23
Dalam BAB III ini, akan dibahas subbab – subbab sebagai berikut : Jenis
dan Pendekatan Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian, Prosedur Penelitian,
Subjek Penelitian, Instrumen Penelitian, Teknik Analisis Data, Teknik Validasi,
dan Perencanaan Penelitian .
3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian
Menurut Sugiyono (2014 : 9) metode pendekatan kualitatif adalah metode
yang berlandaskan pada filsafat post-positivisme, digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana
peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan
secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif / kualitatif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Menurut Dr. Iskandar, M.Pd (2009: 26) Penelitian deskriptif adalah
penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu fenomena apa adanya
pada saat peneliti dilakukan. Peneliti yang dilakukan oleh peneliti bertujuan untuk
menggambarkan gejala, keadaan yang terjadi, dalam hal untuk mendeskripsikan
tentang efektivitas fungsi museum dalam melestarikan peninggalan sejarah di
Kota Probolinggo. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif.
Penelitian ini mengacu pada kajian kualitatif yang baik dan menyediakan
pemerhatian deskriptif yang sismatik dan berdasarkan pada konteks dan dapat
memberikan ruang bagi peneliti untuk belajar tentang aktivitas. Menurut Glesne
sangat sesuai untuk digunakan apabila seorang peneliti ingin membuat suatu
penelitian terhadap suatu sistem.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini dilakukan di Museum Kota Probolinggo
yang berlokasi di Jl. Suroyo No.17 Kota Probolinggo. Alasan saya meneliti di
Museum Kota Probolinggo karena sangat menarik sekali ingin mengetahui tingkat
keefektivannya fungsi museum tersebut.
Waktu Observasi dilakukan selama dua minggu mulai dari penyusunan
proposal penelitian sampai dengan selesainya penulisan laporan penelitian.
Sedangkan penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 Maret sampai 31 Maret
2017.
3.3 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian menurut Nasution (dalam Sugiyono, 2012:306)
adalah dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan dari pada menjadikan manusia
sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa, segala suatunya
belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur
penelitian hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semua
tidak dapat di tentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih
perlu di kembangkan sepanjang penelitian itu, dalam keadaan yang serba tidak
pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri
Manusia sebagai alat atau instrumen dalam penelitian kualitatif
maksudnya peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat
pengumpulan data utama. Karena jika memanfaatkan alat yang bukan manusia
dan mempersiapkan dirinya terlebih dahulu sebagai yang lazim digunakan dalam
penelitian klasik, maka sangat tidak mungkin untuk mengadakan penyesuaian
terhadap kenyataan-kenyataan yang ada di lapangan.
3.4 Subyek Penelitian
Penelitian ini tidak menggunakan populasi dan sampel, melainkan
menggunakan subyek penelitian, subjek penelitian disini bisa sebagai informan,
narasumber serta yang masih mempunyai hubungan dengan penelitian ini selama
dapat memberikan informasi yang berkaitan dengan penelitian ini. Subyek dari
penelitian ini adalah : Kepala museum, petugas museum dan pengunjung
3.5 Data dan Sumber Data
Huberman (1992:1) menegaskan data kualitatif merupakan sumber dari
deskripsi yang luas dan berlandaskan kokoh serta memuat penjelasan tentang
proses-proses yang terjadi dalam lingkup setempat. Adapun sumber data yang
peneliti gunakan sebagai berikut:
3.5.1 Sumber Primer
Sumber primer yang merupakan sumber utama dalam penelitian ini adalah
perolehan data tersebut dilakukan oleh peneliti dengan mengidentifikasi data
sesuai dengan arah permasalahan. Data primer dapat di proleh dengan melakukan
Probolinggo dan wawancara tersebut mengenai pengoptimalan fungsi museum
dalam melestarikan peninggalan sejarah.
3.5.2 Sumber Sekunder
Merupakan sumber kedua dari hasil penggunaan sumber–sumber lain yang
tidak terkait secara langsung tetapi sangatlah membantu dalam penggalian materi
penelitian. Data sekunder dapat diperoleh dengan melalui internet, profil museum,
foto, dan dokumentasi.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono teknik pengumpulan data merupakan langkah yang
paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti
tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang di tetapkan.
3.6.1 Observasi
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis, dua diantara yang
terpenting adalah proses–proses pengamatan dan ingatan (Hadi, dalam Sugiyono,
2014:145). Menurut Nsution (dalam Sugiyono, 2014:226) menyatakan bahwa
observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan, para ilmuwan hanya dapat
bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang di peroleh
melalui observasi.
