• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN PROPOSAL PENELTIAN II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "METODOLOGI PENELITIAN PROPOSAL PENELTIAN II"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

METODOLOGI PENELITIAN

PROPOSAL PENELTIAN KUANTITATIF

PENGARUH MEDIA SOSIAL INSTAGRAM TERHADAP PERILAKU REMAJA KHUSUSNYA MAHASISWA DESAIN KOMUNIKASI VISUAL STIKOM

SURABAYA ANGKATAN 2011

DISUSUN OLEH :

1. Denny Dwinanto ( 11.42010.0022 ) 2. Alban Ismail ( 12.42010.0013 )

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

(2)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Media sosial merupakan sarana komunikasi masa kini yang sangat pesat dan cepat dalam perkembangannya, selain itu sosial media saat ini bisa dikatakan telah menjadi ujung tombak sarana komunikasi khususnya bagi para remaja.

Dalam perkembangannya, media sosial mampu menjadi salah satu fasilitas untuk berkomunikasi para remaja. Di era digital ini tentu sangat banyak bermunculan teknologi – teknologi maupun sarana komunikasi yang canggih dan sangat digemari oleh para remaja.

Teknologi media sosial yang telah berkembang pesat menjadikan banyaknya jenis sosial media bermunculan, salah satunya yaitu instagram. Instagram adalah salah satu sosial media yang bisa dikatakan memiliki genre picture publishing, karena keunggulannya dalam mengambil, mengedit serta mengungguah suatu gambar dan konten like (suka), komentar serta following maka bisa dikatakan instagram adalah jenis sosial media picture publishing.

Instgram dalam masanya sangat berkembang dengan pesat dan bahkan digemari oleh seluru remaja di era digital modern ini. Dengan keunggulan yang dimiliki instagram, banyak remaja di era modern menggunakan sosial media ini dengan berbagai macam alasan, tujuan serta pencapaian.

Instagram dalam penggunaannya adalah aplikasi yang mampu mengambil gambar sebuah momen untuk di publikasikan, mengedit gambar untuk mendapatkan kesan yang lebih bervariasi dan mengunggah (publishing) sebagai sarana menyimpan suatu momen yang terjadi pada galeri foto konsumen.

(3)

Di era yang modern ini sangat banyak hal – hal yang mampu merubah perilaku manusia didunia, termasuk aplikasi – aplikasi yang bermunculan tentu memiliki sifat positif dan negatif. Aplikasi – aplikasi di era modern ini sangat memiliki peran besar terhadap tingkahlaku penggunanya bagi remaja khususnya mahasiswa desain komunikasi visual STIKOM surabaya angkatan 2011.

2.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka dapat diuraikan perumusan masalah sebagai berikut:

1. Karakteristik media sosial instagram terhadap perilaku remaja (mahasiswa DKV STIKOM surabaya angkatan 2011) ?

2. Pengaruh media sosial instagram terhadap perilaku remaja (mahasiswa DKV STIKOM surabaya angkatan 2011) ?

3.1 Batasan Masalah

Agar pembahasan tidak menyimpang dari pokok perumusan masalah yang ada, maka permasalahan ini akan dibatasi pada :

1. Pengaruh media sosial instagram di kalangan remaja khususnya mahasiswa desain komunikasi visual STIKOM surabaya angkatan 2011.

2. Peranan media sosial instagram.

4.1 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik dari segi teoritis, metodologis, dan praktis. Adapun manfaat tersebut sebagai berikut :

1. Secara metodeologis , penelitian ini diharapkan dapat menambah rujukan keilmuan dalam penelitian selanjutnya mengenai terpaan media sosial di era modern terhadap perilaku remaja.

(4)

5.1 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Karakteristik sosial media instagram terhadap perilaku remaja khususnya

mahasiswa desain komunikasi visual STIKOM surabaya angkatan 2011..

2. Terpaan sosial media di era modern terhadap perilaku remaja khususnya

(5)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori-Teori Yang Berkaitan Dengan penelitian

2.1.1 Proses Komunikasi

Komunikasi merupakan sebuah transmisi pesan baik itu pesan informatif, persuasive. Seperti sudah disinggung diatas komunikasi dapat dianggap sebagai transmisi informasi. Informasi merupakan suatu bentuk dan pola. Jadi, dengan demikian bahwa pengiriman dan penerimaan bentuk dalam komunikasi.

Proses komunikasi

a. Sumber (source) pesan yang menentukan tujuan komunikasi dan menetapkan sarana komunikasi. Sumber adalah seseorang, kelompok/organisasi yang memiliki tujuan dan diupayakan untuk dibagi (share), dengan penerima/audiens. Contoh : sebuah sumber dapat berupa sebuah organisasi yang ingin mengirimkan pesan kepada ribuan konsumen dengan bantuan sebuah iklan

b. Agar dapat mentransmisi arti, maka sebuah sumber harus mengkonstruksi arti tersebut dalam bentuk tanda yang dapat mewakili ide. Hal itu dikenal dengan proses encoding. Proses encoding adalah penyandian tujuan diatas menjadi sebuah pesan. Pesan yang disampaikan dalam komunikasi pemasaran sifatnya persuasive, yaitu bagaimana membujuk konsumen agar mau melakukan pembelian.

c. Diantara sumber dan tujuan diatas terdapat satu pengait yang menghubungkan yang dinamakan saluran komunikasi (The communication chanel). Pengiriman (transmission)

Proses transmisi informasi sangat berperan dalam menyebarluaskan baik itu hanya bersifat menginformasikan, memberikan hiburan, mempengaruhi/merangsang konsumen untuk menerima atau engadopsi produk/jasa yang ditawarkan dan sebagainya. Sejumlah faktor lain yang turut berpengaruh pada efektivitas komunikasi (Uslaksana,2003:40) :

(6)

2. komunikasi berdampak lebih kuat bila pesannya cocok denagn opini, keyankinan dan disposisi penerima.

3. Konteks sosial,grup atau gruo akan menjadi perantara komunikasi tersebut dapat diterima atau tidak.

4. Dalam prosesnya, komunikasi memerlukan suatu media, agar

komunikator dapat menyampaikan pesan kepada komunikannya. Agar komunikan dapat efektif perlu diambil langkah-langkah pengembangan komunikasi agar diterima pesan yang ingin disampaikan.

2.1.2 Komunikasi Massa

2.1.2.1 Pengertian Komunikasi Massa

Komunikasi, dalam sekian banyak bentuknya, memiliki peran dan fungsi yang cukup besar dalam kehidupan manusia. Watzalawick dalam Bradac and Bowers (1980) bahkan mengungkapkan bahwa human being cannot bot communicate. Setiap manusia memiliki potensi untuk berkomunikasi satu sama lain saat dia terdiam sekalipun. Komunikasi manusia memiliki beberapa konteks tergantung dari jumlah komunikator, derajat kedekatan fisik, saluran indrawi yang tersedia hingga kesegeraan umpan balik ( Cassandra dalam Mulyana, 71;2002). Salah satu konteks komunikasi ini antara lain adalah komunikasi massa. Cassandra (dalam Mulyana, 71;2002) menyebutkan bahwa jika konteks komunikasi massa dibandingkan dengan konteks komunikasi lainnya maka dapat dijelaskan bahwa komunikasi massa merupakan sebuah bentuk komunikasi yang memiliki jumlah komunikator yang paling banyak, derajat kedekatan fisik yang paling rendah, saluran indrawi yang tersedia sangat minimal dan umpan balik ang tertunda.

(7)

organisasi yang memproduksi serangkaian pesan dengan bantuan mesin disebarkan kepada khalayak yang bersifat anonim, heterogen dan tersebar.

Rodman (2006) menawarkan model dasar komunikasi massa dalam bgan dibawah ini :

Source dalam bagan diatas merupakan para profesional atau sebuah organisasi besar yang bertindak sebagai gatekeeper. Pesan yang disiapkan oleh gatekeeper untuk disebarkan adalah pesan yang dibentuk berdasarkan pertimbangan ekonomi, legal dan etika. Dengan adanya perbedaan intepretasi peran oleh masing-masing individu dalam khalayak yang menyebabkan adanya efek baik pada tingkat individual dan tingkat masyarakat.

2.1.2.2 Karakteristik Komunikasi Massa

Serupa dengan definisi komunikasi massa, karakteristik tentang komunikasi massapun memiliki banyak versi dari para ahli komunikasi. Elizabeth Noelle Neuman (dalam Rakhmat, 1983 : 92) menyebutkan empat tanda pokok dalam komunikasi massa yaitu :

1. Komunikasi massa bersifat tidak langsung. 2. Komunikasi massa bersifat satu arah. 3. Komunikasi massa bersifat terbuka.

(8)

Rodman (2006:8) dalam bukunya Mass Media In A Changing World menyebutkan perbedaan komunikasi massa dengan jenis komunikasi lain yakni :

1. Proses umpan balik berjalan lamban dan interaksi antara komunikator dan komunikan dibatasi.

2. Komunikasi masa memiliki efek yang besar dan meluas.

3. Proses encoding dan decoding melalui beberapa tahapan (multistages) dengan kemungkinkan gangguan sematik, alam dan mekanis.

4. Pesan yang disampaikan bersifat publik, mahal dan mudah terputus.

5. Komunikasi memiliki jumlah yang besar dan dapat memilih pesan mana yang ingin dia akses.

Dari uraian-uraian tersebut maka dapat dismpulkan bahwa karakteristik komunikasi massa adalah sebagai berikut :

1. Sumber atau komunikator dari komunikasi massa merupakan sebuah organisasi terlembaga yang menentukan pesan apa saja yang akan disebarkan. 2. Pesan bersifat terbuka karena semua orang mendapat isi pesan yang sama,

mahal karena melibatkan beberapa tahapan encoding dan decoding serta diperlukannya teknologi untuk memproduksi dan menyebarkan pesan, serta dapat dipotong dengan gampang.

3. Komunikan tidak memiliki identitas (anonim), banyak, tersebar dan heterogen sehingga terpaan pesan dapat diapresiasi berbeda oleh masing-masing individu.

4. Proses umpan balik berjalan lambat dan sulit mendapatkan respons dari komunikator.

2.1.3 Sosial Media Sebagai Sarana Komunikasi

Media sosial adalah sarana komunikasi di era modern dengan basis digital komunikasi, media sosial pada penggunaannya adalah sebagai alat komunikasi atau penyampaian pesan antar individu.

(9)

serta mempublikasikan suatu momen oleh penggunnanya. Berbagai jenis effect editing juga di input pada aplikasi ini sehingga mampu menambah daya tarik terhadap estetika editing foto yang telah di ambil.

Instagram pada dasarnya adalah untuk mempublikasikan suatu momen yang telah diabadikan oleh penggunanya, selain itu instagram juga mampu menjadi media sosial bagi remaja yang bertujuan untuk menunjukan suatu tempat, momen, kejadian, karya maupun beriklan kepada rekan (follower).

Pada fasilitasnya, instagram juga mampu mengunggah video berdurasi 15 detik. Dengan aplikasi yang terbilang sederhana, namun instagram dapat dikatakan sebgai aplikasi yang populer di kalangan remaja modern.

Keunggulan Instagram

a. Memperluas jaringan pertemanan

b. Mampu menyimpan sebuah momen pada galeri akun pengguna.

c. Mampu menjadi sarana (alat) menunjukan tempat dengan mengambil dan mengunggah suatu lokasi dengan sebuah foto.

d. Dapat menjadi sarana beriklan bagi advertisment. e. Mampu menjadi sarana eksistensi diri.

Kelemahan Instagram

a. Rentan terhadap pengkategorian sekumpulan remaja. b. Saling berunjuk diri bagi remaja.

c. Mampu merubah perilaku remaja.

2.1.4 Pengertian Remaja

(10)

Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa.

Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan pengertian remaja menurut Zakiah Darajat (1990: 23) adalah:” masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.”

2.1.5 Sejarah Instagram

Di tengah pesatnya kemajuan teknologi mobile, instagram merupakan terobosan terbaru sosial media yang berbasis picture publishing. Di awal kemunculannya pada akhir tahun 2011, instagram merupakan aplikasi yang tergolong berbeda dengan aplikasi sosisal media lainnya yang berbasis chatting. Berbeda dengan sosial media yang lain adalah cara instagram untuk mendapatkan dunianya sendiri, instagram merupakan aplikasi sosial media yang hanya diperuntukan kepada pengguna sosial media yang menyukai foto.

(11)

2.2 Hipotesis

Dalam penelitian ini, penulis mengambil hipotesis yang akan di teliti yaitu:

 Pengaruh sosial media mempengaruhi perilaku remaja khususnya mahasiswa desain komunikasi visual STIKOM surabaya angkatan 2011..

(12)

BAB III

METODE PENELITIAN 3. 1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengatasi permasalahan (Sugiyono,2005:3).

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005: 11).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat pengaruh sosial media INSTAGRAM terhadap perilaku remaja.

3. 2 Populasi Dan Sampel 1. Populasi

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil kelayakan pengaruh media sosial

INSTAGRAM tehadap perilaku remaja, maka sampel populasi dalam penilitian ini yaitu mahasiswa desain komunikasi visual STIKOM surabaya angkatan 2011.

2. Sampel

Setelah megetahui jumlah populasi, maka penelitian dapat meengetahui kerangka sampel yang berupa hasil observasi dan pendataan secara manual, kemudian langkah selanjutnya adalah menentukan besaran atau ukuran sampel yang diambil dari para remaja sebagai target populasi.

(13)

3. 3 Teknik Pengumpulan Data

Dalam setiap kegiatan penelitian selalu ada kegiatan pengumpulan data. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menurut Sulistyo-Basuki (2006:147) meliputi:

1. Observasi nonpartisipan ( Pengamatan tidak terkendali )

Pada metode ini peneliti hanya mengamati, mencatat apa yang terjadi. Metode ini banyak digunakan untuk mengkaji pola perilaku mahasiswa di media sosial.

2. Kuesioner

Kuesioner adalah pertanyaan terstruktur yang diisi sendiri oleh responden atau diisi oleh pewawancara yang membacakan pertanyaan dan kemudian mencatat jawaban yang diberikan (Sulistyo-Basuki, 2006: 110).

Pertanyaan yang akan diberikan pada kuesioner ini adalah pertanyaan menyangkut fakta dan pendapat responden, sedangkan kuesioner yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner tertutup, diamana responden diminta menjawab pertanyaan dan menjawab dengan memilih dari sejumlah alternative. Keuntungan bentuk tertutup ialah mudah diselesaikan, mudah dianalisis, dan mampu memberikan jangkauan jawaban.

3. Wawancara terstruktur

Wawancara terstruktur adalah wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Pertanyaan yang sama diajukan kepada semua responden, dalam kalimat dan urutan yang seragam (Sulistyo-Basuki, 2006: 110).

(14)

3. 4 Teknik Analisa Data

Teknik analisa data di gunakan dalam penelian ini untuk mendapatkan uraian yang benar dari beberapa para ahli, yakni dengan cara mempelajari dan membaca buku-buku, literature serta karya ilmiah yang pernah dibuat dan dipublikasikan sebagai bahan referensi yang ada hubungan dengan penulisan penelitian ini.

(15)

LAMPIRAN Kuisioner

Petunjuk Pengisian

Sesuai dengan yang diketahui, berilah penilaian terhadap diri anda sendiri dengan jujur dan apa adanya berdasarkan pertanyaan dibawah ini dengan cara membri tanda checklist

(√) salah satu dari lima kolom, dengan keterangan sebagai berikut :

SS S N TS STS

Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

IDENTITAS RESPONDEN

Nama :... Usia : 15 – 17 tahun 20 – 24 Tahun 17 – 20 Tahun >25 Tahun

Pendidikan Terakhir :

(16)

No Pertanyaan SS Pilihan JawabanS N TS STS 1. INSTAGRAM sebagai sarana komunikasi.

2. INSTAGRAM sebagai sosial media yang mampu menjadi alat eksistensi berkarya.

3. INSTAGRAM sebagai sosial media yang mampu menjadikan alat informasi.

4. Mengambil foto dengan tujuan menunjukan tempat / lokasi.

5. Mengambil foto diri dengan tujuan sedang berada di suatu tempat / lokasi.

6. Effektifitas INSTAGRAM sebagai alat saling sharing momen.

7. Effektifitas INSTAGRAM sebagai alat untuk beriklan.

8. Mengabadikan foto pemandangan alam.

9. Mengabadikan foto diri sendiri maupun ddengan teman.

(17)

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan untuk steganografi dalam penelitian adalah Low Bit Encoding dengan enkripsi

bahwa dengan telah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler

Hasil penelitian klien III (SBN) klien kurang bertanggung jawab dan kurang perhatian dari orangtua yang menyebabkan ia berani dengan orang tua. Penerapan

di station ini, tentang pasien yang datang dengan luka iris dan instruksinya kalau ga salah, di station ini, tentang pasien yang datang dengan luka iris dan instruksinya kalau ga

Hal ini mengindikasikan adanya kandungan oksida besi yang mengakibatkan penambahan ion besi yang cukup signifikan, sedangkan untuk kedalaman 3 meter mengalami

Larutan polimer dikeluarkan dari ujung jarum membentuk nanofiber secara terus menerus akibat ada gaya listrik (potensi tegangan tinggi larutan polimer) mengatasi atau

4< ◆ ◆ Kagcbkbtj ugtuh Kagcbkbtj ugtuh kagcjlagtjejhbsj lbg kagcjlagtjejhbsj lbg karukushbg kbsbibo karukushbg kbsbibo tagtbgc fdyah 0 ljkagsj tagtbgc fdyah 0 ljkagsj ◆

permasalahannya adalah bagaimana kualitas udara yang berkaitan dengan kadar Karbon Monoksida (CO) dan Nitrogen Dioksida (NO2) di pasar tersebut dan keluhan