• Tidak ada hasil yang ditemukan

presentasi pelatihan penulisan untuk peg

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "presentasi pelatihan penulisan untuk peg"

Copied!
139
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

D R I N D I W A N S E T O W A H J U

0 8 5 7 7 1 3 3 8 2 6 6

3 Dr Indiwan seto wahju W. MSi

Tangerang, 8 Maret 1966

Residence:

Villa Rizky Ilhami Blok D3A No.22 RT 10/035 Bojong Nangka Kelapa Dua Kabupaten

Tangerang Banten

HP 085771338266 , 082112297660 (WA)

Pengalaman Kerja

1993- 2005 wartawan LKBN Antara 2005 –2009 Kepala Unit Lembaga PJA 2009-2012 Editor di LKBN ANTARA 2010-kini Dosen di UMN

Pendidikan

(4)
(5)

Tujuan Pelatihan

1. Peserta bisa memahami dan mengetahui teknik

penulisan berita dan feature dan bisa menerapkan dalam bidangnya masing-masing

2. Peserta bisa dengan segala kreatifitasnya

menggunakan kata-kata dan kalimat efektif dalam penulisan media online

3. Peserta bisa membuat rancangan penulisan artikel,

dan feature, mencari data dan sumber tulisan menggunakan teknik wawancara dan browsing

4. Peserta bisa menuliskan gagasan masing-masing

(6)

Time schedule pelatihan

15.00-15.20 Registrasi

15.30-16.30 Teori Penulisan Berita, Feature dan Artikel

(7)

APA ITU JURNALISTIK ?

(8)

Apa itu jurnalistik?

• Jurnalistik lahir ketika manusia sudah mampu menulis. Sedangkan suratkabar muncul ketika manusia sudah mampu menulis secara teratur. Para ahli berpendapat bahwa jurnalistik menjadi kegiatan manusia yang lebih teratur kira-kira 50 tahun sebelum Masehi, yaitu pada masa pemerintahan Julius Caesar, maharaja Kerajaan Romawi, yang menjadi pusat peradaban Barat.

(9)
(10)

definisi

Jurnalistik adalah segala bentuk

kegiatan yang dilakukan dan

sarana yang digunakan dalam

mencari, memproses dan

menyusun berita dan ulasan

mengenai berita sehingga

(11)

Strata jurnalis

Yang disebut jurnalis, sebenarnya juga

mengenal strata. Ada wartawan yang

kerjanya berburu berita, ada redaktur yang

mengolah bahan menjadi tulisan, ada

redaktur pelaksana dan pemimpin redaksi.

Jabatan-jabatan struktural ini biasanya diisi

oleh tenaga wartawan terbaik di media

bersangkutan. Hingga profesi jurnalis di

media massa besar, sebenarnya juga banyak

(12)

Wartawan?

 Wartawan, jurnalis atau reporter adalah profesi untuk memperoleh informasi dengan mendatangi sumbernya. Istilah yang dipergunakan untuk

melakukan pekerjaan ini adalah meliput.

 Hasil liputan para wartawan, akan ditulis dan

diserahkan ke redaktur untuk diseleksi, diolah lagi dan disajikan dalam bentuk tulisan di media cetak, siaran radio atau televisi.

(13)
(14)

Etika jurnalistik

 Namun gangguan paling besar dari profesi

kewartawanan di Indonesia saat ini adalah, lunturnya idealisme.

 Godaan untuk minta-minta atau melakukan pemerasan, tidak hanya dilakukan oleh wartawan di daerah tetapi

juga di ibukota. Bukan hanya oleh wartawan dari penerbitan kecil yang miskin, melainkan juga oleh

mereka yang bekerja di perusahaan besar dan prestisius.  ketika profesi ini harus berjuang terhadap tekanan

(15)

Arus bermanfaat

 Banjirnya informasi dalam media massa, baik media massa cetak dan elektronik, di satu sisi memberi informasi yang tidak ada habisnya. Namun, di sisi lain informasi itu tidak begitu bermakna manakala informasi yang diberikan tidak bermanfaat bagi pembaca. Meminjam istilah Parakitri T

Simbolon[1] “berita-berita pers Indonesia yang pada umumnya tanpa peristiwa, dan kalau ada

peristiwa, tanpa jalan cerita. Peristiwa-peristiwa

penting seperti Kasus “cicak vs Buaya”, “Centurygate”, “Kriminalisasi KPK” di media cetak setiap hari ditulis

wartawan tetapi pembaca tidak memperoleh informasi duduk perkaranya.

[1] Simbolon, Parakitri, Melepaskan Diri dari Cengkeaman Bahasa Pers Orde Baru (Jakarta: Kongres Bahasa ke-7:

(16)
(17)

Yellow journalism

In 1941, Frank Luther Mott named its five main features:

(1) scare headlines, often on minor junk food news.

(2) lavish use of photos, pictures, or imaginary drawings. (3) fake interviews, misleading headlines, pseudo-science, featuring paid-for-media “experts.”

(4) full-color Sunday supplements.

(5) sympathizing with the underdog against the system, a practice now reversed, mischaracterizing or wrongfully vilifying people; among many others –example: Hillary

(18)
(19)
(20)
(21)
(22)

Jenis-jenis tulisan

Berita

Feature

(23)

JENIS-JENIS TULISAN

 News, Berita –laporan peristiwa, rekonstruksi kejadian, disusun dengan paduan unsur 5W+1H (What,Who, When, Where, Why, dan How) dan sistematika: Head/Judul, Lead/Alinea Pertama,

(24)

JENIS-JENIS TULISAN

 Views, Opini , artikel–tulisan berisikan opini,

pendapat, atau analisis tentang suatu peristiwa atau masalah. Struktur penulisan: judul, penulis, opening, body, closing.

(25)

BERITA

 Berita adalah sesuatu yang luar biasa.

