• Tidak ada hasil yang ditemukan

CONTOH KASUS PELANGGARAN ETIKA PEMASARAN (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "CONTOH KASUS PELANGGARAN ETIKA PEMASARAN (2)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

CONTOH KASUS PELANGGARAN ETIKA PERIKLANAN

DINAS KESEHATAN DKI LARANG IKLAN KLINIK TONG FANG

Merdeka.com - Iklan Klinik Tong Fang, menawarkan pengobatan alternatif yang berasal dari Cina, namun materi iklan yang menayangkan testimoni pasien telah melanggar peraturan menteri kesehatan. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dien Emmawati mengatakan, pihaknya sudah menyatakan pelarangan terhadap iklan tersebut.

"Beberapa waktu lalu, hasil rapat dari beberapa asosiasi klinik kesehatan, iklan (Klinik Tong Fang) itu sudah tidak boleh diiklankan," ujar Dien saat dihubungi merdeka.com, Rabu (8/8).

Pihaknya sudah dipanggil oleh Kementerian Kesehatan untuk melakukan pembinaan kepada Klinik Tong Fang. "Kemenkes sudah memanggil kami, kami sudah memanggil Sudin Kes Jakarta Utara karena dia yang mengeluarkan izinnya dan pihak klinik itu untuk dilakukan pembinaan," kata Dien.

(2)

Melihat iklan Tong Fang yang masih terus tayang di televisi, Kemenkes segera memikirkan tindakan lanjutan agar iklan yang melanggar itu disetop.

"Ini baru ya, umumnya mereka (Tong Fang) mengikuti (teguran). Kami sedang memikirkan langkah-langkah lebih lanjut," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenkes, Murti Utami, saat dihubungi merdeka.com, beberapa waktu lalu.

Selain itu, kata Murti, pihaknya juga akan mempelajari bersama Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk menegur lembaga penyiaran yang menayangkan iklan tersebut.

IKLAN "MIE SEDAP" MELECEHKAN PROFESI GURU

Jakarta – KPI Pusat mengimbau semua stasiun televisi untuk memperbaiki adegan dalam tayangan iklan “Mie Sedap” sebelum tayang kembali.

(3)

Teguran dan penjelasan tersebut tertuang dalam surat imbauan KPI Pusat yang ditandatangani Ketua KPI Pusat, Dadang Rahmat Hidayat, kepada semua stasiun televisi, Rabu, 28 Desember 2011.

Adapun adegan pelanggaran yang dimaksud dalam iklan “Mie Sedap” yakni adegan seorang guru yang memegang sebuah produk mie dan di kepalanya bertengger seekor ayam. Dalam surat imbauan itu, KPI meminta kepada semua stasiun televisi untuk menjadikan Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Program Siaran (SPS) KPI tahun 2009 sebagai acuan utama dalam menayangkan sebuah program siaran.

KPI akan terus melakukan pemantauan terhadap iklan tersebut. Bila ditemukan adanya pelanggaran, KPI akan memberikan sanksi administratif.

IKLAN DISKON TKW INDONESIA DISEBAR DI MALAYSIA

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivis tenaga kerja Indonesia di Malaysia gerah dengan kemunculan iklan diskon penempatan tenaga kerja wanita di Kuala Lumpur, Malaysia. Dalam iklan tersebut, disebutkan adanya diskon penempatan tenaga kerja hingga 40 persen.

(4)

tempat-tempat lain pada ruang publik di Kuala Lumpur. Dalam iklan tersebut dinyatakan bahwa para TKW dari Indonesia "now on sale".

"Indonesian maids now on SALE. Fast and Easy Application!! Now your housework and cooking come easy. You can rest and relax, Deposit only RM 3,500! Price RM 7,500 nett," bunyi petikan iklan tersebut.

Anis menuturkan, selama ini seorang majikan diwajibkan membayar biaya penempatan TKW sebesar 12.000 ringgit atau sekitar Rp 36 juta kepada agen tenaga kerja. Adapun iklan di atas hanya menawarkan biaya penempatan sebesar 7.500 ringgit atau hampir Rp 27 juta.

"Begitu kami melihat itu, makanya kami naik darah. Ini bentuk pelecehan," kata Anis saat dihubungi Kompas.com dari Jakarta, Minggu malam. Melalui akun @anishidayah di Twitter, Anis menyampaikan kekesalannya atas kemunculan iklan yang ia temukan di kawasan Chow Kit tersebut.

Anis menduga iklan tersebut disebarkan oleh seorang calo yang bekerja sama dengan agen tenaga kerja. Ia mengatakan bahwa cara seperti ini biasa dilakukan untuk memudahkan warga Malaysia mendapatkan tenaga kerja asal Indonesia setelah pemerintah Indonesia memberlakukan pemberhentian sementara (moratorium) pengiriman tenaga kerja ke Malaysia.

Anis menyebutkan, sebetulnya moratorium pengiriman tenaga kerja itu hanya dilakukan secara sepihak oleh pemerintah Indonesia. Pemerintah Malaysia, kata Anis, tetap membuka jalur-jalur pengiriman TKI dan berlaku secara legal.

SO NICE "SO GOOD"

(5)

Keputusan yang dikeluarkan oleh Badan Pengawasan Periklanan (BPP) PPPI telah disampaikan kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat

Pada iklan TV So Nice "So Good", pelanggaran EPI terjadi pada pernyataan bahwa mereka yang mengkonsumsi produk yang diiklankan akan tumbuh lebih tinggi daripada yang tidak. Menurut EPI BAB IIIA No. 1.7 menyatakan bahwa: "Jika suatu iklan mencantumkan garansi atau jaminan atas mutu suatu produk, maka dasar-daasr jaminannya harus dapat dipertanggungjawabkan

KPI Pusat juga mengingatkan kepada para pembuat iklan dan televisi bahwa dalam Pasal 49 ayat (1) Standar Program Siaran (SPS) KPI Tahun 2009 telah dinyatakan bahwa iklan wajib berpedoman kepada EPI.

Selanjutnya KPI Pusat meminta kepada semua stasiun TV untuk mematuhi Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3-SPS) Tahun 2009 dan EPI. (KPI)

Diposkan oleh Dunia TV di 20:00

Sumber :

http://calistafredlina.blogspot.com/2014/03/kasus-pelanggaran-etika-pemasaran.html

Referensi

Dokumen terkait