• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Filsafat dengan Ilmu pdf

N/A
N/A
sri rahmayani

Academic year: 2024

Membagikan "Hubungan Filsafat dengan Ilmu pdf"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

B. Hubungan Filsafat dengan Ilmu

Filsafat dan ilmu adalah dua wacana pemikiran manusia yang telah mengalami perkembangan pesat dari zaman dahulu hingga zaman sekarang. Dengan munculnya filsafat telah merubah pola pikir umat manusia. Kedua wacana ini mampu berkembang karena adanya keinginan manusia untuk terus berpikir dalam hal mencapai suatu kebenaran tentang segala sesuatu yang dipikirkan itu. Tujuan utama dari filsafat dan ilmu adalah untuk mencapai kebenaran tentang sesuatu yang tak terbantahkan lagi.

Sesungguhnya antara filsafat dan ilmu tidak dapat berjalan dengan baik apabila keduanya tidak saling bahu-membahu dalam memecahkan atau bahkan menemukan suatu kebenaran baru. Keduanya itu memang memiliki hubungan yang saling melengkapi, dimana kekurangan ilmu yang sifatnya sangat terbatas dan hanya membahas hal-hal yang dapat di indera saja dapat disempurnakan oleh filsafat yang telah maju beberapa langkah dari ilmu, dengan sifat khasnya dimana filsafat berusaha membahas dan berbicara sesuatu yang melebihi fakta yang ada dengan menggunakan akal dan logika. Filsafat mampu berkelana membahas sesuatu yang tidak bisa ditangkap oleh panca indera tapi segala sesuatu yang masih dapat dijangkau oleh akal atau bisa dikatakan senjata daripada filsafat adalah logika.

Namun dibalik hubungan kerjasama yang ada antara filsafat dan ilmu tidak bisa dipungkiri bahwa memang ada perbedaan di antara keduanya. Namun perbedaan itu tidak sama sekali menunjukkan pertentangan, muncul perbedaan itu disebabkan adanya cara pendekatan yang berbeda. Satu yang harus diingat bahwa alat pergerakan dari filsafat dan ilmu adalah akal, dalam hal mencapai tujuan utama menuju dan mendapatkan kebenaran.

Sekarang orang-orang ketika disebutkan istilah filsafat dan ilmu langsung terbesit bahwa istilah itu memang tidak sama bukan hanya sebatas namanya saja yang berbeda.

Namun sebenarnya ada fakta lain tentang keduanya, dimana dulu filsafat dan ilmu susah

(2)

dibedakan. Pengertiannya saling tumpang tindih, keduanya sukar dipisahkan dan bahkan tidak memiliki sekat atau pembatas anatara filsafat dan ilmu tersebut.Pada zaman dahulu kebenaran sesuatu itu belum dapat dikelompokkan apakah itu filsafat atau imu hal itu disebabkan pada masa itu pembuktian empirik kurang mendapat perhatian dan metode ilmiah tampaknya juga belum berkembang.

“Pada hakikatnya filsafat dan ilmu saling terkait satu sama lain . Keduanya tumbuh dari sikap refleksi, ingin tahu dan juga karena dilandasi terhadap rasa cinta atau kecintaan mendalam pada suatu kebenaran”1. Oleh karena itu mari kita simak beberapa persamaan yang tampak terlihat antara ilmu dan filsafat sebagai berikut :

1. Persamaan Filsafat dan Ilmu

 Baik ilmu maupun filsafat keduanya adalah pengetahuan manusia. Hal itu karena filsafat itu dapat dipahami sebagai setiap usaha dan upaya yang dilakukan manusia dengan menggunakan akal untuk sampai kepada suatu pengetahuan. Adapun ilmu itu sendiri memang merupakan kumpulan daripada pengetahuan yang telah disusun serta telah melalui tahap pendekatan ilmiah yang bisa dicerna oleh panca indera manusia

 Baik ilmu dan filsafat sama-sama bertujuan untuk mencari kebenaran. Inilah yang menjadi dasar adanya keterkaitan yang sangat erat antara filsafat dan ilmu karena sama-sama memiliki visi yang berusaha untuk mencari dan mencapai kebenaran yang tak terbantahkan lagi untuk memberi kepuasan kepada manusia

 Baik ilmu maupun filsafat keduanya berpangkal pada akal manusia atau pikiran untuk mencapai kebenaran. Persamaan inilah yang menjadi poin penting bahwa seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya senjata utama dari filsafat dan ilmu adalah akal. Manusia dikenal sebagai makhluk berpikir, kemampuan berpikir inilah yang menyebabkan manusia mampu mengembangkan pengetahuan.

