• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jakarta Menuju Kota Berketahanan. Konsep (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Jakarta Menuju Kota Berketahanan. Konsep (1)"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

Jakarta Menuju Kota Berketahanan

Konsep – Proses - Pembelajaran

Oswar Muadzin Mungkasa,

(2)
(3)

Ragam Pengertian Ketahanan Kota

(4)

Ragam Pengertian Ketahanan Kota

(5)

Pentingnya Ketahanan Kota

Sumber: Investing in Urban Resilience, World Bank.

Kerugian akibat bencana di perkotaan

semakin meningkat seiring dengan

tingkat urbanisasi dan pertumbuhan

penduduk perkotaan yang tinggi.

Tingkat pertumbuhan penduduk

perkotaan dan urbanisasi yang tinggi,

berdampak pada semakin tingginya

(6)

Karakteristik Ketahanan

(7)
(8)

Ketahanan Kota/

Urban Resilience

kapasitas individu, masyarakat, institusi, bisnis, dan

sistem dari sebuah kota untuk bisa

bertahan

,

beradaptasi

, dan

bertumbuh

dari

tekanan (stress)

kronis

(terus menerus) dan

guncangan (shock)

akut

(9)
(10)
(11)

Ragam Bencana/Gangguan

(12)

Ketahanan kepada apa?

HAZARDS

(13)

13

Kerangka Kerja

Ketahanan Kota

4

Kerangka Kerja

dan

12

penggerak

yang menentukan kemampuan

kota untuk bertahan terhadap

(14)

Kesehatan dan

Kesejahteraan

Kesehatan dan kesejahteraan setiap

orang yang tinggal dan bekerja di

Jakarta.

Pemenuhan Kebutuhan

Dasar

Penghidupan dan

Pekerjaan yang Layak

(15)

Ekonomi dan

Masyarakat

Pengorganisasian sosial dan keuangan

yang memungkinkan masyarakat

perkotaan untuk hidup damai, dan

bertindak secara kolektif

.

Mendorong partisipasi

masyarakat yang

terpadu

Menjamin stabilitas

sosial, ekonomi, dan

keadilan

(16)

Infrastruktur dan

Lingkungan

d

Suatu keadaan dimana infrastruktur

buatan dan alami dapat memberikan

layanan yang penting, melindungi, dan

menghubungkan para penduduk kota

.

Menyediakan dan

meningkatkan aset alam

dan buatan

Menjamin kelangsungan

layanan yang penting

(17)

Kepemimpinan dan

Strategi

e

Kepemimpinan yang efektif,

pemberdayaan pemangku kepentingan,

dan perencanaan terpadu

.

Meningkatkan kepemimpinan

dan pengelolaan efektif

Memberdayakan berbagai

pemangku kepentingan

(18)
(19)

2

Perjalanan menuju Jakarta berketahanan

2

Metode

Jakarta

Menuju Jakarta berketahanan

Mengubah

paradigma &

pandangan

Meningkatkan

pemahaman terhadap

Konsep Ketahanan

Kota

Internalisasi

Konsep

Ketahanan

Dengan Cara

•Membentuk forum

ketahanan

Mensosialisasikan

Konsep Ketahanan

Melalui

Intregasi ke dalam

Masukan RPJMD

Revisi dokumen perencanaan kota (RDTR,

RTRW)

Penyelarasan agenda global (SDGs, LCMT,

Ambitious City)

1

Penyusunan strategi

ketahanan kota.

Sebagai metode dan

pendekatan kolaboratif

dalam menyelesaikan

masalah.

Jakarta Kota Berketahanan

Lokakarya/Workshops

Menyelenggarakan Seminar

Rencana Pelibatan Pemangku

Kepentingan

Media Sosial

dan Laman

(20)

Tantanga

n

&

Kendala

Mewujudkan JAKARTA

BERKETAHANAN

Tidak ada yang mau

bertanggung jawab

menyelesaikan masalah

Tidak

terintegrasinya

Proses Kerja Unit

Kerja Perangkat

Daerah (UKPD)

Tidak bisa

menyelesaikan

masalah secara

menyeluruh

Belum ada

Panduan dan

Strategi, terkait

ketahanan di DKI

Jakarta

DKI Jakarta perlu contoh

dan tolak ukur.

Penyusunan strategi

ketahanan kota akan

didukung oleh 100RC

(21)

Penilaian Peluang

Rencana

Pelibatan

Pemangku

Kepentingan

Konteks Kota

Aset,

Guncangan

dan Tekanan

Persepsi

Ketahanan

v

Analisis Area Temuan

Analisis Area Temuan

Analisis Area Temuan

Analisis Area

TAHAP I

MENUJU

TAHAP II

K

Proses Strategi Ketahanan Kota

Inventarisasi

Aksi Kota

Penilaian

Awal

Ketahana

n

(22)

Penilaian Peluang

Rencana

Pelibatan

Pemangku

Kepentinga

n

Konteks Kota

Aset,

Guncangan

dan Tekanan

Persepsi

Ketahanan

v

Analisis Area Temuan

Analisis Area Temuan

Analisis Area Temuan

Analisis Area

TAHAP I

MENUJU

TAHAP II

K

Proses Strategi Ketahanan Kota

Inventarisasi

Aksi Kota

Penilaian

Awal

Ketahana

n

(23)

Konteks Kota

Aset,

Guncangan dan Tekanan Persepsi Ketahanan Inventarisasi Aksi Kota

Metode pelibatan pemangku kepentingan dari bulan Mei sampai

Oktober 2017

Wawancara

dengan Bappeda

Wawancara

dengan Bappeda dan komunitas

Penilaian Awal Kota

Berketahanan & Area Temuan

Pengumpulan Data

FGD RPJMD

Sesi Kerja

dengan Bappeda

Survei

500 sampel

Seminar

Lokakarya

Wawancara

dengan Bappeda

Lokakarya

Sesi Kerja

dengan penentu kebijakan

Sesi Kerja

dengan Bappeda dan pemilik aset

Keluaran dan Temuan Tahap 1

– Rencana Pelibatan Pemangku

Kepentingan

(24)

Penilaian Peluang

Rencana

Pelibatan

Pemangku

Kepentingan

Konteks

Kota

Aset,

Guncangan

dan Tekanan

Persepsi

Ketahanan

v

Analisis Area Temuan

Analisis Area Temuan

Analisis Area Temuan

Analisis Area

TAHAP I

MENUJU

TAHAP II

K

Proses Strategi Ketahanan Kota

Inventarisasi

Aksi Kota

Penilaian

Awal

Ketahana

n

(25)

Keluaran dan Temuan Tahap 1

– Konteks Kota

Konteks Kota

Data diperoleh dari rancangan RPJMD

dan diskusi dengan Bappeda dan

SKPD terkait

Materi Konteks Kota dimulai dengan

pengenalan terhadap kondisi

ketahanan Jakarta yang

dikategorikan kedalam City

Resilience Framework

(CRF)/Kerangka Ketahanan Kota

- Kesehatan dan Kesejahteraan

- Ekonomi dan Kemasyarakatan

- Infrastruktur dan LIngkungan

- Kepemimpinan dan Strategi

Kota administatif

Kabupaten

1

5

+

Peran Jakarta sebagai

ibu kota negara

dan sebagai

daerah otonom

berkontribusi terhadap munculnya

isu-isu kompleks yang berbeda dengan provinsi

lain di Indonesia

Jakarta merupakan

salah satu

konsentrasi urban

terbesar di dunia

10,177

juta penduduk

3,67

juta komuter /

hari

(26)

KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN

Penyediaan saluran air

bersih hanya mencakup

57%

dari total

penduduk

Setidaknya

70%

polusi

udara di Jakarta berasal dari

kendaraan pribadi

58%

penyakit yang

diderita penduduk

Jakarta berkaitan

dengan polusi udara

Hanya

40%

dari total rumah tangga mengunakan

septic

tank

Area perumahan

kumuh

1,205.42 ha

7-8%

kebutuhan

energi meningkat

setiap tahunnya dan

bergantung pada

pemasok air dan energi

dari luar kota

Fenomena epidemik

lebih cenderung terjadi

di Jakarta yang

disebabkan

infrastruktur air

bersih dan sanitasi

yang buruk

Frekuensi terjadinya

banjir yang parah

juga menyebabkan

penyakit pasca

banjir

Kekurangan

perumahan sebanyak

700,000

unit

selama 10 tahun

terakhir

Keluaran dan Temuan Tahap 1

– Konteks Kota

(27)

EKONOMI DAN MASYARAKAT

79.58

%

35.98%

Sektor ekonomi Jakarta

didominasi oleh

sektor jasa

dan

perdagangan

yang

berkontribusi sebesar

dari total perekonomian

Dari total penduduk tidak

mengenyam

pendidikan atau

sekolah dasar

Betawi

Minangkabau

3.2%

Komposisi Penduduk Jakarta berdasarkan Suku

lainnya

7.9%

Keluaran dan Temuan Tahap 1

– Konteks Kota

(28)

INFRASTRUKTUR DAN LINGKUNGAN

9.98%

dari seluruh kawasan

Jakarta yang baru

dimanfaatkan sebagai

ruang terbuka hijau

Daerah aliran sungai sangat

terkontaminasi oleh

limbah

domestik

Infrastruktur yang menua terutama

pada

sistem drainase

memberikan

tekanan terhadap lingkungan

Tidak ada

program

manajemen risiko bencana

yang komprehensif atau

rencana tanggap bencana

Sejak tahun 2007, terjadi

peningkatan jumlah kendaraan

pribadi sebesar

10%

per tahun

Lebih dari

60%

perjalanan di Jakarta

menggunakan kendaraan

pribadi

Keluaran dan Temuan Tahap 1

– Konteks Kota

(29)

KEPEMIMPINAN DAN STRATEGI

Berbeda dengan provinsi lainnya di Indonesia,

wali kota dan

bupati

ditunjuk

secara langsung oleh Gubernur, bukan

melalui pemilihan

Mengurangi korupsi

merupakan fokus bagi

masyarakat dan

seringkali menjadi

isu politik pada masa

pemilihan umum

Kurangnya ketersediaan data sebagai

landasan pengambilan keputusan –

dari studi yang ada dan data yang baru,

hal ini merupakan salah satu tantangan

terbesar

Keluaran dan Temuan Tahap 1

– Konteks Kota

(30)

Penilaian Peluang

Rencana

Pelibatan

Pemangku

Kepentingan

Konteks Kota

Aset,

Guncangan

dan Tekanan

Persepsi

Ketahanan

v

Analisis Area Temuan

Analisis Area Temuan

Analisis Area Temuan

Analisis Area

TAHAP I

MENUJU

TAHAP II

K

Proses Strategi Ketahanan Kota

Inventarisa

si Aksi Kota

Penilaian

Awal

Ketahana

n

(31)

Hasil Aksi Kota

Daftar Aksi Kota memiliki kecenderungan

pada kategori ‘memberdayakan pemangku

kepentingan secara menyeluruh,’ yang

juga menjadi aksi prioritas.

Peningkatan mutu pendidikan

Bina gizi, kesehatan ibu dan

anak

Rehabilitasi / pemeliharaan jalan dan

jembatan

Pengembangan sistem drainase

Perencanaan pembangunan tatapraja dan

aparatur

Pencegahan dan penanggulangan

konfik

Proyek bersama perbaiki sanitasi dan hygiene kota

Kampanye pelindung anak

SIMPUL (Solidaritas Masyarakat Peduli

Keadilan)

Keluaran dan Temuan Tahap 1

– Aksi Kota

(32)

Penilaian Peluang

Rencana

Pelibatan

Pemangku

Kepentingan

Konteks Kota

Aset,

Guncangan

dan Tekanan

Persepsi

Ketahanan

v

Analisis Area Temuan

Analisis Area Temuan

Analisis Area Temuan

Analisis Area

TAHAP I

MENUJU

TAHAP II

K

Proses Strategi Ketahanan Kota

Inventarisasi

Aksi Kota

Penilaian

Awal

Ketahana

n

(33)

Survei dari 460 sampel – Agustus sampai September 2017

Keluaran dan Temuan Tahap 1

– Persepsi Kota

Proses pengumpulan data persepsi

kota

sektor bisnis

organisasi masyarakat

mendeskripsikan

faktor pilihan

Menilai

faktor

(34)

Keluaran dan Temuan Tahap 1

– Persepsi Kota

Proses pengumpulan data persepsi

kota

Lokakarya persepsi kota – 15 September 2017

Memilih daftar 5 teratas faktor

penggerak

Identifkasi faktor-faktor

Menilai faktor-faktor

Mencari koneksi antara

penggerak dan faktor-faktor

Lokakarya ini bertujuan untuk Melakukan validasi

hasil

online survey

&

menyetujui

daftar 5 teratas penggerak

(35)

“Aspek

perencanaan

jangka panjang,

kepemimpinan

serta partisipasi

masyarakat

sebagai prioritas

utama”-Khairul, Dewan Riset Daerah

“Faktor yang paling penting untuk

pemenuhan

kebutuhan dasar

adalah air bersih, rumah layak, sanitasi, dan

drainase”-Acep, Dinas Pemadam Kebakaran

“Konsep resilience harus dapat mengatasi masalah tanpa menimbulkan

masalah baru di kemudian hari”

Bambang, Universias Trisakti

Respon terhadap persepsi kota

Keluaran dan Temuan Tahap 1

– Persepsi Kota

60

Peserta

dari berbagai pemangku kepentingan hadir dalam lokakarya;

Pemerintah, sektor bisnis, akademisi, komunitas, organisasi nasional maupun internasional,

Partisipasi masyarakat

dalam pengambilan keputusan publik

merupakan faktor yang penting ”- Hasil survey dari sektor akademisi

“Meningkatkan

mobilitas

perkotaan

dengan cara fokus pada lalu lintas orang dan

barang bukan kendaraan.

Kebijakan

dan pembangunan infrastruktur ditunjukkan bukan untuk mengurangi kemacetan tetapi untuk mengubah perilaku masyarakat dalam

(36)

Keluaran dan Temuan Tahap 1

– Persepsi Kota

Hasil Persepsi Kota

Berdasarkan hasil

online survey

dan

lokakarya,

“penghidupan dan

pekerjaan yang layak”

merupakan

penggerak terpenting di Jakarta.

Penggerak penting lainnya meliputi

‘menjamin stabilitas ekonomi, dan

keadilan’, ‘

komunikasi dan mobilitas

yang dapat diandalkan

’, dan

meningkatkan kepemimpinan dan

pengelolaan yang efektif

.’

Isu-isu

yang paling banyak

diperbincangkan pada saat lokakarya

adalah

:

1.Perencanaan yang terintegrasi

2.Kepemimpinan yang efektif

(37)

Penilaian Peluang

Rencana

Pelibatan

Pemangku

Kepentingan

Konteks Kota

Aset,

Guncangan

dan

Tekanan

Persepsi

Ketahanan

v

Analisis Area Temuan

Analisis Area Temuan

Analisis Area Temuan

Analisis Area

TAHAP I

MENUJU

TAHAP II

K

Proses Strategi Ketahanan Kota

Inventarisasi

Aksi Kota

Penilaian

Awal

Ketahana

n

(38)

Lokakarya aset dan guncangan kota – 20 September 2017

Menilai aset

Menilai guncangan (hasil

online

survey

)

Matrix asset dan guncangan teratas

Keluaran dan Temuan Tahap 1

– Aset, Guncangan, dan

Tekanan

Proses pengumpulan data aset, guncangan, dan

tekanan kota

Lokakarya ini bertujuan untuk

memvalidasi data aset yang sudah

ada, terutama dari ahli-ahli di

(39)

Kebakaran

merupakan guncangan yang penting untuk diperhatikan di Jakarta ”- Khairul, Dewan Riset

Daerah

“Kegagalan infrastruktur dapat dikorelasikan dengan

penurunan permukaan

tanah

(land subsidence). Land subsidence sendiri terjadi karena warga lebih banyak yang memilih menggunakan air tanah sebagai infrastruktur utama dalam

penyediaan air bersih. Chasan, KARINA

Serangan cyber

juga dapat memberikan dampak fsik;

guncangan tersebut dapat mempengaruhi program-program di berbagai dinas”- Yani, Sekretariat Jakarta Berketahanan

Jaringan listrik dan air

adalah aset yang paling penting di Jakarta. Air dan listrik dibutuhkan pada semua aktivitas untuk menunjang kehidupan” Hasil diskusi kelompok 2 : Energi dan Sumber Daya

Respon terhadap aset dan resiko

kota

Keluaran dan Temuan Tahap 1

– Aset dan Guncangan

44

perwakilan

pemilik aset,

akademisi, komunitas, dan

organisasi nasional/

internasional

4

Kelompok berdasarkan

aset

:

kategori

Fasilitas sosial & fasilitas umum

Energi dan sumber

Bangunan gedung dan lingkungan

(40)

Jaringan air minum

Sungai, situ, dan pesisir

Fasilitas pengelolaan sampah

Saluran air limbah

Bangunan perumahan / rumah tinggal

Penyimpanan air baku Jalur irigasi Stasiun pemantauan kualitas udara Ruang terbuka hijau Aset drainase Taman public & jalur rekreasi Pemakaman Depot BBM Lahan asset pemerintah Bandar udara Pelabuhan Terminal Kebun pusat pengolahan benih Jaringan IT / komputer

Keluaran dan Temuan Tahap 1

– Aset, Guncangan, dan

Tekanan

Kondisi Aset

M

Penyimpanan air baku

Pelabuhan

Bandar udara

Jalur kereta api

Aset drainase

Pembangkit listrik Terowongan Saluran air limbah Jjembatan

Taman public & jalur rekreasi Fasilitas pengelolaan sampah Jalan utama

Jaringan air minum Transmisi listrik Klinik kesehatan Rumah sakit

Fasilitas pendidikan menengah Fasilitas pendidikan tinggi Fasilitas pendidikan dasar

(41)

Sesi kerja tekanan kota – 25 September 2017

Keluaran dan Temuan Tahap 1

– Aset, Guncangan, dan

Tekanan

Proses pengumpulan data aset, guncangan, dan

tekanan kota

Sesi kerja ini bertujuan untuk

mengidentifkasi tekanan

terpenting dan juga hubungannya

dengan aset penting di Jakarta

Memilih daftar 5 teratas faktor

penggerak

Identifkasi faktor-faktor

(42)

“Jakarta menghasilkan

7,000 ton sampah

perhari

dan masih bergantung pada TPS Bantar Gebang. Isu

pengelolaan sampah perlu diperhatikan agar tidak menyebabkan degradasi lingkungan”- Hana, Greeneration

Kapasitas dan kredibilitas

pemimpin kota atau pembuat keputusan adalah hal yang krusial dalam

menghadapi guncangan dan tekanan” Komara Djaya, Universitas Indonesia

Keamanan,

kualitas, dan

kehigenisan

pangan

merupakan hal yang lebih menjadi

tekanan bagi Jakarta dibandingkan dengan ketidakstabilan pasokan pangan”- Martin, Dinas Perindustrian dan Energi

Kesehatan mental

yang disebabkan oleh kesenjangan sosial dapat menjadi tekanan di masa depan. Saat ini, Dinas Sosial menemukan 5-10 orang dengan gangguan kejiwaan setiap harinya.” Miftah, Dinas Sosial

Keluaran dan Temuan Tahap 1

– Aset, Guncangan, dan

Tekanan

Proses pengumpulan data aset, guncangan, dan

tekanan kota

3

0

Partisipan

19

Perwakilan

dari SKPD

3

Kelompok Badan Usaha (PD

(43)

Hasil penilaian tekanan kota

5 Tekanan tertinggi sekarang

1.Keamanan, mutu, dan kebersihan

pangan

2.Pergantian populasi / migrasi

3.Degradasi lingkungan

4.Management capacity

yang

berhubungan dengan kredibilitas

pemimpin dan perlunya

integrated

planning

5.Critical thinking

terhadap informasi

cyber

5 Tekanan tertinggi di masa

depan

1.Tingginya tingkat kompetisi hidup

2.Kemiskinan / ketimpangan

3.Penyediaan air bersih yang belum

berkelanjutan

4.Increased mobility

5.Kualitas pendidikan dan karakter

Keluaran dan Temuan Tahap 1

– Aset, Guncangan, dan

Tekanan

(44)

Penilaian Peluang

Rencana

Pelibatan

Pemangku

Kepentingan

Konteks Kota

Aset,

Guncangan

dan Tekanan

Persepsi

Ketahanan

v

Analisis Area Temuan

Analisis Area Temuan

Analisis Area Temuan

Analisis Area

TAHAP I

MENUJU

TAHAP II

K

Proses Strategi Ketahanan Kota

Inventarisasi

Aksi Kota

Penilaian

Awal

Ketahana

n

(45)

Proses mencapai Penilaian Awal Ketahanan dan Area Temuan

Keluaran dan Temuan Tahap 1

– Penilaian Awal Ketahanan dan Area

Temuan

Sesi kerja Penilaian Awal Ketahanan dan Area Temuan – 26 September 2017

Sesi kerja ini bertujuan untuk mengidentifkasi fokus area

yang paling berharga untuk ketahanan kota Jakarta di

masa yang akan datang

Presentasi seluruh hasil keluaran tahap 1

Mengidentifkasi daftar pertanyaan diagnostik

Identifkasi daftar panjang area temuan

Memiilih 5 area temuan teratas

(46)

Keluaran dan Temuan Tahap 1

– Penilaian Awal Ketahanan dan Area

Temuan

Proses mencapai Penilaian Awal Ketahanan dan Area Temuan

“Walaupun Jakarta tidak berada pada patahan bumi, gempa bumi dapat

memberikan dampak yang cukup besar bagi Jakarta;

700+ gedung

pencakar langit di Jakarta

dapat memperburuk dampak

gempa bumi

. Untuk itu perlu adanya kesiapsiagaan dalam upaya pengurangan risiko bencana” Endang, Dinas

Perindustrian dan Energi

“Isu

keterjangkauan

perumahan

memiliki kaitan yang erat dengan mobilitas di Jakarta. Kurangnya perumahan yang terjangkau memaksa penduduk untuk tinggal di luar Jakarta, sehingga memberikan beban pada arus lalu lintas komuter” Basuki BPBD

“Isu

keresahan sosial

perlu menjadi salah satu area temuan kita. Hal ini dikarenakan isu keresahan sosial mengandung berbagai macam isu sosial-politik. Keresahan sosial juga menyebabkan risiko – risiko yang cukup krusial khususnya di Jakarta sebagai Ibu Kota, dimana demonstrasi dilakukan walaupun isunya

merupakan isu nusantara dan lainnya.” Wicaksono Sarosa

Partisipan dari berbagai macam pemangku

kepentingan yang terkait

Perwakilan dari Badan Usaha

(PD Pasar Jaya, PDAM DKI, PD PAM Jaya)

Perwakilan dari Pemerintah DKI Jakarta (Dinas Damkar,

Dinas Kesehatan, BPBD, DKPKP, Distarcip, Dinas kesehatan, DPPAPP, Dinas Pendidikan, Dinas

Perhubungan, Dinas

Perindustrian dan Energi, Dinas LH, Biro

Perekonomian, Biro PKLH, Biro Kesos)

3

4

(47)

Source: Rappler

https://www.rappler.com/indonesia/ 103243-foto-kerusuhan-kampung-pulo

Source: City Metric

http://www.citymetric.com/politics/ crowded-city-sign-good-thing-indonesians-461

Source: Antara Bengkulu

http://www.antarabengkulu.com/berita/ 6763/kemarau-pdam-bagikan-air-gratis-pada-masyarakat

Source: Tirto

https://tirto.id/sosialisasi-tanggap-bencana-chub

Source: Antara Bengkulu

http://www.antarabengkulu.com/berita/6763/ kemarau-pdam-bagikan-air-gratis-pada-masyarakat

Bagaimana Jakarta

bisa meningkatkan

kapasitas tata

kelola

pemerintahan

dan

Manajemen

Kota

?

Bagaimana Jakarta

bisa membangun

‘budaya’ siap

siaga

dalam

menghadapi

berbagai masalah?

Bagaimana

kesehatan dan

kesejahteraan di

Jakarta bisa

ditingkatkan

melalui

pengelolaan air

dan limbah yang

lebih baik?

Bagaimana

meningkatkan

mobilitas dan

konektivitas

warga Jakarta?

Bagaimana Jakarta

mampu

mengurangi

dampak dari

keresahan sosial?

1

2

3

4

5

(48)

Kita tidak mulai dari NOL.

Apa saja yang Jakarta

(49)

Kerangka

Ketahanan

Kota

Kepemimpinan dan Strategi

Promotes

leadership &

effective

engagement

Empowers a

broad range of

stakeholders

Fosters

long-term &

integrated

planning

Kesehatan dan Kesejahteraan

Meets basic

needs

Supports,

livelihoods &

employment

Ensure public

health services

Perekonomian dan Kemasyarakatan

Fosters economic

prosperity

Ensures social

stability, security

and justice

Promotes

cohesive &

engaged

communities

Infrastruktur dan Lingkungan

Provides reliable

communication &

mobility

Ensures

continuity of

critical services

Provides &

enhances natural

and manmade

assets

(50)

Strategi Ketahanan

Kota

sebagai

sarana

untuk

mengintegrasikan

(payung besar)

segala

upaya mewujudkan

jakarta yang lebih baik.

Rencana

Pembangunan

Jangka Menengah

Daerah- RPJMD

Rencana Aksi

Nasional – Gas

Rumah Kaca

Rencana Aksi

Daerah – Gas

Rumah Kaca

Grand Design Jakarta:

Bangunan Gedung Hijau (BGH),

Persampahan, Air dan Sanitasi, Air

Tanah, Pengurangan Resiko

Bencana Berbasis Komunitas,

Pertanian Perkotaan, dan Kota

Layak Anak

Jakarta Kota Berketahanan

(51)

Before

After

KALIJODO was a

slum area

where

many illegal transactions happened.

Activities at RPTRA:

Public park

Social activity

centre

Economic activity

centre

Evacuation area

Water storage

(52)

Improving people’s quality of life

& fostering equitable growth

Jakarta Smart Card

Jakarta Healthy Card

(53)

Improving people’s quality of life

& fostering equitable growth

Door-to-door

Health Service

Free Ambulance

Service

Free Corpse

Delivery

Transportation

Service for

People with

Disabilities

(54)

Improving people’s quality of life

& fostering equitable growth

Cheap Food Program

Red Task Force

for Free Roof Renovation

Service

Orange Task Force

(55)

Making

JAKARTA

more

INCLUSIVE

Making it

easy

for the citizens to

report problems

to the government

Citizen’s Report

App

- QLUE

1

2

(56)

Terima kasih

“Each of us as a citizens,

has a role to play in creating

a better world to our children”

Referensi

Dokumen terkait

Analisis struktur atas 6 ruas tol dalam Kota Jakarta terhadap beban gempa dilakukan dengan empat tahap.. Penelitian dimulai dengan studi pustaka guna mencari informasi yang

Oleh karena itu, untuk menjawab 2 (dua) masalah terkait kesiapan pemilu 2024 di IKN dan status Jakarta setelah pemindahan status ibu kota, dalam artikel ini akan diuraikan

Perbedaan kepentingan pada desain bangunan- bangunan tersebut menarik untuk dikaji: Bagaimana pengaruh aspek iklim dalam desain bangunan kuno di kawasan konservasi kota tua

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang positif antara pola asuh orang tua dengan konsep diri pada siswa di SMK PGRI 1 Jakarta.. Penelitian ini

Maka dari itu saya memutuskan untuk mendesain Book Center yang merupakan pusat buku di Indonesia yang mencakup perpustakaan, toko buku bekas, dan toko buku baru di daerah

3 Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara masalah menyusui dan dukungan tenaga kesehatan pada masa PSBB jilid satu dan PSBB transisi di DKI Jakarta Tinjauan Pustaka tidak lebih

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh dirasa pengembangan karir pada perusahaan ini akan berorientasi pada tantangan di masa yang akan datang untuk menghadapi masalah-masalah yang