• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. 1 Menganalisis keterampilan gerak sal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "3. 1 Menganalisis keterampilan gerak sal"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

3. 1 Menganalisis keterampilan gerak salah satu permainan besar

serta menyusun rencana perbaikan

PERMAINAN SEPAK BOLA

Sepak Bola berasal dari dua kata yaitu "Sepak": dan "Bola". Sepak atau meyepak dapat di artikan menendang (menggunakan kaki) sedangkan "bola" yaitu alat permainan yang

berbentuk bulat berbahan karet, kulit atau sejenisnya. Dalam permainan sepak bola, sebuah bola disepak/tendang oleh para pemain kian kemari. Jadi secara singkat pengertian Sepak bola adalah suatu permainan yang dilakukan dengan cara menendang bola kian kemari yang dilakukan oleh pemaian, dengan sasaran gawang dan bertujuan memasukan bola ke gawang lawan.

Setelah kita tahu pengertian sepak bola mari kita lanjutkan dengan Teknik Dasar permainan Sepak bola. Teknik Dasar Permainan sepak bola dapat diartikan gerak dasar yang harus dikuasai oleh seorang pemain sepak bola.

Teknik Dasar Permainan Sepak Bola: 1. Teknik menendang bola;

Yaitu teknik menyentuh atau mendorong bola menggunakan kaki. Teknik ini merupakan faktor yang dominan dalam permainan sepak bola. Teknik menendang bola dapat di bagi menjadi beberapa bagian:

a. Teknik menendang bola menggunakan kaki bagian dalam.

Pelaksanaan teknik menendang bola menggunakan kaki bagian dalam adalah sebagai berikut:

 Berdiri dengan sikap melangkah, satu kaki di depan dan kaki lainnya di belakang, kaki yang depan berada di samping bola dan sekaligus sebagai kaki tumpu.

 Badan berdiri agak tegak, angkat kaki belakang sebagai kaki yang digunakan untuk menendang bola dengan posis pergelangan kaki diputar ke arah luar.

(2)

b. Teknik menendang bola menggunakan kaki bagian luar.

Pelaksanaan teknik menendang bola menggunakan kaki bagian luar adalah sebagai berikut:

 Berdiri dengan sikap melangkah, satu kaki di depan dan kaki lainnya di belakang, kaki yang depan berada di samping bola dan sekaligus sebagai kaki tumpu.

 Badan berdiri agak tegak, angkat kaki belakang sebagai kaki yang digunakan untuk menendang bola dengan posisi pergelangan kaki diputar ke arah dalam.

 Selanjutnya tentang bola dengan sentuhan kaki bagian luar, untuk lebih jelas perhatikan gambar berikut:

c. Teknik menendang bola menggunakan kaki bagian punggung

Pelaksanaan teknik menendang bola menggunakan kaki bagian punggung adalah sebagai berikut:

 Sikap badan dibelakang bola dan agak condong ke depan, salah satu kaki didepan sebagai kaki tumpu dan menghadap ke sasaran dengan lutut sedikit ditekuk.

 Kaki tendang berada di belakang bola dengan punggung kaki menghadap bola, lalu ayunka ke depan sehingga mengenai bola tepat pada punggung kaki, sedangkan perkenaan terhadap bola berada ditengah-tengah.

 Selanjutnya gerakan kaki mengikuti arah lepasnya bola, untuk lebih jelas perhatikan gambar berikut:

2. Teknik Menghentikan Bola

Yaitu sikap dan gerakan untuk menahan atau menghentikan bola yang datang ke arah kita. Teknik menghentikan bola ada beberapa macam yaitu:

a. Teknik menghentikan bola menggunakan kaki bagian dalam. b. Teknik menghentikan bola menggunakan kaki bagian luar. c. Teknik menghentikan bola menggunakan kaki bagian punggung

d. Teknik menghentikan bola menggunakan kaki bagian telapak/sol sepatu e. Teknik menghentikan bola menggunakan kaki bagian paha

f. Teknik menghentikan bola menggunakan dada dan perut. g. Teknik menghentikan bola menggunakan kepala..

(3)

3. Teknik Menggiring Bola

Menggiring bola yaitu, mendorong bola atau menentang bola ke depan secara pelan dengan variasi ke samping sambil berlari sehingga bola bergulir di tanah dan tetap dalam penguasaan pemain.

Teknik menggiring bola dapat dilakukan dengan kaki bagian dalam, kaki bagian luar, dan kaki bagian punggung baik menggunakan kaki kanan, kaki kiri, atau kaki kanan dan kiri secara bergantian.

4. Teknik Menyundul Bola

Menyundul bola adalah gerakan mendorong bola menggunakan kepala khususnya bagian dahi, gerakan ini dilakukan jika bola berada di udara atau melayang. Berikut ini contoh gambar pemaian sedang melakukan menyundul bola.

Peraturan Permainan Sepak Bola

Permainan sepak bola dimainkan oleh dua regu dengan tiap regu berjumlah 11 orang, terdiri dari 10 pemain penyerang dan seorang penjaga gawang. Permainan ini dilakukan dalam 2 x 45 menit, dan dipimpin oleh seorang wasit dibantu 2 orang hakim garis. Tujuan Permainan Sepak Bola adalah memasukan bola ke gawang lawan. Regu atau tim yang terbanyak

(4)

3.2 Menganalisis keterampilan gerak salah satu permainan bola

kecil serta menyusun rencana perbaikan

PERMAINAN BULU TANGKIS

Bulu tangkis atau badminton digemari banyak orang. Bahkan, tidak sedikit pemain Indonesia pernah menjadi juara dunia. Seperti Rudi Hartono, Liem Swie King, Susi Susanti, Taufik Hidayat, dan lain-lain. Mereka berprestasi karena perjuangannya yang hebat. Rajin berlatih dan menguasai teknik-teknik dasar bermain.

1. Lapangan dan Perlengkapan Permainan a. Lapangan

Bentuk lapangan bulu tangkis empat persegi panjang. Ukuranlapangan dan netnya sebagi berikut:

1) Ukuran lapangan untuk permainan tunggal:

 panjang: 13,40 meter

 lebar: 5,18 meter

2) Ukuran lapangan untuk permainan ganda:

 panjang: 13,40 meter

 lebar: 6,10 meter

3) Ukuran net sama untuk tunggal dan ganda:

 Tinggi net: 1,55 meter

 Panjang net: 6,10 meter

 Lebar net: 0,67 meter

b. Bola/kok/Shuttlecock

(5)

c. Raket

Raket adalah alat pemukul dalam permainan bulu tangkis. Berat raket kurang dari 150 gram. Raket terbuat dari kayu, alumunium, arang (carbonex) dan fiberglass.

2. Teknik Dasar Bulu Tangkis

Ada beberapa teknik dasar di bulu tangkis. Misalnya, teknik dasar memegang raket, servis, pukulan dan langkah kaki.

a. Teknik Dasar Memegang Raket

Ada empat teknik dasar memegang raket. Untuk lebih jelasnya lihat gambar dan uraian berikut ini.

1) Pegangan Kombinasi

Raket dipegang seperti kamu berjabat tangan. Pegangan ini digunakan untuk melakukan berbagai jenis pukulan.

2) Pegangan Backhand

Raket dipegang atau digenggam pada telapak tangan bagian yang tipis. Ibu jari tangan lebih kuat menahan gagang raket. Cara ini akan menghasilkan

(6)

3) Pegangan Kapak

Gagang raket dipegang pada telapak tangan bagian yang tipis, seperti memegang kapak.

4) Pegangan Geplak Kasur

Raket dipegang seperti kamu memegang pemukul kasur. Kepala raket atau senar menghadap ke atas dan bawah. Pegangan ini digunakan untuk melakukan

pukulan smes.

b. Teknik Dasar Servis (service)

Servis merupakan pukulan permulaan yang menandai dimulainya permainan. Secara umum sikap servis yang baik adalah:

 sikap berdiri rileks

 bola harus dilepaskan terlebih dahulu, baru dipukul

 Kaki tidak boleh diangkat sebelum bola dipukul

 Bola tidak didorong, tetapi dipukul

1) Servis Pendek

Servis pendek dapat dilakukan secara backhand dan forehand. Kok dipegang dengan tangan kiri di depan dada atau sejajar dengan pinggang. Pukulan dilakukan pelan dengan perkiraan akan melewati net dan garis terdepan lapangan permainan lawan.

2) Servis Panjang

Servis panjang atau tinggi dilakukan dengan pukulan forehand. Servis ini dilakukan di sebelah kanan bawah, jika pukulan memakai tangan kanan. Servis ini dilakukan dengan menjatuhkan kok ke samping kanan

(7)

1) Pukulan Lambung (lob)

Pukulan lambung adalah pukulan terhadap kok yang datang atau berada di bawah pinggang. Pukulan dilakukan dari bawah ke atas dengan posisi raket agak miring ke depan. Pukulan lob dilakukan dengan forehand dan back hand.

Sikap awalnya:

 Berdiri, Kedua lutut dilenturkan

 Pandangan ke arah datannya kok

Gerakannya:

 Untuk pukulan lob dari atas: raket diayun dari belakang kepala ke depan lurus dengan kekuatan tenaga yang cukup.

 Untuk pukulan lob dari bawah: raket diangket ke atas, seakan-akan mencongkel.

2) Pukulan Smes (Smash)

Pukulan Smes adalah pukulan keras dan menukik ke lapangan permainan lawan. Pukulan ini untuk mengembalikan bola yang datang dengan posisi tinggi.

Sikap awal:

 Berdiri, kedua lutut dilenturkan

 Pandangan ditujukan ke arah datangnya kok

Gerakannya:

 Raket digerakkan cepat, keras, menukik dan terarah. Tangan diayunkan dari belakang ke depan.

(8)

Gerak langkah kaki sangat menentukan keberhasilan memukul kok. Teknik dasar langkah kaki yang baik adalah:

 Kaki harus dapat digerakkan ke segalah arah secara cepat dan ringan.

 Berdiri selalu pada ujung kaki. Sikap ini memudahkan kaki bergerak cepat.

 Saat mengembalikan bola di depan net, kaki kananmu berada di depan dan sebaliknya pada waktu memukul bola di belakang, kaki kananmu di belakang.

 Langkahmu harus diatur seefisien mungkin, langkah yang panjang lebih baik daripada langkah kecil-kecil atau pendek

3. Peraturan Permainan

a. Pemain

Berdasarkan pemainnya, permainan bulu tangkis dapat dibedakan menjadi:

 Permainan tunggal putra/putri (single). Yaitu permainan seorang lawan seorang, untuk putra maupun putri.

 Permainan ganda putra/putri (double), yaitu permainan yang dilakukan oleh dua orang untuk pasangan putra dengan putra maupun pasangan putri dengan putri.

 Permainan ganda campuran (mixed double), yaitu permainan yang dilakukan oleh dua pasangan campuran antara putra dan putri.

Pemain kedua belah pihak melakukan undian. Pihak yang menang berhak memilih tempat dan melakukan servis lebih dahulu, sedangkan yang kalah undian menunggu giliran berikutnya.

b. Cara memperoleh nilai

Lamanya permainan ditentukan oleh set atau game. Sedikitnya permainan bulu tangkis dilakukan dalam dua game. Pemenangnya adalah pemain yang berhasil memenangkan 2 game. Jika masing-masing pemain memenangkan 1 game, maka terjadi rubberset. Kedua pemain melakukan game yang ketiga. Jadi yang memenangkan game ketiga ini menjadi pemenangnya.

1) Nilai untuk Tunggal Putra dan Ganda Putra/Putri

Setiap game permainan tunggal putra, yaitu 21 poin, sedangkan untuk ganda putra/putri, yaitu 25 poin. Pemain yang lebih dahulu mencapai angka tertinggi pada setiap game dinyatakan menang. Jika terjadi persamaan poin 20 atau 24, maka pemain yang lebih dahulu mencapai poin itu berhak meminta penambahan angka yang harus dicapai atau yus/jus, yaitu 3 poin. Jika terjadi yus, servis pertama dilakukan oleh pemain yang berhasil menyamakan poin.

2) Nilai untuk Tunggal Putri

Jumlah poin setiap game untuk tunggal putri adalah 21. Pemain yang berhasil mengumpulkan poin tersebut lebih dahulu dinyatakan menang. Jika terjadi persamaan poin 20 dan 20 , maka pemain yang

(9)

3.3 Menganalisis keterampilan jalan cepat, lari, lompat dan lempar

untuk menghasilkan gerak yang efektif

LARI

Lari merupakan bagian dan dasar dari kegiatan atletik. Lari harus di pelajari di sekolah. Lebih lagi, lari menjadi bagian dari setiap latihan pemanasan (warming-up). Bentuk lari yang tidak bervariasi jangan sampai terjadi pada saat pembelajaran atletik. Seharusnya, guru pendidikan jasmani selalu memikirkan tentang bagaimana bagian dari pelajaran ini dapat dibuat semenarik dan semenyenangkan mungkin dengan memberikan bentuk-bentuk dan tugas yang berbeda-beda. Variasi yang selalu dirubah-rubah dapat mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar atletik.

Contoh yang dapat divariasikan dalam pengembangan pembelajaran lari adalah lintasan lari, susunan grup pelari, peralatan yang digunakan, dan gerakan larinya itu sendiri. Alat bantu yang penting untuk membuat lari menjadi menarik salah satu diantaranya adalah musik. Semua alat musik dapat menunjang irama berlari. Ini berarti bahwa alat-alat musik harus memiliki jumlah pukulan yang sama untuk didengar tiap menit sewaktu para siswa berlari membuat langkah lari per menit.

Sebelum mulai berlari berirama musik., para siswa harus dimengertikan akan hubungan antara irama dan gerakan lari. Dalam konteks ini bertepuk tangan atau menekankan injakan langkah kaki sesuai irama musik telah membuktikan kegunaannya bagi semua kelompok umur siswa. Terutama dengan para siswa tahap demikian harus selalu diintegrasikan dalam proses pembelajaran melalui bermain dan kompetisi.

