Contoh Kasus Pelanggaran Hukum Bisnis
Bisnis modern merupakan realitas yang sangat kompleks.Hal ini tidak hanya terjadi pada bisnis makro, namun juga mikro.Banyak faktor yang mempengaruhi dan menentukan kegiatan berbisnis. Sebagai kegiatan sosial, bisnis dengan banyak cara terjalin dengan kompleksitas masyarakat modern. Karena bisnis merupakan kegiatan sosial, yang di dalamnya terlibat banyak orang, bisnis dapat dilihat sekurang-kurangnya dari 3 sudut pandang berbeda, antara lain: sudut pandang ekonomi, sudut pandang hukum, dan sudut pandang etika. Bisnis juga terikat dengan hukum.Dalam praktek hukum, banyak masalah timbul dalam hubungan dengan bisnis, baik pada taraf nasional maupun taraf internasional. Walaupun terdapat hubungan erat antara norma hukum dan norma etika, namun dua macam hal itu tidak sama.Berikut adalah sebagian contoh-contoh perusahaan yang melanggar etika bisnis di Indonesia.
1. Pelanggaran Etika Bisnis terhadap prinsip Pertanggungjawaban
diatur dalam Undang Undang (UU) Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagaker jaan, Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, UU Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja,“ jelas Bakhtiar.
2. Perbedaan gaji oleh PT F
Mogoknya hampir seluruh karyawan PT F disebabkan perbedaan indeks standar gaji yang diterapkan oleh manajemen pada operasional PT F di seluruh dunia. Pekerja PT F di Indonesia diketahui mendapatkan gaji lebih rendah daripada pekerja PT F di negara lain untuk level jabatan yang sama. Gaji sekarang per jam USD 1,5–USD 3. Padahal, bandingan gaji di negara lain mencapai USD 15–USD 35 per jam. Sejauh ini, perundingannya masih menemui jalan buntu. Manajemen PT F bersikeras menolak tuntutan pekerja, entah apa dasar pertimbangannya. Biaya CSR kepada sedikit rakyat Papua yang digembor-gemborkan itu pun tidak seberapa karena tidak mencapai 1 persen keuntungan bersih PT F. Malah masyarakat membayar lebih mahal karena harus menanggung akibat berupa kerusakan alam serta punahnya habitat dan vegetasi yang tidak ternilai itu. Biaya reklamasi tersebut tidak akan bisa ditanggung generasi berikutnya sampai tujuh turunan. Selain bertentangan dengan PP 76/2008 tentang Kewajiban Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan, telah terjadi bukti paradoksal sikap PT F (Davis, G.F., et.al., 2006). Kestabilan siklus operasional PT F, diakui atau tidak, adalah barometer penting kestabilan politik koloni.Induksi ekonomi yang terjadi dari berputarnya mesin anak korporasi raksasa PT F tersebut di sebuah kawasan memiliki magnitude luar biasa terhadap pergerakan ekonomi kawasan, nasional, bahkan global.
3. Sindikat Makelar Tanah
4. Bank Mega akan laporkan hakim PN Jaksel ke MA dan KY
JAKARTA: PT Bank Mega akan melaporkan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan ke hakim pengawas di Mahkamah Agung (MA) dan ke Komisi Yudisial (KY). Pasalnya, menurut manajemen Bank Mega, majelis hakim tersebut mengeluarkan putusan yang bertentangan dengan putusan perkara tindak pidana korupsi (Tipikor) Bandung. “Isi putusan perdata majelis hakim itu bertentangan dengan bunyi amar putusan pengadilan Tipikor Bandung yang mengadili perkara yang sama dengan putusan para terdakwa bersalah dan dihukum untuk mengganti kerugian pada negara cq PT Elnusa Tbk,” ungkap CorporateSecretary PT Bank Mega, Gatot Arismunandar dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Minggu 25 Maret 2012.
Putusan perkara perdata majelis hakim yang diketuai Ari Jiwantara, antara lain menghukum PT Bank Mega Tbk untuk mengembalikan dana kepada PT Elnusa Tbk sebesar Rp111 miliar yang disalahgunakan para terdakwa dalam kasus tersebut.
Gatot mengatakan putusan majelis hakim PN Jaksel itu bertentangan dengan putusan Pengadilan Tipikor Bandung yang telah menghukum para terdakwa tindak pidana korupsi.
5. Pencurian Nama Merek
JAKARTA: Permintaan pembatalan merek yang diajukan Kao Corporationsebagai produsen sabun pencuci muka merek Biorediniai terlalu mengada-ada karena merek BIORF yang diproduksi PT Sintong Abadi merupakan merek produksi sabun cuci piring dan pembersih lantai."Prinsipnya, tidak ada persamaan jenis produksi antara sabun pencuci muka merek Biore dengan pembersih lantai dan sabun cuci piring merek Biorf," ungkap kuasa hukum tergugat PT Sintong Jaya Abadi, Edi Negara Siahaan, di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, Kamis, 22 Maret 2012.
Menurut dia, tidak ada alasan bagi penggugat untuk menyatakan ada persamaan merek yang menyebabkan masyarakat bingung dengan adanya merek Biorf yang diproduksi perusahaan tergugat."Merek BIORF menggunakan huruf capital, sedangkan Biore menggunakan huruf capital dan kecil, bagaimana mungkin jika dikatakan ada persamaan dalam huruf kedua merek tersebut," katanya.
Sabun pencuci muka yang diproduksi perusahaan penggugat dengan merek Biore, kata Edi, sangat jelas ada perbedaannya. "Peruntukannya saja sudah berbeda,
bagaimana bisa dikatakan ada persamaan. Dan lagi, namanya juga tidak sama." Selain itu, lanjutnya, tidak ada niat untuk mendompleng ketenaran atau popularitas merek Biore yang diperoduksi perusahaan penggugat.
Kuasa hukum PT Kao Corporation Nidya Kalangie mengatakan belum bisa berkomentar atas jawaban tergugat tersebut.
6. Hyundai Motor digugat
JAKARTA: Hyundai Motor Company,perusahaan asal Korea, diketahui tengah digugat perusahaan lokal PT Korindo Heavy Industrydi Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Dalam gugatan yang terdaftar pada No166/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel tersebut, Korindo menuding Hyundai melakukan perbuatan melawan hukum karena mengakhiri perjanjian bisnis yang telah disepakati secara sepihak.
"Gugatan tersebut telah kami ajukan kemarin [15 Maret]. Kami berharap dengan diajukannya gugatan ini, tergugat dapat bertaggungjawab atas kerugian klien kami karena pemutusan kontrak secara sepihak," kata Hotma Sitompoel, kuasa hukum Korindo , hari ini Jumat 16 Maret 2012.
Dalam gugatannya dia menuntut Hyundai untuk membayar ganti rugi materiil sebesar Rp1,2 triliun dan immateriil sebesar Rp200 miliar.
Hotma menyebutkan kliennya dan Hyundai telah membuat kesepakatan yang berisi pemberian hak eksklusif untuk menjual dan merakit produk tergugat yang berbentuk commercial vehicle, pada 16 Juni 2006.
"Perjanjian tersebut diperpanjang setiap tahunnya.Namun pada September 2010 perjanjian tersebut diputus secara sepihak tanpa pemberitahuan sebelumnya," lanjutnya. Menurut Hotma, kliennya telah mengirimkan surat teguran namun sampai dengan adanya gugatan tersebut tidak mendapat tanggapan dari Hyundai.
7. Yahoo! Gugat Facebook
SAN FRANCISCO - Yahoo!, awal pekan ini mengajukan gugatan hukum terhadap Facebook dengan klaim bahwa perusahaan jejaring sosial itu telah melanggar 10 patennya. “Paten yang menjadi sengketa tersebut meliputi berbagai bidang termasuk iklan, privasi, pengiriman pesan dan jaringan sosial,” demikian dokumen pengadilan yang diposting di blog teknologi AllThingsD.
Penggunaan teknologi yang dipatenkan Yahoo! oleh Facebook telah meningkatkan penghasilan Facebook dan bagian di pasar “Sebab perusahaan itu tak perlu menanggung biaya atau kehilangan waktu yang terlibat dalam pengembangan teknologi,” kata Yahoo! di dalam tuntutan pengadilannya.
“Yahoo! dirugikan oleh penggunaan Facebook atas teknologi yang dipatenkan Yahoo! dengan cara yang tak bisa diganti oleh pembayaran hak cipta saja,” kata dokumen tersebut sebagaimana dikutip oleh Xinhua.
Yahoo! telah meminta pengadilan memerintahkan Facebook membayar semua kerugian akibat pelanggaran tersebut.Tuntutan pengadilan tersebut diajukan di US District Court di San Jose, Negara Bagian California. (yus)
8. Karyawan Gugat Pailit PT Triowira
JAKARTA - Perusahaan kayu kusen,PT Triowira Kalimantan yang dimohon pailit tiga mantan karyawannya mengajukan penawaran Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) kepada majelis hakim diketuai Heru Sutanto.
“Klien kami mengajukan PKPU atas permohonan pailit tersebut,”ungkap kuasa hukum termohon pailit PT Triowira Kalimantan Amirullah Nasution di Pengadilan Niaga, Senin, 12 Maret 2012.
Ketiga mantan karyawan perusahaan pabrik kayu yang menjadi pemohon pailit itu, Alamsyah Raja Sutan, Muhamad RosididanAswad H.Yusuf yang menunjuk kuasa hukumnya Jeny Ronald Vito dari kantor pengacara Nengah Sujana & Reka. Menurut kuasa hukum ketiga pemohon itu, kliennya di Putus Hubungan Kera tanpa diberikan pesangon yang seluruhnya ditaksir Rp83,6 juta, padahal sebelumnya sudah dibuat kesepakatan bersama untuk membayar kewajiban kepada pemohon pada 22 September 2011.
Namun, hingga perkara ini didaftarkan termohon pailit belum juga menyelesaikan kewajibannya, termasuk juga kepada 85 eks karyawan termohon pailit yang lainnya. Majelis hakim sempat mengingatkan kuasa hukum tertmohon pailit itu yang sebelumnya mengatakan akan mengajukan tanggapan atas permohonan pailit.
“Pada sidang hari pertama, Anda ingin mengajukan tanggapan, tapi sekarang, kenapa mengajukan PKPU. Sudah terlambat, Anda mengerti tidak hukum acara sidang kepailitan?,” tegur majelis hakim diketuai Heru Sutanto. Kuasa hukum termohon pailit itu hanya tertunduk diam mendengar teguran ketua dan anggota majelis hakim yang menyidangkan perkara pailit tersebut.
Dalam surat permohonan PKPU-nya, termohon pailit mengaku memiliki kewajiban kepada seluruh mantan karyawan yang di PHK Rp2,1 miliar dan kewajiban lainnya kepada PT BNI yang tercatat Rp18,9 miliar.(msb)
9. Ribut Samsung vs Apple terus berlanjut
JAKARTA – Samsung telah mendaftarkan gugatan baru mengenai pelanggaran hak paten terkait sengketanya dengan Appledi pasar lokal Samsung, Korea Selatan, menurut Reuters dalam laporannya. Gugatan baru itu mengklaim bahwa tiga paten teknologi milik Samsung telah digunakan Apple pada iPhone 4S dan iPad 2.Pengumuman gugatan paten itu datang hanya beberapa jam sebelum hajat besar Apple di San Francisco, AS, Rabu waktu setempat.
Dalam kesempatan itu Apple diperkirakan akan meluncurkan tablet generasi terbaru, iPad 3.Menurut Samsung, tiga paten dimaksud berbasis utility dan Samsung telah berjanji untuk melisensikan di bawah persyaratan FRAND. Paten itu berhubungan dengan bagaimana data ditampilkan, user interface, dan mengenai pesan teks.
10. Mediasi pemegang saham Ridlatama & Techno gagal
JAKARTA: Proses mediasi atas gugatan yang dilayangkan pemegang saham PT Ridlatama Tambang Mineral, Ani SetiawandanFlorita, terhadap PT Techno Coal Utama Prima di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan akhirnya gagal.
Dalam proses mediasi yang digelar Kamis, 1 Maret 2012, para pihak mengaku tidak mencapai kesepakatan damai atas perkara tersebut.
Oleh karenanya, majelis hakim akan melanjutkan pemeriksaan perkara pada 13 Maret dengan agenda jawaban.“Mediasi atas perkara No.604/Pdt.G/2011.PN.Jkt.Sel tidak mencapai titik temu.Hari ini merupakan batas akhir mediasi sehingga persidangan akan dilanjutkan ke pokok perkara pada 13 Maret,” kata kuasa hukum Ani dan Florita, Filipus Arya Sembadastyo, Kamis, 1 Maret 2012.
Dia mengaku siap menghadapi proses pemeriksaan atas gugatan yang diajukan kliennya tersebut. Namun, dia mengatakan masih membuka peluang untuk
menyelesaikan perkara tersebut secara damai.
“Perdamaian itu kan masih bisa dilakukan di luar persidangan.Masih mungkin terjadi [perdamaian] namun semua itu tergantung klien kami,” lanjutnya. Sementara itu, kuasa hukum tergugat Fredrik J Pinakunarymengaku siap menghadapi proses pemeriksaan selanjutnya.
Dia mengatakan akan menyusun tanggapan atas gugatan yang dilayangkan kepada kliennya tersebut.
“Karena mediasi gagal kami akan menyerahkan jawaban pada persidangan selanjutnya,” ujarnya.
11. Pengoplosan Bahan Baku
tindakan pengoplosan bahan baku dalam pembuatan makanan kecil atau makanan ringan. Juga tindakan pemberian zat-zat berbahaya pada makanan kecil yang dijual. Banyak tindakan menyimpang yang dilakukan oleh pebisnis, baik kecil maupun besar, untuk mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda tanpa memikirkan efek negatif yang akan terjadi. Hal ini pada akhirnya hanya akan memyebabkan kerugian pada konsumen, juga pada perusahaan itu sendiri. Kepercayaan yang diberikan konsumen kepada perusahaan tersebut akan hilang, dan hanya akan membuat perusahaan tersebut kehilangan konsumennya