INTERFERENSI DAN INTEGRASI BAHASA ARAB DALAM PERTUNJUKAN WAYANG GOLEK
(Kajian Pragmatik Pertunjukan Wayang Golek Asep Sunandar Sunarya)
Laila Nur Barkah
e-mail: lailanurbarkah@gmail.com
ABSTRACT:
ﻻا
نﺎﻋﻮﺿﻮﻣ ﺎﳘ جﺎﻣﺪﻧﻻاو لﻻﺪﺘﺳ
يﻮﻐﻠﻟا عﺎﻤﺘﺟﻻا ﻢﻠﻋ ﰲ
-sosiolinguistik
ﻊﻘﻳ
جﺎﻣﺪﻧﻻاو لﻻﺪﺘﺳﻻا
ماﺪﺨﺘﺳا ﺐﺒﺴﺑ
ﲔﻳﻮﻐﻠﻟا
.
اﺬﻫ ﰲ ﺔﺳارﺪﻟا ﺎﻣأ
ﻟا ﻲﻫ ﺚﺤﺒﻟا
ﺔﻴﻠﻴﻠﺤﺘﻟا ﺔﺳارﺪ
.
ﻦﻣ ﲑﺜﻛ نأ ﺚﺤﺒﻟا اﺬﻫ ﰲ ﺪﺟو
ﺔﻐﻠﻟا تﺎﻤﻠﻜﻟا
ﺔﻐﻠﻟا ﻚﻟﺬﻛو ﺔﻳواﺪﻨﺴﻟا ﺔﻐﻠﻟا ﰲ ﺖﳎﺪﻧا ﺪﻗ ﺔﻴﺑﺮﻌﻟا
واﺪﻨﺴﻟا
ﺞﻣﺎﻧﺮﺑ ﰲ ﺔﻳ
wayang golek
ﺎﻳﺮﻧﻮﺳ رﺪﻨﻧﻮﺳ ﺐﻴﺳﻷ
.
Keywords: Interferensi, Integrasi, Bahasa Arab, Bahasa Sunda
Mahasiswa Program Pascasarjana Institut Agama Islam Cipasung, Prodi Pendidikan Bahasa Arab
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara yang wilayahnya sangat luas dengan penduduk yang terdiri dari berbagai suku bangsa, dengan berbagai bahasa daerah, serta berbagai latar belakang budaya yang tidak sama. Indonesia adalah bangsa yang kaya akan bahasa dan dialek. Indonesia adalah contoh sebuah negara dengan aneka ragam
bahasa. Masyarakat Indonesia
cenderung menguasai dua bahasa atau lebih sekaligus. Kebanyakan orang Indonesia menguasai bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Baik sepenuhnya maupun sebagian.
Keadaan kebahasaan di
Indonesia kini, pertama, ditandai
dengan adanya sebuah bahasa nasional yang sekaligus juga menjadi bahasa negara yaitu bahasa Indonesia; kedua,
adanya ratusan bahasa daerah, ketiga,
adanya sejumlah bahasa asing yang digunakan atau diajarkan dalam pendidikan formal. Ketiga bahasa ini masing-masing mempunyai masalah dan secara bersama-sama juga
menimbulkan masalah yang
kompleks. Masalah penggunaannya, masalah saling pengaruh di antara
ketiganya, masalah pembinaan, pengembangan dan pengajarannya.
Bahasa penduduk asli seperti bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Bali, bahasa Bugis, dan sebagainya berkedudukan sebagai bahasa daerah. Kedudukan bahasa-bahasa daerah ini dijamin kehidupan dan kelestariannya seperti dijelaskan pada pasal 36. Bab xv Undang-Undang Dasar 1945. Bahasa daerah mempunya tugas sebagai (1) lambang kebanggan daerah, (2) lambang identitas daerah, (3) sarana perhubungan di dalam keluarga dan masyarakat daerah, (4) sarana pengembangan serta pendukung kebudayaan daerah.
Kemudian bahasa yang bukan milik penduduk asli seperti bahasa Cina, Inggris, Arab, Belanda, Jerman dan Prancis berkedudukan sebagai bahasa asing. Di dalam kedudukannya sebagai bahasa asing, bahasa-bahasa tersebut bertugas sebagai (1) sarana perhubungan antarbangsa (2) sarana
pembantu pengembangan bahasa
Bahasa Sunda merupakan salah satu bahasa daerah yang dimiliki bangsa Indonesia. Bahasa Sunda dituturkan oleh masyarakat Indonesia terutama di pulau Jawa bagian barat. Bahasa ini tidak hanya dituturkan di daerah Jawa bagian Barat, namun juga dituturkan di berbagai pulau di Indonesia oleh warga Sunda yang migrasi ke tempat tersebut. Menurut data sensus tahun 2000 bahasa Sunda dituturkan oleh 34 juta jiwa.1
Banyak pengaruh-pengaruh bahasa asing dalam bahasa Sunda. Salah satunya ialah pengaruh bahasa Arab yang digunakan dalam kehidupan masyarakat Sunda. Bahasa Arab hadir dalam bahasa Sunda seiring dengan masuknya agama Islam ke wilayah Tatar Sunda.