A. Karakteristik Gerak Dasar Lari

Secara teknis gerak dasar lari dapat dibedakan atas beberapa macam subtansi, yaitu; lari santai (jogging), lari cepat (sprint), lari jarak menengah, dan lari jarak jauh atau maraton. Untuk semua subtansi ini dapat diajarkan melalui pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga dengan pokok bahasan atletik.

1. Lari Santai (Jogging)

Lari santai (jogging) merupakan satu jenis keterampilan dalam memindahkan posisi badan dari satu tempat ke tempat lainnya dengan gerakan yang lebih cepat dari melangkah. Subtansi ini menuntut keterampilan yang lebih kompleks dibandingkan dengan gerak dasar jalan. Lari santai (jogging) memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Sikap badan harus condong sedikit ke depan.

2. Kepala tegak dengan pandangan selalu diarahkan ke depan.

3. Gerakan kaki saat melangkah tidak perlu panjang cukup 30 - 40 cm saja.

4. Saat mendaratkan kaki harus bagian dari kedua ujung telapak kaki.

(10)

6. Lengan diayunkan secara wajar dengan jari-jari tangan tidak perlu dikepalkan cukup dengan membukanya sedikit.

7. Irama lari saling bersilangan antara tangan dan kaki.

2. Lari Cepat (Sprint)

Lari cepat (sprint) adalah suatu kemampuan seseorang dalam memindahkan posisi tubuhnya dari satu tempat ke tempat lainnya secara cepat melebihi gerak dasar pada keterampilan lari santai (jogging). Lari cepat (sprint) terdiri dari tiga jenis keterampilan yaitu; lari cepat, lari gawang, dan lari estapet. Ketiga jenis keterampilan ini perlu diajarkan pada setiap siswa.

a. Lari Cepat

Yang tergolong ke dalam kelompok lari cepat adalah lari 100 m, lari 200 m. dan lari 400 m. Ketiga jenis lari cepat ini memiliki karakteristik yang sama hanya pengaturan irama langkah yang nampak sedikit berbeda. Secara umum ketiga jenis lari ini memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Sikap badan condong ke depan: Untuk memperkecil hambatan udara yang datang dari arah depan, pelari mendapat keuntungan penapakan titik berat badan lebih ke depan. Titik berat badan ini dapat membantu gaya tarik sehingga langkahnya akan lebih efektif.

2. Langkah kaki harus lebih panjang: Langkahkan kaki sepanjang mungkin pada awal kaki lepas dari balok start, selanjutnya agar keseimbangan badan tetap terjaga maka langkah kaki harus sudah mulai agak diperpendek namun dengan frekuensi gerak yang tetap cepat.

3. Saat pendaratan kaki: Saat kaki mendarat ke tanah harus selalu pada ujung telapak kaki dengan posisi lutu agak dibenkokkan sedikit agar lentur saat akan membuat langkah berikutnya.

4. Gerakan lengan: Jari-jari tangan dikepalkan atau dibuka rapat dan rileks. Ayunan tangan harus terkoordinasi dengan gerak kaki. Saat kaki kiri melangkah ke depan maka tangan kiri harus berada di belakang demikian sebaliknya saat kaki kanan melangkah ke depan maka tangan kanan harus berada di belakang, demikian pula untuk langkah-langkah selanjutnya.

b. Lari Gawang

Lari gawang merupakan satu jenis keterampilan lari cepat sambil melewati rintangan dalam ketinggian tertentu (1,067 m). Keterampilan melakukan lari gawang memerlukan kemampuan koordinasi yang tinggi antara lari dan saat akan melewati rintangan. Untuk itu guru dalam mengajarkan lari gawang harus dimulai dari cara melompat rintangan yang rendah yang secara bertahap meningkat hingga ketinggian tertentu.

Pada dasarnya lari gawang ini memiliki karakteristik perpaduan antara lari dan lompat. Secara khusus karakteristik tersebut adalah sebagai berikut :

1. Setelah melakukan tiga kali langkah cepat ke arah gawang, badan harus dimiringkan ke depan saat melompat sementara kaki depan diluruskan.

2. Tangan pada sisi badan yang berlawanan dengan kaki depan harus diluruskan ke depan seolah-olah menggapai ujung kaki depan.

