ASPEK TEKNIS BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN TAPANULI SELATAN
BAB 6
ASPEK TEKNIS BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN TAPANULI SELATAN
6.1 Pengembangan PermukimanPermukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Pemerintah wajib memberikan akses kepada masyarakat untuk dapat memperoleh permukiman yang layak huni, sejahtera, berbudaya dan berkeadilan sosial. Pengembangan permukiman ini meliputi pengembangan prasarana dan sarana dasar perkotaan, pengembangan permukiman yang terjangkau (bagi masyarakat berpenghasilan rendah-MBR), pengembangan ekonomi dan sosial budaya. Adapun tujuan pengembangan permukiman adalah sebagai berikut:
1. memenuhi kebutuhan pengembangan permukiman (prasarana dan sarana dasar permukiman);
2. terwujudnya permukiman yang layak dalam lingkungan sehat, aman, serasi dan teratur; 3. mengarahkan pertumbuhan wilayah;
4. menunjang kegiatan ekonomi melalui kegiatan pengembangan permukiman.
Kegiatan pengembangan permukiman terdiri dari pengembangan permukiman kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan. Pengembangan permukiman kawasan perkotaan terdiri dari pengembangan kawasan permukiman baru dan peningkatan kualitas permukiman kumuh, sedangkan untuk pengembangan kawasan perdesaan terdiri dari pengembangan kawasan permukiman perdesaan, kawasan pusat pertumbuhan, serta desa tertinggal.
6.1.1 Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan
Arahan kebijakan dan strategi pembangunan infrastruktur permukiman Kabupaten Tapanuli Selatan berbasis pada rencana tata ruang (RTRW) dan rencana pembangunan (RPJMD). Didalam RTRW telah diatur tentang rencana pengembangan permukiman, yaitu:
1. Peruntukan Permukiman Perkotaan
Arahan pengembangan kawasan perkotaan adalah sebagai berikut :
1. Pengembangan sistem perkotaan diarahkan mengikuti hirarki fungsional yang ditetapkan dalam rencana struktur ruang dan pusat pelayanan wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan. 2. Kota-kota Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Kabupaten Tapanuli Selatan dikembangkan dengan
intensitas sedang. Pusat koleksi/distribusi sekunder dikembangkan sebagai pusat pertumbuhan wilayah sekitarnya. Prioritas kegiatan yang dikembangkan meliputi kegiatan primer dan sekunder seperti pusat perkantoran pemerintahan, sektor pertanian dan perdagangan serta jasa dengan skala pelayanan lokal dan tidak tertutup kemungkinan untuk pengembangan aktifitas sekunder dan tersier dengan skala pelayanan regional. 3. Pusat koleksi/distribusi tersier dikembangkan sebagai pusat pengumpul dan pengolah
kota-kota tersier adalah aktifitas sektor sekunder atau pengolahan berskala lokal yang mendukung pengembangan sektor primer di wilayah hinterlandnya.
Penyediaan prasarana dan sarana perkotaan ditujukan untuk mendukung berbagai kegiatan penduduk di wilayah tersebut dan disesuaikan dengan skala pelayanannya.
Pengembangan kawasan permukiman perkotaan utama direncanakan di Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dalam hal ini adalah di Kecamatan Sipirok dan Kecamatan Batangtoru serta di pusat kegiatan promosi (PKLp) Pintu Padang.
2. Peruntukan Permukiman Perdesaan
Kawasan permukiman perdesaan adalah kawasan permukiman skala kecil yang ditujukan sebagai pusat kegiatan dalam suatu wilayah pertanian tertentu. Kawasan ini berfungsi sebagai pusat koleksi pertama dalam rantai produksi pertanian. Oleh karena itu kawasan permukiman perdesaan berfungsi sebagai pusat kegiatan pertanian skala lokal. Dalam pelaksanaannya, pengembangan kawasan permukiman perdesaan Kabupaten Tapanuli Selatan diarahkan diluar PKL dan PKLp.
3. Kawasan Pesisir
Kabupaten Tapanuli Selatan memiliki perairan laut yang potensial dan luas, yang terdiri dari perairan laut pantai Barat. Berbagai kegiatan yang telah dan akan dikembangkan di wilayah pesisir dan kelautan Kabupaten Tapanuli Selatan meliputi kegiatan perikanan laut, permukiman nelayan, pariwisata, perhubungan, dan industria. Pengembangan kawasan pesisir dan kelautan diarahkan pada :
1. Pengembangan kawasan wisata bahari termasuk pengembangan promosi pariwisata, Kawasan Muara Upu Kecamatan Muara Batang Toru.
2. Mengembangkan sarana dan prasarana bagi peningkatan kegiatan perikanan meliputi pelabuhan perikanan, prasarana transportasi dari lokasi sumberdaya laut ke lokasi koleksi dan distribusi, sarana transportasi laut, jaringan irigasi tambak, alat penangkapan ikan, pakan, pupuk, pengelolaan pembibitan ikan terpadu, dan tempat pelelangan ikan di Kawasan Pantai Muara Upu Kecamatan Muara batang Toru.
3. Pengembangan industri pengolahan hasil perikanan di sentra-sentra perikanan melalui melalui pengembangan teknologi penangkapan ikan dan pengolahan hasil tangkapan ikan yang lebih baik tanpa mengganggu atau merusak ekosistem laut.
4. Meningkatkan prasarana dan sarana bagi permukiman nelayan.
Selain dokumen RTRW Kabupaten Tapanuli Selatan, strategi pembangunan daerah yang berkaitan pengembangan permukiman Kabupaten Tapanuli Selatan juga mengacu pada dokumen RPJMD,yaitu pembangunan perumahan dan permukiman diarahkan pada peningkatan kualitas lingkungan permukiman untuk mewujudkan terciptanya lingkungan permukiman yang sehat, harmonis dan berkelanjutan. Strategi untuk melaksanakan arah kebijakan tersebut adalah:
1. Peningkatan kapasitas kelembagaan penyelenggaran pembangunan perumahan; 2. Meningkatkan kinerja pengelolaan bangunan gedung/rumah negara;
3. Meningkatkan ketersediaan perumahan serta sarana dan prasarana dasar permukiman sesuai standar pelayanan minimum ditujukan untuk meningkatkan cakupan pelayanan air minum, air limbah, persampahan dan drainase secara optimal, efisien, dan berkelanjutan
Program/ kegiatan pengembangan permukiman dapat dibedakan menjadi: 1. Program Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan
c. Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa);
Pembangunan Rusunawa di Kabupaten Tapanuli Selatan belum dirasakan mendesak karena kepadatan penduduknya masih rendah.
d. Peningkatan Kualitas Permukiman.
2. Program Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan
a. Pengembangan Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D); b. Pengembangan Kawasan Agropolitan;
c. Pengembangan Prasarana dan Sarana Eks Transmigrasi;
d. Penyediaan Prasarana dan Sarana Permukiman di Pulau Kecil dan Terpencil; e. Pengembangan Prasarana dan Sarana Kawasan Perbatasan;
f. Penyediaan Prasarana dan Sarana dalam rangka Penanganan Bencana.
Tidak semua program dapat diterapkan di Kabupaten Tapanuli Selatan, seperti angka dan 2d di atas tidak ada lokasi eks transmigrasi dan tidak ada Pulau Kecil dan sehingga tidak perlu diprogramkan.
6.1.2 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan A. Isu Strategis Pengembangan Perumahan dan Permukiman
Didalam RTRW Kabupaten Tapanuli Selatan ada terdapat isu-isu strategis di Kabupaten Tapanuli Selatan. Adapun isu strategis Kabupaten Tapanuli Selatan yang berkaitan dengan sektor pengembangan perumahan dan permukiman adalah :
1. Pusat Ibukota Tapanuli Selatan terletak di Sipirok dilalui oleh jalur jalan provinsi, namun aksesbilitas pencapaian desa-desa di wilayah sangat rendah.
2. Pemerataan Pembangunan Infrastruktur Belum Optimal, Permasalahan tingginya kerusakan infrastruktur dasar terutama jalan dan pengairan, sistim jaringan infrastruktur yang ada belum menunjang pelayanan sosial dan ekonomi secara optimal, disertai faktor yang menghambat Tipologi wilayah Kabupaten Tapsel dengan struktur geologi yang cukup kompleks menyebabkan wilayah sangat rentan terhadap bencana alam, disamping itu kondisi infrastruktur yang ada belum memadai, kemampuan dan partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan infrastruktur umumnya rendah dan belum terintegrasinya rencana pembangunan infrastruktur yang menunjang pelayanan sosial ekonomi.
Adapun isu strategis pengembangan perumahan dan permukiman di Kabupaten Tapanuli Selatan adalah :
1. Pengembangan kawasan agropolitan 1. Jalan akses ke pasar rusak; 2. Saluran/ drainase rusak;
3. Belum adanya jaringan air minum; 4. Fasilitas persampahan belum tersedia; 5. Pasar pengumpul belum ada;
6. Sub terminal agribisnis belum ada, dll.
2. Pengembangan kawasan agromarinepolitan 1. Jalan akses yang masih rusak
2. Saluran/ drainase rusak;
3. Belum adanya jaringan air minum; 4. Fasilitas persampahan belum tersedia; 5. Pasar pengumpul ikan belum ada;
3. Pengembangan kawasan permukiman perkotaan
Pengembangan kawasan permukiman perkotaan di Kabupaten Tapanuli Selatan diarahkan pada penyediaan prasarana dan sarana dasar (PSD) bagi kawasan rumah sehat sederhana (RSH), penataan dan peremajaan kawasan, serta peningkatan kualitas permukiman.
