• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Kinerja 1 dan 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Manajemen Kinerja 1 dan 2"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

Pengantar, Pengertian dan

Kerangka Berpikir Manajemen Kinerja Pertemuan 1 (Armstrong, Bab 1-2)

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Fakultas Ekonomi

Universitas Malikussaleh

Aliansi

(2)

Pendahuluan: Definisi

Manajemen Kinerja atau

Performance

Management

dapat didefinisikan

sebagai:

Proses sistematik

Bertujuan meningkatkan kinerja

organisasi

Dengan cara mengembangkan kinerja

(3)

Definisi Lain (1)

Pengembangan individu dengan

kompetensi dan komitmen, bekerja

untuk mencapai tujuan bersama yang

bermakna, dalam organisasi yang

mendukung dan mendorong

pencapaian mereka (Lockett, 1992).

Mengelola bisnis (Mohrman &

(4)

Definisi Lain (2)

 Proses mengarahkan dan mendukung karyawan

untuk bekerja dengan efisiensi dan efektifitas sebaik mungkin dan sejalan dengan kebutuhan organisasi (Walters, 1995).

 Pendekatan stratejik dan terintegrasi untuk

menciptakan kesuksesan organisasi yang

berkelanjutan dengan memperbaiki kinerja orang-orang yang bekerja di dalamnya dan dengan

(5)

Tujuan Manajemen Kinerja (1)

Tujuan Umum Manajemen Kinerja:

 Menciptakan budaya kinerja tinggi, dimana individu

dan tim memiliki rasa tanggung jawab atas perbaikan terhadap proses bisnis serta

meningkatkan keahlian dan kontribusi

masing-masing dalam kerangka kerja yang disediakan oleh kepemimpinan yang baik.

Tujuan Kunci Manajemen Knerja:

 Mengarahkan orang agar fokus melakukan kegiatan

(6)

Tujuan Manajemen Kinerja (2)

Tujuan Khusus

 Menyelaraskan sasaran individual dengan sasaran organisasi

 Menjaga individu untuk menjalankan nilai inti perusahaan

 Menyediakan ekspektasi yang disepakati bersama, dalam hal

hasil yang harus dipenuhi, keahlian yang harus dimiliki dan standar perilaku yang harus dipatuhi.

 Mengembangkan kapasitas sumber daya manusia untuk

memenuhi dan melampaui ekspektasi dengan mewujudkan potensi penuh mereka untuk organisasi dan diri mereka sendiri.

 Memastikan ketersediaan dukungan dan bimbingan yang

(7)

Contoh-Contoh Sasaran

Manajemen Kinerja

 Memberdayakan, memotivasi dan memberikan penghargaan

kepada karyawan untuk melakukan yang terbaik (Armstrong World Industries).

 Memfokuskan tugas-tugas karyawan pada hal-hal yang tepat.

Menyelaraskan sasaran individu semua orang dengan sasaran organisasi (Eli Lilly & Co).

 Secara proaktif mengelola dan mendukung kinerja sesuai

target dan sasaran yang telah disepakati (ICI Paints).

 Mengaitkan kinerja jabatan dengan pencapaian strategi

korporasi dan rencana kerja jangka menengah (Leicestershire County Council).

 Keselarasan tujuan individu dengan rencana kerja tim,

(8)

Memahami Manajemen

Kinerja (1)

Makna Kinerja tidak hanya sekedar

output, tetapi mencakup juga perilaku.

Perilaku tercermin dari proses

transformasi sebagai hasil atas usaha

mental dan fisik seseorang yang dapat

dinilai tersendiri terlepas dari hasil

(9)

Memahami Manajemen

Kinerja (2)

Signifikansi Nilai-Nilai Organisasi:

Kinerja Organisasi mencakup upaya

menjunjung tinggi nilai-nilai organisasi

Salah satu aspek perilaku yang terpusat

pada apa yang dilakukan orang untuk

mewujudkan nilai inti, seperti kepedulian

terhadap kualitas, terhadap manusia,

(10)

Memahami Manajemen

Kinerja (3)

Makna Penyelarasan:

Salah satu tujuan fundamental manajemen

kinerja adalah menyelaraskan sasaran individu

dan organisasi. Dengan demikia, setiap aktivitas

individu mendukung pencapaian sasaran

organisasi.

Sasaran harus disepakati, bukan ditentukan.

Kesepakatan ini harus dicapai melalui dialog

terbuka antara manajemen dan karyawan

sepanjang tahun.

Dengan kata lain, menjadikan sumber daya

manusia sebagai partner dimana tanggung jawab

masing-masing dibicarakan dan disepakati

(11)

Memahami Manajemen

Kinerja (4)

Mengelola Ekspektasi:

 Menciptakan pemahaman bersama tentang apa

yang dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja dan bagaimana hal ini terlaksana,

 Dengan cara memperjelas ekspektasi perusahaan

yang telah disepakati terhadap masing-masing karyawan mengenai apa sasaran yang harus mereka penuhi dan bagaimana mereka harus berperilaku,

 Kemudian menggunakan kesepakatan ini sebagai

(12)

Memahami Manajemen

Kinerja (5)

Signifikansi Perilaku Independen

 Manajemen Kinerja mendorong perilaku

independen yang produktif.

 Perilaku independen mencakup pilihan-pilihan yang

dibuat orang mengenai bagaimana mereka menjalankan pekerjaan dan besarnya upaya,

perhatian dan inovasi yang mereka keluarkan untuk memenuhi ekspektasi perusahaan terhadap

mereka.

 Menjadi pembeda antara orang yang menjalankan

(13)
(14)

Manajemen Kinerja sebagai

Proses Manajemen

Sebagai bagian alami dari proses manajemen, manajemen kinerja terdiri dari kegiatan dasar berikut:

Plan – memutuskan apa yang hendak dijalankan dan bagaimana menjalankannya.

Act – menjalankan pekerjaan yang dibutuhkan untuk menjalankan rencana yang sudah dibuat

Monitor – memantau dan memeriksa aktivitas yang sedang dikerjakan dan mengukur outcome untuk menilai kemajuan dalam pelaksanaan rencana yang sudah dibuat.

Review – mempertimbangkan apa saja yang telah dicapai dan mengidentifikasi aktivitas lain yang perlu dilakukan dan

(15)
(16)
(17)

Aktivitas Utama Manajemen

Kinerja (1)

Role definition

, menentukan

key result area

dan persyaratan kompetensi yang

disepakati bersama

The performance agreement

, menentukan

tingkat ekspektasi, dalam bentuk sasaran

yang harus dicapai, bagaimana kinerja

(18)

Aktivitas Utama Manajemen

Kinerja (2)

The performance improvement plan, menjabarkan

apa yang harus diperbaiki masing-masing individu untuk memperbaiki kinerja.

The personal development plan, menentukan

tindakan yang harus diambil untuk mengembangkan kompetensi untuk meningkatkan kinerja.

Managing performance throughout the year, ketika

sudah ada tindakan yang dilakukan untuk

mengimplementasikan performance agreement, diperlukan proses berkelanjutan untuk memantau dan memberikan umpan balik mengenai kinerja, melakukan evaluasi perkembangan informal,

memperbarui sasaran, dan jika diperlukan

(19)

Aktivitas Utama Manajemen

Kinerja (3)

Performance review

, tahap evaluasi

formal yang dilakukan secara rutin,

mencakup pencapaian,

perkembangan dan permasalahan

sebagai bagian siklus berkelajutan,

merevisi

performance agreement

jika

diperlukan dan menyusun

(20)

Contoh Model Aplikasi

Manajemen Kinerja (1)

(21)

Contoh Model Aplikasi

Manajemen Kinerja (2)

(22)

Contoh Model Aplikasi

Manajemen Kinerja (1)

(23)

Perencanaan dan Pemantauan Kinerja Pertemuan 2 (Armstrong, Bab 4-5)

Aliansi

Program Pascasarjana Ilmu Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Fakultas Ekonomi

(24)

Perencanaan Manajemen

Kinerja: Kesepakatan Kinerja

Landasan proses manajemen kinerja dimulai

dengan kesepakatan kinerja, yang

merupakan hasil dari perencanaan kinerja

dan rencana perkembangan.

Kesepakatan ini menjadi dasar pemantauan

kinerja dan mengarahkan tindakan-tindakan

perbaikan.

Kesepakatan ini digunakan sebagai poin

referensi ketika mengevaluasi kinerja dan

pencapaian rencana perbaikan dan

(25)

Langkah-Langkah Mencapai

Kesepakatan Kinerja

Role profiles;

Objective setting;

Performance measures and

assessment;

(26)

Profil Jabatan

(Role Profile)

Menjabarkan jabatan dalam bentuk

ekspektasi hasil kunci (key results) yang

harus dipenuhi, ekspektasi kompetensi

teknis yang harus dimiliki, dan standar

perilaku dan nilai inti organisasi yang harus

dipatuhi.

Profil jabatan harus diperbarui setiap

(27)
(28)
(29)
(30)

Penentuan Sasaran

(Objective Setting)

Sasaran menjelaskan sesuatu yang harus

dicapai atau dipenuhi. Sasaran menentukan

apa harapan atas apa yang harus dicapai

atau dipenuhi oleh organisasi, fungsi,

departemen, tim dan individu dalam jangka

waktu tertentu.

Penentuan sasaran sebagai hasil dari

kesepakatan kinerja adalah bagian penting

dari proses manajemen kinerja dalam

(31)

Sasaran yang Baik (1)

Consistent: konsisten dengan nilai inti organisasi dan dengan sasaran organisasi;

Precise: jelas dan terdefinisi dengan baik, menggunakan kata-kata yang positif;

Challenging: menantang, untuk menjaga standar kinerja yang tinggi dan mendorong perkembangan;

Measurable: dapat diukur menggunakan ukuran kuantitatif maupun kualitatif;

Achievable: dalam batas kemampuan individu-memperhatikan kapasitas individu seperti kompetensi, sumber daya, fasilitas dan faktor eksternal diluar kendali individu;

Agreed: hasil kesepakatan antara individu dan manajemen, untuk meningkatkan komitmen kedua belah pihak atas standar yang telah disepakati

Time related: memiliki rentang batas tertentu yang masuk akal;

(32)

Sasaran yang Baik (2)

S = Specific/stretching – jelas, tidak ambigu, dan

mudah dipahami.

M= Measurable – kuantitas, kualitas, waktu, uang.

A = Achievable – menantang tetapi masih dalam

kapasitas individu yang komitmen dan kompeten.

R = Relevant – konsisten dengan sasaran

organisasi, sehingga sasaran individu ikut mendukung pencapaian sasaran organisasi

T = Time framed – diselesaikan dalam jangka

(33)
(34)
(35)

Pengukuran dan Penilaian Kinerja

(Performance Measures and Assessment)

‘if you can’t measure it, you can’t manage it’

dan

‘what gets measured gets done’

.

Anda tidak bisa meningkatkan kinerja jika

anda tidak mengetahui pada tingkat mana

kinerja saat ini.

Peningkatan kinerja dan rencana

pengembangan individu dimulai dari

(36)

Apa yang harus diukur dan

bagaimana mengukurnya?

 Terkadang organisasi terjebak dengan hanya

mengukur apa yang mudah untuk diukur saja

 Seringkali hal-hal yang penting untuk diukur, justru

susah untuk diukur dan hal-hal yang mudah diukur, sebenarnya tidak penting untuk diukur.

 Seringkali mengukur kinerja mudah bagi

posisi-posisi yang bertanggung jawab secara langsung untuk mencapai sasaran kuantitatif, seperti

Penjualan atau Produksi, sementara lebih susah untuk mengukur kinerja bagi posisi-posisi tertentu seperti SDM atau R&D.

 Hal ini dapat dipermudah dengan membedakan dua

(37)

Output

dan

Outcome

 Output adalah hasil yang dapat diukur secara

kuantitatif, sementara outcome adalah dampak nyata yang terlihat sebagai hasil dari upaya yang susah untuk diukur secara kuantitatif.

 Terdapat sebagian komponen jabatan yang tidak

dapat diukur secara kuantitatif sebagai output, tetapi semua jabatan akan menghasilkan outcome meskipun komponen tersebut tidak dapat dikuantifikasi.

 Oleh karena itu, penting untuk mengukur kinerja suatu

jabatan dengan melihat apa outcome yang telah dicapai dibanding outcome yang diharapkan. Oleh karena itu, penting untuk bersama-sama bersepakat menjawab pertanyaan berikut: ‘Bagaimana kita

(38)

Klasifikasi Ukuran

Output

dan

Outcome

Ukuran output yang umum, misalnya:

Ukuran finansial – pendapatan, nilai saham,

nilai tambah, tingkat pengembalian,

biaya-biaya;

Ukuran produksi – unit yang dihasilkan atau

diproses,

throughput

;

Ukuran pemasaran – penjualan, jumlah akun

baru, tingkat layanan;

Ukuran waktu – kecepatan respon atau

(39)

Klasifikasi Ukuran

Output

dan

Outcome

Ukuran Outcome yang umum, misalnya:

Pencapaian standar (kualitas, ISO, dsb);

Perubahan perilaku;

Penyelesaian tugas/proyek;

Penambahan dan pemanfaatan kompetensi

yang efektif;

Reaksi – penilaian oleh pihak lain, kolega,

(40)
(41)

Performance Planning

Sebuah eksplorasi bersama antara manajemen dan karyawan, untuk menetapkan secara bersama:

 Apa yang diharapkan atas karyawan mengenai

bagaimana mereka harus bertindak dan bersikap untuk memenuhi tuntutan jabatan serta mengembangkan

kompetensi tertentu

 Bagaimana manajer mereka harus memberikan dukungan dan bimbingan yang dibutuhkan untuk menjalankan tugas dengan baik

 Apa yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran,

meningkatkan standar kinerja dan meningkatkan kinerja  Bagaimana urutan prioritas masing-masing aspek

(42)

Development Planning

 Untuk individu, tahap ini meliputi persiapan dan

kesepakatan untuk rencana pengembangan pribadi.

 Rencana ini menjadi rencana kerja dimana

masing-masing bertanggung jawab atas pengembangan diri dengan dukungan manajemen dan organisasi.

 Rencana kerja ini mencakup pelatihan-pelatihan

formal, tetapi yang lebih penting adalah

(43)

Performance Agreement

Kesepakatan Kinerja mencakup:

Role requirements – key result area apa saja yang

harus dipenuhi oleh pemangku jabatan (dalam bentuk outputs maupun outcomes).

Objectives – sasaran dalam bentuk target dan

standar kinerja tertentu.

Performance measures and indicators – bagaimana

untuk menilai sejauh mana sasaran dan standar kinerja yang diharapkan telah terpenuhi oleh

pemangku jabatan.

Knowledge, skill and competence – definisi apa

(44)

Performance Agreement

Corporate core values or requirements – nilai-nilai

inti organisasi, seperti kualitas; pelayanan

konsumen; kerja tim; keselamatan kerja; kesadaran lingkungan; pengembangan karyawan; dsb, juga masuk di dalam kesepakatan kinerja yang harus dijunjung tinggi oleh pemangku jabatan.

A performance plan – rencana kerja yang

menjabarkan secara spesifik apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki kinerja.

A personal development plan - rencana kerja yang

menjabarkan secara spesifik apa yang harus dilakukan oleh individu untuk mengembangkan

kompetensi mereka dengan dukungan manajemen.

Process details – bagaimana dan kapan akan

(45)

Pemantauan Kinerja

Setelah kesepakatan kinerja telah

disepakati, langkah penting berikutnya

adalah pemantauan kinerja

Manajemen kinerja sebagai proses

berkelanjutan yang mengangkat praktik

bisnis yang baik, yakni menentukan arah

dan sasaran, pemantauan dan penilaian

(46)

Proses Manajemen Kinerja

yang Berkelanjutan

Manajemen kinerja sebagai bagian integral dari proses manajemen yang berkelanjutan,

berlandaskan filosofi yang menekankan:

 Pencapaian perbaikan kinerja yang

berkelanjutan;

 Pengembangan kompetensi dan kapasitas tanpa

henti;

 Organisasi sebagai entitas yang belajar, baik dari

(47)

Mengelola Pembelajaran

Tanpa Henti

 Manajemen kinerja bertujuan untuk meningkatkan

pembelajaran dari pengalaman – learning by doing.

 Hal ini berarti belajar dari permasalahan, tantangan

dan keberhasilan yang muncul dari aktivitas sehari-hari.

 Keberhasilan harus dianalisa untuk memahami apa

yang harus dilakukan untuk mengulang keberhasilan di masa depan.

 Kegagalan juga harus dianalisa untuk memahami

Referensi

Dokumen terkait

sedangkan perbedaan antara senyawa yang satu dengan yang lain pada suatu kelompok tertentu ditentukan oleh panjang rantai karbon R 1, gugus fungsi yang terdapat

Jika pengelasan telah selesai, matikanlah nyala api dengan menutup kran acetylene yang ada pada pipa hembus terlrbih dahulu setelah itu baru tutup kran oksigen. Tutuplah keran yang

PENGARUH HARGA, PROMOSI, DAN KUALITAS JARINGAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN VOUCHER INTERNET PRODUK INDOSAT OOREDOO DALAM PRESPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Kasus pada

Hasil analisis regresi untuk uji kelayakan model (uji F) pada Tabel 4 dan Tabel 5 diperoleh angka probabilitas/signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, sehingga

Segmentasi pada spektrum IR tempuyung tidak menghilangkan informasi penting yang dimiliki spektrum karena berdasarkan data tabel 3 teramati bahwa jumlah komponen utama

Jika diketahui nomor atom suatu unsur, siswa dapat menentukan konfigurasi elektron yang lebih stabil.. Nomor

Teknik yang digunakan dalam karya ini adalah teknik cukil kayu yang dipadukan dengan teknik handcolouring untuk pewarnaannya.Karya ini menggunakan kontras warna yang terdapat

Salah satunya dengan mengembangkan sebuah model balai pengembangan kemasan berbahan baku ramah lingkungan yang mampu meningkatkan daya saing produk UMKM..