• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah Komunikasi Keorganisasian Komunikasi Bis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "makalah Komunikasi Keorganisasian Komunikasi Bis"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Bab I

Pendahuluan

Menurut perspektif ilmu komunikasi, organisasi tidak terbentuk karena adanya surat atau dokumen persetujuan, tetapi organisasi ada sejak adanya interaksi atau komunikasi tertentu diantara orang-orang yang menunjukkan bahwa mereka tengah berorganisasi. Manusia di dalam kehidupannya selalu melakukan komunikasi dalam kesehariannya. Manusia berkomunikasi dengan orang lain karena manusia adalah mahluk social yang membutuhkan kelompok atau masyarakat lain dalam keberlangsungan hidupnya. Kita tentu tidak dapat membayangkan masyarakat tanpa organisasi. Masyarakat tidaklah mungkin ada tanpa organisasi. Ketika seseorang bekerja bersama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama, pada saat itulah organisasi ada. Hidup manusia selalu dilingkupi atau berada dalam organisasi mulai dari organisasi kecil dan sederhana seperti keluarga, hingga organisasi besar dan kompleks seperti perusahaan besar atau bahkan Negara. Singkatnya, komunikasi membentuk organisasi atau apa yang sering disebut komunikasi organisasi.

Kita semua tentu mengenal kata ‘organisasi’ dan dapat dengan mudah menyebut beberapa contoh dari organisasi, seperti perguruan tinggi, perusahaan, lembaga pemerintah, dll. Namun apa sebenarnya definisi dari organisasi itu sendiri?

 Menurut Rogers, Organisasi merupakan suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

 Organisasi juga merupakan sarana dimana manajemen mengkoordinasikan sumber bahan dan sumber daya manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang (Bonnington). 1

Sedangkan definisi komunikasi menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

 Menggolongkan, memilih, membentuk, dan mentransmisi suatu simbol untuk menciptakan makna (Rasberry dan Lemoine)

 Proses dalam mentransfer pesan antara pengirim dan penerima pesan (Gibson dan Hodgetts)

Definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu. Definisi tersebut memberikan beberapa pengertian

(2)

pokok yaitu komunikasi adalah suatu proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan.

Komunikasi Organisasi mempunyai arti

 Gibson dan Hodgetts (1991) menyatakan bahwa komunikasi organisasi adalah penyampaian informasi dan pengetahuan diantara anggota-anggota organisasi dengan maksud untuk mencapai efisiensi dan efektifitas organisasi.

 Komunikasi dalam organisasi adalah komunikasi dalam organisasi yaitu Proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam hubungan jaringan yang saling bergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang selalu berubah-ubah. (Goldhaber dalam Romli 2005).

 Komunikasi Organisasi dianggap jumlah kelompok jaringan komunikasi, dengan masing-masing jaringan yang terkait dengan salah satu atau lebih dari tujuan organisasi utama (Greenbaum, 1976 di Rasberry dan Lemoine, 1986)

Maka dari itu, organisasi adalah sekelompok masyarakat yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu dan komunikasi adalah perfecta yang memungkinkan kelompok masyarakat tersebut secara bersama-sama melakukan fungsinya dengan baik. Komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam 1 jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti/yang selalu berubah-ubah. Dari pengertian ini, komunikasi organisasi mengandung 7 konsep kunci yaitu proses, jaringan, keadaan saling tergantung, hubungan, lingkungan, dan ketidakpastian.

1. Proses

Organisasi adalah suatu sistem terbuka yang dinamis yang menciptakan dan saling menukar pesan diantara anggotanya yang membentuk suatu organisasi.

2. Pesan

Pesan adalah susunan simbol yang penuh arti tentang orang, obyek, kejadian yang dihasilkan oleh interaksi dengan orang. Kominkasi dapat efektif apabila pesan yang dikirimkan oleh komunikator diartikan oleh komunikan sama dengan apa yang dimaksudkan oleh si pengirimnya. Symbol-simbol yang digunakan dalam pesan dapat berupa verbal maupun non verbal.