Perbaikan lingkungan perumahan dan permukiman serta penyediaan PSD untuk meningkatkan kualitas permukiman selama ini telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan. Tetapi belum semua kawasan perumahan dan permukiman dapat terjangkau dan terlayani sehingga diharapkan ada peran serta masyarakat dan swasta dalam mewujudkan kebutuhan perumahan dan permukiman yang sehat dan layak huni.
B. Kondisi Eksisting
Pengembangan Permukiman baik di perkotaan maupun di perdesaan pada hakekatnya adalah untuk mewujudkan kondisi perkotaan dan perdesaan yang sehat dan layak huni (liveble), aman, nyaman, damai dan berkelanjutan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Secara umum penyebaran permukiman Kabupaten Tapanuli Selatan belum merata dan hanya terkonsentrasi di kota-kota Pusat Kegiatan Lokal (PKL). Kondisi tersebut disebabkan karena kondisi kota-kota Pusat kegiatan Lokal yang relatif lebih lengkap prasarana dan sarananya.
Kondisi rumah secara umum di Kabupaten Tapanuli Selatan terbagi ke dalam tiga jenis permukiman, yaitu:
1. Permanen
Rumah permanen dengan konstruksi terbuat dari semen atau beton, rumah-rumah ini banyak terdapat di sekitar pasar dan bergabung dengan kios/toko di depan pasar dan di jalan regional.
2. Semi Permanen
Rumah semi permanen dengan konstruksi terbuat dari papan/kayu dikombinasi dengan semen, dimana semen digunakan untuk pondasi dan papan/kayu digunakan untuk dingding. Rumah-rumah ini banyak terdapat disekitar pusat kota sekitar jalan regional dan pedesaan.
3. Non Permanen/Tradisional
Rumah non permanen merupakan perumahan tradisional dengan konstruksi terbuat dari kayu baik pondasi maupun dingding rumahnya. Rumah-rumah ini banyak terdapat di pelosok kampung. Pola permukiman di Kawasan Perkotaan Sipirok cendrung mengelompok berdasar pola kekeluargaan. Dalam hal pemenuhan kebutuhan rumah masyarakat Kawasan Perkotaan Sipirok memandang lahan cukup tersedia yang umumnya didapat dari turun temurun (leluhur).
Pengembangan kawasan pesisir dimaksudkan untuk meningkatkan produksi ikan tangkap dan pengembangan wisata bahari yang disertai penyediaan sarana dan prasarana kegiatan perikanan. Pengembangan kawasan pesisir diharapkan dapat mengurangi kawasan kumuh perumahan nelayan dengan penyediaan prasarana dan sarana dasar permukiman nelayan. Dalam pelaksanaannya, pengembangan kawasan pesisir diarahkan pada daerah pantai barat kawasan Muara Upu Kecamatan Muara Batang toru.
Infrastruktur permukiman di Kabupaten Tapanuli Selatan masih banyak yang perlu ditingkatkan, khususnya perbaikan perumahan masyarakat yang belum layak huni dan lingkungan permukiman yang masih terbatas prasarana dan sarana dasarnya seperti :
1. Jaringan Jalan
Untuk menunjang kelancaran arus lalu lintas barang dan jasa di Kabupaten Tapanuli Selatan, maka pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan saat ini terus berusaha untuk meningkatkan pembangunan jaringan jalan yang ada. Hal ini bertujuan untuk mempermudah aksesibilitas dari dan menuju ke Kabupaten Tapanuli Selatan.
Kondisi jaringan jalan regional pada titik-titik tertentu masih rusak dan banyak yang berlubang, sehingga mengganggu akses kendaraan. Begitu pula dengan kapasitas jalan yang lebarnya hanya 3 sehingga jika kendaraan saling berpapasan khususnya kendaraan besar seperti bus dan truk harus mengurangi kecepatan.
2. Transportasi
Moda transportasi menuju Kabupaten Tapanuli Selatan berupa angkutan umum dengan kapasitas 11-12 yang menghubungkan antar Pusat Pengembangan Lingkungan (PPL) maupun menghubungkan Pusat Kegiatan Kawasan (PPK) dan antar Pusat Kegiatan Lokal (PKL) di wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan. Angkutan ini beroperasi dari jam 5.00 WIB sampai jam 19.00 WIB.
Selain angkutan umum terdapat juga angkutan bis antar kota dalam provinsi dan antar provinsi dari Medan ke Padang Sidimpuan begitu juga sebaliknya. Masyarakat menggunakan becak motor (bentor) sebagai moda transportasi lokal di Kawasan Perkotaan Sipirok.
3. Air Bersih
Kebutuhan air bersih bagi masyarakat di Kawasan Perkotaan Sipirok sudah dilayani oleh jaringan PDAM Tirtanadi dengan sumber air bersih dari mata air pegunungan yang ada di sebelah utara Kawasan Perkotaan Sipirok. Sistem distribusinya menggunakan sistem gravitasi dengan pelanggan berjumlah 1.182 rumah. PDAM juga menyediakan kran komunal di sekitar pasar untuk kebutuhan masyarakat.
4. Pengelolaan Sampah
Pada saat ini penanganan sampah di Kabupaten Tapanuli Selatan ditangani oleh Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tapanuli Selatan. Sistem pembuangan sampah di tiap kecamatan dilaksanakan secara swadaya masyarakat. Sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga rata-rata dibakar, dikubur atau bahkan kebanyakan masyarakat membuang sampahnya ke sungai atau lahan kosong. Saat ini belum seluruh kecamatan terlayani armada angkutan sampah, sedangkan untuk kawasan lingkungan jumlah sampah yang dihasilkan relatif sedikit bila dibandingkan dengan lahan yang ada, dan jenis sampahnya terdiri dari bahan organik yang mudah dihancur secara alami oleh alam sehingga masyarakat dalam membuang sampah dilakukan di halaman/ pekarangannya sendiri-sendiri.
5. Drainase
Sebahagian Sistem drainase di Kabupaten Tapanuli Selatan masih bersipat alami hanya beberapa saluran yang sistemnya permanen, yaitu di sepanjang jalan regional dan lingkungan permukiman. Topografi yang landai dan cenderung curam menyebabkan tidak ada genangan air. Air dari saluran drainase mudah mengalir ke badan air terendah (sungai). Saluran drainase juga dimanfaatkan oleh masyarakat untuk irigasi persawahan, khususnya saluran drainase alami dan pembuangan limbah rumah tangga.
Jaringan drainase di Kabupaten Tapanuli Selatan pada umumnya masih menggunakan sistem terbuka yang terdapat di kiri-kanan jalan-jalan utama. Selain jaringan drainase yang terdapat di kiri dan kanan jalan di Kabupaten Tapanuli Selatan juga banyak terdapat saluran-saluran air hujan dan sungai-sungai kecil yang dapat berfungsi sebagai Main Drain, terutama pada waktu hujan, yang selanjutnya dibuang ke sungai besar.
Jaringan drainase yang ada di Kabupaten Tapanuli Selatan dipandang sebagai suatu masalah yang penting, mengingat daerah ini memiliki curah hujan cukup tinggi. Perkembangan Kabupaten Tapanuli Selatan menjadikan saluran drainase yang baik semakin penting peranannya, dengan demikian diperlukan upaya peningkatan konstruksi dan pola saluran. Jaringan tersebut tidak hanya untuk saluran air hujan saja, tetapi juga untuk saluran-saluran buangan dari setiap bangunan terutama dari kawasan-kawasan permukiman, dengan kata lain saluran air buangan yang bersatu dengan saluran drainase.
6. Air Limbah
Pembuangan limbah Kabupaten Tapanuli Selatan masih bercampur dengan sistem pembuangan air hujan, dimana pembuangan air limbah biasanya disebut dengan sistem riolering dan berbeda dengan sistem pembuangan air hujan yang disebut dengan sistem drainase, sehingga penanganan sistem pembuangan air limbah di Kabupaten Tapanuli Selatan merupakan kombinasi antara sistem
riolering dengan sistim drainase.
Pengolahan air limbah domestik di Kabupaten Tapanuli Selatan terdiri atas pengolahan air limbah rumah tangga dan pengolahan air limbah manusia yang terbagi ke dalam dua sistem, yaitu:
Pengolahan air limbah manusia dengan Sistem Individual/On Site yaitu; air limbah domestik langsung diolah di sumbernya (dengan septic tank individual).
C. Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Perumahan dan Permukiman
Permasalahan yang sering dihadapi dalam pembangunan dan pengembangan permukiman antara lain sebagian masyarakat belum memahami dengan baik sehingga sosialisasi sangat diperlukan untuk menyamakan persepsi pentingnya pembangunan permukiman untuk meningkatkan kesejahteraan warga dan kawasan menjadi lebih maju dan mandiri. Disisi lain masih banyaknya rumah penduduk yang tidak layak huni sehingga perlu penanganan serta penyediaan sarana dan prasarana pendukungnya, seperti: jalan lingkungan, sanitasi, air minum dll.
