• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyusunan Latar belakang masalah rumusa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Penyusunan Latar belakang masalah rumusa"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanpa adanya penelitian, pengetahuan tidak akan bertambah maju. Padahal pengetahuan adalah dasar semua tindakan dan usaha, jadi penelitian sebagai dasar untuk meningkatkan pengetahuan, harus diadakan agar meningkat pula pencapaian yang dilakukan melalui usaha-usaha manusia.

Ada tiga persyaratan penting dalam mengadakan kegiatan penelitian yaitu : sistematis, berencana, dan mengikuti konsep ilmiah. Kegiatan penilitian salah satunya adalah penulisan karya ilmiah. Penulisan karya ilmiah bertujuan untuk menemukan atau memecahkan masalah suatu permasalahan yang berkaitan dengan bidang ilmu pengetahuan. Karya ilmiah merupakan karya tulis atau sejenis yang mengikuti pedoman dan prosedur ilmiah yang telah disepakati dan ditetapkan. Dalam penulisan karya ilmiah, peneliti biasanya dihadapkan kepada beberapa kesulitan diantaranya yaitu tata cara penulisan, sistematika penulisan, metode penelitian dan instrument apa yang akan digunakan dalam penelitian tersebut.

Sebuah penelitian dilakukan karna adanya kesenjangan yang terjadi pada situasi yang mengharuskan dilakukannya sebuah penelitian atau dengan kata lain karna adanya sebuah masalah. Winarno (2011:13) mengartikan masalah merupakan “kesenjangan antara harapan dan

▸ Baca selengkapnya: latar belakang porak

(2)

kenyataan” atau “kesenjangan antara teori dengan praktik” yang memerlukan jawaban, penjelasan atau pemecahan. Dengan demikian bahwa konsep dasar dari sebuah penelitian itu adalah adanya ketidaksesuaian antara harapan dengan fakta yang terjadi di lapangan. Masalah ini bisa dipecahkan dengan berbagai macam bentuk metode penelitian sesuai dengan masalah yang melatar belakanginya. Salah satu contohnya seperti kontribusi koordinasi mata-tangan dan kelenturan pinggang terhadap ketepatan servis tenis atlet binaan PELTI Sumatra Barat. Masalah ini bisa kita teliti dengan salah satu nya menggunakan metode penelitian korelasional atau pengaruh metode bentuk latihan dan metode bentuk bermain terhadap peningkatan kelincahan mahasiswa tenis spesialisasi FIK Universitas Negeri Padang Tahun 2014-2015 (metode penelitian eksperimen). Oleh karna itu, makalah ini akan lebih membahas tentang bagaimana cara penyusunan latar belakang masalah, cara merumuskan masalah dan tujuan diadakannya sebuah penelitian tersebut sehingga ke tiga unsur tersebut bisa dijadikan landasan berpijak yang kokoh terhadap permasalahan yang terjadi menggunakan metode penelitian Korelasional dan Eksperimen.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara penyusunan latar belakang masalah pada Penelitian Korelasional dan Eksperimen ?

2. Bagaimana cara penyusunan rumusan masalah pada Penelitian Korelasional dan Eksperimen ?

3. Bagaimana cara penyusunan tujuan peneltian pada Penelitian Korelasional dan Eksperimen ?

(3)

1. Mengetahui cara penyusunan latar belakang masalah pada Penelitian Korelasional dan Eksperimen.

2. Mengetahui cara penyusunan rumusan masalah pada Penelitian Korelasional dan Eksperimen.

3. Mengetahui cara penyusunan tujuan penelitian pada penelitian Korelasional dan Eksperimen.

BAB II PEMBAHASAN

A. Penyusunan Latar Belakang Masalah Pada Penelitian Korelasional dan Eksperimen.

1. Pengertian Peneletian Korelasional

Suryana (2010:19) Penelitian korelasional bertujuan untuk meneliti sejauh mana variasi – variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi – variasi berdasarkan koefisien korelasi.

(4)

Penelitian korelasional merupakan suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan atau tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih. Adanya hubungan an tingkat variabel ini penting, karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada,peneliti akan dapat mengembangkan sesuai dengan tujuan penelitian.

2. Pengertian Penelitian Eksperimen

Arikunto (2006:3) Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor – faktor lain yang mengganggu.

Suryana (2010:18) Penelitian eksperimen bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan sebab akibat dengan cara mengenakan kepada suatu atau lebih kondisi perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan sesuatu atau lebih kepada kelompok kontrol.

Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Metode penelitian eksperimen memiliki karakteristik diantaranya adalah variabel-veniabel penelitian dan kondisi eksperimental diatur secara tertib ketat, baik dengan menetapkan kontrol, memanipulasi langsung, maupun random. Adanya kelompok kontrol sebagai data dasar (base line) untuk dibandingkan dengan kelompok eksperimental

(5)

Uraian dalam penulisan latar belakang masalah pada prinsipnya berupa penjelasan dan penegasan tentang duduk persoalan yang diteliti dan pentingnya penelitian yang dilakukan, yang berpatokan pada kecenderungan teoretis dan kecenderungan realistis mengenai fenomena yang diteliti. Dengan demikian, dalam menyusun latar belakang masalah ini peneliti perlu mengemukakan secara ringkas kecendererungan-kecenderungan teoretis dan kecendererungan-kecenderungan-kecendererungan-kecenderungan realistis apa saja yang relevan dengan fenomena atau topik penelitiannya

Dalam menguraikan kecenderungan teoretis, peneliti merujuk pada teori tertentu yang relevan dengan hal yang akan diteliti, sedangkan dalam menguraikan kecenderungan realistis peneliti merujuk pada fakta dan data awal hasil temuan yang juga berkaitan dengan fenomena yang ditelitinya. Kedua kecenderungan tersebut perlu dipaparkan serta diindentifikasikan kesenjangannya agar peneliti dengan mantap dapat merumuskan permasalahan yang ditelitinya. Sebuah masalah dalam penelitian ilmiah harus dipandang sebagai kesenjangan antara aspek-aspek idealistik (teori) dengan aspek-aspek realistik (fakta atau data). Hal itu sesuai dengan pendapat Winarno (2011:15) mengemukakan bahwa latar belakang masalah berisi tentang kesenjangan teoritik ataupun kesenjangan praktis yang melatar belakangi masalah yang diteliti Pada penelitian ilmiah yang bersifat kuantitatif, keberadaan teori adalah hal mutlak yang harus sebagai landasan maupun sebagai unsur ilmu (teori) yang akan diuji.

(6)

dan diakhiri dengan uraian yang bersifat khusus, yakni uraian yang berkaitan langsung dengan fenomena atau masalah yang diteliti.

Pengambaran tentang “apa yang diteliti atau dijelaskan”, dalam penelitian ini, tentu berkaitan dengan hal-hal yang akan diteliti, contoh teknik dasar dalam olahraga tenis lapangan. Apa saja bagian dari teknik dasar olahraga tenis lapangan tersebut dinyatakan dalam bentuk variabel-variabel. Variabel merupakan konsep yang memiliki variasi nilai, yang berlandaskan pada asumsi teoretis dari teori dan dapat diukur dengan norma penilaian yang telah ditetapkan. Jadi, dalam menetapkan variabel-variabel penelitian, selain berpedoman pada realita yang ada, juga harus mengacu pada teori tertentu yang dianggap relevan untuk digunakan sebagai landasan dalam mengungkapkan masalah yang bersangkutan. Variabel-variabel yang akan diteliti, secara langsung harus tercermin di dalam rumusan masalah, identifikasi masalah, dan tujuan penelitian yang akan diuraikan setelah uraian latar belakang masalah. Oleh karena itu, agar variabel-variabel yang tercantum dalam ketiga subbab itu tidak terkesan ujug-ujug dan mengada-ada, maka secara umum uraian dari variabel yang akan diteliti harus sudah ada pada latar belakang masalah.

Dengan demikian dari hasil pembahasan yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa, didalam penyusunan latar belakang masalah aspek-aspek yang harus ada, adalah

1. Penjelasan atau penegasan secara teoristik (didukung oleh teori) dan secara realistik (didukung oleh fakta dan data)

(7)

3. Menguraikan bagaimana masalah tersebut seharusnya dipecahkan dan apa manfaat hasil penelitian ini bagi kehidupan praktis dan perkembangan ilmu pengetahuan

4. Uraian masalah berbentuk deduksi

5. Variabel – variabel yang akan diteliti secara umum sudah dijabarkan dalam latar belakang masalah

B. Penyusunan Rumusan Masalah Pada Penelitian Korelasional dan Eksperimen

Rumusan Masalah adalah penegasan dari adanya kesenjangan antara aspek-aspek teoretis dan aspek-aspek realistis tentang fenomena yang diteliti, yang sebelumnya telah diuraikan pada latar belakang masalah. Hal itu sependapat dengan Winarno (2011:15) mengemukakan perumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya.. Rumusan Masalah dalam penelitian ilmiah biasanya diformulasikan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Rumusan masalah yang baik akan menampakan variabel-variabel yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variabel – variabel tersebut dan subjek penelitian (UM, 2000:16).

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa penyusunan rumusan masalah pada penelitian korelasional dan eksperimen harus memenuhi beberapa aspek yaitu :

1. Dirumuskan dalam kalimat tanya (?) yang padat dan jelas

2. Memberikan petunjuk tentang kemungkinan pengumpulan data guna menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah tersebut

(8)

Arikunto (2006:58) Tujuan peneltian adalah rumusan kalimat yang menunjukan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai. Winarno (2011:17) Rumusan tujuan penelitian merupakan sesuatu yang ingin dijawabkan, dijelaskan atau dipecahkan melalui penelitian. Tujuan penelitian merupakan pernyataan mengenai apa yang akan dihasilkan atau dicapai oleh peneliti (Suryana, 2010:30). Tujuan penelitian tergantung pada jenis penelitian dan masalah yang akan diteliti. Oleh sebab itu, tujuan penelitian harus konsisten dan sejalan dengan masalah yang telah dirumuskan.

Pada peneliti lebih lanjut seperti mahasiswa s2 atau s3, hubungan antara rumusan masalah dan tujuan penelitian bukan hanya sekedar mencari tahu jawaban dari apa yang dirumuskan melainkan harus lebih luas dari hal yang dipermasalahkan. Demikian juga hasil yang diperoleh yang berupa kesimpulan atau jawaban yang diperoleh, harus lebih luas daripada sekedar jawaban yang saling berhubungan dengan pertanyaan (Arikunto, 2006:59).

Dengan demikian ,dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa, penyusunan tujuan penelitian harus memenuhi aspek berikut, yaitu:

1. Tujuan penelitian dirumuskan dalam kalimat pernyataan

2. Tujuan penelitian harus konsisten dan sejalan dengan masalah yang telah diuraikan pada rumusan masalah

(9)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Penyusunan latar belakang masalah, rumusan masalah dan tujuan penelitian pada penelitian korelasional dan ekperimen harus memenuhu beberapa aspek sebagai berikut :

1. Pada latar belakang masalah

 Penjelasan atau penegasan secara teoristik (didukung oleh teori) dan secara realistik (didukung oleh fakta dan data)

 Memuat tentang mengapa dugaan itu dianggap masalah dan mengapa penting untuk diteliti dan apa dampaknya apabila masalah ini dibiarkan untuk tidak diteliti.

 Menguraikan bagaimana masalah tersebut seharusnya dipecahkan dan apa manfaat hasil penelitian ini bagi kehidupan praktis dan perkembangan ilmu pengetahuan

 Uraian masalah berbentuk deduksi

 Variabel – variabel yang akan diteliti secara umum sudah dijabarkan dalam latar belakang masalah

2. Pada rumusan masalah

 Dirumuskan dalam kalimat tanya (?) yang padat dan jelas  Memberikan petunjuk tentang kemungkinan pengumpulan data

guna menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah tersebut 3. Pada Tujuan penelitian

 Tujuan penelitian dirumuskan dalam kalimat pernyataan

 Tujuan penelitian harus konsisten dan sejalan dengan masalah yang telah diuraikan pada rumusan masalah

 Tujuan penelitian untuk tingkat mahasiswa s2 dan s3 bukan hanya sekedar mencari solusi akan masalah tersebut, melainkan harus lebih luas dan saling berkaitan satu sama lainnya.

B. Saran

(10)

Dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, diantaranya adalah minimnya contoh-contoh penelitian khususnya penelitian di bidang pendidikan jasmani dan kesehatan. Oleh karena itu, saran penulis kepada para pembaca yang ingin mengembangkan makalah ini adalah diharapkan menambah beberapa contoh permasalahan penelitian yang berkaitan di bidang pendidikan jasmani dan kesehatan.

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Http://Ojo-diguyu.blogspot.com/2013/12/Penjelasan sistematika penulisan.html , diakses 31 Agustus 2015.

Http://Haryharjoyo.blogspot.com/2009/11/teknik penyusunan laporan

penelitian.html, diakses 1 September 2015

Suryana. 2010. Metodologi Penelitian :Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif .Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

(11)

Referensi

Dokumen terkait

PLN yang mana ini akan diterapkan pada PT.PLN tersebut dalam rangka memberikan pelayanan dan menyampaikan informasi yang cepat, tepat dan akurat kepada masyarakat

Berdasarkan hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa pemberian berbagai pupuk organik berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah anakan produktif, hal ini diduga

Setelah data yang dikirim oleh GSM/GPS shield melalui jaringan GPRS menuju database server. Supaya database server dapat melakukan penerimaan data yang dikirim oleh

Anggapan bahwa ketidakmampuan keluarga memiliki anak adalah kesalahan dari pihak istri (baik di zaman kuno maupun yang terjadi sampai saat ini, meskipun kemajuan

Turn over parkir mobil pada hari Senin, Rabu dan Sabtu masing-masing sebesar 1,98, 3 dan 3,1 kendaraan dengan rata-rata turn over parkir sebesar 3,1 kendaraan.

Our projection is already based on the possibility of oversupply in the cement market in the future, however we are still holding our expectations of possible

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi perusahaan dalam meningkatkan minat beli produk bedak wajah viva cosmetics dengan melalui beberapa analisis faktor

Merupakan tingkatan dimana perangkat lunak dapat bertahan pada tingkatan tertentu ketika digunakan oleh pengguna pada kondisi yang spesifik dalam hal ini