• Tidak ada hasil yang ditemukan

010. Kecamatan Tinanggea Dalam Angka 201

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "010. Kecamatan Tinanggea Dalam Angka 201"

Copied!
178
0
0

Teks penuh

(1)

2016

Tinanggea Subdistrict In Figures

Kecamatan Tinanggea

DALAM ANGKA

(2)

2016

Tinanggea Subdistrict In Figures

Kecamatan Tinanggea

DALAM ANGKA

(3)

Tinanggea Subdistrict in Figures

2016

ISBN

No. Publikasi/Publication Number Katalog/Catalogue

: 978-602-70930-1-0 : 74050.1602 : 1102001.7405010

Ukuran Buku/Book Size : 21 cm x 15 cm

Jumlah Halaman/Number of Pages : xxii + 154 Halaman/Pages

Naskah/Manuscript:

Koordinator Statistik Kecamatan Tinanggea Statistician of Tinanggea Subdistrict

Penyunting/Editor

Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Integrated Prossesing and Statistics Disemination Division

Gambar dan Grafik/Charts:

Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Integrated Prossesing and Statistics Disemination Division

Gambar Kulit/Cover Design:

Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Integrated Prossesing and Statistics Disemination Division

Diterbitkan oleh/Published by: BPS Kabupaten Konawe Selatan

BPS-Statistics Of Konawe Selatan Regency

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau

menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Konawe Selatan

Prohibited to announce, distribute, communicate, and/or copy part or all of this book for commercial purpose without permission from BPS-Statistics of Konawe Selatan Regency

(4)
(5)

Halaman ini sengaja dikosongkan

(6)

Buku Kecamatan Tinanggea Dalam Angka Tahun 2016 ini adalah publikasi

tahunan yang disusun oleh Koordinator Statistik Kecamatan Tinanggea sebagai bahan

perencanaan, pengambilan kebijaksanaan, keputusan, proyeksi dan bahan evaluasi

pembangunan di daerah ini.

Penyajian tabel dalam buku ini disusun sedemikian rupa sehingga mudah

dibaca, mudah dimengerti serta mudah digunakan untuk dapat mengambil

kesimpulan.

Publikasi Tahun 2016 ini memuat beberapa perubahan data, penambahan

dan penyederhanaan tabel-tabel demi memudahkan perbandingan tentang keadaan

Kecamatan Tinanggea Selain itu didalam penerbitan ini dimuat pula tabel-tabel pokok

tahun sebelumnya.

Akhirnya saran dan pendapat serta koreksi yang bersifat konstruktif demi

perbaikan dan penyempurnaan buku ini dimasa yang akan datang senantiasa kami

harapkan.

Andoolo, Juli 2016

Kepala BPS Kabupaten Konawe Selatan,

(7)

The book of Tinanggea Subdistrict in Figures, 2016 is an annual publication issued by Statistic Coordinator of Subdistric as a planning, policy-making, decisions, projections, and evaluation of construction materials in this area.

Presentation tabel in the book is structured in such a way that easy to read, easy to understand, and aesy to use to be able to draw conclusions.

Publications in 2016 contains some changes to the data, addition and simplification tabels for easy comparison of Tinanggea Subdistrict. Other than that contained in this publication is also the subject tabels of the previous year.

Finally, suggestion and constructive corrections and improvements for the betterment of this book in the future we always expect.

Andoolo, July 2016

Chief Statistician of Konawe Selatan Regency,

(8)

CONTENT

Kata Pengantar...

Preface ..... Daftar Isi...

Content... Daftar Tabel...

List of Table... Daftar Gambar...

List of Figure...

Industry, Electricity, and Water ... 117

7 Perdagangan ... 129

Trade ... 129

8 Transportasi dan Akomodasi ... 137

Transportation and Communication ... 137

9 Keuangan ... 147

(9)

Halaman ini sengaja dikosongkan

(10)

DAFTAR TABEL

KEADAAN GEOGRAFI DAN IKLIM GEOGRAPHICHAL AND CLIMATE CONDITION

Tabel 1.1.1 Luas Wilayah menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Tinanggea, 2015

Total Area by Village/Administrative Village in Tinanggea Subdistrict, 2015 ... 9 Tabel 1.1.2 Ketinggian, Keadaan Geografis dan Topografi menurut

Desa/Kelurahan di Kecamatan Tinanggea, 2015

Geographical and Topoghrapy by Village/Administrative Village in Tinanggea Subdstrict, 2015 ... 10 Tabel 1.1.3 Titik Koordinat Kantor Desa menurut Desa/Kelurahan di

Kecamatan Tinanggea, 2015

Coordinat of Villages Head Office by Village/ Administrative Village in Tinanggea Subdistrict, 2015 ... 11 Tabel 1.1.4 Batas Wilayah menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan

Tinanggea, 2015

Boundary by Village/Administrative Village in Tinanggea Subdistrict, 2015 ... 12 Tabel 1.1.5 Jarak ke ibukota Kecamatan dan ibukota Kecamatan

menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Tinanggea, 2015 Distance to Subdistrict Capital and Regency Capital by Village/Administrative Village in Tinanggea Subdistrict, 2015 ... 14 Tabel 1.2.1 Jumlah Curah Hujan dan Jumlah Hari Hujan menurut

Bulan di Kecamatan Tinanggea, 2015

(11)

CHAPTER II PEMERINTAHAN

GOVERNMENT

Tabel 2.1 Status Pemerintahan dan Status Hukum menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Tinanggea, 2015

Government Status and Legality Status by Village/ Administrative Village in Tinanggea Subdistrict, 2015 ... 25 Tabel 2.2 Pembagian Wilayah Administratif Pemerintahan

menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Tinanggea, 2015 Administrative Area by Village/Administrative Village in Tinanggea Subdistrict, 2015 ... 26 Tabel 2.3 Banyaknya Sarana Pemerintahan menurut

Desa/Kelurahan di Kecamatan Tinanggea, 2015

Number of Government Facilities by Village/ Administrative Village in Tinanggea Subdistrict, 2015 ... 27 Tabel 2.4 Jumlah Pegawai Negeri Sipil menurut Golongan

Kepangkatan dan Jenis Kelamin di Kecamatan Tinanggea, 2015

Number of Public Civil Servant by Hierarcy and Sex in Tinanggea Subdistrict, 2015 ... 28 Tabel 2.5 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Pendidikan

Tertinggi yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin di Kecamatan Tinanggea, 2015

Number of Civil Servants by Educational Attainment and Sex in Tinanggea Subdistrict, 2015 ... 29

BAB III CHAPTER III KEPENDUDUKAN

POPULATION

Tabel 3.1 Jumlah Penduduk menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Tinanggea, 2011 - 2015

(12)

Tabel 3.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Tinanggea, 2011 - 2015

Amount of Population According to Sex in Tinanggea Subdistrict, 2011 - 2015 ... 42 Tabel 3.3 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Rasio Jenis

Kelamin Tiap Desa/Kelurahan di Kecamatan Tinanggea, 2015

Amount of Population According to Sex and Sex Ratio by Village/Administrative Village in Tinanggea Subdistrict, 2015... ... 43 Tabel 3.4 Kepadatan Penduduk Menurut Desa/Kelurahan di

Kecamatan Tinanggea, 2015

Density of Population by Village/Administrative Village in Tinanggea Subdistrict, 2015 ... 44 Tabel 3.5 Persebaran Penduduk Menurut Desa/Kelurahan di

Kecamatan Tinanggea, 2015

Distribution of Population by Village/Administrative Village in Tinanggea Subdistrict, 2015 ... 45 Tabel 3.6 Jumlah Rumahtangga dan Rata-Rata Anggota

Rumahtangga Tiap Desa/Kelurahan di Kecamatan Tinanggea, 2015

Amount of Household, and Household Member Average According to Village/Administrative Village in Tinanggea Subdistrict, 2015 ... 46 Tabel 3.7 Penduduk Kecamatan Tinanggea Menurut Kelompok

