MAKALAH
HUBUNGAN ILMU FIQH DENGAN ILMU TAUHID, ILMU TASAWUF, USHUL FIQH DAN QAWAIDHUL FIQHIYYAH
Ditunjukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu fiqh
Dosen Pengampu :
Zulfan Nabrisah, M.Th.I., M.Th.I
Disusun Oleh:
Khoirunnisa’ (234103010010) Ellya Rahmawati (234103010018) Afrisatil Falasif (234103010021)
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH
UIN KHAS JEMBER
2023
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim puji syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkat kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan pada mata kuliah Ilmu fiqh dengan judul makalah “Hubungan Ilmu Fiqh dengan Ilmu Tauhid, Ilmu Tasawuf, Ushul fiqh dan Qawaidhul Fiqhiyyah”.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Dosen Pembimbing mata kuliah Ilmu Ilmu fiqh, Bapak Zulfan Nabrisah, M.Th.I., M.Th.I, yang telah memberikan ilmunya kepada kami semua sehingga membantu dalam penyelesaian makalah yang kami buat. Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi tugas dari mata kuliah Ilmu fiqh pada Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah, UIN Khas Jember.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa hasil pekerjaan kami masih jauh dari kesempurnaan, baik dalam hal penulisan maupun pembahasan materi. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang diberikan pada kami untuk membantu perbaikan makalah ini kedepannya.
Jember, 23 September 2023
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...i
DAFTAR ISI...ii
BAB I...1
PENDAHULUAN...1
1.1 LATAR BELAKANG...1
1.2 RUMUSAN MASALAH...2
1.3 TUJUAN...2
BAB II...3
PEMBAHASAN...3
2.1 Hubungan Ilmu Fiqh dengan Ilmu Tauhid...3
2.2 Hubungan Ilmu Fiqh dengan Ilmu Tasawuf...3
2.3 Hubungan Ilmu Fiqh dengan Ushul Fiqh...4
2.4 Hubungan Ilmu Fiqh dengan Qawaidhul Fiqhiyyah...4
BAB III...5
PENUTUP...5
3.1 KESIMPULAN...5
DAFTAR PUSTAKA...6
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Agama Islam memiliki Al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman bagi kehidupan seluruh umatnya. Al-Quran sebagai penuntun umat secara garis besar mengandung dasar-dasar tentang tauhid, akidah, akhlak, dan hukum-hukum syariat sebagai pedoman bagi keberlangsungan hidup umatnya. Sudah sejak pada masa Nabi Muhammad SAW, berbagai permasalahan dan hukum diselesaikan berdasarkan wahyu-wahyu yang diturunkan kepada beliau yang kemudian telah disatukan menjadi sebuah kitab suci yang disebut Al-Quran.
Permasalahan-permasalahan hidup yang ada pada saat itu tidak hanya diselesaikan melalui Al-Quran namun juga berdasarkan perkataan-perkataan belliau yang kemudian disebut sebagai sunnahnya. Ilmu Fiqih yang memang sudah digunakan sejak masa Nabi Muhammad SAW hingga kini ini merupakan suatu ilmu yang harus kita pahami dan harus dipelajari sebagai umat islam. Mengapa demikian?
Ilmu Fiqih mengatur segala hal tentang hukum dan permasalahan hidup setiap orang, bisa dibayangkan apabila kita tidak mempelajari dan memahami apa yang ada didalamnya maka kita bisa saja banyak melakukan kesalahan-kesalahan yang seharusnya memang tidak diperbolehkan dalam agama.
Ilmu fiqh ini adalah suatu ilmu yang menyertaki kita umat islam dari mulai bangun tidur, melakukan aktifitas, dan kembali tidur. Itu berarti bahwa ilmu ini sangat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari manusia. Ilmu Fiqih ini bukan berdasrkan pada hati atau perasaan manusia namun merupakan ilmu pasti yang bersifat ilmiah dimana segala hal yang diatur didalamnya adalah hukum yang benar adanya dan logis secara pemikiran dan memiliki kaidah-kaidah tertentu. Oleh karena itu penulis akan membahas tentang Fiqh, Ushul fiqh, dan Qawaidul fiqhiyyah secara lebih dalam pada makalah ini sehingga akan menjadikan pembakelan materi yang baik dalam lingkup pendidikan dan membentuk pribadi yang mengerti hukum dan syariat bagi pembaca.
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana hubungan ilmu fiqh dengan ilmu tauhid?
b. Bagaimana hubungan ilmu fiqh dengan ilmu tasawuf?
c. Bagaimana hubungan ilmu fiqh dengan ushul fiqh?
d. Bagaimana hubungan ilmu fiqh dengan al-qawai’id fiqhiyah?
1.3 TUJUAN
a. Untuk mengetahui dan memahami hubungan ilmu fiqh dengan ilmu tauhid.
b. Untuk mengetahui dan memahami hubungan ilmu fiqh dengan ilmu tasawuf.
c. Untuk mengetahui dan memahami hubungan ilmu fiqh dengan ushul fiqh.
d. Untuk mengetahui dan memahami hubungan ilmu fiqh dengan al-qawai’id fiqhiyah.
.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Hubungan Ilmu Fiqh dengan Ilmu Tauhid
Ilmu fiqh sangat erat kaitannya dengan ilmu Tauhid, karena sumber ilmu fiqh yang pokok adalah al-Qur'an dan hadits Nabi. Mengakui al-Qur'an sebagai sumber hukum yang pertama dan paling utama, berangkat dari keimanan bahwa al-Qur'an diturunkan Allah SWT dengan perantaraan malaikat kepada Nabi Muhammad SAW sebagai utusan-Nya. Di sini ilmu fiqh sudah memerlukan keimanan kepada Allah, keimanan kepada para malaikat, keimanan kepada Rasul dan keimanan kepada kitab- kitab Allah sebagai wahyu Allah.
Selanjutnya oleh karena tujuan akhir ilmu fiqh untuk mencapai keridlaan Allah di dunia dan akhirat, hari pembalasan segala amal perbuatan manusia. Seperti kita ketahui aspek hukum dari perbuatan manusia semacam ini menjadi obyek pembahasan ilmu fiqih. Masalah-masalah yang berkaitan dengan keimanan ini dibahas di dalam ilmu tauhid. Singkatnya hubungan antara ilmu fiqh dan ilmu tauhid seperti hubungan antara bangunan dengan fondasinya. Ilmu tauhid merupakan fondasi yang kokoh, sedangkan bangunan yang berdiri tegak dengan megahnya di atas fondasi yang kokoh dan kuat itulah ilmu fiqh.
2.2 Hubungan Ilmu Fiqh dengan Ilmu Tasawuf
Ilmu Fiqh dan Ilmu tasawuf bersifat kompleks dan memiliki beberapa prespektif yang berbeda. Ilmu fiqh berkaitan erat dengan hukum-hukum islam dan aturan-aturan praktis yang mengatur kehidupan sehari-hari umat islam.Sementara Ilmu Tasawuf lebih fokus pada dimensi spiritual dan internal agama, termasuk pengembangan batin dan hubungan individu dengan Allah. Meskipun Ilmu Fiqh dan Ilmu Tasawuf memiliki fokus yang berbeda tetapi memiliki tujuan akhir yangsama yaitu mendekatkan diri kepada Allah dan mencapai kesempurnaan spiritual. Namun, mereka mencapai tujuan dengan melalui pendekatan yang berbeda.
Dalam Ilmu Tasawuf membahas tentang kedekatan seorang hamba kepada tuhanya, Allah Taala. Namun hubungan ini bukan semata-mata ditentukan ibadah mahdhahnya, namun juga di tentukan ibadah muamalahnya.
3
2.3 Hubungan Ilmu Fiqh dengan Ushul Fiqh
Hubungan antara Ilmu Fiqh dengan Ushul Fiqh sangat erat dan saling melengkapi dalam pemahaman hukum islam. Ilmu Fiqh ini lebih fokus pada penerapan dan pemahaman praktis dari hukum-hukum islam dan membahas tentang aturan-aturan hukum yang berkaitan dengan ibadah, muamalah, dan perilaku sehari- hari umat Islam. Sedangkan Ushul Fiqh lebih fokus pada metodologi, prinsip-prinsip dasar, dan sumber-sumber hukum Islam. Sebagai landasan metodologi Ushul fiqh berfungsi sebagai landasan metodologi bagi Ilmu Fiqh. Melalui Ushul Fiqh ini para fuqaha (ahli fiqh) memahami bagaimana menentukan hukum-hukum berdasarkan sumber hukum berdasarkan sumber-sumber hukum islam seperti Al-Qur’an, Al- Hadist, Ijma’, Qiyas. Ini memberikan kerangka kerja yang di perlukan untuk merumuskan hukum-hukum dalam Ilmu Fiqh. Pada intinya Ilmu Fiqh dan Ushul Fiqh adalah dua cabang ilmu yang saling mendukung dalam memahami dan menjalankan hukum islam. Ushul Fiqh memberikan fondasi metodologi yang diperlukan, sementara Ilmu Fiqh menerapkanya dalam situasi nyata untuk memberikan panduan praktis bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan mereka sesuai dengan ajaran agama.
2.4 Hubungan Ilmu Fiqh dengan Qawaidhul Fiqhiyyah
Ilmu fiqh mempunyai hubungan yang amat penting dengan al-Qawaid al- Fiqhiyah, karena kaidah-kaidah fiqhiyah merupakan kunci berfikir di dalam pertumbuhan dan perkembangan fiqh. Dengan berkembangnya al-Qawaid al- Fiqhiyah semakin tampak jelas semua permasalahan hukum baru yang tumbuh dalam masyarakat dapat ditampung oleh syari'ah Islam dan dengan mudah/cepat dapat dipecahkan permasalahannya. Karena kaitan permasalahannya dengan dalil-dalil al- sunnah semakin jelas hubungannya. yang ada dalam al-Qur'an dan persoalan- persoalan baru yang berkaitan dengan hukum semakin banyak tumbuh dalam masyarakat, karena pertumbuhan dan perkembangan masyarakat itu sendiri. Maka untuk dapat menampung permasalahan-permasalahan ini, maka kunci berfikir di dalam memecahkan persoalan masyarakat itu perlu di kembangkan, agar supaya permasalahan baru yang tumbuh dalam masyarakat itu tidak berlarut-larut menjadi masalah dalam masyarakat dan segera bisa diambil sikap, apakah perbuatan itu dapat diterima dan dibenarkan atau tidak oleh agama. Dengan demikian ilmu fiqh dalam
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Ilmu fiqh merupakan ilmu pengetahuan yang saling berkaitan dengan ilmu- ilmu lainnya, seperti Ilmu Akhlak, Ilmu Tauhid, Ilmu Tasawuf, Ushul Fiqh dan Qawaidhul Fiqhiyyah. Karena ilmu fiqh tidak berdiri sendiri tetapi ada pengaruh dan hubungan dari ilmu-ilmu lainnya yang akhirnya melengkapi ilmu fiqh itu sendiri.Dan menjadikan ilmu fiqh lebih berwarna kedudukannya sebagai ilmu Islam. Inti dari ilmu Fiqih adalah hukum yang membahas diri manusia dengan Tuhan melalui kehidupan sehari-hari yang bersumber pada dalil-dalil yang tafsili yang diambil dari dalam Al- Qur’an dan Hadits.Ilmu Fiqih erat kaitannya dengan ilmu-ilmu lainnya karena berkaitan langsung dengan kegiatan manusia.
3.2 SARAN
Ilmu fiqih merupakan ilmu pengetahuan yang saling berkaitan dengan ilmu ilmu lainnya seperti,ilmu tasawuf,ushuln fiqih dan qawaid fiqihyah.karena ilmu fiqih tidak berdiri sendiri tetapi ada pengaruh dan hubungan dari ilmu ilmu lainnya yamg akhirnya melengkapi ilmu fiqih itu sendiri.Oleh karena itu fiqih dan ushul fiqh tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya karena hukum ini selalu berkaitan antara satu dengan yang lainnya . Qawa’id al-ilmu fiqhiyyah terkadang selalu menopang qawaid ushuliyyah, begitu juga ilmu fiqh dan ushul fiqh. Ilmu fiqih mempunyai hubungan erat dengan qawa’id al- ilmu fiqhiyah karena kaedah al-ilmu iqhiyah merupakan kunci berpikir dalam pengembangan dan seleksi hukum fiqih.
Dengan bantuan qawa’id al ilmu fiqhiyah semakin tampak jelas semua permasalahan hukum baru yang tumbuh ditengah-tengah masyarakat dapat ditampung oleh syari’at Islam dan dengan mudah serta cepat dapat dipecahkan permasalahannya
5
DAFTAR PUSTAKA
Mujtaba Saifuddin, 2010 Ilmu Fiqh. Jakarta: Kencana.