• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Kinerja, Manajemen 2 sks

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Manajemen Kinerja, Manajemen 2 sks"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Evaluasi

Manajemen

Kinerja

Manajemen Kinerja, Manajemen 2 sks

(2)

Evaluasi Kinerja

Evaluasi Kinerja

sebagai proses penilai

pejabat yang melakukan penilaian (appraiser),

mengumpulkan informasi mengenai kinerja

ternilai, pegawai yang dinilai (appraise) yang

didokumentasikan secara formal untuk menilai

kinerja ternilai dengan membandingkannya

(3)

Fungsi Evaluasi Kinerja

1. Memberikan balikan kepada pegawai ternilai

mengenai kinerjanya

2. Alat promosi dan demosi

3. Alat memotivasi ternilai

4. Sebagai alat pemutusan hubungan

kerja danmerampingkan organisasi

5. Menyediakan alasan hukum

untuk pengambilankeputusan personalia

6. Penetuan dan pengukuran tujuan kinerja

(4)

8.

Mendukung perencanaan sumber

daya manusia

9.

Menentukan kebutuhan pengembangan

SDM

10.

Merencanakan dan memvalidasi perekrutan

tenaga baru

11.

Alat manajemen kinerja organisasi

12.

Pemberdayaan pegawai

13.

Menghukum anggota

14.

Penelitian.(Wirawan, 2009:24-25)

(5)

HAL-HAL yang Dievaluasi

Keahlian (

Skills

)/Kemampuan

(

Abilities

)/Kebutuhan (

Needs

)/Kendala

(

Traits of Individuals

)

Berkaitan dengan Kebijakan dan Budaya

yang terdapat dalam Organisasi

(6)

Kewenangan Evaluasi

Superior Only

Subordinate(s)

Peers/Co-workers

Self

Customers

Others

(7)

Metode Pendekatan

Review indikator internal industry atau organisasi sejenis (Consistent indicators across industry or

similar organizations)

Perbandingan seluruh indikator dalam ruang

lingkup organisasi (Comparison of indicators over time in organization)

(8)

Pendekatan Utama

Comparative

Attribute

(9)

Mengembangkan system

evaluasi kinerja

1. Membentuk Tim

l konsultan manajemen SDM l manajer SDM

l supervisor

l wakil dari karyawan.2.

2. Analisis Pekerjaan

l Jenis informasi yang dikumpulkan dalam analisis

pekerjaanadalah sebagai berikut.

l Kewajiban dan tanggung jawab.

l Karakteristik yang disyaratkan untuk melakukan

pekerjaan.

(10)

3. Menentukan Tujuan Evaluasi Kerja

l Tujuan evaluasi ada duayaitu :

− Tujuan umum dari evaluasi adalah untuk evaluasikaryawan secara rutin.

− Tujuan khusus dari evaluasi kerja digunakan

untuksituasi tertentu, misal saat akan melakukan PHK 4. Menentukan Dimensi Kinerja

Dimensi kinerja adalah unrsur unsur

dalam pekerjaanyang menunjukkan kinerja. Secara umum, dimensi kinerjadikelompokkan menjadi 3

jenis :

l hasil kerja

l perilaku kerja

(11)

5. Pendekatan Sistem Evaluasi Kinerja

Pendekatan sifat pribadi Pendekatan hasil kerja

Pendekatan perilaku kerja Pendekatan campuran

6. Menentukan Proses Evaluasi Kinerja

Penilai :

l individual (single appraisal) atau

l sejumlah orang yang diberi wewenang untuk

melakukan halitu (multiple appraisal) Ternilai :

l pegawai secara individual atau

(12)
(13)

Permasalahan dan Kendala

dalam Evaluasi dan Pengukuran

Controllability

Motivational impact

“Fallout”

Role Modeling Impact

Reliability

(14)

Periode Evaluasi

Probation Periode

Tahunan/Periodically/Annually

(tanggal ulang tahun, tanggal

penugasan)

Semi-Periodik (Semi-annually)

Timbulnya Kejadian (For Cause)

Rutinitas dan Kelangsungan

(On-going)

(15)

Metode Penilaian Kinerja

Traditional

Management-by-Objective

Assessment Center

Peer Review Panel

Critical Events

(16)

Tehnik Evaluasi

Manajemen Kinerja

Ø Model penilaian umpan balik 360-derajat

Ø Model skala penilaian (rating scales method) Ø Model insiden kritis (critical incident method) Ø Model esai (essay method)

Ø Model standar kerja (work standards method) Ø Model peringkat (ranking method)

Ø Model distribusi dipaksakan (forced distribution

method)

Ø Model skala penilaian berjangkar keperilakuan

(behaviorallyanchored rating scale /BARS)

(17)

Model penilaian umpan balik

360-derajat

l

Meliputi masukan evaluasi dari banyak level

dalam perusahaan sebagaimana pula dari

sumber-sumber eksternal.

l

Dalam metode ini, orang-orang di sekitar

karyawan yangdinilai bisa memberikan

nilai, termasuk manajer senior,karyawan itu

sendiri, atasan, bawahan, anggota tim,

(18)

Model skala penilaian

(rating scales method)

l

Menilai para karyawan berdasarkan faktor-faktor

yang telahditetapkan.

l

Para evaluator menilai kinerja pada sebuah skala

yang meliputi beberapa kategori, biasanya dalam

angka 5 sampai 7, yangdidefinisikan dengan kata

sifat seperti

luar biasa

,

memenuhi harapan

, atau

butuh perbaikan

l

Faktor-faktor yang dipilih untuk evaluasi biasanya

ada dua macam:

(19)

Ratings Example: Scales

Rate the employee’s behavior on the scale provided.

Excellent Good Fair Poor N/A 4 3 2 1 ___

Reasoning ability 4 3 2 1 ___ Decisiveness in Decision-making 4 3 2 1 ___

(20)

Modelinsiden kritis

(critical incident method)

l Metode penilaian kinerja yang

membutuhkan pemeliharaan dokumen-dokumen

tertulis mengenai tindakan-tindakan karyawan yang sangat positif dan sangat negatif.

l Ketika tindakan tersebut, yang disebut insiden kritis,

mempengaruhi efektivitas departemen sacara

signifikan, secara positif ataupun negatif, manajer mencatatnya.

l Pada akhir periode penilaian, penilai menggunakan

(21)

Critical Incident Example

Employee Name:___________________________________ Date of Incident:__________________

Type of Incident:___________________________________ Individuals Involved:

Description of Incident: Outcome of Incident: Recommendations:

Date Discussed with Employee:____________ Supervisor

Signature:______________________________ Employee Signature:

(22)

Model esai

(essay method)

l

Penilai menulis narasi singkat yang

menggambarkan kinerja karyawan.

l

Metode ini cenderung berfokus pada

perilaku ekstrim dalam pekerjaan

karyawan alih-alih kinerja rutin harian.

l

Penilaian jenis ini sangat bergantung

(23)

Modelstandar kerja

(work standards medel)

l Membandingkan kinerja setiap karyawan dengan

standar yangtelah ditetapkan atau tingkat output yang diharapkan.

l Standar-standar mencerminkan output normal dari

seorangkaryawan rata-rata yang bekerja dengan kecepatan normal.

l Model untuk menentukan standar kerja:

− Studi waktu (time study)

(24)

Model distribusi dipaksakan

(forced distributionmethod)

Mengharuskan penilai untuk

membagi orang-orang dalam

sebuahkelompok kerja ke dalam

sejumlah kategori terbatas, mirip

(25)

Forced Distribution (Example)

Pace each of the employees in your

department in the following categories

based upon overall or specific category

performance:

Top 10 percent: 10-49 percent:

50 – 89 percent: Bottom 10 percent:

Outstanding:

Average:

Good:

Below Average:

(26)

Modelskala penilaian berjangkar

keperilakuan (

behaviorally

anchored rating scale

/BARS)

l

Menggabungkan unsur-unsur skala

penilaian tradisional denganmetode insiden

kritis.

l

Berbagai tingkat kinerja ditunjukkan

sepanjang sebuah skala

(27)

Ratings Example: BARS

Indicate the appropriate level of performance on each factor:

Quantity of work

Quality of work

Judgment

Volume low & erratic Satisfactory steady volume

Volume above expectations

Results always accurate; model work

Results accurate and thorough

Results generally inaccurate

and not thorough

Systematic, analytical, good

with complex problems

Practical judgment, solves problems,

difficulty with assessing relative

value of factors

Does not always show good

judgment; problem analysis

(28)

Model peringkat

(ranking method)

l

Penilai menempatkan seluruh karyawan dari

sebuah kelompokdalam urutan kinerja keseluruhan.

l

Sebagai contoh, karyawan terbaik dalam kelompok

diberi peringkat tertinggi, dan yang terburuk diberi

peringkat terendah.Anda mengikuti prosedur

ini hingga Anda memeringkat semuakaryawan.

l

Kesulitan timbul ketika semua orang bekerja pada

(29)

Ranking (Example)

l

Manajer melakukan ranking seluruh

karyawan dari kriteria terbaik sampai

dengan terburuk, dengan didasarkan

pada:

Performance Total Karyawan

Kriteria Khusus (seperti komunikasi,

(30)

Ratings Example (Checklists)

Program Auditor:

_____ 1. Unable to separate important from irrelevant data. _____ 2. Omits important info from summaries.

_____ 3. Cross-references to improve reporting.

_____ 4. Produces summaries which lead to good reports. _____ 5. Requires excessive instruction to produce work. _____ 6. Unable to reduce data to manageable form.

_____ 7. Communicates well with peers on reports. _____ 8. Fails to meet deadlines.

(31)

Sistem berbasis-hasil

(Results-based system)

l Di masa lalu merupakan suatu bentuk

manajemen berdasarkantujuan (management by objectives)

l Manajer dan bawahan secara bersama-sama

menyepakati tujuan-tujuan untuk periode penilaian berikutnya.

l Dalam sistem tersebut, salah satu tujuannya

misalkan saja adalahmengurangi limbah sebesar 10 persen. Pada akhir periode penilaian, sebuah

(32)

Paired Comparisons (Example)

Rank each employee grouping overall

or

on a characteristic:

Employee

A

and Employee

B

Employee

B

and Employee

C

Employee

A

and Employee

C

Employee

C

and Employee

D

Employee

D

and Employee

A

Employee

D

and Employee

B

(33)

General Electric’s Distribution

Referensi

Dokumen terkait

Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi yang diterima pasien tentang penyakit dialami oleh pasien yanf dtandai dengan keterbatasan kognitif, kesalahan

Dari keempat pendapat para ahli maka peneliti berkesimpulan bahwa membaca memindai atau membaca scanning merupakan suatu teknik membaca cepat untuk mendapatkan suatu

Belajar kimia tidak lepas dari fakta, konsep, dan prinsip, ketiganya terkait dalam suatu sistem. Penelitian ini mengungkap pengaruh pengetahuan alam terhadap pemahaman mata

Pengisian elektron pada orbital yang memiliki tingkat energi yang sama, masing-masing diisi dengan satu elektron terlebih dahulu yang memiliki arah spin yang sama, kemudian

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain atau sekelompok orang ke arah tercapainya suatu tujuan organisasi yang telah disepakati bersama sebelumnya..

Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPS siswa kelas V di SD Kanisius Notoyudan

[r]

Saya cepat tanggap dalam bertindak ketika atasan memberikan tugas-tugas yang dibebankan kepada saya. 0,399