HUBUNGAN ILMU AKHLAK DENGAN ILMU
PSIKOLOGI, SOSIOLOGI, DAN HUKUM
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Aqidah Akhlak
Dosen : H.Wawan S
Disusun oleh:
Asep Taruna/1148010053/1
Delia Indah K/1148010071/1
Desferansyah Nabela/1148010073/1
Kelas B
ADMINISTRASI NEGARA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warrahmatullahi wabarokatuh.
Segala puji kehadirat ilahi rabbi Yang Maha Kuasa atas diberikannya
kemampuan untuk menyelesaikan makalah ini. Makalah ini kami tujukan untuk
memenuhi tugas Aqidah Akhlak yang diberikan oleh Bpk.H.Wawan S kepada
mahasiswa/i Administrasi Negara kelas B. semoga makalah kami bermanfaat
kedepannya. Amin.
Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarokatuh.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah
BAB II
Pembahasan
A. Hubungan Antara Ilmu Akhlak dengan Ilmu Jiwa (Psikologi)
B. Hubungan Antara Ilmu Akhlak dengan Ilmu Sosiologi C. Hubungan Antara Ilmu Akhlak dengan Ilmu Hukum
BAB III
Penutupan
A. Kesimpulan B. Saran
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pada dasarnya setiap ilmu pengetahuan satu dan lainnya saling berhubungan. Namun hubungan tersebut ada yang sifatnya berdekatan, yang pertengahan dan ada pula yang agak jauh. Ilmu yang hubungannya dengan Ilmu Akhlak dapat dikategorikan berdekatan antara lain Ilmu Tasawuf, Ilmu Tauhid, Ilmu Pendidikan, Ilmu Jiwa dan Filsafat. Sedangkan ilmu-ilmu yang hubungannya dengan Ilmu Akhlak dapat dikategorikan pertengahan adalah Ilmu Hukum, Ilmu Sosial, Ilmu Sejarah, dan Ilmu Antropologi. Dan ilmu-ilmu yang agak jauh hubungannya dengan Ilmu Akhlak adalah Ilmu Fisika, Ilmu Biologi, dan Ilmu Politik. Dalam uraian berikut ini akan dibahas beberapa hubungan antara Ilmu Akhlak dengan ilmu lainnya, diantaranya Ilmu Sosiologi, Psikologi dan Hukum.
B. Rumusan Masalah
1) Apakah hubungan antara Ilmu Akhlak dengan Ilmu Psikologi?
2) Apakah hubungan antara Ilmu Akhlak dengan Ilmu Sosiologi?
BAB II
Pembahasan
A.
Hubungan Antara Ilmu Akhlak dengan Ilmu Jiwa (Psikologi)
Ilmu jiwa (psikologi) adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku dan proses mental yang terjadi pada manusia. Dengan kata lain, ilmu ini meneliti tentang peranan yang dimainkan dalam perilaku manusia. Psikologi meneliti tentang suara hati
(dhamir), kemauan (iradah), daya ingat, hafalan, prasangka (waham), dan
kecenderungan-kecenderungan (awathif) manusia. Itu semua menjadi lapangan kerja jiwa yang menggerakkan perilaku manusia. Dengan demikian, psikologi merupakan mukadimah pokok sebelum mengkaji tentang akhlak. Prof. Ahmad Luthfi
berpendapat, “ ilmu akhlak tidak akan bisa dijabarkan dengan baik tanpa dibantu oleh ilmu jiwa (psikologi).” Itulah yang menyebabkan Imam Al Ghozali sebelum mengajar ilmu akhlak, beliau mengajarkan terlebih dahulu kepada muridnya mengenai ilmu jiwa, dan itulah mengapa Imam Al Ghazali menyusun kitab Ma’arijul qudsi fi madaariji ma’riftin nafsi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa ilmu jiwa dan ilmu akhlak bertemu karena pada dasarnya sasaran keduanya adalah manusia. Ilmu akhlak melihat dari apa yang sepatutnya dikerjakan manusia, sedangkan ilmu jiwa (psikologi) melihat tentang apa yang menyebabkan terjadinya suatu perilaku.
B. Hubungan Antara Ilmu Akhlak dengan Ilmu Sosiologi
dan “logos”yang berarti ilmu. Jadi sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana manusia berkawan, atau dalam arti luas adalah ilmu pengetahuan yang
berobjek pada kehidupan bermasyarakat.
Ahmad Amin mengemukakan bahwa antara ilmu akhlak dan ilmu sosiologi memiliki kaitan yang sangat erat. Ilmu akhlak mempelajari tentang perilaku (suluk), artinya perbuatan dan tindakan manusia yang ditimbulkan oleh kehendak, dimana tidak akan bisa lepas dari kajian kehidupan kemasyarakatan yang menjadi kajian sosiologi. manusia dalam hidupnya tidak akan mungkin bisa melepaskan diri dari kehidupan bermasyarakat. Oleh sebab itu, dalam membahas akhlak yang membahastentang kehidupan individu, perlu menelusuri dan membahas kehidupan dalam bermasyarakat juga.Manusia adalah makhluk bersyarikat dan bermasyarakat,saling membutuhkan diantara sesamanya. Hal ini jelas sekali bila kita perhatikan firman Allah surat Al-Hujurat ayat : 13 : Artinya : “Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang lakilaki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa -bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
C.
Hubungan Antara Ilmu Akhlak dengan Ilmu Hukum
Pokok pembicaraan kedua hukum ini adalah perbuatan manusia, dan tujuan keduanya juga sama, yaitu mengatur perbuatan manusia untuk kebahagiaan mereka. Akan tetapi, cakupan ilmu akhlak lebih luas. Ilmu akhlak memerintahkan untuk melakukan apa yang bermanfaat dan meninggalkan apa yang mengandung mudharat, sedangkan ilmu hukum tidak. Ilmu hukum tidak memerintahkan apa yang baik untuk
BAB III
Penutupan
A. Kesimpulan
Bahwa ilmu jiwa dan ilmu akhlak bertemu karena pada dasarnya sasaran keduanya adalah manusia. Ilmu akhlak melihat dari apa yang sepatutnya dikerjakan manusia, sedangkan ilmu jiwa (psikologi) melihat tentang apa yang menyebabkan terjadinya suatu perilaku.
Ilmu akhlak mempelajari tentang perilaku (suluk), artinya perbuatan dan tindakan manusia yang ditimbulkan oleh kehendak, dimana tidak akan bisa lepas dari kajian kehidupan kemasyarakatan yang menjadi kajian sosiologi.
Hubungan antara Ilmu Akhlak dengan hukum disini adalah dalam hukum
terdapat perintah dan larangan, jika melaksanakan yang diperintahkan berarti dapat dikatakan berakhlak baik, namun jika melanggar apa yang diperintahkan maka dapat dikatakan akhlaknya buruk, dan hukum memberi balasan atas baik buruknya akhlak.
DAFTAR PUSTAKA
Atkinson ,Rita L. dkk. Pengantar Psikologi. Batam: Interaksara.
Pontjosoetirto, Soelardja. Asas – Asas Sosiologis. Yogyakarta: Gajah Mada.
http://alinaksi.blogspot.com/2010/05/hubungan-akhlak-dengan-ilmu-ilmu-lain.html