• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Sampah Sayuran Hijau dan Lim

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pemanfaatan Sampah Sayuran Hijau dan Lim"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Fakultas Teknik

Universitas Mulawarman II 2011

Makalah No. 0019

Pemanfaatan Sampah Sayuran Hijau Dan Limbah Cair Urea

Sebagai Pupuk Cair

Novy Pralisa Putri, Abdul Kahar

Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Mulawarman Samarinda Jl. Sambaliung No.9 Kampus Gn Kelua Samarinda, Telepon (0541) 736834

Email : novylisa@yahoo.com

A B S T R A K

Semua kegiatan manusia baik domestik maupun industri selalu menghasilkan limbah yang dapat menimbulkan dampak negatif baik langsung maupun tak langsung pada kehidupan manusia dan lingkungan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengolahan sampah sayuran bayam, sawi dan kangkung menjadi pupuk organik cair POC untuk kemudian dicampurkan dengan limbah industri sehingga menjadi pupuk cair yang kaya akan unsur hara mikro dan makro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pupuk cair dari campuran POC dengan limbah cair urea. POC yang memiliki kandungan unsur hara mikro terbaik dicampurkan dengan limbah cair urea dengan menvariasikan rasio percampuran. Pencampuran ini bertujuan untuk memenuhi kandungan unsur hara makro Nitrogen (N), Pospor (P) dan Kalium (K) pada pupuk cair. Hasil penelitian menunjukkan kualitas campuran POC dengan limbah cair urea terbaik pada rasio 40%:60%.

Kata kunci: Limbah Cair Urea, Pupuk Organik Cair, Unsur Hara Mikro

1. Pendahuluan

Salah satu dampak langsung terhadap lingkungan adalah bau busuk yang ditimbulkan akibat mikroorganisme mendegradasi limbah organik. Sedangkan dampak tidak langsung yang disebabkan oleh limbah adalah timbulnya penyakit karena adanya bakteri patogen. Oleh karena itu, harus ada pengolahan limbah agar tidak mencemari lingkungan dan dapat dimanfaatkan kembali sehingga masih mempunyai nilai ekonomis.

Limbah berasal dari semua kegiatan manusia baik itu kegiatan domestik maupun kegiatan industri. Salah satu industri yang menghasilkan limbah adalah industri pupuk urea. Pada dasarnya proses pembuatan urea (Winarso,2004) mempunyai kesamaan yaitu menghasilkan air buangan yang masih mengandung NH3 dan urea. Air yang terjadi akibat dari

(2)

Water. Meskipun limbah cair urea bukan termasuk senyawa B3, tetapi jika terus menerus dibuang ke perairan dapat menimbulkan kerusakan ekosistem badan air yang sangat serius (Wardhani, 2008). Apabila limbah atau air buangan tersebut masih mengandung urea maka dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan campuran pupuk cair guna memenuhi unsur hara mikro dan makro dalam tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kualitas pupuk cair terbaik dari rasio campuran POC dan limbah cair urea.

2. Tinjauan Pustaka

Limbah yang ditimbulkan oleh industri pupuk urea terdiri dari limbah cair yang mengandung amoniak, urea, asam basa dan minyak. Limbah gas mengandung karbon dioksida, gas amoniak, debu urea dan limbah padat yang terdiri dari urea reject, katalis bekas dan karung plastik bekas. Air buangan dari pabrik urea termasuk jenis proses kondensat, keran air ini dihasilkan dari proses reaksi yang kemudian dikondensasikan. Air ini mengandung polutan yang dapat membahayakan lingkungan, dimana kandungan NH3 dan ureanya pada saat tertentu

bisa melebihi ambang batas yakni 30-100 ppm NH3 dan 200-600 ppm urea. Dalam keadaan

abnormal, terutama pada saat pabrik shut down, air limbah tersebut dialirkan terlebih dahulu ke dalam kolam stabilisasi untuk diamankan sebelum dibuang ke lingkungan (Limbong,2005).