(3)

Pertukaran pesan dari orang-orang terjadi melewati suatu set jalan kecil yang dinamakan jaringan komunikasi. Luas dari jaringan dipengaruhi oleh banyak factor, antara lain hubungan peranan, arah dan arus pesan, hakikat seni dari arus pesan dan isi dari pesan. Peranan tingkah laku dalam suatu organisasi menentukan siapa yang menduduki posisi atau pekerjaan tertentu baik secara formal maupun informal.

Faktor kedua yang mempengaruhi jaringan adalah arah. Ada 3 arah jaringan komunikasi yaitu komunikasi pada bawahan (downward), komunikasi pada atasan (upward), dan komunikasi horizontal.

4. Keadaan saling tergantung

Keadaan saling tergantung 1 bagian dengan bagian lainnya merupakan suatu system terbuka dalam suatu organisasi. Intinya, bila pimpinan membuat suatu keputusan, maka dia harus memperhitungkan implikasi keputusannya itu terhadap organisasinya secara menyeluruh.

5. Hubungan

Organisasi merupakan suatu system terbuka. Maka dari itu semuanya terletak pada tangan manusia dimana jaringan suatu pesan dalam organisasi dihubungkan oleh manusia.

6. Lingkungan

Lingkungan adalah totalitas secara fisik dan factor social yang diperhitungkan dalam pembuatan keputusan mengenai individu dalam suatu system. Lingkungan dibagi 2 yaitu:

 Lingkungan Internal

Lingkungan internal adalah personalia (karyawan), staf dan komponen organisasi lainnya

 Lingkungan Eksternal adalah saingan, pelanggan, teknologi

Organisasi harus berinteraksi dengan lingkungan eksternal karena lingkungan selalu berubah-ubah. Maka organisasi memerlukan informasi baru yang dapat mengatasi perubahan dengan menciptakan pertukaran pesan baik internal maupun eksternal.

7. Ketidakpastian

(4)

diharapkan. Ketidakpastian dalam suatu organisasi disebabkan terlalu banyaknya informasi yang diterima daripada sesungguhnya yang diperlukan untuk menghadapi lingkungan mereka. Oleh karena itu urusan utama komunikasi organisasi adalah menentukan dengan tepat berapa banyaknya informasi yang diperlukan untuk mengurangi ketidakpastian tanpa informasi yang berlebihan.

Dalam organisasi kompleks seperti perusahaan juga membutuhkan komunikasi, baik antara atasan dengan bawahan maupun antara perusahaan dengan masyarakat umum. Komunikasi organisasi diperlukan dalam perusahaan karena komunikasi berperan sebagai sistem pengendalian manajemen yang merupakan alat untuk mengarahkan, memotivasi, memonitor atau mengamati serta evaluasi pelaksanaan manajemen perusahaan yang mencoba mengarahkan pada tujuan organisasi dalam perusahaan agar kinerja yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan dapat berjalan lebih efesien dan lancar.

(5)

Komunikasi formal adalah suatu proses komunikasi yang bersifat resmi dan biasanya dilakukan di dalam lembaga formal melalui garis perintah atau sifatnya yang instruktif, berdasarkan struktur organisasi oleh pelaku yang berkomunikasi sebagai petugas organisasi dengan status masing - masing yang tujuannya menyampaikan pesan yang terkait dengan kepentingan dinas. Suatu komunikasi juga dapat dikatakan formal ketika komunikasi antara dua orang atau lebih yang ada pada suatu organisasi dilakukan berdasarkan prinsip - prinsip dan struktur organisasi. Aliran komunikasi formal dalam organisasi dapat dibedakan menjadi empat, yaitu dari atas ke bawah (Downward Communication), dari bawah ke atas (Upward Communication), horizontal (Horizontal/lateral Communication), dan diagonal communication.

