• Tidak ada hasil yang ditemukan

teori pertumbuhan ekonomi kontemporer rev 2 0

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "teori pertumbuhan ekonomi kontemporer rev 2 0"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Teori Pertumbuhan

Ekonomi Kontemporer

(2)

Overview

Endogenous Growth

Coordination Failure

Multiple Equilibria

The Big Push

(3)

Motivasi Munculnya Teori Pertumbuhan

Baru

Lahir dari ketidakpuasan dengan teori pertumbuhan

tradisional.

Teori pertumbuhan baru memberikan kerangka untuk

menganalisis pertumbuhan terus-menerus dalam

pendapatan nasional yang ditentukan dalam sistem bukan oleh kekuatan eksternal.

(4)

Tujuan Teori Pertumbuhan Baru

Menjelaskan perbedaan tingkat pertumbuhan antar

negara

Menjelakan lebih lanjut tentang pertumbuhan yang

(5)

Keterbelakanagan dan Kegagalan

Koordinasi

Melengkapi ketika tindakan yang dilakukan oleh salah satu

agen meningkatkan insentif bagi agen lainnya untuk mengambil tindakan serupa. Keputusan saling

memperkuat.

Sebuah kegagalan koordinasi terjadi ketika

(6)

Kegagalan koordinasi model menyoroti fakta bahwa dalam

rangka untuk mendapatkan keberlangsungan

pembangunan berkelanjutan, beberapa hal harus bekerja cukup baik secara bersamaan.

Agar investasi menjadi menguntungkan bagi agen individu,

sejumlah besar agen lain harus melakukan investasi.

Ketidakmampuan untuk mengkoordinasikan upaya-upaya

(7)

Underdevelopment trap

Suatu daerah tetap terjebak pada tingkat subsisten karena kegagalan koordinasi.

Role of Government

Jelas ada peran pemerintah dalam mengkoordinasikan investasi bersama. Intervensi pemerintah yang mendalam diperlukan untuk menggerakkan

perekonomian ke ekuilibrium disukai. Di sisi lain, kebijakan pemerintah yang buruk dapat mengakibatkan perekonomian bergerak ke equlibrium buruk.

Underinvestment in New Technologies

(8)

Keynes

Dalam bukunya Economic Possibilities for Our Grand Children”, Keynes mengemukakan syarat pokok kemajuan ekonomi, yaitu:

Kemampuan kita mengendalikan penduduk;Kebulatan tekad menghindari perang dan

perselisihan sipil;

Kemauan untuk mempercayai ilmu

pengetahuan, mempedomani hal-hal yang

benar-benar sesuai dengan ilmu pengetahuan; dan

Tingkat akumulasi yang ditentukan oleh

(9)

Keynes menganggap kapitalisme sebagai

suatu mekanisme yang mempunyai

kekenyalan dan daya adaptasi yang besar

dalam membentuk dirinya sendiri menurut

keadaan.

Keynes membangun teori kebangkrutan

kapitalisnya (stagnasi jangka panjang)

berdasarkan over-produksi umum, konsumsi

rendah yang kronis dan merosotnya efisiensi

marginal modal di masa depan.

Sebagai penyelesaiannya Keynes

(10)

O-Ring Theory (Kremer)

Teori ini menjelaskan tidak hanya eksistensi

jebakan kemiskinan, namun juga alasan

mengapa negara terjerat dalam jebakan.

Teori ini membuat model produksi dengan

(11)
(12)

Implikasi Teori O-Ring

Perusahaan akan cenderung mempekerjakan karyawan yang

mempunyai ketrampilan serupa

karyawan yang mempunyai ketrampilan lbh tinggi akan

mendapatkan upah yang lebih tinggi

Karena kenaikan upah berdasarkan q (kualitas pekerja), maka upah

akan semakin tinggi di negara-negara maju

Pekerja dapat meningkatkan keterampilannya dengan investasi SDM

dengan melihat perilaku pekerja lain.

Pekerja dapat terjebak pada produktivitas yang rendah, karena efek

O-Ring antar perusahaan dan didalam perusahaan.

Efek O-Ring akan berdampak terhadap kemandegan (bottleneck)

yang mempunyai dampak ganda terhadap produksi yang lain

Kemandegan akan berpengaruh terhadap insentif pekerja untuk

(13)

Big Push Theory

(Paul Rosenstein-Rodan)

Kegagalan pasar dapat menimbulkan kebutuhan

akan perekonomian yang terencana dan juga

kebutuhan akan berbagai upaya yang dicetuskan oleh kebijakan publik, agar proses pembangunan ekonomi yang panjang dapat berjalan atau

dipercepat.

Sebuah model yang menunjukan bagaimana kegagalan pasar

dapat menimbulkan kebutuhan akan perekonomian yang terencana dan juga kebutuhan akan berbagai macam upaya yang dicetuskan oleh kebijakan publik, agar proses

(14)
(15)

Asumsi

The Big Push

1.

Faktor produksi

2.

Pembayaran faktor produksi

3.

Teknologi

4.

Permintaan domestik

5.

Penawaran dan permintaan internasional

(16)

Kasus yang Memerlukan

The Big Push

1.

Efek internasional

2.

Efek urbanisasi

3.

