• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK KUALITAS LINGKUNGAN PERAIRAN TERH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DAMPAK KUALITAS LINGKUNGAN PERAIRAN TERH"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

DAMPAK KUALITAS LINGKUNGAN PERAIRAN

TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN TAMBAK

KERANG HIJAU

Studi Kasus di Daerah Cilincing, Jakarta Utara

Peni Puspitasari 4315101505

Skripsi yang Ditulis untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

JURUSAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan panjang pantai lebih dari 81.000 km, dimana 2/3 wilayah kedaulatannya berupa perairan laut. Laut merupakan sumber kehidupan karena memiliki potensi kekayaan alam hayati dan nir-hayati berlimpah. sumber kekayaan tersebut menurut amanat Pasal 33 UUD 1945 harus dikelola secara berkelanjutan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat.

(3)

Daerah Cilincing merupakan salah satu daerah yang berada di Provinsi Jakarta Utara yang berpenduduk sebesar 394.966 jiwa menurut BPS tahun 2012. Hampir semua penduduk Cilincing menggantungkan hidupnya pada Teluk Jakarta, dimana sebagian besar berprofesi sebagai nelayan, dan peternak tambak. Salah satu tambak yang masih bertahan hingga kini adalah tambak kerang hijau.

Namun, perairan Teluk Jakarta kini dipenuhi segala macam limbah. Mulai dari limbah rumah tangga sampai industri dan sampah datang melalui 13 sungai yang bermuara di Teluk Jakarta. Menurut catatan Walhi Jakarta, enam dari sembilan muara sungai itu sudah tercemar berat. Kondisi tersebut diperparah dengan tumpahan minyak mentah yang berulang kali terjadi di Teluk Jakarta dan Perairan Kepulauan Seribu. Pencemaran paling parah terjadi November tahun 2008 saat puluhan ton minyak mentah memenuhi perairan di sekitar Pulau Pari. Pencemaran serupa dalam skala lebih kecil terjadi pada Sabtu (18/4). Sebelumnya, pada 2004, tumpahan minyak juga terjadi. (Harian Media Indonesia, Senin 27 April 2009)

(4)

terhadap perairan yang terkontaminasi logam serta dapat bertahan terhadap fluktuasi salinitas dan suhu. Kerang hijau mempunyai kemampuan untuk mengakumulasi logam berat di dalam tubuhnya. Sifat hidupnya yang sessil dan filter feeder, mengakibatkan kerang hijau dapat menyerap logam berat di kolom air dan sedimen melalui proses makan memakan. Kerang hijau mampu menyerap logam berat di kolom air hingga ratusan kali dan bahkan untuk logam berat Pb dan Cr menunjukkan nilai hingga ribuan kali, yang artinya mempunyai tingkat akumulatif yang tinggi terhadap kedua logam tersebut. Oleh karena itu, diperlukan kajian tentang dampak kualitas lingkungan perairan terhadap laju pertumbuhan kerang hijau dengan studi kasus yang dilakukan di Cilincing, Jakarta Utara.

B. Identifikasi Masalah

Beberapa masalah yang terkait dengan Hubungan Kualitas Lingkungan Perairan dengan Tambak Kerang Hijau di Cilincing, Jakarta Utara adalah :

1. Bagaimana hubungan antara kualitas lingkungan perairan dengan tambak kerang hijau yang berada di Cilncing, Jakarta Utara?

2. Bagaimana mengatasi dampak terjadi akibat kualitas perairan Teluk Jakarta? 3. Apakah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi dampak

(5)

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini dibatasi pada "Dampak Kualitas Lingkungan Perairan terhadap Laju Pertumbuhan Tambak Kerang Hijau di Cilincing, Jakarta Utara".

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka perumusan masalah penelitian ini adalah "Apakah kualitas lingkungan perairan memiliki dampak terhadap laju pertumbuhan tambak kerang hijau di Cilincing, Jakarta Utara?"

E. Kegunaan Penelitian

1. Bagi peneliti : mendapatkan data empirik mengenai masyarakat terutama mengenai hubungan antara kualitas lingkungan perairan dengan laju pertumbuhan tambak kerang hijau di Teluk Jakarta.

(6)
(7)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

1. Air

Air merupakan kebutuhan utama bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Berikut adalah definisi air menurut beberapa ahli :

a. Sitalana Arsyad

Menurut Sitalana Arsyad, penulis buku Konservasi Tanah dan Air (IPB Press, 2000), pengertian air adalah senyawa gabuangan antara dua atom hidrogen dan satu atom oksigen menjadi H2O.

b. Hefni Effendi

Ditulis dalam buku yang berjudul "Telaah Kualitas Air : Bagi Pengelolaan Sumber Daya Lingkungan Perairan" (Penerbit Kanisius, 2003) mendefinisikan air merupakan salah satu sumber energi gerak. c. Robert J. Kodoatie

(8)

d. Roestam Sjarief

Pengertian air merupakan zat yang paling esensial dibutuhkan oleh makhluk hidup. Dalam buku Roestam Sjarief berjudul Tata Ruang Air (Penerbit Andi, 2010), secara alami perjalanan air melalui 3 dimensi (ruang), ruang darat (permukaan tanah dan di dalam tanah), ruang laut, dan ruang udara. Perjalanan air yang melalui ketiga ruang disebut siklus hidrologi.

e. Sayyid Quthb

Air adalah dasar dari suatu kehidupan dan merupakan salah satu unsur yang dibutuhkan dalam kehidupan hingga manusia pun sangat menanti kedatangannya.

f. Eko Budi Kuncoro

Dalam buku yang berjudul "Ensiklopedia Populer : Ikan Air Laut (Penerbit Andi, 2009), pengertian air adalah suatu senyawa kimia sederhana yang terdiri atas 2 atom hidrogen (H) dan 1 atom oksigen (O). air memiliki ikatan Hidrogen yang cenderung bersatu padu menentang kekuatan dari luar yang memecahkan ikatan-ikatan ini.

g. Bambang Agus Murtidjo

(9)

h. Ilmu Kimia

Pengertian air adalah substansi kimia, memiliki rumus kimia H2O meruapakan satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen (H) yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen (O). Pada kondisi standar, air memiliki sifat tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau. Zat kimia dalam air merupakan suatu pelarut, memiliki kemampuan melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam, gula, asam, dan beberapa jenis gas dan macam molekuul organik.

2. Parameter Kualitas Air

a. Parameter Kimia 1) Salinitas

(10)

perubahan salinitas yang sangat kecil atau organisme yang diklasifikasikan sebagai organisme stenohalin (Widodo dan Suadi, 2006). Salinitas didefinisikan sebagai jumlah bahan padat yang terkandung dalam tiap kilogram air laut, dinyatakan dalam gram per-kilogram atau seribu (Sutika, 1989).

Menurut Dahuri (2001), secara umum salinitas permukaan air Indonesia rata-rata berkisar antara 32-34 per mil. Selanjutnya ditambahkan oleh Sutika (1989) bahwa salinitas air laut pada umumnya berkisar 33‰ sampai 37‰ dan berubah-ubah berdasarkan waktu dan ruang. Nilai salinitas sangat dipengaruhi oleh suplai air tawar ke air laut, curah hujan, musim, topografi, pasang surut dan evaporasi (Nybakken, 2000). Ditambahkan pula oleh Nontji (1987) bahwa sebaran salinitas dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pola sirkulasi air, penguapan, curah hujan, dan aliran sungai.

2) Derajat Keasaman (pH)

(11)

Menurut pendapat Soesono (1988) bahwa pengaruh bagi organisme sangat besar dan penting, kisaran pH yang kurang dari 6,5 akan menekan laju pertumbuhan bahkan tingkat keasaman dapat mematikan dan tidak ada laju reproduksi sedangkan pH 6,5 - 9 merupakan kisaran optimal dalam suatu perairan.

3) Oksigen Terlarut

Oksigen terlarut sangat penting karena dibutuhkan oleh organisme perairan dan sangat mempengaruhi organisme baik langsung maupun tidak langsung. Oksigen terlarut dalam air diperoleh langsung dari udara yaitu dengan digusi langsung dari udara dan melalui pergerakan air yang teratur juga dihasilkan dari fotosintesis tanaman yang berklorofil (Sutika, 1989).

Effendi (2003), menjelaskan bahwa hubungan antara kadar oksigen terlarut jenuh dengan suhu yaitu semakin tinggi suhu maka kelarutan oksigen dan gas-gas lain juga berkurang dengan meningkatnya salinitas, sehingga kadar oksigen terlarut di laut cenderung lebih rendah daripada kadar oksigen di perairan tawar. Selanjutnya dikatakan bahwa peningkatan suhu sebesar 1oC akan meningkatkan konsumsi oksigen sekitar 10% (Brown, 1987 dalam Effendi, 2003).

(12)

(1989) pada dasarnya proses penurunan oksigen dalam air disebabkan oleh proses kimia, fisika, dan biologi yaitu proses respirasi baik oleh hewan maupun tanaman, proses penguraian (dekomposisi) bahan organik dan proses penguapan. Kelarutan oksigen dalam air terutama dipengaruhi oleh faktor suhu, oleh sebab itu, kelarutan gas oksigen pada suhu rendah relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan suhu tinggi. Sedangkan Fardiaz (1882), menyatakan bahwa kejenuhan oksigen dalam air dipengaruhi oleh suhu air, semakin tinggi suhu maka konsentrasi oksigen terlarut semakin turun. Konsentrasi dan distribusi oksigen di laut ditentukan oleh kelarutan oksigen dalam air dan proses biologis yang mengontrol tingkat konsumsi dan pembebasan oksigen.

4) Nitrat

(13)

5) Phosfat

Pada umumnya dalam perairan alami kandungan fosfat terlarut tidak lebih dari 0,1 ppm, kecuali pada perairan penerima limbah rumah tangga dan industri tertentu serta limpahan air dari daerah pertanian yang umumnya mengalami penumpukan fosfat.

6) BOD (Biologycal Oxygen Demand)

BOD atau Biologycal Oxygen Demand adalah suatu karakteristik yang menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang diperlukan oleh mikroorganisme (biasanya bakteri) untuk mengurai atau mendekomposisi bahan organik dalam kondisi aerobik (Umaly dan Culvin, 1988; Metcalf & Eddy, 1991)

7) COD (Chemical Oxygen Demand)

(14)

nilai BOD sama dengan COD, tetapi BOD tidak bisa lebih besar dari COD. Jadi COD menggambarkan jumlah total bahan organik yang ada.

3. Kerang Hijau

Kerang hijau Perna viridis l. dikenal dengan nama green mussel, menurut Linnaeus (1758) in NIMPIS (2002) diklasifikasikan :

(15)

tanduk yang kuat, dihasilkan oleh kelenjar di dalam kaki. Kerang dapat berpindah tempat dengna menarik byssus dari tempatnya menempel dengan menggungakan otot retractor byssus (Suwignyo, 1989)

Kerang bernafas dengan menggunakan sepasang insang dan mantel. Insang pada filter feeder selain berfungsi sebagai alat pernafasan juga sebagai alat penyaring makanan. Makanan yang masuk akan disaring dan diseleksi oleh palp (organ yang memanjang yang bergerak sensitif dan biasanya terletak dekat mulut) kemudian masuk ke dalam saluran penceranaan, sedangkan yang tidak terpilih dibuang ke tepi mantel. Makanan dari spesies ini berupa zooplankton kecil, fitoplankton, bahan organik yang tersuspensi (NIMPIS, 2002).

Menurut Setyobudiandi (2004) cangkang merupakan bagian palling menonjol pada tubuh kerang, sehingga pertumbuhan kerang umumnya diukur dengan pertambahan panjang cangkangnya. Panjang dalam konteks ini merupakan jarak antara anterior-posterior kerang.

Secara kimiawi, pencemaran yang terjadi di Teluk Jakarta tersebut telah sangat parah. Indikasinya populasi kerang hijau berkembang lebih cepat dan semakin banyak, padahal hewan ini merupakan indikator pencemaran (Warlina, 2004).

(16)

oksigen terlarut (Setyobudiandi, 2000). Asikin (1982) menyatakan bahwa kerang hijau tumbuh baik pada perairan yang memiliki salinitas 27-35 o/oo, temperatur antara 27-32ºC, arus yang tidak begitu keras dan hidup pada kedalaman 1-7 m serta mengambil protein nabati sebagai makanannya. Rainbow (1995) dalam Wong et al. (2000) menyatakan P.viridis menyebar luas di perairan laut dan toleran terhadap perairan yang terkontaminasi logam serta dapat bertahan terhadap fluktuasi salinitas dan suhu.

B. Penelitian yang Relevan

No. Nama Peneliti Judul

1 Ani Haryati Sebaran Logam Berat Timbal (Pb) Terlarut dan Tersuspensi di Perairan Teluk Jakarta 2 Nanang Sulistiawan Asioasi Teritip (Balanus spp.) pada

Komunitas Kerang Hijau yang Dipelihara di Muara Kamal, Teluk Jakarta

C. Kerangka Berpikir

(17)

BAB III

Kualitas Air :

 Salinitas

 pH

 oksigen terlarut

 nitrat

 phospat

 COD

 BOD

Usaha perikanan tambak kerang hijau

(18)

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak kualitas lingkungan perairan terhadap laju pertumbuhan tambak kerang hijau di daerah Cilincing, Jakarta Utara.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini bertempat di daerah Cilincing, Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta. Adapun wamtu penelitian ini dilakukan dari ...

C. Metode Penelitian

Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan observasi dan survei. Dalam penelitian ini akan menjelaskan dampak kualitas lingkungan perairan terhadap laju pertumbuhan tambak kerang hijau di daerah Cilincing, Jakarta Utara.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pengusaha tambak di daerah Cilincing. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling

dimana yang menjadi sampel adalah peternak tambak kerang hijau.

(19)

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini berupa data sekunder dan data primer. Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan tidak langsung dari subjek atau objek yang diteliti, tetapi melalui pihak lain seperti instansi-instansi atau lembaga-lembaga yang terkait, perpustakaan, arsip perorangan, dan sebagainya (Moh. Pabundu Tika 2005 : 44). Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden atau objek yang diteliti, atau ada hubungan dengan yang diteliti (Moh. Pabundu Tika, 2005 : 44). Adapun data yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :

1. Data peternak tambak di Cilncing menurut BPS

2. Data kualitas air menurut BPLHD Provinsi DKI Jakarta tahun 2011, 2012, 2013

F. Instrumen Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Pada Low-Pass Filter, nilai MSE paling kecil saat menggunakan window Blackman dan noise normal yakni bernilai 0.0013495 yang terdapat pada sampel 4 suara wanita.

Pemikiran  utama  dari  Pressman  dan  Wildavsky  bahwa  studi  implementasi  tidak  dapat  memisahkan  antara  mendesain  kebijakan  dengan  implementasinya, 

Berdasarkan hasil wawancara dan data yang peneliti peroleh dari DPRD Provinsi NTB, bahwa Implementasi kewenangan Badan Kehormatan dalam menegakkan Kode etik anggota

Peningkatan konsentrasi malam lebah sebagai substitusi minyak jarak dalam formula pembuatan lipstik akan menghasilkan lipstik dengan kekerasan dan titik leleh yang

1) Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah meningkatnya skor self esteem siswa setelah diberikan layanan konseling kelompok rasional emotif perilaku. Namun,

Sulistianingrum,Suryadi, Warneri (2012) meneliti tentang Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Property And Real Estate Terdaftar di BEI,

Artikel ini menguraikan fungsi goodness of fit dari estimator penalized spline yang digunakan dalam estimasi model regresi nonparametrik dengan melibatkan dua respon

Pelayanan Paket Penunjang Diagnostik diberikan pada Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Lanjutan, Pelayanan Satu Hari (One Day Care), Pelayanan Rawat Inap Tingkat