3. Bahu dan pinggul tetap paralel dengan gawang.

4. Setelah melewati gawang, kaki depan diturunkan ke bawah hingga menyentuh lintasan.

5. Saat kaki depan menyentuh lintasan kaki yang satunya lagi dalam posisi ditekuk dan kedua tangan menjaga keseimbangan.

6. Kaki yang di belakang dilangkahkan ke depan untuk siap kembali melewati gawang berikutnya.

c. Lari Sambung (Estapet)

(11)

lari pada batas tertentu yang sama jauh dengan pelari 1. Pelari 2 diteruskan oleh pelari 3, pelari 3 diteruskan pelari 4. Start pada pelari ke 2 hingga ke 4 adalah start melayang. Pelari 4 yang akhirnya akan memasuki garis Finish. Start dan finish pada lari sambung sama dengan start dan finish pada lari jarak pendek. Pada pergantian/persambungan pelari, dari pelari 1 ke pelari 2, pelari 2 ke pelari 3, pelari 3 ke pelari 4 terjadi serah terima tongkat estafet. Tongkat estafet adalahtongkat pendek ringan yang berukuran kurang lebih 30 cm panjangnya.

Hal yang paling subtansial dalam pelaksanaan lari sambung adalah penyerahan tongkat dari pelari yang satu ke pelari berikutnya. Adapun karakteristik dalam pelaksanaan larinya sama dengan teknik lari jarak pendek 100 m. Secara umum ada dua teknik operan dasar yang biasa digunakan untuk penyerahan tongkat, yaitu; operan dengan dorongan ke atas (upsweep) dan dorongan ke depan bawah (downsweep).

1. Teknik Upsweep

Teknik pengoperan tongkat dengan teknik upsweep ini dilakukan dengan gerakan mendorong ke atas dan mendorong tongkat sejauh mungkin ke tangan penerima. Pemberi tongkat menyerahkan tongkatnya kepada penerima dari bawah tangan penerima. Keuntungan dari teknik pengoperan tongkat dengan teknik upsweep adalah pelari tidak perlu memindahkan tongkat dari satu tangan ke tangan lainnya, dengan demikian gerakan lari cepatnya tidak akan terganggu.

2. Teknik Downsweep

Teknik pengoperan tongkat dengan teknik downsweep ini dilakukan dengan gerakan mendorong ke depan bawah pada telapak tangan penerima, yang mengapai ke belakang untuk memegang 1/3 bagian tongkat. Pemberi tongkat menyerahkan tongkatnya kepada penerima dari atas tangan penerima. Keuntungan dari teknik pemberian tongkat dengan teknik downsweep adalah pelari dapat memberikan tongkatnya kepada penerima dalam jarak yang lebih jauh dibandingkan dengan teknik upsweep.

Karakteristik umum dari teknik operan upsweep dan downsweep adalah sebagai berikut :

1. Penempatan anggota tim : Yang harus dilakukan terlebih dahulu oleh anggota tim adalah menempatkan pelari pertama pada sisi dalam jalur, pelari kedua pada sisi luar jalur, dan pelari ketiga pada sisi dalam jalur. Langkah ini perlu dilakukan karena pelari berikutnya menerima operan dalam posisi tidak akan merubah pegangan tongkat setelah menerima operan dari pemberi.

2. Operan pertama : Dalam operan pertama, pelari 1 berlari sepanjang sisi dalam jalur dengan membawa tongkat oleh tangan kanannya. Pelari 2 menunggu pada sisi luar jalur sambil melihat ke belakang melalui bahu kiri. Ketika pelari 1 mendekat, pelari 2 mempercepat langkah pada sisi luar jalur dan menerima tongkat dengan tangan kirinya. Pelari 2 harus terus berlari tetap berada pada posisi luar jalur.

3. Operan kedua : Pelari 3 menunggu pada sisi dalam jalur, melihat ke belakang melalui bahu kiri. Saat pelari 2 mendekat pelari 3 mempercepat langkahnya sepanjang sisi dalam jalur dan menerima tongkat dengan tangan kanannya. Pelari 3 harus terus berlari pada posisi dalam jalur.

4. Operan ketiga : Pelari 4 menunggu di sisi luar jalur, melihat ke belakang melalui bahu kiri. Saat pelari 3 mendekat pelari 4 mempercepat langkahnya sepanjang sisi luar jalur dan menerima tongkat dengan tangan kirinya. Pelari 4 terus berlari lurus hingga garis finish.

(12)

3.4 Menganalisis strategi dalam pertarungan bayangan (shadow

fighting) olahraga beladiri untuk menghasilkan gerak yang efektif.

Olahraga Beladiri

Pencaksilat merupakan olahraga beladiri asli indonesia yang harus dilestarikan. Untuk itu mari kita mempelajarinya dengan baik dan benar. Karena banyak sekali nilai-nilai luhur didalamnya yang wajib diketahui dan dilaksanakan oleh generasi kita maupun generasi yang akan datang.

Aspek tersebut adalah:

(1) Aspek mental spiritual: pencak silat membangun dan mengembangkan kepribadian dan karakter mulia seseorang.

(2) Aspek seni budaya: istilah pencak pada umumnya menggambarkan bentuk seni tarian pencak silat, dengan musik dan busana tradisional. \

(3) Aspek bela diri: istilah silat, cenderung menekankan pada aspek kemampuan teknis bela diri pencak silat.

(4) Aspek olah raga: ini berarti bahwa aspek fisik dalam pencak silat ialah penting.

(13)

sehingga mengeluarkan tanaga seefisien mungkin. Di samping itu, pencaksilat mempunyai 4 aspek sebagai satu kesatuan yaitu: Aspek akhlak, aspek beladiri, aspek seni dan aspek olahraga. Sebagai aspek beladiri, pencaksilat dapat berfungsi untuk menghindari diri dari segala bahaya baik secara jasmani dan rohani.

Keterampilan Gerak Sikap Kuda-kuda

a. Sikap kuda-kuda depan

Cobalah kalian lakukan dan analisis keterampilan gerak sikap kuda-kuda depan melalui tahapan gerakan sebagai berikut:

1) Sikap berdiri, posisi kaki didepan ditekuk dan kaki belakang lurus 2) Telapak kaki belakang serong ke luar.

3) Berat badan ditumpukan pada kaki depan. 4) Badan tegap dan pandangan kedepan. 5) Kedua tangan bersiap di depan dada.

Perhatikanlah kesalahan-kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan gerak sikap kuda-kuda depan dalam beladiri pencaksilat yaitu: sikap badan kaku, kaki kurang dibuka, posisi kaki kurang kuat, dan berat badan tidak ditumpu di kaki depan.

b. Kuda-Kuda Belakang

Cobalah kalian lakukan dan analisis keterampilan gerak sikap kuda-kuda belakang melalui tahapan gerakan sebagai berikut:

1) Berdiri dengan bertumpu pada kaki belakang.

2) Tumit yang dipakai sebagai tumpuan lurus dengan panggul 3) Condongkan badan ke depan.

4) Kaki depan jinjit dengan menapak dengan tumit atau ujung kaki. 5) Kedua tangan bersiap di depan.

Perhatikanlah kesalahan-kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan gerak sikap kuda-kuda belakang dalam beladiri pencaksilat yaitu: sikap badan kaku, berat badan tidak ditumpu di kaki belakang, badan kurang condong, dan tumit dan panggul tidak lurus.

c. Kuda-Kuda Tengah

Cobalah kalian lakukan dan analisis keterampilan gerak sikap kuda-kuda tengah melalui tahapan gerakan sebagai berikut:

1) Berdiri dengan kaki dibuka lebar.

2) Kedua lutut ditekuk sehingga titik berat badan berada di kedua kaki. 3) Kedua tangan bersiap di depan dada.

Perhatikanlah kesalahan-kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan gerak sikap kuda-kuda tengah dalam beladiri pencaksilat yaitu: sikap badan kaku, berat badan tidak ditumpu pada kedua kaki, dan kaki kurang dibuka lebar.

d. Kuda-kuda Samping

Cobalah kalian lakukan dan analisis keterampilan gerak sikap kuda-kuda samping melalui tahapan gerakan sebagai berikut:

1) Berdiri dengan kaki dibuka lebar menyerong ke kanan. 2) Salah satu kaki ditekuk dan kaki yang lain lurus ke samping. 3) Berat badan ditumpukan pada kaki depan.

4) Bahu sejajar atau segaris dengan kaki 5) Kedua tangan bersiap di depan dada.

Perhatikanlah kesalahan-kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan gerak sikap kuda-kuda samping dalam beladiri pencaksilat yaitu: sikap badan kaku, berat badan tidak ditumpu pada kaki yang ditekuk, dan kaki kurang dibuka lebar.

e. Kuda-Kuda Silang Depan

(14)

1) Berdiri tegak lurus dengan kaki kanan di depan sebagai titik tumpuan.

2) Kaki kiri disilangkan di belakang kaki kanan dengan sentuhan dengan ibu atau ujung jari kaki

3) Kedua tangan bersiap di depan dada.

Perhatikanlah kesalahan-kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan gerak sikap kuda-kuda silang depan dalam beladiri pencaksilat yaitu: sikap badan kaku, berat badan tidak ditumpu pada salah satu kaki, kaki terlalu membuka, dan badan kurang seimbang. f. Kuda-Kuda Silang Belakang

Cobalah kalian lakukan dan analisis keterampilan gerak sikap kuda-kuda depan melalui tahapan gerakan sebagai berikut:

1) Berdiri menyamping dengan tumpuan kaki kanan, kaki kiri agak ditekuk menyilang di belakan kaki kanan

2) Badan tetap lurus agar tetap seimbang.

3) Kedua tangan bersiap di depan bawah dan atas.

Perhatikanlah kesalahan-kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan gerak sikap kuda-kuda silang belakang dalam beladiri pencaksilat yaitu: sikap badan kaku, kaki terlalu membuka dan tidak menyilang, dan badan tidak seimbang.

g. Aktivitas Belajar Gerak Sikap Kuda-kuda

Coba kalian lakukan aktivitas belajar di bawah ini untuk belajar keterampilan gerak sikap kuda-kuda:

1) Pilih teman yang seimbang denganmu.

2) Berdiri berhadapan dengan jarak satu lengan, berdiri dengan sikap tegak.

3) Salah satu siswa melakukan kuda-kuda depan, siswa yang lain memberikan abaaba dan mengoreksi.

4) Salah satu siswa melakukan kuda-kuda belakang, siswa yang lain memberikan aba-aba dan mengoreksi.

5) Salah satu siswa melakukan kuda-kuda tengah, siswa yang lain memberikan abaaba dan mengoreksi.

6) Salah satu siswa melakukan kuda-kuda samping, siswa yang lain memberikan aba-aba dan mengoreksi.

7) Salah satu siswa melakukan kuda-kuda silang depan, siswa yang lain memberikan aba-aba dan mengoreksi.

8) Salah satu siswa melakukan kuda-kuda silang belakang, siswa yang lain memberikan aba-aba dan mengoreksi.

(15)

3.5 MENGANALISIS KETERAMPILAN TES PENGUKURAN

KEKUATAN OTOT

a. Meningkatkan Kekuatan Otot

Kekuatan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan gerakan dengan menggunakan beban, misalnya mendorong dan mengangkat. Kekuatan otot dapat ditingkatkan dengan melakukan latihan-latihan sebagai berikut:

1) Push-up

Tujuan melakukan push-up adalah untuk melatih kekuatan otot lengan dan bahu. Cobalah lakukan gerakan push-up berikut ini:

- Sikap awal tiarap dengan seluruh tubuh sejajar dengan lantai dan berat badan ditahan oleh tangan dan kaki.

- Turunkan badan ke bawah hingga dada hampir mendekati lantai dengan melipat siku dan posisi kaki sampai kepala lurus.

- Angkat tubuh ke atas dengan meluruskan kedua siku. - Lakukan turun naik secara berulang-ulang.

2) Sit up

Tujuan melakukan sit up adalah untuk melatih kekuatan otot perut. Cobalah lakukan gerakan sit-up sebagai berikut:

- Sikap permulaan adalah telentang dengan kedua lutut ditekuk dan kedua telapak tangan dikaitkan dibagian belakang kepala dan kedua siku di samping telinga.

- Gerakan satu dilakukan dengan mengangkat badan ke atas dan kembali ke sikap telentang.

(16)

3) Back up

Latihan ini bertujuan melatih kekuatan otot punggung dan otot perut. Cobalah lakukan gerakan back-up sebagai berikut:

- Sikap permulaan, badan telungkup, kedua tungkai rapat dan telapak kaki mengarah ke belakang tumit dengan merapat.

- Kedua lengan memeluk kepala kebelakang. Siku menghadap ke samping.

- Angkat togok ke belakang atas sedangkan perut, dan tungkai masih menempel pada lantai.

- Kembali ke sikap telungkup. - Lakukan secara berulang-ulang

4) Squat jump

Tujuan latihan squat jump adalah untuk melatih kekuatan otot tungkai dan pinggul. Gerakannya adalah sebagai berikut:

- Pada latihan permulaan dilakukan dengan sikap jongkok dengan salah satu kaki jinjit dan kedua telapak tangan dikaitkan kepala bagian belakang dan pandangan lurus ke depan.

- Loncatlah tegak ke atas dan kembali ke sikap jongkok. - Lakukan gerakan tersebut secara berulang-ulang.

b. Pengukuran Kekuatan Otot

1) Tes gantung angkat tubuh untuk putra dan tes gantung siku tekuk untuk putri a) Tujuan: untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan bahu. b) Alat dan fasilitas

Lantai rata dan bersih

 Palang tunggal yang dapat diatur ketinggiannya yang disesuaikan denganmketinggian peserta.

 Pipa pegangan terbuat dari besi ukuran ¾ inchi.

(17)

 Serbuk kapur atau magnesium karbonat.

 Alat tulis.

 Petugas tes

 Pengamat waktu

 Penghitung gerakan merangkap pencatat hasil

c) Pelaksanaan Tes Gantung Angkat Tubuh 60 detik untuk Putra

(1) Posisi permulaan

Peserta berdiri di bawah palang tunggal. Kedua tangan berpegangan pada palang tunggai selebar bahu. Pegangan telapak tangan menghadap ke arah letak kepal.

(2) Gerakan kemudian kembali ké sikap permulaan.

 Gerakan ini dihitung satu kali.

 Selama melakukan gerakan, mulai dan kepala sampai ujung kaki tetáp merupakan satu garis lurus.

 Gerakan ini dilakukan berulang-ulang, tanpa istirahat sebanyak mungkin selama 60 detik.

d) Pelaksanaan Tes Gantung Siku Tekuk untuk Putri

Palang tunggal dipasang dengan ketinggian sedikit di atas kepala peserta.

(1) Sikap perrnulaan:Peserta berdiri di bawah palang tunggal, kedua tangan berpegangan pada palang tunggal selebar bahu. Pegangan telapak tangan menghadap ke arah kepala

(2) Gerakan

Melompat ke atas sampai dengan mencapai sikap bergantung siku tekuk, dagu berada di atas palang tunggal. Sikap tersebut dipertahankan selama mungkin (dalam hitungan detik)

(3) Pencatatan Hasil

Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh peserta untuk mempertahankan sikap tersebut diatas, dalam satuan detik. Peserta yang tidak dapat melakukan sikap diatas maka dinyatakan gagal dan diberikan nilai nol (0). 2) Tes Baring Duduk (Sit Up) Selama 60 detik

a) Tujuan: mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut. b) Alat dan fasilitas

 Lantai/lapangan yang rata dan bersih

 Stopwatch.

 Alat tulis.

 Alas/tikar/matras dan lain-lain. c) Petugas tes

 Pengamat waktu

 Penghitung gerakan merangkap pencatat hasil d) Pelaksanaan

(1) Sikap permulaan

- Berbaring telentang di lantai, kedua lutut ditekuk dengan sudut 90˚ dengan kedua jari-jarinya diletakkan di belakang kepala.

- Peserta lain menekan/memegang kedua pergelangan kaki agar kaki tidak terangkat.

(18)

- Gerakan aba-aba “YA” peserta bergerak mengambil sikap duduk sampai kedua sikunya menyentuh paha, kemudian kembali ke sikap awal.

- Lakukan gerakan ini berulang-ulang tanpa henti selama 60 detik.

e) Pencatatan Hasil

(1) Gerakan tes tidak dihitung apabila :

- Pegangan tangan terlepas sehingga kedua tangan tidak terjalin lagi. - Kedua siku tidak sampai menyentuh paha.

- Menggunakan sikunya untuk membantu menolak tubuh

(3) Hasil yang dihitung dan dicatat adalah gerakan tes yang dapat dilakukan dengan sempurna selama 60 detik.

(4) Peserta yang tidak mampu melakukan tes ini diberi nilai nol (0). 3) Tes Loncat Tegak (Vertical Jump)

a) Tujuan: untuk mengukur daya ledak tenaga eksplosif b) Alat dan Fasilitas

- Papan berskala centimeter, warna gelap, ukuran 30 x 150 cm, dipasang pada dinding yang rata atau tiang. Jarak antara lantai dengan angka nol (0) pada papan tes adalah 150 cm.

- Serbuk kapur.

- Alat penghapus papan tulis. - Alat tulis.

c) Petugas Tes: Pengamat dan pencatat hasil d) Pelaksanaan Tes

(1) Sikap permulaan

- Terlebih dulu ujung jari peserta diolesi dengan serbuk kapur/ magnesium karbonat.

- Peserta berdiri tegak dekat dinding, kaki rapat, papan skala berada pada sisi kanan/kiri badan peserta. Angkat tangan yang dekat dinding lurus ke atas, telapak tangan ditempelkan pada papan skala hingga meninggalkan bekas jari.

(2) Gerakan

(19)

(3) Pencatatan Hasil

- Selisih raihan loncatan dikurangi raihan tegak. - Ketiga selisih hasil tes dicatat.

Gambar

gambar berikut:

Referensi

Dokumen terkait

(lampiran 9), dan lembar observasi aktivitas guru dalam pengelolaan pembelajaran (lampiran 10). 4) Mengadakan pembagian tugas antara peneliti selaku pengajar dan

Pada Gambar 6 terlihat bahwa alat pengontrol sistem pengusir burung pemakan padi dengan bunyi sirine didukung oleh perangkat keras yang terdiri dari dua buah

Terlebih lagi, pada saat ini belum ada sistem pengaturan lahan parkir yang memungkinkan pemanfaatan lahan parkir secara mangkus.Aplikasi DIRECT PARKING adalah

Berdasarkan pokok masalah di atas, maka penelitian ini memiliki.. Menguji pengaruh rasio keuangan terhadap rating obligasi syariah. Mengetahui faktor-faktor apakah yang

Data kuantitatif mendapatkan hasil bahwa siswa telah dikategorikan kedalam empat kategori yaitu memahami konsep, lack of knowledge, error, dan miskonsepsi sedangkan

[r]

This paper concerned with the empirical study about tax competition among regions which in a theoretical point of view, tax competition is seen as an economic policy strategy

Skripsi “ Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Script Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Pada