Pada dasarnya proses pembuatan urea (Winarso,2004), semuanya mempunyai kesamaan yaitu menghasilkan air buangan yang masih mengandung NH3 dan urea. Air yang terjadi akibat

dari adanya proses reaksi pembentukan urea disebut process condensate atau disebut juga

Ammonia Water. Air ini dikirim ke Unit Waste Water Treatment (WWT) atau Unit Pengolahan Limbah Cair untuk diolah agar kandungan urea, karbamat dan amoniak menjadi rendah dengan kadar amoniak maksimum 50 ppm dan kadar urea maksimum 5 ppm sehingga air limbah dapat dibuang ke parit/ sewer. Efek negatif dari air buangan yang mengandung urea dan ammonia tinggi adalah:

1. Pencemaran perairan laut yang dapat mematikan biota laut terutama di sekitar area pembuangan air limbah proses

2. Apabila dipakai sebagai pendingin, amoniak akan bereaksi dengan Cu yang terdapat dalam material CuNi, sedangkan urea akan menggumpal atau membentuk scale yang dapat menyumbat lubang-lubang penukar panas dan bersifat sangat korosif.

(3)

Menurut sumbernya pupuk organik diidentifikasikan berasal dari pertanian dan non pertanian. Pupuk pertanian berasal dari hasil panen dan kotoran ternak sedangkan non pertanian berasal dari sampah organik kota dan limbah industri. Keunggulan dari pupuk organik yakni dapat memperbaiki struktur tanah sehingga tanah menjadi gembur, memiliki daya simpan air yang tinggi, meningkatkan aktivitas mikroorganisme yang menguntungkan dan memiliki residual effect yang positif sehingga tanaman yang ditanam pada musim berikutnya tetap bagus pertumbuhan dan produktifitasnya (Hadisuwito,2007).

Tabel 1. Syarat Mutu Pupuk Anorganik Campuran Cair

No. Jenis Uji Satuan Persyaratan

1. Kadar Unsur Mikro

1.1 Tembaga (Cu) % 0,1 – 0,13

1.2 Kobalt (Co) % 0,010 – 0,012

1.3 Mangan (Mn) % 0,9 – 1,10

1.4 Seng (Zn) % 0,16 – 0,20

1.5 Molibden (Mo) % 0,07 – 0,09

1.6 Boron % 0,04 – 0,06

2. Biuret % Maks 1

3. Logam Berat

3.1 Hg Ppm Maks 0,2

3.2 As Ppm Maks 5

3.3 Cd Ppm Maks 1

3.4 Pb Ppm Maks 5

Sumber: SNI 02-6680-2002

3. Metodologi Penelitian

(4)

4. Hasil dan Pembahasan

4.1 Kandungan Unsur Hara Makro, Unsur Hara Mikro dan Logam Berat dalam Pupuk Organik Cair

Berdasarkan hasil analisis, pada tabel 3 terlihat kandungan unsur hara makro tertinggi rata-rata terdapat pada 100% POC dimana N-total= 12950 ppm, P-total= 1334 ppm dan K-total = 18554 ppm. Kandungan unsur hara makro pada LCU merupakan kandungan unsur hara makro paling rendah dimana kandungan N, P dan K berturut-turut adalah 4760 ppm, 140 ppm dan 710 ppm.

Tabel 3. Kandungan Unsur Hara Makro, Mikro dan Logam Berat Pada POC, LCU dan Campuran Keduanya

No Jenis Unsur

Kandungan Pada Pupuk Cair (ppm) POC:LCU

1 N-total 12950 11200 9650 7490 5530 4760

2 P-total 1334 1153 966 638 320 140

3 K-total 18554 15826 10308 4373 1960 710

Unsur Hara Mikro

1 Mn 4,47 0,040 125,120 0 0 0

2 Zn 14,890 2,990 3,770 0,635 1,230 0,150

3 Cu 1,950 2,520 2,290 1,880 1,890 8,040

4 Co 0,200 1,920 2,450 2,500 2,990 2,380

Logam Berat

1 Pb 3,510 7,894 8,370 4,420 6,470 70,170

2 Cd 0,670 0 0 0 0 11,860

(5)

4.2 Kandungan Unsur Hara Makro N, P dan K

Berdasarkan data pada gambar 1 diketahui tingginya kandungan unsur hara makro berbanding lurus dengan rasio POC dan LCU. Pada saat rasio POC 80% didapatkan kandungan unsur hara makro terbaik dan pada saat POC 20% didapatkan kandungan unsur hara makro terendah. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan, semakin banyak kandungan POC maka semakin tinggi kandungan unsur hara makro didalamnya dan sebaliknya jika kandungan LCU lebih besar maka semakin rendah pula kandungan unsur hara makro. Berdasarkan hasil Analisis dapat diartikan bahwa kandungan unsur hara makro pada pupuk cair lebih dipengaruhi oleh POC dan keberadaan LCU pada pupuk cair hanya membuat kandungan N, P dan K seimbang atau agar tidak terlalu tinggi.