Wayang golek merupakan
salah satu kesenian di Tatar Sunda. Pertunjukan wayang golek biasanya memiliki lakon-lakon baik galur maupun carangan. Alur cerita dapat diambil dari cerita rakyat seperti penyebaran agama Islam, maupun dari epik yang bersumber dari cerita
1
http://blog.anashir.com/2012/11/bahasa-daerah-dengan-penutur-terbanyak.html diakses tanggal 4 Maret 2016 Pkl. 16:27 WIB.
Ramayana dan Mahabarata dengan menggunakan bahasa Sunda dengan iringan gamelan Sunda (salendro).
Terdapat interferensi dan integrasi bahasa Arab dalam alur cerita wayang golek, maka dari itu timbul permasalahan, (1) Apa kalimat-kalimat bahasa Arab yang menginterferensi pertunjukan wayang golek?, (2) Apakah terjadinya interferensi menjadi sebab terjadinya integrasi bahasa Arab ke dalam bahasa Sunda dalam pertunjukan wayang golek? (3) Bagaimana analisa bahasa dalam konteks interferensi dan integrasi bahasa Arab dalam pertunjukan wayang golek?
METODE PENELITIAN
Pendekatan dalam penelitian ini merupakan pendekatan kualitatif di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci dalam mengumpulkan dan menginterpretasi data.2 Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian content
analysis. Adalah suatu teknik
penelitian untuk membuat
inferensi-2
inferensi dengan mengidentifikasi secara tematik dan objektif karakter-karakter khusus dalam sebuah teks.3
PEMBAHASAN Landasan Teori Interferensi
Istilahinterferensi pertama kali
digunakan oleh Weinrich (1953) untuk menyebut adanya perubahan sistem suatu bahasa sehubungan dengan adanya persentuhan bahasa tersebut dengan unsur-unsur bahasa lain yang dilakukan oleh penutur bilingual ataupun multilingual.4
Interferensi dapat terjadi pada semua tataran bahasa baik fonologi, morfologi, sintaksis, dan leksikon. Interferensi yang tampak dalam perubahan suatu bahasa, baik mengenai sistem suatu bahasa maupun sistem lainnya, hal demikian lazim disebutinterferensi sistemik.
Menyelipkan sejumlah bahasa asing dilakukan dengan sadar dan sengaja dengan dua alasan: pertama,
karena tidak tahu padanannya dalam
3
Moch. Ainin ,Metodologi Penelitian Bahasa Arab,... h.176
4
Abdul Chaer,Sosiolinguistik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 120
bahasa pertama—dalam hal ini bahasa daerah. Kedua, sebagai sarana gengsi
untuk memberi kesan “pandai” pada
penuturnya.5
Dalam usaha pengembangan bahasa, interferensi ini merupakan suatu rahmat, sebab dia merupakan suatu mekanisme yang sangat penting
untuk memperkaya dan
mengembangkan suatu bahasa untuk mencapai taraf sebagai bahasa yang sempurna untuk dapat digunakan dalam segala bidang kegiatan.6Hocket (1958) mengatakan bahwa interferensi merupakan satu gejala terbesar, terpenting dan paling dominan dalam bahasa.
Kontribusi utama dari
interfererensi itu adalah dalam bidang
kosakata. Bahasa-bahasa yang
mempunyai latar belakang sosial budaya dan pemakaian yang luas—
salah satunya bahasa Arab—
mempunyai kosakata yang relatif sangat banyak, akan banyak memberi kontribusi kosakata kepada bahasa-bahasa yang berkembang dan yang
5
Abdul Chaer,Psikolinguistik,(Jakarta; Rineka Cipta, 2009), h. 263
6
mempunyai kontak dengan bahasa tersebut. Dalam proses ini bahasa yang memberi atau mempengaruhi itu disebut bahasa sumber atau bahasa
donor, dan bahasa yang menerima
disebut bahasa penyerap atau bahasa
resipien, sedangkan unsur yang
diberikan disebut unsur serapan atau
inportasi.
Dalam sejarah
perkembangannya, bahasa Sunda banyak menyerap unsur-unsur bahasa asing—dalam hal ini bahasa Arab. Unsur serapan itu, terutama serapan leksikal, turut membangun khazanah kosakata bahasa Sunda, sehingga bahasa yang digunakan saat ini dapat digunakan dalam berbagai ranah
(domain)dalam kehidupan masyarakat
Sunda.
Integrasi
Sebelumnya telah disebutkan bahwa pada satu sisi interferensi dipandang sebagai “pengacauan”
karena “merusak” sistem suatu bahasa,
tetapi pada sisi lain interferensi dipandang sebagai suatu mekanisme yang penting dan dominan untuk mengembangkan suatu bahasa yang
masih perlu pengembangan. Pada subsistem kosakata dan semantik interferensi mempunyai andil besar dalam pengembangan suatu bahasa.7 Dengan interferensi kosakata bahasa resepien menjadi diperkaya oleh kosakata bahasa donor, yang pada mulanya dianggap sebagai unsur pinjaman, tetapi kemudian tidak lagi karena kosakata itu telah berintegrasi menjadi bagian dari bahasa resepien.
Mackey (1968) menjelaskan bahwa integrasi adalah unsur-unsur bahasa lain yang digunakan dalam bahasa tertentu dan dianggap sudah menjadi warga bahasa tersebut. Tidak dianggap lagi sebagai unsur pinjaman atau pungutan.
Proses penerimaan unsur bahasa asing, khususnya unsur kosakata di dalam bahasa Sunda pada awalnya tampak banyak dilakukan secara audial. Artinya, mula-mula
penutur bahasa Sunda mendengar butir-butir leksikal dari bahasa asing yang dituturkan oleh penutur aslinya, lalu mencoba menggunakannya. Apa yang terdengar oleh telinga, itulah yang diujarkan, lalu dituliskan.
7
Hasil Penelitian
Dari analisa yang telah dilakukan, maka didapat hasil sebagai berikut:
Judul Pertunjukan: Lalakon Bima Murka
Dalang: Nyalindung abdi ka
Allah tina pirang-pirang godaan sétan
anu dila‘nat. Kalayan Asma Allh anu
kagungan sipat murah sipat asih.
Maksad medar carita wayang nu jadi
perlambang hirup manusa nu gelar di Rancapada, nu dipipindingan ku silib sindir dihalangan ku siloka sasmita. Kalayanjaman kiwari anu aya
patula-patalina sareng kawajiban manusa.
Wiréh manusa diwajibkeun tafakur,
tadabur sareng tasyakur. Margi ieu
lalampahan pawayangan téh teu kirang sareng teu langkung nyaritakeun salah jeung bener,adiljeung murka.
Analisa:
Abdi berasal dari ‘abdun
(transliterasi) yang berarti hamba8, diserap ke dalam bahasa Sunda. Abdi
8
Munir Baalbaki & Rohi BaalbakiKamus Al Maurid Arab-Inggris-Indonesia(Surabaya: Halim Jaya, 2006, h. 607
(Ar.)9 lem10 tina kuring.11 Dalam
bahasa Sunda kata Abdi merupakan kata halus dari kata kuring dalam
bahasa Indonesia artinya saya. Kata tersebut tidak lagi menjadi unsur pinjaman, kata tersebut sudah berintegrasi dalam bahasa Sunda dan menjadi warga bahasa di dalamnya.
Allah, dalam tulisan Arab
tertulis ﷲ memiliki arti Tuhan
satu-satunya, Allah.12 Dalam kamus bahasa
Sunda, Allah (Ar.)Nu Maha Kawasa;
Allah Ta’ala, Allah Nu
Pangagungna.13
Sétan. Penulisan dalam bahasa
Arab نﺎﻄﯿﺷ (transliterasi: syaithân).
Mengandung arti jin, setan, lucifer,
yang penuh tipu daya, iblis, yang jahat dan kejam,14 dalam bahasa Sunda
sétan mengandung arti iblis jeung
9
(Ar.) merupakan singkatan dari kata ‘Arab’ . Digunakan di dalam kamus bahasa Sunda untuk menandai bahwa kata yang yang ditandai dengan (Ar.) adalah kata serapan yang berasal dari bahasa Arab.
10
Lem. Merupakan kependekkan dari lemes artinya kata halus
11
Lembaga Basa & Sastra Sunda,Kamus Umum Basa Sunda,(Bandung: Penerbit Tarate Bandung, 1992), h. 1
12Munir Baalbaki & Rohi Baalbaki
Kamus Al Maurid Arab-Inggris-Indonesia...h. 99
13
Lembaga Basa & Sastra Sunda,Kamus Umum Basa Sunda,...h 11
14
sabondoroyotna purah ngagoda manusa sina kupur atawa musrik ngarah jadi baturna di naraka.15(iblis
beserta keturunannya yang kerap menggoda manusia supaya menjadi kufur atau musyrik, agar mereka— manusia—menemaninya di neraka— penerj.) terjadi pergeseran bunyi dari syaithân menjadi sétan. Hal itu dilakukan penutur sebab lebih ringan diucapkannya ketimbang tuturan asalnya.
Dila‘nat merupakan kata
serapan dari bahasa Arab ﺔ ﻨ ﻌ ﻟ kutukan,
umpatan, do’a agar celaka16. Kata
tersebut telah berintegrasi ke dalam bahasa Sunda dan menjadi bagian dari kekayaan bahasa Sunda.