1 Fuad Farid Ismail dkk, Cepat Menguasai Filsafat Ilmu, ( Yogyakarta : IRCiSoD, 2003 )

(3)

 Keduanya mempunyai metode dan sistem. Filsafat dan ilmu mengikuti beberapa tahap dalam mencapai kebenaran dan juga kedua wacana ini tidak dilakukan secara sembarangan tapi menggunakan suatu metode atau cara yang berbeda untuk mencapai kebenaran tersebut

Persamaan-persamaan antara filsafat dan ilmu sekaligus menjadi bukti bahwa memang ada hubungan atau keterkaitan di antara keduanya, sehingga memungkinkan untuk bekerja sama dalam menuntaskan serta memecahkan masalah-masalh manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Semua ilmu sudah dibicarakan dalam filsafat . Dimana cakupan filsafat sangat luas dengan membahas segala sesuatu yang ada. Pada zaman dahulu filsafat memuat berbagai ilmu pengetahuan lainnya. Di dalam filsafat banyak sebenarnya membicarakan tentang ilmu pengetahuan seperti hukum, seni dan lain sebagainya. Adapun ilmu pengetahuan itu sebdiri tumbuh di antara filsafat. Bahkan beberapa ilmu memang lahir dari filsafat. Namun seiring berjalannya waktu dengan perkembangan zaman yang semakin maju serta adanya para pemikir yang terus mencurahkan usaha yang intensif mulailah muncul sekat antara filsafat dan ilmu tersebut.

Kemudian mulai muncul rasa kurang puas terhadap jawaban-jawaban yang diberikan filsuf, dimana jawaban daripada filsafat sebenarnya mendalam namun bisa dikatakan mengambang karena kadang-kadang tidak bisa dicerna oleh indera. Ditambah dengan makin berkembangnya penalaran serta metode ilmiah, maka terciptalah satu persatu disiplin ilmi kushus yang memecahkan satu masalah saja. Maka dapat dikatakan bahwa ilmu pengetahuanlah yang memisahkan diri dari filsafat. Keterpisahan itu sendiri dimulai sejak zaman Yunani di mana ilmu-ilmu alamiah lah merupakan salah satu ilmu yang pertama kali melepaskan diri dari filsafat dan berdiri sendiri dengan pembahasan yang rinci tanpa campur-campur dengan ilmu lain di antaranya adalah Matematika, Kimia, Biologi, Fisika dan lain sebagainya. “Kemudian baru pada abad ke-20 muncul ilmu-ilmu

(4)

sosial seperti psikologi serta sosiologi. Anggota ilmu-ilmu sosial ini termasuk yang terakhir melepaskan diri dari filsafat”2.

Dengan munculnya gerakan pemisahan ilmu dari filsafat itulah dapat dilihat bahwa ternyata di samping persamaan ternyata juga ada banyak perbedaan mencolok antara filsafat dan ilmu itu sendiri. Maka marilah simak beberapa perbedaan antara keduanya.

2. Perbedaan Filsafat dan Ilmu

 Filsafat tidak terbatas, sedangkan ilmu terbatas sehingga ilmu menarik bagian filsafat agar bisa dimengerti oleh manusia.Dengan adanya perbedaan inilah sebenarnya menunjukkan bahwa adanya kekhasan masing-masing antara filsafat dan ilmu. Filsafat adalah suatu proses berpikir yang berusaha mengkaji segala sesuatu secara menyeluruh tidak mengkaji sesuatu itu berdasarkan salah satu sudut pandangnya, sedangkan ilmu sifatnya khusus dimana mengkaji sesuatu didasarkan pada salah satu aspeknya saja.

 Filsafat sebagai induk ilmu sedangkan ilmu sebagai anak filsafat. Dikatakan sebagai induk daripada ilmu karena seperti penjelasan di atas filsafat memuat ilmu-ilmu pengetahuan di dalamnya sebelum memisahkan diri dari filsafat ditambah lagi terkadang ilmu memiliki keterbatasan dan kesulitan dalam menetukan batas-batas dari lingkungan pembahasannya sendiri. Misalnya sulit menentukan batas antara ilmu hayat dengan ilmu alam dan lain sebagainya.

 Ilmu Menggunakan metode eksperimen atau observasi sedangkan filsafat menggunakan logika/ rasionalisasi. Objek kajiannya ilmu pengethuan adalah objek empirik atau sesuatu yang dapat ditangkap oleh indera manusia itu sendiri.

Pembuktian kebenaran ilmu itu bisa dilakukan dengan pendekatan ilmiah dengan melakukan penelitian sehingga kebenarannya akan terbukti. “Misalnya seorang ilmuan ingin meneliti tentang “ gejala-gejala hidup” maka ilmuwan tersebut dapat

2 Fuad Farid Ismail dkk, Cepat Menguasai Filsafat Ilmu, ( Yogyakarta : IRCiSoD, 2003 ). Hal 36

(5)

memulai penelitiannya dengan mencari objeknya yaitu berupa makhluk hidup”3. Kemudian mengumpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi hidup seperti peredaran darah, pencernaan dan sebagainya. Maka gejala-gejala hidup tersebut dapat dibuktikan. Adapun filsafat berbicara sesuatu yang melampaui fakta dengan menggunakan logika berpikirnya. Misalnya seorang filsuf untuk mengetahui

“gejala-gejala hidup” dimulai dengan mengajukan pertanyaan misalnya kenapa manusia itu hidup ? dan seterusnya hingga ditemukan jawaban yang dapat memuaskan filsuf dan tidak terbantahkan lagi kebenarannya. Inilah sifat filsuf yang haus akan kepuasaan hingga ke akar-akarnya.

 Filsafat bersifat subjektif sedangkan ilmu pengetahuan bersifat objektif. Filsafat kebenarannya itu sangat tergantung kepada pola pikir dan metode yang digunakan oleh filsuf tersebut. Latar belakang pribadi filsuf juga sangat berpengaruh terhadap kebenaran filsafat. Misalnya seorang filsuf islam tidak akan memperkarakan tentang zat Allah karena memang sudah dijelaskan dalam kitab suci bahwa sebagai hamba tidak wajib mengenal zat Allah tapi kenalilah sifatnya sedangkan filsuf non-muslim bisa memperkarakan tentang bentuk (zat) Tuhannya tersendiri.

 “Jika filsafat misalnya mengkaji tentang manusia maka kajian tentang manusia dilakukan secara menyeluruh/utuh sampai ke akar-akarnya sedangkan ilmu pengetahuan mengkaji manusia dari sisi atau aspek tertentu saja misalnya mengkaji manusia terbatas pada aspek psikis, biologis, anatomis, ataupun aspek sosiologinya saja karena ilmu bersifat sangat spesialis”4.

Itulah beberapa perbedaan antara filsafat dan ilmu dan hal ini juga menunjukkan adanya hubungan antara filsafat dan ilmu dimana disinilah peran saling melengkapi sangat dibutuhkan untuk menyepurnakan satu sama lainnya.

“Dengan munculnya ilmu yang lebih spesifik bukan berarti melenyapkan eksistensi dan fungsi filsafat itu sendiri. Karena filsafat tetap masih eksis dan mempunyai fungsinya

3 Burhanuddin Salam, Pengantar Filsafat, (Jakarta : Bumi Aksara, 1988), hal 84.

4 Akhyar Yusuf Lubis, Filsafat Ilmu:Klasik Hingga Kontemporer,(Jakarta : Rajawali Pers, 2014)

(6)

sendiri yang tak dapat digantikan”5.Filsafat bisa dikatakan sebagai ilmu istimewa karena mampu menjawab masalah-masalah yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahauan biasa. Filsafat adalah hasil daripada daya dan upaya berpikir manusia yang berusaha memahami dan sekaligus mendalami sesuatu secara radikal yaitu sampai ke akar-akarnya.

Keunggulan filsafat ini sangat membantu karena semakin banyak manusia tahu, semakin banyak pula pertanyaan yang timbul dalam dirinya. Jadi ketika manusia tidak puas dengan jawaban ilmu maka filsafatlah yang akan memberikan penjelasan yan lebih mendalam. Kemudian bisa dikatakan bahwa ilmu pengetahuan tidak bisa lepas dan bahkan sangat membutuhkan filsafat. Dimana ada ilmu-ilmu khusus seperti ilmu pendidikan mempunyai falsafah pendidikan, ilmu hukum mempunyai falsafah hukum dan lain sebagainya. Ini juga menunjukkan hubungan antara filsafat dan ilmu yang saling membantu.

Baik ilmu pengetahuan maupun filsafat, bila diarahkan secara tepat dapat sangat membantu kehidupan manusia. “Filsafat dengan menggunakan logikanya, secara lebih mendalam sanggup menembus apa-apa yang ada dibalik fakta , sehingga dapat memberikan kepuasaan kepada manusia . Sebab dengan demikian manusia disamping telah dapat mengetahui apa yang nampak atau tersurat juga dapat pula memahami apa yang tersirat dengan daya pikirnya”6. Tapi bukan berarti pula bahwa ilmu pengetahuan tidak memilki peranan dalam kehidupan manusia karena dengan munculnya ilmu pengetahuan manusia dapat mempelajari suatu ilmu secara lebih spesifik karena pembahasan dalam ilmu telah terkushuskan dalam pokok pembahasan tertentu. Contohnya seperti Sosiologi, Psikologi dan sebagainya yang telah memliki cabangnya tersendiri., sehingga akan lebih mudah dipahami.

5 Ahmad Syadali,Mudzakir, Filsafat Umum, (Jakarta : CV.Pustaka Setia,1997),32.

6 Ahmad Syadali,Mudzakir, Filsafat Umum, (Jakarta : CV.Pustaka Setia,1997),33.

(7)

Dari penjelasan tentang hubungan antara filsafat dan ilmu di atas dapat di ambil beberapa kesimpulan, sebagai berikut :

 ilmu dan filsafat saling berhubungan satu sama lain yang memiliki peran utama untuk mencari dan mencapai kebenaran yang tak terbantahkan lagi. Ketika Ilmu memiliki tugas untuk menggambarkan tentang suatu masalah maka filsafat bertugas untuk menafsirkan aktivitas ilmu sekaligus filsafat berperan untuk menjawab atas pertanyaan lanjutan yang mungkin muncul.

 Perbedaan pendekatan bukanlah serta merta menyimpulkan akan adanya pertentangan (kontradiksi), melainkan hanya perbedaan saja. Hal ini merupakan bukti adanya kekayaaan wacana kebenaran yang dimiliki oleh manusia

 Bila orang kurang puas dengan jawaban ilmu, maka filsafat akan memberi jawaban yang lebih mendalam(mendasar). Jadi, kebenaran filsafat melebihi kebenaran ilmu.

Tapi kebenaranya keduanya bukanlah kebenaran mutlak, namun bisa dikatakan bahwa kebenaran filsafat 75 % sedangkan ilmu 50%.

 Filsafat berusaha untuk membahas segala sesuatu secara menyeluruh dan mendalam adapun filsafat membahasnya dengan fokus pada satu bidang permasalahan saja maka dari itu ilmu pengetahuan disebut sebagai ilmu-ilmu khusus.

Referensi

Dokumen terkait

Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ilmu hukum sebagai ilmu sui generis, artinya ilmu hukum merupakan ilmu yang tersendiri, karena dengan kualitas ilmiahnya maka

Ditinjau dari pengetahuan atau cara untuk memperoleh ilmu selama ini, terbatas pada obyek empiris dan suatu ilmu diperoleh dengan metode keilmuan, asalkan dalam

Konsep-konsep ilmu ini membahas ilmu mulai dari definisi, pemetaan, objek, sumber-sumber ilmu, prinsip-prinsip dasar, epistemologi Islam, metodologi, adab dan

Terdapat hubungan yang sangat erat antara ilmu, filsafat dan agama karena ketiganya adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari diri manusia karena berhubungan dengan

Ilmu ekonomi sebagai displin Ilmu Pengetahuan merupakan Ilmu yang mempelajari tentang bagaimana memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas akan tetapi sumber daya

Tulisan ini menjelaskan hubungan antara ilmu dan metode ilmiah dalam perspektif Epistemologis. Bagaimana pengertian ketiganya dan sejauhmana hubungan keduanya dalam sudut

Tulisan ini membahas ruang lingkup aksiologi sebagai cabang utama filsafat