0

1500 13341153966638320 14

P-total

20000 18554158261030843731960 71

(6)

(c)

Gambar 1. Kandungan Unsur Hara Makro Pupuk Cair, dimana: (a) Kandungan N-total Kandungan P-total; (c) Kandungan K-total

Apabila dilihat pada Tabel 3 dan Gambar 1, kandungan N, P dan K pada pupuk organik cair, limbah cair urea dan campuran keduanya memiliki nilai lebih besar dari 120 ppm dalam 100 mL pupuk cair. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan pupuk cair dari campuran POC dengan LCU telah memenuhi standar Keputusan Menteri Pertanian RI No. 09/Kpts/TP.260/1/2003 tentang syarat unsur hara makro dimana N, P, dan K pada pupuk cair majemuk minimal adalah 10% dari volumenya.

4.3 Kandungan Unsur Hara Mikro Mn, Zn, Cu dan Co

Gambar 2 menjelaskan peningkatan dan penurunan unsur hara mikro pada POC, limbah cair urea dan campuran keduanya dengan menggunakan rasio yang telah ditentukan. Pada gambar 2, dapat dilihat besarnya kandungan unsur hara mikro pada 100% POC dan 100% LCU. Kandungan unsur hara mikro terbesar pada POC adalah Zn yaitu 14,890 ppm sedangkan kandungan unsur hara mikro yang paling banyak terkandung pada limbah cair urea adalah Cu yaitu 8,040 ppm. Selain Zn POC juga mengandung unsur hara mikro lain dengan nilai yang memenuhi standar SNI yaitu kandungan Mn = 4,470 ppm, Cu = 1,950 ppm dan Co = 0,200 ppm. Sedangkan LCU juga mengandung unsur hara mikro lain tetapi dengan jumlah yang relatif kecil dimana kandungan Zn = 0,150 ppm, Co = 2,380 ppm dan tidak mengandung unsur hara mikro Mn.

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui kandungan unsur hara mikro pada POC dan limbah cair urea sangat variatif. Oleh sebab itu dilakukan pencampuran POC dengan limbah cair urea menggunakan rasio 0-100%. Agar dapat diketahui pengaruh dari masing-masing kandungan tersebut sehingga memenuhi kriteria pupuk cair yang sesuai standar SNI.

(7)
(8)

02 46 8 10

1.95 2.52 2.29 1.88 1.89 8.04

Gambar 2 Kandungan Unsur Hara Mikro Pupuk Cair, dimana: (a) Kandungan Mn

(b) Kandungan Zn; (c) Kandungan Cu; (d) Kandungan Co

(9)

0

Gambar 3 Kandungan Logam Berat Pupuk Cair, dimana: (a) Kandungan Pb ; (b) Kandungan Cd

Gambar 3 menjelaskan kandungan logam berat pada POC, limbah cair urea dan campuran keduanya dengan menggunakan rasio tertentu. Pada gambar 3 terlihat bahwa POC dan limbah cair urea mengandung logam berat Pb dan Cd namun dari gambar diatas limbah cair urea mengandung logam berat Pb dan Cd lebih besar daripada POC yaitu 70,170 ppm dan 11,860 ppm. Sedangkan POC mengandung Pb = 3,510 ppm dan Cd= 0,670 ppm. Kandungan logam berat pada pupuk cair tidak boleh melewati ambang batas yang telah ditentukan sebagaimana diungkapkan Lingga dan Marsono (2000), semua jenis pupuk tidak diperbolehkan mengandung logam berat yang dapat membahayakan kesehatan dan keamanan lingkungan. Batas toleransi maksimal kandungan logam berat pada pupuk organik cair menurut SNI 02-6680-2002 adalah Pb= maksimal 5 ppm, Cd= maksimal 1 ppm, Hg= maksimal 0,2 ppm dan As= maksimal 5 ppm. Pada hasilnya, pupuk cair yang berasal dari campuran POC dan LCU, semuanya mengandung logam berat Pb dengan rata-rata yang relatif tinggi. Namun, pupuk cair ini tidak mengandung logam berat Cd.

