NEGARA HUKUM
(RULE OF LAW)
PENGERTIAN
• Negara Hukum adalah negara yang penyelenggaraan
kekuasaan pemerintahannya didasarkan atas hukum.
Karena itu pemerintah dan lembaga-lembaga lain dalam
melaksanakan tindakan apapun harus dilandasi oleh
hukum dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.
• Hukum sebagai dasar diwujudkan dalam peraturan
perundang-undangan yang berpuncak pada konstitusi
(berisi kesepakatan/konsensus bersama) atau hukum
Sejarah perkembangan konsep negara hukum
• Neg hkm formal adlh neg yang membatasi ruang geraknya dan
bersifat pasif terhadap kepentingan rakyatnya. Negara tidak
campur tangan sec banyak thdp urusan & kepentingan warga
negaranya. Urusan ekonomi diserahkan pada warga negara, yang
berarti warga negara dibiarkan untuk mengurus kepentingan
ekonominya sendiri maka dengan sendirinya perekonomian negara
akan sehat (machtstaat). Konsep ini terjadi di Eropa sekitar abad
ke 19 dan ternyata penerapannya mengundang kecaman banyak
warga negaranya terutama pasca perang dunia ke 2 di mana neg
dianggap lambat dan tidak bertanggung jawab atas segala
dampak ekonomi yang timbul pasca perang tsb. Muncul gagasan
baru yang disebut sbg welfare state, atau negara kesejahteraan.
• Neg kesejahteraan ini disebut sbg konsep neg hkm material.
NEGARA HUKUM
•
Menurut Julius Stahl, konsep
Negara Hukum (
‘rechtsstaat’)
mencakup :
–
Perlindungan hak asasi
manusia.
–
Pembagian kekuasaan.
–
Pemerintahan
berdasarkan
undang-undang.
–
Peradilan
tata
usaha
Negara.
• A.V. Dicey Negara Hukum (“The Rule of Law”), :
– Supremasi hukum dalam arti tidak boleh ada kesewenang-wenangan sehingga seseorang hanya boleh dihukum jika melanggar hukum (Supremacy of Law). – Kedudukan yang sama di
depan hukum baik bagi rakyat biasa maupun bagi pejabat (Equality before the law).
International Commission of Jurists
Rumusan syarat-syarat (ciri-ciri) pemerintahan yang
demokratis di bawah
‘Rule of Law’
(yang dinamis)
•
Perlindungan konstitusional, artinya selain menjamin hak-hak
individu konstitusi harus pula menentukan cara procedural untuk
memperoleh perlindungan atas hak-hak yang dijamin.
•
Badan Kehakiman yang bebas dan tidak memihak.
•
Pemilihan Umum yang bebas.
•
Kebebasan menyatakan pendapat.
Franz Magnis Suseno menyebut 5 (lima) ciri neg
hkm sbg salah satu ciri neg demokrasi
.
a. fungsi kenegaraan dijalankan oleh lembaga yg
bersangkutan sesuai dgn ketetapan sebuah UUD
b. UUD menjamin HAM yg paling penting, krn tanpa
jaminan tersebut, hukum menjadi sarana
penindasan ;
c. badan-badan negara menjalankan kekuasaannya
dan hanya taat pada dasar hukum yg berlaku
d. terhadap tindakan badan negara, masyarakat
dapat mengadu ke pengadilan dan putusan
pengadilan dilaksanakan oleh badan negara
Pilar-pilar utama untuk menyangga tegaknya
satu Negara Hukum modern (
The Rule of Law
,
ataupun
Rechtsstaat
)
1. Supremasi Hukum
(Supremacy of Law):
Adanya pengakuan normatif dan empirik akan prinsip
supremasi hukum, yaitu bahwa semua masalah diselesaikan
dengan hukum sebagai pedoman tertinggi.
2. Persamaan dalam Hukum
(Equality before the Law):
Adanya persamaan kedudukan setiap orang dalam hukum
dan pemerintahan, yang diakui secara normatif dan
dilaksanakan secara empirik.
3. Asas Legalitas
(Due Process of Law):
4. Pembatasan Kekuasaan
Adanya pembatasan kekuasaan Negara dan organ-organ Negara
dengan cara menerapkan prinsip pembagian kekuasaan secara
vertikal atau pemisahan kekuasaan secara horizontal
.