Umur dan Jenis Kelamin, 2015

(13)

CHAPTER IV S O S I A L

SOCIAL

Tabel 4.1.1 Jumlah Sekolah, Guru, dan Murid Taman Kanak-kanak/Raudhatul Atfal menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Tinanggea, 2015

Number of school, Teacher, and Pupils Kindergarten/Raudhatul Atfal by Village/Administrative Village in Tinanggea Subdistrict, 2015 ... 61 Tabel 4.1.2 Jumlah Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah

Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Negeri menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Tinanggea, 2015

Number of school, Teacher, and Pupils of Public Elementary School/Madrasah Ibtidaiyah by Village/Administrative Village in Tinanggea Subdistrict, 2015... 62 Tabel 4.1.3 Jumlah Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Menengah

Pertama/Madrasah Tsanawiyah Negeri menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Tinanggea, 2015

Number of school, Teacher, and Pupils of Public Junior High School/ Madrasah Tsanawiyah by Village/Administrative Village in Tinanggea Subdistrict, 2015... 63 Tabel 4.1.4 Jumlah Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Menengah

Atas/Madrasah Aliyah Negeri menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Tinanggea, 2015

Number of school, Teacher, and Pupils of Public Senior High School/Madrasah Aliyah by Village/Administrative Village in Tinanggea Subdistrict, 2015 ... 64 Tabel 4.1.5 Sekolah, Guru dan Murid di bawah Kementrian

Pendidikan menurut Tingkat Pendidikan di Kecamatan Tinanggea, 2015

School, Teacher and Student Under Auspices of Education Ministry Based on Level of education in Tinanggea Subdistrict, 2015 ... 65 Tabel 4.2.1 Jumlah Fasilitas Kesehatan menurut Desa/Kelurahan,

2015

(14)

Tabel 4.2.2 Banyaknya Tenaga Kesehatan Menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Tinanggea, 2015

Amount of Health Workers by Village/Administrative Village in Tinanggea Subdistrict, 2015 ... 68 Tabel 4.2.3 Banyaknya Penderita Penyakit Menular menurut

Desa/Kelurahan di Kecamatan Tinanggea, 2015

Number of Disease Cases by by Village/Administrative Village in Tinanggea Subdistrict, 2015 ... 69 Tabel 4.2.4 Banyaknya Balita dan Bayi yang Diimunisasi menurut

Desa/Kelurahan dan Jenis Vaksin di Kecamatan Tinanggea, 2015

Amount ofBaby Immunization According to Village/Administrative Village and Vaccine in Tinanggea Subdistrict, 2015 ... 70 Tabel 4.2.5 Banyaknya Ibu Hamil dan Calon Pengantin/TT/WUS yang

Diimunisasi menurut Desa/Kelurahan dan Jenis Vaksinasi di Kecamatan Tinanggea, 2015

Amount of Pregnancy and Bride Candidate /TT/WUS is Immunization According to Village/Administrative Village and Vaccine Type in Tinanggea Subdistrict, 2015... 71 Tabel 4.2.6 Banyaknya Murid Sekolah yang Diimunisasi Menurut

Desa/Kelurahan dan Jenis Vaksin di Kecamatan Tinanggea, 2015

Amount of Student Immunized According to

Village/Administrative Village and Vaccine in Tinanggea

Subdistrict, 2015... 72 Tabel 4.2.7 Banyaknya Peserta KB Aktif dan Baru menurut Metode

Kontrasepsi yang Digunakan di Kecamatan Tinanggea, 2015

Number of Actively and New Participant Family Planning by Contraceptive Methode in Tinanggea Subdistrict , 2015 . 73 Tabel 4.3.1 Jumlah Pemeluk Agama menurut Desa/Kelurahan di

Kecamatan Tinanggea, 2015

Amount of Adherent of a Religion According to Village/ Administrative Village in Tinanggea Subdistrict, 2015 ... 74 Tabel 4.3.2 Banyaknya Tempat Ibadah menurut Desa/Kelurahan di

Kecamatan Tinanggea, 2015

(15)

Desa/Kelurahan di Kecamatan Tinanggea, 2014

Number of Marriages, Separates, Divorces, and Reconciliation According to Village/Administrative Village in Tinanggea Subdistrict , 2014 ... 77 Tabel 4.3.4 Banyaknya Jamaah Haji menurut Kelompok Umur dan

Jenis Kelamin di Kecamatan Tinanggea, 2014

Amount of Pilgrim According to Age Group and Sex in Tinanggea Subdistrict, 2014 ... 78

BAB V CHAPTER V PERTANIAN AGRICULTURE

Tabel 5.1.1 Luas Lahan Sawah dan Bukan Sawah (Hektar) Menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Tinanggea, 2015

Rice Field and Non Rice Field Area (Hectoare) According to Village/Administrative Village in Tinanggea Subdistrict, 2015... 97 Tabel 5.1.2 Luas Lahan Sawah Menurut Desa/Kelurahan dan Jenis

Pengairan (Hektar) di Kecamatan Tinanggea, 2015 Rice Fields Area according to Village/Administrative Village and type of Waters (Hectoare) in Tinanggea Subdistrict, 2015 ……… 98 Tabel 5.1.3 Luas Lahan Menurut Penggunannya (Hektar) di Kecamatan

Tinanggea, 2012 - 2015

Area by its use (Hectoare) in Tinanggea Subdistrict, 2012 - 2015... 99 Tabel 5.1.4 Luas Tanam, Panen, Produktivitas Serta Produksi Tanaman

Padi dan Palawija di Kecamatan Tinanggea, 2014-2015 Plant Width, Crop Yield, Productifity, and Paddy and Palawija Production in Tinanggea Subdistrict, 2014-2015 .. 100 Tabel 5.1.5 Banyaknya Pohon, Jumlah Pohon yang Menghasilkan dan

Produksi Buah-Buahan Per Jenis Tanaman di Kecamatan Tinanggea, 2015

Amount of tree, Productivity of tree and Fruit Production according to Plant Type in Tinanggea Subdistrict, 2015 ... 102 Tabel 5.1.6 Produksi Sayur-Sayuran Menurut Jenisnya (Kwintal) di

Kecamatan Tinanggea, 2015

(16)

Vegetables Plants Produce by Kinds of Crop (Quintal) in Tinanggea Subdistrict, 2015 ... 104 Tabel 5.2.1 Luas Areal Tanaman Perkebunan Rakyat (Ha) Menurut

Jenis Tanaman di Kecamatan Tinanggea, 2015

Width of People Plantation Area (Ha) According to Plant Type in Tinanggea Subdistrict, 2015 ... 106 Tabel 5.2.2 Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat Menurut Jenis

Tanaman di Kecamatan Tinanggea, 2014 – 2015

Production of People Plantation Area According to Plant Type in Tinanggea Subdistrict, 2014 – 2015 ... 107 Tabel 5.3.1 Jumlah Populasi Ternak Besar Menurut Jenisnya di

Kecamatan Tinanggea, 2014 - 2015

Amount of Big Livestock Population According to Type in Tinanggea Subdistrict, 2014 – 2015 ...

108 Tabel 5.3.2 Jumlah Populasi Ternak Kecil Menurut Jenisnya di

Kecamatan Tinanggea, 2014 – 2015

Amount of Small Livestock Population According to Type in Tinanggea Subdistrict, 2014 – 2015 ... 109 Tabel 5.3.3 Jumlah Populasi Ternak Unggas Menurut Jenisnya Tahun di

Kecamatan Tinanggea, 2014 – 2015

` Amount of Poultry Population According to Type in Tinanggea Subdistrict, 2014 – 2015 ... 110 Tabel 5.3.4 Jumlah Populasi Ternak Besar dan Kecil Menurut

Desa/Kelurahan dan Jenisnya di Kecamatan Tinanggea, 2015

Amount of Big and Small Livestock Population According to Village/Administrative Village and Type in Tinanggea Subdistrict, 2015 ... 111 Tabel 5.3.5 Jumlah Populasi Ternak Unggas Menurut Jenisnya Tiap

Desa/Kelurahan, 2015

Amount of Poultry Population According to Type Every Village/Administrative Village, 2015 ... 113

BAB VI CHAPTER VI

(17)

Village/Administrative Village in Tinanggea Subdistrict, 2015... 122 Tabel 6.2.1 Jumlah Rumahtangga Menurut Penggunaan Penerangan

dan Desa/Kelurahan di Kecamatan Tinanggea, 2015 Total Of Household for using electric light and Village/Administrative Village in Tinanggea Subdistrict, 2015... 124 Tabel 6.3.1 Jumlah Rumah Tangga Menurut Sumber dan

Desa/Kelurahan di Kecamatan Tinanggea, 2015

Total Of Household according to Source of Irrigate and Village/Administrative Village in Tinanggea Subdistrict, 2015 ... 125 Desa/Kelurahan di Kecamatan Tinanggea, 2015

Number of Market According to Type and Village/Administrative Village in Tinanggea Subdistrict, 2015... 133 Tabel 7.2 Jumlah Kelompok Pertokoan dan Kios/Warung Menurut

Desa/ Kelurahan, 2015

Number of Group Shops and Kiosk/Small Shop According to Village/Administrative Village, 2015 ... 134

BAB VIII CHAPTER VIII

TRANSPORTASI DAN AKOMODASI TRANSPORTATION AND ACCOMODATION

Tabel 8.1.1 Banyaknya Kendaraan Bermotor menurut Desa/Kelurahan dan Jenis Kendaraan di Kecamatan Tinanggea, 2015

(18)

Amount of Motor Vehicles According to Village/Administrative Village by Type in Tinanggea Subdistrict, 2015 ... 143 Tabel 8.2.1 Banyaknya Hotel dan Warung Makan menurut

Desa/Kelurahan di Kecamatan Tinanggea, 2015

Amount of Hotels and Food Stalls by Villages/Administrative Villages in Tinanggea Subdistrict, 2015 ... 144

BAB IX CHAPTER IX KEUANGAN FINANCE

Tabel 9.1.1 Jumlah SPPT menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Tinanggea, 2015

Amount of SPPT According to Villages/Administrative Villages in Tinanggea Subdistrict, 2015 ... 151 Tabel 9.2.1 Jumlah Penerimaan Dana Bantuan Pembanguna Desa

Tiap Desa/Kelurahan di Kecamatan Tinanggea, 2015 Total Revenue Fund assistance with establishment of the Village by Village/Administrative Village in Tinanggea Subdistrict, 2015 ... 152 Tabel 9.3.1 Banyaknya KUD, Non KUD, dan Koperasi Simpan Pinjam

(19)

Halaman ini sengaja dikosongkan

(20)

DAFTAR GAMBAR LIST OF FIGURE

Gambar Figure

Uraian Description

Hal. Page

BAB I CHAPTER I

KEADAAN GEOGRAFI DAN IKLIM GEOGRAPHICHAL AND CLIMATE CONDITION

Gambar 1.1 Persentase Luas Wilayah Kecamatan Tinanggea menurut Desa/Kelurahan, 2015

Percentage of Tinanggea Subdistrict Area by

Village/Administrative Village, 2015 ... 6 Gambar 1.2 Luas Wilayah Kecamatan Tinanggea menurut Desa/

Kelurahan, 2015

Area of Tinanggea Subdistrict by Village/Administrative Village, 2015 ... 7 Gambar 1.3 Intensitas Curah Hujan di Kecamatan Tinanggea, 2015

Rainfall in Tinanggea Subdistrict, 2015 ... 8

BAB II CHAPTER II PEMERINTAHAN

GOVERNMENT

Gambar 2.1 Persentase Pegawai Negeri Sipil menurut Golongan Kepangkatan, 2015

Percentage of Civil Servants by Hierarcy, 2015 ... 23 Gambar 2.2 Persentase Pegawai Negeri Sipil Menurut Tingkat

Pendidikan, 2015

(21)

BAB III CHAPTER III KEPENDUDUKAN

POPULATION

Gambar 3.1 Jumlah Penduduk Kecamatan Tinanggea, 2011 - 2015

Population of Tinanggea Subdistrict, 2011- 2015 ... 38

Gambar 3.2 Penduduk Kecamatan Tinanggea menurut

Desa/Kelurahan, 2015

Population of Tinanggea Subdistrict by Village/ Administrative Village, 2015 ... 39 Gambar 3.3 Kepadatan Penduduk Kecamatan Tinanggea, 2015

Population Density of Tinanggea Subdistrict,

2015... 40

BAB IV CHAPTER IV

S O S I A L SOCIAL

Gambar 4.1 Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Menurut Tingkat Pendidikan, 2015

Number of School, Teacher and Pupil by Education Level, 2015 ... 58 Gambar 4.2 Banyaknya Tenaga Kesehatan Menurut Jenisnya, 2015

Number of Health Power by Kind, 2015 ... 59 Gambar 4.3 Persentase Metode Kontrasepsi yang digunakan oleh

Peserta KB, 2015

Percentage of Contraceptive Method used by Family Planning User, 2015 ... 60

(22)

BAB V CHAPTER V PERTANIAN AGRICULTURE

Gambar 5.1 Persentase Luas Lahan Menurut Penggunaan, 2015

Percentage of Area by Its Use, 2015 ... 94 Gambar 5.2 Perkembangan Luas Panen Tanaman Bahan Makanan, 2011

- 2015

Harvested Area of Food Crops Development, 2011 - 2015 ... 95 Gambar 5.3 Perkembangan Populasi Ternak, 2015

Livestock Population Progress, 2015... 96

BAB VI CHAPTER VI

INDUSTRI, LISTRIK DAN AIR MINUM INDUSTRY, ELECTRICITY AND WATER

Gambar 6.1 Jumlah Rumah Tangga menurut Penggunaan Penerangan dan Desa/Kelurahan, 2015

Total Of Household for using electric light and Village/Administrative Village, 2015 ... 121

BAB VII CHAPTER VII PERDAGANGAN

TRADE

(23)

BAB VIII CHAPTER VIII

TRANSPORTASI DAN AKOMODASI TRANSPORTATION AND ACCOMODATION

Gambar 8.1 Jumlah Kendaraan Bermotor menurut Desa/Kelurahan, 2015

Number of Motorehicles According to Village/ Administrative Village, 2015 ... 142

BAB IX CHAPTER IX KEUANGAN FINANCE

Gambar 9.1 Jumlah Penerimaan Dana Bantuan Pembanguna Desa Tiap Desa/Kelurahan, 2015

Total Revenue Fund assistance with establishment of the Village by Village/Administrative Village, 2015 ... 150

(24)

1

KEADAAN GEOGRAFIS

Geoghrapical

(25)

Halaman ini sengaja dikosongkan

(26)

PENJELASAN UMUM

1. Badan Pusat Statistik (BPS) telah melakukan pendataan Potensi Desa (PODES) sejak tahun 1980. Dalam kurun waktu 10 tahun, pengumpulan data Podes dilakukan 3 kali, yaitu menjelang penyelenggaraan Sensus Penduduk, Sensus Pertanian dan Sensus Ekonomi, Pada dekade

1990-2003 pengumpulan data Podes

dilakukan bersamaan dengan

penyelenggaraan sensus, selain itu pada tahun 1994 dan 1995 pernah dilakukan berkenaan dengan program Inpres Desa Tertinggal (IDT). Sejak tahun 2008 pendataan kegiatan Podes

dilaksanakan secara independen

terlepas dari kegiatan sensus, kecuali adanya pertanyaan-pertanyaan terkait persiapan suatu sensus yang dikemas dalam kuesioner modul.

2. Data PODES merupakan satu-satunya

sumber data kewilayahan yang

muatannya beragam dan member

gambaran tentang situasi

pembangunan suatu wilayah

(regional). Pengumpulan data Podes

dilakukan dengan cara sensus

(complete enumeration). Pencacahan dilakukan melalui wawancara langsung oleh petugas pencacah (PCL) terhadap kepala desa/lurah, staf yang ditunjuk atau narasumber lain yang relevan.

3. Desa pesisir/tepi laut: Desa

pesisir/tepi laut adalah desa/kelurahan termasuk nagari atau lainnya yang memiliki wilayah

TECHNICAL NOTES

1. BPS-Statistics Indonesia has already recorded village potential (PODES) data since 1980. Within one decade, the activity of PODES data collection is carried out prior to three census activities: Population Census, Agricultural Census and Economic Census. With respect to the implementation of IDT program (geographic poverty targeting) the collection of PODES data was ever carried out in 1994 and 1995. Since 2008 Podes has been carried out independently from the implementation of census activities, except for some variables that related to preparation of census in Modul Questionnaire.

2. PODES data is the only one source of regional data consisting of various information and providing a picture of development progress in a region. The collection of PODES data was conducted by a census method (complete enumeration). The enumeration was undertaken by interviewing directly to village head or staff member of village office entrusted to answer.

3. Off-shore village: Off-shore village is a village/urban village or the other which has a portion area in the border of

(27)

rakyatnya sebagian besar tergantung pada potensi laut.

4. Desa bukan pesisir: Desa bukan pesisir

adalah desa/kelurahan termasuk

nagari atau lainnya yang tidak berbatasan langsung dengan laut atau tidak mempunyai pesisir. Desa bukan

pesisir terdiri atas desa

lembah/daerah aliran sungai (DAS), lereng/punggung bukit dan dataran.

5. Desa lembah/daerah aliran sungai (DAS) adalah desa/kelurahan yang wilayahnya sebagian besar merupakan daerah cekungan/ legokan disekitar aliran sungai atau berada diantara dua buah gunung/bukit.

6. Desa lereng/punggung bukit adalah

desa/kelurahan yang wilayahnya

sebagian besar berada di

lereng/punggung bukit atau gunung.

7. Desa dataran adalah desa/ kelurahan

yang sebagian besar wilayahnya

rata/datar

potential

4. Non Off-shore village: Non off-shore village is a village/urban village or the other which has noportion area bordering beach/coast/ seashore. Non off-shore villages consist of valley village/river basin area (RBA), hilly village and flat village

5. Valley village/river basin area is a village/urban village with the largest part of the village being the valley or river basin or the area between two mountains/hills

6. Hilly village is a village/urban village with the largest part of the village being the hilly area or the mountain

7. Flat village is a village/urban village with the largest part of the village being a flat contour

(28)

ULASAN DESCRIPTION

Secara astronomis, Kecamatan Tinanggea terletak antara 04°46’44.1ʺ Lintang Selatan dan 122°19’73.1ʺBujur Timur.

Astronomically, Tinanggea Subdistrict located between 04°46’44.1ʺSouth Latitude and 122°19’73.1ʺEast Longitude.

Berdasarkan posisi geografisnya,

Kecamatan Tinanggea memiliki batas - batas wilayah yaitu: Kabupaten Bombana, Kec. Andoolo, Kec. Andoolo Barat, Kec. Lalembuu, Kec. Palangga Selatan dan Selat Tiworo.

Based on its geographic position, Tinanggea Subdistrict have boundaries are :Bombana regency, Andoolo subdistrict, Andoolo Barat subdistrict, Lalembuu subdistrict, Palangga Selatan subdistrict and Selat Tiworo.

Kecamatan Tinanggea terdiri dari 22 desa, 2 Kelurahan dan 1 desa persiapan. Dapat dilihat bahwa, Desa Tatangge memiliki

wilayah terluas yakni 91,24 km²,

sedangkan Desa Torokeku memiliki

wilayah terkecil yang hanya seluas 2,15 km².

(29)

Gambar Figure 1.1

Persentase Luas Wilayah Kecamatan Tinanggea menurut Desa/Kelurahan, 2015

Percentage of Tinanggea Subdistrict Area by Village/Administrative Village, 2015

(30)

Gambar Figure 1.2

Luas Wilayah Kecamatan Tinanggea menurut Desa/Kelurahan, 2015

Area of Tinanggea Subdistrict by Village/Administrative Village, 2015

km2

(31)

Gambar Figure 1.3

Intensitas Curah Hujan di Kecamatan Tinanggea, 2015 Rainfall in Tinanggea Subdistrict, 2015

(32)

1.1.

Keadaan Geografis/

Geographical

Tabel Table 1.1.1

Luas Wilayah menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Tinanggea, 2015

Total Area by Village/Administrative Village in Tinanggea Subdistrict, 2015

Desa/Kelurahan Luas Wilayah/Total Area

Village/Administrative Village Km2 %

(1) (2) (3)

Kecamatan Tinanngea 354,74 100,00

(33)

Tabel Table 1.1.2

Ketinggian, Keadaan Geografis dan Topografi menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Tinanggea, 2015

Geographical and Topoghrapy by Village/Administrative Village in Tinanggea Subdstrict, 2015

Desa/Kelurahan Ketinggia

n Topografi Geografis

Village/Administrative

Village Highly Topoghrapy Geographical

(1) (2) (3) (4)

1. Lanowulu 3 Dataran Bukan Pesisir/Tepi laut

2. Tatangge 3 Dataran Bukan Pesisir/Tepi laut

3. Roraya 7 Dataran Bukan Pesisir/Tepi laut

4. Wundumbolo 4 Dataran Bukan Pesisir/Tepi laut

5. Telutu Jaya 4 Dataran Bukan Pesisir/Tepi laut

6. Panggosi 2 Dataran Pesisir/Tepi laut

7. Lapoa 6 Dataran Bukan Pesisir/Tepi laut

8. Bomba-Bomba 4 Dataran Bukan Pesisir/Tepi laut

9. Asingi 4 Dataran Bukan Pesisir/Tepi laut

18. Wadonggo 3 Dataran Pesisir/Tepi laut

19. Matambawi 3 Dataran Bukan Pesisir/Tepi laut

20. Watumelewe 3 Dataran Bukan Pesisir/Tepi laut

21. Moolo Indah 3 Dataran Bukan Pesisir/Tepi laut

22. Matandahi 3 Dataran Bukan Pesisir/Tepi laut

23. Lalonggasu 15 Lereng/Punggung Bukit Bukan Pesisir/Tepi laut

24. Palotawo 15 Dataran Bukan Pesisir/Tepi laut

25. Lalowatu 15 Lereng/Punggung Bukit Bukan Pesisir/Tepi laut

(34)

Tabel 1.1.3

Titik Koordinat Kantor Desa/Kelurahan menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Tinanggea, 2015

Table Coordinat of Villages Head Office by Village/Administrative Village in Tinanggea Subdistrict, 2015

Desa/Kelurahan Lintang Bujur

Village/Administrative Village Latitude Longitude

(1) (2) (3)

1. Lanowulu 04°45’56.0ʺ 122°14’07.2ʺ

2. Tatangge 04°46’05.7ʺ 122°12’93.6ʺ

3. Roraya 04°44’80.1ʺ 122°16’39.4ʺ

4. Wundumbolo 04°40’81.1ʺ 122°15’42.7ʺ

5. Telutu Jaya 04°44’17.3ʺ 122°16’77.2ʺ

6. Panggosi 04°46’22.6ʺ 122°18’15.3ʺ

7. Lapoa 04°44’01.2ʺ 122°17’99.4ʺ

8. Bomba-Bomba 04°44’05.3ʺ 122°18’81.3ʺ

9. Asingi 04°45’22.0ʺ 122°20’16.9ʺ

10. Rapea *) 04°45’60.9ʺ 122°21’83.5ʺ

11. Ngapaaha 04°45’41.2ʺ 122°22’81.2ʺ

12. Tinanggea 04°46’24.0ʺ 122°22’61.7ʺ

13. Akuni 04°46’63.3ʺ 122°22’77.8ʺ

14. Bungin Permai 04°48’87.0ʺ 122°21’75.4ʺ

15. Torokeku 04°48’69.2ʺ 122°24’97.2ʺ

16. Lapulu 04°47’77.7ʺ 122°25’64.7ʺ

17. Lasuai 04°46’77.4ʺ 122°14’50.3ʺ

18. Wadonggo 04°47’29.3ʺ 122°26’84.2ʺ

19. Matambawi 04°47’64.9ʺ 122°26’04.0ʺ

20. Watumelewe 04°47’16.2ʺ 122°28’84.1ʺ

21. Moolo Indah 04°47’16.2ʺ 122°28’84.1ʺ

22. Matandahi 04°46’65.8ʺ 122°31’64.1ʺ

23. Lalonggasu 04°40’37.6ʺ 122°23’10.9ʺ

24. Palotawo 04°38’47.4ʺ 122°21’69.5ʺ

25. Lalowatu 04°39’38.4ʺ 122°23’14.9ʺ

(35)

Tabel 1.1.4

Batas Wilayah menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Tinanggea, 2015

Table Boundary by Village/Administrative Village in Tinanggea Subdistrict, 2015

Desa/Kelurahan

Batas Wilayah Boundary

Village/Administrative Village Utara Timur

North East

11. Ngapaaha Lalonggasu Lapulu

12. Tinanggea Ngapaaha Akuni

13. Akuni Tinanggea Lasuai

14. Bungin Permai Akuni Selat Tiworo

15. Torokeku Lapulu Matambawi

16. Lapulu Wadonggo Matambawi

17. Lasuai Lapulu Lapulu

18. Wadonggo Kec. Palangga Watumelewe

19. Matambawi Wadonggo Lapulu

20. Watumelewe Moolo Indah Moolo Indah

21. Moolo Indah Kec. Palangga Matandahi

22. Matandahi Kec. Palangga Kec. Palsel

23. Lalonggasu Lalowatu Wadonggo

24. Palotawo Kec. Andoolo Lalowatu

25. Lalowatu Kec. Andoolo Wadonggo

(36)

Lanjutan/Continued

Desa/Kelurahan

Batas Wilayah Boundary

Village/Administrative Village Selatan Barat

South East

(1) (4) (5)

1. Lanowulu Kab. Bombana Tatangge

2. Tatangge Kab. Bombana Kab. Bombana

3. Roraya Kab. Bombana Lanowulu

4. Wundumbolo Roraya Lalembuu

5. Telutu Jaya Panggosi Roraya

6. Panggosi Tinanggea Roraya

7. Lapoa Panggosi Telutu Jaya

8. Bomba-Bomba Asingi Lapoa

9. Asingi Tinanggea Bomba-Bomba

10. Rapea *) Tinanggea Asingi

11. Ngapaaha Tinanggea Rapea

12. Tinanggea Bungin Permai Rapea

13. Akuni Bungin Permai Tinanggea

14. Bungin Permai Selat Tiworo Tinanggea

15. Torokeku Selat Tiworo Lasuai

16. Lapulu Torokeku Lasuai

17. Lasuai Selat Tiworo Akuni

18. Wadonggo Selat Tiworo Matambawi

19. Matambawi Wadonggo Selat Tiworo

20. Watumelewe Selat Tiworo Wadonggo

21. Moolo Indah Selat Tiworo Watumelewe

22. Matandahi Selat Tiworo Moolo Indah

23. Lalonggasu Ngapaaha Asingi

24. Palotawo Lalonggasu Kec. Andoolo

25. Lalowatu Lalonggasu Palotawo

Kecamatan Tinanggea Kab. Bombana Selat Tiworo

Sumber/Source :Desa/Kelurahan/Village/Administrative Village

(37)

Tabel 1.1.5

Jarak ke ibukota Kecamatan dan ibukota Kabupaten menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Tinanggea, 2015

Table Distance to Subdistrict Capital and Regency Capital by Village/Administrative Village in Tinanggea Subdistrict, 2015

Desa/Kelurahan Subdistrict Capital Regency Capital

(Km)

Sumber/Source : Desa/Kelurahan/Village/Administrative Village

(38)

1.2.

Keadaan Iklim/

Climate Condition

Jumlah Curah Hujan dan Jumlah Hari Hujan menurut Bulan di Kecamatan Tinanggea, 2015

Amount of Rainfall and Amount of Rainfall Day According to Month in Tinanggea Subdistrict, 2015

Bulan Month

Curah Hujan/ Rainfall

(mm)

Banyaknya Hari Hujan/ Amount of Rainfall Day

(1) (2) (3)

Sumber/Source :Lanud Haluoleo/Hauoleo Airdrome Ket : TTU = Tidak Terukur

Tabel

Table

1.2.1

(39)

Halaman ini sengaja dikosongkan

(40)

2

PEMERINTAHAN

Government

(41)

Halaman ini sengaja dikosongkan

(42)

PENJELASAN TEKNIS

1. Secara administrasi, Kabupaten Konawe Selatan terbentuk sejak tahun 2003. Konawe Selatan

merupakan pemekaran dari

Kabupaten Konawe yang dibentuk berdasarkan UU No.4 Tahun 2003.

2. Visi Pemerintahan Kabupaten Konawe Selatan sekaligus sebagai

prime mover pembangunan daerah lima tahun (2010-2015) yaitu

“Kabupaten Minapolitan”.

3. Dalam kaitannya dengan visi pembangunan daerah tersebut, maka ditetapkan misi pembangunan

daerah yaitu “Mewujudkan Konawe

Selatan Sejahtera Berbasis

Pedesaan”.

4. Untuk Mewujudkan visi dan misi tersebut, pemerintah daerah menetapkan empat prioritas pembangunan daerah, yaitu : a. Mewujudkan pemerintahan yang

baik

b.Meningkatkan kualitas sumber daya manusia

c. Membangun infrastruktur wilayah

d.Meningkatkan ekonomi

masyarakat berbasis pedesaan

5. Sistem pemerintahan di Indonesia didasarkan pada kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif (triaspolitica).

6. Lembaga legislative dipegang oleh DPRD Konawe Selatan. Anggota

TECHNICAL NOTES

1. Konawe Selatan Regency formed since 2003. Konawe Selatan is expansion of Konawe Regency that formed by Law Number 4/2003.

2. The government vision of Konawe Selatan regency as prime mover of five year local development at once is

“Districs Minapolitan”.

3. In relationship with local development vision, then be set the

local government mission is “Realize

Konawe Selatan Prosperous and Rural-Based”.

4. To realize that vission and mission, there are four local government priority:

a. Create the good government

b. Increase the Human Resources Quality

c. Build the local infrastructure

d. Increase the rural-based economic people

5. The political system in Indonesia is based on legislative, executive, and judicatives powers (Trias Political).

(43)

tahun. Jumlah anggota DPRD Kab. Konawe Selatan periode 2014-2019 sebanyak 35 orang.

7. Lembaga eksekutif terdiri dari Bupati, wakil bupati dan satuan kerja pemerintahan daerah. Bupati dan Wakil bupati dipilih secara langsung oleh rakyat dan dilantik dalam masa jabatan lima tahun.

8. Susunan pemerintahan Kabupaten Konawe Selatan adalah Bupati, Wakil Bupati, Dinas, Badan, Kantor serta Sekretariat kecamatan/desa.

Pemerintah Daerah juga

berkoordinasi dengan Kantor Kementrian di daerah, Lembaga Negara setingkat Kementrian di daerah, Lembaga Pemerintahan Non Kementrian di daerah.

9. Dinas-dinas terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Pendidikan dan Olahraga, Dinas Kesehatan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perhubungan dan Infokom,

Dinas Kehutanan, Dinas

Pertambangan dan Energi, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah,

Dinas Perindustrian dan

Perdagangan, Dinas Kelautandan Perikanan, Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Sosial, Dinas Pendapatan dan Aset Daerah.

10.Badan-badan terdiri dari Badan

elected through a general election and appointed for a five-year membership. There are 35 people of DPRD members in period 2014-2019.

7. The executives power consist of Regent, Vice Regent and local government unit. Regent and Vice Regent are elected through a direct election by people and appointed for a five-year membership.

8. The government structure of Konawe Selatan Regency consist of Regent, Vice Regent, Ministry, Ministry level Institution, Office, subdistrict and village secretary.

9. Offices consist of Local Secretary; DPRD Secretary; Education and Sport Office; Health Office; Manpower and Transmigration Office; Culture and Tourism Office; Public Work Office; Transportation, Communication and Informatics Office; Forestry Office; Mineral Resources and Energy Office; Cooperatives and Small and Medium Enterprises Office; Industry and Trade Office; Maritime Affairs and Fisheries Office; Agriculture Office; Estate Office; Population and Civil Services Records; Social Services; Finance & Asset Regency Services.

(44)

Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Badan Kepegawaian Daerah, Badan Pelayanan dan Perijinan Terpadu, Badan Kesatuan Bangsa, Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB, Badan Lingkungan Hidup, Badan Ketahanan Pangan, Badan Penyuluh Pertanian Perikanan Perkebunan dan Kehutanan, Badan

Penanggulangan Bencana,

Inspektorat Daerah, Badan Narkotika Daerah.

11.Kantor daerah terdiri dari Rumah Sakit Umum Daerah, Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah, Kantor Sandi Daerah, Kantor Satuan Polisi Pamong Praja, Kantor Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Daerah.

12.Kementerian, Lembaga Negara setingkat kementerian, dan non kementerian, yaitu Kementerian Agama, Kejaksaan Negeri, Kepolisian Resor, Badan Pusat Statistik, Badan Pertanahan Nasional.

Village Community Empowerment Agency; Regional Civil Service Agency; Integrated Licensing Agency; Unity of Nation Agency; Women Empowering and Family Planning Agency; Environment Agency; Loss of Food Security Agency; BP4K; Disaster Management Agency; Regional Inspectorate; Narcotics Agency.

11.Regional Offices consist of Regional Public Hospital, Regional Library and Archives Office, Regional Code Office, Police Force Office, Regional Election Commission Secretariat Office.

12.Regional Ministry/Ministry level Institution and Regional Non Ministry Institution are Ministry of Religious Affairs, Distric Attorney, Police Resort, BPS-Statstics Indonesia, National Land Agency.

(45)

Ulasan Description

Wilayah administrasi Kecamatan Tinanggea tahun 2015 terdiri atas 22 desa, 2 Kelurahan dan 1 Desa persiapan dengan ibukotanya adalah Kelurahan Tinanggea.

Tinanggea subdistrict administration region in 2015 consist of 22 vilages, 2 administrative villages, 1 undefinitive village with the capital is Tinanggea administrative village.

Di kantor kecamatan/sekretariat terdapat 21 orang PNS, jika dilihat berdasarkan golongan kepangkatan terdapat 7 orang PNS yang bergolongan II, 13 orang PNS yang bergolongan III, dan 1 orang bergolongan IV. Sedangkan berdasarkan tingkat pendidikan, terdapat 7 PNS yang lulusan SMA dan 14 PNS yang lulusan S1 dan S2.

At subdistrict office/secretariat there are 21 public servant, if looked at from the government official level there are 7 public servant on the level II, 13 public servant on the level III,and 1 public servant on the level IV. While based on education level there are 7 public servant who graduated from vocational senior high school, and 14 public servant who graduated S1 and S2.

(46)

Gambar Figure 2.1

Persentase Pegawai Negeri Sipil menurut Golongan Kepangkatan, 2015

Percentage of Civil Servants by Hierarcy, 2015

(47)

Gambar Figure 2.2

Persentase Pegawai Negeri Sipil Menurut Tingkat Pendidikan, 2015

Percentage of Civil Servants by Education Level, 2015

.

(48)

Tabel 2.1

Status Pemerintahan dan Status Hukum menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Tinanggea, 2015

Table Government Status and Legality Status by Village/Administrative Village in Tinanggea Subdistrict, 2015

Desa/Kelurahan

1. Lanowulu Desa Definitif

2. Tatangge Desa Definitif

3. Roraya Desa Definitif

4. Wundumbolo Desa Definitif

5. Telutu Jaya Desa Definitif

6. Panggosi Desa Definitif

7. Lapoa Desa Definitif

8. Bomba-Bomba Desa Definitif

9. Asingi Desa Definitif

10. Rapea *) Desa Persiapan

11. Ngapaaha Kelurahan Definitif

12. Tinanggea Kelurahan Definitif

13. Akuni Desa Definitif

14. Bungin Permai Desa Definitif

15. Torokeku Desa Definitif

16. Lapulu Desa Definitif

17. Lasuai Desa Definitif

18. Wadonggo Desa Definitif

19. Matambawi Desa Definitif

20. Watumelewe Desa Definitif

21. Moolo Indah Desa Definitif

22. Matandahi Desa Definitif

23. Lalonggasu Desa Definitif

24. Palotawo Desa Definitif

25. Lalowatu Desa Definitif

Sumber/Source : Desa/Kelurahan/Village/Administrative Village

(49)

Tabel

Table 2.2

Pembagian Wilayah Administratif Pemerintahan menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Tinanggea, 2015

Administrative Area by Village/Administrative Village in Tinanggea Subdistrict, 2015

Desa/Kelurahan

Adm. Sub-Village RT/RW

(1) (2) (3) (4)

Sumber/Source : Desa/Kelurahan/ Village/Administrative Village

(50)

Tabel

Table 2.3

Banyaknya Sarana Pemerintahan menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Tinanggea, 2015

Number of Government Facilities by Village/Administrative Village in Tinanggea Subdistrict, 2015

Desa/Kelurahan

Sumber/Source : Desa/Kelurahan/ Village/Administrative Village

(51)

Tabel Table 2.4

Jumlah Pegawai Negeri Sipil menurut Golongan Kepangkatan dan Jenis Kelamin di Kecamatan Tinanggea, 2015

Number of Public Civil Servant by Hierarcy and Sex in Tinanggea Subdistrict, 2015

Golongan Kepangkatan Hierarcy

Jenis Kelamin

Sex Jumlah

Total Laki-laki

Female

Perempuan Female

(1) (2) (3) (4)

1. Golongan I

Range I 0 0 0

2. Golongan II 5 2 7

Range II

3. Golongan III 3 10 13

Range III

4. Golongan IV 1 0 1

Range IV

Jumlah / Total 9 12 21

Sumber/Source : Kantor Kecamatan/Subdistrict Office

(52)

Tabel

Table 2.5

Jumlah Pegawai Negeri Sipil menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin di Kecamatan Tinanggea, 2015

Number of Civil Servants by Educational Attainment and Sex in Tinanggea Subdistrict, 2015

Pendidikan Terakhir Educational Attainment

Jenis Kelamin/Sex

Laki-Laki Male

Perempuan Female

Jumlah Total

(1) (2) (3) (4)

Sampai dengan SDUp to

Primary School 0 0 0

SLTP/SederajatGeneral/Vocatio

nal Junior High School 0 0 0

SMA/SederajatGeneral/Vocatio

nal Senior High School 5 2 7

Diploma I,IIDiploma I,II 0 0 0

Diploma III/Sarjana Muda

Diploma III/Bachelor 0 0 0

Sarjana/Doktor/Ph.dUniversity Graduates

3 11 14

Jumlah/Total 8 13 21

Sumber/Source : Kantor Kecamatan/Subdistrict Office

(53)

Halaman ini sengaja dikosongkan

(54)

3

PENDUDUK

Population

(55)

Halaman ini sengaja dikosongkan

(56)

PENJELASAN TEKNIS TECHNICAL NOTES

1. Sumber utama data kependudukan adalah Sensus Penduduk yang dilaksanakan setiap sepuluh tahun sekali. Sensus Penduduk telah dilaksanakan sebanyak enam kali sejak Indonesia merdeka yaitu tahun 1961, 1971, 1980, 1990, 2000 dan 2010. Selain Sensus Penduduk, untuk menjembatani ketersediaan data kependudukan diantara dua period sensus, BPS melakukan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS). SUPAS telah dilakukan sebanyak empat kali, tahun 1976, 1985, 1995

dan terakhir 2005. Data

kependudukan selain. Sensus dan SUPAS adalahproyeksipenduduk.

Di dalam sensus penduduk, pencacahan dilakukan terhadap seluruh penduduk yang berdomisili di wilayah territorial Republik Indonesia termasuk Warga Negara Asing kecuali anggota Korps Diplomatik beserta keluarganya. Berbeda dengan pelaksanaan sensus penduduk sebelumnya, Sensus Penduduk 2010 melaksanakan metode pencacahan lengkap termasuk pula anggota rumah tangga Korps Diplomatik Republik Indonesia yang tinggal di luar negeri.

Sensus Penduduk 2010

dilakukan serentak diseluruh tanah

1. The main source of demographic data is Population Census, which is conducted every ten years. Population Census has been conducted six times since Indonesia’s independence: 1961, 1971, 1980, 1990,2000 and 2010. In addition to the Census, BPS also conducted Intercensal Population Survey, called SUPAS which is designed to proceed demographic data between two censuses. SUPAS has been conducted four times: 1976, 1985, 1995 and 2005. Besides Population Census and SUPAS, this report also uses population projection.

The population census enumerates all residents domicile in the entire territory of Republic of Indonesia including foreign citizenship except the diplomatic corps members and their families. The implementation of the 2010 Population Census was different from the previous censuses because it only carried out complete enumeration method covering more complete variables. As compared to the previous censuses, the 2010 Population Census only carried out the complete enumeration method included household members of the diplomatic corp of Indonesia living abroad.

(57)

dilakukan dengan wawancara antara petugas sensus dengan responden. Cara pencacahan yang dipakai dalam sensus penduduk adalah kombinasi antara de jure dan de facto. Bagi penduduk yang bertempat tinggal tetap dipakai cara de jure, dicacah di mana mereka biasa tinggal, sedangkan untuk penduduk yang tidak bertempat tinggal tetap dicacah dengan cara de facto, yaitu dicacah di tempat di mana mereka ditemukan petugas sensus biasanya pada malam ‘HariSensus’. Termasuk penduduk yang tidak bertempat tinggal tetap adalah tuna wisma, awak kapal berbendera Indonesia, penghuni perahu/rumah apung, masyarakat terpencil/ terasing dan pengungsi.

Bagi mereka yang mempunyai tempat tinggal tetap, tetapi sedang bertugas keluar wilayah lebih dari enam bulan, tidak dicacah di tempat tinggalnya. Sebaliknya, seseorang atau keluarga menempati suatu bangunan belum mencapai enam bulan tetapi bermaksud menetap disana dicacah di tempat tersebut.

interviewing respondents in which the combination of de jure and de facto approaches were applied. De jure was applied to the permanent residents, while de facto was applied to non-permanent residents. The permanent residents were enumerated in place where they normally live, the non permanent residents were enumerated where they were found by the enumerators, usually on the night of ‘Census Day’. The non permanent residents include homeless people, ship crew, boat people, remote area community and internally displaced persons.

For those who hadpermanent residence but had been away fromtheir former home for six months or more were not enumerated in their permanent places. In contrast, someone or a family who moved to another place less than six months but intended tables of population.

2. Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah territorial Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan menetap.

3. Rata-rata Pertumbuhan Penduduk adalah angka yang menunjukkan tingkat pertambahan penduduk per

2. Population are all residents of the stay is less than six months.

3. Average growth of population is the annual population growth rate over a certain period.

(58)

4. Kepadatan Penduduk adalah banyaknya penduduk per km persegi.

5. Rasio Jenis Kelamin adalah perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya dinyatakan dengan banyaknya penduduk

laki-laki untuk 100 penduduk

perempuan.

6. Struktur Umur, Jenis Kelamin dan Rumah Tangga : Struktur umur penduduk pada suatu daerah sangat ditentukan oleh perkembangan tingkat kelahiran, kematian dan migrasi.

7. Rumah Tangga adalah seseorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik/sensus, dan biasanya tinggal bersama serta pengelolaan makan dari satu dapur. Yang dimaksud makan dari satu dapur adalah jika pengurusan kebutuhan sehari-harinya dikelola bersama-sama menjadi satu.

8. Anggota Rumah Tangga adalah semua orang yang biasanya bertempat tinggal di suatu rumah tangga, baik yang berada di rumah pada waktu pencacahan maupun yang sementara tidak ada.

9. Rata-rata Anggota Rumah Tangga adalah angka yang menunjukkan rata-rata jumlah anggota rumah

4. Population density is the number of people per square kilometer.

5. Sex Ratio is the ratio of the number of males to the number of females in a given area and time, usually expressed as the number of males for every 100 females.

6. Age structure, Sex, and Household The age structure of population is influenced by the fertility, mortality and migration rate.

7. Household is an individual or a group of people living in a physical/census building unit or part of it and usually commit on a common provision for time of enumeration.

9. Average household size is the average number of household members per household.

(59)

10. Transmigrasi

Dalam upaya pemerataan penyebaran penduduk antar propinsi-propinsi di Indonesia, dewasa ini pemerintah telah dan terus melaksanakan suatu program perpindahan penduduk yang disebut Program Transmigrasi. Tujuan program ini, disamping untuk pemerataan penyebaran penduduk dan tenaga kerja serta pembukaan dan pengembangan daerah produksi baru, juga diharapkan dapat mendorong peningkatan taraf hidup para transmigran dan masyarakat di sekitarnya.

10.Transmigration

In order to distribute the population among provinces, the Indonesian Government has been implementing a migration program was called Transmigration Program. This program aims, to distribute the population and labor, and opening and developing new production areas. In addition, expected to improve the standard of living of the migrants and the surrounding communities.

(60)

ULASAN DESCRIPTION

3.1. Komposisi dan Laju Pertumbuhan

Penduduk

Jumlah penduduk di Kecamatan Tinanggea berjumlah 23.797 jiwa, yang terdiri dari 12.102 penduduk laki-laki dan 11.695 penduduk perempuan. Jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 23.353 jiwa.

Tingkat pertumbuhan penduduk Kecamatan Tinanggea pada tahun 2015 sebesar 1,90%, lebih tinggi dibanding pertumbuhan penduduk tahun 2014 yaitu sebesar 1,03%.

3.2. Kepadatan Penduduk dan Jumlah

Rumah Tangga

Kepadatan penduduk Kecamatan Tinanggea mengalami peningkatan dari 65,83 jiwa perkilometer persegi tahun 2014 menjadi 67,08 jiwa perkilometer persegi pada tahun 2015. Wundumbolo merupakan desa dengan tingkat kepadatan penduduk terendah sedangkan Tinanggea adalah desa terpadat penduduknya.

Pada Tahun 2015, Jumlah Rumah Tangga di Kecamatan Tinanggea mencapai 5.329 rumah tangga.

3.1. Composition and Population

Growth

The population in the Tinanggea Subdistrict totaled 23.797 persons , consisting of 12.102 male and 11.695 female population. This was an increase

compared to the previous year

amounting 23.353 persons.

Populatin Growth Rate in this Tinanggea subdistrict ammounted 1,90% in 2015, higher than 2014 that is equal to 1,03 %.

3.2. Population Density and Number

of Household

Population density in Tinanggea Subdistrict increased from 65,83 per km2 in 2014 to 67,08 per km2 in 2015. Wundumbolo is village with lowest population density while Tinanggea is desenly populated village.

In this year, number of household in Tinanggea Subdistrict are 5.329 households.

(61)

Gambar Figure 3.1

Jumlah Penduduk Kecamatan Tinanggea, 2011 - 2015 Population of Tinanggea Subdistrict,2011 - 2015

(62)

Gambar Figure 3.2

Penduduk Kecamatan Tinanggea menurut Desa/Kelurahan, 2015

Population of Tinanggea Subdistrict by Village/Administrative Village,2015

(63)

Gambar Figure 3.3

Kepadatan Penduduk Kecamatan Tinanggea, 2015 Population Density of Tinanggea Subdistrict, 2015

(64)

Tabel Table 3.1

Jumlah Penduduk menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Tinanggea, 2011 - 2015

Population by Village/Administrative Village in Tinanggea Subdistrict, 2011- 2015

Desa/Kelurahan Tahun/Years

Village/Administrative Village 2011 2012 2013 2014 2015

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

(65)

Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Tinanggea, 2011 -2015

Amount of Population According to Sex in Tinanggea Subdistrict, 2011-2015

Tahun Year

Laki-Laki Male

Perempuan Female

Total Total

(1) (2) (3) (4)

2011 11 312 10 460

21 772

2012 11 519 10 904 22 423

2013 11 657 11 019 22 676

2014 11 909 11 444 23 353

2015 12 102 11 695 23 797

Sumber/Source : Proyeksi Penduduk SP2010/Indonesian Population Census Projection 2010 Tabel

Table 3.2

(66)

Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin Tiap Desa/Kelurahan di Kecamatan Tinanggea, 2015 Amount of Population According to Sex and Sex Ratio

byVillage/Administrative Village in Tinanggea Subdistrict, 2015

Desa/Kelurahan Village/Administrative Village

Jumlah Penduduk

(67)

Kepadatan Penduduk menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Tinanggea, 2015

Density of Population by Village/Administrative Village in Tinanggea Subdistrict, 2015

Sumber/Source : Proyeksi Penduduk SP2010/Indonesian Population Census Projection 2010 Tabel

Table 3.4

(68)

Persebaran Penduduk menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Tinanggea, 2015

Distribution of Population by Village/Administrative Village in Tinanggea Subdistrict, 2015

(69)

Jumlah Rumahtangga dan Rata-Rata Anggota Rumahtangga Tiap Desa/Kelurahan di Kecamatan Tinanggea, 2015

Amount of Household, and Household Member Average According to Village/Administrative Village in Tinanggea Subdistrict, 2015

Desa/Kelurahan

Sumber/Source : Proyeksi Penduduk SP2010/Indonesian Population Census Projection 2010 Tabel

Table 3.6

(70)

Penduduk Kecamatan Tinanggea menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin,2015

Amount of Population According to Age Group and Sex In Tinanggea Subdistrict, 2015

GolonganUmur

Sumber/Source : Proyeksi Penduduk SP2010/Indonesian Population Census Projection 2010 Tabel

Table 3.7

(71)

Halaman ini sengaja dikosongkan

(72)

4

S O S I A L

S o c i a l

(73)

Halaman ini sengaja dikosongkan

(74)

PENJELASAN TEKNIS TECHNICAL NOTES

Dalam pelaksanaan pembangunan sosial, pemerintah telah mengupayakan

berbagai usaha guna terciptanya

kesejahteraan masyarakat di bidang sosial yang lebih baik. Usaha tersebut meliputi kegiatan di bidang pendidikan, agama,

kesehatan, keluarga berencana,

keamanan, dan ketertiban masyarakat, serta urusan sosial lainnya.

In order to improve the common social welfare, the local government has been supporting social activities that include educational, religious, health, family planning, security and public order, and other social affairs.

4.1. Pendidikan

Sasaran pembangunan pendidikan dititik beratkan pada peningkatan mutu dan perluasan kesempatan belajar di semua jenjang pendidikan, dimulai dari kegiatan prasekolah (Taman Kanak-Kanak) sampai dengan Perguruan Tinggi. Upaya peningkatan mutu pendidikan yang ingin dicapai tersebut dimaksudkan

untuk menghasilkan manusia

berkualitas. Sedangkan perluasan

kesempatan belajar dimaksud agar penduduk usia sekolah yang setiap tahun mengalami peningkatan sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk dapat memperoleh kesempatan belajar yang seluas-luasnya.

Pelaksanaan pembangunan pendidikan di

Kecamatan Tinanggea mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun.

Indikator yang dapat mengukur tingkat perkembangan pembangunan pendidikan

di Kecamatan Tinanggea seperti

banyaknya sekolah dan guru,

4.1. Education

Education development targets focused on improving quality and expanding the learning opportunities at all education levels. Improving the quality of education aimed at improving the quality of human resources. While the expansion of learning opportunities, aimed to make every school-age population had a full opportunity to learn.

(75)

dansebagainya.

1. Sekolah adalah lembaga pendidikan

formal yang dimulai dari pendidikan

dasar, menengah, dan tinggi.

Pendidikan yang dicatat adalah

pendidikan formal berdasar

kurikulum Departemen Pendidikan Nasional, termasuk pendidikan yang

diselenggarakan oleh pondok

pesantren dengan memakai

kurikulum Departemen Pendidikan

Nasional, seperti Madrasah

Ibtidaiyah (MI), Madrasah

Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah

Aliyah (MA). Pondok

pesantren/madrasah diniyah adalah

sekolah yang tidak memakai

kurikulum dari Departemen

Pendidikan Nasional.

1. School is an education institution starting from primary, secondary and tertiary education. The education data recorded in the survey covering data on formal education based on the curriculum set up by Ministry of National Education including education carried out by Muslim Boarding School (Pondok Pesantren) implementing the Ministry of National Education curriculum, such as Madrasah Ibtidaiyah (Islamic Primary School), Madrasah Tsanawiyah (Islamic Junior High School), and Madrasah Aliyah (Islamic Senior High School). Pondok pesantren/madrasah diniyah (Islamic boarding school/Islamic school) is school which does not implement curriculum from the Ministry of National Education

2. Madrasah Ibtidaiyah adalah lembaga pendidikan berciri khas Islam pada jenjang Sekolah Dasar. Madrasah Tsanawiyah adalah lembaga pendidikan berciri khas Islam pada jenjang Sekolah Menengah Pertama, Madrasah Aliyah adalah lembaga pendidikan berciri khas Islam pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA).

2. Madrasah Ibtidaiyah is Islamic school at primary education. Madrasah Tsanawiyah is Islamic school at lower secondary education, and Madrasah Aliyah is Islamic School at higher secondary education (SMA).

Gambar

Tabel 2.1 Status Pemerintahan dan Status Hukum menurut
Tabel 7.1 http://konselkab.bps.go.idJumlah
Figure 1.1 Percentage
Figure 1.2 Area of Tinanggea Subdistrict by Village/Administrative Village,
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kecamatan Kemalang Dalam Angka 2020 / Kemalang Subdistrict in Figure 2020 78 Koperasi Unit desa Village Unit Cooperative (KUD) Koperasi Industri Kecil dan Kerajinan.

Tabel Banyaknya Koperasi yang Masih Aktif Menurut Desa/Kelurahan dan Jenis Koperasi di Kecamatan Jatiyoso,

3.1.1 Banyaknya Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Purworejo Akhir Tahun 2015.. Population by Subdistrict and Sex in Purworejo at the End of

Harvested area, production and average of corn production by Village in Samigaluh Subdistrict 2009 Desa Village Luas Panen Harvested area (Ha) Produksi Production (Ton)

Harvested area, production and average of wetland cassava by village in Pengasih Subdistrict 2009 Nama Desa Villages Luas Panen Harvested area (Ha) Produksi Production (Ton)

Harvested area, production and average of corn production by village in Kokap Subdistrict 2009 Desa Villages Luas Panen Harvested area (Ha) Produksi Production (Ton)

Pattallassang Tabel 5.6.1 Luas Kawasan Hutan dan Perairan Menurut Kecamatan di Kabupaten Takalar hektar, 2015 Table Forest and Inland Water Area by Subdistrict in Takalar Regency

6.2 TRANSPORTASI TRANSPORTATION Tabel 6.2.1 Prasarana dan Sarana Transportasi Antar Desa/Kelurahan Table Menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Grabag, 2021 Inter- Villages/Kelurahan