5. Kesimpulan

Komposisi optimum rasio pupuk organik cair dengan limbah cair urea adalah pada rasio 40%:60%. Kandungan unsur hara makro N = 7490 ppm, P = 638 ppm dan K = 4373 ppm. Kandungan unsur hara mikro, Mn = 0 ppm, Zn = 0,635 ppm, Cu = 1,880 ppm dan Co = 2,500 ppm sedangkan untuk kandungan logam berat Pb = 4,420 ppm dan Cd = 0 ppm.

Daftar Pustaka

[1]. Hadisuwito S., 2007, Membuat pupuk kompos cair. Cet. 1, PT. Agromedia Pustaka, Jakarta

(10)

[3]. Septiana, Yuyun., Sholikhati, Siti Umi., Putra Sugili., 2009, Ekstraksi Fosfor dari Berbagai Jenis Sampah Simulasi Untuk Pembuatan Pupuk Cair, Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-Batan, Yogyakarta

[4]. Standar Nasional Indonesia 02-6680-2002 tentang Pupuk Anorganik Hara Mikro Campuran Cair

[5]. Suriadikarta, D. A.., Setyorini, D.., dan Hartatik, W., 2004, Petunjuk Teknis Uji Mutu Dan Efektivitas Pupuk Alternatif Anorganik, Balai Penelitian Tanah, Puslitbangtanah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian ISBN 979-9474-45-0, Bogor

[6]. Wardhani, Dian. K., Ayuningtyas, F., 2008, Pengolahan Limbah Cair Pupuk Urea dengan Menggunakan Proses Gabungan Nitrifikasi-Denitrifikasi dan Microalgae, Teknik Kimia Fakultas Teknik-Universitas Diponegoro, Semarang

[7]. Winarso, Lastyo., 2004, Optimasi Alat Pengolahan Limbah CAir 2nd Stage Hydrolizer dan

Gambar

Tabel 1. Syarat Mutu Pupuk Anorganik Campuran Cair
Tabel 3. Kandungan Unsur Hara Makro, Mikro dan Logam Berat Pada POC, LCU dan
Gambar 2 Kandungan Unsur Hara Mikro Pupuk Cair, dimana: (a) Kandungan Mn
Gambar 3 Kandungan Logam Berat  Pupuk Cair, dimana: (a) Kandungan Pb ; (b) Kandungan

Referensi

Dokumen terkait

menyerahkan modal mu da rabah kepada pihak ketiga secara mutlak, kerana pensyariatan mu da rabah merupakan pengecualian daripada kaedah syariah ( khil a f al- qiy a

Untuk menganalisis adanya pengaruh tidak langsung antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja SDM melalui disiplin kerja pada apotek PD.Sari Husada... Untuk menganalisis

Sebagai langkah untuk mendalami kajian mengenai penawaran rumah kedai di skim perumahan kawasan Skudai ataupun memantapkan lagi penggunaan hasil kajian ini, kajian lanjutan

Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah disajikan di atas, maka dapat diperoleh hasil penelitian bahwa keterampilan motorik kasar anak desa kelompok B rata-rata

Panjang kunci yang berbeda dan file yang sama tidak terlalu berpengaruh terhadap waktu dan memori yang digunakan pada proses enkripsi dan dekripsi, baik menggunakan kunci

Analisis regresi sederhana menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara dukungan orang tua dan kematangan karir pada siswa SMK program keahlian Tata Boga ( r

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan yang diterima oleh Kebun Benih Hortikultura Tohudan, Colomadu, Karanganyar, mengetahui faktor- faktor

Dengan konsep ini diharapkan produk lain yang ingin mensupport acara ini bisa tetap masuk untuk mempublikasikan produknya namun tetap dalam bentuk Program