• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Soal Beban Seimbang Tidak Seimb (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan " Contoh Soal Beban Seimbang Tidak Seimb (1)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BEBAN SEIMBANG

1.

Sambungan bintang dengan nol.

Contoh perhitungan.

Sebuah beban tiga pasa sambungan bintang, setiap pasa memiliki impedansi (Z) 100 / 370 Ohm. Dihubungkan dengan jaringan sistem empat kawat dengan tegangan setiap pasanya (VPN) 220 Volt. Berapa daya total yang diserap beban? Berapa arus yang melewati kawat nol?

Penyelesaiannya;

Sebuah beban tiga pasa sambungan bintang, dihubungkan dengan jaringan sistem empat kawat. Berarti beban tiga pasa sambungan bintang tersebut menggunakan nol [sambungan bintang dengan nol].

1. Diagram rangkaiannya. 2. Tegangan pasa dan tegangan jaringan:

VNR = 220 / 00 Volt [sebagai refrensi].

Penyelesaiannya digunakan cara analisis beban seimbang sambungan bintang dengan nol, yakni:

1. Arus pasa beban sama dengan arus jaringan beban. Arus tiap pasa sama besarnya, satu dengan yang lain berbeda pasa 1200. Sehingga cukup mencari satu arus saja dengan menggunakan Hukum Ohm untuk listrik ac (IZ1 = VTR / Z01A).

2. Tegangan jaringan beban sama dengan tegangan pasa beban dikalikan akar tiga, satu dengan yang lain berbeda pasa 1200. Dari perhitungan: VTR = V0A – VI0C didapat: VTR = VP . 3

3. Daya pasa sama dengan hasil perkalian tegangan pasa, arus pasa dan faktor daya pasa. Dari persamaan: PP = VP . IP . Cos φP

Karena beban seimbang [impedansinya sama], maka arus yang melewati kawat netral: IN = nol.

Bila akan digambar diagram pasornya, maka besar dan posisi tegangan serta arus adalah: 11. Besar dan posisi tegangan:

12. Besar dan posisi arus [jaringan dan pasa sama]: IRA = IAO = 2,2 / –300 Amper.

ISB = IBO = 2,2 / –900 Amper. ITC = ICO = 2,2 / –2100 Amper.

(2)

BEBAN SEIMBANG

2.

Sambungan bintang tanpa nol.

Contoh perhitungan.

Sebuah beban tiga pasa sambungan bintang, setiap pasa memiliki impedansi 100 / 370 Ohm.

Dihubungkan dengan jaringan sistem tiga kawat dengan tegangan pasa ke pasanya 220 Volt. Berapa daya total yang diserap beban? Berapa arus yang melewati kawat nol?

Penyelesaiannya;

Sebuah beban tiga pasa sambungan bintang, dihubungkan dengan jaringan sistem tiga kawat. Berarti beban tiga pasa sambungan bintang tersebut tidak menggunakan nol [sambungan bintang tanpa nol].

1. Diagram rangkaiannya. 2. Tegangan jaringan yang diketahui:

Tegangan pasa beban belum diketahui.

VTR = 220 / 00 Volt. [sebagai refrensi]. VRS = 220 / 1200 Volt.

VST = 220 / 2400 Volt.

Gambar 5.5.

3. Impedansi masing –masing: ZNR = ZOA = 100 / 370 Ohm. ZNS = ZOB = 100 / 370 Ohm. ZNT = ZOC = 100 / 370 Ohm.

R

S T

O A

B

C

Karena tegangan pasa belum diketahui dan beban dalam keadaan tidak seimbang, maka untuk mencari arus pasa tidak dapat langsung menggunakan Hukum Ohm yakni: IP1 = VP1/ZP1. Tetapi perlu pertolongan konversi rangkaian T–π, untuk merubah sambungan bintang ke sambungan segitiga. Proses yang disebut konversi Y–Δ ini adalah proses untuk mencari Impedansi pengganti dari sambungan bintang menjadi sambungan segitiga, agar arus yang lewat beban dapat dicari.

Persamaan yang digunakan sama dengan persamaan konversi rangkaian T–π tandanya diganti dengan Y–Δ dan resistansi (R) diganti impedansi (Z). sehingga persamaannya dapat ditulis menjadi:

. (5.10)

Penyelesaiannya digunakan cara analisis beban sambungan bintang tanpa nol, yakni:

1. Arus pasa beban sama dengan arus jaringan beban. Arus tiap pasa sama besarnya, satu dengan yang lain berbeda pasa 1200. Sehingga cukup mencari satu arus saja dengan menggunakan Hukum Ohm untuk listrik ac (IZ1 = VTR / Z01A).

2. Tegangan jaringan beban sama dengan tegangan pasa beban dikalikan akar tiga, satu dengan yang lain berbeda pasa 1200. Dari perhitungan: VTR = V0A – VI0C didapat: VTR = VP . 3

3. Daya pasa sama dengan hasil perkalian tegangan pasa, arus pasa dan faktor daya pasa. Dari persamaan: PP = VP . IP . Cos φP

4. Daya total sama dengan tiga kali daya pasa. Dari persamaan PTot = 3 PP.

Penyelesaian selanjutnya sebagai berikut:

Persamaan (5.10) pengganti Y menjadi Δ didapat:

ZOA.ZOB + ZOB. ZOC+ ZOC. ZOA ZY1.ZY2 + ZY2 ZY3+ ZY3. ZY1

(3)

ZOA.ZOB + ZOB. ZOC+ ZOC. ZOA

Gambar diagram rangkaian dan datanya menjadi:

4. Diagram rangkaian yang baru (Δ): 5. Impedansi yang baru (Δ):

Arus pasa dalam sambungan segitiga [Hukum Ohm untuk ac]:

IPΔ = VL/ZPΔ (5.11)

IZCA = 220 / 00 / 300 / 370 Î IZCA = 0.73 / –370 Amper. IZAB = 220 / 1200 / 300 / 370 Î IZAB = 0.73 / 830 Amper. IZBC = 220 / 2400 / 300 / 370 Î IZBC = 0.73 / 2030 Amper. Arus Jaringan dalam sambungan segitiga [Hukum Kirchhoff Arus]:

(4)

Arus Jaringan ketiga (ITC): ITC = I CAI BC

ITC = 0,73 / –370 – 0,73 / 2030

= 0,73 (Cos –370 + j Sin –370) – 0,73 (Cos 2030 + j Sin 2030) = 0,73 (0,8 – j 0,6) – 0,73 (–0,92 – j 0,39)

= 0,73 (1,72 – j 0,21) = (1,261 – j 0,154) Amper.

ITC = 1,27 / 70 Amper

Selanjutnya kembali ke rangkaian semula [sambungan bintang tanpa nol. Perhatikan gambar 5.5]. Kemudian mencari tegangan pasa beban menggunakan Hukum Ohm untuk ac: IP = VP / ZP, didapatkan: VP = IP . ZP.

7. Nilai arus pasa sama arus jaringan:

IA0 = IRA = 1,27 / 1130 Amper

IB0 = ISB = 1,27 / 2330 Amper

IC0 = ITC = 1,27 / –70 Amper

8. Nilai impedansi tiap pasa: ZNR = ZOA = 100 / 370 Ohm. ZNS = ZOB = 100 / 370 Ohm. ZNT = ZOC = 100 / 370 Ohm.

Nilai tegangan pasa masing–masing beban:

VP = IP . ZP. (5.12)

Tegangan pasa petama (VOA): V A0 = IA0 . ZA0 VA0 = 1,27 / 1130 . 100 / 370

VA0 = 127 / 1500 Volt. Î V0A = 127 / 300 Volt.

Tegangan pasa kedua (VOB): VB0 = IB0 . ZB0 VB0 = 1,27 / 2330 . 100 / 370

VB0 = 127 / 2700 Volt. Î V0B = 127 / 900 Volt. Tegangan pasa kedua (VOC): VC0 = IC0 . ZC0

VC0 = 1,27 / –70 . 100 / 370

VC0 = 127 / 300 Volt. Î V0C = 127 / 2100 Volt.

Nilai daya totalnya, karena beban seimbang [nilai tegangan pasa sama; nilai arus pasa sama; beda pasa antar tegangan pasa dan arus pasa sama] digunakan persamaan:

PTot= 3 . VP IPCosφP. (4.38)

PTot= 3 . 127. 1,27 Cos370. = 3 . 127. 1,27 0,8.

PTot= 387 Watt.

Daya total beban 378 Watt [terjawab]. Karena tanpa kawat nol, maka arus kawat nol tidak ada [terjawab] .

Bila diinginkan untuk menggambar pasor:

9. Besar dan posisi tegangan jaringan: VTR = 220 /00 Volt. [sbg refrensi]. VRS = 220 / 1200 Volt.

VST = 220 / 2400 Volt.

10. Besar dan posisi tegangan pasa: V0A = 127 / –300 Volt.

V0B = 127 / 900 Volt. V0C = 127 / 2100 Volt.

11. Besar dan posisi arus pasa/jaringan: IA0 = IRA = 1,27 / 1130 Amper IB0 = ISB = 1,27 / 2330 Amper IC0 = ITC = 1,27 / –70 Amper

Catatan akhir:

(5)

BEBAN SEIMBANG

3.

Sambungan segitiga.

Contoh perhitungan.

Sebuah beban tiga pasa sambungan segitiga, setiap pasa memiliki impedansi 100 / 370 Ohm.

Dihubungkan dengan jaringan sistem tiga kawat dengan tegangan pasa ke pasanya 220 Volt. Berapa daya total yang diserap beban?

Penyelesaiannya;

1. Diagram rangkaiannya. 2. Tegangan jaringan yang diketahui:

Tegangan pasa beban belum diketahui.

VTR = 220 / 00 Volt. [sebagai refrensi]. VRS = 220 / 1200 Volt.

VST = 220 / 2400 Volt.

Gambar 5.8.

3. Impedansi masing –masing: ZNR = ZO1A = 100 / 370 Ohm. ZNS = ZO2B = 100 / 370 Ohm.

C O1

O3 O2

T B R

A

S

ZNT = ZO3C = 100 / 370 Ohm.

Penyelesaiannya digunakan cara khusus untuk beban seimbang sambungan segitiga, yakni:

1. Tegangan pasa beban sama dengan tegangan antar pasa jaringan, satu dengan yang lain berbeda pasa 1200.

2. Arus tiap pasa sama besarnya, satu dengan yang lain berbeda pasa 1200. Sehingga cukup mencari satu arus saja dengan menggunakan Hukum Ohm untuk listrik ac (IZ1 = VTR / Z01A). 3. Arus jaringan beban sama dengan pasa beban pasa dikalikan akar tiga, satu dengan yang lain

berbeda pasa 1200. Dari perhitungan: IRA = I02BI01A didapat: IRA = IP . 3

4. Daya pasa sama dengan hasil perkalian tegangan pasa, arus pasa dan faktor daya pasa. Dari persamaan: PP = VP . IP . Cos φP

5. Daya total sama dengan tiga kali daya pasa. Dari persamaan PTot = 3 PP.

a. Mencari arus pasa.

IZ1 = VTR / Z01A Î IZ1 = 220 / 00 / 100 / 370 Î IZ1 = 2,2 / –370 Amper. Arus pasa yang lain digeser 1200. Didapat:

IZ1 = 2,2 / –370 Amper. Î IZ1 = 2,2 (0,80 – j 0,60) Amper. IZ2 = 2,2 / 830 Amper. Î IZ2 = 2,2 (0,12 + j 0,99) Amper. IZ3 = 2,2 / 2030 Amper. Î IZ3 = 2,2 (-0,92 – j 0,39) Amper. b. Mencari arus jaringan.

IRA = IP . 3 Î IRA = 2,2 . 3 Î IZ1 = 3,8 / –70 Amper. Arus jaringan yang lain digeser 1200. Didapat:

IRA = 3,8 / –70 Amper. ISB = 3,8 / 530 Amper.

ITC = 3,8 / 17330 Amper.

Hasil penyelesaian tersebut didapat dari:

IRA = I02B – I01A

IRA = 2,2 (0,12 + j 0,99) – 2,2 (0,80 – j 0,60). = 2,2 (–0,68 + j 1,59).

(6)

IRA = 3,8 / –70 Amper. ISB = I03C – I02B

ISB = 2,2 (–0,92 – j 0,39) – 2,2 (0,12 + j 0,99). = 2,2 (–1,04 – j 1,38).

= 2,2 . √3 / 1330 Amper.

ISB = 3,8 / 1330 Amper.

ITC = I01A – I03C

ISB = 2,2 (0,80 – j 0,60) – 2,2 (–0,92 – j 0,39).

= 2,2 (1,72 – j 0,21).

= 2,2 . √3 / 1130 Amper.

IRA = 3,8 / 2330 Amper.

c. Mencari daya pasa.

Tegangan tegangan pasa tiap pasa 220 Volt; arus pasa masing–masing 2,2 Amper; beda pasa antara arus dan tegangan masing –masing 370; faktor daya (Cos φ) masing–masing 0,8. Daya pasa masing–masing adalah:

PP = VP . IP . Cos φP

PP = 220 . 2,2 . Cos 370 Î PP = 484 . 0,80 Î PP = 387,2 Watt.

d. Mencari daya pasa.

PTot = 3 .PP

PTot = 3 . 387,2 Î PP = 1161,6 Watt.

Bila untuk menggambar pasor:

1. Tegangan pasa/jaringan yang diketahui:

V01A = VTR = 220 / 00 Volt. [sebagai refrensi].

V02B = VRS = 220 / 1200 Volt. V03C = VST = 220 / 2400 Volt.

2.Arus pasa yang didapat:

IZ1 = 2,2 / –370 Amper.

IZ2 = 2,2 / 830 Amper.

IZ3 = 2,2 / 2030 Amper.

3.Arus jaringan yang didapat:

IRA = 3,8 / –70 Amper. ISB = 3,8 / 530 Amper.

(7)

BEBAN TIDAK SEIMBANG

4.

Sambungan bintang dengan nol.

Contoh perhitungan.

Tiga buah beban masing–masing memiliki impedansi: Z1 = 100 /300Ohm; Z2 = 100 /300Ohm dan Z3

= 100 / 00 Ohm. Ketiga beban tersebut disambungan bintang, dihubungkan dengan jaringan sistem empat kawat yang memiliki tegangan setiap pasanya (VPN) 220 Volt. Hitung daya total yang diserap beban? Hitung pula arus yang melewati kawat nol?

Penyelesaiannya;

Sebuah beban tiga pasa sambungan bintang, dihubungkan dengan jaringan sistem empat kawat. Berarti beban tiga pasa sambungan bintang tersebut menggunakan nol [sambungan bintang dengan nol]. Gambar diagram rangkaian serta penyelesaiannya dapat dibuat sebagai berikut:

Penyelesaiannya digunakan cara khusus untuk beban seimbang sambungan segitiga, yakni:

a. Tegangan pasa beban sama dengan tegangan antar pasa jaringan, satu dengan yang lain berbeda pasa 1200.

b. Arus tiap pasa sama besarnya, satu dengan yang lain berbeda pasa 1200. Sehingga cukup mencari satu arus saja dengan menggunakan Hukum Ohm untuk listrik ac (IZ1 = VTR / Z01A). c. Arus jaringan beban sama dengan pasa beban pasa dikalikan akar tiga, satu dengan yang lain

berbeda pasa 1200. Dari perhitungan: IRA = I02BI01A didapat: IRA = IP . 3

d. Daya pasa sama dengan hasil perkalian tegangan pasa, arus pasa dan faktor daya pasa. Dari persamaan: PP = VP . IP . Cos φP

e. Daya total sama dengan tiga kali daya pasa. Dari persamaan PTot = 3 PP.

1. Diagram rangkaiannya. 2. Tegangan pasa dan tegangan jaringan:

VOA = VNR = 220 / 00 Volt [sebagai refrensi]. VOB = VNS = 220 / 1200 Volt.

VOC = VNT = 220 / 2400 Volt.

VCA = VTR = 380 / 300 Volt. [didapat dari VL = VP3 / φ + 300].

VAB = VRS = 380 / 1500 Volt. VBC = VST = 380 / 2700 Volt.

N R

S T

O A

B

C

Gambar 5.10. 3. Impedansi masing –masing:

ZNR = ZOA = 100 / 370 Ohm; ZNS = ZOB = 100 / 370 Ohm; ZNT = ZOC = 100 / 00 Ohm. Beda pasa tiap beban diambil dari sudut impedansi, didapat: φA = 370; φB = 370; φC = 00.

4. Mencari arus setiap pasa menggunakan Hukum Ohm untuk ac [IP = VP/ZP].

IA0 = V0A

/

Z0A Î IA0 = 220 / 00

/

100 / 370 Î I

A0 = 2,20 / –370 Amper Î IA0 = 2,20 (0,8 – j 0,6) Amper. IB0 = V0B

/

Z0B Î IB0 = 220 / 00

/

100 / 370 Î IB0 = 2,20 / –370 Amper Î I

B0 = 2,20 (0,8 – j 0,6) Amper. IC0 = V0C

/

Z0C Î IC0 = 220 / 00

/

100 / 00 Î I

C0 = 2,20 / 00 Amper Î IC0 = 2,20 (1,0 – j 0,0) Amper. 5. Mencari daya setiap pasa menggunakan persamaan daya untuk ac [PP = VP IP CosφP].

PA = VA IA CosφA Î PA = 220 . 2,2 . Cos 370 Î PA = 484 . 0,8 Î PA = 386,635Watt. PB = VB IB CosφB Î PB = 220 . 2,2 . Cos 370 Î PB = 484 . 0,8 Î PB = 386,635Watt. PC = VC IC CosφC Î PC = 220 . 2,2 . Cos 00 Î PC = 484 . 1,0 Î PC = 484,000 Watt.

6. Mencari daya setiap pasa menggunakan persamaan daya untuk ac [PTot = PA + PB +PC].

(8)

7. Mencari arus yang melewati kawat netral menggunakan Hukum Kirchhoff Arus [IN = IA0 + IB0 +IC0].

IN = IA0 + IB0 +IC0 Î IN = 2,86 / 250 Amper.

Bila akan digambar diagram pasornya, maka besar dan posisi tegangan serta arus adalah:

7. Besar dan posisi tegangan: VNR = 220 / 00 Volt [sebagai refrensi]. VNS = 220 / 1200 Volt.

VNT = 220 / 2400 Volt. VTR = 380 / 300 Volt. VRS = 380 / 1500 Volt. VST = 380 / 2700 Volt.

8. Besar dan posisi arus [jaringan dan pasa sama]: IRA = IAO = 2,2 / –370 Amper.

ISB = IBO = 2,2 / 830 Amper. ITC = ICO = 2,2 / 2300 Amper.

9. Besar dan posisi arus kawat nol: IN = ION = 2,86 / 250 Amper.

(9)

BEBAN TIDAK SEIMBANG

5.

Sambungan bintang tanpa nol.

Contoh perhitungan.

Sebuah beban tiga pasa sambungan bintang, setiap pasa memiliki impedansi: Z1 = 100 /370 Ohm; Z2

= 100 /370 Ohm dan Z2 = 100 / 00 Ohm, dihubungkan dengan jaringan sistem tiga kawat dengan

tegangan antar pasanya 220 Volt. Berapa daya total yang diserap beban?

Penyelesaiannya;

Sebuah beban tiga pasa sambungan bintang, dihubungkan dengan jaringan sistem tiga kawat. Berarti beban tiga pasa sambungan bintang tersebut tidak menggunakan nol [sambungan bintang tanpa nol].

1. Diagram rangkaiannya. 2. Tegangan jaringan yang diketahui:

Tegangan pasa beban belum diketahui.

Karena tegangan pasa belum diketahui dan beban dalam keadaan tidak seimbang, maka untuk mencari arus pasa tidak dapat langsung menggunakan Hukum Ohm yakni: IP1 = VP1/ZP1. Tetapi perlu pertolongan konversi rangkaian T–π, untuk merubah sambungan bintang ke sambungan segitiga. Proses yang disebut konversi Y–Δ ini adalah proses mencari Impedansi pengganti dari sambungan bintang menjadi sambungan segitiga, untuk mencari nilai arus pasa beban.

Persamaan yang digunakan sama dengan persamaan konversi rangkaian T–π tandanya diganti dengan Y–Δ dan resistansi (R) diganti impedansi (Z). sehingga persamaannya dapat ditulis menjadi:

ZY1.ZY2 + ZY2. ZY3+ ZY3. ZY1 (5.10) ZYdp

a. Mencari impedansi pasa sambungan segitiga: Persamaan pengganti Y menjadi Δ didapat:

(10)

ZAB=

Gambar diagram rangkaian dan datanya menjadi:

4. Diagram rangkaian yang baru (Δ): 5.Impedansi yang baru (Δ):

b. Mencari arus pasa sambungan segitiga:

Arus pasa dalam sambungan segitiga [Hukum Ohm untuk ac]:

IPΔ = VL/ZPΔ (5.11)

IZCA = 220 / 00 / 286,27 / 120 Î IZCA = 0.769 / –120 Amper. IZAB = 220 / 1200 / 286,27 / 490 Î IZAB = 0.769 / 710 Amper. IZBC = 220 / 2400 / 286,27 / 120 Î IZBC = 0.769 / 2280 Amper.

c. Mencari arus jaringan sambungan segitiga:

Arus Jaringan dalam sambungan segitiga [Hukum Kirchhoff Arus]:

(11)

ITC = 0.769 / –120 – 0.769 / 2280

= 0.769 (Cos –120 + j Sin –120) – 0.769 (Cos 2280 + j Sin 2280) = 0.769(0,98 – j 0,21) – 0.769 (–0,32 – j 0,95)

= 0,796 (1,65 + j 0,53) = (1,267 + j 0,410) Amper.

ITC = 1,332 / 180 Amper

d. Kembali ke sambungan bintang setelah memperoleh arus jaringan, juga mendapatkan arus pasa beban [cermati gambar 5.12.]:

IRA = 1,018 / –610 Amper Î IA0 = 1,018 / –610 Amper ISB = 1,506 / 2390 Amper Î IB0 = 1,506 / 2390 Amper ITC = 1,332 / 180 Amper Î IC0 = 1,332 / 180 Amper

e. Mencari tegangan pasa menggunakan Hukum Ohm ac: VP = IP . ZP. (5.12)

Tegangan pada pasa pertama (VA0): VA0 = IA0 . ZA0.

VA0 = 1,018 / –610 . 100 / 370 Î VA0 = 101,8 / –240 Volt Î V0A = 101,8 / –240 Volt.

Tegangan pada pasa kedua (VB0): VB0 = IB0 . ZB0.

VB0 = 1,506 / 2390 . 100 / 370 Î VB0 = 150,6 / 2760 Volt Î VOB = 150,6 / 2760 Volt.

Tegangan pada pasa ketiga (VC0): VC0 = IC0 . ZC0.

VC0 = 1,332 / 180 . 100 / 00 Î VC0 = 133,1 / 180 Volt Î V0C = 133,1 / 180 Volt.

f. Mencari daya pasa menggunakan persamaan daya ac: PP = VPIP Cos φP. (5.12)

Daya pada pasa pertama (VA0): PA = VA0IA0 Cos φA0.

PA = 101,8 . 1,018 Cos 370 Î PA0 = 103,639 . 0,8 ÎPA0 = 82,79 Watt.

Tegangan pada pasa kedua (VB0): PB = B VB0IP Cos φB0.

PB = 150,6 . 1,506 Cos 37 B Î P 0

B0 = 226,786 . 0,8 ÎPA0 = 181,16 Watt.

Tegangan pada pasa ketiga (VC0): PC = VC0IC0 Cos φC0.

PC = 133,2 . 1,32 Cos 00 Î PC0 = 177,397 . 1 ÎPA0 = 177,40 Watt.

g. Mencari daya total menggunakan persamaan daya ac: PT = PA + PB + B PC.

PTot = 82,79 + 181,16 + 177,40 Î PTot = 441,35 Watt.

Bila akan digambar diagram pasornya, maka besar dan posisi tegangan serta arus adalah:

1. Besar dan posisi tegangan: VTR = 220 / 00 Volt [sebagai refrensi]. VRS = 220 / 1200 Volt.

VST = 220 / 2400 Volt.

V0A = 101,8 / –240 Volt VOB = 150,6 / 2760 Volt V0C = 133,1 / 180 Volt

(12)

BEBAN TIDAK SEIMBANG

6.

Sambungan segitiga.

Contoh perhitungan.

Sebuah beban tiga pasa sambungan segitiga, setiap pasa memiliki impedansi: Z1 = 100 /370 Ohm; Z2

= 100 /370 Ohm dan Z2 = 100 / 00 Ohm, dihubungkan dengan jaringan sistem tiga kawat dengan

tegangan pasa ke pasanya 220 Volt. Hitung nilai daya total yang diserap beban?

Penyelesaiannya;

1. Diagram rangkaiannya. 2. Tegangan jaringan yang diketahui:

Tegangan pasa beban belum diketahui. VTR = 220 / 00 Volt. [sebagai refrensi]. VRS = 220 / 1200 Volt.

VST = 220 / 2400 Volt.

C O1

O3 O2

T B R

A

S

4. Impedansi masing –masing: ZNR = ZO1A = 100 / 370 Ohm. Gambar 5.8. ZNS = ZO2B = 100 / 370 Ohm.

ZNT = ZO3C = 100 / 00 Ohm.

Penyelesaiannya digunakan cara untuk beban seimbang sambungan segitiga, yakni:

1. Tegangan pasa beban sama dengan tegangan antar pasa jaringan, satu dengan yang lain berbeda pasa 1200.

2. Arus tiap pasa belum tentu sama besarnya, beda pasa arus yang satu dengan yang lain belum tentu 1200. Sehingga perlu dicari nilai arus masing–masing dengan menggunakan Hukum Ohm untuk listrik ac (IP = VP / ZP).

3. Daya pasa sama dengan hasil perkalian tegangan pasa, arus pasa dan faktor daya pasa dengan persamaan: PP = VP . IP . Cos φP

4. Daya total sama dengan jumlah ketiga daya pasadengan persamaan: PTot = PP1 + PP2 + PP3. 5. Arus jaringan bila diperlukan dicari dengan perhitungan: IL1 = IP1IP3.

a. Mencari arus pasa.

Mencari arus pasa pertama (IZ1): (IP = VP / ZP)

IZ1 = I01A = VTR / Z01A Î IZ1 = 220 / 00 / 100 / 370

IZ1= I01A = 2,2 / –370 Amper. Mencari arus pasa kedua (IZ2): (IP = VP / ZP)

IZ2 = I01A = VRS / Z02B Î IZ2 = 220 / 1200 / 100 / 370

IZ2= I02B = 2,2 / 830 Amper.

Mencari arus pasa pertama (IZ3): (IP = VP / ZP)

IZ3 = I01A = VST / Z03C Î IZ3 = 220 / 2400 / 100 / 00

IZ3 = I03C = 2,2 / 2400 Amper.

b. Mencari daya pasa.

(13)

Tegangan pasa yang sudah ada: VTR = VCA = 220 / 00 Volt. VRS = VAB = 220 / 1200 Volt. VST = VBC = 220 / 2400 Volt.

Arus pasa yang sudah ada: I01A = 2,2 / –370 Amper. I02B = 2,2 / 830 Amper. I03C = 2,2 / 2400 Amper.

Beda pasa tegangan dan arus: VTRdenganI01AadalahφP1= 370 VRSdenganI02BadalahφP2= 370

VTRdenganI03CadalahφP3= 00

Daya pasa pertama adalah: PA = VCA . I01A . Cos φP1

PA = 220 . 2,2 . Cos 370 Î PA = 484 . 0,80 Î PA = 387,2 Watt.

Daya pasa kedua adalah: PB = VAB . I02B . Cos φP2

PB = 220 . 2,2 . Cos 37 B Î P

0

BB = 484 . 0,80 Î PB = 387,2 Watt. B

Daya pasa ketiga adalah: PC = VBC . I03C . Cos φP3

PC = 220 . 2,2 . Cos 00 Î PC = 484 . 1 Î PC = 484 Watt.

c. Mencari daya total.

Untuk mencari daya total, diperlukan data daya masing–masing pasa. Besar daya total dihitung dengan persamaan: PTot = PP1 + PP2 + PP3

Hasil perhitungan diatas: PA = 387,2 Watt; PB = 387,2 Watt;B PC = 484 Watt.

PTot = PA + PB + PC

PTot = 387,2 + 387,2 + 484 Î PTot = 1258,4 Watt. [terjawab].

Kalau dilanjutkan untuk menghitung daya reaktif; daya semu dan arus jaringan diperoleh:

d. Mencari daya reaktif perpasa.

Untuk mencari daya reaktif pasa, diperlukan data tegangan pasa dan arus pasa masing–masing. Besar daya

reaktif dihitung dengan persamaan: VARP = VP . IP . Sin φP

Hasil perhitungan diatas:

Tegangan pasa yang sudah ada:

VTR = VCA = 220 / 00 Volt.

VRS = VAB = 220 / 1200 Volt.

VST = VBC = 220 / 2400 Volt.

Arus pasa yang sudah ada:

I01A = 2,2 / –370 Amper.

I02B = 2,2 / 830 Amper.

I03C = 2,2 / 2400 Amper.

Beda pasa tegangan dan arus:

VTRdenganI01AadalahφP1 = 370 VRSdenganI02BadalahφP2 = 370 VTRdenganI03CadalahφP3 = 00

Daya pasa pertama adalah: VARA = VCA . I01A . Sin φP1

VARA = 220 . 2,2 . Sin 370 Î VARA = 484 . 0,6 Î VARA = 291,152 VAR.

Daya pasa kedua adalah: VARB = B VAB . I02BB . Cos φP2

VARB = 220 . 2,2 . Sin 370 Î VARB = 484 . 0,6 Î B VARB = 480,349 VAR.

Daya pasa ketiga adalah: VARC = VBC . I03C . Cos φP3

VARC = 220 . 2,2 . Sin 00 Î VARC = 484 . 0 Î VARC = 0 VAR.

e. Mencari daya reaktif total.

Untuk mencari daya total, diperlukan data daya masing–masing pasa. Besar daya total dihitung dengan

persamaan: VARTot = VARP1 + VARP2 + VARP3

Hasil perhitungan diatas: VARA = 387,2 VAR; VARB = 387,2 VAR;B VARC = 484 VAR.

VARTot = VARA + VARB + B VARC

VARTot = 387,2 + 387,2 + 484 Î VARTot = 189,197 VAR.

(14)

Untuk mencari daya pasa, diperlukan data tegangan pasa dan arus pasa masing–masing. Besar daya dihitung

dengan persamaan: VAP = VP . IP

Hasil perhitungan diatas:

Tegangan pasa yang sudah ada:

VTR = VCA = 220 / 00 Volt. VRS = VAB = 220 / 1200 Volt. VST = VBC = 220 / 2400 Volt.

Arus pasa yang sudah ada:

I01A = 2,2 / –370 Amper.

I02B = 2,2 / 830 Amper.

I03C = 2,2 / 2400 Amper.

Beda pasa tegangan dan arus:

VTRdenganI01AadalahφP1 = 370 VRSdenganI02BadalahφP2 = 370 VTRdenganI03CadalahφP3 = 00

Daya pasa pertama adalah: VAA = VCA . I01A

VAA = 220 . 2,2 Î VAA = 484 VA.

Daya pasa kedua adalah: VAB = B VAB . I02B

VAB = 220 . 2,2 Î VAB = 484 VA.

Daya pasa ketiga adalah: VAC = VBC . I03C

VAC = 220 . 2,2 Î VAC = 484 VA.

g. Mencari daya semu total.

Untuk mencari daya total, diperlukan data daya masing–masing pasa. Besar daya total dihitung dengan

persamaan: VATot = VAP1 + VAP2 + VAP3

Hasil perhitungan diatas: VAA = 484 VA; VAB = 484 VA; VAC = 484 VA.

VATot = VAA + VAB + B VAC

VATot = 484 + 484 + 484 Î PVATot = 1452 VA.

h. Mencari arus jaringan.

Mencari arus jaringan pertama (IRA): (IRA = I02BI01A)

IRA = I02BI01A Î IRA = 2,2 / 830 – 2,2 / –370 .

IRA = 2,2 (Cos 830 + j Sin 830) – 2,2 (Cos –370 + j Sin –370)

= 2,2 (0,12 + j 0,99) – 2,2 (0,8 – j 0,6)

= (0,27 + j 2,183) – (1,757 – j 1,323)

= (–1,488 + j 3,507) Î IRA = 3,809 / 1130 Amper.

Mencari arus jaringan kedua (ISB): (ISB = I03C – I02B) ISB = I03C– I02B Î ISB = 2,2 / 2400 – 2,2 / 830 .

ISB = 2,2 (Cos 2400 + j Sin 2400) – 2,2 (Cos 830 + j Sin 830)

= 2,2 (–0,5 – j 0,86) – 2,2 (0,12 – j 0,99) = (0,27 + j 2,183) – (1,757 – j 1,323)

= (–1,404 – j 1,903) Î ISB = 4,311 / 2510 Amper.

Mencari arus jaringan ketiga (ITC): (ITC = I01AI03C)

ITC = I01AI03C Î ISB = 2,2 / –370 – 2,2 / 2400 .

ISB = 2,2 (Cos –370 + j Sin –370) – 2,2 (Cos 2400 + j Sin 2400)

= 2,2 (0,8 – j 0,6) – 2,2 (–0,5 – j 0,86) = (1,757 – j 1,323) – (–1,104 – j 1,903)

= (2,861 – j 0,579) Î ITC = 2,92 / 110 Amper.

Bila untuk menggambar pasor:

1. Tegangan pasa/jaringan yang diketahui: V01A = VTR = 220 / 00 Volt. [sebagai refrensi].

V02B = VRS = 220 / 1200 Volt.

2.Arus pasa yang didapat:

IZ1 = 2,2 / –370 Amper.

IZ2 = 2,2 / 830 Amper. 0

3.Arus jaringan yang didapat:

IRA = 3,8 / –70 Amper.

Gambar

Gambar 5.3.
Gambar 5.5.
Gambar 5.6.
Gambar 5.8.
+5

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan hasi penelitian pada Gardu Beton P 70 pada PLN Cabang Palu disarankan agar beban yang terpasang pada tiap – tiap fasa akan diadakan penyeimbangan beban