1. Komunikasi dari atas ke bawah (Downward Communication)

Komunikasi dari atas ke bawah merupakan aliran komunikasi dari tingkat atas ke tingkat bawah melalui hirarki organisasi. Bentuk dari aliran komunikasi ini misalnya prosedur organisasi, instruksi tentang bagaimana melakukan tugas, umpan balik terhadap bawahan dan sebagainya. Kegunaan dari downward communication:

a. Job instruction: Memberikan instruksi spesifik mengenai tugas dari suatu pekerjaan dan bagaimana menjalankannya. Yang termasuk di dalamnya yaitu:

 Deskripsi pekerjaan, bimbingan pengawasan, program pelatihan, perintah dan arahan (job description, supervisory guidance, training programs, orders and directives)

 Menyediakan informasi yang diperlukan pekerja untuk melakukan pekerjaannya

 Memberikan arahan tentang apa yang diharapkan dari seorang pekerja

 Memberti tahu otoritas dan tanggung jawabnya

 Mendefinisikan bagaimana pekerjaan yang "bagus" itu

b. Job rationale: Memberikan alasan rasional kepada pekerja mengenai pentingnya pekerjaan tertentu dalam hubungannya dengan pekerjaan yang lain. Tujuannya antara lain:

 Agar pekerja memahami peranannya di dalam organisasi dan bagaimana pekerjaan itu mempengaruhi pekerjaan orang lain  Mencegah keraguan akan pentingnya job intructions yg diterima  Mencegah demotivasi karena merasa pekerjaannya tidak penting

dan tidak perlu

(6)

 Sosialisasi tentang iklim korporat kepada pekerja: general policies and procedures, on the job practices

 Dimulai saat program orientasi penerimaan pekerja baru

On the job practices lebih banyak dikomunikasikan oleh supervisor dan kelompok informal dalam organisasi

d. Performance feedback: Memberikan feedback atas kinerja pekerja seperti:

 Ukuran atas kinerja pekerja

 Apakah kinerja pekerja masuk dalam standar perusahaan  Apa kelemahannya

 Kesempatan karirnya seperti apa yang akan ia dapat

 Mengarahkan apakah pekerja perlu mengikuti training programs dan seperti apa training programs yang harus diikuti

e. Mission and goals: Memberikan informasi yang akan menimbulkan pemahaman akan tujuan perusahaan. Komunikasi dalam organisasi diharapkan dapat menyampaikan hal berikut kepada pekerja:

 Misi dan tujuan organisasi

 Menyelaraskan tujuan individu dengan tujuan organisasi  Menyelaraskan performa pekerja dengan tujuan organisasi

Metode Downward CommunicationOral communication

Bersifat langsung, cepat, dan dalam bentuk tatap muka. Selain itu membutuhkan waktu dan tempat yang besar untuk menyampaikan informasi kepada semua orang pada satu waktu yang sama. Jika disampaikan secara berjenjang maka level distorsi akan besar.

Written Communication

Sifatnya lebih formal dan permanen. Informasi yang disampaikan lebih banyak dan lebih sering dalam bentuk tertulis sehingga mudah diabaikan. Masalah yang dihadapi Downward Communication

(7)

perusahaan. Namun, ada 2 masalah yang dihadapi oleh atasan kepada bawahan ketika memberikan informasi, yakni:

1. Organisasi yang sangat besar membuat manajer kesulitan untuk menyebarkan informasi kepada pekerja. Karena dirasa sulit dan merepotkan, akhirnya manajer memilih untuk tidak menyebarkan informasi

2. Manajer mendelegasikan tugas penyebarluasan informasi kepada satu bagian saja di dalam organisasi, (misalnya hanya melalui newsletter). Akhirnya informasi yang ada diabaikan oleh pekerja.

2. Komunikasi dari bawah ke atas (Upward Communication)

Komunikasi dari bawah ke atas dirancang untuk menyediakan umpan balik tentang seberapa baik organisasi telah berfungsi. Bawahan diharapkan memberikan informasi tentang prestasinya dan praktek serta kebijakan organisasi. Tujuan dari Upward Communication adalah:

1. Mendapatkan feedback tentang sikap dan perasaan pekerja.

Upward Communication dapat mendeteksi masalah – masalah yang ada dan mulai timbul sebelum menjadi suatu masalah yang besar dalam sebuah organisasi. Supervisor juga dapat mengetahui kualitas dari setiap pekerja yang ada, apakah pekerja tersebut tegolong pekerja yang high-motivated atau pekerja yang berpeluang untuk menimbulkan masalah.

2. Saran untuk peningkatan dlm prosedur dan teknik, termasuk ide-ide baru, terjadinya komunikasi dua arah dimana para pekerja dapat memberikan saran atau ide baru tentang pekerjaan yang dijalaninya dan memberikan kesempatan para pekerja untuk berpartisipasi secara maksimum.

3. Feedback atas sistem komunikasi downward, memberikan gambaran apakah Downward Communication yang dilakukan dapat diterapkan dengan benar dan mengetahui pekerja mana yang masih membutuhkan infomasi tentang pekerjaan yang dilakukan.

4. Informasi tentang produksi dan pencapaian tujuan organisasi

Para atasan juga mendapat laporan produktivitas dari para pekerja secara rutin dan menyimpulkan seberapa efektif pekerjaan yang telah dilakukan dan bagaimana hasil akhirnya.

(8)

6. Munculnya keluhan-keluhan kecil sebelum meledak menjadi masalah besar Karena komunikasi yang terjadi secara dua arah dapat diterapkan pada Upward Communication, berbagai keluhan, kebutuhan, saran dari para pekerja dapat tersampaikan sehingga hal – hal yang dapat menimbulkan masalah dapat teratasi sebelum menjadi masalah yang besar.

7. Lebih melibatkan pekerja dalam organisasi dan dalam pekerjaannya Persepsi atas Upward Communication

Upward Communication dianggap tidak efektif karna memakan waktu yang cukup lama dimana feedback yang dikumpulkan dari pekerja memerlukan waktu, diteliti, atau diproses dimana hal tersebut juga memerlukan waktu untuk meneliti feedback tersebut, banyak juga manajer yang tidak mampu mempertahankan Upward Communication karena sulit menjaga kualitas komunikasi dari para pekerja. Para pekerja sendiri juga lebih sering mendapatkan informasi atau perintah dari atasan, bukan memberikan informasi atau perintah kepada atasan sehingga menyulitkan untuk mendapatkan infomasi yang spesifik dari para pekerja.

Masalah dalam Upward Communication

McClleand mengemukakan beberapa masalah yang dapat terjadi pada Upward Communication adalah sebagai berikut:

1. Pekerja dinilai takut untuk bersuara karna merasa tidak enak dengan atasan ataupun bebagai hal lainya dan juga para pekerja dinilai berusaha untuk menghidanri perbedaan pendapat walaupun mukin para pekerja sendiri tau keputusan yang diambil atau dijalankan pada saat itu tidak tepat.

2. Ada anggapan bahwa seluruh saran atau keluhan yang telah diberikan para pekerja kepada para manajer yang diharapkan dapat disampaikan kepada para atasan telah di modifikasi sebelum benar – benar disampaikan kepada para atasan.

3. Para Manajer juga merasa tidak memiliki waktu yang cukup untuk mendengarkan keluhan atau saran dari para pekerjanya secara satu per satu dan menyeluruh sehingga seringkali manajer sendiri mengabaikan bahwa Ia harus mendegar keluhan atau saran dari para pekerja dibawahnya. 3. Komunikasi Horizontal

(9)

anggota staf yang lain bersifat tidak formal. Komunikasi horizontal seringkali melalui:

 Percakapan telepon: sebagai alat utama untuk memberi koordinasi, mendapat masukan, menghindarkan rapat yang lama

 Social events: acara piknik, olahraga untuk menciptakan suasana bincang formal  Task Forces: untuk integrasi upaya-upaya interdependen dalm periode tertentu  Komunikasi tertulis: memo yang ditulis tangan (stick it notes)

 Productivity improvement groups: mendiskusikan gagasan yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas kerja

4. Komunikasi Diagonal.

Komunikasi Diagonal adalah komunikasi antara pimpinan seksi/bagian dengan pegawai seksi/bagian lain. Komunikasi diagonal memperkuat filosofi komunikasi terbuka dan manajemen partisipatif karena membuat pekerja merasa penting. Para anggota pekerja benar-benar berpartisipasi dalam suatu tim sehingga memperkuat "authority of knowledge". Selain itu, kerjasama dalam komunikasi diagonal memotong hirarki yang ada sehingga pertanyaan terjawab, info disebarluaskan, dan masalah dapat terpecahkan.

BAB III

PEMBAHASAN

1. Downward Communication (Komunikasi kebawah)

(10)

(PSSI). Pencabutan dilakukan setelah Presiden RI Joko Widodo bertemu dengan Ketua Komite Ad Hoc Reformasi PSSI Agum Gumelar di Istana Negara. Dalam pertemuan yang berlangsung pukul 16.30 WIB, Rabu (24/2/2016), Presiden Jokowi memberikan arahan pada Menpora Imam Nahrawi dalam satu dua hari ini mengkaji lagi kemungkinan rencana pencabutan pembekuan PSSI. Jubir Kemenpora Gatot Dewa Broto menyanggupi arahan presiden. "Sesegera mungkin akan melaporkan kembali kepada Presiden," jelas Gatot. Jokowi dalam pertemuan itu juga mengijinkan Agum Gumelar untuk melaporkan hasil pertemuan kepada FIFA. Pertemuan selain dihadiri Menpora juga diikuti Wakil Presiden Jusuf Kalla. 2

Asumsi yang digunakan:

Komunikasi kebawah seringkali berbentuk pemberian instruksi atau penjelasan bagaimana seorang atasan menginginkan suatu tugas diselesaikan. Para atasan mengirimkan informasi berisi peraturan, kebijakan, dan prosedur sehingga bisa digunakan untuk feedback yang bersifat motivasional pada bawahan. Dalam contoh kasus diatas, presiden Jokowi memerintahkan Menpora untuk segera mencabut pembekuan PSSI (ini adalah pemberian instruksi dari atasan (Presiden Jokowi) kepada bawahan (Menpora) untuk menyelesaikan suatu tugas (mencabut pembekuan PSSI)). Presiden Jokowi memberikan arahan pada Menpora Imam Nahrawi dalam satu dua hari ini mengkaji lagi kemungkinan rencana pencabutan pembekuan PSSI (disini terlihat bahwa atasan mengirimkan informasi yang berisi kebijakan untuk mengkaji lagi kemungkinan rencana pembekuan PSSI). Jubir Kemenpora Gatot Dewa Broto menyanggupi arahan presiden. Jokowi dalam pertemuan itu juga mengijinkan Agum Gumelar untuk melaporkan hasil pertemuan kepada FIFA (kebijakan yang telah dikaji diharapkan dilaporkan kepada Presiden sebagai feedback).

2. Upward Communication (Komunikasi keatas)

Contoh komunikasi keatas: Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mendengarkan masukan segudang permasalahan Ibukota langsung dari warganya. Ia menyebarluaskan nomor handphone dan alamat emailnya agar warga mudah menjalankan fungsi pengawasan."Forum ini adalah forum untuk saya dapat masukan dan kemudian untuk saya cek lapangan. Forum ini sebenarnya saya hanya butuh masukan dari bapak ibu sekalian. Saya tidak menjawab. Malah saya balik bertanya, apa yang seharusnya kita

(11)

lakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada," kata Jokowi di ruang Diorama Tugu Monas, Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2013).

Mantan Wali Kota Solo mendengarkan keluh kesah dan masukan dari warganya lewat acara 'Rembuk Provinsi'. Saat sesi tanya jawab dimulai, beberapa orang berlomba melontarkan pertanyaan kepada orang nomor satu di Jakarta itu.

"Pak, saya dari Cipayung. Kasih kesempatan," ujar salah seorang warga. "Pak, yang di sini dari Jakarta Utara," kata warga lainnya.

Satu per satu, Jokowi mendengarkan keluhan dan masukan dari warganya.

"Nanti saya lihat lapangan. Kalau sudah lihat di lapangan dan benar iya, bisa langsung kita putuskan," kata Jokowi.

Jokowi pun kemudian berdiri dan memberikan nomor handphonenya ke warga. "Ini catat nomor saya, 08122600960. Emailnya, gubdki@gmail.com," ujar Jokowi.

"Nanti bisa langsung SMS, Pak?" tanya salah seorang warga.

"Bisa, itu ke saya langsung," jawab Jokowi yang tampak mengenakan batik warna cokelat. “Ini untuk fungsi pengawasan dari masyarakat," imbuhnya.3

Asumsi yang digunakan:

Komunikasi keatas adalah membawa data dari pelanggan mengenai produksi barang dan pelayanan, dan segala kebutuhan yang diperlukan untuk operasi organisasi dari hari ke hari. Para pimpinan organisasi menerima feedback tentang efektifitas keputusan yang telah diambilnya. Anggota tingkat bawah mempunyai kesempatan untuk menginformasikan, mengajukan keluhan dan memberikan saran untuk pengembangan selanjutnya. Para pegawai harus melaporkan kemajuan mereka dalam penyelesaian tugas-tugas; jika ada, tugas-tugas apa yang menyebabkan masalah bagi mereka; saran-saran bagi peningkatan produk atau peningkatan prosedur; dan yang terpenting adalah perasaan mereka mengenai bagaiaman segala sesuatu berjalan. Komunikasi keatas merupakan hal yang penting dan para manajer memerlukan umpan balik yang akurat mengenai pesan-pesan mereka apakah telah dipahami atau bagaimana keputusan-keputusan tersebut diterima setelah masalah-masalah apa yang dikembangkan.

Dalam contoh kasus diatas, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mendengarkan masukan segudang permasalahan Ibukota langsung dari warganya. Ia menyebarluaskan nomor handphone dan alamat emailnya agar warga mudah menjalankan fungsi pengawasan. (dalam kasus ini, kita dapat menganggap rakyat sebagai bawahan/pegawai

(12)

dan Gubernur Jokowi adalah atasannya. Para bawahan mempunyai kesempatan untuk menginformasikan dan mengajukan keluhan dengan adanya media penyampaian pendapat melalui nomor handphone dan alamat email yang disebarluaskan)

3. Horizontal Communication atau komunikasi horizontal

Contoh horizontal communication: Para siswa-siswi sekolah di Yogyakarta, kembali masuk setelah libur tiga hari akibat hujan abu gunung Kelud sejak Jumat lalu. Namun, sekolah belum memulai kegiatan belajar mengajarnya. Para siswa SMP/SMA/SMK masuk sekolah hari pertama, melaksanakan kerja bakti masal. Mereka membersihkan abu gunung Kelud yang menyelimuti sekolah.

Senin (17/2/2014) seluruh siswa di SMAN 3 Yogyakarta mengenakan seragam sekolah. Dengan membawa sekop, sapu, karung plastik, para siswa nampak membersihkan abu dihalaman dan di ruang-ruang kelas. Kepala Sekolah SMAN 3 Yogyakarta, Dwi Rini Wulandari mengatakan, berdasar instruksi Gubernur DIY hari Senin dan Selasa besok, siswa diminta masuk tetapi tidak ada kegiatan belajar mengajar. Dan dilakukan kerja bakti membersihkan sekolahnya masing-masing.

Abu gunung kelud yang menumpuk di halaman maupun lantai kelas, dikumpulkan para siswa kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik. Kantong plastik berisi abu ini, kemudian ditaruh di luar dan akan diambil oleh petugas Badan Lingkungan Hidup. Pada pelaksanaannya, untuk para siswa membersihkan di luar ruang kelas. Sementara para siswi membersihkan dalam ruang kelas.

Siswa kelas 11 SMAN 3 Yogyakarta, Dwi Nugroho mengatakan, selama libur siswa sudah mulai membersihkan sekolah, meski belum semua. Para siswa dari OSIS juga membagi-bagikan masker kepada masyarakat. Siswa mengaku, memaklumi kondisi saat ini karena musibah.

Asumsi yang digunakan:

(13)

konflik-konflik dan membuka jalan bagi terciptanya hubungan-hubungan bisnis. (Proyek pertama para siswa SMP/SMA/SMK saat masuk sekolah hari pertama adalah melaksanakan kerja bakti masal membersihkan abu gunung Kelud yang menyelimuti sekolah. Pemecahan konflik dalam kasus ini adalah Abu gunung kelud yang menumpuk di halaman maupun lantai kelas, dikumpulkan para siswa kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik. Kantong plastik berisi abu ini, kemudian ditaruh di luar dan akan diambil oleh petugas Badan Lingkungan Hidup)

4. Diagonal Communication atau Komunikasi Diagonal

Contoh komunikasi diagonal: komunikasi antara staff divisi acara dengan staff divisi acara. Staff acara mengeluhkan budget untuk acara yang dianggarkan oleh coordinator bidang divisi dana terasa kurang banyak padahal kebutuhan yang harus dipersiapkan cukup banyak dan menghabiskan biaya yang tidak sedikit. Staff dana lalu menyampaikan keluhan tersebut kepada coordinator bidang divisi dana. Korbid divisi dana kemudian memanggil staff divisi acara untuk membahas ulang anggaran budget yang akan dipakai untuk membiayai acara.

Asumsi yang digunakan:

Komunikasi diagonal terjadi bila arus informasi terjadi diantara orang yang berbeda departemen dan beda tingkatan dalam organisasi. Seorang karyawan berkomunikasi dengan bukan atasan langsungnya (dalam kasus ini, staff divisi acara mengeluh kepada staff divisi dana) baik yang dilakukan secara formal maupun informal. Komunikasi diagonal dapat juga dilaksanakan menurun atau menaik, seperti pucuk pimpinan bekomunikasi secara langsung dengan karyawan terendah di perusahaannya atau terjadi sebaliknya. Komunikasi diagonal ditujukan untuk mendengarkan saran, masukan, keluhan dari unit lain dalam lingkup satu organisasi. (dengan adanya keluhan dari divisi acara, divisi dana akhirnya merevisi ulang anggaran budget).

Koordinator

(14)

DAFTAR PUSTAKA

 Morisson, M.A. TEORI KOMUNIKASI ORGANISASI. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009.

(15)

 aliyahnuraini. Arah Komunikasi dalam Organisasi: Horizontal, Diagonal, Upward, and Downward. 24 Maret 2009.

https://aliyahnuraini.wordpress.com/2009/03/24/arah-komunikasi-dalam-organisasi-horizontal-diagonal-upward-downward/comment-page-2/ (diakses pada 1 Maret 2016).

 Imnida, Rara. Persepsi dan Konsep Dasar Komunikasi Organisasi. 12 November 2011.

Referensi

Dokumen terkait

A. Ijazah untuk MI, MTs, dan MA hanya diterbitkan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi. Ijazah dan hasil ujian/daftar nilai ujian dicetak bolak-balik, Ijazah di

Dari data perbedaan biaya riil dengan tarif INA-CBG’s pada pasien JKN kelas perawatan 1 dapat diketahui bahwa rata-rata biaya riil pada semua tingkat

Penelitian ini dilakukan agar diketahui variasi rasio ukuran tubuh pada Uca vocans yang menyebabkan perbedaan antar populasi dari beberapa lokasi mangrove yang

Dalam Wikipedia dikatakan bahwa Pendidikan Karakter adalah istilah payung yang secara longgar digunakan untuk menggambarkan pengajaran pada anak-anak dengan cara

pemegang saham yang merupakan pemegang kekuasaaan tertinggi dalam suatu perusahaan. Hak suara yang dimilki pemegang saham adalah sebanding dengan jumlah saham yang dimilikinya.

Berdasarkan kesimpulan pengujian hipotesis kedua diatas sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fadholi 20 dalam penelitiaannya yang berjudul “Pembiayaan

pengaturan Penjualan Strategis (Strategic Sales) dalam Pasal 78 Undang-undang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut maka fungsi pelayanan publik sebagaimana yang dikehendaki

Secara garis besar jaringan 3G hampir sama dengan arsitektur jaringan seluler pada umumnya, yang membedakan terletak pada sistem BSS atau RAN ( Radio Access Network ).. Gambar