Observasi dilakukan langsung turun ke Museum Probolinggo, bertujuan
untuk mempermudah peneliti mengetahui lebih detail tentang objek peneliti yaitu
oleh peniliti yaitu : 1) Lingkungan fisik museum, 2) Alat–alat perang dan benda–
benda peninggalan sejarah lainnya, 3) tingkat kunjungan masyarakat ke museum.
3.6.2 Wawancara
Jenis wawancara dalam pengertian kualitatif menurut Herdiansyah
(2010:121) terdiri atas tiga bentuk, yaitu wawancara terstruktur, dan wawancara
tidak terstruktur. Peneliti dalam penelitian ini menggunakan wawancara
semistruktur, sebelumnya peneliti telah merancang terlebih dahulu pertanyaan
yang akan diajukan kepada responden dalam upaya mengumpulkan data yang
relevan. Adapun yang menjadi informan dalam wawancara yaitu Koordinator
Museum, Petugas Museum dan Pengunjung Museum.
3.6.3 Dokumentasi
Menurut Zuhriah (2009:191), Dokumentasi adalah sebagai cara
mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis seperti arsip, termasuk juga buku
tentang teori, pendapat, dalil atau hukum. Data yang di peroleh melalui kajian
dokumentasi ini dapat di pandang sebagai narasumber yang dapat menjawab
pertanyaan–pertanyaan yang diajukan oleh peneliti, serta peneliti mengambil
gambar atau foto yang dilihat langsung disekitarnya untuk melengkapi data yang
akan diperolehnya.
3.7 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses di
lapangan bersamaan dengan pengumpulan data. Melakukan analisis adalah
pekerjaan yang sulit, memerlukan kerja keras. Analisis memerlukan daya kreatif
tiga teknik analisis data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan. Proses ini berlangsung terus-menerus selama penelitian berlangsung,
bahkan sebelum data benar-benar terkumpul.
3.7.1 Reduksi Data
Reduksi data merupakan bentuk analisis data yang mengarahkan, dan
membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data sedemikian rupa
sehingga kesimpulan akhir dapat diambil. Reduksi data dilakukan pada saat
peneliti mengolah dan memilih informasi yang relevan dengan penelitian. Reduksi
data akan mengarah ke inti permasalahan sehingga mampu memberikan
gamabaran yang lebih jelas mengenai objek penelitian.
3.7.2 Penyajian Data
Setelah meruduksi data, angka selanjutnya adalah penyajian data.
Penyajian data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif. Penyajian
data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun, dan akan ditarik
kesimpulan dan bentuk penyajian data kualitatif berupa teks naratif (berbentuk
cacatan lapangan), matriks, grafik, jaringan dan bagan.
3.7.3 Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan ini dilakukan oleh peneliti secara terus menerus
selama berada dilapangan yang kemudian kesimpulan itu digunakan untuk
menjawab rumusan masalah yang dilakukan pada saat mengolah dan menganalisis
data dari hasil penelitian. Kesimpulan adalah suatu tinjauan ulang pada catatan
dilapangan atau kesimpulan dapat ditinjau sebagai mana yang timbul dari data
yang harus di uji kebenaran, kekokohan, dan kecocokannya yang merupakan
menganalisis data-data yang terkumpul menjadi data yang sistematik, teratur,
terstruktur dan mempunyai makna.
3.8 Validasi Data
Penelitian menggunakan triangulasi data dalam pengujian keabsahan data.
Secara sederhana triangulasi data dapat ditarik kesimpulan sebagai cara
pengumpulan data dari berbagai sumber kemudian digabungkan atau
dibandingkan dan ditarik sebuah kesimpulan dari berbagai data yan telah
diperoleh dalam penelitian tersebut. Menurut Moleong (2005: 330) yang
menyatakan bahwa triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data
yang memanfaatkan sesuatu lain dari luar untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data-data tersebut.
Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ada dua macam, antara lain
sebagai berikut:
3.8.1 Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber merupakan teknik pengumpulan data dan pengujian
data dari berbagai sumber dengan teknik tertentu.
3.8.2 Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik merupakan pengumpulan data dan pengujian data
dengan menggunakan berbagai macam teknik pengumpulan data dari sumber
tertentu. Hal ini didasarkan pada objek penelitian yang memungkinkan untuk
menggunakan teknik tersebut baik dengan triangulasi teknik maupun triangulasi
sumber, disamping itu dengan menggabungkan kedua macam teknik triangulasi
pelaksanaannya peneliti akan mengumpulkan data dari berbagai sumber dan
dengan berbagai macam teknik, dan pihak lain yang dapat memberikan data
berkaitan dengan penelitian. Kemudian setelah mendapatkan data tersebut, maka
data penelitian akan dibandingkan dan menarik sebuah kesimpulan agar tingkat