• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PEMBANGUNAN KOPERASI dalam Perkembanga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH PEMBANGUNAN KOPERASI dalam Perkembanga"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PEMBANGUNAN KOPERASI

Perkembangan Koperasi Simpan Pinjam Di Indonesia”

Di Susun Oleh :

M. Fahmi. Mulki ( C.1120294 )

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya kepada kita semua, dan atas izin-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah pembangunan koperasi dengan judul “ Perkembangan Koperasi Simpan Pinjam Di Indonesia Dan Dampaknya Terhadap Masyarakat “

Makalah ini dibuat sebagai penyempurna dari materi-materi sebelumnya dan diharapkan dapat meningkatkan pemahaman materi pembangunan koperasi serta sebagai pedoman bagi mahasiswa dalam melakukan pembelajaran.

Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, baik dalam penyusunan maupun pengolahan data. Dan tanpa adanya bantuan dari semua pihak, penulis ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik.

Akhir kata penulis mengharapkan agar penulisan makalah ini dapat berguna bagi yang memerlukan dan bagi seluruh pembaca, dan bagi yang telah membantu penulis untuk melengkapi penulisan makalah ini baik secara langsung ataupun tidak langsung, penulis mengucapkan terima kasih dan mohon maaf apabila sekiranya dalam penulisan makalah masih banyak terjadi kesalahan dan ketidak sempurnaan.

Jatinangor, 17 November 2014

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... 2

Daftar Isi ... 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 4

B. Tujuan ... 5

C. Rumusan Masalah ... 5

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Koperasi Simpan Pinjam ... 6

B. Teori Singkat Mengamati Koperasi Simpan Pinjam ... 7

C. Masalah – Masalah yang di hadapi koperasi simpan pinjam ... 8

D. Solusi untuk mengatasi Permasalahan yang dihadapi Koperasi saat ini ... 10

E. Strategi Pemasaran Koperasi Simpan Pinjam ... 11

BAB III PENUTUPAN A. Kesimpulan ... 12

B. Saran ... 12

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Jika Koperasi mampu mengimplementasikan jati dirinya, koperasi akan mandiri, mampu bersaing dengan kekuatan eonomi lainnya ,mampu memproduksi produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar di dalam dan luar negeri. Dilihat dari dasar hukum yang tertuang dalam Undang-Undang 1945, Koperasi memperoleh hak untuk hidup dan perkembangan di Indonesia. Koperasi yang sudah dibangun selama ini juga jumlahnya sudah cukup besar. Jumlah ini merupakan aset yang harus dipelihara dan diberdayakan agar dapat berkembang membantu pemerintah untuk memerangi kemiskinan dan menyediakan lapangan kerja. Jika sekarang masih banyak koperasi yang tumbuh belum mampu mencapai tujuan bersama anggotanya,mereka harus diberdayakan melalui pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar untuk meningkatkan kemampuan memahami jati diri dan menerapkannya. Disinilah peranan pihak ketiga termasuk pemerintah untuk dapat membangun mereka mencapai tujuannya baik sebagai mediator,fasilitator maupun sebagai kordinator.

(5)

Sumber dana koperasi simpan pinjam diperoleh dari iuran para anggotanya yang menyetorkanya sebagai iuran wajib dan iuran pokok kemudian dana yang ada dipinjamkan kembali kepada anggota ataupun masyarakat luas yang membutuhkan pinjaman dana.

B. TUJUAN

 Guna untuk menambah wawasan tentang perkoperasian.

 Untuk mengetahui dan mempelajari lebih dalam tentang kegiatan koperasi simpan pinjam, tujuan dari koperasi simpan pinjam dan semua kegiatan yang dilakukan oleh anggota yang mengolah koperasi simpan pinjam.

C. RUMUSAN MASALAH

(6)

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KOPERASI SIMPAN PINJAM

Koperasi adalah badan hukum yang berdasarkan atas asa kekeluargaan yang anggotanya terdiri dari orang perorangan atau badan hukum dengan tujuan untuk mensejahterakan anggotanya. Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh anggotanya, dimana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang diambil koperasi.

Koperasi simpan pinjam merupakan salah satu lembaga keuangan bukan bank yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat, berupa pinjaman dan tempat penyimpanan uang bagi masyarakat

Sumber dana koperasi simpan pinjam, di proleh dari simpanan sukarela anggotanya dan berbagai lembaga pemerintah, maupun lembaga swasta yang mengalami kelebihan dana. Secara umum, sumber dana koperasi berasal dari : anggota sendiri berupa simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela

Usaha koperasi yang dikelolah oleh para anggota dengan membentuk pengurus koperasi melalui Rapat Anggota, dilaksanankan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi.

Diantaranya :

1. keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka. 2. pengelolaan koperasi dilakukan secara demokratis.

3. pembagian laba (sisa hasil usaha) dilakukan secara adil dan sebanding dengan besar jasa para anggota.

4. Kemandirian.

(7)

Peranan koperasi simpan pinjam yaitu ikut mengembangkan perekonomian masyarakat terutama bagi para anggotanya antara lain :

1. Membantu keperluan kredit para anggota dengan syarat-syarat yang ringan.

2. Mendidik para anggotanya supaya giat menabung secara teratur sehingga membentuk

modal sendiri.

3. Menambah pengetahuan tentang perkoperasian.

4. Menjauhkan anggotanya dari cengkeraman rentenir.

manfaat koperasi simpan pinjam : Manfaat simpan pinjam bagi anggota :

1) Anggota dapat memperoleh pinjaman dengan mudah dan tidak berbelit-belit 2) Proses bunganya adil kaaena disepakati dalam rapat anggota

3) Tidak ada ayarat meminjam memakai jaminan

B. TEORI SINGKAT MENGENAI KOPERASI SIMPAN PINJAM 1. Pengertian Simpan Pinjam

Menurut Melayu SP Hasibuan (1996) :

“Simpan Pinjam merupakan suatu transaksi yang memungut dana dalam bentuk pinjaman dan menyalurkan kembali dalam bentuk pinjaman kepada anggota yang membutuhkan, hal ini dilakukan dalam rangka mengurangi gerakan rentenir yang merugikan masyarakat”.

Menurut Ninik Widiyanti (2003) :

“Simpan Pinjam merupakan suatu usaha yang melakukan pembentukan modal melalui tabungan para anggota secara teratur dan terus menerus kemudian dipinjamkan kembali kepada para anggota dengan cara yang mudah, murah, cepat, tepat untuk tujuan produktif dan kesejahteraan”.

Menurut Umar Burhan (1989) :

(8)

C. MASALAH- MASALAH YANG DI HADAPI KOPERASI SIMPAN PINJAM

Masalah kelemahan manajemen = disebabkan oleh tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki masyarakat masih terbatas

Kelangkaan modal = disebabkan oleh kondisi ekonomi masyarakat kita umumnya masih lemah

 Permasalahan yang dihadapi koperasi dalam terakhir ini sebagai berikut:

a. Kelembagaan Koperasi

Sejumlah masalah kelembagaan koperasi yang memerlukan langkah pemecahan di masa mendatang meliputi hal-hal

1) Kelembagaan koperasi belum sepenuhnya mendukung gerak pengembangan usaha. Hal ini disebabkan adanya kekuatan, struktur dan pendekatan pengembangan kelembagaan yang kurang memadai bagi pengembangan usaha. Mekanismenya belum dapat dikembangkan secara fleksibel untuk mendukung meluas dan mendalamnya kegiatan usaha koperasi. Aspek kelembagaan yang banyak dipermasalahahkan antara lain adalah daerah kerja, model

kelembagaan koperasi produksi, koperasi konsumsi dan koperasi jasa, serta pemusatan koperasi.

2) Alat perlengkapan organisasi koperasi belum sepenuhnya berfungsi dengan baik.

Hal ini antara lain disebabkan oleh:

a) Pengurus dan Badan Pemeriksa (BP) yang terpilih dalam rapat anggota serta pelaksana usaha pada umumnya tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai, sehingga kurang mampu untuk melaksanakan pengelolaan organisasi, manajemen dan usaha dengan baik, serta kurang tepat dalam menanggapi perkembangan nngkungan.

(9)

c) Penyelenggaraan RAT koperasi masih belum dapat dilakukan secara tepat waktu dan dirasakan masih belum sepenuhnya menampung kesamaan kebutuhan, keinginan dan kepentingan dari pada anggotanya.

b. UsahaKoperasi

Adapun masalah yang berkaitan dengan pengembangan usaha adalah :

Dalam pelaksanaan usaha, koperasi masih belum sepenuhnya mampu mengembangkan kegiatan di berbagai sektor perekonomian karena belum memiliki kemampuan memanfaatkan kesempatan usaha yang tersedia.

Belum sepenuhnya tercipta jaringan mata rantai tataniaga yang efektif dan efisien, baik dalam pemasaran hasil produksi anggotanya maupun dalam distribusi bahan kebutuhan pokok para anggotanya.

Terbatasnya modal yang tersedia khususnya dalam bentuk kredit dengan persyaratan lunak untuk mengembangkan usaha, terutama yang menyangkut kegiatan usaha yang sesuai dengan kebutuhan anggota, di luar kegiatan program pemerintah. Selain itu koperasi masih belum mampu melaksanakan pemupukan modlal sendiri yang mengakibatkan sangat tergantung pada kredit dari bank walaupun biayanya lebih mahal.

Keterbatasan jumlah dan jenis sarana usaha yang dimiliki koperasi, dan kemampuan para pengelola koperasi dalam mengelola sarana usaha yang telah dimiliki.

5) Belum terciptanya pola dan bentuk-bentuk kerjasama yang serasi, baik antar koperasi secara horizontal dan vertikal maupun kerjasama antara koperasi dengan BUMN dan Swasta.

c. Aspek Lingkungan

Aspek lingkungan yang terdiri dari kondisi ekonomi, politik, sosial dan budaya, tidak dapat dilepaskan dari proses pengembangan koperasi. Di satu pihak kondisi tersebut dapat

(10)

koperasi seolah-olah berjalan sendiri, tanpa dukungan dan partisipasi dari program pengembangan sektor lainnya.

3) Dirasakan adanya praktek dunia usaha yang mengesampingkan semangat usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan gotong-royong.

4) Masih adanya sebagian besar masyarakat yang belum memahami dan menghayati pentingnya berkoperasi sebagai satu pilihan untuk meningkatkan pendapatan

dankesejahteraan.

5) Sikap sebagian besar masyarakat di lingkungan masyarakat yang miskin dirasakan masih sulit untuk diajak berusaha bersama, sehingga di lingkungan semacam itu kehidupan

berkoperasi masih sukar dikembangkan.

6) Sebagai organisasi yang membawa unsur pembaruan, koperasi sering membawa nilai-nilai baru yang kadang-kadang kurang sesuai dengan nilai yang dianut oleh masyarakat yang lemah dan miskin terutama yang berada di pedesaan.

D. SOLUSI UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN YANG DIHADAPI KOPERASI SAAT INI

Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan melakukan reposisi peran koperasi yang secara mandiri dilakukan oleh koperasi dan pengusaha kecil. Keikutsertaan pemerintah dalam program ini dibatasi hanya sebagai fasilitator dan regulator, melalui suatu mekanisme yang menempatkan koperasi dan usaha kecil sejajar dengan perusahaan-perusahaan milik swasta dan perusahaan milik pemerintah. Strategi tersebut merupakan langkah yang perlu diLempuh berdasarkan pemikiran bahwa dengan program ini memungkinkan permasalahan yang dihadapi koperasi dapat ditangani sekaligus. Dalam hal ini, selain koperasi memiliki kesempatan untuk eksis dalam usaha-usaha yang selama ini seakan “diharamkan” untuk koperasi, seperti dalam pengelolaan hutan dan ekspor/impor. Program ini juga sekaligus juga dapat membuktikan bahwa koperasi dan usaha kecil mampu berperan sebagai kelembagaan yang menopang pemberdayaan ekonomi rakyat dalam sistem ekonomikerakyatan.

(11)

 Keberhasilan koperasi dalam melaksanakan peranannya antara lain sangat ditentukan faktor-faktor sebagai berikut:

 Kemampuan menciptakan posisi pasar dan pengawasan harga yang layak.

 Kemampuan koperasi untuk menghimpun dan menanamkan kembali modal, dengan cara penumpukan modal anggota.

 Penggunaan sarana dan prasarana yang tersedia secara optimal untuk mempertinggi efisiensi.

 Terciptanya keterampilan teknis di bidang produksi, pengolahan dan pemasaran yang tidak mungkin dapat dicapai oleh anggota secara sendiri-sendiri.

 Pembebanan resiko dari anggota kepada koperasi sebagai satu unit usaha, yang selanjutnya kembali ditanggung secara bersama oleh anggotanya.

 Pengaruh dari koperasi terhadap anggota yang berkaitan dengan perubahan sikap dan perilaku yang lebih sesuai dengan tuntutan perubahan lingkungan, diantaranya perubahan teknologi, pasar dan dinamika masyarakat.

E. STRATEGI PEMASARAN KOPERASI SIMPAN PINJAM

1. Efisiensi Pemasaran

Efisiensi pemasaran adalah pencapaian pendapatan (income) secara optimal dengan pengeluaran biaya yang diminimalkan, sehingga ada keuntungan yang diperoleh

Dalam manajemen koperasi memahami bahwa koperasi itu kekuatan utamanya adalah kebutuhan bersama dalam konteks ekonomi, sukarea dan terbuka serta partisipasi total dari anggota. Logikanya ketika angota merasakan manfaat ekonomi dri koperasi maka member base economic akan berjalan.

2. Kepercayaan konsumen

(12)

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Koperasi Simpan Pinjam didirikan bertujuan untuk memberi kesempatan kepada

anggotanya untuk memperoleh pinjaman dengan mudah dan dengan bunga ringan. Koperasi

simpan pinjam juga berusaha untuk mencegah para anggotanya agar tidak terlibat dalam

jeratan kaum lintah darat pada waktu mereka memerlukan sejumlah uang, dengan jalan

menggiatkan tabungan dan mengatur pemberian pinjaman uang dengan bunga yang

serendah-rendahnya, Koperasi simpan pinjam menghimpun dana dari para anggotanya yang kemudian

menyalurkan kembali dana tersebut kepada para anggotanya.

B. SARAN

Sebaiknya kopersai perlu ditingkatkan dan dikembangkan dengan banyak pelatihan yang

diberikan utamanya kepada pengurus koperasi sehingga dapat membuat kinerja dan dan

pelayanan yang diberikan lebih baik dengan demikian akan semakin banyak msyarakat yang

tertarik untuk berkopersai, tentunya hal ini diperlukan perhatian yang serius dari pemerintah

khusunya instansi yang terkait. Kepada anggota koperasi untuk lebih aktif berpartisipasi

dalam koperasi sebagai usaha yang dikerjakan secara barsama-sama dan untuk kepentingan

(13)

DAFTAR PUSTAKA

http://lisafitri2008.blogspot.com/2008/11/bab-ii-landasan-teori.html

http://dkbuisness.blogspot.com/2013/11/masalah-koperasi-simpan

pinjam.html

Referensi

Dokumen terkait

Mendayagunakan sumber daya alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dnegan memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan lingkungan hidup, pembangunan yang

Version control adalah sebuah sistem yang mencatat setiap perubahan terhadap sebuah berkas atau kumpulan berkas sehingga pada suatu saat anda dapat kembali kepada salah satu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan dari size (TK) terhadap indeks pengungkapan tanggung jawab sosial, terdapat pengaruh positif dan

Soal Uji Validitas Hasil Belajar Materi Bangun Balok Siklus I ... Kunci Jawaban Uji Validitas Siklus

Pembuatan biodiesel dari minyak biji kemiri sunan, mutunya sudah sesuai dengan persyaratan ketentuan standar biodiesel (SNI-2006) dengan menggunakan campuran metanol 20% (v/v)

Thus, by giving the open loop a low gain through its singular values, the automation engineer can favor the command of the looping (in terms of power consumption) in relation to

Perakitan merupakan tahap terakhir dalam proses perancangan dan pembuatan suatu mesin atau alat, dimana suatu cara atau tindakan untuk menempatkan dan memasang

Abstract: During the administration of President Joko Widodo, and Vice President Jusuf Kalla (2014-2019), Indonesia implemented a presidential system together with