• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN BOARD GAME SEBAGAI MEDIA PEM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERANCANGAN BOARD GAME SEBAGAI MEDIA PEM"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN BOARD GAME

SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

(2)

Latar Belakang

Dan

(3)

Nilai rata-rata siswa di Surabaya untuk kelas 1 SD pada

pelajaran IPA masih rendah di bandingkan dengan mata

pelajaran lain yang diajarkan.

Mata pelajaran IPA sangat penting untuk di ajarkan sejak

dini, karena Ilmu Pengetahuan Alam adalah sebuah dasar

dari pengetahuan untuk suatu kehidupan baik sekarang

ataupun mendatang.

Untuk anak usia kelas 1 SD masih belum bisa

meninggalkan bermain, karena anak usia kelas 1 SD

memiliki kecenderungan selalu ingin bermain dan ingin

tahu jika dibandingkan dengan cara yang biasa saja.

(4)

• Anak-anak cenderung kesulitan memahami pada mata pelajaran

IPA karena terlalu banyaknya teori dan kurangnya kreatifitas dari guru untuk melakukan pembelajaran yang lebih interaktif sehingga monoton dan anak-anak mudah bosan.

• Kurangnya media pembelajaran yang lebih interaktif sebagai

media pendamping dalam proses belajar mengajar, kebanyakan buku dari luar maupun dalam sekolah terlalu banyak tulisan dan kurangnya gambar yang menarik sehingga kurang menimbulkan suatu interaksi antara guru dengan murid dan juga murid dengan murid (interaksi anak dengan temannya) itu sendiri.

• Belum adanya media pembelajaran di sekolah yang di ikuti

dengan permainan agar anak lebih mudah mengerti pelajaran yang di ajarkan dan lebih tertarik untuk belajar, karena anak lebih tertarik untuk bermain daripada belajar.

(5)

- Anak-anak (Usia 6-8 tahun)

- Pendidikan Sekolah Dasar (Kelas 1)

- Tinggal di perkotaan

- Laki-laki dan perempuan

- SES orang tua minimal B

(6)

- Mainan (toys)

- Teman-teman sebaya

- Game PS/Komputer

- Komik/buku cerita

- Perlengkapan sekolah

- Film kartun

- Warna-warna cerah

- Mendengarkan music

- Bola (alat olahraga)

(7)

 Targetting

Menyukai belajar sambil bermain

Anak-anak yang aktif dan bersemangat ingin tau

Menyukai hal-hal baru, menarik, dan lucu untuk dimengerti anak

 Positioning

Media pembelajaran Boardgame Ilmu Pengetahuan Alam untuk anak SD kelas 1 sebagai alternatif pendukung pembelajaran di sekolah, dengan menggunakan materi yang sudah di sesuaikan yaitu menggunakan kurikulum tahun 2006, media ini menggunakan konsep bermain sambil belajar dengan pendekatan playful experience boardgame, dan mampu untuk meningkatkan motivasi dan efektivitas belajar di dalam kelas dan mampu meningkatkan kreatifitas anak

 USP (Unique Selling Point)

(8)
(9)

Produk yang akan dihasilkan nantinya adalah sebuah

Media Pembelajaran berbentuk Boardgame dengan

konten IPA sederhana sesuai dengan kurikulum kelas 1

SD. Tampilan dengan visual yang menarik dan diambil

dari kehidupan sehari-hari, agar pengguna dapat

dengan mudah memahami dan merasakan senangnya

belajar IPA, dan dapat lebih mengena mempelajari

pelajaran IPA di dalam kelas.

(10)
(11)

Pada media boardgame pembelajaran IPA ini terdiri dari:

Tiga macam papan/board, yaitu papan utama dengan ukuruan 50x50 cm, dua seri papan peraga (di sertai dengan pop up) dengan ukuran 48x35 cm dan papan pemain 30x21 cm.

 Dua seri kartu (setiap seri berjumlah 80 buah kartu soal, 80 buah kartu jawaban dan 8 buah kartu bonus) berukuran 10x6 cm,

terbagi atas empat jenis kartu yaitu kartu soal pertanyaan biasa, kartu gambar, kartu peraga dan kartu tahukah kamu (kartu bonus).

 Empat set kartu bangunan untuk masing-masing pemain, satu set kartu bangunan terdapat 6 buah kartu dengan ukuran

masing-masing 6x6 cm.

 Dua buah dadu 3x3x3 cm.

 Pion karakter, terdiri dari empat macam karakter dan pada setiap karakter mempunyai tiga seri kostum yang berbeda.

 Satu set uang 500 (108 lembar), 200 (81 lembar), 100 (54 lembar) dan 50 (27 lembar) masing-masing berukuran 9x4 cm.

(12)
(13)

Pada perancangan ini kombinasi warna yang akan digunakan

disesuaikan dengan karakteristik anak usia 6-7 tahun, dimana

anak pada usia tersebut rata-rata lebih menyukai warna-warna

cenderung cerah dan menyenangkan seperti yang terlihat pada

kombinasi warna playful dan fun. Dasar Kombinasi ini

merupakan kombinasi umum yang disukai anak-anak karena

warna terang dan hangatnya. Unsur-unsur warna yang

menampilkan sisi polos anak-anak serta keaktifan maupun

keceriaan.

(14)
(15)
(16)
(17)

Disini karakter terbagi atas dua jenis penokohan yaitu manusia

dan hewan. Diketahui bahwa anak-anak cenderung lebih

menyukai gaya gambar simple, lucu dan colorful seperti timmy

turner,

spongebob

squarepants,

serta

dora

the

explorer.

