PERANCANGAN BOARD GAME
SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
Latar Belakang
Dan
Nilai rata-rata siswa di Surabaya untuk kelas 1 SD pada
pelajaran IPA masih rendah di bandingkan dengan mata
pelajaran lain yang diajarkan.
Mata pelajaran IPA sangat penting untuk di ajarkan sejak
dini, karena Ilmu Pengetahuan Alam adalah sebuah dasar
dari pengetahuan untuk suatu kehidupan baik sekarang
ataupun mendatang.
Untuk anak usia kelas 1 SD masih belum bisa
meninggalkan bermain, karena anak usia kelas 1 SD
memiliki kecenderungan selalu ingin bermain dan ingin
tahu jika dibandingkan dengan cara yang biasa saja.
• Anak-anak cenderung kesulitan memahami pada mata pelajaran
IPA karena terlalu banyaknya teori dan kurangnya kreatifitas dari guru untuk melakukan pembelajaran yang lebih interaktif sehingga monoton dan anak-anak mudah bosan.
• Kurangnya media pembelajaran yang lebih interaktif sebagai
media pendamping dalam proses belajar mengajar, kebanyakan buku dari luar maupun dalam sekolah terlalu banyak tulisan dan kurangnya gambar yang menarik sehingga kurang menimbulkan suatu interaksi antara guru dengan murid dan juga murid dengan murid (interaksi anak dengan temannya) itu sendiri.
• Belum adanya media pembelajaran di sekolah yang di ikuti
dengan permainan agar anak lebih mudah mengerti pelajaran yang di ajarkan dan lebih tertarik untuk belajar, karena anak lebih tertarik untuk bermain daripada belajar.
- Anak-anak (Usia 6-8 tahun)
- Pendidikan Sekolah Dasar (Kelas 1)
- Tinggal di perkotaan
- Laki-laki dan perempuan
- SES orang tua minimal B
- Mainan (toys)
- Teman-teman sebaya
- Game PS/Komputer
- Komik/buku cerita
- Perlengkapan sekolah
- Film kartun
- Warna-warna cerah
- Mendengarkan music
- Bola (alat olahraga)
Targetting
Menyukai belajar sambil bermain
Anak-anak yang aktif dan bersemangat ingin tau
Menyukai hal-hal baru, menarik, dan lucu untuk dimengerti anak
Positioning
Media pembelajaran Boardgame Ilmu Pengetahuan Alam untuk anak SD kelas 1 sebagai alternatif pendukung pembelajaran di sekolah, dengan menggunakan materi yang sudah di sesuaikan yaitu menggunakan kurikulum tahun 2006, media ini menggunakan konsep bermain sambil belajar dengan pendekatan playful experience boardgame, dan mampu untuk meningkatkan motivasi dan efektivitas belajar di dalam kelas dan mampu meningkatkan kreatifitas anak
USP (Unique Selling Point)
•
Produk yang akan dihasilkan nantinya adalah sebuah
Media Pembelajaran berbentuk Boardgame dengan
konten IPA sederhana sesuai dengan kurikulum kelas 1
SD. Tampilan dengan visual yang menarik dan diambil
dari kehidupan sehari-hari, agar pengguna dapat
dengan mudah memahami dan merasakan senangnya
belajar IPA, dan dapat lebih mengena mempelajari
pelajaran IPA di dalam kelas.
Pada media boardgame pembelajaran IPA ini terdiri dari:
Tiga macam papan/board, yaitu papan utama dengan ukuruan 50x50 cm, dua seri papan peraga (di sertai dengan pop up) dengan ukuran 48x35 cm dan papan pemain 30x21 cm.
Dua seri kartu (setiap seri berjumlah 80 buah kartu soal, 80 buah kartu jawaban dan 8 buah kartu bonus) berukuran 10x6 cm,
terbagi atas empat jenis kartu yaitu kartu soal pertanyaan biasa, kartu gambar, kartu peraga dan kartu tahukah kamu (kartu bonus).
Empat set kartu bangunan untuk masing-masing pemain, satu set kartu bangunan terdapat 6 buah kartu dengan ukuran
masing-masing 6x6 cm.
Dua buah dadu 3x3x3 cm.
Pion karakter, terdiri dari empat macam karakter dan pada setiap karakter mempunyai tiga seri kostum yang berbeda.
Satu set uang 500 (108 lembar), 200 (81 lembar), 100 (54 lembar) dan 50 (27 lembar) masing-masing berukuran 9x4 cm.
Pada perancangan ini kombinasi warna yang akan digunakan
disesuaikan dengan karakteristik anak usia 6-7 tahun, dimana
anak pada usia tersebut rata-rata lebih menyukai warna-warna
cenderung cerah dan menyenangkan seperti yang terlihat pada
kombinasi warna playful dan fun. Dasar Kombinasi ini
merupakan kombinasi umum yang disukai anak-anak karena
warna terang dan hangatnya. Unsur-unsur warna yang
menampilkan sisi polos anak-anak serta keaktifan maupun
keceriaan.
Disini karakter terbagi atas dua jenis penokohan yaitu manusia
dan hewan. Diketahui bahwa anak-anak cenderung lebih
menyukai gaya gambar simple, lucu dan colorful seperti timmy
turner,
spongebob
squarepants,
serta
dora
the
explorer.
Dikarenakan
gaya
gambar
yang
simple
dan
tidak
rumit
memudahkan anak-anak untuk memahami karakter yang ada
serta dapat memancing imajinasi anak-anak.
Keempat karakter tersebut digunakan sebagai pion untuk
permainan boardgame “Euparia”, sehingga pemain bisa
memilih karakter sesuai dengan kesukaan pemain.
Board
Kartu
Kartu pada permainan ini adalah sebagai
bagian dari pembelajaran dimana terdapat
latihan soal berupa soal pertanyaan biasa, soal
gambar, soal peraga dan juga dilengkapi
Logo di sini digunakan sebagai label permainan pada
boardgame. Nama label yang digunakan adalah
“Euparia”. “Euparia” mengadaptasi dari kata-kata
“euforia” yang berarti bergembira, “Euparia” sendiri
memiliki kepanjangan yaitu “Edukasi IPA Ceria” yang
berarti belajar IPA dengan ceria dan hati riang
gembira.
Di dalam boardgame “Euparia” ini, dilengkapi
dengan beberapa media peraga untuk
membantu audiens dalam memecahkan soal
yang terdapat pada kartu soal peraga. Selain
itu peraga juga dapat digunakan sebagai
pengganti benda nyata untuk memperoleh
pengetahuan.
•Pergerakan roda pada sepeda
•Penerapan gerak meluncur
•Pergerakan siang dan malam
Media Peraga
Konsep Interaksi
Pembelajaran
Dalam media pembelajaran untuk anak usia kelas 1 SD harus
mencangkup tiga aspek dan tiga modalitas belajar yaitu visual (gambar), audio (diskusi), kinestetik (meragakan)
Visual (gambar): dalam permainan boardgame ini menggunakan kartu-kartu yang menggunakan pertanyaan dengan gambar-gambar yang menjelaskan materi yang diajarkan, juga dengan background gambar lingkungan di sekitar, dan menggunakan pion dengan gambar karakter kartun lucu untuk menarik minat anak untuk lebih senang dalam bermain sambil belajar.
Audio (diskusi): pada boardgame ini terdapat kartu-kartu tanya jawab yang ada pada materi yang di ajarkan pada pelajaran IPA, permainan ini dilakukan dengan lebih dari 1 kelompok (2-4 kelompok), 1 kelompok
terdapat 2-4 orang atau lebih, dengan 3 tipe kartu tebak gambar, pertanyaan, dan peragaan, kelompok tersebut dapat berdiskusi dan menjawab pertanyaan tersebut.
Contoh : terdapat pertanyaan “tukang bakso menggerakan gerobak, gerobak di gerakkan dengan cara?”
Kinestetik (meragakan): dalam boardgame ini terdapat 3 tipe kartu yaitu tebak gambar, pertanyaan, dan peragaan, dalam kartu tipe peragaan terdapat sebuah perintah untuk memperagakan sesuatu, atau
mempraktekan sesuatu, untuk menemukan jawaban pada soal-soal peraga yang ada pada materi pelajaran IPA.
Contoh : terdapat perintah “Ambilah dadu dan kelereng, lalu letakan dadu dan kelereng di meja, doronglah dadu dan kelereng secara
bersamaan, manakah benda yang sulit bergerak dan mudah bergerak?”