Permasalahan lain yang sering muncul yaitu masyarakat masih mengharapkan setiap pembangunan di lingkungannya dilakukan oleh Pemerintah. Selain itu lahan dan ruang di perkotaan yang terbatas telah menjadikan kawasan perkotaan menjadi daya tarik bagi masyarakat dan masyarakat migran untuk datang dan tinggal karena kemudahan aksesibiltas ke pusat kota. Akibatnya sering dijumpai kawasan perkotaan menjadi kumuh karena lahan dan ruang yang terbatas telah beralih fungsi ruang, seperti: sempadan jalan, trotoar, saluran, ruang terbuka hijau dll dipergunakan untuk tempat jualan atau bahkan sebagai tempat hunian.
Berdasarkan survey, dapat dirangkum beberapa permasalahan dan tantangan, di bidang perumahan dan permukiman di Kabupaten Tapanuli Selatan, yakni :
1. Aspek Teknis Permasalahan :
Kepadatan permukiman kurang merata dan terpusat di pusat kota. Tingkat pelayanan prasarana dan sarana yang masih kurang memadahi.
Tantangan :
Terbatasnya jangkauan pelayanan prasarana dan sarana permukiman.
Alternatif solusi :
Peningkatan kualitas permukiman dan peningkatan infrastruktur. Perbaikan lingkungan kumuh dan pemberdayaan masyarakat.
2. Aspek Kelembagaan Permasalahan :
Perhatian pemerintah terhadap permukiman masih belum maksimal.
Fungsi pengawasan dan pengendali pertumbuhan permukiman masih rendah (terbatasnya tenaga pengendali bangunan).
Tantangan:
Belum ada program yang berkaitan dengan penataan dan peningkatan lingkungan permukiman.
Alternatif Solusi :
Peningkatan kinerja pemerintah/SKPD berkaitan dengan infrastruktur pendukung permukiman.
Memberikan pelatihan-pelatihan dalam upaya peningkatan kualitas permukiman.
3. Aspek Pembiayaan Permasalahan :
Tantangan:
Terbatasnya pendanaan daerah bagi upaya peningkatan kualitas permukiman masyarakat.
Alternatif Solusi :
Mendorong sektor swasta dalam penyediaan permukiman khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
4. Aspek Peran Serta Masyarakat/Swasta Permasalahan :
Masih rendahnya daya beli masyarakat untuk mendapatkan perumahan sehat.
Tantangan:
Tingkat kesadaran masyarakat terhadap kesehatan rumah dan lingkungan masih rendah.
Alternatif Solusi :
Meningkatkan akses masyarakat miskin dan berpendapatan rendah terhadap schema keridit kepemilikan rumah tinggal melalui bantuan KPR melalui koperasi atau penyediaan rusunawa.
5. Aspek Lingkungan Permukiman Permasalahan:
Ada kecenderungan penurunan kualitas lingkungan permukiman.
Adanya kawasan permukiman yang mengarah pada permukiman kumuh.
Tantangan:
Pertumbuhan permukiman yang belum sesuai dengan tata ruang baru mencakup di daerah pusat kota.
Alternatif solusi:
Pengendalian bangunan yang tidak sesuai dengan tata ruang (sempadan sungai, di atas saluran drainase, rel kereta api dll) melalui penertiban bangunan liar.
TABEL 6.1
INDENTIFIKASI PERMASALAHAN DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN KABUPATEN TAPANULI SELATAN
No Permasalahan Tantangan Alternatif Solusi
1 Aspek Teknis
a Kepadatan permukiman kurang merata dan terpusat di pusat kota.
Terbatasnya jangkauan pelayanan prasarana dan sarana permukiman.
Peningkatan kualitas
permukiman dan peningkatan infrastruktur.
b Tingkat pelayanan prasarana dan sarana yang masih kurang memadahi.
Perbaikan lingkungan kumuh
dan pemberdayaan masyarakat.
2 Aspek Kelembagaan
a Perhatian pemerintah terhadap permukiman masih belum maksimal.
Belum ada program yang berkaitan dengan penataan dan peningkatan lingkungan permukiman.
Peningkatan kinerja
pemerintah/SKPD berkaitan dengan infrastruktur pendukung permukiman. b Fungsi pengawasan dan
pengendali pertumbuhan permukiman masih rendah (terbatasnya tenaga pengendali bangunan).
Memberikan
pelatihan-pelatihan dalam upaya peningkatan kualitas permukiman.
3 Aspek Pembiayaan
a Belum adanya program bantuan pemerintah dalam meningkatkan kualitas rumah / perumahan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Terbatasnya pendanaan daerah bagi upaya peningkatan kualitas permukiman masyarakat.
Mendorong sektor swasta dalam penyediaan permukiman khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
4 Aspek Peran Serta Masyarakat/Swasta a Masih rendahnya daya beli
masyarakat untuk mendapatkan perumahan sehat
Tingkat kesadaran masyarakat terhadap kesehatan rumah dan lingkungan masih rendah
Meningkatkan akses masyarakat miskin dan berpendapatan rendah terhadap schema keridit kepemilikan rumah tinggal melalui bantuan KPR melalui koperasi atau penyediaan rusunawa
5 Aspek Lingkungan Permukiman
a Ada kecenderungan penurunan kualitas lingkungan permukiman
Pertumbuhan permukiman yang belum sesuai dengan tata ruang baru mencakup di daerah pusat kota .
Pengendalian bangunan yang tidak sesuai dengan tata ruang (sempadan sungai, di atas saluran drainase, rel kereta api dll) melalui penertiban
bangunan liar. b Adanya kawasan permukiman
yang mengarah pada permukiman kumuh
Relokasi permukiman yang
tidak sesuai dengan tata ruang.
Sumber : Hasil Survey dan analisa
6.1.3 Analisis Kebutuhan Pengembangan Permukiman
jiwa, maka perkiraan kebutuhan akan rumah di Kabupaten Tapanuli Selatan sebesar 54.697 Unit. Dalam pembagian ketiga jenis tipe rumah tersebut dilakukan dengan menggunakan metode standar yang ada yaitu 1 : 3 : 6, yang artinya dalam setiap pembangunan 10 unit rumah terdiri dari 1 unit rumah besar, 3 unit rumah sedang dan 6 unit rumah kecil, dengan luasan masing-masing : Rumah Kecil, ukuran lahannya 45 M2.
Rumah Sedang, Ukuran Lahannya 70 M2. Rumah Besar, Ukuran Lahannya 95 M2.
Untuk lebih jelasnya mengenai kebutuhan perumahan dan luas lahan yang dibutuhkan di Kabupaten Tapanuli Selatan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 6.2.
6.1.4 Program/ kegiatan Pengembangan Permukiman
Program dan kegiatan perbaikan lingkungan perumahan dan permukiman serta penyediaan PSD untuk meningkatkan kualitas permukiman di Kabupaten Tapanuli Selatan masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat, karena masih adanya pandangan/ persepsi masyarakat bahwa Pemerintah yang akan memperbaiki prasarana dan sarana dasarnya. Di sisi lain, masih ada masyarakat yang belum mampu meningkatkan kondisi perumahan dan permukiman menjadi layak huni melalui perbaikan perumahan maupun lingkungannya sendiri.
Usulan program/kegiatan pengembangan permukiman di Kabupaten Tapanuli Selatan lebih ditekankan pada pengembangan kawasan permukiman perdesaan dan perkotaan yang telah ada dokumen perencanaannya, pada Tabel 6.3.
6.1.5 Usulan Program dan Kegiatan
TABEL 6.2
JUMLAH KEBUTUHAN RUMAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN SAMPAI TAHUN 2018
No Kecamatan Luas Unit Rata-rata Anggota RT
Jumlah Penduduk (jiwa) Kebutuhan Perumahan
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
1 Batang Angkola 5 33,323 33,656 33,992 34,332 34,676
Ukuran Kecil 45 3,999 4,039 4,079 4,120 4,161
Ukuran Sedang 70 1,999 2,019 2,040 2,060 2,081
Ukuran Besar 95 666 673 680 687 694
2 Sayurmatinggi 5 24,135 24,376 24,620 24,866 25,115
Ukuran Kecil 45 2,896 2,925 2,954 2,984 3,014
Ukuran Sedang 70 1,448 1,463 1,477 1,492 1,507
Ukuran Besar 95 483 488 492 497 502
3 Angkola Timur 5 19,179 19,371 19,564 19,760 19,958
Ukuran Kecil 45 2,301 2,324 2,348 2,371 2,395
Ukuran Sedang 70 1,151 1,162 1,174 1,186 1,197
Ukuran Besar 95 384 387 391 395 399
4 Angkola Selatan 5 27,723 28,000 28,280 28,563 28,849
Ukuran Kecil 45 3,327 3,360 3,394 3,428 3,462
Ukuran Sedang 70 1,663 1,680 1,697 1,714 1,731
Ukuran Besar 95 554 560 566 571 577
5 Angkola Barat 5 24,905 25,154 25,405 25,659 25,916
Ukuran Kecil 45 2,989 3,018 3,049 3,079 3,110
Ukuran Sedang 70 1,494 1,509 1,524 1,540 1,555
Ukuran Besar 95 498 503 508 513 518
6 Batang Toru 5 30,110 30,411 30,716 31,023 31,333
Ukuran Kecil 45 3,613 3,649 3,686 3,723 3,760
Ukuran Sedang 70 1,807 1,825 1,843 1,861 1,880
Ukuran Besar 95 602 608 614 620 627
7 Marancar 5 9,636 9,732 9,830 9,928 10,027
Ukuran Kecil 45 1,156 1,168 1,180 1,191 1,203
Ukuran Sedang 70 578 584 590 596 602
Ukuran Besar 95 193 195 197 199 201
8 Sipirok 5 31,394 31,708 32,025 32,345 32,668
Ukuran Sedang 70 1,884 1,902 1,921 1,941 1,960
Ukuran Besar 95 628 634 640 647 653
9 Arse 5 8,106 8,187 8,269 8,351 8,435
Ukuran Kecil 45 973 982 992 1,002 1,012
Ukuran Sedang 70 486 491 496 501 506
Ukuran Besar 95 162 164 165 167 169
10 Saipar Dolok Hole 5 13,059 13,190 13,322 13,455 13,590
Ukuran Kecil 45 1,567 1,583 1,599 1,615 1,631
Ukuran Sedang 70 784 791 799 807 815
Ukuran Besar 95 261 264 266 269 272
11 Aek Bilah 5 6,580 6,645 6,712 6,779 6,847
Ukuran Kecil 45 790 797 805 813 822
Ukuran Sedang 70 395 399 403 407 411
Ukuran Besar 95 132 133 134 136 137
12 Muara Batang Toru
5 11,804 11,922 12,041 12,161 12,283
Ukuran Kecil 45 1,416 1,431 1,445 1,459 1,474
Ukuran Sedang 70 708 715 722 730 737
Ukuran Besar 95 236 238 241 243 246
13 Tano Tombangan Ang.
5 14,849 14,997 15,147 15,299 15,451
Ukuran Kecil 45 1,782 1,800 1,818 1,836 1,854
Ukuran Sedang 70 891 900 909 918 927
Ukuran Besar 95 297 300 303 306 309
14 Angkola Sangkunur
5 18,683 18,870 19,059 19,249 19,442
Ukuran Kecil 45 2,242 2,264 2,287 2,310 2,333
Ukuran Sedang 70 1,121 1,132 1,144 1,155 1,167
Ukuran Besar 95 374 377 381 385 389
Total 5 273,484 276,219 278,981 281,771 284,588 54,697 55,243 55,796 56,354 56,918
TABEL 6.3
PERKIRAAN KEBUTUHAN PROGRAM PENGEMBANGAN PERMUKIMAN KABUPATEN TAPANULI SELATAN
No Uraian Keterangan
A Program Pengembangan Kawasan Agropolitan Kec. Sipirok, Kec. Batang Angkola, Kec. Angkola Barat.
- Pembangunan, pemeliharaan jalan akses ;
- Pembangunan/Pemeliharaan saluran;
- Pengadaan jaringan air minum;
- Penyediaan fasilitas persampahan;
- Pembangunan pasar pengumpul;
- Pembangunan sub terminal agribisnis, dll.
B Program Pengembangan Kawasan Agromarine (minapolitan)
Kec. Muara Batang Toru (Desa Muara Upu).
- Pembangunan, pemeliharaan jalan akses ke pasar;
- Pembangunan/Pemeliharaan saluran;
- Pengadaan jaringan air minum;
- Penyediaan fasilitas persampahan;
- Tempat pelelangan Ikan
- Penyediaan PSD bagi Perumahan Nelayan
- Pembangunan Fasilitas elabuhan
c Program Pengembangan Kawasan Perkotaan Kec.Batang Toru, Kec. Sipirok dan Kec. Batang Angkola (Pintu Padang) serta seluruh Ibukota Kecamatan.
- Pembangunan jalan lingkungan;
- Pembangunan/Perbaikan saluran drainase;
- Pengadaan MCK;
- Pengolahan limbah;
- Pengadaan jaringan air minum;
- Penerangan lampu jalan;
- Perbaikan rumah tidak layak huni, dll.
TABEL 6.4
USULAN DAN PRIORITAS PROGRAM INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN KABUPATEN TAPANULI SELATAN
No Program/Kegiatan Volume/
Satuan
Perencanaan Kawasan Agropolitan Kecamatan Sipirok
1 Paket 500,000 Kec. Sipirok Tim Teknis
Penyusunan Dokumen
Perencanaan Kawasan Agropolitan Kecamatan Batang Angkola
1 Paket 500,000 Kec. Batang Angkola
Tim Teknis
Penyusunan Dokumen
Perencanaan Kawasan Agropolitan Kecamatan Angkola Barat
1 Paket 500,000 Kec. Angkola Barat
Tim Teknis
Penyusunan Dokumen
Perencanaan Kawasan Agromarine (minapolitan) Kec. Muara Batang Toru Desa Muara Upu
1 Paket 500,000 Kec. Muara Batang Toru
Tim Teknis
B Program Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan (Agropolitan)
Kecamatan Sipirok
- Pembangunan, pemeliharaan jalan desa dan jalan lokal ;
4 Paket 4,000,000 Kec. Sipirok Penyediaan lahan - Pembangunan/Pemeliharaan
saluran;
4 Paket 4,000,000 Kec. Sipirok Penyediaan lahan - Pengadaan jaringan air minum; 3 Paket 3,000,000 Kec. Sipirok Penyediaan
lahan, DED - Penyediaan fasilitas
persampahan;
3 Paket 1,500,000 Kec. Sipirok Penyediaan lahan, DED - Pembangunan pasar
pengumpul;
1 Unit 3,000,000 Kec. Sipirok Penyediaan lahan, DED - Pembangunan sub terminal
agribisnis, dll.
1 Unit 2,000,000 Kec. Sipirok Penyediaan lahan, DED
Kecamatan Batang Angkola
- Peningkatan, pemeliharaan jalan desa dan jalan lokal ;
2 Paket 2,000,000 Kec. Batang Angkola
Penyediaan lahan - Pembangunan/Pemeliharaan
saluran;
2 Paket 2,000,000 Kec. Batang Angkola
Penyediaan lahan - Pengadaan jaringan air minum; 3 Paket 3,000,000 Kec. Batang
Angkola
Penyediaan lahan, DED - Penyediaan fasilitas
persampahan;
3 Paket 1,500,000 Kec. Batang Angkola
Penyediaan lahan, DED - Pembangunan pasar
pengumpul;
1 Unit 3,000,000 Kec. Batang Angkola
Penyediaan lahan, DED - Pembangunan sub terminal
agribisnis, dll.
1 Unit 2,000,000 Kec. Batang Angkola
Penyediaan lahan, DED
Kecamatan Angkola Barat
- Peningkatan, pemeliharaan jalan desa dan jalan lokal ;
4 Paket 2,000,000 Kec. Angkola Barat
Penyediaan lahan - Pembangunan/Pemeliharaan
saluran;
4 Paket 2,000,000 Kec. Angkola Barat
Penyediaan lahan - Pengadaan jaringan air minum; 3 Paket 3,000,000 Kec. Angkola
Barat
- Penyediaan fasilitas - Pembangunan pasar
pengumpul;
1 Unit 3,000,000 Kec. Angkola Barat
Penyediaan lahan, DED - Pembangunan sub terminal
agribisnis, dll.
1 Unit 2,000,000 Kec. Angkola Barat
Penyediaan lahan, DED B Program Pengembangan Kawasan Agromarine (minapolitan)
- Pembangunan, pemeliharaan jalan akses ke pasar;
3 paket 3,000,000 Kec. Muara Batang Toru
Penyediaan lahan - Pembangunan/Pemeliharaan
saluran;
5 Paket 5,000,000 Kec. Muara Batang Toru
Penyediaan lahan - Pengadaan jaringan air minum; 3 Paket 3,000,000 Kec. Muara
Batang Toru
Penyediaan lahan, DED - Penyediaan fasilitas
persampahan; - Pembangunan Fasilitas
pelabuhan
1 Paket 6,000,000 Kec. Muara Batang Toru
Penyediaan lahan, DED C Program Pengembangan Kawasan Perkotaan
Kecamatan Sipirok
- Pembangunan jalan lingkungan;
1 Paket 2,000,000 Kec. Sipirok Penyediaan lahan - Pembangunan/Perbaikan
saluran drainase;
1 Paket 2,000,000 Kec. Sipirok penyediaan lahan
- Pengadaan MCK; 2 unit 1,000,000 Kec. Sipirok Penyediaan
lahan, DED
- Pengadaan MCK ++ 1 Unit 1,500,000 Kec. Sipirok Penyediaan
lahan, DED - Pengadaan jaringan air minum; 1 Paket 1,000,000 Kec. Sipirok Penyediaan
lahan, DED - Penerangan lampu jalan; 1 Paket 2,000,000 Kec. Sipirok
- Perbaikan rumah tidak layak huni, dll.
100 unit 2,000,000 Kec. Sipirok Jumlah rumah tidak layak huni
Kecamatan Batang Angkola
- Pembangunan jalan lingkungan;
1 Paket 2,000,000 Kec. Batang Angkola
Penyediaan lahan - Pembangunan/Perbaikan
saluran drainase; - Pengadaan jaringan air minum; 1 Paket 1,000,000 Kec. Batang
Angkola
Penyediaan lahan, DED - Penerangan lampu jalan; 1 Paket 2,000,000 Kec. Batang
Angkola - Perbaikan rumah tidak layak
huni, dll.
100 unit 2,000,000 Kec. Batang Angkola
Jumlah rumah tidak layak huni
Kecamatan Batang Toru
lingkungan; Toru lahan
- Pembangunan/Perbaikan saluran drainase;
1 Paket 2,000,000 Kec. Batang Toru
penyediaan lahan
- Pengadaan MCK; 2 unit 1,000,000 Kec. Batang
Toru
Penyediaan lahan, DED
- Pengolahan limbah; 1 Unit 1,500,000 Kec. Batang
Toru
Penyediaan lahan, DED - Pengadaan jaringan air minum; 1 Paket 1,000,000 Kec. Batang
Toru
Penyediaan lahan, DED - Penerangan lampu jalan; 1 Paket 2,000,000 Kec. Batang
Toru - Perbaikan rumah tidak layak
huni, dll.
