• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Perusahaan Kimia Farma. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Perusahaan Kimia Farma. docx"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS INFORMASI KEUANGAN PT Kimia Farma Tbk

Disusun Oleh :

Bernanda Widya Santoso ( 20130420404 )

Tegar Pamungkas ( 20130420426 )

Allisa Mutiara Putri ( 20130420405 )

Hesty Aprillia ( 20130420423 )

Dita Permata ( 20130420420 )

Intan Hartin Safitri ( 20130420392 )

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

(2)

BAB I 1.1 Pendahuluan

Pengertian analisis laporan keuangan (financial statement analysis) menurut Soemarso (2006:430), adalah hubungan antara suatu angka dalam laporan keuangan dengan angka lain yang mempunyai makna atau dapat menjelaskan arah perubahan (trend) suatu fenomena. Menganalisis laporan keuangan, berarti melakukan suatu proses untuk membedah laporan keuangan ke dalam unsur-unsurnya, menelaah masing-masing unsur tersebut, dan menelaah hubungan antara unsur-unsur tersebut dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan tersebut (Dwi Prastowo, 2002:52).

Untuk membantu pembaca dalam menafsirkan data bisnis, laporan keuangan biasanya dalam bentuk komparatif. Laporan komparatif adalah laporan keuangan yang disajikan berdampingan untuk dua tahun atau lebih (Simamora, 2003:515). Melalui laporan keuangan akan dapat dinilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya, struktur modal perusahaan, distribusi aktivanya, keefektifan penggunaan aktiva, hasil usaha/ pendapatan yang telah dicapai, beban-beban tetap yang harus dibayar, serta nilai-nilai buku tiap lembar saham perusahaan yang bersangkutan.

1.2 Profil Perusahaan

1.2.1 Kimia Farma

(3)

diubah menjadi Perseroan Terbatas, sehingga nama perusahaan berubah menjadi PT Kimia Farma (Persero).

1.2.2 Kalbe Farma 1.2.3

1.2.4 1.2.5

1.2.6 1.2.7 1.2.8 1.2.9

1.2.10 Sejarah Kalbe Farma diawali dari garasi pendiri Perseroan tahun 1966 sebagai perusahaan produk farmasi dengan prinsip-prinsip dasar: inovasi, merek yang kuat dan manajemen prima. Dengan pedoman “Kalbe Panca Sradha” sebagai nilai dasar Perseroan, Kalbe berhasil meraih pertumbuhan yang solid dan mencatatkan sebagai perusahaan publik tahun 1991 di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia).

(4)

1.2.12 1.2.13

1.2.14 Peran Perusahaan dalam bidang farmasi dan kesehatan semakin penting dalam memproduksi obat-obat esensial untuk kesehatan masyarakat. Pada tanggal 11 Juli 1981 status Perusahaan berubah menjadi badan hukum berbentuk Perusahaan Umum Indonesia Farma (Perum Indofarma). Status Perusahaan kembali berubah pada tahun 1996 menjadi PT Indofarma (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP) No. 34 tahun 1995 dengan akta pendirian berdasarkan Akta No. 1 tanggal 2 Januari 1996 yang diubah dengan Akta No. 134 tanggal 26 Januari 1996. Pada tanggal 17 April 2001 PT Indofarma (Persero) Tbk melakukan penawaran saham perdana di Bursa Efek Indonesia dengan kode “INAF”.

1.2.15

1.3 Analisis Pesaing Perusahaan KIMIA FARMA TBK

1.3.1 Perusahaan yang menjadi pesaing perusahaan PT Kimia Farma Tbk adalah PT. Kalbe Farma Tbk dan PT IndoFarma Tbk, karena PT. Kalbe Farma Tbk dan PT IndoFarma Tbk sama – sama bergerak dalam bidang yang sama yaitu dalam bidang “ Industri Farmasi “.

(5)

sebesar Rp 2.471.939.548.890. Sementara PT IndoFarma Tbk memiliki total asset yang jauh lebih kecil dari perusahaan lainnya, yaitu sebesar Rp 1.294.510.669.195.

1.3.3 Hal yang paling disorot oleh masyarakat umum adalah jumlah Laba Bersih yang dihasilkan oleh perusahaan. Kalbe Farma Tbk yang menjadi market leader mempunyai jumlah laba bersih yang paling besar yaitu sebesar Rp. 1.970.452.449.686. Kimia Farma Tbk menempati posisi kedua dengan total Laba Bersih sebesar Rp. 215.642.329.977. Sedangka PT IndoFarma Tbk menempatai posisi teredah dari ketiga perusahaan ini yaitu karena PT IndoFarma Tbk mengalami kerugian bersi sebesar Rp. 51.222.595.303.

1.4 Analisis Perusahaan Terhadap 4 Indikator Ekonomi

1.4.1 Secara sederhana, indikator ekonomi dapat dianggap sebagai bagian dari informasi yang mencerminkan apa yang sedang terjadi dalam perekonomian, biasanya skala ekonomi makro. Perekonomian sebuah negara mirip makhluk hidup, yang selalu bergerak terdorong oleh perilaku pelaku dan obyek ekonomi. Karena jumlah pelaku dan obyek sangat banyak, maka akan sulit untuk memahami apa yang terjadi dalam sebuah perekonomian. Dengan bantuan dari berbagai indikator ekonomi, investor akan lebih mampu menafsirkan kemungkinan investasi saat ini atau masa depan dan menilai kesehatan ekonomi secara keseluruhan. Semua investor, terutama mereka yang berinvestasi terutama pada efek pendapatan tetap, khawatir tentang inflasi, salah satu inditator utama perekonomian.

1.4.2 1.4.3 1.4.4

1.4.5 Ada empat Indikator Ekonomi yaitu :

1.4.6 GDP ( Gross Domestic Product ) 1.4.7 Inflasi

1.4.8 Kurs

1.4.9 Suku Bunga Bank 1.4.10 1.4.1 GDP ( Gross Domestic Product )

(6)

dengan daya beli masyarakat yang tinggi, akan membuat perusahaan lebih untung karena produk – produk perusahaan akan lebih banyak terjual.

1.4.12 Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2013 tercatat sebesar 5.78% mengalami pelambatan dibandingkan dengan tahun 2012 yang mencapai 6.11%, Bank Indonesia menilai bahwa perlambatan ekonomi Indonesia tidak terlepas dari pengeruh kebijakan stabilitas yang dilakukan pemerintah dan bank Indonesia untuk membwaapertumbuhan ekonomi kearah yang lebih sehat dan seimbang.

1.4.13 1.4.2 Inflasi

1.4.14 Inflasi adalah angka yang mengukur tingkat harga barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen. Angka inflasi yang tinggi, yang ditunjukan dengan naiknya harga-harga barang, biasanya akan mendorong BI untuk menaikan suku bunga. Dengan adanya kenaikan suku bunga tersebut akan menyebabkan daya beli masyarakat turun, maka perusahaan akan mendapat keuntungan yang lebih rendah apabila terjadi inflasi.

1.4.15 Tingkat Inflasi pada tahun 2013 mencapai 8,38%. Hal ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari tahun 2012 yang hanya mencapai 4,30%. Faktor utama yang menyebabkan kenaikan tingkat inflasi ini adalah adanya kenaikan harga BBM bersubsidi yang cukup signifikan.

1.4.16 1.4.3 Kurs

1.4.17 Hampir semua atau mayoritas bahan baku produk produk PT Kimia Farma Tbk di dapatkan dari impor, maka kurs akan sangat berpengaruh terhadap keuntungan perusahaan . Apabila Rupiah menguat terhadap dollar, maka hal ini akan menguntungkan perusahaan, sebaliknya apabila Rupiah melemah terhadap Dollar makan hal ini tidak bagus untuk perusahaan.

(7)

mereka butuhkan. Namun, di sisi lain, perusahaan akan mengalami keuntungan saat mereka mengekspor produknya ke anak perusahaan yang berada di luar negeri.

1.4.4 Suku Bunga bank

1.4.19 Suku bunga berpengaruh pada tingkat pengembalian pinjaman dari bank. Suku bunga bank akan sangat berpengaruh pada dana yang dipinjam oleh perusahaan. Karena saat bunga rendah perusahaan akan menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi di banding saat suku bunganya tinggi.

1.4.20 Suku bunga perusahaan pada tahun 2013 mencapai 7,50%. Ini mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 5,75%.

1.4.21

1.5 Analisis S.W.O.T ( Strenght Weakness Opportunity Treath )

1.4.22 Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang harus diingat baik-baik oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang cespleng bagi masalah-masalah yang dihadapi oleh organisasi.

1.4.23 1.4.24 1.4.25 1.4.26

1.5.1 Analisis Strenght dan Weakness 1.4.27

1.4.28 N

1.4.29 Faktor-faktor internal perusahaan

a. Kekuatan (Strenght)

b. Kelemahan (Weakness)

1.4.30 1

1.4.31 Sumber daya

manusia 1.4.32 Apotek Kimia

Farma

dipimpin oleh tenaga

Apoteker yang

(8)

bekerja full timer sehingga dapat melayani informasi obat dengan baik 1.4.34

2

1.4.35 Fasilitas 1.4.36 Menyediakan pelayanan lain, misalnya praktek dokter,

optik, dan

pelayanan OTC (swalayan) serta pusat pelayanan informasi obat

1.4.37

1.4.38 3

1.4.39 Produk 1. Banyak produk

kimia farma

menjadi inovator dengan

mengembangkan obat-obatan serta

rumusan baru

kimia baik dengan kemampuan sendiri maupun melalui aliansi strategis

dengan mitra

internasional dan banyak

menghasilkan produk-produk baru yang berbasis teknologi tinggi

2. Obat generik

1.4.40 Variasi

Kemasan obat generik

memiliki

penilaian yang negatif,

sehingga managemen perusahaan harus melakukan tindakan untuk menarik

perhatian

(9)

adalah salah satu produk farmasi yang kompetitif karena memiliki keunggulan yaitu harga lebih murah dan memiliki kualitas yang sama

harga obat

paten/merek

dagang pertamanya

1.4.41

1.4.42

1.4.43 4

1.4.44 Pemasaran 1.4.45 Kebijakan memasyarakatk

an dan

memasarkan obat generik yang dilakukan oleh

perusahaan juga sejalan dengan

meningkatnya jumlah

permintaan konsumen akan obat secara keseluruhan yang mencapai

9,93% per

kapita, serta 92% potensi pasar bisnis industri farmasi di Indonesia

(10)

masih belum terpenuhi. Hal tersebut

menjadi

peluang bisnis yang kompetitif

bagi 200

industri farmasi yang ada di Indonesia termasuk PT. Kimia Farma Tbk. untuk lebih

mengembangka n obat generik sehingga

mampu

memiliki daya saing strategis

dan dapat

meningkatkan kemampu labaan. Guna mengantisipasi persaingan bisnis yang kompetitif di pasar industri farmasi

(11)

manajemen PT. Kimia Farma Tbk. harus mengupayakan untuk

menerapkan strategi bersaing. 1.4.47

5

1.4.48 Citra perusahaan

1.4.49 340 apotek yang tersebar diseluruh tanah

air yang

memimpin pasar dibidang perapotikan dengan penguasaan pasar

1.4.50

1.4.51 1.4.52 1.4.53 1.4.54 1.4.55 1.4.56 1.4.57 1.4.58 1.4.59 1.4.60 1.4.61 1.4.62

1.5.2 Analisis Opportunity dan Threat 1.4.63

1.4.64 1.4.65 N

1.4.66 Faktor-faktor eksternal perusahaan

a. Peluang (Opportunity)

b. Ancaman (Threat)

1.4.67 1

1.4.68 Kondisi perekonomian

1.4.69 1.4.70 Adanya krisis

(12)

menyebabkan daya beli obat rakyat Indonesia menurun

sehingga mengancam kelangsungan hidup industri farmasi nasional terutama untuk pasar lokal 1.4.71

2

1.4.72 Persaingan 1.4.73 1. Sistem Legal belum

dapat

menanggulangi obat palsu secara efektif sehingga harga obat menjadi lebih sulit dikontrol

2. Semakin luasnya pasar yang ingin dicapai, yaitu menembus pasar internasional akan semakin meningkat pula pesaing-pesaing bisnis farmasi

1.4.74 3

1.4.75 Kebijakan pemerintah

1.4.76 Kebijakan memasarkan obat generik yang dilakukan oleh

perusahaan dan meningkatnya

(13)

jumlah permintaan konsumen akan obat secara

1.4.79 Selera konsumen

1.4.80 Besarnya penduduk Indonesia dan masih

rendahnya konsumsi obat perkapita menyebabkan pasar potensial

yang bisa

dikembangkan.

1.4.81

1.4.82

1.5.3 Matriks SWOT

1.4.83

1.4.102 Strenght (S) 1.4.103

1. Apotek Kimia Farma dipimpin oleh tenaga

Apoteker yang

bekerja full timer

sehingga dapat

melayani informasi obat dengan baik 2. Menyediakan

pelayanan lain, misalnya praktek dokter, optik, dan

pelayanan OTC

1.4.106 Weaknesss (W)

1. Variasi Kemasan obat generik memiliki

penilaian yang

negatif, sehingga managemen

perusahaan harus melakukan tindakan

untuk menarik

(14)

1.4.96 1.4.97 1.4.98 1.4.99 1.4.100

1.4.101 EFAS

(swalayan) serta pusat pelayanan informasi obat

3. Banyak produk kimia

farma menjadi

inovator dengan mengembangkan obat-obatan serta rumusan baru kimia

baik dengan

kemampuan sendiri

maupun melalui

aliansi strategis

dengan mitra

internasional dan banyak menghasilkan produk-produk baru

yang berbasis

teknologi tinggi 4. 340 apotek yang

tersebar diseluruh tanah air yang

memimpin pasar

dibidang perapotikan dengan penguasaan pasar

5. Obat generik adalah salah satu produk

farmasi yang

kompetitif karena memiliki keunggulan yaitu harga lebih murah dan memiliki kualitas yang sama

harga obat

(15)

paten/merek dagang pertamanya

1.4.104 1.4.105 1.4.108 Opportunoty

(O) 1. Kebijakan

memasarkan obat

generik yang

dilakukan oleh

perusahaan dan

meningkatnya jumlah permintaan konsumen akan obat secara keseluruhan masih belum terpenuhi 2. Besarnya penduduk

Indonesia dan masih rendahnya konsumsi

obat perkapita

menyebabkan pasar potensial yang bisa dikembangkan.

1.4.109 Strategi S – O

1. Memasarkan obat

generik yang

merupakan salah satu produk farmasi yang kompetitif karena memiliki harga yang murah dan kualitas yang baik sehingga permintaan terpenuhi. 2. Menyediakan

pelayanan lain, misalnya praktek dokter, optik, dan

pelayanan OTC

(swalayan) serta pusat pelayanan informasi obat sehingga pasar

potensial bisa

dikembangkan

dengan baik

walaupun sebagian

penduduk masih

rendah dalam

mengkonsumsi obat. 1.4.110

1.4.111 Strategi W – O 1. Perusahaan

memperbaiki

kemasan produk obat

generik dan

melakukan kebijakan memasarkan produk tersebut sehingga meningkatkan

permintaan konsumen.

1.4.112Threat (T)

1. Adanya krisis

ekonomi

menyebabkan daya

1.4.113Strategi S – T 1. Memperkenalkan

obat generik generik

yang merupakan

1.4.114Strategi W- T 1. Mengecamkan pada

(16)

beli obat rakyat Indonesia menurun sehingga mengancam kelangsungan hidup industri farmasi nasional terutama untuk pasar lokal 2. Sistem Legal belum

dapat menanggulangi obat palsu secara efektif sehingga harga obat menjadi lebih sulit dikontrol

3. Semakin luasnya pasar yang ingin

dicapai, yaitu

menembus pasar

internasional akan semakin meningkat pula pesaing-pesaing bisnis farmasi

salah satu produk

farmasi yang

kompetitif karena memiliki harga yang murah dan kualitas yang baik sehingaa meningkatkan daya beli rakyat indonesia setelah adanya krisis ekonomi.

2. Memberikan kesan

pada konsumen

bahwa PT. Kimia Farma tidak pernah membuat obat palsu sehingga citra produk dimata konsumen

menjadi baik

sehingga harga obat menjadi mudah untuk dikontrol.

3. Memperluas apotek-apotek yang tersebar di seluruh indonesia sehingga mampu

menembus pasar

internasional, lagi pula PT. Kimia Farma telah memimpin pasar dibidang perapotikan dengan penguasaan pasar terbesar di indonesia.

merupak obat palsu dan memperbaiki kemasan sehingga kelangsungan hidup industri farmasi dapat dipertahankan.

(17)

1.4.117

1.6 Analisis Strategi Perusahaan

1.4.118 Dengan menggunakan matrik SWOT diperoleh strategi bersaing obat generik sebagai berikut:

1.6.1. Strategi yang memanfaatkan seluruh potensi kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Jenis strategi-strategi alternatif yang masuk ke dalam kelompok ini terdiri dari; menerapkan strategi penetrasi pasar, menggunakan saluran distribusi yang telah establish.

1.6.2. Strategi yang bertujuan untuk memperkecil kelemahan internal perusahaan dan memanfaatkan peluang-peluang eksternalnya. Jenis strategi yang masuk kedalam kelompok ini adalah menerapkan strategi keunggulan biaya.

1.6.3. Strategi yang berusaha menggunakan kekuatan-kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternalnya. Jenis strategi yang masuk kedalam kelompok ini terdiri dari ; strategi pengembangan produk dan pembuatan perencanaan berupa peta arsitektur informasi obat generik.

1.6.4. Strategi bertahan yang diarahkan guna mengurangi kelemahan-kelemahan internal serta menghindari ancaman-ancaman lingkungannya. Jenis strategi yang termasuk kelompok ini adalah strategi promosi yang efektif.

1.4.119 Berdasarkan strategi bersaing yang disusun menggunakan matrik SWOT, maka selanjutnya ditetapkan rencana implementasi strategi yang didukung oleh aktivitas-aktivitas pendukungnya baik teknis maupun sumber daya manusia berikut rencana tindakannya.

1.4.120 Upaya memperbaiki persepsi konsumen terhadap kualitas obat generik serta mengembangkan strategi-strategi alternatif yang disusun dalam aktualisasi pelaksanaannya harus diterapkan dan dilakukan secara terintegrasi satu dengan yang lainnya sehingga memungkinkan dihasilkannya suatu strategi yang mampu menghadapi persaingan bisnis obat generic.

(18)

1.7 Prospek

1.4.125 Kimia Farma memilih strategi bisnis hulu-hilir, dimana perusahaan ini bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan yang terintegrasi, yaitu: industri, marketing,distribusi, ritel, laboratorium klinik, dan klinik kesehatan. Kimia Farma terus melakukan transformasi bisnis dengan mengembangkan berbagai layanan sector kesehatan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat mendapatkan akses layanan pemeriksanaan kesehatannya. Perluasan jaringan layanan merupakan bagian untuk memenangkan persaingan dalam merebut pasar farmasi nasioanal seiring dengan berlakunya Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) pada tahun 2014 nanti.

1.4.126 Salah satu cara perluasan jaringan yang dilakukan oleh PT Kimia Farma (Persero) Tbk adalah melalui PT Kimia Farma Apotek (KFA) yang mendekatkan dan memberikan layanan terbaik kepada masyarakat. Sepanjang 2012 sebanyak 30 apotek dan 100 klinik baru telah dibuka di berbagai kota di Indonesia. Langkah ini, sebagai bagian dari upaya Kimia Farma untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia yang menginginkan pelayanan yang praktis, efisien, dan efektif dalam berbagai aktivitasnya, termasuk dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Konsep One Stop Healthcare Solution (OSHS) merupakan salah satu layanan dengan konsep modern yang diberikan oleh Kimia Farma.

1.8 Risiko

1.4.127 Menyediakan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat khususnya bidang industri kimia, farmasi, biologi, kesehatan, industri makanan serta minuman, dan mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

1.4.128 Sebagaimana halnya dengan bidang-bidang usaha lainya, bidang usaha yang dilakukan Perusahaan juga tidak terlepas dari risiko yang disebabkan oleh berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perusahaan. Berkaitan dengan hal ini, Perusahaan berupaya meminimalkan risiko dengan melakukan pengamatan yang seksama terhadap risiko tersebut. Menurut Manajemen, risiko-risiko usaha yang mungkin dihadapi Perusahaan adalah sebagai berikut:

(19)

1.4.130

1.8.1 Risiko perubahan mata uang depresiasi nilai rupiah terhadap valuta asing 1.8.2 Risiko pasokan bahan baku

1.8.3 Risiko persaingan usaha 1.8.4 Risiko perekonomian

1.8.5 Risiko kegagalan pengembangan usaha (Investasi) 1.8.6 Risiko pemalsuan obat

1.8.7 Risiko produk rusak

1.8.8 Risiko pemogokan karyawan 1.8.9 Risiko dampak lingkungan

1.4.131

1.4.132 1.4.133 1.4.134 1.4.135 1.4.136 1.4.137 1.4.138 1.4.139 1.4.140 1.4.141 1.4.142 1.4.143 1.4.144 1.4.145 1.4.146 1.4.147 1.4.148 1.4.149

(20)

2.1 Analisis Komperatif

1.4.151 Analisis komparatif adalah teknik analisis yang dilakukan dengan cara membuat perbandingan antar elemen (laporan keuangan) yang sama untuk beberapa periode yang berurutan. Tujuan analisis komparatif adalah untuk mempe-roleh gambaran tentang arah dan kecenderungan (tendensi) tentang perubahan yang mungkin akan terjadi pada setiap elemen laporan keuangan di masa yang akan datang. Informasi hasil analisis komparatif bermanfaat untuk memperediksi tentang kemungkinan yang akan terjadi pada setiap elemen laporan keuangan di masa yang akan datang.

1.4.152

1.4.153 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN KOMPERATIF 1.4.154

1.4.155 PT Kimia Farma Tbk. Laba Rugi.

1.4.156 1.4.157 201

3

1.4.158 201 2

1.4.159 Ju mlah

1.4.160 Persen

1.4.161

Penjualan Bersih

1.4.162 Penjualan

1.4.167

Usaha 1.4.177 1.4.178 1.4.179 1.4.180

1.4.181

(21)

0)

Lain-Lain 1.4.192 1.4.193 1.4.194 1.4.195

1.4.196 Beban Bunga dan Provisi Bank] Investasi

1.4.202 uang asing-Bersih

1.4.207

1.4.211 Lain-Lain Bersih

1.4.212

Jumlah Penghasila n ( Beban ) Lain-Lain

(22)

1.4.226 Beban ( Manfaat )

Pajak 1.4.227 1.4.228 1.4.229 1.4.230

1.4.231 Pajak Tangguhan

1.4.237

BERSIH SETELAH PAJAK

1.4.252 PT. KALBE FARMA Tbk Laba Rugi

1.4.253 1.4.254 20

13 1.4.255 1220 1.4.256mlahJu

1.4.257 Perse

1.4.258

Penjualan Bersih

1.4.259 Penjualan

1.4.264

Usaha 1.4.274 1.4.275 1.4.276 1.4.277

1.4.278

Penjualan

(23)

1.4.283 Umum

Penelitian dan

Jumlah Beban

Lain-Lain 1.4.304 1.4.305 1.4.306 1.4.307

1.4.308 Beban Bunga dan Provisi Bank] Investasi

1.4.314 uang asing-Bersih

1.4.319 Penjualan Aset Tetap

1.4.324

1.4.328 Lain-Lain Bersih

1.4.329

Jumlah Penghasila n ( Beban ) Lain-Lain

(24)

1.4.338 LABA BERSIH SEBELUM BEBAN

Pajak 1.4.344 1.4.345 1.4.346 1.4.347

1.4.348 Beban

BERSIH SETELAH PAJAK

1.4.359 PT. INDOFARMATbk Laba Rugi.

1.4.360 1.4.361 20

13 1.4.362 20

12 1.4.363 Ju

1.4.365 Penjualan Bersih

1.4.366 Penjualan

1.4.371

15) 1.4.37426.87%

1.4.375 LABA

5) 1.4.379-8.24% 1.4.380 Beban

Usaha 1.4.381 1.4.382 1.4.383

1.4.384

1.4.385 Penjualan

1.4.386

4) 1.4.38926.01% 1.4.390 Umum

dan

Administrasi

1.4.391

8) 1.4.39426.29% 1.4.395 Kerugian

(keuntungan) lain-lain Neto

(25)

485) 2) 3)

1.4.400 Jumlah Beban Usaha

1.4.401

5) 1.4.40429.97%

1.4.405 LABA

Penghasilan ( Beban )

Lain-Lain 1.4.411 1.4.412 1.4.413 1.4.414

1.4.415 Beban Bunga dan Provisi Bank]

1.4.416

59,255 1.4.41947.48% 1.4.420 Bagian

rugi (laba) dari entitas asosiasi

1.4.421

Penghasilan ( Beban ) Lain-Lain

1.4.426

64,827 1.4.42942.41% 1.4.430 LABA

BERSIH SEBELUM BEBAN PAJAK

1.4.431

Pajak 1.4.436 1.4.437 1.4.438 1.4.439

1.4.440 Pajak Kini 1.4.441- Tangguhan

1.4.446

4) 1.4.453

- 1.4.4540.00% 1.4.455 LABA

(26)

1.4.461 Dalam analisis laporan keuangan komparatif ini terlihat bahwa PT Kalbe Farma Tbk mempunyai peningkatan laba bersih setelah pajak yang paling tinggi yaitu sebesar 11%. Sedangkan pada PT Kimia Farma hanya mengalami peningkatan sebesar 4% sedangkan pada PT Indofarma Tbk tidak bisa mendapatkan hasil komparatif yang signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa PT Kalbe Farma bisa mengefisienkan biaya yang timbul sehingga bisa meningkatkan total laba bersih setelah pajak mencapai 11%.

1.4.462 PT Kimia Farma Tbk. Neraca

1.4.463 1.4.464 20

13 1.4.465 1220 1.4.466mlahJu

1.4.467 Persen

1.4.468 Aset Lancar

1.4.473 Aset Tidak lancar

1.4.474

1.4.478 TOTAL ASET

1.4.483 1.4.484 1.4.485 1.4.486 1.4.487

1.4.488 Kewajib an Jangka

1.4.493 Kewajib an Jangka

1.4.498 Total Kewajiban

1.4.503 Total Ekuitas 1.4.508 TOTAL

(27)

0 5 1.4.513

1.4.514 1.4.515

1.4.516 PT. KALBE FARMA Tbk Neraca

1.4.517 1.4.518 20

13 1.4.519 2

012 1.4.520 Ju mlah

1.4.521 Persen

1.4.522 Aset Lancar

1.4.527 Aset Tidak lancar

1.4.528

1.4.532 TOTAL ASET

1.4.537 1.4.538 1.4.539 1.4.540 1.4.541

1.4.542 Kewajiba n Jangka

1.4.547 Kewajiba n Jangka

1.4.552 Total Kewajiban

1.4.557 Total Ekuitas 1.4.562 TOTAL

KEWAJIBAN dan EKUITAS

(28)

8 8

1.4.567 1.4.568

1.4.569 PT. INDOFARMATbk Neraca.

1.4.570 1.4.571

201

3 1.4.572 20

12 1.4.573 Ju mlah

1.4.574 Persentas

e

1.4.575 Aset Lancar

1.4.580 Aset Tidak lancar

1.4.585 TOTAL ASET

8,785 1.4.5898.91%

1.4.590 1.4.591 1.4.592 1.4.593 1.4.594

1.4.595 Kewajiban Jangka Pendek

1.4.596

9,823 1.4.59981.39% 1.4.600 Kewajiban

Jangka Panjang

1,939) 1.4.604-80.54%

1.4.605 Total Kewajiban

7,884 1.4.60930.68%

1.4.610 Total Ekuitas

100) 1.4.614-9.12%

1.4.615 TOTAL KEWAJIBAN dan EKUITAS

1.4.616

8,784 1.4.6198.91%

(29)

1.4.625 Dalam analisis laporan keuangan komparatif di bagian neraca, PT Kimia Farma Tbk lebih memfokuskan pada peningkatan Aset Lancarnya yaitu dengan peningkatan sebesar 5% lebih besar dari peningkatan asset tetapnya. Sedangkan dalam mendapatkan pendanaan dari kreditor, peningkatan kewajiban pada PT Kimia Farma Tbk lebih dominan dalam kewajiban jangka pendeknya yaitu sebesar 30% dan untuk pendanaan dari investor, PT kimia Farma Tbk hanya meningkat sebesar 12%. Namun, pada PT Kalbe Farma Tbk, mereka lebih berfokus pada penginvestasian pada asset tidak lancarnya yaitu dengan peningkatan sebesar 28% dan dalam kewajiban dan ekuitasnya tidak jauh berbeda dengan PT Kimia Farma Tbk. Dan dalam PT Indofarma Tbk tidak mengalami peningkatan yang signifikan.

1.4.626 1.4.627 1.4.628 1.4.629 1.4.630

(30)

1.4.641 Analisis Common Size adalah analisis dengan pembacaan data-data keuangan untuk beberapa periode (untuk mencari trend-trend tertentu). Analisis common size disusun dengan cara menghitung tiap-tiap rekening dalam laporan laba-rugi dan neraca menjadi proporsi dari total penjualan (utk laporan laba-rugi) atau dari total aktiva (untuk neraca).Analisis common size perusahaan dianalisa dengan melihat trend yang muncul.

1.4.642

1.4.643 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN COMMON SIZE 1.4.644 Laba Rugi PT Kimia Farma Tbk

1.4.645

1.4.646 1.4.647

2 013

1.4.648

201 1.4.649201 1.4.650201 1.4.651200 1.4.652200

1.4.653 Penjualan Bersih

1.4.654 1 00.0

0%

1.4.655

100. 1.4.656100. 1.4.657100. 1.4.658100. 1.4.659100.

1.4.660 Beban Pokok Penjualan

1.4.661

-1.4.668 2 9.72

%

1.4.669

31.4 1.4.67029.8 1.4.67128.4 1.4.67227.6 1.4.67326.7 1.4.674 Beban

Usaha 1.4.675 1.4.676 1.4.677 1.4.678 1.4.679 1.4.680

1.4.681 Penjualan 1.4.682- 1.4.683 1.4.684

- 1.4.685- 1.4.686- 1.4.687

-1.4.688 Umum dan

Administrasi 1.4.689- 1.4.690 1.4.691

- 1.4.692- 1.4.693- 1.4.694

-1.4.695 Jumlah Beban Usaha

1.4.696

-1.4.703 5 .74

%

1.4.704

7.03 1.4.7056.38 1.4.7064.59 1.4.7073.92 1.4.7083.96 1.4.709

Penghasilan ( Beban )

Lain-Lain 1.4.710

1.4.711

1.4.712 1.4.713 1.4.714 1.4.715

1.4.716 Beban Bunga dan Provisi Bank]

1.4.717 -0.22 %

1.4.718

(31)

-1.4.723 Penghasilan Bunga dan Hasil Investasi

1.4.724 1 .00

%

1.4.725

0.65 1.4.7260.07 1.4.7270.07 1.4.7280.06 1.4.7290.13 1.4.730 Keuntungan

( Kerugian ) kurs mata uang asing- Bersih

1.4.731 0 .02

%

1.4.732

- 1.4.7330.01 1.4.7340.04 1.4.735- 1.4.736

-1.4.737 Lain-Lain Bersih

1.4.738 -0.01 %

1.4.739 1.4.740

0.55 1.4.7411.35 1.4.7420.43 1.4.7430.32 1.4.744 Jumlah

Penghasilan ( Beban ) Lain-Lain

1.4.745 0 .80

%

1.4.746

0.42 1.4.7470.29 1.4.7481.02 1.4.749- 1.4.750 -1.4.751 LABA

BERSIH SEBELUM BEBAN PAJAK

1.4.752 6 .53

%

1.4.753

7.45 1.4.7546.66 1.4.7555.61 1.4.7563.49 1.4.7573.55 1.4.758 Beban

( Manfaat )

Pajak 1.4.759 1.4.760 1.4.761 1.4.762 1.4.763 1.4.764

1.4.765 Pajak Kini 1.4.766- 1.4.767 1.4.768

1.83 1.4.7691.37 1.4.7701.37 1.4.7711.57

1.4.772 Pajak

Tangguhan 1.4.773- 1.4.774 1.4.775

- 1.4.776- 1.4.777- 1.4.778

-1.4.779 Beban Pajak

1.4.780 -1.58 %

1.4.781

- 1.4.7821.73 1.4.7831.25 1.4.7841.30 1.4.7851.51 1.4.786 LABA

BERSIH SETELAH PAJAK

1.4.787 4 .96

%

1.4.788

5.51 1.4.7894.93 1.4.7904.36 1.4.7912.19 1.4.7922.05

1.4.793 1.4.794

1.4.795 Laba Rugi PT Kalbe Farma Tbk 1.4.796

1.4.797

1.4.798

201 1.4.799 2012

1.4.800

201 1.4.801 2010

1.4.802

200 1.4.803 2008 1.4.804 Penjualan

Bersih

1.4.805

100. 1.4.806100. 1.4.807100. 1.4.808100.0 1.4.809100. 1.4.810100.0

1.4.811 Beban Pokok Penjualan

1.4.812

(32)

-1.4.818 LABA KOTOR

1.4.819

47.9 1.4.82047.9 1.4.82150.8 1.4.82250.52 1.4.82349.6 1.4.82448.29

1.4.825 Beban

Usaha 1.4.826 1.4.827 1.4.828 1.4.829 1.4.830 1.4.831

1.4.832 Penjualan

1.4.833

- 1.4.834- 1.4.835- 1.4.836- 1.4.837- 1.4.838

-1.4.839 Umum dan Administrasi

1.4.840

- 1.4.841- 1.4.842- 1.4.843- 1.4.844- 1.4.845 -1.4.846 Penelitian

dan

pengembangan

1.4.847

- 1.4.848- 1.4.849- 1.4.850- 1.4.851- 1.4.852

-1.4.853 Jumlah Beban Usaha

1.4.854

- 1.4.855- 1.4.856- 1.4.857- 1.4.858- 1.4.859

-1.4.860 LABA USAHA

1.4.861

15.9 1.4.86216.2 1.4.86318.0 1.4.86417.51 1.4.86517.2 1.4.86614.51 1.4.867

Penghasilan ( Beban )

Lain-Lain 1.4.868 1.4.869 1.4.870 1.4.871 1.4.872 1.4.873

1.4.874 Beban Bunga dan Provisi Bank]

1.4.875

- 1.4.876- 1.4.877- 1.4.878- 1.4.879- 1.4.880 -1.4.881 Penghasilan

Bunga dan Hasil Investasi

1.4.882

0.32 1.4.8830.55 1.4.8840.89 1.4.8850.54 1.4.8860.72 1.4.887 0.69% 1.4.888 Keuntungan

( Kerugian ) kurs mata uang asing- Bersih

1.4.889

0.00 1.4.8900.15 1.4.891- 1.4.892- 1.4.893- 1.4.894 0.54% 1.4.895 Laba Atas

Penjualan Aset Tetap

1.4.896

0.13 1.4.8970.14 1.4.8980.05 1.4.8990.13 1.4.9000.17 1.4.901 0.08% 1.4.902 Lain-Lain

Bersih

1.4.903

- 1.4.904- 1.4.905- 1.4.906- 1.4.907- 1.4.908 -1.4.909 Jumlah

Penghasilan ( Beban ) Lain-Lain

1.4.910

0.15 1.4.9110.66 1.4.9120.18 1.4.913- 1.4.914- 1.4.915 0.45% 1.4.916 LABA

BERSIH SEBELUM BEBAN PAJAK

1.4.917

(33)

1.4.923 Beban ( Manfaat )

Pajak 1.4.924 1.4.925 1.4.926 1.4.927 1.4.928 1.4.929

1.4.930 Pajak Kini

1.4.931 1.4.932 1.4.933

- 1.4.934- 1.4.935- 1.4.936

-1.4.937 Pajak Tangguhan

1.4.938 1.4.939 1.4.940

0.01 1.4.9410.02 1.4.942- 1.4.943 0.05%

1.4.944 Beban Pajak

1.4.945

- 1.4.946- 1.4.947- 1.4.948- 1.4.949- 1.4.950 -1.4.951 LABA

BERSIH SETELAH PAJAK

1.4.952

(34)

1.4.958

1.4.959

Laba Rugi PT IndoFarma Tbk

1.4.960

1.4.961

1.4.962

201 1.4.963

2012 1.4.9642011

1.4.965

201 1.4.966200 1.4.967 2008 1.4.968 Penjualan

Bersih

1.4.969

100. 1.4.970100. 1.4.971100. 1.4.972100. 1.4.973100. 1.4.974100.00

1.4.975 Beban Pokok Penjualan

1.4.976

- 1.4.977- 1.4.978- 1.4.979- 1.4.980- 1.4.981

-1.4.982 LABA KOTOR

1.4.983

25.2 1.4.98431.8 1.4.98532.9 1.4.98630.3 1.4.98727.0 1.4.988 22.55% 1.4.989 Beban

Usaha 1.4.990 1.4.991 1.4.992 1.4.993 1.4.994 1.4.995

1.4.996 Penjualan

1.4.997

- 1.4.998- 1.4.999- 1.4.1000- 1.4.1001- 1.4.1002

-1.4.1003 Umum dan Administrasi

1.4.1004

- 1.4.1005- 1.4.1006- 1.4.1007- 1.4.1008- 1.4.1009 -5.41% 1.4.1010 Kerugian

(keuntungan) lain-lain Neto

1.4.1011

- 1.4.1012- 1.4.1013 1.4.1014 1.4.1015 1.4.1016

1.4.1017 Jumlah Beban Usaha

1.4.1018

- 1.4.1019- 1.4.1020- 1.4.1021- 1.4.1022- 1.4.1023

-1.4.1024 LABA USAHA

1.4.1025

- 1.4.10267.21 1.4.10277.64 1.4.10285.39 1.4.10294.08 1.4.1030 4.26% 1.4.1031

Penghasilan ( Beban )

Lain-Lain 1.4.1032 1.4.1033 1.4.1034 1.4.1035 1.4.1036 1.4.1037

1.4.1038 Beban Bunga dan Provisi Bank]

1.4.1039

2.31 1.4.10401.81 1.4.1041- 1.4.1042- 1.4.1043- 1.4.1044 -2.05% 1.4.1045 Bagian rugi

(laba) dari entitas asosiasi

1.4.1046

- 1.4.10470.06 1.4.1048 1.4.1049 1.4.1050 1.4.1051

1.4.1052 Penghasilan Bunga

1.4.1053 1.4.1054 1.4.1055

(35)

1.4.1059 Hasil Investasi

1.4.1060 1.4.1061 1.4.1062 1.4.1063 1.4.1064 1.4.1065

1.4.1066 Laba (rugi) kurs mata uang asing bersih

1.4.1067 1.4.1068 1.4.1069

- 1.4.10700.01 1.4.10710.24 1.4.1072 -1.14% 1.4.1073 Penyisihan

Persediaan

1.4.1074 1.4.1075 1.4.1076 1.4.1077 1.4.1078

- 1.4.1079 -0.36% 1.4.1080 Lain-Lain

Bersih

1.4.1081 1.4.1082 1.4.1083

- 1.4.1084- 1.4.10850.05 1.4.1086 -0.10% 1.4.1087 Jumlah

Penghasilan ( Beban ) Lain-Lain

1.4.1088

2.30 1.4.10891.87 1.4.1090- 1.4.1091- 1.4.1092- 1.4.1093 -3.59% 1.4.1094 LABA

BERSIH SEBELUM BEBAN PAJAK

1.4.1095

- 1.4.10965.34 1.4.10974.59 1.4.10981.95 1.4.10991.13 1.4.1100 0.67% 1.4.1101 Beban

( Manfaat )

Pajak 1.4.1102 1.4.1103 1.4.1104 1.4.1105 1.4.1106 1.4.1107

1.4.1108 Pajak Kini

1.4.1109 1.4.1110

- 1.4.1111- 1.4.1112- 1.4.1113- 1.4.1114 -0.58% 1.4.1115 Pajak

Tangguhan

1.4.1116

0.66 1.4.1117- 1.4.11180.22 1.4.11190.34 1.4.1120- 1.4.1121 0.25%

1.4.1122 Beban Pajak

1.4.1123

0.66 1.4.1124- 1.4.1125- 1.4.1126- 1.4.1127- 1.4.1128 -0.33% 1.4.1129 LABA

BERSIH SETELAH PAJAK

1.4.1130

- 1.4.11313.67 1.4.11323.07 1.4.11331.20 1.4.11340.19 1.4.1135 0.34%

1.4.1136

1.4.1137 Dalam analisis laporan keuangan common size, PT Kalbe Farma lagi-lagi menempati posisi teratas dibandingkan dengan dua pesaing lainnya. PT Kalbe Farma mempunyai laba bersih sebesar 12% dari total penjualannya. Sedangkan pada tahun yang PT Kimia Farma hanya mempunyai laba bersih sebesar 4% dan pada PT Indofarma Tbk mengalami kerugian sebesar 4% pada tahun yang sama. Dari peningkatan laba bersih masing-masing perusahaan, perusahaan cukup stabil dalam mempertahankan peningkatan laba bersihnya kecuali pada PT Indofarma Tbk yang sempat mengalami kerugian.

(36)

1.4.1139

1.4.1140

201 1.4.1141

2012 1.4.11422011

1.4.1143

201 1.4.1144

2009 1.4.11452008 1.4.1146 Aset

Lancar

1.4.1147

73.2 1.4.114872.52 1.4.1149 70.39%

1.4.1150

68.7 1.4.115165.33 1.4.115265.7

1.4.1153 Aset Tidak lancar

1.4.1154

26.7 1.4.115527.48 1.4.1156 29.61%

1.4.1157

31.2 1.4.115834.67 1.4.115934.2

1.4.1160 TOTAL ASET

1.4.1161

100. 1.4.1162100.0 1.4.1163100.00 1.4.1164100. 1.4.1165100.0 1.4.1166100.

1.4.1167 1.4.1168 1.4.1169 1.4.1170 1.4.1171 1.4.1172 1.4.1173

1.4.1174 Kewajiba n Jangka Pendek

1.4.1175

30.1 1.4.117625.87 1.4.1177 25.62%

1.4.1178

28.3 1.4.117932.69 1.4.118031.1 1.4.1181 Kewajiba

n Jangka Panjang

1.4.1182

4.10 1.4.11834.70 1.4.1184 4.57%

1.4.1185

4.43 1.4.11863.61 1.4.11873.32

1.4.1188 Total Kewajiban

1.4.1189

34.2 1.4.119030.57 1.4.1191 30.19%

1.4.1192

32.7 1.4.119336.30 1.4.119434.4

1.4.1195 Total Ekuitas

1.4.1196

65.7 1.4.119769.43 1.4.1198 69.81%

1.4.1199

67.2 1.4.120063.70 1.4.120165.5 1.4.1202 TOTAL

KEWAJIBAN dan EKUITAS

1.4.1203

100. 1.4.1204100.0 1.4.1205100.00 1.4.1206100. 1.4.1207100.0 1.4.1208100.

1.4.1209 1.4.1210

1.4.1211 Neraca PT Kalbe Farma Tbk

1.4.1212

1.4.1213

201 1.4.1214

2012 1.4.12152011

1.4.1216

201 1.4.1217200 1.4.1218 2008 1.4.1219 Aset

Lancar

1.4.1220

66.2 1.4.122168.4 1.4.122271.9 1.4.122371.5 1.4.122472.5 1.4.122573.07

1.4.1226 Aset Tidak lancar

1.4.1227

33.7 1.4.122831.6 1.4.122928.0 1.4.123028.4 1.4.123127.4 1.4.123226.93

1.4.1233 TOTAL ASET

1.4.1234

100. 1.4.1235100. 1.4.1236100. 1.4.1237100. 1.4.1238100. 1.4.1239100.0

1.4.1240 1.4.1241 1.4.1242 1.4.1243 1.4.1244 1.4.1245 1.4.1246

1.4.1247 Kewajiba n Jangka Pendek

1.4.1248

(37)

n Jangka

Panjang 1.54 1.64 1.55 1.62 1.81 1.90%

1.4.1261 Total Kewajiban

1.4.1262

24.8 1.4.126321.7 1.4.126421.2 1.4.126517.9 1.4.126626.0 1.4.126723.83

1.4.1268 Total Ekuitas

1.4.1269

75.1 1.4.127078.2 1.4.127178.7 1.4.127282.0 1.4.127373.9 1.4.127476.17 1.4.1275 TOTAL

KEWAJIBAN dan EKUITAS

1.4.1276

100. 1.4.1277100. 1.4.1278100. 1.4.1279100. 1.4.1280100. 1.4.1281100.0

1.4.1282

1.4.1288 Neraca PT IndoFarma Tbk

1.4.1289

1.4.1290

201 1.4.1291

2012 1.4.12922011

1.4.1293

201 1.4.1294200 1.4.1295 2008 1.4.1296 Aset

Lancar

1.4.1297

65.5 1.4.129865.4 1.4.129963.3 1.4.130079.4 1.4.130179.8 1.4.1302 87.47% 1.4.1303 Aset

Tidak lancar

1.4.1304

34.4 1.4.130534.5 1.4.130636.6 1.4.130720.5 1.4.130820.1 1.4.1309 12.53% 1.4.1310 TOTAL

ASET

1.4.1311

100. 1.4.1312100. 1.4.1313100. 1.4.1314100. 1.4.1315100. 1.4.1316100.00

1.4.1317 1.4.1318 1.4.1319 1.4.1320 1.4.1321 1.4.1322 1.4.1323

1.4.1324 Kewajiba n Jangka Pendek

1.4.1325

51.8 1.4.132631.1 1.4.132741.2 1.4.132851.1 1.4.132951.7 1.4.1330 65.64% 1.4.1331 Kewajiba

n Jangka Panjang

1.4.1332

2.53 1.4.133314.1 1.4.13344.15 1.4.13356.42 1.4.13367.20 1.4.1337 3.59% 1.4.1338 Total

Kewajiban

1.4.1339

54.3 1.4.134045.3 1.4.134145.3 1.4.134257.5 1.4.134358.9 1.4.1344 69.24% 1.4.1345 Total

Ekuitas

1.4.1346

(38)

1.4.1352 TOTAL KEWAJIBAN dan EKUITAS

1.4.1353

100. 1.4.1354100. 1.4.1355100. 1.4.1356100. 1.4.1357100. 1.4.1358100.00

1.4.1359 1.4.1360

(39)

2.3Tren Angka Indeks

1.4.1362

TREND ANGKA INDEKS

1.4.1363

2008- 2009 2010 2011 2012 2013

20 40 60 80 100 120 140 160

IndoFarma

Penjualan

Harga Pokok Penjualan Beban Operasi HPP + Beban Operasi Beban Non Operasi

2008- 2009 2010 2011 2012 2013

20 40 60 80 100 120 140 160

Kimia Farma

Penjualan

Harga Pokok Penjualan Beban Operasi HPP + Beban Operasi Beban Non Operasi Penjualan

(40)

1.4.1364 2008 2009 2010 2011 2012 2013 20

40 60 80 100 120 140 160

Kalbe Farma

Penjualan

(41)

1.4.1365 Pendapatan PT. Kimia Farma tahun 2009 mengalami peningkatan dibandingan dengan tahun dasar. Pada tahun 2010 mengalami peningkatan dibanding tahun dasar dan tahun sebelumnya. Di tahun 2011 pendapatannya menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya tetapi meningkat dibandingkan tahun dasar. Kemudian di tahun 2012 pendapatannya kembali mengalami penurunan bila dibandingkan tahun sebelumnya. Di tahun 2013 pendapatannya meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Disini terlihat bahwa pendapatan PT.Kimia Farma belum stabil 6 tahun terakhir.

1.4.1366 Pendapatan penjualan Kimia Farma pada tahun 2009 stabil bila dibandingkan dengan HPP + beban operasi nya, di tahun 2010 penjualan terlihat lebih besar dibandingkan dengan HPP+beban operasi. Kemudian di tahun 2011 penjualan masih lebih besar dibanding dengan HPP+beban operasi. Ditahun 2012 penjualan dan HPP+beban operasi stabil. Dan di tahun 2013 HPP+beban operasi lebih besar dibanding dengan penjualan.

1.4.1367 Bisa dilihat dari tahun ke tahun dari 2009 sampai 2013 beban operasi lebih besar dibandingkan dengan HPP.

1.4.1368 Pada perusahaan pesaing yaitu PT. Kalbe Farma terlihat jika pendapatan penjualan Kalbe Farma pada tahun 2009 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2008 sebagai tahun dasar. Pada tahun 2010 pendapatan penjualan mengalami penurunan dibanding tahun 2009. Pendapatan penjualan kembali mengalami penurunan di tahun 2011. Kemuadian pada tahun 2012 pendapatan penjualan mengalami peningkatan dibanding tahun 2011 dan tahun tahun-tahun sebelumnya. Tetapi pendapatan penjualan kembali pengalami penurunan di tahun 2013.

1.4.1369 Pendapatan penjualan dibanding dengan HPP+beban operasi Kalbe Farma selama tiga tahun yakni tahun 2009, 2010, 2011 terlihat bahwa pendapatan penjualan lebih besar dibandingkan dengan HPP+beban operasi. Kemudian di tahun 2012 pendapatan penjualan relatif lebih kecil dari pada HPP+beban operasinya. Di tahun 2013 pendapatan penjualan relatif lebih besar dibanding dengan HPP+beban operasi.

(42)

dibanding dengan beban operasinya. Dan di tahun 2013 HPP kembali lebih rendah dari pada beban operasinya.

1.4.1371 Pada perusahaan pesaing lainnya yakni PT.Indofarma pendapatan penjualan Indo Farma pada tahun 2009 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2008 sebagai tahun dasar. Di tahun 2010 pendapatan penjualan mengalami peningkatan di banding tahun 2009. Kemudian pada tahun 2011 pendapatan penjualan mengalami peningkatan lumayan besar dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tetapi di tahun 2012 pendapatan penjualan menurun dibandingkan tahun 2011. Di tahun 2013 pendapatan penjualan kembali mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

1.4.1372 Di tahun 2009 penjualan dan HPP+beban operasi Indo Farma sama-sama stabil. Di tahun 2010 dan tahun 2011 penjualan indo farma lebih besar dibandingkan dengan HPP+beban operasi. Kemudian di tahun 2012 penjualannya relatif lebih rendah dibandingkan dengan HPP+beban operasi ditahun 2013 penjualan indo farma lebih rendah dari pada HPP+beban operasinya.

1.4.1373 Pada Tahun 2009 HPP Kalbe farma lebih besar bila dibandingkan dengan beban operasinya. Di tahun 2010 HPP kalbe farma lebih rendah bila dibandingkan dengan beban operasinya. Kemudian di tahun 2011 terlihat bahwa HPP dan Beban operasi kalbe farma mengalami kestabilan. Di tahun 2012 HPP kembali terlihat lebih besar dibanding dengan beban operasinya. Dan di tahun 2013 HPP kembali lebih rendah dari pada beban operasinya.

1.4.1374 Secara keseluruhan pendapatan, HPP, beban operasi, beban non-operasi dan HPP + beban non-operasi mengalami kenaikan dan penurunan yang tidak konsisten . Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu beroperasi dengan baik tapi belum mampu stabil.

(43)
(44)

2.4 Tren Harga Saham

2.5

0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000

Tren Harga Saham

Kimia Farma Kalbe Farma IndoFarma

2.6

(45)
(46)

2.8 BAB III 2.9 ANALISIS RASIO

2.10

2.11 Analisis ratio adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut. Analisis rasio ini juga merupakan bentuk umum atau cara umum yang digunakan dalam analisis laporan keuangan dengan kata lain diantara alat-alat analisis yang selalu digunakan untuk mengukur kekuatan atau kelemahan suatu pereusahaan di bidang keuangan adalah analisi rasio keuangan.

1. Likuiditas

2.12

2.13 No

2.14 Jenis Rasio 2.15

20

1

2.19

Rasio Lancar

2.20

2

2.24

Rasio Cepat

2.25

3

2.29

Waktu Penagihan

2.30

2.34

Jumlah Hari Untuk Menjual Persediaan

2.35

61 2.3661 2.3763 2.38

No

2.39 Jenis Rasio 2.40

KF

1

2.44

Rasio Lancar

2.45

2,4 2.462,84 2.471,27 2.48

2

2.49

Rasio Cepat

2.50

3

2.54

Waktu Penagihan

(47)

2.58

4

2.59

Untuk Menjual Jumlah Hari

Persediaan

2.60

61 2.61113 2.6273

2.63

2.64 Rasio Lancar PT Kimia Farma Tbk pada tahun 2011 sebesar 2,75. Hal ini berarti setiap Rp 1 Kewajiban lancar dijamin oleh Rp 2,75 aset lancar. Rasio lancar perusahaan yang normal adalah 1,5 sampai 2, rasio perusahaan pada tahun 2011 berada diatas nilai normal rasio lancar. Pada tahun 2012 Rasio Lancar sebesar 2,80. Hal ini berarti setiap Rp 1 Kewajiban lancar dijamin oleh Rp 2,80 aset lancar. rasio perusahaan pada tahun 2012 berada diatas nilai normal rasio lancar. Pada tahun 2013 Rasio Lancar sebesar 2,473. Hal ini berarti setiap Rp 1 Kewajiban lancar dijamin oleh Rp 2,473 aset lancar. Rasio perusahaan pada tahun 2013 berada diatas nilai normal rasio lancar. Sedangkan Perusahaan pesaing, PT Kalbe Farma Tbk Tbk pada tahun 2013 mempunyai Rasio Lancar sebesar 2,84. Hal ini berarti setiap Rp 1 Kewajiban lancar dijamin oleh Rp 2,84 aset lancar. Rasio perusahaan pada tahun 2013 berada diatas nilai normal rasio lancar. Perusahaan Pesaing lainnya, PT Indofarma Tbk memiliki Rasio Lancar sebesar 1,27 .Hal ini berarti setiap Rp 1 Kewajiban lancar dijamin oleh Rp 1,27 aset lancar. Rasio perusahaan pada tahun 2013 berada di bawah nilai normal rasio lancar.

2.65 Rasio Cepat PT Kimia Farma tbk pada tahun 2011 sebesar 1,29. Hal ini berarti setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp 1,29 aset lancar. Pada tahun 2012 Rasio Cepat sebesar 1,45. Hal ini berarti setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp 1,45 aset lancar. Sedangkan pada tahun 2013 Rasio Cepat sebesar 1,27. Hal ini berarti setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp 1,27 aset lancar. Sementara perusahaan pesaing Kalbe Farma Tbk pada tahun 2013 mempunyai Rasio Cepat sebesar 1,40. Hal ini berarti setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp 1,40 aset lancar. Sementara pesaing lainnya, PT Indofarma Tbk pada tahun 2013 Rasio Cepat sebesar 0,58. Hal ini berarti setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp 0,58 aset lancar.

(48)

sebesar 62 Hari. Hal ini berarti perusahaan Indofarma Tbk memerlukan 62 hari untuk merubah piutang menjadi kas.

2.67 Pada tahun 2011 Jumlah Hari Untuk Menjual Persediaan sebesar 63 hari. Hal ini berarti antara proses produksi hingga penjualan persediaan memerlukan waktu 63 hari. Pada tahun 2012 DAN 2013 Jumlah Hari Untuk Menjual Persediaan turun sebesar 61 hari. Hal ini berarti antara proses produksi hingga penjualan persediaan memerlukan waktu 61 hari.. Pada perusahaan pesaing PT Kalbe Farma Tbk Jumlah Hari Untuk Menjual Persediaan sebesar 113 hari. Hal ini berarti antara proses produksi hingga penjualan persediaan memerlukan waktu 113 hari. Sedangkan perusahaan pesaing lain PT Indofarma Tbk Jumlah Hari Untuk Menjual Persediaan sebesar 73 hari. Hal ini berarti antara proses produksi hingga penjualan persediaan memerlukan waktu 73 hari.

2.68

2.69

2.70

2. Solvabilitas

2.71 No

2.72 Jenis Rasio 2.73

2

2.74 20

2.75 2011 2.76

1

2.77

Total Utang

Terhadap Ekuitas

2.78

0, 2.790, 2.800,43 2.81

2

2.82

Utang Jangka

Panjang terhadap Ekuitas

2.83

0, 2.840, 2.850,07 2.86

3

2.87

Kelipatan Bunga

Dihasilkan

2.88 3

2.89 42

2.90 20,24

2.91 No

2.92 Jenis Rasio 2.93

K

2.94 K

2.95 Indofa

rm a 201 3 2.96

1

2.97

Total Utang

Terhadap Ekuitas

2.98 0,

2.99 0,

2.100 1,19

(49)

2 Panjang terhadap Ekuitas 0, 0, 0,06 2.106

3

2.107

Kelipatan Bunga

Dihasilkan

2.108

3 2.10990 2.1103,04

2.111

2.112 Total Utang Terhadap Ekuitas Perusahaan Kimia Farma Tbk pada tahun 2011 sebesar 0,43. Hal ini berarti bahwa setiap Rp 1 pendanaan ekuitas didanai oleh Rp 0,76 kreditor. Kemudia naik 0.01Total sebesar 0,44. Hal ini berarti bahwa setiap Rp 1 pendanaan ekuitas didanai oleh Rp 0,44 kreditor. Dan mengalami kenaikan kembali pada tahun 2013 sebesar 0.52, hal ini berarti bahwa setiap Rp 1 pendanaan ekuitas didanai oleh Rp 0,52 kreditor. Kemudian pada perusahaan pesaing, Total Utang Terhadap Ekuitas Perusahaan Kalbe Farma Tbk pada tahun 2013 sebesar 0,25. Hal ini berarti bahwa setiap Rp 1 pendanaan ekuitas didanai oleh Rp 0,25 kreditor dan Total Utang Terhadap Ekuitas Perusahaan IndoFarma Tbk pada tahun 2013 sebesar 1,19. Hal ini berarti bahwa setiap Rp 1 pendanaan ekuitas didanai oleh Rp 1,19 kreditor.

2.113 Utang Jangka Panjang Terhadap Ekuitas perusahaan Kimia Farma Tbk pada tahun 2011 dan 2012 sebesar 0,07. Hal ini berarti setiap Rp 1 pendanaan ekuitas didamai oleh Rp 0,07 utang jangka panjang. Kemudian Utang Jangka Panjang Terhadap Ekuitas perusahaan Kimia Farma Tbk pada tahun 2013 menurun sebesar 0,06. Hal ini berarti setiap Rp 1 pendanaan ekuitas didamai oleh Rp 0,06 utang jangka panjang. Kemudian dalam perusahaan pesaing, Utang Jangka Panjang Terhadap Ekuitas perusahaan Kalbe Farma Tbk pada tahun 2013 sebesar 0,02. Hal ini berarti setiap Rp 1 pendanaan ekuitas didamai oleh Rp 0,02 utang jangka panjang. Dan Utang Jangka Panjang Terhadap Ekuitas perusahaan IndoFarma Tbk pada tahun 2013 sebesar 0,06. Hal ini berarti setiap Rp 1 pendanaan ekuitas didamai oleh Rp 0,06 utang jangka panjang.

(50)

bunga. Kelipatan Kelipatan Bunga dihasilkan perusahaan IndoFarma Tbk pada tahun 2013 sebesar 3,04. Hal ini berarti Laba sebelum pajak sebesar 3,04 kali dari beban bunga.

3. Perputaran Aset

2.115

No 2.116 Jenis Rasio 2.1172011 2.11820 2.1192013 2.120

1

2.121

Perputaran Kas

2.122 14,9

8

2.123

14 2.12412,24 2.125

2

2.126

Perputaran

Piutang Usaha

2.127

3

2.131

Perputaran

Persediaan

Perputaran Modal Kerja

Perputaran Aset Tetap

Perputaran Total Aset

2.147

2,02 2.1481,

2.149

1,91

2.150

No 2.151 Jenis Rasio 2.152KF

2 0 1 3

2.153

K 2.154Indofa rm a 201 3 2.155

1

2.156

Perputaran Kas

2.157

2

2.161

Perputaran

Piutang Usaha

2.162

3

2.166

Perputaran

Persediaan

Perputaran Modal

Kerja

2.172

4,28

2.173

3,

2.174

6,58

2.175

4

2.176

Perputaran Aset

Tetap

2.177

7,06

2.178

2,

2.179

1,64

2.180 2.181

Perputaran Total

2.182

2.183

(51)

6 Aset 1,91 1,08

2.185

2.186 Perputaran kas perusahaan Kimia Farma Tbk pada tahun 2011 sebesar 14,98 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun kas berputar sebanyak 14,98 kali. Perputaran kas perusahaan Kimia Farma Tbk pada tahun 2012 tidak jauh berbeda yaitu sebesar 14,48 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun kas berputar sebanyak 14,48 kali. Kemudian turun pada tahun 2013 sebesar 12,24 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun kas berputar sebanyak 12,24 kali. Kemudian pada perusahaan pesaing, Perputaran kas perusahaan Kalbe Farma Tbk pada tahun 2013 sebesar 9,74 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun kas berputar sebanyak 9,74 kali. Dan Perputaran kas perusahaan IndoFarma Tbk pada tahun 2013 sebesar 8,46 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun kas berputar sebanyak 8,46 kali.

2.187 Perputaran piutang perusahaan Kimia Farma Tbk pada tahun 2011 sebesar 9,15 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun piutang berputar sebanyak 9,15 kali. Kemudian naik pada tahun 2012 sebesar 14,48 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun piutang berputar sebanyak 14,48 kali. Dan turun secara siginifikan pada tahun 2013 sebesar 8,72 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun piutang berputar sebanyak 8,72 kali. Kemudian pada perusahaan pesaing Perputaran piutang perusahaan Kalbe Farma Tbk pada tahun 2013 sebesar 7,60 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun piutang berputar sebanyak 7,60 kali. Dan Perputaran piutang perusahaan IndoFarma Tbk pada tahun 2013 sebesar 5,90 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun piutang berputar sebanyak 5,90 kali.

2.188 Perputaran persediaan perusahaan Kimia Farma Tbk pada tahun 2011 sebesar 5,8 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun persediaan berputar sebanyak 5,8 kali. Kemudian naik secara signifikan pada tahun 2012 sebesar 14,48 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun piutang berputar sebanyak 14,48 kali. Dan turun kembali pada tahun 2013 sebesar 5,22 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun persediaan berputar sebanyak 5,22 kali. Kemudian pada perusahaan pesaing Perputaran persediaan perusahaan Kalbe Farma Tbk pada tahun 2013 sebesar 3,22 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun persediaan berputar sebanyak 3,22 kali. Dan Perputaran persediaan perusahaan IndoFarma Tbk pada tahun 2013 sebesar 5,03 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun persediaan berputar sebanyak 5,03 kali.

(52)

Kemudian mengalami penurunan pada tahun 2012 sebesar 2,7 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun modal kerja berputar sebanyak 2,7 kali. Dan Perputaran Modal Kerja perusahaan Kimia Farma Tbk pada tahun 2013 sebesar 4,28 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun modal kerja berputar sebanyak 4,28 kali. Kemudian pada perusahaan pesaing Perputaran persediaan perusahaan Kalbe Farma Tbk pada tahun 2013 sebesar 3,22 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun persediaan berputar sebanyak 3,22 kali. Dan Perputaran Modal Kerja perusahaan IndoFarma Tbk pada tahun 2013 sebesar 6,58 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun modal kerja berputar sebanyak 6,58 kali.

2.190 Aset Tetap perusahaan Kimia Farma Tbk pada tahun 2011 sebesar 2,9 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun aset tetap berputar sebanyak 2,9 kali. Kemudian turun pada tahun 2012 sebesar 2,7 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun aset tetap berputar sebanyak 2,7 kali. Dan kembali mengalami kenaikan pada tahun 2013 sebesar 7,06 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun aset tetap berputar sebanyak 7,06 kali. Kemudian pada perusahaan pesaing Aset Tetap perusahaan Kalbe Farma Tbk pada tahun 2013 sebesar 2,30 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun aset tetap berputar sebanyak 2,30 kali. Dan Aset Tetap perusahaan IndoFarma Tbk pada tahun 2013 sebesar 1,64 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun aset tetap berputar sebanyak 1,64 kali.

2.191 Perputaran total aset perusahaan Kimia Farma Tbk pada tahun 2011 sebesar 2,02. Hal ini berarti dalam 1 tahun total kas berputar sebanyak 2,02 kali. Kemudian turun pada tahun 2012 sebesar 1,93. Hal ini berarti dalam 1 tahun total kas berputar sebanyak 1,93 kali. Pada tahun 2013 perputaran total asset tidak jauh berbeda yaitu sebesar 1,91. Hal ini berarti dalam 1 tahun total kas berputar sebanyak 1,91 kali. Kemudian pada perusahaan pesaing, Perputaran total aset perusahaan Kalbe Farma Tbk pada tahun 2013 sebesar 1,54. Hal ini berarti dalam 1 tahun total kas berputar sebanyak 1,54 kali. Dan Perputaran total aset perusahaan IndoFarma Tbk pada tahun 2013 sebesar 1,08. Hal ini berarti dalam 1 tahun total kas berputar sebanyak 1,08 kali.

2.192

2.193

2.194

(53)

2.196

2.197

2.198

2.199

4. Profitabilitas

2.200

N 2.201 Jenis Rasio 2.20220 2.20320 2.2042011 2.205

1

2.206

Margin Laba Kotor

2.207

2

2.211

Margin Laba

Operasi

3

2.216

Margin Laba

Bersih

4

2.221

Pengembalian AsetTingkat

2.222

5

2.226

Pengembalian EkuitasTingkat 2.22721 2.22823 2.22923% 2.230

N

2.231 Jenis Rasio 2.232

K

1

2.236

Margin Laba Kotor

2.237

2

2.241

Margin Laba

Operasi

3

2.246

Margin Laba

Bersih

2.247

5 2.24812 2.249-4% 2.250

4

2.251

Pengembalian AsetTingkat 2.2529 2.25319 2.254-7% 2.255

5

2.256

Tingkat

(54)

Pengembalian Ekuitas

2.260

2.261 Margin Laba Kotor perusahaan Kimia Farma Tbk pada Tahun 2011 sebesar 29,82%. Hal ini berarti setiap Rp1 penjualan menghasilkan 29,82% atau Rp 0,2982 laba kotor. Margin Laba Kotor perusahaan Kimia Farma Tbk naik pada Tahun 2012 sebesar 31,5%. Hal ini berarti setiap Rp1 penjualan menghasilkan 31,5% atau Rp 0,315 laba kotor. Kemudian sedikit mengalami pelemahan pada Tahun 2013 sebesar 30%. Hal ini berarti setiap Rp1 penjualan menghasilkan 30% atau Rp 0,3 laba kotor. Kemudian pada perusahaan pesaing, Margin Laba Kotor perusahaan Kalbe Farma Tbk pada Tahun 2013 sebesar 48%. Hal ini berarti setiap Rp1 penjualan menghasilkan 48% atau Rp 0,48 laba kotor. Dan Margin Laba Kotor perusahaan IndoFarma Tbk pada Tahun 2013 sebesar 25%. Hal ini berarti setiap Rp1 penjualan menghasilkan 25% atau Rp 0,25 laba kotor.

2.262 Margin Laba Operasi perusahaan Kimia Farma Tbk pada tahun 2011sebesar 6,38/%. Hal ini berarti setiap Rp 1 penjualan menghasilkan 6,38% atau Rp 0,0638 laba operasi. Kemudian mengalami kenaikan pada tahun 2012 sebesar 7/%. Hal ini berarti setiap Rp 1 penjualan menghasilkan 7% atau Rp 0,07 laba operasi. Dan kembali menjadi 6% pada tahun 2013. Hal ini berarti setiap Rp 1 penjualan menghasilkan 6% atau Rp 0,06 laba operasi. Kemudian pada perusahaan pesaing, Margin Laba Operasi perusahaan Kalbe Farma Tbk pada tahun 2013sebesar 48/%. Hal ini berarti setiap Rp 1 penjualan menghasilkan 48% atau Rp 0,48 laba operasi. Dan Margin Laba Operasi perusahaan IndoFarma Tbk pada tahun 2013sebesar -2%. Hal ini berarti setiap Rp 1 penjualan menghasilkan -2% atau Rp -0,02 laba operasi.

(55)

2.264 Tingkat Pengembalian Aset perusahaan Kimia Farma Tbk pada Tahun 2011 sebesar 10%. Hal ini berarti setiap Rp1 Investasi Aset menghasilkan 10% atau Rp 0,1 laba bersih. Tingkat Pengembalian Aset perusahaan Kimia Farma Tbk naik pada Tahun 2012 sebesar 11%. Hal ini berarti setiap Rp1 Investasi Aset menghasilkan 11% atau Rp 0,11 laba bersih. Kemudian sedikit mengalami pelemahan pada Tahun 2013 sebesar 9%. Hal ini berarti setiap Rp1 Investasi Aset menghasilkan 9% atau Rp 0,09 laba bersih. Kemudian pada perusahaan pesaing, Tingkat Pengembalian Aset perusahaan Kalbe Farma Tbk pada Tahun 2013 sebesar 19%. Hal ini berarti setiap Rp1 Investasi Aset menghasilkan 19% atau Rp 0,19 laba bersih. Dan Tingkat Pengembalian Aset perusahaan IndoFarma Tbk pada Tahun 2013 sebesar -7%. Hal ini berarti setiap Rp1 Investasi Aset menghasilkan -7% atau Rp -0,07 laba bersih.

2.265 Tingkat Pengembalian Ekuitas perusahaan Kimia Farma Tbk pada Tahun 2011 sebesar 23%. Hal ini berarti setiap Rp1 Investasi Ekuitas menghasilkan 23% atau Rp 0,23 laba bersih. Tingkat Pengembalian Ekuitas perusahaan Kimia Farma Tbk tetap pada Tahun 2012 sebesar 23%. Hal ini berarti setiap Rp1 Investasi Ekuitas menghasilkan 23% atau Rp 0,23 laba bersih. Kemudian sedikit mengalami pelemahan pada Tahun 2013 sebesar 21%. Hal ini berarti setiap Rp1 Investasi Ekuitas menghasilkan 21% atau Rp 0,21 laba bersih. Kemudian pada perusahaan pesaing, Tingkat Pengembalian Ekuitas perusahaan Kalbe Farma Tbk pada Tahun 2013 sebesar 42%. Hal ini berarti setiap Rp1 Investasi Ekuitas menghasilkan 42% atau Rp 0,42 laba bersih. Dan Tingkat Pengembalian Aset perusahaan IndoFarma Tbk pada Tahun 2013 sebesar -27%. Hal ini berarti setiap Rp1 Investasi Ekuitas menghasilkan -27% atau Rp -0,27 laba bersih.

Referensi

Dokumen terkait

Misalkan akan dilakukan proses mining semua frequent itemset dari sebuah database transaksi seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3a dengan minimum support threshold

Pada periode yang sama, pengujian dilakukan oleh Thomas (1953) dan Wood (1958) dan hasil tes menunjukkan bahwa dinding pengisi yang terbuat dari bahan yang lemah dapat

(1) Industri Kosmetika sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) dan ayat (2) yang mengajukan permohonan penerbitan Sertifikat CPKB atau Sertifikat Pemenuhan Aspek

Berikut ini adalah soal – soal logika matematika yang saya ambil dari soal Ujian Nasional tahun 2000 s.db. Jika hari panas, maka Ani

Keadaan pabrik obat, djumlah djenis dan djumlah obat jang dihasilkan; bahan Baku dalam negeri dan import tempat pabrik jang diperlukan untuk pabrik

Mempertinggi kwalitanja jang harus dimulai dari pangkal pembuatannja, jaitu toksin cq.. Maka perlu dibangun bagian Anatoksin jang tersendiri jang akan mempeladjari

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang

Besarnya angka kesakitan dismenore yang telah dijelaskan sebelumnya maka, cara yang paling sederhana adalah menghindari untuk mengonsumsi makanan cepat saji (fast