Dikarenakan

gaya

gambar

yang

simple

dan

tidak

rumit

memudahkan anak-anak untuk memahami karakter yang ada

serta dapat memancing imajinasi anak-anak.

(18)
(19)
(20)
(21)

Keempat karakter tersebut digunakan sebagai pion untuk

permainan boardgame “Euparia”, sehingga pemain bisa

memilih karakter sesuai dengan kesukaan pemain.

(22)

Board

(23)
(24)
(25)
(26)

Kartu

Kartu pada permainan ini adalah sebagai

bagian dari pembelajaran dimana terdapat

latihan soal berupa soal pertanyaan biasa, soal

gambar, soal peraga dan juga dilengkapi

(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)

Logo di sini digunakan sebagai label permainan pada

boardgame. Nama label yang digunakan adalah

“Euparia”. “Euparia” mengadaptasi dari kata-kata

“euforia” yang berarti bergembira, “Euparia” sendiri

memiliki kepanjangan yaitu “Edukasi IPA Ceria” yang

berarti belajar IPA dengan ceria dan hati riang

gembira.

(38)
(39)

Di dalam boardgame “Euparia” ini, dilengkapi

dengan beberapa media peraga untuk

membantu audiens dalam memecahkan soal

yang terdapat pada kartu soal peraga. Selain

itu peraga juga dapat digunakan sebagai

pengganti benda nyata untuk memperoleh

pengetahuan.

(40)

•Pergerakan roda pada sepeda

•Penerapan gerak meluncur

(41)

•Pergerakan siang dan malam

Media Peraga

(42)

Konsep Interaksi

Pembelajaran

Dalam media pembelajaran untuk anak usia kelas 1 SD harus

mencangkup tiga aspek dan tiga modalitas belajar yaitu visual (gambar), audio (diskusi), kinestetik (meragakan)

Visual (gambar): dalam permainan boardgame ini menggunakan kartu-kartu yang menggunakan pertanyaan dengan gambar-gambar yang menjelaskan materi yang diajarkan, juga dengan background gambar lingkungan di sekitar, dan menggunakan pion dengan gambar karakter kartun lucu untuk menarik minat anak untuk lebih senang dalam bermain sambil belajar.

(43)

Audio (diskusi): pada boardgame ini terdapat kartu-kartu tanya jawab yang ada pada materi yang di ajarkan pada pelajaran IPA, permainan ini dilakukan dengan lebih dari 1 kelompok (2-4 kelompok), 1 kelompok

terdapat 2-4 orang atau lebih, dengan 3 tipe kartu tebak gambar, pertanyaan, dan peragaan, kelompok tersebut dapat berdiskusi dan menjawab pertanyaan tersebut.

Contoh : terdapat pertanyaan “tukang bakso menggerakan gerobak, gerobak di gerakkan dengan cara?”

Kinestetik (meragakan): dalam boardgame ini terdapat 3 tipe kartu yaitu tebak gambar, pertanyaan, dan peragaan, dalam kartu tipe peragaan terdapat sebuah perintah untuk memperagakan sesuatu, atau

mempraktekan sesuatu, untuk menemukan jawaban pada soal-soal peraga yang ada pada materi pelajaran IPA.

Contoh : terdapat perintah “Ambilah dadu dan kelereng, lalu letakan dadu dan kelereng di meja, doronglah dadu dan kelereng secara

bersamaan, manakah benda yang sulit bergerak dan mudah bergerak?”

(44)

BAB V

(45)
(46)
(47)

Gedung, Jalanan

dan Pepohonan

(48)
(49)

Deck Uang

Elemen-Elemen Pada

(50)

Deck Kartu

Elemen-Elemen Pada

(51)
(52)
(53)
(54)
(55)

Referensi

Dokumen terkait

• Jika dua perlakuan tidak muncul secara bersama- sama dalam blok yang sama maka tidak mungkin menduga perbedaan pengaruh perlakuan.. • Dengan kata lain perbedaan pengaruh perlakuan

Disiplin kerja yang berarti kesediaan untuk mematuhi peraturan/ketentuan yang berlaku dalam lingkungan organisasi kerja masing-masing sehingga diharapkan dapat meningkatkan

Ayam bakar kalasan sambal merah Sayur campur cendawan hitam lemak putih bersama tempe. Ulam-ulaman dan sambal belacan Asam cuka Mumbai ikan tenggiri bersama pajeri nenas dengan

Penelitian ini berhasil menemukan: pertama, pada unsur-unsur intrinsik yang menunjukkan adanya hedonisme dalam novel Dan Hujan pun Berhenti karya Farida Susanty,

Walaupun dalam beberapa hasil analisis telah menunjukkan kategori baik seperti pada penilaian aktivitas guru, namun ada beberapa kriteria penilaian mendapat nilai dua, hal

Kepailitan sebagai salah satu sarana hukum pada pada hakikatnya tidak hanya bertitik tolak pada penyelesaian pembayaran utang kepada para kreditur – krediturnya

Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna terhadap keberadaan Laundry Sepatu yang ada Surabaya, penulis membuat sebuah Produk Tugas Akhir berupa Direktori

〔商法五〇九〕株式交換無効の訴えにおける名義書換未了の株主の 原告適格名古屋地裁平成二〇年三月二六日判決 来住野, 究Kishino,