Efek infrastruktur

(17)

Schumpeter

Inovation

entrepeneur

(18)

4-18

Mengapa masalah kegagalan koordinasi

tidak dapat diselesaikan oleh

super-enterprenuer

?

1.

Kemungkinan kegagalan pasar modal

2.

Biaya kelembagaan

3.

Kegagalan komunikasi

(19)

Multiple Equilibria: A Diagrammatic

Approach

Umumnya, model ini dapat digambarkan dengan grafik

fungsi S-berbentuk dan garis 45 º

Equilibria adalah:

Stabil saat fungsi melintasi garis º 45 dari atas

(20)
(21)

4-21

Kritik Terhadap

Multiple Equilibria

Tidak efisien keuntungan dari jabatan

Perilaku dan norma hubungan

(22)

Growth Diagnostics Framework (The

Hausmann-Rodrik-Velasco)

Fokus pada hambatan terbesar dari suatu

negara dalam pertumbuhan ekonomi

Istilah “one size fits all” dalam kebijakan

ekonomi tidak berlaku

Dibutuhkan riset yang hati-hati dan

(23)

Hausmann-Rodrik-Velasco

(24)
(25)

The Hausmann-Rodrik-Velasco Growth

Diagnostics Framework

(26)

Konsepsi Teori

 Masyarakat tetap melakukan sesuatu yang tidak efisien karena hal tersebut meruakan suatu hal yang rasional untuk dilakukan

 Maksud dari teori pemabangunan ekonomi adalah untuk untuk menemukan kebijakan yang efektif untuk dilaksanakan

 Peran pemerintah yang potensial da hambatan terhadap efektifitas peran tersebut

 “Pemerintah gagal, meskipun dalam iklim demokrasi, seperti

(27)

Studi Kasus: China

Sejak tahun 1978-2004, perekonomian Cina

tumbuh rata-rata 9% per tahun.

Pendapatan per kapita Cina pada tahun

(28)

Kesuksesan Cina

Cina juga telah berhasil mengurangi tingkat

kemiskinan (260 juta tahun 1978 menjadi 42 juta

tahun 1998).

World Bank memperkirakan jumlah penduduk

(29)

Ekspor produk manufaktur merupakan kunci bagi

pertumbuhan yang dialami oleh Cina.

Cina telah mengadopsi kebijakan yang telah mendorong

ekspor produk-produk yang membutuhkan keterampilan dan teknologi.

Sebagian besar pertumbuhan Cina berasal dari

pembangunan kota-kota pinggiran dan

(30)

Privatisasi perusahaan milik negara jarang terjadi

dibandingkan dengan negara berkembang lainnya.

Ketika di negara berkembang lain mengalami

transisi, perusahaan milik negara (BUMN) dijual

cepat kepada investor swasta, maka di Cina

(31)

Pada akhir 1980an, pusat pertumbuhan regional beralih ke

Cina, para investor mulai melakukan investasinya ke Cina dalam jumlah yang sangat besar karena tertarik dengan pasar yang memiliki konsumen lebih dari 1 miliar.

Cina menawarkan tenaga kerja murah berketerampilan

(32)

Kesimpulan

 Keajaiban Asia Timur bukan merupakan sebuah

keberuntungan akibat faktor-faktor lokal.

 Terdapat hal yang membatasi kemampuan negara

berkembang lainnya untuk menyaingi kesuksesan yang dialami Cina.

 Negara berkembang lainnya itu tidak hanya berbeda secara

geografis, demografi, institusi, dan daya tarik bagi investor asing.

 Tetapi juga investasi yang banyak lari ke Cina sehingga tetap

tidak mampu bersaing dengan Cina karena Cina telah berhasil mengombinasikan upah yang rendah dan keahlian serta

Referensi

Dokumen terkait

Yang menarik dalam proses justifikasi pengetahuan ini ialah, kepercayaan (pengetahuan-yang-dipercaya) itu dapat saja mempeorleh dukungan atau penolakan dari kondisi mental

Hasil penelitian adalah: (1) Terjadi peningkatan rata-rata aktivitas siswa dari siklus I sampai siklus III dengan nilai rata – rata aktivitas siswa pada siklus

5.2.3 Untuk peneliti selanjutnya, selain menggunakan hasil penelitian ini sebagai referensi sebaiknya membandingkan hubungan antara status identitas vokasional dengan

Hanya dengan menampilkan universalisme dalam ajarannya dan kosmopolitanisme dalam sikap hidup para pemeluknya, Islam akan mampu memberikan perangkat sumberdaya manusia

Jika anda ingin merubah Port yang digunakan kita bisa konfigurasi di file sshd_config, caranya masuk ke folder cd /etc/ssh lalu ketikkan nano sshd_config atau

Hal ini sedikit berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa pasien asma perokok aktif di Indonesia merokok sebanyak 11 – 20 batang per hari (60,63%)

ilm u filantropi, diperlukan suatu kajian yang m endalam i lebih jauh ten tang faktor peran budaya dalam arti kata yang am at luas.. serta sebagai derivatif/turunan dari faktor

yaitu peserta didik kelas X AKL 2, Data tes hasil belajar ini berupa data kuantitatif, yang akan dianalisa dengan analisa statistik atau metode statistik. yaitu