"Bacalah dengan (menyebut) nama
Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan
Tuhanmulah Yang Paling Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan
perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak
Ayat diatas mendorong Umat
Islam untuk pandai membaca,
berfikir dan berkreasi. semakin
banyak membaca, semakin
banyak manfaat yg diperoleh.
Ilmu akan bertambah, bahasa
makin baik, dan wawasan
makin luas. Bacalah alam ini.
Ilmu merupakan kata yang
berasal dari bahasa Arab,
masdar dari ‘alima – ya’lamu
yang berarti tahu atau
mengetahui. Dalam bahasa
Inggeris Ilmu biasanya
dipadankan dengan kata
Dalam bahasa Indonesia kata
science umumnya diartikan
Ilmu tapi sering juga diartikan
dengan Ilmu Pengetahuan,
Islam sangat menghargai ilmu
pengetahuan sebagaimana yg
dicerminkan dalam wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.
Begitu besar perhatian Islam terhadap ilmu pengetahuan, sehingga setiap orang
Islam baik laki-laki maupun perempuan diwajibkan untuk menuntut ilmu. Sabda Nabi : "Mencari ilmu itu wajib bagi setiap
Dimanapun ilmu berada, Islam
memerintahkan untuk mencarinya.
Sabda Nabi : "Carilah ilmu
meskipun di negeri Cina" (HR Ibnu
'Adi dan Baihaqi). Menuntut ilmu
dalam Islam tidak berhenti pada
batas usia tertentu, melainkan
dilaksanakan seumur hidup.
Dengan memiliki ilmu, seseorang
menjadi lebih tinggi derajatnya
dibanding dengan yg tidak berilmu. Atau dengan kata lain, kedudukan mulia tidak akan dicapai kecuali dengan ilmu. Firman Allah Swt. : "Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yg beriman diantara kamu dan orang-orang yg diberi ilmu pengetahuan beberapa
Klasifikasi Ilmu menurut ulama islam :
Syah Waliyullah mengklasifikasikan ilmu menjadi 3 yaitu :
1). Al manqulat adalah semua Ilmu-ilmu Agama
yang disimpulkan dari atau mengacu kepada tafsir, ushul al tafsir, hadis dan al hadis.
2). Al ma’qulat adalah semua ilmu dimana akal
pikiran memegang peranan penting.
3). Al maksyufat adalah ilmu yang diterima
Sementara itu Al Ghazali di dalam
Kitabnya Ihya Ulumudin
mengklasifikasikan Ilmu dalam dua
kelompok yaitu 1). Ilmu Fardu a’in, dan 2). Ilmu Fardu Kifayah, kemudian beliau
menyatakan pengertian Ilmu-ilmu tersebut sebagai berikut :
“Ilmu fardu a’in . Ilmu tentang cara amal
perbuatan yang wajib, Maka orang yang mengetahui ilmu yang wajib dan waktu wajibnya, berartilah dia sudah
mengetahui ilmu fardu a’in “ (1979 : 82)
“Ilmu fardu kifayah. Ialah tiap-tiap ilmu
Lebih jauh Al Ghazali menjelaskan
bahwa yang termasuk ilmu fardu a’in ialah ilmu agama dengan segala
cabangnya, seperti yang tercakup dalam rukun Islam, sementara itu
yang termasuk dalam ilmu (yang menuntutnya) fardhu kifayah antara lain ilmu kedokteran, ilmu berhitung
untuk jual beli, ilmu pertanian, ilmu politik, bahkan ilmu menjahit, yang pada dasarnya ilmu-ilmu yang dapat
"Sesungguhnya, malaikat akan
meletakkan sayapnya (menaungi) pada pencari ilmu karena senang apa yg sedang dituntutnya".
Menurut hadits diatas,
tempat-tempat majlis ilmu itu dinaungi malaikat, diberikan ketenangan (sakinah), disirami rahmat dan
--- Sumber : https://www.google.com/search?
client=opera&hs=d5e&q=motivasi+belajar+menurut+islam.ppt&oq=motivasi+