• Tidak ada hasil yang ditemukan

Klasifikasi dan hirarki ilmu dalam islam

N/A
N/A
candra Wishnutama11

Academic year: 2023

Membagikan "Klasifikasi dan hirarki ilmu dalam islam"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KLASIFIKASI DAN HIRARKI ILMU DALAM ISLAM Untuk memenuhi tugas pada materi:

Epistemologi Islam Dosen pengampu:

Al-Ustadz Syauqi Radjfi M.Pd.

Disusun oleh:

Candra Wisnu Pratama

FAKULTAS TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR

1444/2022

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi ilmu dan pengetahuan , Bahkan Allah SWT dan Rasulnya pun memerintahkan kepada seluruh umat muslim untuk menuntut ilmu dan mempelajari banyak pengetahuan , dengan ilmu pengetahuan maka seseorang akan dapat diangkat derajatnya menjadi orang yang mulia seperti yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an.

Perkembangan ilmu bermula dari rasa ingin tau manusia yang sangat begitu kuat sehingga hal tersebut memunculkan gairah bagi manusia untuk selalu menggali dan terus menggali ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan tidaklah sebatas hanya dengan pengamatan tetapi juga dengan penalaran logis, hasil bacaan dsb

Lantas apa saja tujuan serta kedudukan ilmu dalam islam dan bagaimana pengembangannya dari masa ke masa dan apa saja hierarki (tingkatan ilmu) dalam Islam?

B. Rumusan Masalah

1. Apa klasifikasi ilmu dalam islam itu?

2. Ada berapa hierarki ilmu dalam islam?

3. Apa yang di maksud dengan hierarki ilmu dalam Islam?

(3)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu dalam Islam

Ilmu pengetahuan adalah terjemahan dari kata bahasa Inggris, Science, yang berarti pengetahuan. Kata science itu sendiri berasal dari bahasa Yunani Scientia yang berarti pengetahuan. Namun pengertian yang umum digunakan ilmu pengetahuan adalah himpunan pengetahuan manusia yang dikumpulkan melalui proses pengkajian dan dapat diterima oleh rasio

Di dalam Alquran, penjelasan tentang konsep ilmu terdiri dari dua macam. Pertama, ilmu yang diperoleh tanpa upaya manusia atau disebut juga ilmu laduni sebagaimana disebutkan dalam al-Kahfi ayat 65. Kedua, ilmu yang diperoleh karena usaha manusia atau dinamai ilmu kasbi. Ayat- ayat tentang ilmu kasbi ini jauh lebih banyak daripada yang berbicara tentang ilmu laduni. Kenyataan ini sekaligus menjadi pesan implisit yangkuat bahwa jenis ilmu yang kedua inilah yang lebih ditekankan dalam Islam.Secara terminologis, ada banyak pandangan tentang definisi ataupengertian ilmu yang dikemukakan para pemikir muslim, baik klasik maupun kontemporer. Beragam pandangan mengenai definisi ilmu inisekaligus menjadi indikasi kuat betapa sebenarnya umat Islam memilikiperhatian serius terhadap ilmu. Al-Baqillani mendefinisikan ilmu sebagai pengetahuan tentang objek yang diketahui sebagaimana apa adanya.1

B. Hierarki Ilmu dalam Islam beserta pembagiannya

Pengetahuan adalah sumber kekuatan untuk segala hal dalam

1Franz Rosenthal, Knowledge Triumphant: Konsep ilmu dalam Islam, 1970

(4)

kehidupan. Pengetahuan bisa didapat dari program pendidikan/kursus yang diikuti, membaca buku, praktik lapangan maupun belajar dari orang lain.

Dalam hirarki pengetahuan, hierraki pengetahuan adalah merupakan tingakatan dari ilmu atau sering disebut juga sebagai tata jenjang ilmu ataupun tingakatan dari ilmu.2

terdapat lima landasan utama yaitu tradisi, otoritas, trial-and-error, penalaran logis dan metode ilmiah.3

1.Tradisi

Tradisi merupakan landasan terbawah dalam pengetahuan. Sesuatu hal dianggap benar karena sudah dianggap benar sejak dulu. Tradisi biasanya tidak memiliki landasan ilmiah, bahkan terkadang tidak diketahui alasannya, hanya dilakukan terus menerus karena biasa dilakukan dalam jangka waktu lampau. Meskipun begitu, tingkat kepercayaan kebanyakan orang terhadap tradisi masih sangat tinggi,

Kita harus menjadi individu yang pandai memilah mana yang harus dilakukan dan mana yang tidak. Bukan hanya bergantung pada apa yang dianggap benar dan diterima banyak orang saja.

2. Otoritas

Hierarki pengetahuan berdasarkan otoritas maksudnya adalah sesuatu dianggap benar karena hal tersebut dikatakan oleh “ahli”. Contoh sederhananya, para murid di kelas akan menganggap benar apa yang dikatakan oleh gurunya karena guru dianggap ahli. Contoh lainnya dalam dunia fitness, beberapa orang disebut ahli karena mereka memiliki popularitas karena melatih selebriti atau atlet, walaupun memiliki sedikit bahkan tidak memiliki pendidikan di bidang yang berhubungan. Banyak orang mudah sekali mengadopsi pendapat para ahli,

2 Khasnah, Uswatun. Klasifikasi ilmu dan hirarki ilmu dalam berbagai perspektif. 2017 3 maria, Sheila ‘’, Hierarki Ilmu Pengetahuan Ibnu Hazm dalam kitab Risalah Maratib Al-Ulum

(5)

padahal opini yang mereka kemukakan belum dapat dipastikan kebenarannya. Bisa saja opini mereka tidak memiliki bukti ilmiah dan banyak bias. Oleh sebab itu, Anda boleh belajar dari para ahli namun tetap mencari referensi ilmiahnya agar pengetahuan yang dimiliki bisa diterapkan dengan baik dan memberikan hasil yang optimal saat dipraktikkan.

3. Trial and Error

Trial artinya mencoba, dan error artinya salah. Trial-and error digunakan untuk mendapatkan pengetahuan yang terbaik. Setelah dilakukan percobaan berkali-kali maka akan diketahui di mana letak kesalahannya, dan kesalahan-kesalahan yang ditemukan itu akan diperbaiki sehingga didapatkan pengetahuan yang mendalam. Dalam banyak kasus, trial-and-error akan memicu penelitian lebih lanjut danlebih mendalam. Namun, trial-and-error memiliki keterbatasan yangsignifikan, oleh karena itu sebaiknya diterapkan dengan landasan keilmuan yang jelas.

4. Penalaran Logis

Penalaran logis adalah proses sistematis yang menggabungkan pengalaman pribadi, kecerdasan dan sistem berpikir formal untuk memperoleh pengetahuan. Penalaran logis dapat berupa deduktif (teori digunakan untuk membuat hipotesis) atau induktif (generalisasi yang diambil dari pengamatan tertentu). Kedua induktif dan penalaran deduktif merupakan aspek penting dari penelitian yang berorientasi pada pemecahan masalah. Namun untuk memperoleh pengetahuan terbaik, penalaran logis harus tetap divalidasi oleh pengujian empiris.

5. Metode Ilmiah

Metode ilmiah adalah puncak dari piramida hirarki ilmu

(6)

pengetahuan. Metode ilmiah meliputi pemeriksaan sistematis, empiris, pengontrolan, dan titik proposisi kritis pada hipotesis. Dalam hal ini, pengetahuan didapatkan dari hasil penelitian empiris yang bebas dari bias oleh para peneliti. Ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan untuk merumuskan dan melakukan penelitian dengan metode ilmiah, karena metode ini menuntut untuk mengembangkan opini berdasarkan bukti. Sejauh ini, metode ilmiah adalah landasan terbaik dalam hierarki pengetahuan.4

4Osman Bakar, Hierarki Ilmu Membangun Rangka-Pikir Islamisasi Ilmu,(Bandung:

Mizan, 1998),h. 64

(7)

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi ilmu dan pengetahuan , Bahkan Allah SWT dan Rasulnya pun memerintahkan kepada seluruh umat muslim untuk menuntut ilmu dan mempelajari banyak pengetahuan , dengan ilmu pengetahuan maka seseorang akan dapat diangkat derajatnya menjadi orang yang mulia seperti yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an.

Ilmu pengetahuan adalah terjemahan dari kata bahasa Inggris, Science, yang berarti pengetahuan. Kata science itu sendiri berasal dari bahasa Yunani Scientia yang berarti pengetahuan. Namun pengertian yang umum digunakan ilmu pengetahuan adalah himpunan pengetahuan manusia yang dikumpulkan melalui proses pengkajian dan dapat diterima oleh rasio

Pengetahuan adalah sumber kekuatan untuk segala hal dalam kehidupan. Pengetahuan bisa didapat dari program pendidikan/kursus yang diikuti, membaca buku, praktik lapangan maupun belajar dari orang lain.

Dalam hirarki pengetahuan, terdapat lima landasan utama yaitu tradisi, otoritas, trial-and-error, penalaran logis dan metode ilmiah.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Franz Rosenthal, Knowledge Triumphant: Konsep ilmu dalam Islam, 1970

Khasnah, Uswatun. Klasifikasi ilmu dan hirarki ilmu dalam berbagai perspektif.

2017

5 Hierarki Ilmu Pengetahuan Ibnu Hazm dalam kitab Risalah Maratib Al-Ulum Osman Bakar, Hierarki Ilmu Membangun Rangka-Pikir Islamisasi Ilmu, (Bandung: Mizan, 1998),h. 64

5 SHEILA MARIA BELGIS PUTRI AFFIZA.

Referensi

Dokumen terkait

Ilmu fard{u kifa>yah terbagi menjadi dua, yaitu ilmu-ilmu agama ( shar’iyyah ), yang diambil dan berkisar tentang wahyu Allah dan Sunnah Rasulullah, seperti ilmu

Nabi Islam berkata: “Saya diperintahkan untuk memerangi mereka sampai mereka percaya kepada Allah dan RasulNya.” Ketika Muslim membagi dunia menjadi Muslim dan

Syed Muhammad Naquib al-Attas membagi ilmu menjadi dua jenis: ilmu pemberian Allah (The God given knoeledge) yang disebut ilmu-ilmu agama(The religious

 Syed Muhammad Naquid al-Attas : membagi menjadi ilmu menjadi dua jenis : ilmu pemberian Allah (the God given knowledge) yang disebut ilmu-ilmu agama (the

Syed Muhammad naquib al-attas membagi ilmu menjadi dua jenis :ilmu pemberian Allah yang disebut ilmu-ilmu agama dan ilmu capaian yang disebut ilmu-ilmu rasional, intelektual dan

Agama kita adalah agama suatu umat yang oleh Allah swt disebut ummat-an washat-an.. Maka jauh lebih sulit menjadi seorang Muslim daripada menjadi

Apabila kita memperhatikan ayat al-Qur’an mengenai perintah menuntut ilmu kita akan temukan bahwa perintah itu bersifat umum, tidak terkecuali pada ilmu-ilmu yang disebut ilmu agama,

Latar Belakang Salah seorang intelektual muslim yang memiliki gagasan terhadap metode pengajaran agama Islam adalah Zakiah Daradjat sebagai sosok intelektual muslim juga menaruh