Upload
Browse
Sign in Join Upload Download
of 17
Askep Anak Dengan Child Abuse
Ratings: (0)|Views: 1,030|Likes: 0 Published by Hergun Shinigami A. PENGERTIAN
• Child abuse atau perlakuan yang salah terhadap anak didefinisikan sebagai segala perlakuan buruk terhadap anak ataupun adolens oleh orang tua, wali, atau orang lain yang seharusnya memelihara, menjaga, dan merawat mereka.
• Child abuse adalah suatu kelalaian tindakan atau perbuatan orangtua atau orang yang merawat anak yang mengakibatkan anak menjadi terganggu mental maupun fisik, perkembangan
emosional, dan perkembangan anak secara umum.
• Sementara menurut U.S Departement of Health, Education and Wolfare memberikan definisi Child abuse sebagai kekerasan fisik atau mental, kekerasan seksual dan penelantaran terhadap anak dibawah usia 18 tahun yang dilakukan oleh orang yang seharusnya bertanggung jawab terhadap kesejahteraan anak, sehingga keselamatan dan kesejahteraan anak terancam.
See more
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA CHILD ABUSE A . P E N G E R T I A N
•
Child abuse atau perlakuan yang salah terhadap anak didefinisikan sebagai segala perlakuan buruk terhadap anak ataupun adolens oleh orang tua, wali, atau orang lain yangseharusnya memelihara, menjaga, dan merawat mereka.
•
Child abuse adalah suatu kelalaian tindakan atau perbuatan orangtua atau orang yangmerawat anak yang mengakibatkan anak menjadi terganggu mental maupun fisik, perkembangan emosional, dan perkembangan anak secara umum.
•
Sementara menurut U.S Departement of Health, Education and Wolfare memberikandefinisi Child abuse sebagai kekerasan fisik atau mental, kekerasan seksual dan penelantaran terhadap anak dibawah usia 18 tahun yang dilakukan oleh orang yangseharusnya bertanggung jawab terhadap kesejahteraan anak, sehingga keselamatan dankesejahteraan anak
terancam.B . K L A S I F I K A S I Terdapat 2 golongan besar yaitu :1. Dalam keluarga
Penganiayaan fisik, non Accidental “injury” mulai dari ringan “bruiser laserasi” sampai pada trauma neurologik yang berat dan kematian. Cedera fisik akibathukuman badan di luar batas, kekejaman atau pemberian racun.
Penelantaran anak/kelalaian, yaitu: kegiatan atau behavior yanglangsung dapat menyebabkan efek merusak pada kondisi fisik anak dan perkembangan psikologisnya. Kelalaian dapat berupa:
•
Pemeliharaan yang kurang memadai. Menyebabkan gagal tumbuh, anak merasakehilangan kasih sayang, gangguan kejiwaan, keterlambatan perkembangan
•
Pengawasan yang kurang memadai. Menyebabkan anak gagal mengalami resikountuk terjadinya trauma fisik dan jiwa
•
Kelalaian dalam mendapatkan pengobatan •
Kegagalan dalam merawat anak dengan baik •
Kelalaian dalam pendidikan, meliputi kegagalan dalam mendidik anak agar mampu berinteraksi dengan lingkungannya, gagal menyekolahkan atau menyuruh anak mencari nafkah untuk keluarga sehingga anak terpaksa putus sekolah.
Penganiayaan emosionalDitandai dengan kecaman/kata-kata yang merendahkan anak, tidak mengakui sebagaianak. Penganiayaan seperti ini umumnya selalu diikuti bentuk penganiayaan lain.
Penganiayaan seksual mempergunakan pendekatan persuasif. Paksaan pada seseorang anak untuk mengajak berperilaku/mengadakan kegiatan seksual yangnyata, sehingga menggambarkan kegiatan seperti: aktivitas seksual (oral genital, genital,anal, atau sodomi) termasuk incest.2. Di luar rumah mengalami kekerasan. Baik kekerasan fisik maupun kekerasan psikis, diantaranya adalah:
mental sehingga anak mengalami masalah pada perkembangan dan sulit berinteraksi dengan lingkungan disekitarnya.c. Temperamen berbeda, anak dengan temperamen yang lemah cenderung mengalami banyak kekerasan bila dibandingkan dengan anak yang memiliki
temperamen keras. Halini disebabkan karena anak yang memiliki temperamen keras cenderung akan melawan bila dibandingkan dengan anak bertemperamen lemah.d. Tingkah laku berbeda, yaitu anak memiliki tingkah laku yang tidak sewajarnya dan berbeda dengan anak lain. Misalnya anak berperilaku dan bertingkah aneh di dalamkeluarga dan lingkungan sekitarnya.e. Anak angkat, anak angkat cenderung mendapatkan perlakuan kasar disebabkanorangtua menganggap bahwa anak angkat bukanlah buah hati dari hasil perkawinansendiri, sehingga secara naluriah tidak ada hubungan emosional yang kuat antara anak angkat dan orang tua.
Stress keluargaa. Kemiskinan dan pengangguran, kedua faktor ini merupakan faktor terkuat yangmenyebabkan terjadinya kekerasan pada anak, sebab kedua faktor ini berhubungan
kuatdengan kelangsungan hidup. Sehingga apapun akan dilakukan oleh orangtua terutamademi mencukupi kebutuhan hidupnya termasuk harus mengorbankan keluarga. b. Mobilitas, isolasi, dan perumahan tidak memadai, ketiga faktor ini juga berpengaruh besar terhadap terjadinya kekerasan pada anak, sebab lingkungan sekitarlah yang menjadifaktor terbesar dalam membentuk kepribadian dan tingkah laku anak.
c. Perceraian, perceraian mengakibatkan stress pada anak, sebab anak akan kehilangankasih sayang dari kedua orangtua.d. Anak yang tidak diharapkan, hal ini juga akan mengakibatkan munculnya perilakukekerasan pada anak, sebab anak tidak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh orangtua,misalnya kekurangan fisik, lemah mental, dsb.
Stress berasal dari orangtua, yaitu:a. Rendah diri, anak dengan rendah diri akan sering mendapatkan kekerasan, sebab anak selalu merasa dirinya tidak berguna dan selalu
mengecewakan orang lain. b. Waktu kecil mendapat perlakuan salah, orangtua yang mengalami perlakuan salah pada masa kecil akan melakuakan hal yang sama terhadap orang lain atau anaknyasebagai bentuk pelampiasan atas kejadian yang pernah dialaminya.c. Harapan pada anak yang tidak realistis, harapan yang tidak realistis akan membuatorangtua mengalami stress berat sehingga ketika tidak mampu memenuhi memenuhikebutuhan anak, orangtua cenderung menjadikan anak sebagai pelampiasan kekesalannyadengan melakukan tindakan
kekerasan.D . M A N I F E S T A S I K L I N I S
Akibat pada fisik anak a. Lecet, hematom, luka bekas gigitan, luka bakar, patah tulang, perdarahan retina akibatdari adanya subdural hematom dan adanya kerusakan organ dalam lainnya. b. Sekuel/cacat sebagai akibat trauma, misalnya jaringan parut, kerusakan
saraf,gangguan pendengaran, kerusakan mata dan cacat lainnya.c. Kematian.
Akibat pada tumbuh kembang anak Pertumbuhan dan perkembangan anak yang mengalami perlakuan salah, pada umumnyalebih lambat dari anak yang normal, yaitu:a. Pertumbuhan fisik anak pada umumnya kurang dari anak-anak sebayanya yang tidak mendapat perlakuan salah. b. Perkembangan kejiwaan juga mengalami gangguan, yaitu:
•
−
Berbagai penelitian melaporkan terdapat keterlambatan dalam perkembangan kognitif, bahasa, membaca, dan motorik.
−
Retardasi mental dapat diakibatkan trauma langsung pada kepala, jugakarena malnutrisi. −
Pada beberapa kasus keterlambatan ini diperkuat oleh tidak adanyastimulasi yang adekuat atau karena gangguan emosi.
• Emosi −
Terdapat gangguan emosi pada: perkembangan kosnep diri yang positif, atau bermusuh dalam mengatasi sifat agresif, perkembangan hubungan sosialdengan orang lain, termasuk kemampuan untuk percaya diri.
−
Terjadi pseudomaturitas emosi. Beberapa anak menjadi agresif atau bermusuhan dengan orang dewasa, sedang yang lainnya menjadi menarik diri/menjauhi pergaulan. Anak suka ngompol, hiperaktif, perilaku aneh, kesulitan belajar, gagal sekolah, sulit tidur, tempretantrum, dsb. •
Konsep diri
Anak yang mendapat perlakuan salah merasa dirinya jelek, tidak dicintai, tidak dikehendaki, muram, dan tidak bahagia, tidak mampu menyenangi aktifitas dan bahkan ada yang mencoba bunuh diri.
• Agresif
Anak mendapatkan perlakuan yang salah secara badani, lebih agresif terhadap temansebayanya. Sering tindakan agresif tersebut meniru tindakan orangtua mereka ataumengalihkan perasaan agresif kepada teman sebayanya sebagai hasil miskinnyakonsep harga diri.
•
Hubungan sosial
Pada anak-anak ini sering kurang dapat bergaul dengan teman sebayanya atau
dengan orang dewasa. Mereka mempunyai sedikit teman dan suka mengganggu orangdewasa, misalnya dengan melempari batu atau perbuatan-perbuatan kriminal lainnya.
Akibat dari penganiayaan seksualTanda-tanda penganiayaan seksual antara lain:Tanda akibat trauma atau infeksi lokal, misalnya nyeri perianal, sekret vagina, dan perdarahan anus.Tanda gangguan emosi, misalnya konsentrasi berkurang, enuresis, enkopresis, anoreksia,atau perubahan tingkah laku.Tingkah laku atau pengetahuan seksual anak yang tidak sesuai dengan
umurnya.Pemeriksaan alat kelamin dilakuak dengan memperhatikan vulva, himen, dan anus anak.
Sindrom munchausenGambaran sindrom ini terdiri dari gejala:Gejala yang tidak biasa/tidak spesifik Gejala terlihat hanya kalau ada orangtuanyaCara pengobatan oleh orangtuanya yang luar biasaTingkah laku orangtua yang berlebihanE . E V A L U A S I
riwayat penyakit, pemeriksaanfisik yang teliti, dokumentasi riwayat psikologik yang lengkap, dan laboratorium.Riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik
Penganiayaan fisik
Tanda patogomonik akibat penganiayaan anak dapat berupa:Luka memar, terutama di wajah, bibir, mulut, telinga, kepala, atau punggung.Luka bakar yang patogomonik dan sering terjadi: rokok, pencelupan kaki-tangan dalam air panas, atau luka bakar berbentuk lingkaran pada bokong. Luka bakar akibat aliran listrik seperti oven atau setrika.Trauma kepala, seperti fraktur tengkorak, trauma intrakranial, perdarahan retina, dan fraktur tulang panjang yang multipel dengan tingkat penyembuhan yang berbeda.
Trauma abdomen dan toraks lebih jarang dibanding trauma kepala dan tulang pada penganiayaan anak. Penganiayaan fisik lebih dominan pada anak di atas usia 2 tahun.
Pengabaian
Pengabaian non organic failure to thrive, yaitu suatu kondisi yang mengakibatkan
kegagalanmengikuti pola pertumbuhan dan perkembangan anak yang seharusnya, tetapi respons baik terhadap pemenuhan makanan dan kebutuhan emosi anak.Pengabaian medis, yaitu tidak mendapat pengobatan yang memadai pada anak penderita penyakit kronik karena orangtua menyangkal anak menderita penyakit kronik. Tidak mampuimunisasi dan perawatan kesehatan lainnya. Kegagalan yang disengaja oleh orangtua jugamencakup kelalaian merawat kesehatan gigi dan mulut anak sehingga mengalami kerusakangigi.
Penganiayaan seksual
Tnda dan gejala dari penganiayaan seksual terdiri dari: Nyeri vagina, anus, dan penis serta adanya perdarahan atau sekret di vagina.Disuria kronik, enuresis, konstipasi atau
encopresis.Pubertas prematur pada wanitaTingkah laku yang spesifik: melakukan aktivitas seksual dengan teman sebaya, binatang,atau objek tertentu. Tidak sesuai dengan pengetahuan seksual dengan umur anak sertatingkah laku yang menggairahkan.Tingkah laku yang tidak spesifik: percobaan bunuh diri, perasaan takut pada orang dewasa,mimpi buruk, gangguan tidur, menarik diri, rendah diri, depresi, gangguan stres post-traumatik, prostitusi, gangguan makan, dsb.
Laboratorium
Jika dijumpai luka memar, perlu dilakuak skrining perdarahan. Pada penganiayaan
seksual,dilakukan pemeriksaan:Swab untuk analisa asam fosfatase, spermatozoa dalam 72 jam setelah penganiayaan seksual.Kultur spesimen dari oral, anal, dan vaginal untuk genokokusTes untuk sifilis, HIV, dan hepatitis BAnalisa rambut pubis
Radiologi
Ada dua peranan radiologi dalam menegakkan diagnosis perlakuan salah pada anak,
yaituuntuk:a. Identifiaksi fokus dari jejas b. DokumentasiPemeriksaan radiologi pada anak di bawah usia 2 tahun sebaiknya dilakukan untuk menelititulang, sedangkan pada anak diatas 4-5 tahun hanya perlu dilakukan jika ada rasa nyeritulang, keterbatasan dalam pergerakan pada saat pemeriksaan fisik. Adanya fraktur multipledengan tingkat penyembuhan adanya penyaniayaan fisik.CT-scan lebih sensitif dan spesifik untuk lesi serebral akut dan kronik, hanya
penganiayaan seksual.F . P E N A T A L A K S A N A A N Pencegahan dan penanggulangan penganiayaan dan kekerasan pada anak adalah melalui:
Pelayanan kesehatanPelayanan kesehatan dapat melakukan berbagai kegiatan dan program yang ditujukan padaindividu, keluarga, dan masyarakat.a . P r e v e n s i p r i m e r - t u j u a n :
p r o m o s i o r a n g t u a d a n k e l u a r g a s e j a h t e r a . Individu
•
Pendidikan kehidupan keluarga di sekolah, tempat ibadah, dan masyarakat •
Pendidikan pada anak tentang cara penyelesaian konflik •
Pendidikan seksual pada remaja yang beresiko •
Pendidikan perawatan bayi bagi remaja yang merawat bayi
•
Pelayanan referensi perawatan jiwa •
Pelatihan bagi tenaga profesional untuk deteksi dini perilaku kekerasan. Keluarga
•
Kelas persiapan menjadi orangtua di RS, sekolah, institusi di masyarakat •
Memfasilitasi jalinan kasih sayang pada orangtua baru •
Rujuk orangtua baru pada perawat Puskesmas untuk tindak lanjut (follow up) •
Pelayanan sosial untuk keluarga Komunitas
•
Pendidikan kesehatan tentang kekerasan dalam keluarga •
Mengurangi media yang berisi kekerasan •
Mengembangkan pelayanan dukungan masyarakat, seperti: pelayanan krisis, tempat penampungan anak/keluarga/usia lanjut/wanita yang dianiaya
•
Kontrol pemegang senjata api dan tajam b.Prevensi sekunder-tujuan: diagnosa dan tindakan bagi keluarga yang stress
Individu
-Pengkajian yang lengkap pada tiap kejadian kekerasan pada keluarga pada tiap pelayanan kesehatan
-Pengetahuan tentang hukuman untuk meminta bantuan dan perlindungan
-Tempat perawatan atau “Foster home” untuk korban Keluarga
-Pelayanan masyarakat untuk individu dan keluarga
-Rujuk pada kelompok pendukung di masyarakat (self-help-group). Misalnya:kelompok pemerhati keluarga sejahtera
-Rujuk pada lembaga/institusi di masyarakat yang memberikan pelayanan padakorban Komunitas
-Semua profesi kesehatan terampil memberikan pelayanan pada korban dengan standar prosedur dalam menolong korban
-Unit gawat darurat dan unit pelayanan 24 jam memberirespon, melaporkan, pelayanan kasus, koordinasi dengan penegak hukum/dinas sosialuntuk pelayanan segera.
-Tim pemeriksa mayat akibat kecelakaan/cedera khususnya bayi dan anak.
-Peran serta pemerintah: polisi, pengadilan, dan pemerintahsetempat
-Pendekatan epidemiologi untuk evaluasi
-Kontrol pemegang senjata api dan tajamc . P r e v e n s i t e r t i e r - t u j u a n : r e d u k a s i d a n r e h a b i l i t a s i k e l u a r g a d e n g a n k e k e r a s a n
Individu
-Strategi pemulihan kekuatan dan percaya diri bagi korban
-Konseling profesional pada individu Keluarga
-Reedukasi orangtua dalam pola asuh anak
-Konseling profesional bagi keluarga
-Self-help-group (kelompok peduli) Komunitas
-Peran serta pemerintah
-“follow up” pada kasus penganiayaan dan kekerasan
-Kontrol pemegang senjata api dan tajam
PendidikanSekolah mempunyai hak istimewa dalam mengajarkan bagian badan yang sangat pribadi,yaitu penis, vagina, anus, mammae dalam pelajaran biologi. Perlu ditekankan bahwa bagiantersebut sifatnya sangat pribadi dan harud dijaga agar tidak diganggu orang lain. Sekolah juga perlu meningkatkan keamanan anak di sekolah. Sikap atau cara mendidik anak juga perlu diperhatikan agar tidak terjadi aniaya emosional. Guru juga dapat
membantumendeteksi tanda-tanda aniaya fisik dan pengabaian perawatan pada anak.
Penegak hukum dan keamananHendaknya UU no.4 thn 1979, tentang kesejahteraan anak cepat ditegakkan secarakonsekuen. Hal ini akan melindungi anak dari semua bentuk penganiayaan dan kekerasan.Bab II pasal 2 menyebutkan bahwa “anak berhak atas perlindungan terhadap
lingkunganhidup yang dapat membahayakan atau menghambat pertumbuhan dan perkembangannyasecara wajar.
Media massaPemberitaan penganiayaan dan kekerasan pada anak hendaknya diikuti oleh artikel-artikel
pencegahan dan penanggulangannya. Dampak pada anak baik jangka pendek maupun
jangka panjang diberitakan agar program pencegahan lebih ditekankan.G . A S U H A N K E P E R A W A T A N 1 . P e n g k a j i a n Fokus pengkajian secara keseluruhan untuk menegakkan diagnosa keperawatan berkaitandengan child abuse, antara lain: Psikososial
1) Melalaikan diri (neglect), baju dan rambut kotor, bau2) Gagal tumbuh dengan baik 3) Keterlambatan perkembangan tingkat kognitif, psikomotor, dan psikososial4) With drawl (memisahkan diri) dari orang-orang dewasa
Muskuloskeletal
1) Fraktur 2) Dislokasi3) Keseleo (sprain) Genito Urinaria
1) Infeksi saluran kemih2) Perdarahan per vagina3) Luka pada vagina/penis4) Nyeri waktu miksi5) Laserasi pada organ genetalia eksternal, vagina, dan anus.
Integumen
1) Lesi sirkulasi (biasanya pada kasus luka bakar oleh karena rokok)2) Luka bakar pada kulit, memar dan abrasi3) Adanya tanda-tanda gigitan manusia yang tidak dapat dijelaskan4) Bengkak.
2 . D i a g n o s a K e p e r a w a t a n a.Kerusakan pengasuhan b.d. usia muda terutama remaja, kurang pengetahuan mengenai pemenuhan kesehatan anak dan ketidakadekuatan pengaturan perawatan anak. b. Kapasitas adaptif: penurunan intracranial b.d cedera
otak c.Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
ketidakmampuanmemasukkan, mencerna, dan mengabsorpsi makanan karena faktor psikologis.d.Resiko keterlambatan perkembangan b.d kerusakan tak akibat
kurang pengetahuanmengenai pemenuhan kesehatan anak dan ketidakadekuatan pengaturan perawatan anak. NOC: Setelah dilakukan asuhan keperawatan maka orangtua akan menujukan disiplinyang konstruktif, mengidentifikasi cara yang efektif untuk mengungkapkan marah ataufrustasi yang tidak membahayakan anak, berpartisipasi aktif dalam konseling dan ataukelas orangtua.Intervensi:
-Dukung pengungkapan perasaan
-Bantu orangtua mengidentifikasi deficit atau perubahan menjadi orangtua
-Berikan kesempatan interaksi yang sering untuk orangtua atau anak
-Keterampilan model peran menjadi orangtuaDx II: Kapasitas adaptif: penurunan intracranial b.d cedera otak NOC: Setelah dilakukan asuhan keperawatan maka klien akan menunjukkan
peningkatankapasitas adaptif intrakranial yang ditunjukkan dengan keseimbangan cairan,keseimbangan elektrolit dan asam-basa. Status neurologis, dan status neurologis:kesadaran.Intervensi:
-Pantau tekanan intrakranial dan tekanan perfusi serebral
-Pantau status neurologis pada interval yang teratur
-Perhatikan kejadian yang merangsang terjadinya perubahan pada gelombang TIK
-Tentukan data dasar tanda vital dan irama jantung dan pantau perubahan selama dan sesudah aktivitas
-Ajarkan pada pemberi perawatan tentang tanda-tandayang mengindikasikan peningkatan TIK (misalnya: peningkatan aktivitas kejang)
-Ajarkan pada pemberi perawatan tentang situasispesifik yang merangsang TIK pada klien (misalnya: nyeri dan ansietas); diskusikanintervensi yang sesuai.Dx III: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuanmemasukkan, mencerna, dan
mengabsorpsi makanan karena faktor psikologis. NOC: Setelah dilakukan asuhan keperawatan maka klien akan menunjukkan status gizia;asupan makanan, cairan, dan gizi, ditandai dengan indicator berikut (rentang nilai 1-5:tidak adekuat, ringan, sedang, kuat, atau adekuat
total).Makanan oral, pemberian makanan lewat selang, atau nutrisi parenteral total.Asupan cairan secara oral atau IVIntervensi:
-Identifikasi faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap hilangnya nafsu makan pasien
-Pantau nilai laboratorium, khususnya transferin, albumin dan elektrolit
-Ajarkan metode untuk perencanaan makanan
-Ajarkan klien/keluarga tentang makanan bergizi dan tidak mahal
-Pengelolaan nutrisi: berikan informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana memenuhinya.
DAFTAR PUSTAKA
Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC.http://mercusuarku.wordpress.com/ 2008/08/10/perkembangan-manusia/Situasi anak-anak Dunia, 1991. UNICEFAdillah, Chairul. 1994. Penganiayaan Anak, Medika 3.
TUGAS KEPERAWATAN ANAK IASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN CHILD ABUSE Disusun oleh :
1 . T A K E S I A R I S A N D Y PO.62.20.1.07.0342 . T R I P R I O
H E R Y A N T O PO.62.20.1.07.0353 . T R I S N I PO.62.20.1.07.0364 . U M M Y K H A I R U N N I S A PO.62.20.1.07.037
DEPARTEMEN KESEHATAN R. IPOLTEKKES DEPKES PALANGKA RAYAJURUSAN KEPERAWATAN2009
Activity (2)
Filters
Add to collection Review Add Note Like 1 thousand reads
1 hundred reads
Similar to Askep Anak Dengan Child Abuse
Asuhan Keperawatan Child Abuse Nindya Widyadari
Askep Anak Dengan Child Abuse Boboho Hero
Child Abuse pada anak ian
Askep Anak Child Abuse Nita Herawati
Askep Kekerasan Pada Anak Child Abuse Richa Edwardi
Askep Anak Dengan Child Abuse Yan Fha
Askep Kekerasan Pada Anak Child Abuse Edwardi Bin Mohd Daud
Makalah Child Abuse SriMulya
CHILD abuse
Fanny Chie Vierrania
More From This User
KINERJA 123421 Hergun Shinigami
achmad Faizin &winarsih Hergun Shinigami
Hergun Shinigami
ASKEPTALASEMIA Hergun Shinigami
Askep Anak Dengan IMPETIGO Hergun Shinigami
Pengambilan Sampel Darah Arteri (Arterial Blood Gas Sampl... Hergun Shinigami
laporan pendahuluan PNEUMONIA.docx Hergun Shinigami
60-207-1-PB Hergun Shinigami
Askep Anak Dengan Bblr Hergun Shinigami
ASKEP Anak Dengan Gagal Nafas Hergun Shinigami
Askep Anak Dengan Ensefalitis Hergun Shinigami
Download and print this document
Read and print without ads Download to keep your version Edit, email or read offline Choose a format:
.DOC .PDF
Recommended
Asuhan Keperawatan Child Abuse Febrian Abdullah
Asuhan Keperawatan Child Abuse Nindya Widyadari
Askep Anak Dengan Child Abuse Boboho Hero
kekerasan pada anak
Child Abuse pada anak ian
Child Abuse pada anak Page 1 of 3
Download and print this document
Read and print without ads Download to keep your version Edit, email or read offline Choose a format:
.DOC .PDF
Download About
Browse books Browse documents About Scribd Team
Blog
Memberships
Join today
Your membership Gifts
Advertise with us
AdChoices Support
Help
FAQ
Press
Purchase help
Partners
Publishers Developers / API Legal
Terms Privacy Copyright
© Copyright 2015 Scribd Inc. Mobile Site
Language: