• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan BAB 5 Hak dan Kewajiban

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pembahasan BAB 5 Hak dan Kewajiban"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

HAK

Menurut Prof. Dr. Notonagoro:

Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.

KEWAJIBAN

Menurut Prof Notonagoro

Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan.

Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan.

Hak Legal dan Moral

Hak legal adalah hak yang didasarkan atas hukum dalam salah satu bentuk. Hak-hak legal berasal dari undang-undang, peraturan hukum, atau dokumen legal lainnya. Jika negara, misalnya, mengeluarkan peraturan bahwa para veteran perang

memperoleh

tunjangan setiap bulan, maka setiap veteran yang memenuhi syarat yang telah ditentukan berhak mendapat tunjangan tersebut.

Kalau hak legal berfungsi dalam sistem hukum, hak moral berfungsi dalam system moral. Hak moral didasarkan atas prinsip atau peraturan etis saja

Hak Khusus dan Hak Umum

Hak khusus timbul dalam suatu relasi khusus antara beberapa orang, atau karena fungsi khusus yang dimiliki oleh seseorang terhadap orang lain. Jadi, hak ini hanya dimiliki oleh seseorang atau beberapa orang saja.

Sedangkan hak umum adalah hak yang dimiliki manusia bukan karena hubungan atau fungsi tertentu, melainkan semata-mata karena ia manusia. Hak ini dimiliki oleh semua manusia.

Hak Positif dan Hak Negatif

Hak negatif adalah hak yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan sesuatu atau memiliki sesuatu. Contoh hak negatif di antaranya adalah hak

kesehatan, hak keamanan, hak beragama, hak menyatakan pendapat, dan sebagainya.

(2)

Hak Individual dan Hak Sosial

Hak individual adalah hak yang dimiliki individu-individu di mana negara tidak boleh menghalangi atau mengganggu individu dalam mewujudkan hak-haknya ini, seperti hak mengikuti hati nurani, hak beragama, hak berserikat, dan hak

mengemukakan pendapat.

Sedangkan haksosial dimiliki manusia bukan terhadap negara, melainkan justru sebagai anggota

masyarakat bersama-sama dengan anggota masyarakat lainnya. Hak sosial tidak dimiliki oleh individu, tetapi oleh masyarakat atau kelompok sosial.

Pandangan dari Segi Kewajiban

Teori korelasi perlu diakui, karena memang sering terdapat hubungan timbal balik antara hak dan kewajiban, tapi tidak bisa dikatakan bahwa hubungan itu mutlak tanpa pengecualian. Tidak selalu kewajiban satu orang sepadan dengan hak orang lain. Bahkan dalam konteks kewajiban legal, yang didasarkan pada peraturan resmi, tidak selalu ada hak yang sesuai dengan kewajiban. Misalnya, kewajiban pengemudi mobil untuk berhenti jika lampu lalu lintas merah menyala. Hal itu tidak berarti bahwa orang lain berhak agar pengemudi tertentu berhenti. Jika di bidang legalpun tidak selalu ada korelasi, apalagi di bidang moral. Seseorang yang

kebetulan kaya misalnya, ia merasa berkewajiban dan melaksanakan kewajibannya itu untuk membantu orang miskin. Namun tentu tidak berarti bahwa orang miskin tertentu berhak untuk dibantu oleh orang kaya itu.

Berkaitan dengan itu, seorang flsuf nggris John Stuart Mill (1806-1973) membagi kewajiban menjadi dua, yaitu duties of perfect obligation (Kewajiban Sempurna) dan duties of imperfect obligation (Kewajiban Tidak Sempurna). Kewajiban Sempurna selalu terkait dengan hak orang lain, sedangkan Kewajiban Tidak Sempurna tidak terkait dengan hak orang lain. Kewajiban Sempurna didasarkan atas keadilan. Orang punya kewajiban ini jika orang lain boleh menuntut agar sesuatu diberikan kepadanya atau dilakukan baginya. Kewajiban Tidak Sempurna tidak didasarkan atas keadilan, tetapi mempunyai alasan moral lain, misalnya perbuatan baik atau kemurahan hati.

Pandangan dari Segi Hak

(3)

lowongan pekerjaannya terbatas, sehingga tidak mungkin diberikan kepada semua orang yang berhak atas pekerjaan.

Sehubungan dengan hal itu, beberapa flsuf menarik kesimpulan bahwa hak-hak sosial seperti itu adalah rumusan cita-cita ideal yang berlaku dalam masyarakat, tetapi bukan merupakan hak dalam arti yang sesungguhnya. Namun juga tidak dapat dikatakan bahwa tidak ada kewajiban apapun yang sesuai dengan hak-hak sosial. Masyarakat, atau lebih tepatnya negara, punya kewajiban untuk mengatur kehidupan sosial-ekonomi sedemikian rupa agar setiap orang dapat memperoleh haknya. Pemerintah punya kewajiban untuk menciptakan tatanan sosial di mana hak-hak sosial warga negara dapat terpenuhi. Oleh karenanya dapat dikatakan bahwa hak-hak sosial ekuivalen dengan keadilan sosial. Contoh lebih konkrit tentang hal ini adalah Pasal 34 ayat 1 UUD 1945 yang menyatakan: “Fakir miskin dan anakanak yang terlantar dipelihara oleh negara”. Fakir miskin dan anak-anak terlantar

memang punya hak, tetapi hak itu tidak menimbulkan kewajiban kepada Menteri Sosial (baca: Negara) untuk memenuhi harapan setiap orang miskin dan anak terlantar yang minta bantuan kepadanya. Namun, walaupun orang miskin dan anak terlantar tidak dapat menuntut haknya, pemerintah punya kewajiban berat untuk memberikan perhatian khusus kepada masalah kaum miskin dan anak terlantar di ndonesia. Jika pemerintah tidak memberikan perhatian khusus dan berusaha

memperbaiki nasib mereka, maka Pasal 34 ayat 1 UUD 1945 tidak akan ada artinya.

 Warga Negara ndonesia, adalah orang bangsa ndonesia asli dan orang-orang

bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.

 Penduduk, yaitu orang-orang asing yang tinggal dalam negara bersifat sementara

sesuai dengan visa (surat izin untuk memasuki suatu negara dan tinggal sementara

yang diberikan oleh pejabat

 Pengertian Warga Negara menurut Kamus Besar Bahasa ndonesia (2002) adalah penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan

sebagainya, yang mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga dari

negara itu.

Hak dan kewajiban yang dimiliki negara terhadap warga negara : • Hak negara untuk ditaati hukum dan pemerintah;

• Hak negara untuk dibela;

• Hak negara untuk menguasai bumi, air, dan kekayaan untuk kepentingan rakyat; • Kewajiban negara untuk menjamin sistem hukum yang adil;

(4)

• Kewajiban negara untuk mengembangkan sistem pendidikan nasional untuk rakyat;

• Kewajiban negara memberi jaminan sosial;

• Kewajiban negara memberi kebebasan beribadah.

Contoh Hak Warga Negara Indonesia

• Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum

• Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak • Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di

dalam pemerintahan

• Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan kepercayaan masing-masing yang dipercayai

• Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran • Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan

ndonesia atau nkri dari serangan musuh

• Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku

Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia

• Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh

• Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda)

• Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya

• Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang berlaku di wilayah negara indonesia

• Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik

Pluralis (Liberal)

Kaum Pluralis berpandangan bahwa negara itu bagaikan sebuah arena di mana berbagai golongan dalam masyarakat berlaga. Masyarakat berfungsi memberi arah pada kebijakan yang diambil Negara

Marxis

(5)

Sintesis

Pandangan yang menyatukan dua pandangan tersebut adalah teori strukturasi. a melihat ada kata kunci untuk dua teori di atas yaitu struktur untuk teori Marxis dan agensi untuk Pluralis. a berpandangan bahwa antara struktur dan agensi harus

Referensi

Dokumen terkait

Pada alat tenun ini benang lusi dalam posisi vertikal dan selalu tegang karena ada pemberat atau beban, sedangkan benang pakan disisipkan dengan suatu alat yang disebut

mempengaruhi bagaimana mereka mempersepsikan mengenai model pembelajaran blended learning yang mereka jalankan, yang mana persepsi didefinisikan oleh Atkinson (2000)

Iterations, Shipment with costs, Shipping list ). Perusahaan akan mencapai biaya angkut total minimum apabila Pabrik A mengirim barang ke gudang 2 sebanyak 10 ton dan ke

Persyaratan dan metode untuk menentukan f ya dijabarkan sebagai berikut: a Untuk komponen struktur tekan yang menerima beban aksial dan komponen struktur lentur dengan nilai 

Kebijakan puritanisme oleh sultan Aurangzeb dan pengislaman orang-orang Hindu secara paksa demi menjadikan tanah India sebagai negara Islam, dengan menyerang berbagai praktek

 Sel mikroba secara kontinyu berpropagasi menggunakan media segar yang masuk, dan pada saat yang bersamaan produk, produk samping metabolisme dan sel dikeluarkan dari

ABSTRAK: Pada zaman yang telah modern ini masyarakatnya mulai melupakan budaya setempat dan lebih condong kepada budaya luar dengan alasan budaya setempat sudah ketinggalan zaman

Empat data hotel beserta tarif inap dan paket makan pada suatu cluster yang memiliki jarak pusat cluster dengan nilai terpendek/ terkecil yang diberikan oleh wisatawan