Transien 1
Solusi umum persamaan gelombang
Contoh contoh
Contoh‐contoh
Switch on
kondisi unmatched
percabangan
percabangan
Pada pembahasan sebelumnya :
pengandaikan sinyal yang harmonis, atau pengandaikan sinyal yang harmonis, atau kondisi sinyal pada saat kondisi stabil (steady statesteady state) Maka fungsi waktu bisa digambarkan dengan fungsi sinus (konsep phasor) Tetapi ada suatu kondisi lain, yang disebut kondisi transientransien. Keadaan yang diamati seketika setelah adanya suatu aksi, tanpa menunggu kondisinya stabil.
Pada teknik tenaga listrik : Pada teknik tenaga listrik : proses penyalahan, proses hubungan singkat, proses induksi tegangan pengganggu akibat kejadian di atmosfir, dll Di teknik telekomunikasi : selalu digunakan sinyal yang tak periodis. Pada komunikasi data dipergunakan impuls‐impuls
Pada komunikasi data dipergunakan impuls‐impuls.
Bagaimana semua ini akan berjalan di saluran transmisi ?
hanya bisa dijelaskan dengan persamaan diferensial parsial yang pertama kali kita temui di bab pertama, dan
kita solusikan tanpa mengubahnya ke bentuk phasor. kita solusikan tanpa mengubahnya ke bentuk phasor.
Solusi Persamaan Gelombang Secara Umum
kasus tak mengandung kerugian (R’ = 0 dan G’ = 0) kasus tak mengandung kerugian (R = 0, dan G = 0)
t
i
L
z
v
∂
∂
−
=
∂
∂
'
(a)t
z
∂
∂
t
v
C
z
i
∂
∂
−
=
∂
∂
'
(b)t
z
∂
∂
i
v
∂
∂
2 2 ( ’) Turunan (a) terhadap z :t
z
i
L
z
v
∂
∂
∂
−
=
∂
∂
2'
(a’) 2 2 (b’) 2 2 2'
t
v
C
z
t
i
∂
∂
−
=
∂
∂
∂
Turunan (b) terhadap t :dengan
t
z
i
z
t
i
∂
∂
∂
=
∂
∂
∂
2 2t
z
z
t
∂
∂
∂
∂
Memasukkan b’ ke a’⎟⎟
⎠
⎞
⎜⎜
⎝
⎛
∂
∂
−
⋅
−
=
∂
∂
2 2 2 2'
'
t
v
C
L
z
v
⎠
⎝
2 2 2 2'
'
C
v
L
v
∂
∂
=
∂
∂
2 2t
z
∂
∂
Persamaan gelombang secara umum yang berlaku untuk saluran transmisi tak mengandung kerugian.
Solusi persamaan itu pertama kali didapatkan oleh D’Alembert (1717‐1783).
⎟
⎟
⎞
⎜
⎜
⎛
+
+
⎟
⎟
⎞
⎜
⎜
⎛
−
=
f
ht
z
f
rt
z
v
⎟
⎠
⎜
⎝
⎟
⎠
⎜
⎝
ph r ph hv
f
v
f
z
t
t
+
z
fh dan fr fungsi bebas tetapi memiliki argumen dan
ph
v
t
−
phv
t
+
Bagaimana bentuk kedua fungsi yang sebenarnya, ditentukan oleh nilai awal dan nilai batas, seperti akan ditunjukkan di contoh.
Bukti persamaan di atas adalah solusi dari persamaan gelombang bisa Didapat dengan memasukkannya ke persamaan gelombang
2 2 2 2 2
1
1
z
t
f
z
t
f
h r⎟
⎟
⎠
⎞
⎜
⎜
⎝
⎛
+
∂
⎞
⎛
⎟
⎟
⎠
⎞
⎜
⎜
⎝
⎛
−
∂
⎞
⎛
∂
2 2 2 21
1
z
v
v
z
v
v
z
v
ph ph ph ph∂
⎟
⎠
⎜
⎝
⎟
⎟
⎠
⎞
⎜
⎜
⎝
⎛
+
∂
⎟
⎠
⎜
⎝
⎟
⎟
⎠
⎞
⎜
⎜
⎝
⎛
−
=
∂
∂
⎟
⎟
⎟
⎞
⎜
⎜
⎜
⎛
⎟
⎟
⎠
⎞
⎜
⎜
⎝
⎛
+
∂
⎟
⎟
⎠
⎞
⎜
⎜
⎝
⎛
−
∂
∂
2 2 21
v
z
t
f
v
z
t
f
v
ph r ph h⎟
⎟
⎟
⎠
⎜
⎜
⎜
⎝
∂
⎠
⎝
+
∂
⎠
⎝
=
∂
2 2 2 2z
z
v
z
ph ph ph⎠
⎝
2 2z
t
f
z
t
f
⎜
⎜
⎛
⎟
⎟
⎞
∂
⎜
⎜
⎛
+
⎟
⎟
⎞
∂
2 2 2 2t
v
t
f
t
v
t
f
t
v
ph r ph h∂
⎟
⎟
⎠
⎜
⎜
⎝
+
∂
+
∂
⎟
⎟
⎠
⎜
⎜
⎝
−
∂
=
∂
∂
1
Supaya persamaan‐persamaan di atas menjadi solusi ada syarat berikut:
'
'
1
C
L
v
ph=
Persamaan untuk arus pada saluran transmisi diturunkan dengan persamaan (b)
v
C
i
∂
−
=
∂
'
t
C
z
=
∂
∂
didapatkan⎛
⎞
⎛
⎞
1
1
didapatkan o ph r ph hI
v
z
t
f
Z
v
z
t
f
Z
i
⎟
⎟
+
⎠
⎞
⎜
⎜
⎝
⎛
+
−
⎟
⎟
⎠
⎞
⎜
⎜
⎝
⎛
−
=
1
1
'
'
C
L
Z
=
Impedansi karakteristik danvh = fh(-z/v) t = 0 z ih = fh(-z/v)/Z vh = fh(t1-z/v) t = t1 z ih = fh(t1-z/v)/Z vt1
vr = fr(+z/v) t = 0 z ir =- fr(+z/v)/Z vr = fr(t1+z/v) t = t1 z ir =- fr(t1+z/v)/Z vt1
Batas Awal dan Syarat Batasan Pada Transien (Contoh‐contoh)
Distribusi tegangan dan arus pada proses transien ditentukan oleh syarat awal dan syarat batas dari problem yang diberikan.
Syarat awal : misal pada saat t = 0 diberikan suatu distribusi tegangan dan arus awal di sepanjang saluran transmisi,
dan arus awal di sepanjang saluran transmisi,
kemudian akan diperhatikan apa yang terjadi pada lanjutannya ini. S t b t k di i b t d dib ik il i t Syarat batas: kondisi batas yang padanya diberikan nilai tegangan atau arus sebagai fungsi waktu. Misalnya sebuah open pada ujung saluran transmisi adalah sebuah syarat batas, yang di sana berlaku i = 0 untuk semua waktu.y y g
Contoh 1:
Syarat Awal : Distibusi Muatan pada Saluran Transmisi
A d ik d i i ki 0 d b h l i i
Andaikan pada suatu posisi sekitar z = 0 pada sebuah saluran transmisi yang tak terhingga panjangnya, mendadak muncul suatu distribusi muatan tertentu.
Muatan listrik terinduksi itu akan menghasilkan medan listrik, sehingga akan terjadi beda potensial atau suatu distribusi tegangan di lokasi muatan tersebut misalnya bisa di tuliskan sebagai fungsi f(z)
muatan tersebut, misalnya bisa di tuliskan sebagai fungsi f(z). v (z, t=0) = f(z) adalah syarat awal dari masalah transien ini.
Pada momen pertama t = 0, tak ada arus yang mengalir, atau i (t=0) = 0.
Sehingga dengan solusi persamaan diferensial (persamaan (9 4) dan (9 6)): Sehingga dengan solusi persamaan diferensial (persamaan (9.4) dan (9.6)):
⎟
⎟
⎞
⎜
⎜
⎛
+
⎟
⎟
⎞
⎜
⎜
⎛
=
f
z
f
z
z
f
(
)
⎟
⎟
⎠
⎜
⎜
⎝
+
⎟
⎟
⎠
⎜
⎜
⎝
−
=
ph r ph hv
f
v
f
z
f
(
)
⎞
⎛
⎞
⎛
1
1
⎟
⎟
⎠
⎞
⎜
⎜
⎝
⎛
−
⎟
⎟
⎠
⎞
⎜
⎜
⎝
⎛
−
=
ph r ph hv
z
f
Z
v
z
f
Z
1
1
0
Dari dua persamaan di atas kita dapatkan
1
z ⎟⎞
⎜
⎛
)
(
2
1
z
f
v
z
f
ph h⎟
⎟
=
⎠
⎞
⎜
⎜
⎝
⎛
−
1
⎞
⎛
)
(
2
1
z
f
v
z
f
ph r⎟
⎟
=
⎠
⎞
⎜
⎜
⎝
⎛
Terbentuk dua gelombang bagian, yang akan merambat ke kanan (ke arah z positif), dan dengan besar dan bentuk yang sama akan
merambat ke kiri (z negatif). Sehingga total didapatkan tegangan dan arus( g ) gg p g g
(
z
v
t
)
f
(
z
v
t
)
f
v
=
−
ph+
+
ph2
1
2
1
(
)
f
(
z
v
t
)
Z
t
v
z
f
Z
i
=
−
ph−
+
ph2
1
2
1
Contoh 2:
Syarat Batas : Switch-On pada Sebuah Saluran Transmisi panjang tak hingga
Yang diketahui adalah, karena saluran transmisi panjangnya tak hingga, maka hanya akan terdapat gelombang datang vh.
G l b d t i i k b t k h itif d
Gelombang datang ini akan merambat ke arah z positif dengan kecepatan vph, sehingga berlaku
⎪⎪
⎨
⎧
<
phv
z
t
V
untuk
0
dan⎪⎪
⎨
⎧
<
phv
z
t
i
untuk
0
⎪
⎪
⎩
⎪
⎨
>
=
ph h phv
z
t
v
V
untuk
dan
⎪
⎪
⎩
⎨
>
=
ph h pv
z
t
v
i
untuk
Z
Pada saat t = 0 berlaku hukum Kirchhoff dan hukum Ohm :
h
h
R
v
i
V
0=
i
h⋅
R
+
v
hV
0+
dan dengan impedansi karakteristik saluran transmisi di atas:
o h h h
V
R
Z
Z
v
v
R
Z
v
V
+
=
⇒
+
⋅
=
0 vh z ihRefleksi dan Pembelokan (Reflection and Refraction)
Bentuk gelombang tergantung dari kondisi awal.
Gelombang ini akan merambat tanpa gangguan (tanpa perubahan bentuk)
di j l t i i h
di sepanjang saluran transmisi yang homogen.
Bahkan, jika saluran transmisinya tak mengandung kerugian, gelombang, j y g g g , g g ini juga memiliki besar yang tak berubah.
Tetapi jika ada gangguan, misalnya pada beban, yang tak matching, atau sambungan saluran transmisi lain, yang memiliki impedansi gelombang yang berbeda, maka akan terbentuk kejadian tambahan.
Z1 , v1 Z
2 , v2
z z = L
Sebuah gelombang, dengan tegangan
⎟⎟
⎞
⎜⎜
⎛
−
=
f
t
z
V
h h g g g g g⎟⎟
⎠
⎜⎜
⎝
v
1t
f
V
h h dan arusI
=
1
f
⎜⎜
⎛
t
z
⎟⎟
⎞
dan arus⎟⎟
⎠
⎜⎜
⎝
−
=
1 1v
t
f
Z
I
h hmerambat di saluran transmisi 1 menuju sambungan yang terletak di posisi z = L.
Pada sambungan akan terjadi refleksi gelombang datang ini,
sehingga akan terbentuk gelombang refleksi yang merambat di saluran transmisi 1 menuju arah negatif z,
transmisi 1 menuju arah negatif z,
dan gelombang transmisi yang merambat di saluran transmisi 2 menuju positif z.
S hi k l h di d b ( ≤ L) t d t
Sehingga secara keseluruhan, di depan sambungan (z ≤ L) terdapat gelombang datang dan pantul, dengan
⎞
⎛
⎞
⎛
1
⎛
⎞
1
⎛
⎞
⎟⎟
⎠
⎞
⎜⎜
⎝
⎛
+
+
⎟⎟
⎠
⎞
⎜⎜
⎝
⎛
−
=
1 1 1v
z
t
f
v
z
t
f
V
h r dan⎟⎟
⎠
⎞
⎜⎜
⎝
⎛
+
−
⎟⎟
⎠
⎞
⎜⎜
⎝
⎛
−
=
1 1 1 11
1
v
z
t
f
Z
v
z
t
f
Z
I
h h hDan sesudah sambungan (z ≥ L) hanya ada gelombang transmisi
⎟⎟
⎠
⎞
⎜⎜
⎝
⎛
−
=
2 2v
z
t
f
V
t⎟⎟
⎠
⎞
⎜⎜
⎝
⎛
−
=
2 21
v
z
t
f
Z
I
h t danPada sambungan z = L, harus berlaku V1(z=L) = V2(z=L) dan I1(z=L) = I2(z=L), sehingga
Dua variabel dan dua persamaan dengan eliminasi akan didapatkan Dua variabel dan dua persamaan, dengan eliminasi akan didapatkan
⎟⎟
⎠
⎞
⎜⎜
⎝
⎛
−
−
=
⎟⎟
⎠
⎞
⎜⎜
⎝
⎛
+
2 1L
t
f
Z
Z
Z
Z
L
t
f
r h⎟
⎠
⎜
⎝
+
⎟
⎠
⎜
⎝
v
1Z
2Z
1v
1 h r⎟
⎞
⎜
⎛
⎟
⎞
⎜
⎛
L
2
Z
2L
⎟⎟
⎠
⎞
⎜⎜
⎝
⎛
−
+
=
⎟⎟
⎠
⎞
⎜⎜
⎝
⎛
−
1 1 2 2 22
v
L
t
f
Z
Z
Z
v
L
t
f
t hGelombang pantul didapatkan melalui mengalikan gelombang datang Gelombang pantul didapatkan melalui mengalikan gelombang datang dengan konstanta refleksi
1 2
Z
Z
Z
Z
r
+
−
=
1 2Z
Z
+
dan gelombang transmisi didapat dari hasil kali gelombang datang dengan faktor transmisi
2
2Z
t
2Z
Z
t
+
=
v1
v1
v2
v2
Contoh Perhitungan
Sumber tegangan DC Vo= 2 V, dengan impedansi dalam Zi=20 Ω, dihubungkan ke beban ZLL = 200 Ω dengan melalui saluran transmisi dengan panjang L dan memiliki impedansi gelombang Zo= 100 Ω. Lukiskanlah proses transien di sepanjang saluran transmisi tersebut jika pada t = 0 rangkaian ‘switch on’ dengan menentukan tegangan jika pada t = 0 rangkaian switch on dengan menentukan tegangan pada z = 0 dan z = L sebagai fungsi waktu.
Pada saat t = 0, generator akan melihat Z = Zo sebagai bebannya, sehingga pada saat t = 0, didapatkan rangkaian pengganti
Maka pada saat t = 0 s tegangan pada gerbang masukan sesuai dengan Maka pada saat t = 0 s, tegangan pada gerbang masukan, sesuai dengan aturan pembagian tegangan, menjadi
Z
100
V
V
V
Z
Z
Z
t
V
o o i o in2
1
,
67
120
100
)
0
(
=
⋅
=
+
=
=
Dan untuk kondisi ‘steady-state’ t → ∞, pengaruh saluran transmisi terhadap kondisi sinyal sudah tak ada lagi, impedansi beban langsung terlihat oleh generator, sehingga didapatkan rangkaian
Dengan aturan pembagi tegangan:
Z
200
V
V
V
Z
Z
Z
t
V
t
V
o L i L out in2
1
,
82
220
200
)
(
)
(
=
⋅
=
+
=
∞
→
=
∞
→
Sekarang, bagaimana untuk 0 < t < ∞ ?
Andaikan gelombang membutuhkan waktu tg g ss untuk menempuh jarak dari awal ke akhirp j saluran. Sehingga gerbang keluaran baru kedatangan gelombang setelah waktu di atas tertempuh tertempuh. Tegangannya merupakan superposisi dari tegangan datang dan tegangan pantul. Tegangan pantul diakibatkan adanya kondisi ‚unmatched’ di gerbang keluaran dengan faktor refleksi
3
1
=
−
=
L o outZ
Z
r
3
+
o L outZ
Z
Jadi pada gerbang keluaran, pada saat t = ts, terdapat dua gelombang tegangan, tegangan datang (Vo) dan tegangan pantul (routVo)Sinyal pantul ini akan merambat kembali ke arah gerbang masukan, dan tiba di sana setelah waktu 2ts tertempuh.
Gelombang ini akan kembali terpantulkan karena kondisi input dilihat Gelombang ini akan kembali terpantulkan, karena kondisi input dilihat dari saluran transmisi juga ‚unmatched’, dengan faktor refleksi
2
80
Z
Z
3
2
120
80
=
−
−
=
+
−
=
o in o in inZ
Z
Z
Z
r
Jadi pada saat t = 2 ts di gerbang masukan (z = 0) terdapat tiga buah gelombang tegangan: Tegangan eksitasi (Vo) T d d i b b ( V ) dTegangan datang dari beban (routVo) dan
Tegangan datang dari beban yang dipantulkan pada input (rin rout Vo)
V(z=0) V(z=L) V asimtot 2.2 1 8 2 1.6 1.8 1.4 1.2 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Contoh 2:
Pada rangkaian di bawah ini sebuah gelombang tegangan konstan yang merambat pada saluran transmisi dan mengenai sambungan berupa merambat pada saluran transmisi dan mengenai sambungan berupa percabangan dua buah saluran transmisi, bagaimana daya listrik terbagi pada masing‐masing saluran transmisi tersebut ? Vo Z2 = 3Zo Z1 = Zo Z33 = 5Zoo
Gelombang datang mempunyai daya o o h
Z
V
P
2=
Pada sambungan di akhir saluran transmisi 1, dipasangkan saluran
transmisi 2 dan 3 secara seri, sehingga di sana terlihat impedansi beban sebesar 3Zo+5Zo = 8Zo, sehingga faktor refleksinya menjadi
o r o o
V
V
Z
Z
Z
Z
r
9
7
9
7
8
8
=
⇒
=
+
−
=
o oZ
Z
9
9
8
+
dan faktor transmisinyay
o
V
V
Z
t
2
⋅
8
16
t16
o o o oV
V
Z
Z
t
9
9
8
+
=
⇒
=
=
Karena beban merupakan rangkaian seri dari dua impedansi, maka berlaku hukum pembagian tegangan:
o t o o t
V
V
Z
Z
V
3
2
8
3
1=
=
Z
5
o t o o tV
V
Z
Z
V
9
10
8
5
2=
=
Maka kita dapatkan, daya datang akan terdistribusi ke gelombang berikut
o r r