• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. NEGARA HUKUM DAN HAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "3. NEGARA HUKUM DAN HAM"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

NEGARA HUKUM

(RULE OF LAW)

(2)

PENGERTIAN

• Negara Hukum adalah negara yang penyelenggaraan

kekuasaan pemerintahannya didasarkan atas hukum.

Karena itu pemerintah dan lembaga-lembaga lain dalam

melaksanakan tindakan apapun harus dilandasi oleh

hukum dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.

• Hukum sebagai dasar diwujudkan dalam peraturan

perundang-undangan yang berpuncak pada konstitusi

(berisi kesepakatan/konsensus bersama) atau hukum

(3)

Sejarah perkembangan konsep negara hukum

• Neg hkm formal adlh neg yang membatasi ruang geraknya dan

bersifat pasif terhadap kepentingan rakyatnya. Negara tidak

campur tangan sec banyak thdp urusan & kepentingan warga

negaranya. Urusan ekonomi diserahkan pada warga negara, yang

berarti warga negara dibiarkan untuk mengurus kepentingan

ekonominya sendiri maka dengan sendirinya perekonomian negara

akan sehat (machtstaat). Konsep ini terjadi di Eropa sekitar abad

ke 19 dan ternyata penerapannya mengundang kecaman banyak

warga negaranya terutama pasca perang dunia ke 2 di mana neg

dianggap lambat dan tidak bertanggung jawab atas segala

dampak ekonomi yang timbul pasca perang tsb. Muncul gagasan

baru yang disebut sbg welfare state, atau negara kesejahteraan.

• Neg kesejahteraan ini disebut sbg konsep neg hkm material.

(4)

NEGARA HUKUM

Menurut Julius Stahl, konsep

Negara Hukum (

‘rechtsstaat’)

mencakup :

Perlindungan hak asasi

manusia.

Pembagian kekuasaan.

Pemerintahan

berdasarkan

undang-undang.

Peradilan

tata

usaha

Negara.

• A.V. Dicey Negara Hukum (“The Rule of Law”), :

– Supremasi hukum dalam arti tidak boleh ada kesewenang-wenangan sehingga seseorang hanya boleh dihukum jika melanggar hukum (Supremacy of Law). – Kedudukan yang sama di

depan hukum baik bagi rakyat biasa maupun bagi pejabat (Equality before the law).

(5)

International Commission of Jurists

Rumusan syarat-syarat (ciri-ciri) pemerintahan yang

demokratis di bawah

‘Rule of Law’

(yang dinamis)

Perlindungan konstitusional, artinya selain menjamin hak-hak

individu konstitusi harus pula menentukan cara procedural untuk

memperoleh perlindungan atas hak-hak yang dijamin.

Badan Kehakiman yang bebas dan tidak memihak.

Pemilihan Umum yang bebas.

Kebebasan menyatakan pendapat.

(6)

Franz Magnis Suseno menyebut 5 (lima) ciri neg

hkm sbg salah satu ciri neg demokrasi

.

a. fungsi kenegaraan dijalankan oleh lembaga yg

bersangkutan sesuai dgn ketetapan sebuah UUD

b. UUD menjamin HAM yg paling penting, krn tanpa

jaminan tersebut, hukum menjadi sarana

penindasan ;

c. badan-badan negara menjalankan kekuasaannya

dan hanya taat pada dasar hukum yg berlaku

d. terhadap tindakan badan negara, masyarakat

dapat mengadu ke pengadilan dan putusan

pengadilan dilaksanakan oleh badan negara

(7)

Pilar-pilar utama untuk menyangga tegaknya

satu Negara Hukum modern (

The Rule of Law

,

ataupun

Rechtsstaat

)

1. Supremasi Hukum

(Supremacy of Law):

Adanya pengakuan normatif dan empirik akan prinsip

supremasi hukum, yaitu bahwa semua masalah diselesaikan

dengan hukum sebagai pedoman tertinggi.

2. Persamaan dalam Hukum

(Equality before the Law):

Adanya persamaan kedudukan setiap orang dalam hukum

dan pemerintahan, yang diakui secara normatif dan

dilaksanakan secara empirik.

3. Asas Legalitas

(Due Process of Law):

(8)

4. Pembatasan Kekuasaan

Adanya pembatasan kekuasaan Negara dan organ-organ Negara

dengan cara menerapkan prinsip pembagian kekuasaan secara

vertikal atau pemisahan kekuasaan secara horizontal

.

5. Organ-Organ Eksekutif Independen:

Dalam rangka membatasi kekuasaan itu, di zaman sekarang

berkembang

pula

adanya

pengaturann

kelembagaan

pemerintahan yang bersifat ‘independent’.

6. Peradilan Bebas dan Tidak Memihak:

Adanya peradilan yang bebas dan tidak memihak (independent

and impartial judiciary).

7. Peradilan Tata Usaha Negara:

(9)

8. Peradilan Tata Negara

(Constitutional Court):

Di samping adanya pengadilan tata usaha negara yang

diharapkan memberikan jaminan tegaknya keadilan bagi tiap-tiap

warga negara, Negara Hukum modern juga lazim mengadopsikan

gagasan pembentukan mahkamah konstitusi dalam sistem

ketatanegaraannya.

9. Perlindungan Hak Asasi Manusia:

Adanya perlindungan konstitusional

terhadap hak asasi manusia

dengan jaminan hukum bagi tuntutan penegakannya melalui

proses yang adil.

10. Bersifat Demokratis

(Democratische Rechtsstaat):

(10)

11. Berfungsi sebagai Sarana Mewujudkan Tujuan Bernegara

(Welfare

Rechtsstaat):

Hukum adalah sarana untuk mencapai tujuan yang diidealkan

bersama. Cita-cita hukum itu sendiri, baik yang dilembagakan

melalui gagasan negara demokrasi

(democracy)

maupun yang

diwujudkan melalaui gagasan negara hukum

(nomocrasy

)

dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan umum.

12. Transparansi dan Kontrol Sosial:

(11)

Tujuan Negara Hukum

S. Tasrif: 1) Kepastian hukum (tertib/

order

); 2)

Kegunaan (kemanfaatan/

utility

); dan 3) Keadilan

(

justice

).

Ahmad Dimyati: 1) Pencapaian keadilan, 2)

Kepastian hukum, dan 3) Kegunaan (kemanfaatan).

Kesimpulan:

Pencapaian Keadilan, sesuai dengan asas

Ius quia

iustum

(hukum adalah keadilan, dan

Quid ius sine

justitia

(apalah arti hukum tanpa keadilan).

Hukum adalah untuk mengatur hubungan, baik

warga masyarakat maupun negara,

The law is a

tool to “social control” and “social engineering”

.

(12)

Bentuk-bentuk Negara Hukum

No

No

Sistem Hukum

Sistem Hukum

Negara Hukum

Negara Hukum

Wilayah

Wilayah

1

1

Civil Law System

Civil Law System

Rechtsstaat

Rechtsstaat

Eropa Barat

Eropa Barat

(Kontinental)

(Kontinental)

2

2

Common Law

Common Law

System

System

The Rule of Law

The Rule of Law

Anglo

Anglo

Saxon-

Saxon-

Anglo

Anglo

America

America

3

3

Socialist Law

Socialist Law

System

System

Socialist

Legality

Socialist

Legality

Eropa Timur

Eropa Timur

4

4

Islamic Law

Islamic Law

System

System

Nomocraci Islam

Nomocraci Islam

Arab-Islam

Arab-Islam

5

5

Indonesian Law

Indonesian Law

System

System

Pancasila

(13)

Unsur-unsur Negara Hukum

Rechtsstaat

:

1) Pengakuan dan perlindungan HAM,

2) Pembatasan kekuasaan, 3) Pemerintahan

berdasarkan aturan hukum, dan 4) Peradilan

administrasi

The Rule of Law

:

1)

Supremacy of law

, 2)

Equality before the law

, dan 3)

Individual right

.

Socialist Legality

: 1)

Manifestation of Socialism

,

2)

The law as a tool of Socialism

, dan 3)

Pushed on

Social right than individual right

.

(14)

Negara Hukum Pancasila

F.M. Hadjon:

1. Keserasian hubungan antara rakyat dan

pemerintah berdasarkan asas kerukunan,

2. Hubungan fungsional yang proporsional antar

kekuasaan negara,

3. Penyelesaian sengketa melalui musyawarah dan

peradilan merupakan sarana terakhir,

4. Keseimbangan antara hak dan kewajiban.

M. Tahir Azhary:

1. Adanya hubungan erat antara agama dan

negara,

2. Bertumpu pada Ketuhanan yang Maha Esa,

3. Kebebasan beragama dalam artian positif,

4. Atheisme tidak dibenarkan dan Komunisme tidak

diperkenankan,

(15)

HUBUNGAN KAUSALITAS ANTARA POLITIK

DAN HUKUM DI INDONESIA

Konfigurasi Politik diartikan sebagai susunan atau

konstelasi kekuatan politik yang secara dikotomis

dibagi atas dua konsep yang bertentangan secara

diametral, yaitu

konfigurasi politik demokratis dan

konfigurasi politik otoriter.

Konfigurasi politik demokratis adalah susunan

sistem politik yang membuka kesempatan (peluang)

bagi partisipasi rakyat secara penuh untuk ikut aktif

menetukan kebijakan umum.

(16)

KONFIGURASI POLITK KARAKTER PRODUK HUKUM

DEMOKRATIS RESPONSIF

(17)

TIPE KARAKTER PRODUK HUKUM

KONSERVATIF/ELITIS

RESPONSIF/

POPULISTIK

Konteks

Konfigurasi

Politik yang

melahirkannya

Lahir dari Konfigurasi

Politik Otoriter.

Kekuasaan

politik

didominasi

oleh

satu

kelompok

atau

koalisi

kelompok

elite,

yang

memegang

kekuasaan

eksekutif.

Lahir dari Konfigurasi

Politik Demokratis.

Kekuasaan politik tersebut

di

berbagai

kelompok

masyarakat yang beragam

kepentingannya.

Proses

Pembuatan

Hukum

Sentralistik

Didominasi oleh

lembaga-lembaga negara, terutama

pemegang

kekuasaan

eksekutif

Partisipatif

(18)

TIPE KARAKTER PRODUK HUKUM

KONSERVATIF/ELITIS RESPONSIF/POPULISTIK

Sifat Fungsi Hukum

Positif-instrumentalis

Memuat materi-materi yang lebih merefleksikan visi sosial dan politik pemegang kekuasaan atau memuat materi yang lebih merupakan alat untuk mewujudkan kehendak dan kepentingan program pemerintah.

Aspiratif

Memuat materi-materi yang secara umum sesuai dengan aspirasi atau kehendak masyarakat yang dilayaninya. Sehingga produk hukum itu dapat dipandang sebagai kristalisasi dari kehendak masyarakat.

Kemungkinan

Penafsiran oleh Pemerintah

Peluang sempit untuk Interpretasi.

Memuat materi hal-hal penting secara cukup rinci, sehingga memberi sedikit peluang bagi pemerintah untuk membuat penafsiran sendiri melalui berbagai peraturanh pelaksanaan dan peluang yang sempit itu pun hanya berlaku untuk hal-hal yang betul-betul bersifat teknis.

(19)

Hubungan Negara Hukum dengan

Demokrasi

• seperti dua sisi mata uang. Konsep negara

hukum

material

mensyaratkan

adanya

demokrasi,

begitupula

demokrasi

mensyaratkan adanya wadah negara hukum

dalam pelaksaksanaannya.

(20)
(21)

SEJARAH PERJUANGAN UMAT MANUSIA

SEJARAH PERJUANGAN UMAT MANUSIA

Perjuangan: Perjuangan: Pertentangan Pertentangan Permusuhan Permusuhan Peperangan Peperangan Hak Asasi: Hak Asasi: Individu Individu Kelompok (Bangsa) Kelompok (Bangsa) Belum ada Belum ada penghargaan/pengakuan penghargaan/pengakuan

Kesederajatan umat manusia

Kesederajatan umat manusia

(penjajahan, perbudakan, penguasaan)

(penjajahan, perbudakan, penguasaan)

DEKLARASI UNIVERSAL

DEKLARASI UNIVERSAL

HAK ASASI MANUSIA

HAK ASASI MANUSIA

Piagam PBB

Piagam PBB

10 DESEMBER 1948

(22)

HAKIKAT HAK ASASI MANUSIA

HAKIKAT HAK ASASI MANUSIA

Pengertian

HAM

HAM: HAK DASAR YG MELEKAT & DIMILIKI SETIAP MANUSIA SBG ANUGERAH TUHAN YME

HAM

HAM: HAK-HAK DASAR YG DIBAWA MANUSIA SEJAK LAHIR YG MELEKAT PD ESENSINYA SBG ANUGERAH ALLAH SWT (MUSTHAFA KEMAL PASHA)

HAM

HAM: HAK-HAK DASAR YG DIBAWA MANUSIA SEJAK LAHIR & MELEKAT DNG POTENSINYA SBG MAKHLUK & WAKIL TUHAN (GAZALLI)

HAM

HAM: HAK-HAK DASAR YG DIBAWA MANUSIA SEJAK IA HIDUP YG MELEKAT PD ESENSINYA SBG ANUGERAH ALLAH SWT

2

LANDASAN PENGAKUAN THD HAM:

a. LANDASAN PERTAMA & LANGSUNG : KODRAT MANUSIA

b. LANDASAN KEDUA & LBH DALAM : TUHAN MENCIPTAKAN MANUSIA 

(23)

HAKIKAT HAK ASASI MANUSIA

Pengertian

HAM:

-Natural right (John Locke, 1632-1704)  Hak-hak alamiah manusia (hak untuk hidup, hak kemerdekaan, hak milik)

- Human right (Eleanor Roosevelt)

Piagam PBB ttg Deklarasi Universal of Human Rights 1948

Piagam PBB ttg Deklarasi Universal of Human Rights 1948

a. Hak berpikir & mengeluarkan pendapat

b. Hak memiliki sesuatu

c. Hak mendapatkan pendidikan & pengajaran

d. Hak menganut aliran kepercayaan atau agama

e. Hak utk hidup

UU 39/1999 ttg HAM

UU 39/1999 ttg HAM

a. Hak utk hidup b. Hak berkeluarga

c. Hak mengembangkan diri d. Hak keadilan

e. Hak kemerdekaan

f. Hak berkomunikasi g. Hak keamanan

h. Hak kesejahteraan, dan i. Hak perlindungan

f. Hak utk kemerdekaan hidup

g. Hak utk memperoleh nama baik h. Hak utk memperoleh pekerjaan i. Hak utk mendapatkan

(24)

HAKIKAT HAK ASASI MANUSIA

HAKIKAT HAK ASASI MANUSIA

Pengertian

HAM meliputi bidang:

HAM meliputi bidang:

a. Hak asasi pribadi (personal rightspersonal rights)

 Hak kemerdekaan, Hak menyatakan pendapat, Hak memeluk agama. b. Hak asasi politik (political rightspolitical rights)

 Hak utk diakui sbg warga negara  Hak memilih & dipilih, Hak berserikat, Hak berkumpul.

c. Hak asasi ekonomi (property rightsproperty rights)

 Hak memiliki sesuatu, Hak mengadakan perjanjian, hak bekerja, hak mendapat hidup layak.

d. Hak asasi sosial & kebudayaan (Social & cultural rightsSocial & cultural rights)

 Hak mendapatkan pendidikan, Hak mendapat santunan, Hak pensiun, Hak mengembangkan kebudayaan, Hak berekspresi.

e. Hak utk mendapat perlakuan yg sama dlm hukum & pemerintahan (Rights of Legal EqualityRights of Legal Equality)

(25)

SEJARAH PERKEMBANGAN HAM

SEJARAH PERKEMBANGAN HAM

a. Perkembangan HAM masa sejarahPerkembangan HAM masa sejarah

- Nabi Musa (6000 SM)  bebaskan umat yahudi dr perbudakan

- Hukum Hammurabi di Babylonia (2000 SM)  jaminan keadilan bg WN - Socrates (469-399 SM), Plato (429-347 SM), Aristoteles (384-322 SM) 

Ajaran utk mengkritik pemerintah yg tdk berdasarkan keadilan, cita-cita, kebijaksanaan.

- Nabi Muhammad SAW (600 M)  Membebaskan bayi wanita & wanita dr penindasan bangsa Quraisy.

b. Perkembangan HAM di InggrisPerkembangan HAM di Inggris

- Magna ChartaMagna Charta – Piagam Agung (1215)  batasi kekuasaan Raja John: bertindak sewenang2 thdp rakyat & pok bangsawan

- Petition of RightsPetition of Rights (1628)  pertanyaan ttg hak2 rakyat & jaminannya: pajak & pungutan hrs dng persetujuan, WN tdk boleh dipaksa terima tentara di rumah, tentara tdk boleh gunakan hkm perang pd masa damai.

- Habeas Corpus ActHabeas Corpus Act (1679)  UU mengatur ttg penahanan seseorang: tahanan sgr diperiksa dlm waktu 2 hari stlh ditahan, alasan penahanan hrs disertai bukti sah mnrt hukum

(26)

SEJARAH PERKEMBANGAN HAM

SEJARAH PERKEMBANGAN HAM

c. Perkembangan HAM di Amerika SerikatPerkembangan HAM di Amerika Serikat

- Didasari pemikiran John Locke :hak hidup (lifelife), hak kebebasan (libertyliberty), hak milik (propertyproperty)  Declaration of Independence of The United StatesDeclaration of Independence of The United States

(4 Juli 1776)  Konstitusi negara. - Perjuangan sebagai emigran Inggris. d. Perkembangan HAM di PerancisPerkembangan HAM di Perancis

- Naskah awal revolusi Perancis (1789)  Declaration des Droits de L’ homme et Declaration des Droits de L’ homme et Du Citoyen

Du Citoyen (pernyataan ttg HAM & WN) : ketidakpuasan kaum borjuis & rakyat thdp Raja Louis XVI  HAM adlh hak alamiah sesuai kodrat manusia & tdk dpt dipisahkan, bersifat suci.

- Revolusi Perancis  perjuangan penegakan HAM di Eropa : Liberty, Egality, Liberty, Egality,

Fraternity

Fraternity  Konstitusi Perancis (1791) e. Atlantic CharterAtlantic Charter (1941)

- PD II  F.D. Roosevelt  The Four FreedomThe Four Freedom ( f of religion, f of speech & f of religion, f of speech &

thought, f of fear, f of want

thought, f of fear, f of want) f. Pengakuan HAM PBB

- Deklarasi 10 Des 1948 10 Des : Hari HAM

- Pasal 1 : Sekalian orang dilahirkan merdeka & mempunyai martabat & hak2 yg sama. Mereka dikaruniai akal & budi & dan hendaknya bergaul satu sama lain dlm persaudaraan.

(27)

HAM DI INDONESIA

Pengakuan Bangsa Indonesia

Pengakuan Bangsa Indonesia  HAM HAM a. Pembukaan UUD 1945 Alinea Pertama

“…Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa…” b. Pembukaan UUD 1945 Alinea keempat

“Kemudian daripada itu, …, Kemanusiaan yang adil dan beradab, …”  landasan idiil pengakuan & jaminan HAM di Indonesia.

c. Batang Tubuh UUD 1945

- Pasal 28 A  Hak hidup, hak mempertahankan hidup & kehidupan

- Pasal 28 B  Hak membentuk keluarga & melanjutkan keturunan, Hak kelangsungan hidup-tumbuh-berkembang utk anak, Hak perlindungan dr kekerasan & diskriminasi

- Pasal 28 C  Hak mengembangkan diri, Hak mendapatkan pendidikan &

memperoleh manfaat iptek & seni budaya, Hak memajukan diri dlm perjuangkan hak scr kolektif

- Pasal 28 D  Hak pengakuan-jaminan-perlindungan-kepastian hukum, Hak perlakuan sama di hadapan hukum, Hak bekerja, Hak WN memperoleh

kesempatan sama dalam pemerintahan, Hak status WN

- Pasal 28 E  Hak beragama & beribadah, Hak memilih dikjar-pekerjaan-WN-tempat tinggal, Hak kebebasan meyakini kepercayaan, Hak kebebasan

berserikat-berkumpul-mengeluarkan pendapat.

(28)

HAM DI INDONESIA

Pengakuan Bangsa Indonesia

Pengakuan Bangsa Indonesia  HAM HAM

- Pasal 28 G  Hak perlindungan, Hak rasa aman & perlindungan dr ancmn ketakutan, Hak bebas dr penyiksaan/perlakuan merendahkan derajat martabat manusia, Hak memperoleh suaka politik

- Pasal 28 H  Hak hidup sejahtera, Hak mendapat kemudahan & perlakuan khusus utk peroleh kesempatan & manfaat sama capai persamaan & keadilan, Hak jaminan sosial, Hak milik pribadi

- Pasal 28 I  Hak utk hidup, Hak tdk disiksa, Hak kemerdekaan pikiran-hati nurani, Hak tdk dituntut atas dsr hukum yg berlaku surut, Hak bebas dr perlakuan

diskriminatif, Hak masyarakat tradisional dihormati d. Ketetapan MPR

- Tap MPR Nomor XVII/MPR/1998 ttg HAM  Tlh dicabut dng Tap Nomor Tap MPR Nomor I/MPR/2003. Macam-macam HAM dlm Tap Nomor XVII/MPR/1998: Hak utk hidup, Hak berkeluarga & melanjutkan keturunan, Hak keadilan, Hak

kemerdekaan, Hak atas kebebasan informasi, Hak keamanan, Hak kesejahteraan, Kewajiban, perlindungan & pemajuan.

e. UU 39/1999 ttg HAM + UU 26/2000 ttg Pengadilan HAM

(29)

HAM DI INDONESIA

Bangsa Indonesia

Bangsa Indonesia  Penegakan Penegakan HAMHAM

a. Pembentukan Lembaga

1. Komisi Nasional HAM [Dasar: Keppres No 5/93 tgl 7 Juni 1993  UU No 39/1999 ttg HAM]

 Lembaga mandiri, kedudukan setingkat lembaga negara yg lain.

Fungsi: pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, mediasi HAM.  Tujuan: Mengembangkan kond yg kondusif plaks HAM suai PS,

UUD 45, Piagam PBB, Deklarasi Universal HAM. Meningkatkan

perlindungan & penegakan HAM guna perkemb pribadi manusia Indonesia seutuhnya & kemampuannya berpartisipasi dlm brbagai bid kehdupan.

2. Pengadilan HAM [Dasar: UU No 26/2000 ttg Pengadilan HAM]

 Pengadilan khusus di lingk pengadilan umum, berkedudukan di kab/kota.

Khususbertugas & berwenangmemeriksa & memutus pelanggaran HAM berat (termasuk di luar batas teritorial wil RI oleh WNI).

3. Pengadilan HAM Ad Hoc dibentuk atas usul DPR, dengan Keppres. Peristiwa  Pelanggaran HAM berat sebelum terbit UU No. 26/2006

(30)

5. Contoh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM):

KONTRAS (Komisi untuk orang hilang dan tindak kekerasan)

YLBHI (Yayasan lembaga bantuan hukum Indonesia)

ELSAM (Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat)

HRW (Human Right Watch)

b.

Konvensi Internasional tentang HAM

wujud nyata keperdulian

masy internasional:

The International on Civil & Political Rights (1966)

The International Covenant on Economic, Social & Cultural Rights

(1966)

Optional Protocol

Declaration on the Rights of Peoples to Peace (1984)

Declaration on the Rights to Development (1986)

African Charter on Human & Peoples’ Rights (1981)

Cairo Declaration on Human Rights in Islam (1990)

Bangkok Declaration (1993)

Deklarasi Wina (1993)

(31)

c.

Keikutsertaan Indonesia dalam Konvensi Internasional

Ratifikasi perjanjian

: pengikatan diri suatu negara utk melaksanakan

ketentuan2 dlm perjanjian, & ketentuan2 itu mnjdi hukum nasionalnya.

Konvensi internasional ttg HAM yg diratifikasi oleh Indonesia:

a. Konvensi Jenewa 12 Agust 1949 (UU No.59 th 1958)

b. Convention on the Political Rights of Woman (UU No.68 th 1958)

c. Convention of the Elimination of Discrimination Against Women (UU

No.7 th 1984)

d. Convention of the Rights of the Child (Keppres No.36 th 1990)

e. Convention on the Prohibition of the Development, Production and

Stockpiling of Bacteriological (Biological) and Toxic Weapons and on their

Destruction (Keppres No.58 th 1991)

f. International Convention Against Apartheid in Sports (UU No.48 th 1993)

g. Torture Convention (UU No.5 th 1998)

h. ILO Convention No.87 Concerning Freedom of Association and Protection on

the Rights to Organise (UU No.83 th 1998)

i. Convention on the Elimination of Racial Discrimination (UU No.29 th 1999)

(32)

HAK ASASI MANUSIA dan DEMOKRASI

Demokrasi: sistem politik yang dapat memberi penghargaan,

menjamin perlindungan dan penegakan atas hak-hak dasar manusia

Unsur utama demokrasi:

o Kontrol

rakyat atas proses pembuatan keputusan politis

o Kesamaan hak/kesetaraan politis dalam menjalankan kendali

Konsep pokok demokrasi:

o Kebebasan/persamaan (freedom/equality)

o Kedaulatan rakyat (people’s sovereignty)

Unsur pokok pemerintahan demokrasi:

o Pengakuan atas HAM

o Partisipasi rakyat dalam pemerintahan

Sehingga:

1. Keinginan negara demokrasi ratifikasi aturan HAM

(33)

Piagam PBB ttg Deklarasi Universal of Human Rights 1948

Piagam PBB ttg Deklarasi Universal of Human Rights 1948

a. Hak berpikir & mengeluarkan pendapat

b. Hak memiliki sesuatu

c. Hak mendapatkan pendidikan & pengajaran

d. Hak menganut aliran kepercayaan atau agama

e. Hak utk hidup

f. Hak utk kemerdekaan hidup

g. Hak utk memperoleh nama baik

h. Hak utk memperoleh pekerjaan

i. Hak utk mendapatkan perlindungan hukum

UU 39/1999 ttg HAM

UU 39/1999 ttg HAM

a. Hak utk hidup

b. Hak berkeluarga

c. Hak mengembangkan diri

d. Hak keadilan

e. Hak kemerdekaan

f. Hak berkomunikasi

g. Hak keamanan

(34)

Undang-Undang 39 Tahun 1999 Pasal 1 ayat 6

menyebutkan bahwa :

(35)

Dalam rangka menegakkan hak asasi manusia dan

menjamin perlindungan bagi semua orang maka diperlukan

upaya-upaya investigasi atau pencarian fakta manakala

terjadi pelanggaran hak asasi manusia.

Tujuan dari Investigasi atau pencarian fakta adalah:

1. Membantu menyembuhkan dan merehabilitasi korban

2. Pendampingan hukum (advokasi dan litigasi)

3. Mendorong perubahan kebijakan yang menghormati

dan melindungi hak asasi manusia

4. memantau kepatuhan pemerintah terhadap

persetujuan internasional di bidang HAM.

5. Sarana pendidikan publik

(36)

Menurut Undang-Undang No 39 tahun 1999

tentang

HAM dalam pasal 1

Hak Asasi Manusia

adaläh :

seperangkat hak yang melekat pada hakikát dan

keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha

Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,

dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum,

pemerintah dan setiap orang demikehormatan dan

perlindunganharkat dan martabat manusia.

(37)

Hak-hak asasi manusia itu dapat dibeda-bedakan Menjadi sebagai

berikut:

Hak-hak asasi pribadi

(personal rights),

yang meliputi kebebasan menyatakan pendapat, kebebasan

memeluk agama, dankebebasan bergerak

Hak-hak asasi ekonomi

(property rights),

yaitu hak untuk memiliki

sesuatu, membeli dan menjual serta memanfaatkannya.

Hák-hak asasi politik

(political rights),

yaltu hak untuk ikut serta

dalam pemerintahan, hak pilih (dipilih dan memilih

dalam suatu

pemilihan umum), dan hak untuk mendirikan

partal politik.

Hak-hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam

hukum dan pemerintahan

(rights of legal equality).

Hak-hak asasi sosial dan kebudayaan

(social and culture rights).

Misalnya hak untuk memilih pendidikan dan hak untuk

mengembangkan kebudayaan.

(38)

Prinsip-prinsip Pelaksanaan HAM di Indonesia

1.Keseimbangan Antara Hak dan Kewajiban

2. Bersifat Relatif 3. Keterpaduan

4.Keseimbangan

5. Kerja Sama Internasional yang Saling Menghormati

6. Taat pada Peraturan

7. Keterkaitan Sistem Politik

8. Kesamaan Harkat dan Martabat

9. Prinsip Memperoleh & Menuntut Perlakuan yang Sama

10.Perlindüngan Masyarakat Adat 11.Mendahulukan Hukum Nasional

(39)

1.Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998

tentang Hak Asasi

Manusia.

2.UU No. 5 Tahun 1998

tentang pengesahan

Convention Against

Torture and Other Cruel, Inhuman or Degrading Treatment or

Punishment

(Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan

atau Penghukuman Lain yang Kejam, Tidak Manusiawi, atau

Merendahkan Martabat

Manusia).

3.Keppres No. 181 Tahun 1998

tentang Komisi Nasional Anti

Kekerasan

Terhadap Perempuan.

4.Keppres No. 129 Tahun 1998

tentang Rencana Aksi Nasional

Hak-Hak Asasi

Manusia Indonesia.

5.Inpres No, 26 Tahun 1998

tentang Menghentikan Penggunaan

Istilah

Pribumi dan Nonpribumi dalam Semua Perumusan dan

Penyelenggaraan Kebijakan, Perencanaan Pro gram, ataupun

Pelaksanaan Kegiatan Penyelenggaraan Pemenintahan.

6.

UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

7.

UU No. 26 Tahun 2000

tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.

-8.Amandemen kedua UUD 1945 (2000) Bab XA Pasal 28A — 28J

mengatur

secara eksplisit Pengakuan dan Jaminan

Perlindungan Terhadap Hak

Asasi Manusia.

(40)

2. Hambatan penegakkan HAM

a.

Faktor

Kondisi

Sosial-Budaya

.

b.

Faktor Komunikasi dan Informasi,

1)Letak geografis Indonesia yang luas

2)Sarana dan prasarana komunikasi dan informasi yang belum

terbangun secara baik

3)

Sistem informasi untuk kepentingan sosialisasi yang masih

sangat terbatas.

C.

Faktor

Kebijakan Pemerintah.

1) Tidak semua penguasa memiliki kebijakan yang sama tentang

pentingnya jaminan hak asasi manusia.

2) Ada kalanya demi kepentingan stabilitas nasional, persoalan hak

asasi manusia sering diabaikan.

d.Faktor

Perangkat

Perundangan.

1)Pemerintahan tidak segera meratifikasi hasil-hasil konvensi

internasional tentang hak asasi manusia.

(41)

e.

Faktor Aparat

dan Penindakannya (Law Enforcement).

1)Masih adanya oknum aparat yang secara institusi atau pribadi

mengabaikan prosedur kerja yang sesuai dengan hak

asasi manusia.

2)Tingkat pendidikan dan kesejahteraan sebagian aparat yang dinilai

masih belum layak sering membuka peluang ‘jalan

pintas’ untuk memperkaya din.

3)Pelaksanaan tindakan pelanggaran oleh oknum aparat masih

diskriminatif, tidak konsekuen, dan tindakan

penyimpangan berupa KKN (Korupsi, Kolusi, dan

Nepotisme).

(42)

3.Pelanggaran HAM berat

Perihal pelanggaran berat yang dimaksudkan,

sesuai dengan UU No. 26 Tahun 2000 tentang

Pengadilan Hak Asasi Manusia, mencakup

Kejahatan

Qenosida

dan

Kejahatan

(43)

I)

Kejahatan Genosida

Adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk

menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian

kelompok bangsa, ras, kelompok etnik, kelompok agama,

dengan cara:

a.membunuh anggota kelompok;

b.mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat

terhadap anggota-anggota kelompok;

c.menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan

mengakibatkan kemusnahan secara fisik baik seluruh atau

sebagiannya;

d.memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah

kelahiran di dalam kelompok; atau

(44)

2)Kejahatan Terhadap Kemanusiaan

Adalah salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dan serangan

yang meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut

ditujukan langsung terhadap penduduk sipil, berupa:

a.pembunuhan

b. pemusnahan

c. perbudakan;

d.pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa;

e.perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara sewenang-wenang f.penyiksaan;

g.perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan kehamilan, pemandulan atau sterilisasi secara paksa atau bentuk-bentuk kekerasan seksual lain yang setara;

h.penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau perkumpulan yang didasari persamaan paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis kelamin, tau alasan lain yang telah diakui secara universal sebagai hal yang

(45)

SANKSI INTERNASIONAL ATAS

PELANGGARAN HAM

1.Di berlakukannya travel warning terhadap warga

negaranya

2.pengalihan investasi atau penanaman modal asing

3.Pemutusan hubungan diplomatik

Referensi

Dokumen terkait

Dengan degradasi kapasitas sebesar 30% untuk lubang 4% mungkin menjadi alasan faktor reduksi desain kolom sebesar 0,65 berdasarkan SNI 03-2847-2002 pasal 8.3

Dalam proses transesterifikasi akan dihasilkan metil ester dan hasil samping gliserol (Ketaren, 1986). Distribusi asam lemak yang beragam sebagai penyusun minyak sawit dan

Tahun tersebut menjadi titik awal dari fase ketiga karena di tahun tersebut untuk pertama kalinya dibuat struktur institusi yang jelas terkait kerjasama lingkungan

Perdarahan saluran cerna atas (SCBA) yaitu perdarahan dari lumen saluran cerna di atas ligamentum Treitz mengakibatkan hematemesis dan melena. Hematemesis adalah muntah

Puji syukur penyusun kehadirat Tuhan YME, karena dengan rahmat, karunia, dan anugerah-Nya, penyusun dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Studi Penetapan Nilai

Target dan luaran yang akan dihasilkan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah (1) berdirinya Pos DDTK Komprehensif; (2) tersusunnya buku dan kartu DDTK- Komprehensif; (3)

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku perawatan kehamilan pada remaja yang mengalami kehamilan dimana kehamilan tersebut tidak diinginkan..

Alhamdulillah, puji syukur kepada-Nya atas segala limpahan kasih dan sayang-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar