefisien Regresi
X1 = Ukuran Perusahaan
X2 = Earning Per Share
X3 = price to book value
X4 = Profitability Ratio
X5 = Laverage Ratio
X6 = Inflasi
X7 = Kurs Valuta Asing
e = Error
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen secara
bersama-sama terhadap variabel dependen digunakan uji anova atau F-test. Untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen
digunakan t-test.