• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN TERAPI HUMOR TERHADAP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN TERAPI HUMOR TERHADAP"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Rice (2002) mengatakan bahwa stres adalah suatu kejadian atau stimulus lingkungan yang menyebabkan individu merasa tegang. Atkinson (2000) mengemukakan bahwa stres mengacu pada peristiwa yang dirasakan membahayakan kesejahteraan fisik dan psikologis seseorang. Situasi ini disebut sebagai penyebab stres dan reaksi individu terhadap situasi stres ini sebagai respon stres.

Mahasiswa dalam kegiatan dan aktivitasnya juga tidak terlepas dari stres. Stresor atau penyebab stress pada mahasiswa dapat bersumber dari kehidupan akademik dan organisasinya, terutama dari faktor eksternal maupun faktor internal. Tuntutan eksternal dapat bersumber dari tugas-tugas kuliah yang semakin banyak, beban pelajaran yang semakin lama semakin sulit, tanggungjawab dalam berorganisasi, tuntutan dari orang tua agar dapat berhasil dalam kuliah, penyesuaian sosial dalam lingkungan kampus serta dalam hubungan asmara. Sedangkan dalam tuntutan internal dapat bersumber dari harapan mahasiswa agar memiliki kemampuan dalam mengikuti proses perkuliahan (Heiman & Kariv, 2005).

Pendapat ini dapat dianalogikan dengan materi kuliah padat, dimana akibat kurikulum yang terlalu berat menjadikan kuliah sebagai stressor bagi mahasiswa. Akibatnya, mahasiswa tidak enjoy namun namun malah stress dan putus kuliah.

(2)

Angka tersebut mencapai 14% dari total penduduk dengan tingkat stres akut (stres berat) mencapai 1-3%. Data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta menunjukkan jumlah penduduk DKI Jakarta saat ini mencapai 9,5 juta jiwa. Jumlah penduduk yang stres mencapai 1,33 juta (14 persen dari 49,5 juta), sementara stres berat mencapai 95.000-285.000 orang (1-3 persen dari 9,5 juta).

Data dari Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Jawa Tengah tahun 2006 terdapat penyandang masalah kesejahteraan sosial tersebar dalam 27 jenis. 27 jenis tersebut diantaranya termasuk penyandang psikotik. Di Jawa Tengah tercatat 704.000 orang mengalami ganguan kejiwaan, dan dari jumlah tersebut sekitar 96.000 diantaranya didiagnosa telah menderita kegilaan, 608.000 orang mengalami stres. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa 3 per mil dari sekitar 32 juta penduduk di Jawa Tengah menderita kegilaan dan 19 per mil lainnya menderita stres. Jumlah tersebut jika dipersentasekan, maka jumlahnya mencapai sekitar 2,2 persen dari total penduduk Jawa Tengah.

Zulharman (n.d) dalam tulisannya mengemukakan bahwa penerapan kirikulum baru pada Fakultas Kedokteran Universitas Riau (FK Unri) yaitu kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dengan strategi pembelajaran metode problem based learning (PBL) sejak tahun 2007, menilai bahwa perubahan kurikulum ini menyebabkan sumber stres bagi mahasiswa.

(3)

timbulnya stres pada mahasiswa sesuai dengan pendapat yang telah di kemukakan oleh Zulharman.

Masalah-masalah diatas menjadi sumber stres dan membangkitkan emosi tersendiri bagi mahasiswa. Bila mahasiswa yang bersangkutan berhasil menangani tekanan-tekanan yang dihadapinya tersebut dengan sukses, maka dia akan dapat menjalani kehidupan dan peranannya sebagai mahasiswa dengan baik dan lancar.

Ternyata penyebab stres ini dapat diatasi dengan berbagai cara, salah satunya dengan terapi humor. Terapi humor merupakan metode terapi dengan menggunakan humor yang menghasilkan tawa dalam rangka membantu individu menyelesaikan masalah mereka, baik

dalam bentuk gangguan fisik maupun gangguan mental

(http://www.theherbsplace.com/AHM/ahmhumortherapy.html, 2014).

Pemberian stimulasi humor dalam pelaksanaan terapi diperlukan karena beberapa orang mengalami kesulitan untuk memulai tertawa tanpa adanya alasan yang jelas. Stimulasi humor yang dimaksud dapat diberikan dalam bentuk berbagai media, seperti VCD, notes, badut, dan komik. Apabila humor diberikan sebagai satu-satunya stimulus untuk menghasilkan tawa dalam setting terapi akan disebut sebagai terapi humor (Ariana, 2006).

Para pakar ilmu jiwa menyatakan bahwa mengulang-ulang senyuman akan melapangkan manusia dan menjadikannya merasa emosinya lebih stabil. Lebih dari itu, mereka mendapati bahwa senyuman ini dapat meminimalisir depresi yang kadang-kadang mendera manusia (‘Id, 2009).

(4)

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang ditemukan, maka rumusan masalah dalam tugas proposal metodologi penelitian dan statistik “Apakah ada pengaruh pemberian terapi humor terhadap penurunan tingkat stres pada mahasiswa ilmu keperawatan semester empat Universitas Hasanuddin?”

C. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh terapi humor terhadap penurunan tingkat stress kuliah.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi tingkat stres pada mahasiswa sebelum pemberian terapi humor. b. Mengidentifikasi tingkat stres pada mahasiswa sesudah pemberian terapi humor. c. Menganalisis adanya pengaruh penurunan stres setelah pemberian terapi humor. D. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi mahasiswa

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu metode terapi non farmakologis dalam menurunkan tingkat stres yang dapat diterapkan oleh mahasiswa.

2. Bagi tenaga keperawatan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi perawat sehingga dapat mengembangkan pelayanan keperawatan.

3. Bagi pendidikan

(5)

4. Bagi peneliti

Referensi

Dokumen terkait

Hampir kesemuanya negara Islam sekarang ini mewujudkan pembangunan yang tidak Islamik (berasaskan sistem sekular) kerana ia mengikut falsafah pemerintah yang berkuasa

Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Munafiatul Khutfiah (2012) dengan judul “Analisis Fungsi dan Makna Prefiks pada

Kini semua institusi yang terlibat dalam sektor perkhidmatan kewangan Islam di bawah APKI perlulah mematuhi peruntukan undang-undang yang terkandung dalam APKI

Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui gambaran tentang manajemen administrasi akademik kepala madrasah di MTs N Filial Srebegan Ceper Klaten, 2) Untuk mengetahui apa

Pukul 20.45 WIB Mengobservasi keadaan umum, tanda-tanda vital, tanda-tanda kesulitan bernafas, warna kulit dan refleks bayi secara ketat selama 2 jam pertamag. Pukul

Peneliti mengalami kesulitan dalam beberapa kondisi. Misalnya responden memiliki kesibukan tersendiri dengan pasien ketika akan di mulai kegiatan FGD yang berdampak acara di

‘I don’t think this is the kind of place people come for picnics.’ He looked inside the package: it contained a map of the coast, a plan of the signals camp, a photograph of Dr

Kesimpulan dari penelitian diatas adalah Diskominfo terkait dengan Bidang Penyelenggaraan E-Gov dan Bidang informasi dan Komunikasi publik sudah melakukan aktifitas