Asma merupakan serapan dari
bahasa Arab ء ﺎ ﻤ ﺳ أ (transliterasi:
asmâ’un), bentuk jamak dari ﻢ ﺳ إ
memiliki artinama. Jika bentuk jamak
menunjukkan arti banyak, artinya menjadi nama-nama. Adapun dalam
bahasa Sundaasma (Ar.),memiliki arti
15
Lembaga Basa & Sastra Sunda,Kamus Umum Basa Sunda, ...h. 464
16
Munir Baalbaki & Rohi BaalbakiKamus Al Maurid Arab-Inggris-Indonesia...h. 783
ngaran17, diterjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia adalah nama. kata tersebut telah berintegrasi ke dalam bahasa Sunda dan akrab dalam kehidupan masyarakat Sunda.
Sipat ialah kata serapan dari
bahasa Arab ﺔ ﻔ ﺻ (transliterasi: shifatun) mengandung arti kualitas,
hak milik, atribut, karakteristik, corak18 . Dalam kamus bahasa Sunda
sipat artinya kaayaan at. kahanan
jelema,sato at. barang kumaha bangunna, warnana, rasana19(keadaan
atau keberadaan manusia, hewan atau barang baik bentuknya, warna dan rasanya—penerj). Kata tersebut telah berintegrasi ke dalam bahasa Sunda. Terjadinya integrasi didahului dengan terjadinya interferensi. Kemudian, kata tersebut membaur dengan bahasa resipien sehingga dalam waktu yang relatif kata tersebut menyatu dengan bahasa resipien dan menjadi bagian di dalamnya.
Maksad kata halus dari maksud (Ar.), memiliki arti, karep,
17Lembaga Basa & Sastra Sunda, Kamus Umum Basa Sunda,...h. 25
18
Munir Baalbaki & Rohi BaalbakiKamus Al Maurid Arab-Inggris-Indonesia...h. 546
19
tujuan, nu dipikahayang20(keingingan,
tujuan, yang diharapkan—penerj.) berasal dari bahasa Arab د ﻮ ﺼ ﻘ ﻣ artinya
yang dimaksud, disengaja, yang diharapkan21. Kata tersebut pada
awalnyamelakukan interferensi
terhadap bahasa resipien, selanjutnya terjadi integrasi dan kata tersebut menjadi bagian dari bahasa resipien— bahasa Sunda.
Jaman (Ar.) waktu nu lila.22
Dalam bahasa Arab ditulis ﻦ ﻣ ز (transliterasi: zaman), memiliki arti waktu, periode, usia, jangka waktu, era23. Awal mulanya terjadi interferensi ke dalam bahasa Sunda. Tetapi dalam jangka waktu relatif lama terjadi integrasi sehingga kata tersebut tidak lagi menjadi unsur pinjaman tetapi menjadi bagian dari bahasa resipen—bahasa Sunda.
Kawajiban & Diwajibkeun.
Asal kata dari ﺐ ﺟ ا و
(transliterasi:wâjib). Wajib (Ar.),fardu
atawa perdu, kudu dilampahkeun,
20
Lembaga Basa & Sastra Sunda,Kamus Umum Basa Sunda,...h. 298
21Munir Baalbaki & Rohi Baalbaki
Kamus Al Maurid Arab-Inggris-Indonesia... h. 925
22
Lembaga Basa & Sastra Sunda,Kamus Umum Basa Sunda, ...h. 186
23
Munir Baalbaki & Rohi BaalbakiKamus Al Maurid Arab-Inggris-Indonesia... h. 441
sabalikna tina sunat24(fardu, mesti
dilaksanakan, kebalikan dari sunat— penerj.). Kata di atas mengalami afiksasi. Afiks tersebut merupakan afiks majemuk derivasional yaitu konfiks maupun imbuhan gabung yang membentuk kata, yaitu konfiks atau imbuhan gabung pembentuk kata yang sifatnya mengubah kelas kata.
Ka-an + wajib = Kawajiban, artinya
pagawéan anu kudu
dipilampah25(pekerjaan atau perbuatan
yang mesti dilaksanakan—penerj.).
sedangkan kata ‘diwajibkeun’
merupakan bentuk pasif dari
‘ngawajibkeun’, dapat berarti
menyuruh. Kemudian kata tersebut sudah tidak lagi menjadi unsur pinjaman, tetapi sudah berintegrasi pada bahasa resipien.
Tapakur dalam bahasa Sunda
mengandung arti mikir kalawan husu,
hususna mikiran dadamelan
Allah26(berfikir dengan khusyuk,
terutama memikirkan ciptaan Allah— penerj.). Merupakan kata serapan dari
24Lembaga Basa & Sastra Sunda, Kamus Umum Basa Sunda,...h. 557
25
Lembaga Basa & Sastra Sunda,Kamus Umum Basa Sunda,...h. 557
26
bahasa Arab. Bentuk masdar dari fi’il
madi
tafakkara-yatafakkaru-tafakkuran. Memiliki arti memikirkan tentang. kata tersebut telah membaur
ke dalam bahasa Sunda, setelah didahului oleh interferensi dan berlanjut kepada proses integrasi bahasa. Dan kata tersebut telah akrab di dalam kehidupan masyarakat Sunda.
Tadabur adalah kata serapan
bahasa dari bahasa Arab ﺮ ّﺑ ﺪ ﺗ yang berartimerenung27. Merupakan bentuk
interferensi unsur leksikal ke dalam bahasa Sunda.
Tasyakur merupakan serapan
dari bahasa Arabﺮ ّﻜ ﺸ ﺗ mengandung arti
berterima kasih. Merupakan bentuk
interferensi unsur leksikal terhadap bahasa Sunda.
Adil dalam bahasa Sunda
mengandung arti merenah, dina
tempatna, teu beurat sabeulah28(ada
dalam tempatnya, tidak berat sebelah—penerj.). Berasal dari bahasa Arab ل د ﺎ ﻋ memiliki arti adil, jujur,
patut, tak berat sebelah, tidak
27
Nur Mufid,Kamus Modern Indonesia-Arab Al-Mufied,(Surabaya: Pustaka Progressif, 2010), h. 567
28
Lembaga Basa & Sastra Sunda,Kamus Umum Basa Sunda,... h. 3
memihak, seimbang29. Kata ini telah
berintegrasi ke dalam bahasa Sunda dan menjadi bagian dari kekayaan bahasa Sunda dari unsur serapan asing.
Semar: Tah ieu pisan. Anu
diharepkeun ku déwék nyaéta riung mungpulung mongpok ngaronyok, sadar jeung anak. Sabulan sakali mah perlu berdiskusi, riungan kulawarga. Malahan kacamata agama geus méré béja yén ari silaturahim
téh manjangkeun umur jeung
ngalobakeun rejeki.
Silaturahim jeung bapa jeung
indung, jeung dulur, jeung
tatangga. Ogé anu
pangpentingna mah
silaturahim diri sorangan, silaturahim diri jeung diri.
Sanajan ngaku sorangan, padahal dina diri sorangan téh
ghaibul ghaib, rijalul ghaib,
kumplit. Dina lahirna wungkul wéh geus sabaraha ngaran. Dina wujud; leungeun, suku,
tuh rupa-rupa. Can
gaib-29
gaibna; awas, déngé, ambeu,
rasa.
Analisa:
Silaturahim at. silaturahmi
merupakan serapan dari bahasa Arab
ﺔ ﻠ ﺻ ﻟ ا
ﺮ
ﺣﻢ (transliterasi: shillaturahim),
artinya hubungan kekerabatan. Adapun dalam bahasa Sunda silaturahim memiliki artimimitran, babarayaan at.
hubungan mimitran jeung wawargian.
(hubungan kekerabataan—penerj.). terjadi interferensi kata silaturahim ke dalam bahasa Sunda. Tetapi kemudian kata tersebut berintegrasi ke dalam bahasa Sunda dan sangat akrab dalam
kehidupan masyarakat Sunda.
Sehingga bukan lagi sebagai unsur pinjaman namun telah menjadi bagian dari bahasa Sunda.
Umur dalam bahasa Sunda
memiliki arti bilangan taun, waktu
hirup30 (bilangan tahun, waktu
hidup—penerj.). Merupakan kata serapan dari bahasa Arab ﺮ ﻤ ﻋ (transliterasi: ‘umrun) artinya usia31.
Telah terjadi pembauran atau integrasi kata umur yang berasal dari bahasa
30
Lembaga Basa & Sastra Sunda,Kamus Umum Basa Sunda,...h 550
31
Munir Baalbaki & Rohi BaalbakiKamus Al Maurid Arab-Inggris-Indonesia...h. 640
Arab ke dalam bahasa Sunda. Hal demikian terjadi dengan diawali proses interferensi bahasa asing ke dalamnya. Tetapi, dalam waktu yang relatif, kata tersebut berintegrasi dan tidak lagi dianggap sebagai unsur pinjaman namun menjadi bagian dari warga bahasa Sunda.
Rejeki adalah kata serapan
bahasa Arab dari ق ز ر (transliterasi: rizqi). Artinyamata pencaharian,
alat-alat penghidupan, makanan atau minuman bergizi, penghidupan, penghidupan sehari-hari, berkah dari Tuhan, hak milik.32 Dalam Kamus
Umum Basa Sunda arti kata tersebut adalah rejeki at.33rijiki (Ar.) duit
at.barang nu jadi milik urang, pasihan Allah.34(uang atau barang yang telah
menjadi milik kita, pemberian Allah— penerj.). Kata ini telah mengalami proses integrasi. Tetapi sebelum terjadi proses integrasi, kata tersebut melakukan interferensi unsur leksikal terhadap bahasa Sunda, sebagai unsur
32
Munir Baalbaki & Rohi BaalbakiKamus Al Maurid Arab-Inggris-Indonesia...h. 405
33
‘at.’ Adalah kependekkan dari kataatawa. Dalam bahasa Indonesiaatawaadalahatau menunjukkan pilihan.
34
pinjaman. Tetapi setelah proses yang relatif lama, kata tersebut menjadi bagian dari warga bahasa Sunda yang dihasilkan dari proses interferensi yang kemudian sampai pada tahap integrasi bahasa.
Ghaibul ghaib, rijalul ghaib
merupakan bentuk interferensi bahasa Arab ke dalam alur cerita pewayangan.
Wujud dalam bahasa Sunda
memiliki arti aya: 1. Salahsahiji sipat
Allah, aya, sanajan pikeun urang teu aya jirimna, henteu katenjo ku panon, 2. Aya buktina, aya jungkiringna. (ada.
1. Salah satu sifat Allah, ada, walaupun tidak terlihat secara kasat
mata, 2. Terdapat buktinya,
bentuknya—penerj.). Merupakan kata serapan dari bahasa Arab yang telah berintegrasi terhadap bahasa Sunda, tulisan arabnya adalah د ﻮ ﺟ و artinya
eksistensi, keberadaan, yang sungguh-sungguh ada35.
Gaib-gaibna. Gaib dalam
bahasa Sunda mengandung arti henteu
(tacan) katepi ku akal jelema at. henteu bisa dibuktikeun ku
35
Munir Baalbaki & Rohi BaalbakiKamus Al Maurid Arab-Inggris-Indonesia...h. 1044
ngagunakeun panca indra36(tidak
(belum) tercapai oleh akal manusia atau tidak bisa dibuktikan oleh panca indra—penerj.) Berasal dari bahasa Arab ﺐ ﺋ ﺎ ﻏ artinya tidak terlihat, tidak
diketahui oleh37. Kata ini telah
membaur dengan bahasa Sunda dan akrab di dalam kehidupan masyarakt Sunda.
Judul Pertunjukan: Cepot Da’wah
Cepot: Manuk aya rébuan meni ngabring. Aya sakelompok anu misah, tuluy balik deui ka kelompok anu gedé. Tah éta disebut réformasi. Kembali ka semula. Sok lamun balik mah ka seemula, nyaéta kana silih asah, silih asuh, silih asih, da
amantuh ieu téh. Analisa:
Kata amanialah unsur serapan
dari bahasa Arab ﻦ ﻣ أ (transliterasi: amna) artinya menjadi aman, selamat.
36
Lembaga Basa & Sastra Sunda,Kamus Umum Basa Sunda,...h. 130
37
38
Dalam bahasa Sunda kata ‘aman’
pun berarti tengtrem, taya karusuhan,
teu matak salempang39 (tentram, tiada
kerusuhan, tidak menjadi suatu kekhawatiran—penerj.). Pada awalnya kata tersebut merupakan bentuk interferensi terhadap bahasa Sunda, tetapi kemudian berintegrasi, sehingga kata tersebut bukan lagi menjadi unsur pinjaman, tetapi telah menjadi warga bahasa Sunda yang terjadi dari unsur serapan bahasa Arab.
Cepot: Cik musawarah
mupakat téh hayang nyaho!
Budayakeun!
Analisa:
Musawarah merupakan
serapan dari bahasa Arab ة ر و ﺎ ﺸ ﻣ (transliterasi: musyâwarah) ialah kata berbentuk masdar dari kata ر و ﺎ ﺷ yang memiliki arti berkonsultasi, minta pertimbangan40. Dalam bahasa Sunda, Musawarah (Ar.) berarti badami,
38Munir Balbaki & Rohi Baalbaki
Kamus Al Maurid Arab-Inggris-Indonesia...h.104
39
Lembaga Basa & Sastra Sunda,Kamus Umum Basa Sunda,...h.11
40
Munir Baalbaki & Rohi BaalbakiKamus Al Maurid Arab-Inggris-Indonesia... h. 499
barempug41 (berunding—penerj.). Kata tersebut telah menjadi bagian dari bahasa Sunda. Pada awalnya kata tersebut ialah unsur pinjaman. Terjadi karena ada keterlibatan atau interferensi bahasa Arab ke dalam bahasa Sunda. Dalam waktu yang relatif panjang, kata tersebut berintegrasi dan menjadi bagian dari bahasa resipien—bahasa Sunda.
Mupakat merupakan kata
serapan dari bahasa Arab. Mupakat dalam bahasa Arab adalah ﺔ ﻘ ﻓ ا ﻮ ﻣ (transliterasi: muwâfaqah), memiliki arti pengabulan, pengizinan,
penyepakatan, persetujuan42. Adapun
dalam bahasa Sunda mupakat (Ar.) 1.
Panuju, akur (asésé), 2. Badami, barempug, 3. Lumrah, umum. 43terjadi
sedikit pergeseran tuturan ketika kata tersebut diserap ke dalam bahasa Sunda untuk memudahkan penutur.
Dari muwâfaqah ke mupakat.
Mulanya, terjadi interferensi unsur leksikal kemudian kata tersebut berintegrasi ke dalam bahasa resipien
41Lembaga Basa & Sastra Sunda, Kamus Umum Basa Sunda,...h. 322
42
Munir Baalbaki & Rohi BaalbakiKamus Al Maurid Arab-Inggris-Indonesia... h. 958
43
sehingga tidak lagi menjadi unsur pinjaman.
Cepot: Pangalus-alusna ibadah
téh nyaéta maraban anak pamajikan ku rejeki nu halal.
Éta wé heula di imah urang, ulahmikirannu lian heula.
Analisa:
Ibadah. Kata tersebut adalah
berasal dari bahasa Arab ة د ﺎ ﺒ ﻋ
(transliterasi: ‘ibâdah), memiliki arti
ibadah, penyembahan, pemujaan.44
Kata tersebut berinterferensi pada bahasa Sunda dan selanjutnya berintegrasi dan menjadi bagian dari warga bahasa Sunda
Halal merupakan unsur
serapan dari bahasa Arab yaitu ل ﻼ ﺣ , memiliki arti sah menurut hukum, sah,
yang dizinkan.45. arti halal dalam
bahasa Sunda adalah meunang
didahar, diinum, dipaké46( boleh
dimakan, diminum, dipakai—penerj). Sebelum kata tersebut berintegrasi ke dalam bahasa Sunda, interferensi
44Munir Baalbaki & Rohi Baalbaki
Kamus Al Maurid Arab-Inggris-Indonesia...h. 606
45
Munir Baalbaki & Rohi BaalbakiKamus Al Maurid Arab-Inggris-Indonesia... h. 307
46
Lembaga Basa & Sastra Sunda,Kamus Umum Basa Sunda,...h. 160
terjadi. Tetapi setelah berintegrasi kata tersebut menjadi bagian dari bahasa Sunda dan akrab dalam kehidupan masyarakat Sunda
Mikiran memiliki kata asal
pikir mempunyai arti ngagunakeun
uteuk pikeun ngahartikeun rupa-rupa
perkara, néangan jalan
pisalameteun.47(menggunakan otak
untuk memahami berbagai hal— penerj.) Adapun arti dari mikiran adalah nginget-nginget(memikirkan— penerj.). Merupakan serapan dari bahasa Arab ﺮ ﻜ ﻓ memiliki arti berpikir
tentang, berpikir sekitar atau lebih dari, mepertimbangkan secara
hati-hati, merefleksikan,
merencanakan.48Kata tersebut telah
berintegrasi ke dalam bahasa Sunda. Bukan lagi sebagai unsur pinjaman, tetapi telah menjadi bagian dari warga bahasa Sunda.
Cepot: ulah nepika silih goréngkeun ari ngaku Islam
mah. Al-islâmu man sâlama
muslimūna bi al-lisâni wa yadihi. Ari umat Islam sok
47
Lembaga Basa & Sastra Sunda,Kamus Umum Basa Sunda,...h. 385
48
saling salametkeunku lisanna
jeung leungeunna. Kawajiban
urang saréréa éta téh.
Analisa:
Islam dalam kamus dalam
bahasa Sunda memiliki arti agama nu
disebarkeun ku Nabi Muhammad SAW. Kata tersebut sudah tentu
berintegrasi ke dalam bahasa Sunda, karena bahasa Arab masuk ke dalam bahasa Sunda seiring masuknya Islam ke wilayah Tatar Sunda.
Al-islâmu man sâlama muslimūna bi al-lisâni wa yadihi.
Kalimat ini merupakan bentuk interferensi tingkat kalimat yang masuk ke dalam susunan bahasa Sunda. Karena dalam cerita wayang golek ini tema yang diangkat mengenai dakwah Islam, maka tentu akan terjadi kontak bahasa antara bahasa Arab—yang menjadi bahasa sumber agama Islam, dengan bahasa
Sunda yang digunakan dalam
pertunjukan wayang golek.
Umat dalam bahasa Sunda
mengandung arti kaom at. bangsa49.
49
Lembaga Basa & Sastra Sunda,Kamus Umum Basa Sunda,...h. 550
Adalah kata serapan dari bahasa Arab
ﺔ ﻣ أ (transliterasi: Ummah) yang berarti
bangsa, rakyat50. Adapun umat Islam
ialah panganut agama Islam51 kata
demikian telah melakukan interferensi dan berlanjut pada tahap integrasi bahasa
Salamet mengandung arti
dalam bahasa Sunda waluya, teu
pinanggih jeung kasusah atawa
kanyeri52(tidak mengalami
kesusahan—penerj.) merupakan serapan dari bahasa Arab ﺔ ﻣ ﻼ ﺳ (transliterasi: salâmah) mempunyai arti
keselamatan, keamanan, kesehatan53.
Kata tersebut telah berintegrasi tetapi dengan sedikit perubahan fonologi dari bahasa Arab ke bahasa Sunda. Dari salâmatun menjadi salamet.
Lisan (Ar.) létah, omongan, kedalan, ucapan54 (lidah, omongan,
ucapan—penerj.). Merupakan kata serapan dari bahasa Arab ن ﺎ ﺴ ﻟ
50
Munir Baalbaki & Rohi BaalbakiKamus Al Maurid Arab-Inggris-Indonesia...h. 101
51
Lembaga Basa & Sastra Sunda,Kamus Umum Basa Sunda,...h. 550
52Lembaga Basa & Sastra Sunda, Kamus Umum Basa Sunda,...h. 444
53
Munir Baalbaki & Rohi BaalbakiKamus Al Maurid Arab-Inggris-Indonesia...h. 474
54
(transliterasi: lisân) yang berarti lidah,
bahasa55. Kata tersebut telah membaur
ke dalam bahasa Sunda dan telah menjadi bagian dari warga bahasa Sunda.
Cepot: Tah sagala rupa gé sing saimbang. Batur kasurupan ku jurig atuh urang mah kasurupan kurohmatpitulung Alloh.
Analisa:
Rohmat at. Rahmat dalam
bahasa Sunda memiliki arti kurnia,
pangasih ti Allah56 (karunia, kasih
sayang dari Allah—penerj.). Merupakan serapan dari bahasa Arab
ﺔ ﻤ ﺣ ر artinyakemurahan hati, toleransi, penuh kasih, belas kasihan, simpati, keramahan57 . Mulanya, kata tarsebut
merpakan bentuk interferensi ke dalam bahasa Sunda, tatapi, dalam jangka waktu yang relatif lama, kata tersebut berintegrasi dan digunakan oleh masyarakat Sunda sebagai kata yang menunjukkan kasih sayang Tuhan kepada hamba-Nya.
55Munir Baalbaki & Rohi Baalbaki
Kamus Al Maurid Arab-Inggris-Indonesia...h. 780-781
56
Lembaga Basa & Sastra Sunda,Kamus Umum Basa Sunda,..h. 408
57
Munir Baalbaki & Rohi BaalbakiKamus Al Maurid Arab-Inggris-Indonesia...h. 401
Simpulan dan Saran
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka simpulan yang didapat adalah, interferensi dan integrasi adalah dua topik yang terdapat dalam sosiolinguistik yang terjadi akibat adanya penggunaan dua bahasa atau lebih dalam masyarakat tutur yang multilingual.
Terjadinya integrasi bahasa didahului oleh interferensi. Kata-kata atau kalimat yang berada dalam bahasa donor—dalam hal ini bahasa Arab, membaur atau berintegrasi dengan bahasa resipien—bahasa Sunda, dengan didahului oleh peristiwa interferensi.
Adapun setelah kata atau kalimat unsur serapan tersebut berintegrasi, makna yang terkandung tetap berada dalam lingkaran makna bahasa donor. Tetapi dalam hal tuturan, terjadi sedikit pergeseran dari tuturan bahasa Arab ke dalam tuturan bahasa Sunda.
bagi bahasa resipien—bahasa Sunda untuk mengembangkan bahasanya,
sehingga bisa digunakan dalam segala bidang kehidupan masyarakat Sunda.
DAFTAR BACAAN
Ainin, M. (2007).Metodologi Penelitian Bahasa Arab.Pasuruan: Hilal Pustaka.
Baalbaki, M., & Baalbaki, R. (2006). Kamus Al-Maurid Arab-Inggris-Indonesia.
Surabaya: Halim Jaya.
Basa, L., & Sunda, S. (1992). Kamus Umum Basa Sunda. Bandung: Penerbit Tarate
Bandung.
Chaer, A. (2014).Linguistik Umum.Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, A. (2009).Psikolinguistik.Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, A., & Agustina, L. (2010).Sosiolinguistik.Jakarta: Rineka Cipta.
Darpan. (2010).Kamus Sunda-Indonesia.Bandung: PT Kiblat Buku Utama.
Mufid, N. (2010). Kamus Modern Indonesia-Arab Al-Mufied. Surabaya: Pustaka
Progressif.
Rahman, K. A. (2010). Kamus Modern Arab-Indonesia Al-Kamal. (N. Mufid, Ed.)
Surabaya: Pustaka Progressif.
Cepot Dakwah Ki Dalang Asep Sunandar Sunarya, [CD-ROM], (t.th), Dodi Darsono Production
Suka Seni. (2014).Wayang Golek Asep Sunandar Sunarya-Bima Murka Full Tamat.