Dog bites a man is not news. Man bites a

dog is a news.

Bad news is good news, karena pers adalah

(26)

1. Straight News

:

berita langsung, apa adanya,

ditulis secara singkat dan lugas.

Straight News

ada 2 Macam :

a.

Hard News

:

yakni berita yang memiliki nilai

lebih dari segi aktualitas dan kepentingan atau

amat penting segera diketahui pembaca. Berisi

informasi peristiwa khusus (

special event

) yang

terjadi secara tiba-tiba.

(27)

2. Depth News: berita mendalam, dikembangkan dengan pendalaman hal-hal yang ada di bawah suatu permukaan.

3. Investigation News: berita yang dikembangkan

berdasarkan penelitian atau penyelidikan dari berbagai sumber.

4. Interpretative News: berita yang dikembangkan

dengan pendapat atau penelitian penulisnya/reporter.

(28)
(29)

Berita

……

• Ada juga yang merumuskan berita seperti dalil matematika.

1 orang biasa + 1 kehidupan biasa = bukan berita

1 orang biasa + terima dana bulog Rp40 miliar = berita

1 orang biasa + terima dana bulog Rp40 miliar + diselewengkan= top news

1 orang presiden + berkuasa 32 tahun + mundur = berita

(30)
(31)
(32)

berita

Berita adalah segala informasi yang

menarik perhatian manusia dan

menyangkut kepentingan umum serta

dilaporkan oleh wartawan. Sebelum

dicetak di koran, disiarkan di radio,

atau ditayangkan di TV, belum bisa

dikatakan berita. Baru informasi dari

mulut ke mulut, desas-desus atau

(33)

MENULIS DI MEDIA ONLINE

(34)

MENULIS DI MEDIA ONLINE

Media online (online media) adalah media

massa yang tersaji secara online di situs web

(website) internet (Romli, 2013)

Media online adalah media massa

generasi

ketiga

” setelah media

cetak (printed media)

koran, tabloid, majalah, buku-- dan media

elektronik (electronic media)

radio,

televisi, dan film/video.

(Asep Syamsul M. Romli - Dosen jurnalistik & penyiaran di UIN SGD Bandung. Website:

(35)
(36)
(37)

 Media Online merupakan produk jurnalistik online. Jurnalistik online –disebut juga cyber journalisme–

didefinisikan sebagai “pelaporan fakta atau peristiwa

yang diproduksi dan didistribusikan melalui

internet” (wikipedia).

 Secara teknis atau ”fisik”, media online adalah media

berbasis telekomunikasi dan multimedia (komputer dan internet). Termasuk kategori media online

adalah portal, website (situs web, termasuk blog), radio online, TV online, dan email.

(38)
(39)

KHARAKTERISTIK

 Kapasitas luas --halaman web bisa menampung naskah sangat panjang

 Pemuatan dan editing naskah bisa kapan saja dan di mana saja.

 Jadwal terbit bisa kapan saja bisa, setiap saat.

 Cepat, begitu di-upload langsung bisa diakses semua orang.

(40)
(41)

KHARAKTERISTIK MEDIA ONLINE

 Aktual, berisi info aktual karena kemudahan dan kecepatan penyajian.

 Update, pembaruan informasi terus dan dapat dilakukan kapan saja.

 Interaktif, dua arah, dan ”egaliter” dengan adanya

fasilitas kolom komentar, chat room, polling, dsb.

 Terdokumentasi, informasi tersimpan di ”bank data”

(arsip) dan dapat ditemukan melalui ”link”, ”artikel terkait”, dan fasilitas ”cari” (search).

(42)

JURNALISME ONLINE

Kehadiran media online memunculkan

generasi

baru”

jurnalistik, yakni

jurnalisme online (online journalism)

disebut juga

cyber journalism.

Per definisi, jurnalisme online merupakan

proses penyampaian informasi dengan

(43)

JURNALISME ONLINE

 Kamus bebas Wikipedia mendefinisikan jurnalisme

online sebagai ”pelaporan fakta yang diproduksi dan disebarkan melalui internet” (reporting of facts

produced and distributed via the Internet).

 Jurnalisme online adalah ”jurnalisme judul” karena

perilaku pembaca yang umumnya ”headline reader” atau ”lead reader” –perilaku yang juga berlaku bagi pembaca koran. Tubuh berita biasanya diformat dalam bentuk singkat dan padat. Kelengkapan informasi tetap terjaga

(44)

Teknik penulisan di media online

 Menyesuaikan dengan karakter pembaca, gaya

bahasa jurnalisme online hendaknya: ringkas, padat, to the point.

 Judul sederhana dan padat.

 Tulisan mudah dipindai memindai (scannable), misalnya dengan subjudul (maksimum tiap lima

paragraf), highlight kata-kata penting dengan warna berbeda, cetak tebal, jenis huruf, ukuran huruf,

(45)

Teknik Penulisan di media online

 Tulisan pendek lebih disukai. Jumlah kata paling banyak 50% dari media cetak.

 Alinea pendek. Satu alinea idealnya hanya terdiri dari 65 karakter atau maksimal lima baris (lines).

 Gunakan alinea/paragraf pendek dan jarak antar-alinea.

 Uraian panjang dipecah-pecah menjadi beberapa judul, sambungkan melalui multiple hyperlink.

(46)

Teknik penulisan

 Gunakan tabel atau poin/angka urut ke bawah

(bullets or numbering). Pembaca lebih mudah dan lebih nyaman membaca uraian berurut ke bawah daripada membaca alinea panjang.

 Terapkan prinsip Piramida Terbalik -- yang penting di atas, uraian selanjutnya.

(47)

Teknik penulisan di media online

Pendekatan

Piramida Terbalik

lebih intens

digunakan dalam penulisan berita online,

yaitu benar-benar mengedepankan yang

paling penting dan mendesak diketahui

pembaca.

Bahasa Jurnalistik (language of mass

media) juga kian penting berperan

mengingat karakter bahasa jurnalistik yang

lugas, ringkas, sederhana, dan mudah

(48)
(49)

The 10 Commandments of Internet Writing

By Garth A. Buchholz, Webpronews.com

Online content is informally written.

Online content is not just about words.

Words are graphical images, too.

Layout and design are critical in a visual medium like the Web.

Chunk it out, chunk it down. (broke into smaller blocks of text separated by a break) or "chunked down" (shortened).

Write strong meta-content (headlines, subheads, cutlines, labels, etc).

Don't reinvent the wheel - just link to it.

Use the traditional newspaper structure of "inverted pyramid" writing.

Make the writing compelling, personal and energetic.

(50)

Short –ringkas, the shorter the better.

Active voice –gunakan kalimat aktif.

Strong verbs –pilih kata kerja yang kuat.

Contextual hyperlinking –lengkapi dengan tautan informasi terkait; memungkinkan pembaca

memperkaya pengetahuan dan informasi pendukung.

Use formatting –gunakan variasi tampilan huru atau kalimat (), misalnya dengan menggunakan daftar (list), header tebal, dan kutipan

(blockquotes).

Easy to read – mudah dibaca; jangan ada blok

(51)

TIPS MENULIS MEDIA ONLINE

Layout Sederhana.

Tidak terlalu dinamis dengan animasi berlebihan.

Gunakan foto atau video terkait.

Tempatkan iklan dengan tepat agar tidak mengganggu pembaca.

Hindari font aneh dan berwarna terang.

Gunakan EYD/kata baku.

Hindari background musik automatic play.

Hindari Windows Pop Up.

Informasi kontak/contact form.

Cerita apa pun dapat diceritakan dalam 800 kata

Panjang 300-500 kata. Maks. 800 kata. Satu paragraf terdiri atas 3-5 kalimat

(52)

NILAI-NILAI BERITA

(53)

Salah satu cara untuk menilai sesuatu punya nilai berita (news value) adalah dengan melihat hal-hal berikut ini

1.Significance.

Seberapa jauh dan seberapa besar penting

sesuatu itu terhadap khalayak

. Sesuatu dianggap significant jika menyangkut banyak orang dan berdampak luas terhadap masyarakat. Contoh gampangnya kenaikan harga BBM adalah penting untuk jadi berita karena terkait dengan kehidupan masyarakat. Begitu juga masalah

(54)

NILAI BERITA

2. Magnitude,

yaitu berapa banyak, berapa besar dan berapa

cepat.

Satu juta lebih besar dari seribu.

Kecelakaan pesawat yang menewaskan 200

orang

lebih punya nilai berita daripada yang hanya

menewaskan lima orang. Badai topan dengan

kecepatan 200 km/jam lebih hebat ketimbang

(55)

NILAI BERITA

3.

Proximity

, unsur kedekatan dengan khalayak juga menentukan sesuatu punya nilai berita atau tidak. Ada yang mengatakan “a dog fight on Main Street is worth more than a revolution in Latin America”. Main Street

adalah jalan atau alamat kantor dari koran New York Times. Jadi bagi orang New York, anjing yang berkelahi di Main

Street lebih bernilai berita ketimbang sebuah revolusi di Amerika Latin.

Contoh lain: Bagi orang Indonesia, pemilihan Gubernur DKI lebih menarik untuk dibaca

(56)

NILAI BERITA

4. Prominence

atau keterkenalan. Names make news. Kata orang, nama membuat berita.

Presiden, ketua parlemen, selebritis, atlit, selalu membuat berita. Orang-orang ingin tahu apa yang dikatakan, dialami dan dilakukan oleh para

(57)

NILAI BERITA

5. Timeliness.

Orang ingin membaca sesuatu yang baru. . Para ahli komunikasi mengatakan news is

anything that you didn’t know yesterday. Tidak ada yang

lebih basi dari koran kemarin. Di zaman komunikasi digital dan internet sekarang ini orang bahkan ingin

membaca berita yang tengah berlangsung ( a real time story). Jadi, mungkin peribahasanya berubah menjadi

(58)

TAHAP-TAHAP PENULISAN

BERITA

(59)

TAHAP PEMBUATAN BERITA

TAHAP PERTAMA

Wawancara: adalah wartawan mengumpulkan

fakta dari mana saja lewat serangkaian wawancara.

Data-Data lain. Fakta bisa diperoleh dari kejadian yang terlihat, terdengar, terbaca, informasi dari

(60)

TAHAP-TAHAP PENTING

(61)

TAHAP-TAHAP PENTING

Tahap keempat

adalah wartawan merangkai fakta-fakta itu dalam bentuk laporan tertulis untuk media cetak, laporan lisan untuk adio, atau laporan audio-visual untuk televisi. Ingat definisi berita adalah

“segala bentuk informasi yang menarik perhatian manusia dan menyangkut kepentingan umum serta DILAPORKAN oleh wartawan”.

• Sebelum dicetak di koran, disiarkan di radio, atau ditayangkan di TV, belum bisa disebut berita. Mungkin baru informasi dari mulut ke mulut, desas-desus atau

(62)

PENULISAN BERITA

Struktur Piramida Terbalik

Mengail dengan judul dan lead yang

baik

Memperkaya dengan isi ‘body’ berita

yang sempurna

(63)
(64)
(65)

5W

+

H

:

Who

says

What

at

Where

and

When

(66)

PENULISAN BERITA

Piramida terbalik mengibaratkan bahwa

bagian yang besar (isinya banyak, penting);

berada di bagian atas.

Makin ke bawah, bentuk piramida tersebut

makin mengecil dan meruncing. Ibaratnya,

makin ke bawah volume berita tersebut

(67)

anatomi berita

1.

Judul Berita (Headline)

a) Berfungsi menolong pembaca yang bergegas mengenal kejadian di sekelilingnya.

b) Dengan teknik grafika tipe-tipe huruf, judul

berita dapat ditonjolkan sehingga menarik orang untuk membaca.

(68)

ANATOMI BERITA

2.

Baris Tanggal (Dateline)

a) Umumnya tanggal berita dibuat singkatan dari surat kabarnya atau sumber beritanya.

b) Contoh: Harian Suara Karya menggunakan

Madiun, Sabtu (SK)

(69)

3. Teras Berita

a) Menulis teras berita merupakan bagian yang tersulit.

b) Karena harus menyajikan fakta penting dan menarik minat pembaca.

c) Ada seloroh: bahwa menulis lead sama dengan mencium gadis, jika kamu dapat sekali maka yang lainnya akan mudah.

d) Karena ingin menonjolkan bagian penting, teras berita merupakan ringkasan dari berita.

(70)

5W dan 1H

1. What: Apa yang terjadi.

2. Who: Siapa yang terlibat dalam kejadian

Itu.

3. Where: Di mana hal itu terjadi.

4. When: Kapan peristiwa itu terjadi.

5. Why: Kenapa hal itu terjadi, dan

(71)

3A

3M

 Untuk istilah Indonesia: 3A – 3M

(72)

Macam Gaya Penulisan Teras Berita Berdasarkan Unsur 5W dan 1H

1.

Teras Berita Apa (What)

Penataran wartawan kesra seluruh Indonesia telah dibuka dengan resmi kemarin pagi oleh Menteri

(73)

2. Teras Berita Siapa (Who)

Menteri Agama Petruk Gareng Bagong kemarin pagi dengan bertempat di Pondok Pesantren Pabelan

(74)

WHERE LEAD

3.

Teras Berita Di mana (Where)

Di Hotel Sahid Jakarta , kemarin

pagi telah dibuka dengan resmi oleh Menteri Sosial Petruk Gareng Bagong pelatihan bagi pranata

(75)

WHEN LEAD

4. Teras Berita Kapan (When)

Kemarin pagi dengan bertempat di Hotel Sahid Jakarta oleh Menkoinfo telah dibuka pelatihan bagi pranata Humas di

(76)

WHY LEAD

5.

Teras Berita Mengapa atau

Bagaimana (Why)

Untuk meningkatkan mutu pranata Humas Depsos dan meningkatkan kemampuan mereka dalam menulis kemarin pagi oleh Menteri Sosial Petruk Gareng Bagong telah dibuka penataran

(77)

Macam Teras Berita Di Luar Rumus 5W dan 1H

1.

Teras Berita yang Menjerit (Exclamation

Lead)

Contoh: “Asyik!” demikian jerit gadis-gadis yang memenuhi jalan Thamrin dan sekitar Monas

(78)

Quotation Lead

2. Teras Berita Kutipan (Quotation Lead)

Contoh: “Kita jalan terus, meskipun mahasiswa

akan turun ke jalan”, demikian Walikota Ngalengka

(79)

3. Teras Berita Kontras (Contrast Lead) Contoh: “Kerawang gudang beras di Jawa Barat

kini mengalami kelaparan untuk pertama kalinya

(80)

TEKNIK MENULIS TUBUH BERITA

Motto: Mempertahankan kesatuan di dalam gaya menulis (unity in news style)

(81)

5 Pegangan Pokok dalam Menulis Tubuh Berita

1. Laporan berita harus bersifat menyeluruh. 2. Ketertiban dan keteraturan mengikuti

gaya menulis berita.

3. Tepat di dalam penggunaan bahasa dan

tatabahasa.

4. Ekonomi kata harus diterapkan

5. Gaya penulisan harus hidup, punya makna, warna,

(82)

TEKNIK WAWANCARA

(83)
(84)

Hakikat Wawancara

Wawancara

proses pencarian data berupa

pendapat/pandangan/pengamatan seseorang

yang akan digunakan sebagai salah satu bahan

penulisan karya jurnalistik.

Wawancara sangat penting dalam dunia

jurnalistik.

Wawancara vs reportase

Apakah wawancara sama dengan reportase?

Jawabnya adalah tidak.

Reportase memiliki ruang lingkup yang jauh

lebih luas dari wawancara, sedangkan

(85)

Jenis Wawancara

1. Man in the street interview. Untuk

mengetahui pendapat umum masyarakat terhadap isu/persoalan yang akan diangkat jadi bahan berita.

2. Casual interview. Wawancara mendadak. Jenis wawancara yang dilakukan tanpa

persiapan/perencanaan sebelumnya.

3, Personality interview. Wawancara terhadap figur-figur publik terkenal. Atau orang yang memiliki kebiasaan/prestasi/sifat unik, yang menarik untuk diangkat sebagai bahan berita.

(86)

Wawancara yang Baik

1. Lakukanlah persiapan sebelum melakukan

wawancara.

2. Taatilah peraturan dan norma-norma yang berlaku di

tempat pelaksanaan wawancara tersebut.

3. Jangan mendebat nara sumber.

4. Hindarilah menanyakan sesuatu yang bersifat umum

5. Ungkapkanlah pertanyaan dengan kalimat yang

sesingkat mungkin

6. Hindari pengajuan dua pertanyaan dalam satu kali bertanya

7. Pewawancara hendaknya pintar menyesuaikan diri

terhadap berbagai karakter nara sumber

8. Bisa menjalin hubungan personal dengan nara sumber

9. Tidak memihak

(87)

Wawancara yang Baik

1.

Lakukanlah persiapan sebelum

melakukan wawancara.

Persiapan tersebut menyangkut outline wawancara, penguasaan materi

wawancara, pengenalan mengenai sifat/karakter/kebiasaan orang yang hendak kita wawancarai, dan sebagainya.

2.

Taatilah peraturan dan norma-norma

yang berlaku di tempat pelaksanaan

wawancara tersebut.

Sopan santun, jenis pakaian

yang dikenakan, pengenalan terhadap norma/etika

setempat, adalah hal-hal yang juga perlu diperhatikan agar kita dapat beradaptasi dengan lingkungan tempat

(88)

Wawancara yang Baik

3. Jangan mendebat nara sumber. Tugas seorang

pewawancara adalah mencari informasi sebanyak-banyaknya dari nara sumber, bukan berdiskusi. Jika Anda tidak setuju dengan pendapatnya, biarkan saja. Jangan didebat. Kalaupun harus

didebat, sampaikan dengan nada bertanya, alias jangan terkesan membantah.

Contoh yang baik: "Tetapi apakah hal seperti itu tidak berbahaya bagi pertumbuhan iklim demokrasi itu sendiri, Pak?"

Contoh yang lebih baik lagi: "Tetapi menurut Tuan X, hal seperti itu kan berbahaya bagi pertumbuhan iklim demokrasi itu sendiri.

Bagaimana pendapat Bapak?"

Contoh yang tidak baik: "Tetapi hal itu kan dapat berbahaya bagi

pertumbuhan iklim demokrasi itu sendiri, Pak.“

(89)

Wawancara yang Baik

5.

Ungkapkanlah pertanyaan dengan kalimat

yang sesingkat mungkin dan to the point

.

Selain untuk menghemat waktu, hal ini juga bertujuan agar nara sumber tidak kebingungan mencerna ucapan si

pewawancara.

6.

Hindari pengajuan dua pertanyaan dalam

satu kali bertanya.

Hal ini dapat merugikan kita

(90)

Wawancara yang Baik

7. Pewawancara hendaknya pintar menyesuaikan

diri terhadap berbagai karakter nara

sumber. Untuk nara sumber yang pendiam, pewawancara hendaknya dapat melontarkan ungkapan-ungkapan pemancing

yang membuat si nara sumber "buka mulut". Sedangkan untuk nara sumber yang doyan ngomong, pewawancara hendaknya bisa

mengarahkan pembicaraan agar nara sumber hanya bicara

mengenai hal-hal yang berhubungan dengan materi wawancara.

8. Pewawancara juga hendaknya bisa menjalin

hubungan personal dengan nara sumber,

(91)

Wawancara yang Baik

9. Jika kita mewawancarai seorang tokoh yang

memiliki lawan ataupun musuh tertentu, bersikaplah seolah-olah kita memihaknya,

walaupun sebenarnya tidak demikian. Seperti kata pepatah, "Jangan bicara tentang kucing di depan seorang pecinta anjing".

10. Bagi seorang reporter pers yang belum ternama, seperti pers kampus dan sebagainya, kendala terbesar dalam proses wawancara biasanya bukan wawancaranya itu sendiri, melainkan proses untuk menemui nara sumber. Agar kita dapat menemui nara

sumber tertentu dengan sukses, diperlukan perjuangan dan kiat-kiat yang kreatif dan

tanpa menyerah. Salah satu caranya adalah rajin bertanya kepada orang-orang yang dekat dengan nara sumber. Koreklah

informasi sebanyak mungkin mengenai nara sumber tersebut, misalnya nomor teleponnya, alamat villanya, jam berapa saja dia ada di rumah dan di kantor, di mana dia bermain golf, dan

(92)

PENULISAN FEATURE

(93)

Apa perbedaannya?

 Kalau penulisan berita (harus taat asas pada aturan 5W + 1H dalam teras berita atau lead), penulisan feature tidak demikian. Penulis feature dapat bertindak bebas, dapat menulis seperti menulis cerita, yang terpenting feature yang ditulis menarik perhatian dan memberikan sesuatu (nilai lebih) pada pembaca.

 Penulis feature adalah penutur cerita yang mampu menggunakan imajinasi dan kreativitasnya untuk membangkitkan rasa ingin tahu pembaca, untuk

mencengangkan, untuk menjawab keragu-raguan, atau untuk membuat pembaca haru, tertawa, bahkan

(94)

Apa itu opini dan features

 Opini merupakan jenis tulisan yang berisi gagasan, ulasan, atau kritik terhadap persoalan yang

berkembang di masyarakat dan ditulis dengan bahasa ilmiah populer.

 Contoh: Persoalan di masyarakat. Kualitas Pendidikan Yang Buruk, Kisah Negara Korupsi, Bencana yang

(95)

Apa itu features

 Features merupakan karangan kreatif yang terutama dirancang untuk memberi informasi sambil menghibur tentang suatu

kejadian, situasi, atau aspek kehidupan seseorang.Dalam istilah surat kabar features disebut juga berita ringan (soft news). Atau kisah dibalik berita.

 Contoh: Berita di balik musibah bencana, Kisah penjual daun jati, pemecah batu,atau peraih medali emas IOS, atau kisah perjalanan menakhlukkan Mount Everest. Humanistic Features.

(96)

STRUKTUR FEATURES

Artikel dan feature tidak berbentuk piramida

terbalik melainkan balok sama besar yang

(97)

FEATURE

 Ada yang menyebut feature sebagai berita kisah , ada yang menyebutnyai tulisan dengan gaya .

 Sifatnya menghibur sekaligus memberi informasi dengan aspek menghibur lebih kuat. Jika sekadar informatif kita bisa memperolehnya dari berita-berita keras (hard/breaking news) atau tulisan akademis.

(98)

Lead Ringkasan

(99)

Lead Ringkasan

Lead ini hampir sama saja dengan berita biasa, yang ditulis adalah inti cerita. Banyak penulis feature menulis lead gaya ini karena gampang.

Misal: Walaupun salah satu kakinya buntung, Pak Kardi sama sekali tak merasa rendah diri bekerja sebagai penjual koran dan majalah di depan kampus itu...

Pembaca sudah bisa menebak, yang mau ditulis adalah penjual koran bernama Pak Kardi yang cacat. Yang berminat bisa

(100)

Lead Bercerita

Lead ini menciptakan suasana dan membenamkan pembaca seakan-akan ikut jadi tokohnya.

Misal: Adi dengan girangnya melambai-lambaikan bendera sambil berdiri di atas atas kereta yang melaju. Sesaat

terdengar bunyi “prak...” Kepala Adi pecah membentur

terowongan hingga membuat tubuhnya terlempar ke areal persawahan di sisi rel....

(101)

Lead Deskriptif

Lead ini menceritakan gambaran dalam pembaca tentang suatu tokoh atau suatu peristiwa. Biasanya disenangi oleh penulis yang hendak menulis profil seseorang.

Misal:Keringat mengucur di muka lelaki tua yang tangannya buntung itu, sementara pemilik kendaraan merelakan uang kembalinya yang hanya dua ratus rupiah. Namun lelaki itu tetap saja merogoh saku dengan tangan kirinya yang

normal, mengambil dua koin ratusan. Pak Saleh, tukang parkir yang bertangan sebelah itu, tak ingin dikasihani ...

Pembaca mudah terhanyut oleh lead begini, apalagi

(102)

Lead Kutipan

 Lead ini bisa menarik jika kutipannya harus memusatkan diri pada inti cerita berikutnya. Dan tidak klise. Misal:"Saya lebih baik tetap tinggal di penjara, dibandingkan bebas dengan pengampunan. Apanya yang diampuni, saya kan tak pernah bersalah," kata Sri Bintang Pamungkas ketika akan

dibebaskan dari LP Cipinang. Walau begitu, Sri Bintang toh mau juga keluar penjara dijemput anak-istri...

(103)

Hati-hati kutipan klise

Hati-hati dengan kutipan klise. Contoh: ”Pembangunan itu perlu untuk mensejahterakan rakyat dan hasil-hasilnya sudah kita lihat bersama," kata Menteri X di depan masa yang melimpah ruah. Pembaca sulit terpikat padahal bisa jadi yang mau ditulis adalah sebuah feature tentang

(104)

Lead Pertanyaan

 Lead ini menantang rasa ingin tahu pembaca, asal

dipergunakan dengan tepat dan pertanyaannya wajar saja. Lead begini sebaiknya satu alinea dan satu kalimat, dan kalimat berikutnya sudah alinea baru.

 Misal:Untuk apa mahasiswa dilatih jurnalistik?Memang ada yang sinis dengan Pekan Jurnalistik Mahasiswa yang

diadakan ini. Soalnya, penerbitan pers di kampus ini tak

bisa lagi mengikuti kaidah-kaidah jurnalistik karena terlalu banyaknya batasan-batasan dan larangan ...

(105)

Lead Menuding

Lead ini berusaha berkomunikasi langsung dengan pembaca dan ciri-cirinya adalah ada kata "Anda" atau "Saudara". Pembaca sengaja dibawa untuk menjadi bagian cerita, walau tak terlibat persoalan.

Misal:Saudara mengira sudah menjadi orang yang baik di negeri ini. Padahal, belum tentu. Pernahkah Saudara

menggunakan jembatan penyeberangan kalau melintas di jalan? Pernahkah Saudara naik ke bus kota dari pintu

depan dan tertib keluar dari pintu belakang? Mungkin tak pernah sama sekali. Saudara tergolong punya disiplin

yang, maaf, sangat kurang.

Pembaca masih penasaran feature ini mau bicara apa.

Ternyata yang disoroti adalah kampanye disiplin nasional.

(106)

Lead Penggoda

Lead Penggoda

 Lead ini hanya sekadar menggoda dengan sedikit bergurau. Tujuannya untuk menggaet pembaca agar secara tidak sadar dijebak ke baris berikutnya. Lead ini juga tidak memberi tahu, cerita apa yang disuguhkan karena masih teka-teki.

Misal:

Kampanye menulis surat di masa pemerintahan Presiden Soeharto ternyata berhasil baik dan membekas sampai saat ini. Bukan saja anak-anak sekolah yang gemar

menulis surat, tetapi juga para pejabat tinggi di masa itu keranjingan menulis surat.

(107)

Nah, sampai di sini pembaca masih sulit menebak, tulisan apa ini? Alinea berikutnya:Kini, ada surat yang membekas dan menimbulkan masalah bagi rakyat kecil. Yakni, surat sakti Menteri PU kepada Gubernur DKI agar putra Soeharto, Sigit, diajak berkongsi untuk menangani PDAM DKI

Jakarta. Ternyata bukannya menyetor uang tetapi

mengambil uang setoran PDAM dalam jumlah milyaran...

Pembaca mulai menebak-nebak, ini pasti feature yang

(108)

Lead Nyentrik

Lead Nyentrik

Lead ini nyentrik, ekstrim, bisa berbentuk puisi atau sepotong kata-kata pendek. Hanya baik jika seluruh cerita bergaya lincah dan hidup cara penyajiannya. Misal:

Reformasi total. Mundur.

Sidang Istimewa. Tegakkan hukum. Hapus KKN.

Teriakan itu bersahut-sahutan dari sejumlah mahasiswa di halaman gedung DPR/MPR untuk menyampaikan aspirasi rakyat ....

(109)

Lead Gabungan

Lead Gabungan

 Ini adalah gabungan dari beberapa jenis lead tadi. Misal:

"Saya tak pernah mempersoalkan kedudukan. Kalau memang mau diganti, ya, diganti," kata Menteri Sosial sambil berjalan menuju mobilnya serta memperbaiki kerudungnya. Ia tetap tersenyum cerah sambil menolak menjawab pertanyaan wartawan. Ketika hendak menutup pintu mobilnya, Menteri berkata pendek: "Bapak saya sehat kok, keluarga kami semua sehat..."

(110)

Jika seorang reporter menulis news story, maka leadnya akan seperti ini:

Puluhan mahasiswa Universitas Gunadarma dari beragam jurusan kemarin mengikuti program kursus creative writing dengan pembicara Habiburrahman Al-Shirazi di aula kampus.

Alur berita selanjutnya berlanjut dengan pola seperti ini, di mana hal yang terpenting selalu berada di atas

semakin ke bawah semakin tak penting

Ini adalah lead dasar.

lead seperti ini memberikan fakta—

(111)

Jika berita tadi ditulis dalam model feature, maka leadnya bisa jadi seperti ini:

Mata Cici terpaku menatap layar monitor laptop di pangkuannya. Jari-jari lentiknya mulai menari di atas tombol-tombol keyboard. Seiring itu, di layar monitor laptop sang mahasiswi tersebut, kata-kata indah pun teruntai. ”Sukaadalah kau akan menemaninya bila itu

menguntungkan. Sayang adalah kau akan menemaninya di saat dia membutuhkan. Cinta adalah kau akan menemaninya di saat bagaimana pun keadaanmu…”

Tujuan dari lead feature ini adalah untuk menarik perhatian dari pembaca, yaitu

membuat mereka semakin ingin tahu…

Apa yang sebenarnya dikerjakan Cici?

Mungkinkan ini kisah mahasiswi jatuh cinta?

(112)

Body

(1) Chronological order; (2) Logical order;

(3) Narrative order.

Pastikan tulisan Anda tetap fokus pada alur dan

jangan lupa memberi sentuhan-sentuhan tone,

(113)

Ending

Ending konklusi

Ending Penyengat

Ending Klimak

Open Ending

Pada feature tidak hanya kesan pertama yang menggoda, namun kesan terakhir juga

(114)

Ending konklusi

 Sifatnya merangkum kembali cerita-cerita yang lepas untuk mengacu kembali ke intro awal atau lead.

Ending Penyengat

 Membuat pembaca kaget karena sama sekali tak diduga-duga. Seperti kisah detektif saja. Misalnya, menulis feature tentang bandit yang berhasil ditangkap setelah melawan. Kisah sudah panjang dan seru, pujian untuk petugas sudah datang, dan bandit itu pun sudah menghuni sel. Tapi,

(115)

Ending Klimak

Ini penutup biasa karena cerita yang disusun tadi sudah kronologis. Jadi penyelesaiannya jelas. Di masa lalu, ada kegemaran menulis ending yang singkat dengan satu kata saja: Semoga. Sekarang hal seperti ini menjadi tertawaan. Ini sebuah bukti bahwa setiap masa ada kekhasannya.

Open Ending

Cerita berakhir dengan mengambang. Ini bisa taktik penulis agar pembaca merenung dan mengambil kesimpulan

sendiri, tetapi bisa pula masalah yang ditulis memang

(116)

Show not Tell...

Umurnya 70 tahun. Dia hidup sebatang kara. Para

tetangganya,orang-orang papa yang tinggal di gubuk kardus perkampungan liar-kumuh

Kota Bandung, mengenalnya dengan nama sederhana:

“Emak”. Tidak ada yang tahu nama aslinya. Awal pekan

ini, Emak ditemukan meninggal, tiga hari setelah para

tetangganya melihatnya hidup terakhir kali. “Sejak Jumat pekan lalu, Emak tidak pernah kelihatan,” kata seorang tetangganya. “Saat gubuknya dilongok, Emak sudah terbujur kaku di dalam.”

(117)
(118)

Rambu-Rambu Penulisan Artikel

 Walaupun semua persoalan dapat ditulisdalam bentuk opini, ada yang harus diperhatikan.

 1. Persoalan aktual dan menjadi perhatian masyarakat.

 2. Masalah yang ditulis tidak menghasut, mengadudomba, memfitnah.

 3. Tulisan berupa solusi terhadap persoalan. (Kasus Dana

Rekonstrusi, Kasus Lapindo Brantas, Kasus Jilbab Gaul, Kasus kondom di dompet mahasiswa?,kekerasan dalam pendidikan,

(119)

Teknik MenulisArtikel (Opini)

1. Ada masalah yang akan ditulis. Masalahdapat diperoleh dari

searching di internet membaca buku atau pengalaman. 2. Lengkapi masalah dengan bahan pustaka.

4. Bagi penulis pemula, diskusikan masalah dengan teman / pakar. 5. Artikel harus didukung fakta dan data.

6. Artikel harus ada saran dan pemecahan.

7. Mencantumkan sumber kutipan, jika mengutip pendapat orang lain.

(120)

Aktualitas Opini

 1.Berkaitan dengan kejadian yang ada di tengah-tengah masyarakat seperti wabah, unjuk rasa,

kenaikan gaji, mahalnya biaya pendidikan, kekejian Israil terhadap rakyat Libanon, dll.

(121)

PROSES PENULISAN ARTIKEL

• Adatiga tahap dalam kegiatan menulis yaitu prapenulisan,

penulisan,dan pascapenulisan.

1.

Tahap prapenulisan

• Pada tahap ini penulis harus mampu mencari pokok pesoalan yang ditulis , mencari referensi, menyiapkan outline. Penulis harus

memiliki kebiasaan menulis apa yang dibaca, dilihat,

(122)

2.

Tahap penulisan

• Setelah tahap prapenulisan dilakukan, tahap penulisan dilakukan

dengan membuat draft tulisan. Hal yang harus diperhatikan gunakan bahasa Indonesia yang terkesan sederhana dan mudah dipahami. Lebih baik banyak titik daripada banyak koma. Perhatikan kelengkapan

subjek-predikat, gaya bahasa, pilihan kata, penataan paragraf, tanda baca dan ejaan.

• Perempuan muda yang suka keluyuran di bar diperkosa lelaki pengangguran.

• Gadis dibawah umur dicabuli ayah kandungnya.

(123)

3. Tahap Pascapenulisan

Setelah draft tulisan selesai, dilakukan

editing (penyuntingan) atau revisi berkaitan

dengan keamanan tulisan, pemakaian

(124)

JENIS ARTIKEL

 1. Artikel pengetahuan populer

Artikel yang dapat dibaca siapa saja, menarik, dan mudah dimengerti. Misaalnya artikel temuan

penelitian, potret pendidikan, sejarah peradaban.

(125)

 3.Artikel Politik

Selain pakarpolitik, siapa pun dapat menyoroti persoalan dari dimensi politik. Misalnya: Penulis dapat menginterpretasi

permasalahan politik kasus perusakan lingkungan hidup, kebijakan pendidikan, kebijakan ekonomi, dan sosial budaya.

4. Artikel Olahraga

(126)

5. Artikel kebudayaan

 Artikel untuk sastrawan, seniman, atau penulis yang ingin memaparkan persepsi mereka terhadap

peristiwa yang berkaitan dengan budaya. Penulis dapat mengupas untung-rugi kawin campur dalam

(127)

Data paling penting

 Data dan fakta merupakan materi yang paling

penting dalam sebuah artikel. Sebab tanpa data dan fakta yang kuat, maka artikel akan berubah menjadi opini. Misalnya, ketika terjadi sebuah kecelakaan

lalulintas hebat yang menewaskan puluhan siswa SMU, maka seorang penulis artikel yang baik akan segera membuka file tantang kecelakaan lalulintas yang memakan korban cukup banyak, jenis

kendaraannya, jumlah korbannya, lokasi dan waktu kejadiannya, penanganannya oleh pihak yang

(128)

Metode INDUKTIF DEDUKTIF?

 metode ini paling mudah diterapkan bagi para pemula. Misalnya, ketika terjadi bencana tanah longsor (contoh kasus = hal khusus), semua pihak pasti segera mengkaitkannya dengan penggundulan hutan dan perusakan lingkungan (gejala umum). Metode berpikir induktif ini juga bisa dibalik

(129)

Metode ilmiah

 Metode penulisan ilmiah dengan latar belakang, tujuan, kerangka pikir, permasalahan, pemecahan permasalahan, kesimpulan dan saran dsb, tetap bisa digunakan dalam menulis artikel. Namun dalam

mengemukakan latar belakang misalnya, tetap harus digunakan data dan fakta aktual. Misalnya kalau kita menggunakan metode deduktif, kerusakan hutan

dan lingkungan yang kita jadikan sebagai latar

(130)

MENULIS RESENSI DI MEDIA

(131)

Resensi

 Penilaian Buku

 Ulasan Buku

 Timbangan Buku

(132)

Struktur

 Identitas Buku Judul

Penulis Penerbit

Jumlah halaman

 Tahun terbit, edisi.

(133)

Resensi

 Isi Buku

 Bab, subbab, subsubbab (Sistematika)

 Menjelaskan isi (contain) buku

 Struktur buku terdiri dari pendahuuan, isi dan penutup

(134)

RESENSI

 Rekomendasi

(135)

Praktik Resensi

1. Judul: Disesuaikan dengan isi buku (maksimal 8

kata dan ada kata kunci= key words)

2. Pendahuluan: Teori yang berkait dengan buku yang

dibahas (10%)

3. Analisis :Struktur isi buku dan pembahasan.

4. Refleksi: Rekomendasi keunggulan dan kelemahan

(136)
(137)

AYO PRAKTIKUM

• Praktikum membuat judul

• Praktikum membuat lead berita

• Praktikum membuat lead feature/artikel

• Praktikum membuat body berita

• Praktikum membuat berita lengkap

• Praktikum wawancara

(138)

DAFTAR BACAAN

Ini sejumlah buku yang dipakai untuk memperkaya materi pelatihanpenulisan berita

1.Drs.AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature, Bandung, 2006

2.Drs Indiwan Seto Wahyu W, Dasar-Dasar Jurnalistik, LPJA Jakarta, 2006

3.Goenawan Mohamad, Seandainya saya

wartawan Tempo, Institut Tempo Jakarta, 2007

(139)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk hand soap bentuknya cair, kami menilai jenis sabun yang bersifat khusus, artinya sabun yang dikhususkan untuk membersihkan tangan dari kotoran. Jika kita perhatikan hand

Subjek menggunakan strategi pemecahan masalah dengan mengidentifikasi informasi diketahui, ditanyakan dan yang dibutuhkan dalam memecahkankan masalah, sehingga pada

tempat kerja yang aman, bersih dan sehat Sebagian besar Rumah Sakit kurang menggalang kemitraan untuk meningkatkan upaya pelayanan yang bersifat Preventif dan Promotif Isu

Pemeliharaan kebutingan dan harapan hidup anak yang rendah menjadi kendala utama untuk menyebarluaskan aplikasi teknologi ini pada sapi Permintaan pasar untuk sapi kloning adalah

Pengantin Kresnayana merupakan salah satu tata rias pengantin tradisional yang ada di Indonesia tepatnya di Kota Blitar, Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

Radio dikatakan sebagai salah satu media yang akan ditinggalkan oleh generasi millennial. Padahal mereka adalah pendengar masa depan. Sehingga penting untuk meneliti

Online content available Website harus memberikan informasi yang jelas dan mudah diakses oleh penulis, reviewer, editor, maupun pembaca. English language journal home

Kecelakaan kerja yang terjadi di tempat kerja terkadang tanpa kita sadari seperti terkena bahan kimia yang bersifat korosif yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit /