• Tidak ada hasil yang ditemukan

UAS Take Home Manajemen Keuangan Kelas 5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "UAS Take Home Manajemen Keuangan Kelas 5"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

UAS Take Home

Manajemen Keuangan

Nama : July Abdul Salam

NIM : 041724353002

Kelas : 50 A Kelas Sore

Magister Manajemen

Fakultas Ekonomika dan Bisnis

(2)

Capital Structure

1.

Definisi Umum :

Pada dasarnya, untuk memaksimalkan nilai dari bisnis (firm), terdapat keputusan -keputusan finansial yang harus dimaksimalkan pula. Ashwath Damodaran dalam bukunya

Applied Corporate Finance, 4th Edition (2014) menggambarkan tiga komponen keputusan yang harus dimaksimalkan untuk mendapatkan nilai dari bisnis yang maksimal pula :

2. Investment Decision :

Capital Budgeting merupakan proses evaluasi dan pemilihan investasi jangka panjang yang konsisten terhadap maksimalisasi tujuan perusahaan. Investasi juga berarti pengeluaran pada saat ini dan hasil yang diharapkan dari pengeluaran tersebut baru akan diterima lebih dari satu tahun mendatang.

Sebagai konsekuensinya, perusahaan membutuhkan prosedur tertentu untuk menganalisa dan menyeleksi beberapa alternatif investasi yang ada. Keputusan mengenai investasi tersebut sulit dilakukan karena memerlukan penilaian mengenai situasi dimasa yang akan datang, sehingga dibutuhkan asumsi-asumsi yang mendasari estimasi terhadap situasi yang paling mendekati yang mungkin terjadi, baik situasi internal maupun eksternal kembalikan cash ke owner dari

bisnis. The Financing Decision

Menemukan jenis debt yang tepat untuk perusahaan dan mix

terbaik antara debt dan equity untuk membiayai operasional. The Investment Decision

Investasi pada aset yang dapat mendapatkan return lebih tinggi

(3)

perusahaan. Investasi tersebut harus dihitung sesuai dengan cash flow perusahaan dan harus merupakan keputusan yang paling tepat untuk menghindari resiko kerugian atas investasi tersebut.

Perusahaan biasanya membuat berbagai alternatif atau variasi untuk berinvestasi dalam jangka panjang, yakni berupa penambahan aset tetap seperti tanah, mesin dan peralatan. Aset tersebut merupakan aset yang berpotensi, yang merupakan sumber pendapatan yang potensial dan mencerminkan nilai dari sebuah perusahaan. Capital budgeting dan keputusan keuangan diperlakukan secara terpisah. Bila investasi yang diajukan telah ditentukan untuk diterima, manager keuangan kemudian memilih metoda pembiayaan yang paling baik.

Terdapat tiga cara dalam menganalisa suatu investment, yakni :

Payback Period :

Metode payback period pada umumnya digunakan untuk mengevaluasi investasi yang diajukan. Payback period adalah target waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengembalikan investasi awal yang diperhitungkan dari cash inflow

Payback period diperhitungkan dengan membagi investasi dengan cash inflow tahunan. Kriteria terhadap penerimaan keputusan investasi dengan menggunakan metode payback ini adalah diterima apabila payback period yang diterima yang diperoleh lebih singkat/pendek waktunya dibandingkan dengan target waktu payback period yang sebelumnya telah ditentukan.

Net Present Value (NPV) :

Secara eksplisit NPV memberikan pertimbangan dari nilai waktu uang, dan merupakan teknik capital budgeting yang banyak digunakan. NPV adalah jumlah present valuesemua cash inflow yang dikumpulkan proyek (dengan menggunakan discount rate suku bunga kredit yang dibayar investor) dikurangi jumlah investasi (initial cash outflow).

Kelebihan metode NPV sebagai sarana penilaian terhadap kelayakan suatu rencana investasi barang modal adalah penggunaan nilai waktu uang untuk menghitung nilai sebenarnya cash flow yang diperoleh pada masa yang akan datang. Dengan demikian, dapat diperoleh gambaran profitabilitas proyek yang lebih mendekati realitas. Kelebihan lainnya adalah digunakannya discount faktor, biasanya merupakan salah suku bunga kredit yang dipinjam investor untuk membiayai proyek. Dengan demikian, penggunaan metode ini menjadi lebih fleksibel karena dapat disesuaikan dengan discount factor yang berubah-ubah dari waktu ke waktu. Kriteria penerimaan atas investasi dengan metode ini adalah diterima apabila NPV yang dihasilkan adalah positif, dan ditolak apabila nilai NPV negatif.

Internal Rate of Return (IRR) :

(4)

discount dimana NPV dari proyek tersebut = Rp0. IRR juga menggambarkan persentase keuntungan yang sebenarnya akan diperoleh dari investasi barang modal atau proyek yang direncanakan.

Kriteria penerimaan proyek investasi dengan menggunakan metode Internal Rate of Return adalah apabila IRR yang dihasilkan lebih besar dibandingkan cost of capital, sebaliknya apabila lebih kecil dibandingkan cost of capital proyek tersebut ditolak.

3. Financing Decision :

Dalam bisnis, hanya ada dua cara untuk mendapatkan uang, dengan debt atau dengan equity, serta dengan sekuritas yang menggabungkan karakteristik dari debt dan equity, yang disebut sebagai hybrid security.

Walaupun perbedaan antara debt dan equity sering disebut bonds dan stocks untuk memberikan perbedaan, perbedaan mendasar antara debt dan equity terletak pada cash flownya. Penjelasan perbedaan antara debt (bonds) dan equity (stocks) disajikan pada tabel di halaman selanjutnya :

Debt Equity

Claim bersifat fixed Claim bersifat residual Pajak dapat dikurangi Pajak tidak dapat dikurangi Prioritas tinggi ketika terjadi financial

distress

Prioritas rendah ketika terjadi financial distress

Punya tenggat waktu Tidak punya tenggat waktu Tidak perlu kontrol manajemen Perlu kontrol manajemen

Feature Equity Debt

Income Dividend Interest

Status Pajak Dividend bukan pemgeluaran bisnis Interest adalah pengeluaran bisnis, dan perusahaan dapat mengurangi interest pada perhitungan

(5)

Stocks :

Terdapat dua macam stock, yakni common and preferred. Pemegang stock (shareholder) memiliki hak untuk memilih direktur yang akan memanajemen perusahaan tersebut. Pemilihan dapat dilakukan melalui cara cumulative voting, dimana shareholder minoritas dapat berpartisipasi dan straight voting, dimana shareholder terbesar akan memilih semua direktur. Proxy voting sendiri artinya memberikan hak suara oleh shareholder ke shareholder yang lain. Pemegang common stock memilki hak untuk mendapat dividend. Preferred stock merupakan stock dimana pemegangnya mendapatkan dividen lebih pertama dibanding common stock serta distribusi saat terjadi likuidasi.

Debts :

Antara perusahaan (peminjam) dan kreditur, terdapat perjanjian tertulis yang disebut sebagai indentur atau dikenal dengan nama deed of trust. Surat perjanjian ini harus memiliki nilai uang yang tertulis, jumlah interest dan tenggat waktu pembayaran interest. Surat hutang juga diproteksi dengan gadai dari properti asli peminjam (mortgage securities) walaupun

debenture atau surat hutang tanpa proteksi properti yang spesifik dapat terjadi. Pemberi hutang juga memiliki nilai senioritas, dimana terdapat posisi preferensi antara pemberi hutang. Hutang juga memiliki waktu tenggat, dan call provision dimana perusahaan membeli kembali surat hutang yang diedarkan, serta protective covenant dimana dibikin perjanjian terdahap kreditur.

Pendanaan perusahaan menggunakan debt dan equity dapat menurunkan pajak yang harus dibayar bila dibanding perusahaan yang mendanai perusahaannya dengan equity saja. Walaupun debt memberikan keuntungan terhadap pajak kepada perusahaan, namun debt memberikan tekanan terhadap perusahaan karena pembayaran bunga hutang dan hutangnya itu sendiri bersifat wajib. Jika kewajiban tersebut tidak dapat dipenuhi, maka perusahaan dapat terjadi financial distress, yang dapat berujung ke bankrupcy.

Seberapa jauh resiko penggunaan debt dapat digambarkan pada kurva. Kurva menaik seiring dengan perusahaan memindahkan ekuitasnya dengan sedikit jumlah hutang, pada saat posisi ini biaya kesulitan minimal karena kemungkinan kesulitas juga sangat kecil.

Namun seiring dengan bertambahnya hutang, present value dari biaya juga meningkat, dan menyebabkan meningkatnya tax shield.

(6)

Cost of debt ini sendiri dapat dikurang dengan membuat protective covenant, yakni membuat kesepakatan dengan bondholder dengan harapan menurunkan bunga, dan tertulis sebagai bagian dari dokumen pinjaman (indentur). Protective covenant sendiri dapat dibagi menjadi dua, negative covenant tujuannya untuk membatasi dan mencegah aksi dari perusahaan pemberi hutang untuk melakukan suatu tindakan. Sedang positive covenant tujuannya untuk menspesifikasi aksi dari perusahaan pemberi hutang yang disetujui, atau kondisi yang harus dipatuhi.

Selain dengan protective covenant, cara lain dengan mengkonsolidasi hutang. Karena satu alasan bankruptcy cost terlalu tinggi adalah karena kreditur yang berbeda saling bersaing. Problem ini dapat diringankan dengan cara koordinasi yang baik antara bondholder dan stockholder. Sebagai contoh dimana satu pemberi hutang dapat memangku semua hutang, jika kesulitas finansial terjadi, cost negosiasi dapat diminimalisir.

4. Dividend Decision :

Dividend merujuk pada distribusi cash dari pendapatan dan dikatakan liquidating dividend jika sumbernya berasal dari capital bukan dari pendapatan. Dividen sendiri dapat dibayar dengan bentuk cash yang disebut sebagai regular cash dividen atau diabyar dengan memberikan saham yang disebut sebagai stock dividend. Perusahaan dapat melakukan pembelian balik dari saham menggunakan cash yang disebut sebagai stock repurchase / buyback.

(7)

Perbedaan pajak dividend / buyback :

Perbedaan pajak antara dividend dan buyback karena pembayaran dividend merupakan keuntungan yang jelas pada waktu tertentu sehingga merupakan objek pajak, sedang buyback merupakan keuntungan yang belum jelas pada waktu mendatang sehingga pajak pajak ditangguhan hingga sharenya terjual.

5. Financial Distress dan Bankrupcy :

Financial distress merupakan situasi dimana operating cash flow sebuah perusahaan tidak cukup untuk memenuhi obligasi yang ada (seperti trade credits atau interest expenses) dan perushaan dipaksa untuk menggambil aksi korektif. Financial distress dapat menyebabkan sebuah perusahaan kebali ke posisi awal seperti yang tertera didalam kontrak, dan financial distress mengikutsertakan restrukturisasi finansial diantara dua perusahaan, kreditur, dan investor equitasnya. Biasanya perusahaan dipaksa untuk mengambil aksi yang tidak akan diambil jika perusahaan memiliki cash flow yang cukup.

Definisi financial distress dapat dihubungkan dengan insolvency, yakni ketidakmampua untuk membayar hutang. Definisi insolvency juga memiliki dua tema : stocks dan flows. Stock-based insolvency terjadi ketika perusahaan memiiki negative net worth, sehingga value asset lebih rendah dari value debt. Flow-based insolvency terjadi ketika perusahaan tidak mampu membayar hutang. Insolvency sendiri dapat berujung kepada bangkrut.

Perusahaan yang mengalami financial distress dapat melakukan beberapa hal, seperti contoh :

 Menjual aset mayor

 Merging dengan perusahaan lain

 Menurunkan capital spending, research and development  Menerbitkan sekuritas baru

 Negosiasi dengan bank dan kreditur lain  Exchanging debt for equity

 Filing for bankrupcy

(8)

Liquidasi berarti terminasi dari perusahaan menjadi hal yang difokuskan, likuidasi menyangkut penjualan aset perusahaan, dan hasilnya didistribusikan kepada kreditur.

Reorganisasi berbarti menjada perusahaan menjadi hal yang difokuskan, biasanya membuat sekuritas baru untuk menggantikan sekuritas yang lama.

Likuidasi memiliki prioritas, yakni sebagai berikut :

 Administration expenses yang berhubungan dengan likuidasi dari aset perusahaan yang bankrut.

 Unsecured cleims

 Wages, salaries, dan commisions.  Contribusi kepada benefit karyawan.  Consumer claims.

 Tax claims.

 Secured and unsecured creditor’s claim  Preferred Stockholders’ claims

 Common Stockhlders’ claims

Bentuk baru dari restrukturisasi finansial adalah prepackaged bankrupcy, merupakan hydrbid dari private workout dan formal bankrupcy. Perusahaan yang mengalami financial distress memiliki financial profiles yang sangat berbeda, model Z score dapat menjelaskan perbedaan ini.

6. Case Study : Likuidasi B.O. Drug Co

(9)

lainnya, jumlah yang tersedia untuk kreditur aman dan tidak aman adalah $2.500.000. Ini kurang dari jumlah hutang yang belum dibayar sebesar $4.000.000.

Berdasarkan aturan prioritas mutlak (APR), semua kreditur harus didahulukan sebelum pemegang saham dan pemegang obligasi hipotek yang memiliki klaim $1.000.000 yang diperoleh dari penjualan bangunan kantor pusat.

Adapun pembagian hasil likuidasi digambarkan pada tabel dibawah :

7. “National Railroad Passenger Corporation (“AMTRAK”) : Acela

(10)

menggunakan subsidi federal untuk menutupi biaya operasional mereka. Selama 30 tahunAmtrak tidak pernah mengalami keuntungan.

Berikut ini merupakan performa keuangan AMTRAK yang menunjukkan apabila perusahaan tersebut sedang mengalami kerugian :

Amtrak menyusun rencana untuk swasembada. Amtrak mengembangkan layanan kereta api berkecepatan tinggi, yaitu Acela, layanan ini diproyeksikan dapat mendatangkan pendapatan lebih dari $100 juta per tahun. Untuk menjalankan layanan baru ini, Amtrak membutuhkan senilai $750.000.000 untuk membeli lokomotif dan gerbong kereta baru.

3 alternatif yang tersedia untuk mendanai pembelian: Hutang pembiayaan, Pembiayaan sewa, atau Petergantungan pada pendanaan atas sumber federal.

(11)

Estimasi untuk seluruh peralatan : $750juta. Jangka waktu penggunaan dari kedua peralatan tersebut adalah 2 tahun dengan nilai residu sekitar 15% dari biaya peralatan asli dan Amtrak dikenakan biaya 38% untuk pajaknya. Arlene Friner mampu mengatur pembiayaan untuk semua peralatan kecuali 6 lokomotif & 7 trainsets sebesar $267.9 juta.

Karena Reformasi Amtrak dan Accountability Act yang disahkan oleh Kongres padatahun 1997, perusahaan ini sekarang dipaksa untuk "menghilangkan ketergantungan padasubsidi federal pada tahun 2002." Ini menimbulkan masalah yang sangat serius danmerugikan Amtrak karena mereka tidak pernah untung dalam 30 terakhir tahun sejak berdirinya perusahaan. Hal ini menyebabkan perusahaan menjadi sangat kreatif danmengembangkan beberapa solusi inovatif dan menguntungkan. Solusi tersebut menimbulkanmasalah ekonomi yakni rencana bisnis radikal baru yang berfokus pada penciptaan dan pengembangan layanan kereta api berkecepatan tinggi. Untuk meluncurkan layanan baruAmtrak perlu membeli peralatan yang diperlukan dengan total biaya sekitar $750 juta.Perusahaan itu telah mampu mengamankan hampir setengah dari jumlah ini dari investor,tapi masalah tetap tentang bagaimana untuk membiayai sisa $267.900.000 yang diperlukan.

Maka “Apakah Amtrak harus membiayai peralatan pembelian menggunakan usulan leasingleverage BNCYF atau meminjam uang dan membeli peralatan sendiri?”

Amstrak memiliki tiga pilihan untuk mendapatkan penggunaan peralatan yaitu :

1. Meminjam uang (hutang) untuk mendanai pembelian mereka (Borrow & Buy)

2. Menyewa peralatan dari Lembaga keuangan seperti BNYCF

3. Mengandalkan pada sumber-sumber pendanaan Federal.

Analisa dari tiap-tiap pilihan diatas adalah sbb :

1. Meminjam uang (hutang) untuk mendanai pembelian mereka (Borrow & Buy)

National Railroad dapat dengan mudah memperoleh hutang dari Lembaga keuangan namun ada beberapa kerugian dari peminjaman tersebut yaitu kewajiban tersebut dicatat pada neraca.

Apabila mereka memilih cara ini, maka :

(12)

 Bunga 6.75% per annum.

 Pembayaran semi annual $12.303 million.

 Collateral for the loan : lokomotif dan seperangkat kereta.

Analisa NPV untuk Borrow & Buy adalah :

2. Menyewa peralatan dari Lembaga keuangan seperti BNYCF :

Ada beberapa poin yang perlu dipertimbangkan Amtrak apabila memilih poin ini yaitu :

(13)

 Apakah untuk pilihan awal pembelian bisa memperoleh peralatan dari BNCYF padatahun 2017 sebesar $ 126.600.000.

Treasury Staff dari Amstrak mengestimasi :

 Standar Deviasi dari fluktuasi marketvalue dari seperangkat train danlokomotif : 25%.

 Risiko free rate selama 17 tahun adalah 5,78%

 WACC dari Amtrak: 11.8%

Lease ini dijamin dengan hak gadai pertama dalam peralatan dengan penyerahan peralatan sewaan dan pembayaran sewa atas lease.

3. Sumber Pendanaan Federal

(14)

Dengan mengandalkan sumber Federal ini, maka :

 Amtrak dapat menggunakan uang Federal untuk mendanai peralatan pembelian mereka.

 Hibah Federal dianggap sebagai premi dan berharga komoditas

Membandingkan alternatif yang dipilih yaitu “Borrow & Buy dengan Lease”.

 NPV atas bunga dan pembayaran kembali principal pada cashflow yangdidiskontokan oleh cost of debt akan menghasilkan cost of debt.

 Adanya perbedaan NPV

 Nilai residual yang di klaim Amtrak di akhir ke 25 tahun

(15)

Dapat disimpulkan dengan :

Adapun manfaat untuk pilihan “financial lease” :

 Amtrak akan memperoleh peralatan dari BNYCF pada tahun 2017 untuk $ 126.6 juta.

 Jenis : simple European call option.

(16)

 WACC : Rata-rata hasil obligasi pada 30-tahun: 5,5%. Asumsi pasar ekuitas berat: 100%. Asumsi beta: 1. Risiko pasar premium: 6%. Biaya ekuitas: 11,5% [disebut dalam kasus adalah 11,8%]

 Nilai pilihan sangat sensitif terhadap WACC.

 Sedikit pilihan memegang nilai yang signifikan.

NPV yang disesuaikan :

Jadi, Alternatif terbaik yang dapat dilakukan adalah menyewa peralatan dari Lembaga keuangan seperti BNYCF (Leasing). Jenis leasing yang bisa dilakukan adalah financial lease – Leverage Leases. Hal ini karena :

Lessor dapat membeli equipment dengan biaya yang efektif, pengurangan pajak dapat dilakukan dengan : Interest, Depreciation, Disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan lessor lebih berat pembayaran pada bulan Desember dibandingkan pada Juni.

Dengan menggunakan fasilitas financial lease, semua tanggung jawab lain yang berkaitan dengan peralatan : pemeliharaan, asuransi, dan pajak akan ditanggung oleh Lessor.

Ada beberapa kerugian apabila Amtrak menggunakan fasilitas ini yaitu : sulit untuk set-up fasilitas dan menemukan counter-party. Amtrak harusnya bias mendapatkan fasilitas hutang yang lebih cepat daripada membangun financial lease ini.

Dari analisis pembahasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa dengan melakukan leasing, maka manfaat yang diperoleh oleh Amtrak adalah sbb :

- Dapat melakukan pembentukan modal kerja

- Membatasi risiko inflasi dan obsolescence

- Adanya cash flow benefits

- Off balance sheet financing

- Menghindari persyaratan pinjaman

- Dapat melakukan perencanaan pajak

- Digunakan untuk non-prioritas sektor dan sektor jasa

- Pembiayaan yang cepat dan fleksibel

Referensi

Dokumen terkait

Dengan pelaksanaan pengembangan kompetensi SDM yang dilakukan secara berkesinambungan diharapkan akan menciptakan kinerja pegawai serta kinerja organisasi yang meningkat

Teh hijau mengandung 30-40% polifenol yang sebagian besar dikenal sebagai katekin, yaitu senyawa larut dalam air, tidak berwarna, dan memberikan rasa pahit.. Katekin

2 Adapun perbedaan antara penelitian yang telah dilakukan oleh saudari Tety Yuliana dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Tety

Hasil penetapan intensitas warna minyak goreng bekas setelah mengalami proses adsorpsi dengan menggunakan campuran biadsorben ampas pati aren dan bentonit pada

Selain itu, cara responden dalam membangun hubungan yang bermutu tinggi dengn cara selalu terbuka dan ramah kepada rekan kerja maupun dengan konsumen, memberikan apresiasi

Alat bukti yang diajukan oleh terdakwa adalah untuk menguntungkan diri terdakwa sendiri dan dapat digunakan untuk mempengaruhi keyakinan hakim terhadap diri

Dua orang siswa IAFCOE, Erick dan Lerry ditemani oleh staff pengajar berjalan dari rumah ke rumah di Kota Sragen, kira-kira pukul 1 siang saat itu, matahari begitu terik, suhu

Vice preside nt risk control and mitigati ons Mengawasi setiap pengembangan tekhnologi yang dilakukan terhadap seluruh sistem dan apakah dapat menjadi problem solver yang