5. Organ-Organ Eksekutif Independen:
Dalam rangka membatasi kekuasaan itu, di zaman sekarang
berkembang
pula
adanya
pengaturann
kelembagaan
pemerintahan yang bersifat ‘independent’.
6. Peradilan Bebas dan Tidak Memihak:
Adanya peradilan yang bebas dan tidak memihak (independent
and impartial judiciary).
7. Peradilan Tata Usaha Negara:
8. Peradilan Tata Negara
(Constitutional Court):
Di samping adanya pengadilan tata usaha negara yang
diharapkan memberikan jaminan tegaknya keadilan bagi tiap-tiap
warga negara, Negara Hukum modern juga lazim mengadopsikan
gagasan pembentukan mahkamah konstitusi dalam sistem
ketatanegaraannya.
9. Perlindungan Hak Asasi Manusia:
Adanya perlindungan konstitusional
terhadap hak asasi manusia
dengan jaminan hukum bagi tuntutan penegakannya melalui
proses yang adil.
10. Bersifat Demokratis
(Democratische Rechtsstaat):
11. Berfungsi sebagai Sarana Mewujudkan Tujuan Bernegara
(Welfare
Rechtsstaat):
Hukum adalah sarana untuk mencapai tujuan yang diidealkan
bersama. Cita-cita hukum itu sendiri, baik yang dilembagakan
melalui gagasan negara demokrasi
(democracy)
maupun yang
diwujudkan melalaui gagasan negara hukum
(nomocrasy
)
dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan umum.
12. Transparansi dan Kontrol Sosial:
Tujuan Negara Hukum
•
S. Tasrif: 1) Kepastian hukum (tertib/
order
); 2)
Kegunaan (kemanfaatan/
utility
); dan 3) Keadilan
(
justice
).
•
Ahmad Dimyati: 1) Pencapaian keadilan, 2)
Kepastian hukum, dan 3) Kegunaan (kemanfaatan).
•
Kesimpulan:
•
Pencapaian Keadilan, sesuai dengan asas
Ius quia
iustum
(hukum adalah keadilan, dan
Quid ius sine
justitia
(apalah arti hukum tanpa keadilan).
•
Hukum adalah untuk mengatur hubungan, baik
warga masyarakat maupun negara,
The law is a
tool to “social control” and “social engineering”
.
Bentuk-bentuk Negara Hukum
No
No
Sistem Hukum
Sistem Hukum
Negara Hukum
Negara Hukum
Wilayah
Wilayah
1
1
Civil Law System
Civil Law System
Rechtsstaat
Rechtsstaat
Eropa Barat
Eropa Barat
(Kontinental)
(Kontinental)
2
2
Common Law
Common Law
System
System
The Rule of Law
The Rule of Law
Anglo
Anglo
Saxon-
Saxon-
Anglo
Anglo
America
America
3
3
Socialist Law
Socialist Law
System
System
Socialist
Legality
Socialist
Legality
Eropa Timur
Eropa Timur
4
4
Islamic Law
Islamic Law
System
System
Nomocraci Islam
Nomocraci Islam
Arab-Islam
Arab-Islam
5
5
Indonesian Law
Indonesian Law
System
System
Pancasila
Unsur-unsur Negara Hukum
•
Rechtsstaat
:
1) Pengakuan dan perlindungan HAM,
2) Pembatasan kekuasaan, 3) Pemerintahan
berdasarkan aturan hukum, dan 4) Peradilan
administrasi
•
The Rule of Law
:
1)
Supremacy of law
, 2)
Equality before the law
, dan 3)
Individual right
.
•
Socialist Legality
: 1)
Manifestation of Socialism
,
2)
The law as a tool of Socialism
, dan 3)
Pushed on
Social right than individual right
.
