• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karya Ilmiah Gejala Pencegahan dan Pengo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Karya Ilmiah Gejala Pencegahan dan Pengo"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS KARYA ILMIAH

Oleh

NAMA

: SRI KUSNIATI

NIM

: 823798586

SEMESTER : VIII S1 PGSD

UNIVERSITAS TERBUKA

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SEMARANG

KELOMPOK BELAJAR KABUPATEN BATANG

(2)

Karya Ilmiah Gejala, Pencegahan dan Pengobatan DBD (Demam Berdarah

Dengue)

Sri Kusniati, 2013 NIM. 823798586

ABSTRAK

Demam berdarah dengue adalah penyakit demam berdarah akut yang manifestasi klinisnya berupa perdarahan dan syok sehingga dapat mengakibatkan kematian. Pencegahan diperlukan untuk memutus rantai penularan nyamuk Aedes aegypti yang merupakan vektor penyakit ini. Pengobatan yang cepat dan tepat sangat diperlukan sebagai upaya penyembuhan apabila telah terkena penyakit ini. Langkah paling efektif adalah dengan upaya promotif atau preventif meskipun ada pula upaya sebagai pengobatan. Karena itu perlu kita pikirkan cara dapat mencegah penularan penyakit demam berdarah dengue dengan memahami gejala DBD serta pengobatan ketika terkena DBD. Pencegahan dapat dilakukan terhadap perkembangan larva dan perkembangan nyamuk dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui definisi DBD, gejala, pengobatan dan pencegahan DBD sehingga pembaca bisa memberikan perlakuan yang tepat terhadap penyakit DBD. Hal ini dikarenakan DBD bisa muncul kapan saja sepanjang tahun dan bisa menyerang siapa saja mulai dari anak-anak hingga lanjut usia, orang yang sehat kuat hingga yang sedang sakit, orang yang tinggal di perumahan mewah sampai yang gelandangan semua bisa kena penyakit Demam Berdarah Dengue yang berbahaya dan mematikan.

Kata kunci : Aedes aegypti, Demam Berdarah Dengue

PENDAHULUAN

Demam Berdarah (DB) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus

Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Terdapat empat jenis virus dengue berbeda yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Virus dengue merupakan virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Penyakit demam berdarah ditemukan di daerah tropis dan subtropis di berbagai belahan dunia, terutama di musim hujan yang lembab. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan setiap tahunnya terdapat 50-100 juta kasus infeksi virus dengue di seluruh dunia (Wikipedia, 2012).

Kejadian Demam Berdarah Dengue

(DBD) telah tumbuh secara meningkat di

seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir. Ada 2,5 miliar orang dari dua perlima penduduk dunia yang sekarang menghadapi risiko DBD. Penyakit DBD pertama kali muncul di lndonesia pada tahun 1968. Sejak tahun 1968 jumlah kasus Demam Berdarah

Dengue di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun dan peningkatan jumlah kasus yang mencolok yang memperlihatkan eksistensi kejadian luar biasa (KLB) bahkan terjadi setiap 5 tahun sekali yaitu pada tahun 1973, 1978, 1983 dan tahun 1986. Di Jakarta kasus pertama dilaporkan pada tahun 1969. Kemudian Demam Berdarah Dengue

(3)

1974 epidemi dilaporkan di Kalimantan Selatan dan Nusa Tenggara Barat. Pada tahun 1990 semua propinsi sudah terjangkit kecuali Timor-Timur. Wabah terakhir tahun 1988 mencatat 48.573 kasus dengan angka kematian 3,3%. Namun pada tahun 1993 Demam Berdarah Dengue telah menyebar ke seluruh propinsi di Indonesia. Berbagai strategi untuk mengendalikan nyamuk Aedes aegypti sebagai vector DBD telah dilakukan secara intensif. Namun wabah penyakit demam berdarah masih terus terjadi di Indonesia (Fahmi, 2006). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 menunjukkan jumlah kasus DBD hingga tahun 2011 mencapai 3.671 kasus.Sementara tahun 2010 jumlah kasus DBD mencapai 19.362 (IR 5,89 per 10.000 orang) dengan CFR 1,29. Kasus DBD tertinggi di Jawa Tengah tahun 2011 Kota Semarang 1.186 kasus (IR 76,22).

Fenomena wabah DBD yang terjadi di Desa Kalisalak, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang pada April 2013 memprihatinkan. Warga yang mengalami DBD jumlahnya cukup banyak bahkan ada seorang balita yang telah meninggal. Namun hingga bulan Mei 2013 belum ada tindakan terkait penanganan dan pencegahan terhadap kejadian ini, baik dari masyarakat maupun pihak pemerintah. Kekhawatiran akan semakin bertambahnya jumlah warga yang terkena DBD menjadi sebuah isu dilingkungan warga. Hal ini mengapa wabah DBD ini menjadi menarik untuk dibahas.

Sampai saat ini obat untuk pengobatan DBD maupun vaksin untuk mencegahnya belum ditemukan dan pengendalian vector

merupakan satu-satunya cara untuk memutuskan rantai penularan, yaitu upaya penanggulangan DBD dengan fogging fokus, fogging sebelum musim penularan, abatisasi masal dan abatisasi selektif serta pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan melibatkan seluruh potensi masyarakat. Tetapi, dosis yang tidak standar dan frekuensi paparan berulang diduga menjadi penyebab timbulnya resistensi nyamuk terhadap insektisida tersebut.

(4)

PEMBAHASAN

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang jumlah penderitanya cenderung meningkat dan penyebarannya semakin luas. Penyakit ini merupakan penyakit menular yang terutama menyerang anak-anak. DBD adalah penyakit demam akut dengan ciri-ciri demam manifestasi perdarahan dan bertendensi mengakibatkan renjatan atau syok yang menyebabkan kematian. Penyakit ini selalu terjadi tiap tahun di berbagai tempat di Indonesia terutama pada saat musim hujan.

Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue dari kelompok Arbovirus B, yaitu

arthropod-borne atau virus yang disebarkan oleh artropoda. Virus ini termasuk genus

flavivirus dari famili flaviviridae. Nyamuk

Aedes betina biasanya terinfeksi virus dengue

pada saat menghisap darah dari seseorang yang sedang berada pada tahap demam akut (viraemia). Setelah melalui periode inkubasi ekstrinsik selama 8 sampai 10 hari, kelenjar ludah Aedes akan menjadi terinfeksi dan virusnya akan ditularkan ketika nyamuk menggigit dan mengeluarkan cairan ludahnya kedalam luka gigitan ke tubuh orang lain. Setelah masa inkubasi instrinsik selama 3-14 hari (rata-rata selama 4-6 hari) timbul gejala awal penyakit secara mendadak, yang ditandai dengan demam, pusing, myalgia

(nyeri otot), hilangnya nafsu makan dan berbagai tanda atau gejala non spesifik seperti

nausea (mual-mual), muntah dan rash (ruam pada kulit). Viraemia (adanya virus di dalam darah) biasanya muncul pada saat atau persis sebelum gejala awal penyakit tampak dan berlangsung selama kurang lebih 5 hari setelah dimulainya penyakit. Saat-saat tersebut merupakan masa kritis dimana penderita dalam masa sangat infektif untuk vektor nyamuk yang berperan dalam siklus penularan (Widoyono, 2008; Sitio, 2008).

Perjalanan penyakit DBD sering sukar diramalkan, karena sebagian penderita dengan renjatan yang berat dapat disembuhkan walaupun hanya dengan pengobatan yang sederhana. Selain itu hal ini juga terjadi karena pengawasan yang minim, sehingga tahap awal penularan epidemi biasanya tidak terdeteksi, dengan kasus yang banyak tidak dilaporkan sampai epidemi ini diakui sebagai demam berdarah, yang biasanya terjadi dekat dengan transmisi puncak; kemudian menjadi terlalu banyak dilaporkan. Keadaan darurat pengendalian nyamuk biasanya dimulai pada waktu tersebut, tetapi upaya ini biasanya salah arah, terlalu sedikit dan terlalu terlambat untuk memiliki berbagai pengaruh pada epidemi (Gubler, 2002).

Nyamuk Aedes Aegypti memiliki ciri-ciri :

a. Nyamuk Aedes Aegypti bertubuh belang hitam-putih, suka berkembang biak di tempat yang bisa digenangi air terutama air bersih.

(5)

c. Nyamuk ini biasanya menghisap darah setiap 2-3 hari sekali, biasanya pada pagi hari antara pukul 08.00 – 12.00 dan sore hari antara pukul 16.00 – 17.00 mereka perlu menghisap banyak darah untuk menyuburkan telurnya.

d. Setelah kenyang nyamuk betina perlu istirahat, mereka suka santai-santai si tempat lembab, diruangan remang-remang, digerumbul tanaman hias, ditirai rumah, bahkan di baju-baju yang di gelantung.

Perkembangan nyamuk Aedes Aegypti

adalah sebagai berikut :

a. Nyamuk Aedes Aegypti biasa bertelur di dinding tempat air yang tidak mengalir b. Setelah 7-10 hari, telur-telur ini akan

tumbuh menjadi nyamuk

c. Rata-rata umur nyamuk betina 2-3 bulan, sedangkan yang jantan hanya 14 hari.

Penyakit ini ditunjukkan melalui munculnya demam tinggi terus menerus, disertai adanya tanda perdarahan, contohnya ruam. Ruam demam berdarah mempunyai ciri-ciri merah terang. Selain itu tanda dan gejala lainnya adalah sakit perut, rasa mual,

trombositopenia, hemokonsentrasi, sakit

kepala berat, sakit pada sendi (artralgia), sakit pada otot (mialgia). Sejumlah kecil kasus bisa menyebabkan sindrom shock dengue yang mempunyai tingkat kematian tinggi. Kondisi waspada ini perlu disikapi dengan pengetahuan yang luas oleh penderita maupun keluarga yang harus segera konsultasi ke dokter apabila pasien/penderita

mengalami demam tinggi 3 hari berturut-turut. Banyak penderita atau keluarga penderita mengalami kondisi fatal karena menganggap ringan gejala-gejala tersebut.

Sesudah masa tunas / inkubasi selama 3 – 15 hari orang yang tertular dapat mengalami / menderita penyakit ini dalam salah satu dari 4 bentuk berikut ini :

a. Bentuk abortif, penderita tidak merasakan suatu gejala apapun.

b. Dengue klasik, penderita mengalami demam tinggi selama 4 – 7 hari, nyeri-nyeri pada tulang, diikuti dengan munculnya bintik-bintik atau bercak-bercak perdarahan di bawah kulit.

c. Dengue Haemorrhagic Fever

(Demam berdarah dengue) gejalanya sama dengan dengue klasik ditambah dengan perdarahan dari hidung (epistaksis /mimisan), mulut, dubur, dsb.

d. Dengue Shock Syndrome, gejalanya sama dengan DBD ditambah dengan syok / pre-syok. Bentuk ini sering berujung pada kematian.

(6)

Secara klinis, jumlah platelet (trombosit) akan jatuh hingga pasien dianggap afebril

(Supriyatna, 2013)

Gejala Orang Yang Terserang Penyakit Demam Berdarah Dengue / DBD adalah sebagai berikut:

a. Badan demam panas tinggi lebih dari 2 hari

b. Nyeri pada ulu hati

c. Terdapat bercak bintik merah di kulit yang tidak hilang walau ditekan, ditarik, diregangkan dan lain sebagainya.

d. Bisa mengeluarkan darah dari hidung (mimisan), muntah darah, dan melalui buang air besar.

e. Penderita bisa pucat, gelisah, ujung kaki dan ujung tangan dingin.

Orang yang terindikasi terserang demam berdarah harus secepatnya diberi pertolongan medis dengan dibawa ke puskesmas, dokter atau rumah sakit untuk diobati. Terlambat memberi pertolongan pada penderita DBD dapat menyebabkan penderita meninggal dunia. Kenali Gejala Demam pada Demam Berdarah Dengue (DBD) karena demam ini bukan seperti demam yang disebabkan oleh infeksi-radang, tetapi oleh virus DBD yang ada pada nyamuk. Jadi kenali dengan baik demam pada DBD ini agar tepat penanganannya. Demam pada DBD mempunyai siklus demam yang khas disebut “Siklus Pelana Kuda”

Ciri-ciri Demam DBD atau Demam Pelana Kuda adalah :

a. Hari 1 – 3 Fase Demam Tinggi

Demam mendadak tinggi, dan disertai sakit kepala hebat, sakit di belakang mata, badan ngilu dan nyeri, serta mual/muntah, kadang disertai bercak merah di kulit. b. Hari 4 – 5 Fase Kritis

Fase demam turun drastis dan sering mengecoh seolah terjadi kesembuhan. Namun inilah fase kritis kemungkinan terjadinya Dengue Shock Syndrome

c. Hari 6 – 7 Fase Masa Penyembuhan Fase demam kembali tinggi sebagai bagian dari reaksi tahap penyembuhan.

Apabila muncul ciri-ciri diatas maka harus diambil langkah yang tepat, yaitu : a. Beri minum yang cukup

b. Hati-hati memilih obat demam, pastikan mengandung paracetamol (baca kemasan)

c. Bawa segera ke rumah sakit

(7)

penderita penyakit DBD adalah mengatasi perdarahan, mencegah atau mengatasi keadaan syok/presyok, yaitu dengan mengusahakan agar penderita banyak minum sekitar 1,5 sampai 2 liter air dalam 24 jam (air teh dan gula sirup atau susu). Transfusi

platelet (trombosit) dilakukan jika jumlah

platelet menurun drastis.

Menurut para ahli pengobatan tradisional, buah jambu biji merah berkhasiat sebagai obat alami demam berdarah. Buah anggota famili Myrtaceae ini dikenal sebagai obat alami pendongkrak trombosit bagi dibandingkan manfaat buah jambu biji merah. Hasil riset Prof. Dr. Segeng Soegijanto, Sp.A(K) dan Harjono Achmad (2005), membuktikan bahwa obat alami anti DBD itu justru daun jambu biji.

Cara penggunaan obat alami DBD adalah :

a. 9 lembar daun jambu biji direbus dengan 5 gelas air sampai menjadi 3 gelas.

b. Saring dan dinginkan, diminum 3 x 1 gelas/hari.

Air rebusan daun jambu biji/klutuk akan berwarna coklat kehijauan dengan rasa agak sepet. Sebaiknya menggunakan daun

jambu biji yang tidak terlalu tua dan terlalu muda karena jika terlalu tua, kadar flavonoid banyak mengalami oksidasi sehingga dikhawatirkan kurang efektif. Pun pada daun muda, kandungan flavonoid belum mencukupi. Daun jambu biji ampuh mengatasi BDB karena mengandung kurang lebih ada 40 senyawa kimia seperti daun bisa sama dengan di sekilo buah jambu biji. Namun, dalam kondisi darurat disarankan merebus 5 lembar daun dalam 3 gelas air hingga tersisa segelas. "Air rebusan diminum sehari sekali selama 3-4 hari", kata Suprapto, anggota Komite Nasional Penilai Cara itu adalah sebagai berikut :

1. Minumlah air putih minimal 20 gelas berukuran sedang setiap hari (lebih banyak lebih baik)

2. Cobalah menurunkan panas dengan minum obat penurun panas

(8)

4. Minuman lain yang disarankan: Jus jambu merah untuk meningkatkan trombosit (ada juga yang menyarankan: daun angkak, daun jambu, dsb)

5. Makanlah makanan yang bergizi dan usahakan makan dalam kuantitas yang banyak (meskipun biasanya minat makan akan menurun drastis).

Sebenarnya, semua usaha di atas bertujuan untuk menambah daya tahan tubuh terhadap serangan demam berdarah, karena pada dasarnya demam berdarah tidak perlu obat tertentu (dan memang tidak ada obat untuk itu). Ketahanan tubuh dapat dilihat dari jumlah leukosit dalam darah. Ketika leukosit mulai meningkat (membaik), maka biasanya trombosit yang kemudian akan bertambah.

Tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial untuk penyakit demam berdarah. Pencegahan utama demam berdarah terletak pada menghapuskan atau mengurangi vektor nyamuk demam berdarah. Inisiatif untuk menghapus kolam-kolam air yang tidak berguna (misalnya di pot bunga) telah terbukti berguna untuk mengontrol penyakit yang disebabkan nyamuk, menguras bak mandi setiap seminggu sekali, dan membuang hal – hal yang dapat mengakibatkan sarang nyamuk demam berdarah Aedes Aegypti.

Hal-hal yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit demam berdarah, sebagai berikut: a. Melakukan kebiasaan baik, seperti

makan makanan bergizi, rutin olahraga, dan istirahat yang cukup;

b. Memasuki masa pancaroba, perhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal dan melakukan 3M, yaitu menguras bak mandi, menutup wadah yang dapat menampung air, dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang perkembangan jentik-jentik nyamuk, meski pun dalam hal mengubur barang-barang bekas tidak baik, karena dapat menyebabkan polusi tanah. Akan lebih baik bila barang-barang bekas tersebut didaur-ulang;

c. Fogging atau pengasapan hanya akan mematikan nyamuk dewasa, sedangkan bubuk abate akan mematikan jentik pada air. Keduanya harus dilakukan untuk memutuskan rantai perkembangbiakan nyamuk;

d. Segera berikan obat penurun panas untuk demam apabila penderita mengalami demam atau panas tinggi e. Pencegahan dilakukan dengan

menghindari gigitan nyamuk diwaktu pagi sampai sore, karena nyamuk aedes aktif di siang hari (bukan malam hari). Misalnya hindarkan berada di lokasi yang banyak nyamuknya di siang hari, terutama di daerah yang ada penderita DBD nya.

Beberapa cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit DBD melalui metode pengontrolan atau pengendalian vektornya adalah :

(9)

samping kegiatan manusia, dan perbaikan desain rumah.

b. Pemeliharaan ikan pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang) pada tempat air kolam, dan bakteri (Bt.H-14).

c. Pengasapan/fogging (dengan menggunakan malathion dan fenthion). d. Memberikan bubuk abate (temephos)

pada tempat-tempat penampungan air seperti, gentong air, vas bunga, kolam, saja mulai dari anak-anak hingga lanjut usia, orang yang sehat kuat hingga yang sedang sakit, orang yang tinggal di perumahan mewah sampai yang gelandangan semua bisa kena penyakit Demam Berdarah Dengue yang berbahaya dan mematikan.

Penyakit DBD berkaitan dengan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat. Masyarakat yang kurang peduli kebersihan lingkungan dan ancaman penyakit berbahaya merupakan lokasi yang sangat baik sebagai endemik DBD. Diperlukan kesadaran dan peran aktif semua lapisan masyarakat untuk menghindari demam berdarah dengue dari lingkungan sekitar tempat tinggalnya.

Agar terhindar dari DBD masyarakat hendaknya melaksanakan 3M plus, yaitu : 1. Menguras tempat-tempat

penampungan air atau barang-barang

yang bisa digenangi air, seperti bak mandi, ember, vas bunga, dan tampat minum burung.

2. Menutup rapat semua penampungan air seperti ember, tempayang, gentong dan drum.

3. Mengubur semua barang bekas yang dapat digenangi air.

2. Membubuhi abate di semua ke tempat air

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2012.

Buku Saku Kesehatan. Semarang : Dinas Kesehatan.

Doengoes. M .2000. Rencana Asuhan Keperawatan : pedoman umum perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien. Jakarta: EGC.

(10)

Pertumbuhan Larva Aedes aegypti. Semarang.

Supriyatna. A. 2013. Demam berdarah (DB) atau demam berdarah dengue (DBD). http://www.obat-pengobatanalami .com / diakses pada 13 April 2013.

Widoyono. 2008. Penyakit Tropis: Epidemiologi, Penularan, Pencegahan, dan Pemberantasannya. Jakarta:Erlangga.

Referensi

Dokumen terkait

Perubahan struktur dan keterkaitan desa-kota yang dapat dipetik dari Tabel 2, diantaranya adalah: (a) Terdapat arah perubahan positif struktur ekonomi pedesaan yang direfleksikan

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor yang mendorong dan menghambat pemanfaatan layanan perpustakaan melalui Sistem Informasi Terpadu Ekonomika dan

• Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menentukan kombinasi yang tepat antara bukaan diafragma

Apabila selama masa berlaku asuransi, ada diantara harta benda yang ditanggung hilang atau rusak, maka penanggung akan memberikan ganti rugi kepada tertanggung yang terkait

Kebijakan keuangan daerah diarahkan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah sebagai sumber utama pendapatan daerah, yang dapat dipergunakan oleh daerah

Sebaiknya manajemen tetap konsisten dalam menerapkan good corporate governance, karena dengan penerapan good corporate governance yang semakin baik akan meningkatkan pula

Berdasarkan pengamatan gambar secara morfologi dan anatomi dari spesies Porifera, kelompokkanlah masing – masing kelas dalam filum Porifera sesuai dengan tabel di bawah

Apakah latihan gaya komando memakai papan pelampung lebih bermanfaat dari pada metode inklusi memakai papan pelampung terhadap hasil renang gaya dada (breaststroke) 50