100 unit 2,000,000 Kec. Batang Toru
Jumlah rumah tidak layak huni
TABEL 6.5
USULAN PEMBIAYAAN PROYEK PENGEMBANGAN PERMUKIMAN KABUPATEN TAPANULI SELATAN
No Program/ Kegiatan
Sumber Pendanaan (Rp.x 1000)
Total
APBD APBD
Prov APBN Masy Swasta CSR
A Perencanaan
Penyusunan Dokumen Perencanaan Kawasan Agropolitan Kecamatan Sipirok
500,000 500,000
Penyusunan Dokumen Perencanaan Kawasan Agropolitan Kecamatan Batang Angkola
500,000 500,000
Penyusunan Dokumen Perencanaan Kawasan Agropolitan Kecamatan Angkola Barat
500,000 500,000
Penyusunan Dokumen Perencanaan Kawasan Agromarine (minapolitan) Kec. Muara Batang Toru Desa Muara Upu
500,000 500,000
B Program Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan (Agropolitan)
Kecamatan Sipirok -
Pembangunan,
pemeliharaan jalan desa dan jalan lokal ;
500,000 500,000 3,000,000 4,000,000
Pembangunan/Pemeliharaan saluran;
500,000 500,000 3,000,000 4,000,000
Pengadaan jaringan air minum;
Pembangunan sub terminal agribisnis, dll.
2,000,000 2,000,000
Kecamatan Batang Angkola -
Peningkatan, pemeliharaan jalan desa dan jalan lokal ;
200,000 300,000 1,500,000 2,000,000
Pembangunan/Pemeliharaan saluran;
200,000 300,000 1,500,000 2,000,000
Pengadaan jaringan air minum;
Pembangunan sub terminal agribisnis, dll.
2,000,000 2,000,000
Pembangunan,
pemeliharaan jalan desa dan jalan lokal ;
200,000 300,000 1,500,000 2,000,000
Pembangunan/Pemeliharaan saluran;
200,000 300,000 1,500,000 2,000,000
Pengadaan jaringan air minum;
Pembangunan sub terminal agribisnis, dll.
2,000,000 2,000,000
C Program Pengembangan Kawasan Agromarine (minapolitan) Pembangunan,
pemeliharaan jalan akses ke pasar;
500,000 500,000 2,000,000 3,000,000
Pembangunan/Pemeliharaan saluran;
500,000 700,000 3,800,000 5,000,000
Pengadaan jaringan air minum;
500,000 2,500,000 3,000,000
Penyediaan fasilitas persampahan;
200,000 500,000 1,800,000 2,500,000
Tempat pelelangan Ikan 3,000,000 3,000,000
Penyediaan PSD bagi Perumahan Nelayan
400,000 600,000 4,000,000 5,000,000
Pembangunan Fasilitas pelabuhan
600,000 1,000,000 4,400,000 6,000,000
D Program Pengembangan Kawasan Perkotaan
Kecamatan Sipirok -
Pembangunan jalan
Pengadaan MCK; 200,000 704,000 6,000 90,000 1,000,000
Pengadaan MCK ++ 200,000 1,140,000 60,000 100,000 1,500,000
Pengadaan jaringan air minum;
100,000 200,000 700,000 1,000,000
Penerangan lampu jalan; 500,000 1,500,000 2,000,000
Perbaikan rumah tidak layak huni, dll.
500,000 1,500,000 2,000,000
Kecamatan Batang Angkola -
Pembangunan jalan
Pengadaan MCK; 200,000 704,000 6,000 90,000 1,000,000
Pengadaan MCK ++ 200,000 1,140,000 60,000 100,000 1,500,000
Pengadaan jaringan air minum;
100,000 200,000 700,000 1,000,000
Penerangan lampu jalan; 500,000 1,500,000 2,000,000
Perbaikan rumah tidak layak huni, dll.
500,000 1,500,000 2,000,000
Pembangunan jalan lingkungan;
300,000 300,000 1,400,000 2,000,000
Pembangunan/Perbaikan saluran drainase;
300,000 300,000 1,400,000 2,000,000
Pengadaan MCK; 200,000 704,000 6,000 90,000 1,000,000
Pengadaan MCK ++ 200,000 1,140,000 60,000 100,000 1,500,000
Pengadaan jaringan air minum;
100,000 200,000 700,000 1,000,000
Penerangan lampu jalan; 500,000 1,500,000 2,000,000
Perbaikan rumah tidak layak huni, dll.
500,000 1,500,000 2,000,000
TABEL 6.6
USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN KABUPATEN TAPANULI SELATAN
No Program/Kegiatan Lokasi Volume Satuan
Sumber Pendanaan Tahun
APBD APBD
Prov APBN Masy Swasta CSR 2014 2015 2016 2017 2018
A Perencanaan
Penyusunan Dokumen Perencanaan Kawasan Agropolitan Kecamatan Sipirok
Kec. Sipirok 1 Paket 500,000 500,000
Penyusunan Dokumen Perencanaan Kawasan Agropolitan Kecamatan Batang Angkola
Kec. Batang Angkola
1 Paket 500,000 500,000
Penyusunan Dokumen Perencanaan Kawasan Agropolitan Kecamatan Angkola Barat
Kec. Angkola Barat
1 Paket 500,000 500,000
Penyusunan Dokumen Perencanaan Kawasan Agromarine (minapolitan) Kec. Muara Batang Toru Desa Muara Upu
Kec. Muara Batang Toru
1 Paket 500,000 500,000
B Program Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan (Agropolitan)
Kecamatan Sipirok
Pembangunan, pemeliharaan jalan desa dan jalan lokal ;
Kec. Sipirok 4 Paket 500,000 500,000 3,000,000 1,500,000 1,000,000 1,000,000 500,000
Pembangunan/Pemeliharaan saluran;
Kec. Sipirok 4 Paket 500,000 500,000 3,000,000 1,500,000 1,000,000 1,000,000 500,000
Pengadaan jaringan air minum; Kec. Sipirok 3 Paket 300,000 700,000 2,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 - Penyediaan fasilitas
persampahan;
Kec. Sipirok 3 Paket 200,000 300,000 1,000,000 500,000 500,000 500,000 -
Pembangunan pasar pengumpul;
Kec. Sipirok 1 Unit 3,000,000 3,000,000
Pembangunan sub terminal agribisnis, dll.
Kec. Sipirok 1 Unit 2,000,000 2,000,000
Pembangunan, pemeliharaan jalan desa dan jalan lokal ;
Kec. Batang
Pengadaan jaringan air minum; Kec. Batang Angkola
Pembangunan sub terminal agribisnis, dll.
Kec. Batang Angkola
1 Unit 2,000,000 2,000,000
Kecamatan Angkola Barat Pembangunan, pemeliharaan jalan desa dan jalan lokal ;
Kec. Angkola
Pengadaan jaringan air minum; Kec. Angkola Barat
Pembangunan sub terminal agribisnis, dll.
Kec. Angkola Barat
1 Unit 2,000,000 2,000,000
C. Program Pengembangan Kawasan Agromarine (minapolitan)
Pembangunan, pemeliharaan jalan akses ke pasar;
Kec. Muara
Pengadaan jaringan air minum; Kec. Muara Batang Toru
Tempat pelelangan Ikan Kec. Muara Batang Toru
1 Unit 3,000,000 3,000,000
Penyediaan PSD bagi Perumahan Nelayan
Kec. Muara Batang Toru
Pembangunan Fasilitas pelabuhan
Kec. Muara Batang Toru
1 Paket 600,000 1,000,000 4,400,000 3,000,000 3,000,000
D. Program Pengembangan Kawasan Perkotaan
1. Kecamatan Sipirok
Pembangunan jalan lingkungan; Kec. Sipirok 1 Paket 300,000 300,000 1,400,000 500,000 500,000 500,000 500,000 Pembangunan/Perbaikan
Perbaikan rumah tidak layak huni, dll.
Kec. Sipirok 100 Unit 500,000 1,500,000 500,000 500,000 500,000 500,000
2. Kecamatan Batang Angkola
Pembangunan jalan lingkungan; Kec. Batang Angkola
Pengadaan MCK; Kec. Batang Angkola
2 Unit 200,000 704,000 6,000 90,000 500,000 500,000
Pengadaan MCK ++ Kec. Batang Angkola
1 Unit 200,000 1,140,000 60,000 100,000 1,500,000
Pengadaan jaringan air minum; Kec. Batang Angkola
1 Paket 100,000 200,000 700,000 1,000,000
Penerangan lampu jalan; Kec. Batang Angkola
1 Paket 500,000 1,500,000 2,000,000
Perbaikan rumah tidak layak huni, dll.
Kec. Batang Angkola
100 Unit 500,000 1,500,000 500,000 500,000 500,000 500,000
3. Kecamatan Batang Toru
Pembangunan jalan lingkungan; Kec. Batang Toru
Pengadaan MCK; Kec. Batang Toru
2 Unit 200,000 704,000 6,000 90,000 500,000 500,000
Pengadaan MCK ++ Kec. Batang Toru
Pengadaan jaringan air minum; Kec. Batang Toru
1 Paket 100,000 200,000 700,000 1,000,000
Penerangan lampu jalan; Kec. Batang Toru
1 Paket 500,000 1,500,000 2,000,000
Perbaikan rumah tidak layak huni, dll.
Kec. Batang Toru
100 Unit 500,000 1,500,000 500,000 500,000 500,000 500,000
6.2 Penataan Bangunan dan Lingkungan
Penataan bangunan dan lingkungan adalah serangkaian kegiatan yang diperlukan sebagai bagian dari upaya pengendalian pemanfaatan ruang, terutama untuk mewujudkan lingkungan binaan, baik di perkotaan maupun di perdesaan, khususnya wujud fisik bangunan gedung dan lingkungannya.
6.2.1 Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan
Undang-undang nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan Peraturan Pemerintah nomor 36 tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung serta pelaksanaan lebih detail di bawahnya mengamanatkan bahwa penyelenggaraan bangunan gedung merupakan kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota dan hanya bangunan gedung negara dan rumah negara yang merupakan kewenangan pusat.
Selain itu, Undang-undang nomor 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman menggariskan bahwa peningkatan kualitas lingkungan permukiman dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan bertahap, mengacu kepada Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan sebagai penjabaran rencana tata ruang wilayah (RTRW).
1. Strategi Penataan Bangunan dan Lingkungan
Strategi dalam mendukung keberhasilan penataan bangunan dan lingkungan, antara lain:
a. Menyelenggarakan penataan bangunan gedung agar tertib, fungsional, andal dan efisien; b. Menyelenggarakan penataan lingkungan permukiman agar produktif dan berjatidiri; c. Menyelenggarakan penataan dan revitalisasi kawasan dan bangunan agar dapat
memberikan nilai tambah fisik, sosial dan ekonomi;
d. Menyelenggarakan penataan bangunan dan lingkungan untuk mewujudkan arsitektur
perkotaan dan pelestarian arsitektur bangunan gedung yang dilindungi dan dilestarikan untuk menunjang kearifan budaya lokal;
e. Mengembangkan teknologi dan rekayasa arsitektur bangunan gedung untuk menunjang
pembangunan regional/ internasional yang berkelanjutan.
2. Kebijakan Penataan Bangunan dan Lingkungan Kebijakan penataan bangunan dan lingkungan, yaitu:
a. Meningkatkan pembinaan penyelenggaraan Bangunan Gedung, termasuk bangunan gedung dan rumah negara;
b. Meningkatkan pemahaman, kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk memenuhi persyaratan Bangunan Gedung dan Penataan Lingkungan Permukiman;
c. Meningkatkan kapasitas penyelenggara dalam penataan lingkungan dan permukiman; d. Meningkatkan kualitas lingkungan untuk mendukung pengembangan jatidiri dan
produktivitas masyarakat;
e. Mengembangkan kawasan yang memiliki peran dan potensi strategis bagi pertumbuhan kota;
f. Mengembangkan kemitraan antara pemrintah, swasta dan lembaga nasional maupun internasional lainnya di bidang Bangunan Gedung dan Penataan Lingkungan Permukiman; g. Mewujudkan arsitektur perkotaan yang memperhatikan/ mempertimbangkan khasanah
arsitektur lokal dan nilai tradisional;
h. Menjaga kelestarian nilai-nilai arsitektur Bangunan Gedung yang dilindungi dan dilestarikan serta keahlian membangun (seni dan budaya);
3. Program/ Kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan
Program/ kegiatan penataan bangunan gedung dan lingkungan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan Pembinaan Teknis Bangunan dan Gedung
Kegiatan diseminasi peraturan perundang-undangan penataan bangunan dan lingkungan;
Peningkatan dan pemantapan kelembagaan bangunan dan gedung; Pengembangan sistem informasi bangunan gedung dan arsitektur;
Pelatihan teknis tenaga pendata bangunan gedung dan keselamatan gedung; Pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara;
Pembinaan teknis pembangunan gedung negara;
Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran (RISPK);
Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah (RAPERDA) Bangunan Gedung; Percontohan pendataan bangunan gedung;
Percontohan aksesibilitas pada bangunan gedung dan lingkungan; Rehabilitasi bangunan gedung negara;
Dukungan prasarana dan sarana Pusat Informasi Pengembangan Permukiman dan Bangunan (PIPPB).
b. Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL); Bantuan teknis pengelolaan Ruang terbuka Hijau (RTH);
Pembangunan prasarana dan sarana peningkatan lingkungan permukiman kumuh dan nelayan;
Pembangunan prasarana dan sarana penataan lingkungan permukiman tradisional;
c. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di Perkotaan
Bantuan teknis penanggulangan kemiskinan di perkotaan;
Bantuan penanggulangan kemiskinan terpadu (PAKET) dan Replikasi.
6.2.2 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan A. Isu Strategis Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan
Didalam RTRW Kabupaten Tapanuli Selatan ada terdapat isu-isu strategis di Kabupaten Tapanuli Selatan. Adapun isu strategis Kabupaten Tapanuli Selatan yang berkaitan dengan sektor penataan bangunan dan lingkungan adalah :
1. Pusat Ibukota Tapanuli Selatan terletak di Sipirok dilalui oleh jalur jalan provinsi, namun aksesbilitas pencapaian desa-desa di wilayah sangat rendah.
2. Pemerataan Pembangunan Infrastruktur Belum Optimal, Permasalahan tingginya kerusakan infrastruktur dasar terutama jalan dan pengairan, sistim jaringan infrastruktur yang ada belum menunjang pelayanan sosial dan ekonomi secara optimal, disertai faktor yang menghambat Tipologi wilayah Kabupaten Tapsel dengan struktur geologi yang cukup kompleks menyebabkan wilayah sangat rentan terhadap bencana alam, disamping itu kondisi infrastruktur yang ada belum memadai, kemampuan dan partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan infrastruktur umumnya rendah dan belum terintegrasinya rencana pembangunan infrastruktur yang menunjang pelayanan sosial ekonomi.
Adapun isu strategis penataan bangunan dan lingkungan di Kabupaten Tapanuli Selatan adalah : 1. Pengembangan Kawasan Pariwisata
Peningkatan jaringan jalan
Penyediaan fasilitas persampahan Penyediaan sarana air bersih
Pembangunan sarana sanitasi/toilet umum Pengadaan lampu jalan
Penyediaan dan ruang terbuka hijau
Penyediaan fasilitas pelengkap kawasan pariwisata.
2. Permukiman nelayan
Peningkatan jaringan jalan
Penyediaan fasilitas persampahan Penyediaan sarana air bersih
Penyediaan sarana pengelolaan air limbah Pembangunan permukiman nelayan.
3. Pengembangan Kawasan Cagar Budaya/Kawasan Bersejarah Peningkatan jaringan jalan
Pembangunan/pemeliharaan saluran drainase Penyediaan fasilitas persampahan
Penyediaan sarana air bersih
Pembangunan sarana sanitasi/toilet umum Pengadaan lampu jalan
Penyediaan ruang terbuka hijau
Penyediaan fasilitas pelengkap kawasan cagar budaya.
4. Peningkatan kualitas bangunan gedung
Pembinaan teknis pembangunan gedung negara;
Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran (RISPK);
Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah (RAPERDA) Bangunan Gedung; Pendataan bangunan gedung;
Penyediaan aksesibilitas pada bangunan gedung dan lingkungan;
B. Kondisi Eksisting Penataan Bangunan Gedung dan Lingkungan
Kondisi penataan bangunan gedung dan lingkungan di Kabupaten Tapanuli Selatan selama ini telah dilaksanakan melalui proses perizinan, seperti IMB, dll.
Tingginya perkembangan kebutuhan perumahan dan permukiman di perkotaan membawa dampak tumbuhnya kantong-kantong permukiman kumuh di wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan. Hal ini mengindikasikan bahwa kebutuhan akan lahan dan ruang untuk tempat tinggal semakin meningkat seiring dengan lahan dan ruang di perkotaan semakin terbatas dan kecenderungan warga masyarakat yang ingin tinggal di dekat pusat-pusat kota. Akibatnya kawasan pusat kota tidak mampu lagi menampung aktivitas warganya yang berdampak pada sistem pelayanan perkotaan, kualitas lingkungan dan masalah sosial yang semakin kompleks.
Faktor keselamatan bangunan gedung belum diperhatikan dari sebagian masyarakat sehingga sering dijumpai bangunan gedung yang tidak tertata, kepadatan bangunan tinggi dan faktor keteledoran manusia seringkali menjadi penyebab terjadinya musibah kebakaran. Demikian juga yang terjadi di Kabupaten Tapanuli Selatan masih sering terjadi kebakaran bangunan gedung, seperti yang terlihat pada Tabel 6.6.
TABEL 6.7
BENCANA YANG TERJADI DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN TAHUN 2012
No Jenis Bencana Lokasi
1 Kebakaran Lingkungan Tiang Aras, Kel. Batang Tura Sirumambe, Kec. Angkola Timur 2 Kebakaran Desa Dolok Godang, Kec. Angkola Selatan
3 Kebakaran Lingk. I, kel. Simarpinggan, Kec. Angkola Selatan 4 Kebakaran Dusun II, Desa Sibangkua, Kec. Angkola Barat
5 Banjir Desa Sitampa, Simatoras, Janji Manaon, Hutaholbung, Kel. Bin Tujuh, Kec. Batang Angkola
6 Banjir Desa Sihuik-huik, dusun Bulu Soma, Kec. Angkola Selatan 7 Banjir/Longsor Link. Garonggang, Kel. Pardomuan, Kec. Angkola Selatan 8 Banjir/Longsor Link. Simaronop, Kel. Pardomuan
9 Longsor Desa Sisundung, Siuhom, dusun Aek Martolu, kec. Angkola Barat
Sumber : BPS, Kabupaten Tapanuli Selatan Dalam Angka 2013
C. Permasalahan dan Tantangan Penataan Bangunan dan Lingkungan
Dukungan bantuan teknis dalam penataan bangunan gedung dan lingkungan masih terbatas sehingga masih terbatas dokumen perencanaannya yang merupakan acuan/ implementasi di lapangan, seperti: Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran (RISPK), Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah (RAPERDA) Bangunan Gedung, Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), bantuan teknis pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dll.
Berdasarkan survey, dapat dirangkum beberapa permasalahan dan tantangan, di bidang penataan bangunan gedung dan lingkungan di Kabupaten Tapanuli Selatan, yakni :
1. Aspek Teknis Permasalahan :
Menurunnya fungsi kawasan dan terjadi degradasi kawasan kegiatan ekonomi utama kota, kawasan tradisional bersejarah serta heritage.
Masih kurang diperhatikannya kebutuhan sarana lingkungan hijau/terbuka, sarana olah raga.
Masih kurang diperhatikannya kebutuhan sarana sistem proteksi kebakaran.
Tantangan :
Meningkatkan keterpaduan pembangunan prasarana dan sarana bidang permukiman.
Alternatif Solusi :
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) adalah panduan rancang bangun suatu lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan lingkungan.
Penataan Kawasan Ruang Terbuka Hijau.
Revitalisasi Kawasan adalah upaya intervensi untuk menghidupkan kembali suatu wilayah atau kawasan yang mengalami penurunan vitalitasnya
Pembangunan Prasarana Proteksi Kebakaran adalah upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran di perkotaan
Rehabilitasi Bangunan Gedung Negara merupakan kegiatan pembangunan bangunan gedung negara dengan sasaran terwujudnya bangunan gedung yang andal.
2. Aspek Kelembagaan Permasalahan :
Belum siapnya landasan hukum dan landasan operasional berupa RTBL untuk lebih melibatkan pemerintah daerah dan swasta dalam penyiapan infrastruktur guna pengembangan lingkungan permukiman.
Fungsi pengawasan dan pengendali pertumbuhan permukiman dan bangunan gedung masih rendah (terbatasnya tenaga pengendali bangunan).
Tantangan :
Masih terbatasnya dokumen perencanaan tentang bangunan gedung dan RTBL.
Alternatif Solusi :
Melaksanakan penyusunan dokumen perencanaan Perda Bangunan Gedung dan RTBL. Memberikan pelatihan-pelatihan dalam upaya peningkatan kualitas permukiman dan
bangunan gedung.
3. Aspek Pembiayaan Permasalahan :
Masih rendahnya dukungan pemda dalam pembangunan lingkungan permukiman yang diindikasikan dengan masih kecilnya alokasi anggaran daerah untuk peningkatan kualitas lingkungan dalam rangka pemenuhan Standar Pelayanan Minimal.
Tantangan :
Terbatasnya pendanaan daerah bagi upaya peningkatan kualitas permukiman masyarakat.
Alternatif Solusi :
Meningkatkan keterlibatan dunia usaha (swasta) dan masyarakat dalam pendanaan pembangunan prasarana dan sarana bidang permukiman.
4. Aspek Peran Serta Masyarakat/Swasta Permasalahan :
Peran serta masyarakat dalam pemeliharaan prasarana dan sarana permukiman masih rendah.
Tantangan :
Tingkat kesadaran masyarakat terhadap kesehatan lingkungan masih rendah.
Alternatif Solusi :
Melaksanakan sosialisasi dan kampanye kebersihan dan kesehatan lingkungan permukiman.
Kepadatan permukiman kurang merata dan terpusat di pusat kota. Tingkat pelayanan prasarana dan sarana yang masih kurang memadahi. Tantangan :
Memperluas akses pelayanan prasarana dan sarana bidang permukiman.
Alternatif Solusi :
Peningkatan kualitas permukiman dan peningkatan infrastruktur. Perbaikan lingkungan kumuh dan pemberdayaan masyarakat.
TABEL 6.8
INDENTIFIKASI PERMASALAHAN DAN TANTANGAN PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN KABUPATEN TAPANULI SELATAN
No Permasalahan Tantangan Alternatif Solusi
1 Aspek Teknis
a Menurunnya fungsi kawasan dan terjadi degradasi kawasan kegiatan ekonomi utama kota, kawasan tradisional bersejarah serta heritage.
Meningkatkan keterpaduan pembangunan prasarana dan sarana bidang permukiman
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) adalah panduan rancang bangun suatu lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk
mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan lingkungan
b Masih kurang diperhatikannya kebutuhan sarana lingkungan hijau/terbuka, sarana olah raga
Penataan Kawasan Ruang Terbuka
HIjau
Masih kurang diperhatikannya kebutuhan sarana sistem proteksi kebakaran
Penataan Kawasan Tradisional
atau Bersejarah adalah upaya peningkatan kualitas lingkungan permukiman adalah yang memiliki khasanah budaya
Revitalisasi Kawasan adalah upaya
intervensi untuk menghidupkan kembali suatu wilayah atau kawasan yang mengalami penurunan vitalitasnya
Pembangunan Prasarana Proteksi
Kebakaran adalah upaya
pencegahan dan penanggulangan kebakaran di perkotaan
Rehabilitasi Bangunan Gedung
Negara merupakan kegiatan pembangunan bangunan gedung negara dengan sasaran
terwujudnya bangunan gedung yang andal.
2 Aspek Kelembagan
a Belum siapnya landasan hukum dan landasan operasional berupa RTBL untuk lebih melibatkan pemerintah daerah dan swasta dalam
penyiapan infrastruktur guna pengembangan lingkungan permukiman
Masih terbatasnya dokumen perencanaan tentang bangunan gedung dan RTBL
b Fungsi pengawasan dan pengendali pertumbuhan permukiman dan bangunan gedung masih rendah (terbatasnya tenaga pengendali bangunan).
Memberikan pelatihan-pelatihan
dalam upaya peningkatan kualitas permukiman dan bangunan gedung
3 Aspek Pembiayaan
a Masih rendahnya dukungan pemda dalam pembangunan lingkungan permukiman yang diindikasikan dengan masih kecilnya alokasi anggaran daerah untuk
peningkatan kualitas lingkungan dalam rangka pemenuhan Standar Pelayanan Minimal.
Terbatasnya pendanaan daerah bagi upaya peningkatan kualitas permukiman masyarakat
Meningkatkan keterlibatan dunia usaha (swasta) dan masyarakat dalam pendanaan pembangunan prasarana dan sarana bidang permukiman.
4 Aspek Peran Sera Masyarakat/Swasta
a Peran serta masyarakat dalam pemeliharaan prasarana dan sarana permukiman masih rendah
Tingkat kesadaran masyarakat terhadap kesehatan lingkungan masih rendah
Melaksanakan sosialisasi dan kampanye kebersihan dan kesehatan lingkungan permukiman
5 Aspek Lingkungan Permukiman
a Kepadatan permukiman kurang merata dan terpusat di pusat kota
Memperluas akses pelayanan prasarana dan sarana bidang permukiman
Peningkatan kualitas permukiman dan peningkatan infrastruktur
b Tingkat pelayanan prasarana dan sarana yang masih kurang memadahi
Perbaikan lingkungan kumuh dan
pemberdayaan masyarakat
Sumber : Hasil Analisa
6.2.3 Analisis Kebutuhan Penataan Bangunan dan Lingkungan
Kebutuhan penataan bangunan gedung dan lingkungan di Kabupaten Tapanuli Selatan masih sangat dibutuhkan untuk mewujudkan visi dan misi Kabupaten Tapanuli Selatan. Dukungan program/ kegiatan dalam penataan bangunan dan lingkungan khususnya di kawasan perkotaan masih sangat dibutuhkan, seperti: rencana tata bangunan dan lingkungan (RTBL) tiap ibukota kecamatan yang belum ada yang merupakan acuan/ pedoman dalam pembangunan dan pengendalian ruang, selain itu bantuan teknis sangat dibutuhkan untuk meningkatkan tata bangunan dan lingkungan yang lebih baik, terencana dan berwawasan lingkungan, seperti: 1. Bantuan Teknis Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran (RISPK);
2. Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah (RAPERDA) Bangunan Gedung; 3. Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dll.
Sedangkan dokumen-dokumen perencanaan yang selama ini telah disusun perlu ditindaklanjuti dengan pelaksanaan/ implementasi di lapangan sehingga dokumen perencanaan tersebut berguna dan tidak sia-sia.
Bantuan teknis dari Pemerintah Pusat dan Provinsi masih sangat dibutuhkan untuk mendukung tata bangunan dan lingkungan di Kabupaten Tapanuli Selatan menjadi lebih baik, tertata dan ramah lingkungan.
6.2.4 Program dan Kriteria Kesiapan Pengembangan PBL
teknis maupun program pemberdayaan masyarakat yang selama ini masyarakat sangat mendukung setiap program/ kegiatan yang masuk di wilayahnya.
Dukungan pembiayaan dari Pemerintah Pusat dan Provinsi masih sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kualitas bangunan gedung dan lingkungan baik melalui bantuan teknis maupun bimbingan teknis penataan bangunan dan lingkungan. Untuk lebih jelas mengenai perkiraan kebutuhan program penataan bangunan dan lingkungan dapat dilihat pada Tabel 6.8.
TABEL 6.9
PERKIRAAN KEBUTUHAN PROGRAM PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN KABUPATEN TAPANULI SELATAN
No Uraian Keterangan
A Program Pengembangan Kawasan Pariwisata
Kawasan Danau Siais Kecamatan Angkola Sangkunur
- Pembangunan jaringan jalan
- Pembangunan/Pemeliharaan saluran drainase;
- Penyediaan fasilitas persampahan; - Penyediaan sarana air bersih
- Pembangunan sarana sanitasi/toilet umum
- Pengadaan lampu jalan
- Penyediaan ruang terbuka hijau - Penyediaan fasilitas pelengkap kawasan
pariwisata
B Program Peningkatan kualitas permukiman nelayan Kec. Muara Batang Toru (Desa Muara Upu) - Pembangunan jaringan jalan
- Penyediaan fasilitas persampahan - Penyediaan sarana air bersih
- Penyediaan sarana pengelolaan air limbah
- Pembangunan permukiman nelayan
c Pengembangan Kawasan Cagar Budaya/Kawasan Bersejarah Batu Nanggar Jati (Desa Saba Padang, Kec. Arse), Bagas Godang (Kec. Sipirok), Mesjid Raya Sri Alam Dunia Sipirok Mashalih (kec. Sipirok), Gereja Tua (Desa Parau Sorat, Kec. Sipirok), Candi Batara Wisnu (Sipagimbar, Kec. Saipar Dolok Hole)
- Pembangunan jaringan jalan
- Pembangunan/pemeliharaan saluran drainase
- Penyediaan fasilitas persampahan - Penyediaan sarana air bersih
- Pembangunan sarana sanitasi/toilet umum
- Pengadaan lampu jalan
- Penyediaan ruang terbuka hijau
Penyediaan fasilitas pelengkap kawasan cagar budaya
D Peningkatan kualitas bangunan gedung Ibu Kota Kabupaten Tapanuli Selatan (Kota
Sipirok)
- Pembinaan teknis pembangunan gedung
negara;
- Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran (RISPK);
- Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah (RAPERDA) Bangunan Gedung;
- Pendataan bangunan gedung;
- Penyediaan aksesibilitas pada bangunan gedung dan lingkungan;
6.2.5 Usulan Program dan Kegiatan
TABEL 6.10
USULAN DAN PRIORITAS PROGRAM PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN KABUPATEN TAPANULI SELATAN
No Program/Kegiatan Volume
/Satuan
Biaya
(Rp x 1000) Lokasi
Kriteria Kesiapan A Perencanaan
Penyusunan Dokumen RTBL Kawasan Danau Siais Kecamatan Sangkunur
Penyusunan Dokumen RTBL Kawasan Pantai Muara Upu Kecamatan Muara Batang Toru
1 Paket 500,000 Kec. Muara Batang
Toru (Kawasan Pantai Muara Upu)
Tim Teknis
Penyusunan Dokumen RTBL Kawasan Permukiman Nelayan Kecamatan Muara Batang Toru
1 Paket 500,000 Kec. Muara Batang
Toru (Kawasan Permukiman Nelayan)
Tim Teknis
Penyusunan Dokumen RTH Kota Sipirok
1 Paket 500,000 Kota Sipirok Tim Teknis
Penyusunan Dokumen RTBL Kawasan Cagar Budaya Candi Batara Wisnu Kecamatan Saipar Dolok Hole
1 Paket 500,000 Kecamatan Saipar
Dolok Hole (Kawasan Cagar Budaya Candi Batara Wisnu)
Tim Teknis
Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran (RISPK) Kota Sipirok;
1 Paket 500,000 Kota Sipirok Tim Teknis
Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah (RAPERDA) Bangunan Gedung Kota Sipirok;
1 Paket 500,000 Kota Sipirok Tim Teknis
B Program Pengembangan Kawasan Pariwisata Kawasan Danau Siais
- Pembangunan jaringan jalan 4 Paket 3,000,000 Kawasan Danau
Siais
Penyediaan lahan - Pembangunan/Pemeliharaan
saluran drainase;
4 Paket 4,000,000 Kawasan Danau
Siais
Penyediaan lahan - Penyediaan fasilitas
persampahan;
3 Paket 3,000,000 Kawasan Danau
Siais
Penyediaan lahan, DED - Penyediaan sarana air bersih 2 Paket 1,500,000 Kawasan Danau
Siais
Penyediaan lahan, DED - Pembangunan sarana
sanitasi/toilet umum
1 Unit 300,000 Kawasan Danau
Siais
Penyediaan lahan, DED
- Pengadaan lampu jalan 1 Paket 1,000,000 Kawasan Danau
Siais
Penyediaan lahan - Penyediaan ruang terbuka
hijau
1 Paket 2,000,000 Kawasan Danau
Siais
Penyediaan lahan, DED - Penyediaan fasilitas pelengkap
kawasan pariwisata
3 Paket 1,500,000 Kawasan Danau
Siais
Penyediaan lahan, DED C. Program Peningkatan kualitas permukiman nelayan
- Pembangunan jaringan jalan 3 paket 3,000,000 Kec. Muara Batang Toru
Penyediaan lahan - Penyediaan fasilitas
persampahan
2 Paket 1,000,000 Kec. Muara Batang Toru
- Penyediaan sarana air bersih 3 Paket 3,000,000 Kec. Muara Batang Toru
Penyediaan lahan, DED - Penyediaan sarana pengelolaan
air limbah
3 Paket 1,500,000 Kec. Muara Batang Toru
Penyediaan lahan, DED - Pembangunan permukiman
nelayan
1 Paket 3,000,000 Kec. Muara Batang Toru
Penyediaan lahan, DED D Pengembangan Kawasan Cagar Budaya/Kawasan Bersejarah
Kawasan Candi Batara Wisnu
- Pembangunan jaringan jalan 3 paket 3,000,000 Kec. Saipar Dolok Hole
Penyediaan lahan - Pembangunan/pemeliharaan
saluran drainase
3 Paket 5,000,000 Kec. Saipar Dolok Hole
Penyediaan lahan - Penyediaan fasilitas
persampahan
2 paket 1,000,000 Kec. Saipar Dolok Hole
Penyediaan lahan - Penyediaan sarana air bersih 1 paket 2,500,000 Kec. Saipar Dolok
Hole
Penyediaan lahan, DED - Pembangunan sarana
sanitasi/toilet umum
1 Unit 300,000 Kec. Saipar Dolok
Hole
Penyediaan lahan, DED
- Pengadaan lampu jalan 2 paket 1,000,000 Kec. Saipar Dolok
Hole
Penyediaan lahan - Penyediaan ruang terbuka hijau 1 Paket 2,000,000 Kec. Saipar Dolok
Hole
Penyediaan lahan, DED - Penyediaan fasilitas pelengkap
kawasan cagar budaya
3 paket 1,500,000 Kec. Saipar Dolok Hole
Penyediaan lahan, DED C Peningkatan kualitas bangunan gedung
- Pembinaan teknis
pembangunan gedung negara;
1 Kegiatan 700,000
- Pendataan bangunan gedung; 1 Kegiatan 200,000 - Penyediaan aksesibilitas pada
bangunan gedung dan lingkungan;
1 Paket 500,000 Kec. Sipirok penyediaan
lahan
TABEL 6.11
USULAN PEMBIAYAAN PROYEK PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN KABUPATEN TAPANULI SELATAN
No Program/ Kegiatan
Sumber Pendanaan (Rp.x 1000)
Total
APBD APBD
Prov APBN Masyarakat Swasta CSR
A Perencanaan
Penyusunan Dokumen RTBL Kawasan Danau Siais Kecamatan Sangkunur
500,000 500,000
Penyusunan Dokumen RTBL Kawasan Pantai Muara Upu Kecamatan Muara Batang Toru
500,000 500,000
Penyusunan Dokumen RTBL Kawasan Permukiman Nelayan Kecamatan Muara Batang Toru
500,000 500,000
Penyusunan Dokumen RTH Kota Sipirok
500,000 500,000
Penyusunan Dokumen RTBL Kawasan Cagar Budaya Candi Batara Wisnu Kecamatan Saipar Dolok Hole
500,000 500,000
Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran (RISPK) Kota Sipirok;
500,000 500,000
Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah (RAPERDA) Bangunan Gedung Kota Sipirok;
500,000 500,000
B Program Pengembangan Kawasan Pariwisata Kawasan Danau Siais
Pembangunan jaringan jalan 500,000 1,000,000 1,500,000 3,000,000
Pembangunan/Pemeliharaan saluran drainase;
500,000 700,000 2,800,000 4,000,000
Penyediaan fasilitas persampahan;
500,000 2,500,000 3,000,000
Penyediaan sarana air bersih 1,500,000 1,500,000
Pembangunan sarana sanitasi/toilet umum
300,000 300,000
Pengadaan lampu jalan 500,000 500,000 1,000,000
Penyediaan ruang terbuka hijau
2,000,000 2,000,000
Penyediaan fasilitas pelengkap kawasan pariwisata
1,500,000 1,500,000
C. Program Peningkatan kualitas permukiman nelayan
Pembangunan jaringan jalan 500,000 1,000,000 1,500,000 3,000,000
Penyediaan fasilitas persampahan
500,000 500,000 1,000,000