Negara Hukum Pancasila
•
F.M. Hadjon:
1. Keserasian hubungan antara rakyat dan
pemerintah berdasarkan asas kerukunan,
2. Hubungan fungsional yang proporsional antar
kekuasaan negara,
3. Penyelesaian sengketa melalui musyawarah dan
peradilan merupakan sarana terakhir,
4. Keseimbangan antara hak dan kewajiban.
•
M. Tahir Azhary:
1. Adanya hubungan erat antara agama dan
negara,
2. Bertumpu pada Ketuhanan yang Maha Esa,
3. Kebebasan beragama dalam artian positif,
4. Atheisme tidak dibenarkan dan Komunisme tidak
diperkenankan,
HUBUNGAN KAUSALITAS ANTARA POLITIK
DAN HUKUM DI INDONESIA
•
Konfigurasi Politik diartikan sebagai susunan atau
konstelasi kekuatan politik yang secara dikotomis
dibagi atas dua konsep yang bertentangan secara
diametral, yaitu
konfigurasi politik demokratis dan
konfigurasi politik otoriter.
•
Konfigurasi politik demokratis adalah susunan
sistem politik yang membuka kesempatan (peluang)
bagi partisipasi rakyat secara penuh untuk ikut aktif
menetukan kebijakan umum.
KONFIGURASI POLITK KARAKTER PRODUK HUKUM
DEMOKRATIS RESPONSIF
TIPE KARAKTER PRODUK HUKUM
KONSERVATIF/ELITIS
RESPONSIF/
POPULISTIK
Konteks
Konfigurasi
Politik yang
melahirkannya
Lahir dari Konfigurasi
Politik Otoriter.
Kekuasaan
politik
didominasi
oleh
satu
kelompok
atau
koalisi
kelompok
elite,
yang
memegang
kekuasaan
eksekutif.
Lahir dari Konfigurasi
Politik Demokratis.
Kekuasaan politik tersebut
di
berbagai
kelompok
masyarakat yang beragam
kepentingannya.
Proses
Pembuatan
Hukum
Sentralistik
Didominasi oleh
lembaga-lembaga negara, terutama
pemegang
kekuasaan
eksekutif
Partisipatif
TIPE KARAKTER PRODUK HUKUM
KONSERVATIF/ELITIS RESPONSIF/POPULISTIK
Sifat Fungsi Hukum
Positif-instrumentalis
Memuat materi-materi yang lebih merefleksikan visi sosial dan politik pemegang kekuasaan atau memuat materi yang lebih merupakan alat untuk mewujudkan kehendak dan kepentingan program pemerintah.
Aspiratif
Memuat materi-materi yang secara umum sesuai dengan aspirasi atau kehendak masyarakat yang dilayaninya. Sehingga produk hukum itu dapat dipandang sebagai kristalisasi dari kehendak masyarakat.
Kemungkinan
Penafsiran oleh Pemerintah
Peluang sempit untuk Interpretasi.
Memuat materi hal-hal penting secara cukup rinci, sehingga memberi sedikit peluang bagi pemerintah untuk membuat penafsiran sendiri melalui berbagai peraturanh pelaksanaan dan peluang yang sempit itu pun hanya berlaku untuk hal-hal yang betul-betul bersifat teknis.
Hubungan Negara Hukum dengan
Demokrasi
• seperti dua sisi mata uang. Konsep negara
hukum
material
mensyaratkan
adanya
demokrasi,
begitupula
demokrasi
mensyaratkan adanya wadah negara hukum
dalam pelaksaksanaannya.
SEJARAH PERJUANGAN UMAT MANUSIA
SEJARAH PERJUANGAN UMAT MANUSIA
Perjuangan: Perjuangan: Pertentangan Pertentangan Permusuhan Permusuhan Peperangan Peperangan Hak Asasi: Hak Asasi: Individu Individu Kelompok (Bangsa) Kelompok (Bangsa) Belum ada Belum ada penghargaan/pengakuan penghargaan/pengakuan
Kesederajatan umat manusia
Kesederajatan umat manusia
(penjajahan, perbudakan, penguasaan)
(penjajahan, perbudakan, penguasaan)
DEKLARASI UNIVERSAL
DEKLARASI UNIVERSAL
HAK ASASI MANUSIA
HAK ASASI MANUSIA
Piagam PBB
Piagam PBB
10 DESEMBER 1948
HAKIKAT HAK ASASI MANUSIA
HAKIKAT HAK ASASI MANUSIA
Pengertian
HAM
HAM: HAK DASAR YG MELEKAT & DIMILIKI SETIAP MANUSIA SBG ANUGERAH TUHAN YME
HAM
HAM: HAK-HAK DASAR YG DIBAWA MANUSIA SEJAK LAHIR YG MELEKAT PD ESENSINYA SBG ANUGERAH ALLAH SWT (MUSTHAFA KEMAL PASHA)
HAM
HAM: HAK-HAK DASAR YG DIBAWA MANUSIA SEJAK LAHIR & MELEKAT DNG POTENSINYA SBG MAKHLUK & WAKIL TUHAN (GAZALLI)
HAM
HAM: HAK-HAK DASAR YG DIBAWA MANUSIA SEJAK IA HIDUP YG MELEKAT PD ESENSINYA SBG ANUGERAH ALLAH SWT
2
LANDASAN PENGAKUAN THD HAM:a. LANDASAN PERTAMA & LANGSUNG : KODRAT MANUSIA
b. LANDASAN KEDUA & LBH DALAM : TUHAN MENCIPTAKAN MANUSIA
HAKIKAT HAK ASASI MANUSIA
Pengertian
HAM:-Natural right (John Locke, 1632-1704) Hak-hak alamiah manusia (hak untuk hidup, hak kemerdekaan, hak milik)
- Human right (Eleanor Roosevelt)
Piagam PBB ttg Deklarasi Universal of Human Rights 1948
Piagam PBB ttg Deklarasi Universal of Human Rights 1948
a. Hak berpikir & mengeluarkan pendapat
b. Hak memiliki sesuatu
c. Hak mendapatkan pendidikan & pengajaran
d. Hak menganut aliran kepercayaan atau agama
e. Hak utk hidup
UU 39/1999 ttg HAM
UU 39/1999 ttg HAM
a. Hak utk hidup b. Hak berkeluarga
c. Hak mengembangkan diri d. Hak keadilan
e. Hak kemerdekaan
f. Hak berkomunikasi g. Hak keamanan
h. Hak kesejahteraan, dan i. Hak perlindungan
f. Hak utk kemerdekaan hidup
g. Hak utk memperoleh nama baik h. Hak utk memperoleh pekerjaan i. Hak utk mendapatkan
HAKIKAT HAK ASASI MANUSIA
HAKIKAT HAK ASASI MANUSIA
Pengertian
HAM meliputi bidang:
HAM meliputi bidang:
a. Hak asasi pribadi (personal rightspersonal rights)
Hak kemerdekaan, Hak menyatakan pendapat, Hak memeluk agama. b. Hak asasi politik (political rightspolitical rights)
Hak utk diakui sbg warga negara Hak memilih & dipilih, Hak berserikat, Hak berkumpul.
c. Hak asasi ekonomi (property rightsproperty rights)
Hak memiliki sesuatu, Hak mengadakan perjanjian, hak bekerja, hak mendapat hidup layak.
d. Hak asasi sosial & kebudayaan (Social & cultural rightsSocial & cultural rights)
Hak mendapatkan pendidikan, Hak mendapat santunan, Hak pensiun, Hak mengembangkan kebudayaan, Hak berekspresi.
e. Hak utk mendapat perlakuan yg sama dlm hukum & pemerintahan (Rights of Legal EqualityRights of Legal Equality)
SEJARAH PERKEMBANGAN HAM
SEJARAH PERKEMBANGAN HAM
a. Perkembangan HAM masa sejarahPerkembangan HAM masa sejarah
- Nabi Musa (6000 SM) bebaskan umat yahudi dr perbudakan
- Hukum Hammurabi di Babylonia (2000 SM) jaminan keadilan bg WN - Socrates (469-399 SM), Plato (429-347 SM), Aristoteles (384-322 SM)
Ajaran utk mengkritik pemerintah yg tdk berdasarkan keadilan, cita-cita, kebijaksanaan.
- Nabi Muhammad SAW (600 M) Membebaskan bayi wanita & wanita dr penindasan bangsa Quraisy.
b. Perkembangan HAM di InggrisPerkembangan HAM di Inggris
- Magna ChartaMagna Charta – Piagam Agung (1215) batasi kekuasaan Raja John: bertindak sewenang2 thdp rakyat & pok bangsawan
- Petition of RightsPetition of Rights (1628) pertanyaan ttg hak2 rakyat & jaminannya: pajak & pungutan hrs dng persetujuan, WN tdk boleh dipaksa terima tentara di rumah, tentara tdk boleh gunakan hkm perang pd masa damai.
- Habeas Corpus ActHabeas Corpus Act (1679) UU mengatur ttg penahanan seseorang: tahanan sgr diperiksa dlm waktu 2 hari stlh ditahan, alasan penahanan hrs disertai bukti sah mnrt hukum
SEJARAH PERKEMBANGAN HAM
SEJARAH PERKEMBANGAN HAM
c. Perkembangan HAM di Amerika SerikatPerkembangan HAM di Amerika Serikat
- Didasari pemikiran John Locke :hak hidup (lifelife), hak kebebasan (libertyliberty), hak milik (propertyproperty) Declaration of Independence of The United StatesDeclaration of Independence of The United States
(4 Juli 1776) Konstitusi negara. - Perjuangan sebagai emigran Inggris. d. Perkembangan HAM di PerancisPerkembangan HAM di Perancis
- Naskah awal revolusi Perancis (1789) Declaration des Droits de L’ homme et Declaration des Droits de L’ homme et Du Citoyen
Du Citoyen (pernyataan ttg HAM & WN) : ketidakpuasan kaum borjuis & rakyat thdp Raja Louis XVI HAM adlh hak alamiah sesuai kodrat manusia & tdk dpt dipisahkan, bersifat suci.
- Revolusi Perancis perjuangan penegakan HAM di Eropa : Liberty, Egality, Liberty, Egality,
Fraternity
Fraternity Konstitusi Perancis (1791) e. Atlantic CharterAtlantic Charter (1941)
- PD II F.D. Roosevelt The Four FreedomThe Four Freedom ( f of religion, f of speech & f of religion, f of speech &
thought, f of fear, f of want
thought, f of fear, f of want) f. Pengakuan HAM PBB
- Deklarasi 10 Des 1948 10 Des : Hari HAM
- Pasal 1 : Sekalian orang dilahirkan merdeka & mempunyai martabat & hak2 yg sama. Mereka dikaruniai akal & budi & dan hendaknya bergaul satu sama lain dlm persaudaraan.
HAM DI INDONESIA
Pengakuan Bangsa Indonesia
Pengakuan Bangsa Indonesia HAM HAM a. Pembukaan UUD 1945 Alinea Pertama
“…Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa…” b. Pembukaan UUD 1945 Alinea keempat
“Kemudian daripada itu, …, Kemanusiaan yang adil dan beradab, …” landasan idiil pengakuan & jaminan HAM di Indonesia.
c. Batang Tubuh UUD 1945
- Pasal 28 A Hak hidup, hak mempertahankan hidup & kehidupan
- Pasal 28 B Hak membentuk keluarga & melanjutkan keturunan, Hak kelangsungan hidup-tumbuh-berkembang utk anak, Hak perlindungan dr kekerasan & diskriminasi
- Pasal 28 C Hak mengembangkan diri, Hak mendapatkan pendidikan &
memperoleh manfaat iptek & seni budaya, Hak memajukan diri dlm perjuangkan hak scr kolektif
- Pasal 28 D Hak pengakuan-jaminan-perlindungan-kepastian hukum, Hak perlakuan sama di hadapan hukum, Hak bekerja, Hak WN memperoleh
kesempatan sama dalam pemerintahan, Hak status WN
- Pasal 28 E Hak beragama & beribadah, Hak memilih dikjar-pekerjaan-WN-tempat tinggal, Hak kebebasan meyakini kepercayaan, Hak kebebasan
berserikat-berkumpul-mengeluarkan pendapat.
HAM DI INDONESIA
Pengakuan Bangsa Indonesia
Pengakuan Bangsa Indonesia HAM HAM
- Pasal 28 G Hak perlindungan, Hak rasa aman & perlindungan dr ancmn ketakutan, Hak bebas dr penyiksaan/perlakuan merendahkan derajat martabat manusia, Hak memperoleh suaka politik
- Pasal 28 H Hak hidup sejahtera, Hak mendapat kemudahan & perlakuan khusus utk peroleh kesempatan & manfaat sama capai persamaan & keadilan, Hak jaminan sosial, Hak milik pribadi
- Pasal 28 I Hak utk hidup, Hak tdk disiksa, Hak kemerdekaan pikiran-hati nurani, Hak tdk dituntut atas dsr hukum yg berlaku surut, Hak bebas dr perlakuan
diskriminatif, Hak masyarakat tradisional dihormati d. Ketetapan MPR
- Tap MPR Nomor XVII/MPR/1998 ttg HAM Tlh dicabut dng Tap Nomor Tap MPR Nomor I/MPR/2003. Macam-macam HAM dlm Tap Nomor XVII/MPR/1998: Hak utk hidup, Hak berkeluarga & melanjutkan keturunan, Hak keadilan, Hak
kemerdekaan, Hak atas kebebasan informasi, Hak keamanan, Hak kesejahteraan, Kewajiban, perlindungan & pemajuan.
e. UU 39/1999 ttg HAM + UU 26/2000 ttg Pengadilan HAM
HAM DI INDONESIA
Bangsa Indonesia
Bangsa Indonesia Penegakan Penegakan HAMHAM
a. Pembentukan Lembaga
1. Komisi Nasional HAM [Dasar: Keppres No 5/93 tgl 7 Juni 1993 UU No 39/1999 ttg HAM]
Lembaga mandiri, kedudukan setingkat lembaga negara yg lain.
Fungsi: pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, mediasi HAM. Tujuan: Mengembangkan kond yg kondusif plaks HAM suai PS,
UUD 45, Piagam PBB, Deklarasi Universal HAM. Meningkatkan
perlindungan & penegakan HAM guna perkemb pribadi manusia Indonesia seutuhnya & kemampuannya berpartisipasi dlm brbagai bid kehdupan.
2. Pengadilan HAM [Dasar: UU No 26/2000 ttg Pengadilan HAM]
Pengadilan khusus di lingk pengadilan umum, berkedudukan di kab/kota.
Khususbertugas & berwenangmemeriksa & memutus pelanggaran HAM berat (termasuk di luar batas teritorial wil RI oleh WNI).
3. Pengadilan HAM Ad Hoc dibentuk atas usul DPR, dengan Keppres. Peristiwa Pelanggaran HAM berat sebelum terbit UU No. 26/2006
5. Contoh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM):
–
KONTRAS (Komisi untuk orang hilang dan tindak kekerasan)
–
YLBHI (Yayasan lembaga bantuan hukum Indonesia)
–
ELSAM (Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat)
–
HRW (Human Right Watch)
b.
Konvensi Internasional tentang HAM
wujud nyata keperdulian
masy internasional:
–
The International on Civil & Political Rights (1966)
–
The International Covenant on Economic, Social & Cultural Rights
(1966)
–
Optional Protocol
–
Declaration on the Rights of Peoples to Peace (1984)
–
Declaration on the Rights to Development (1986)
–
African Charter on Human & Peoples’ Rights (1981)
–
Cairo Declaration on Human Rights in Islam (1990)
–
Bangkok Declaration (1993)
–
Deklarasi Wina (1993)
c.
Keikutsertaan Indonesia dalam Konvensi Internasional
–
Ratifikasi perjanjian
: pengikatan diri suatu negara utk melaksanakan
ketentuan2 dlm perjanjian, & ketentuan2 itu mnjdi hukum nasionalnya.
–
Konvensi internasional ttg HAM yg diratifikasi oleh Indonesia:
a. Konvensi Jenewa 12 Agust 1949 (UU No.59 th 1958)
b. Convention on the Political Rights of Woman (UU No.68 th 1958)
c. Convention of the Elimination of Discrimination Against Women (UU
No.7 th 1984)
d. Convention of the Rights of the Child (Keppres No.36 th 1990)
e. Convention on the Prohibition of the Development, Production and
Stockpiling of Bacteriological (Biological) and Toxic Weapons and on their
Destruction (Keppres No.58 th 1991)
f. International Convention Against Apartheid in Sports (UU No.48 th 1993)
g. Torture Convention (UU No.5 th 1998)
h. ILO Convention No.87 Concerning Freedom of Association and Protection on
the Rights to Organise (UU No.83 th 1998)
i. Convention on the Elimination of Racial Discrimination (UU No.29 th 1999)
HAK ASASI MANUSIA dan DEMOKRASI
Demokrasi: sistem politik yang dapat memberi penghargaan,
menjamin perlindungan dan penegakan atas hak-hak dasar manusia
Unsur utama demokrasi:
o Kontrol
rakyat atas proses pembuatan keputusan politis
o Kesamaan hak/kesetaraan politis dalam menjalankan kendali
Konsep pokok demokrasi:
o Kebebasan/persamaan (freedom/equality)
o Kedaulatan rakyat (people’s sovereignty)
Unsur pokok pemerintahan demokrasi:
o Pengakuan atas HAM
o Partisipasi rakyat dalam pemerintahan
Sehingga:
1. Keinginan negara demokrasi ratifikasi aturan HAM
Piagam PBB ttg Deklarasi Universal of Human Rights 1948
Piagam PBB ttg Deklarasi Universal of Human Rights 1948
a. Hak berpikir & mengeluarkan pendapat
b. Hak memiliki sesuatu
c. Hak mendapatkan pendidikan & pengajaran
d. Hak menganut aliran kepercayaan atau agama
e. Hak utk hidup
f. Hak utk kemerdekaan hidup
g. Hak utk memperoleh nama baik
h. Hak utk memperoleh pekerjaan
i. Hak utk mendapatkan perlindungan hukum
UU 39/1999 ttg HAM
UU 39/1999 ttg HAM
a. Hak utk hidup
b. Hak berkeluarga
c. Hak mengembangkan diri
d. Hak keadilan
e. Hak kemerdekaan
f. Hak berkomunikasi
g. Hak keamanan
Undang-Undang 39 Tahun 1999 Pasal 1 ayat 6
menyebutkan bahwa :
Dalam rangka menegakkan hak asasi manusia dan
menjamin perlindungan bagi semua orang maka diperlukan
upaya-upaya investigasi atau pencarian fakta manakala
terjadi pelanggaran hak asasi manusia.
Tujuan dari Investigasi atau pencarian fakta adalah:
1. Membantu menyembuhkan dan merehabilitasi korban
2. Pendampingan hukum (advokasi dan litigasi)
3. Mendorong perubahan kebijakan yang menghormati
dan melindungi hak asasi manusia
4. memantau kepatuhan pemerintah terhadap
persetujuan internasional di bidang HAM.
5. Sarana pendidikan publik
Menurut Undang-Undang No 39 tahun 1999
tentang
HAM dalam pasal 1
Hak Asasi Manusia
adaläh :
seperangkat hak yang melekat pada hakikát dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah dan setiap orang demikehormatan dan
perlindunganharkat dan martabat manusia.
Hak-hak asasi manusia itu dapat dibeda-bedakan Menjadi sebagai
berikut:
Hak-hak asasi pribadi
(personal rights),
yang meliputi kebebasan menyatakan pendapat, kebebasan
memeluk agama, dankebebasan bergerak
Hak-hak asasi ekonomi
(property rights),
yaitu hak untuk memiliki
sesuatu, membeli dan menjual serta memanfaatkannya.
Hák-hak asasi politik
(political rights),
yaltu hak untuk ikut serta
dalam pemerintahan, hak pilih (dipilih dan memilih
dalam suatu
pemilihan umum), dan hak untuk mendirikan
partal politik.
Hak-hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam
hukum dan pemerintahan
(rights of legal equality).
Hak-hak asasi sosial dan kebudayaan
(social and culture rights).
Misalnya hak untuk memilih pendidikan dan hak untuk
mengembangkan kebudayaan.
Prinsip-prinsip Pelaksanaan HAM di Indonesia
1.Keseimbangan Antara Hak dan Kewajiban
2. Bersifat Relatif 3. Keterpaduan
4.Keseimbangan
5. Kerja Sama Internasional yang Saling Menghormati
6. Taat pada Peraturan
7. Keterkaitan Sistem Politik
8. Kesamaan Harkat dan Martabat
9. Prinsip Memperoleh & Menuntut Perlakuan yang Sama
10.Perlindüngan Masyarakat Adat 11.Mendahulukan Hukum Nasional
1.Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998
tentang Hak Asasi
Manusia.
2.UU No. 5 Tahun 1998
tentang pengesahan
Convention Against
Torture and Other Cruel, Inhuman or Degrading Treatment or
Punishment
(Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan
atau Penghukuman Lain yang Kejam, Tidak Manusiawi, atau
Merendahkan Martabat
Manusia).
3.Keppres No. 181 Tahun 1998
tentang Komisi Nasional Anti
Kekerasan
Terhadap Perempuan.
4.Keppres No. 129 Tahun 1998
tentang Rencana Aksi Nasional
Hak-Hak Asasi
Manusia Indonesia.
5.Inpres No, 26 Tahun 1998
tentang Menghentikan Penggunaan
Istilah
Pribumi dan Nonpribumi dalam Semua Perumusan dan
Penyelenggaraan Kebijakan, Perencanaan Pro gram, ataupun
Pelaksanaan Kegiatan Penyelenggaraan Pemenintahan.
6.
UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
7.
UU No. 26 Tahun 2000
tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.
-8.Amandemen kedua UUD 1945 (2000) Bab XA Pasal 28A — 28J
mengatur
secara eksplisit Pengakuan dan Jaminan
Perlindungan Terhadap Hak
Asasi Manusia.
2. Hambatan penegakkan HAM
a.
Faktor
Kondisi
Sosial-Budaya
.b.
Faktor Komunikasi dan Informasi,
1)Letak geografis Indonesia yang luas
2)Sarana dan prasarana komunikasi dan informasi yang belum
terbangun secara baik
3)
Sistem informasi untuk kepentingan sosialisasi yang masih
sangat terbatas.
C.
Faktor
Kebijakan Pemerintah.
1) Tidak semua penguasa memiliki kebijakan yang sama tentang
pentingnya jaminan hak asasi manusia.
2) Ada kalanya demi kepentingan stabilitas nasional, persoalan hak
asasi manusia sering diabaikan.
d.Faktor
Perangkat
Perundangan.
1)Pemerintahan tidak segera meratifikasi hasil-hasil konvensi
internasional tentang hak asasi manusia.
e.
Faktor Aparat
dan Penindakannya (Law Enforcement).
1)Masih adanya oknum aparat yang secara institusi atau pribadi
mengabaikan prosedur kerja yang sesuai dengan hak
asasi manusia.
2)Tingkat pendidikan dan kesejahteraan sebagian aparat yang dinilai
masih belum layak sering membuka peluang ‘jalan
pintas’ untuk memperkaya din.
3)Pelaksanaan tindakan pelanggaran oleh oknum aparat masih
diskriminatif, tidak konsekuen, dan tindakan
penyimpangan berupa KKN (Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme).
3.Pelanggaran HAM berat
Perihal pelanggaran berat yang dimaksudkan,
sesuai dengan UU No. 26 Tahun 2000 tentang
Pengadilan Hak Asasi Manusia, mencakup
Kejahatan
Qenosida
dan
Kejahatan
I)
Kejahatan Genosida
Adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk
menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian
kelompok bangsa, ras, kelompok etnik, kelompok agama,
dengan cara:
a.membunuh anggota kelompok;
b.mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat
terhadap anggota-anggota kelompok;
c.menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan
mengakibatkan kemusnahan secara fisik baik seluruh atau
sebagiannya;
d.memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah
kelahiran di dalam kelompok; atau
2)Kejahatan Terhadap Kemanusiaan
Adalah salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dan serangan
yang meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut
ditujukan langsung terhadap penduduk sipil, berupa:
a.pembunuhan
b. pemusnahan
c. perbudakan;
d.pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa;
e.perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara sewenang-wenang f.penyiksaan;
g.perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan kehamilan, pemandulan atau sterilisasi secara paksa atau bentuk-bentuk kekerasan seksual lain yang setara;
h.penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau perkumpulan yang didasari persamaan paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis kelamin, tau alasan lain yang telah diakui secara universal sebagai hal yang
SANKSI INTERNASIONAL ATAS
PELANGGARAN HAM
1.Di berlakukannya travel warning terhadap warga
negaranya
2.pengalihan investasi atau penanaman modal asing
3.Pemutusan hubungan diplomatik