• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENJELASAN TEKNIS TECHNICAL NOTES 1 Sumber utama data kependudukan

Dalam dokumen 010. Kecamatan Tinanggea Dalam Angka 201 (Halaman 56-74)

PEMERINTAHAN Government

PENJELASAN TEKNIS TECHNICAL NOTES 1 Sumber utama data kependudukan

adalah Sensus Penduduk yang dilaksanakan setiap sepuluh tahun sekali. Sensus Penduduk telah dilaksanakan sebanyak enam kali sejak Indonesia merdeka yaitu tahun 1961, 1971, 1980, 1990, 2000 dan 2010. Selain Sensus Penduduk, untuk menjembatani ketersediaan data kependudukan diantara dua period sensus, BPS melakukan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS). SUPAS telah dilakukan sebanyak empat kali, tahun 1976, 1985, 1995

dan terakhir 2005. Data

kependudukan selain. Sensus dan SUPAS adalahproyeksipenduduk.

Di dalam sensus penduduk, pencacahan dilakukan terhadap seluruh penduduk yang berdomisili di wilayah territorial Republik Indonesia termasuk Warga Negara Asing kecuali anggota Korps Diplomatik beserta keluarganya. Berbeda dengan pelaksanaan sensus penduduk sebelumnya, Sensus Penduduk 2010 melaksanakan metode pencacahan lengkap termasuk pula anggota rumah tangga Korps Diplomatik Republik Indonesia yang tinggal di luar negeri.

Sensus Penduduk 2010

dilakukan serentak diseluruh tanah

1. The main source of demographic data is Population Census, which is conducted every ten years. Population Census has been conducted six times since Indonesia’s independence: 1961, 1971, 1980, 1990,2000 and 2010. In addition to the Census, BPS also conducted Intercensal Population Survey, called SUPAS which is designed to proceed demographic data between two censuses. SUPAS has been conducted four times: 1976, 1985, 1995 and 2005. Besides Population Census and SUPAS, this report also uses population projection.

The population census enumerates all residents domicile in the entire territory of Republic of Indonesia including foreign citizenship except the diplomatic corps members and their families. The implementation of the 2010 Population Census was different from the previous censuses because it only carried out complete enumeration method covering more complete variables. As compared to the previous censuses, the 2010 Population Census only carried out the complete enumeration method included household members of the diplomatic corp of Indonesia living abroad.

The 2010 Population Census was simultaneously conducted in

http://konselkab.bps.go.id

dilakukan dengan wawancara antara petugas sensus dengan responden. Cara pencacahan yang dipakai dalam sensus penduduk adalah kombinasi antara de jure dan de facto. Bagi penduduk yang bertempat tinggal tetap dipakai cara de jure, dicacah di mana mereka biasa tinggal, sedangkan untuk penduduk yang tidak bertempat tinggal tetap dicacah dengan cara de facto, yaitu dicacah di tempat di mana mereka ditemukan petugas sensus biasanya pada malam ‘HariSensus’. Termasuk penduduk yang tidak bertempat tinggal tetap adalah tuna wisma, awak kapal berbendera Indonesia, penghuni perahu/rumah apung, masyarakat terpencil/ terasing dan pengungsi.

Bagi mereka yang mempunyai tempat tinggal tetap, tetapi sedang bertugas keluar wilayah lebih dari enam bulan, tidak dicacah di tempat tinggalnya. Sebaliknya, seseorang atau keluarga menempati suatu bangunan belum mencapai enam bulan tetapi bermaksud menetap disana dicacah di tempat tersebut.

interviewing respondents in which the combination of de jure and de facto approaches were applied. De jure was applied to the permanent residents, while de facto was applied to non-permanent residents. The permanent residents were enumerated in place where they normally live, the non permanent residents were enumerated where they were found by the enumerators, usually on the night of ‘Census Day’. The non permanent residents include homeless people, ship crew, boat people, remote area community and internally displaced persons.

For those who hadpermanent residence but had been away fromtheir former home for six months or more were not enumerated in their permanent places. In contrast, someone or a family who moved to another place less than six months but intended tables of population.

2. Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah territorial Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan menetap.

3. Rata-rata Pertumbuhan Penduduk adalah angka yang menunjukkan tingkat pertambahan penduduk per

2. Population are all residents of the entire territory of Republic of Indonesia who have stayed for six months or longer, and those who intended to stay more than six months even though their length of stay is less than six months.

3. Average growth of population is the annual population growth rate over a certain period.

4. Kepadatan Penduduk adalah banyaknya penduduk per km persegi. 5. Rasio Jenis Kelamin adalah perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya dinyatakan dengan banyaknya penduduk laki-

laki untuk 100 penduduk

perempuan.

6. Struktur Umur, Jenis Kelamin dan Rumah Tangga : Struktur umur penduduk pada suatu daerah sangat ditentukan oleh perkembangan tingkat kelahiran, kematian dan migrasi.

7. Rumah Tangga adalah seseorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik/sensus, dan biasanya tinggal bersama serta pengelolaan makan dari satu dapur. Yang dimaksud makan dari satu dapur adalah jika pengurusan kebutuhan sehari-harinya dikelola bersama- sama menjadi satu.

8. Anggota Rumah Tangga adalah semua orang yang biasanya bertempat tinggal di suatu rumah tangga, baik yang berada di rumah pada waktu pencacahan maupun yang sementara tidak ada.

9. Rata-rata Anggota Rumah Tangga adalah angka yang menunjukkan rata-rata jumlah anggota rumah

4. Population density is the number of people per square kilometer. 5. Sex Ratio is the ratio of the number

of males to the number of females in a given area and time, usually expressed as the number of males for every 100 females.

6. Age structure, Sex, and Household The age structure of population is influenced by the fertility, mortality and migration rate.

7. Household is an individual or a group of people living in a physical/census building unit or part of it and usually commit on a common provision for food and other essentials of living. Common provision for food means one organising daily needs for all of household members.

8. Household member is a person who usually lives in a household regardless of their location at the time of enumeration.

9. Average household size is the average number of household members per household.

10. Transmigrasi

Dalam upaya pemerataan penyebaran penduduk antar propinsi- propinsi di Indonesia, dewasa ini pemerintah telah dan terus melaksanakan suatu program perpindahan penduduk yang disebut Program Transmigrasi. Tujuan program ini, disamping untuk pemerataan penyebaran penduduk dan tenaga kerja serta pembukaan dan pengembangan daerah produksi baru, juga diharapkan dapat mendorong peningkatan taraf hidup para transmigran dan masyarakat di sekitarnya.

10.Transmigration

In order to distribute the population among provinces, the Indonesian Government has been implementing a migration program was called Transmigration Program. This program aims, to distribute the population and labor, and opening and developing new production areas. In addition, expected to improve the standard of living of the migrants and the surrounding communities.

ULASAN DESCRIPTION

3.1. Komposisi dan Laju Pertumbuhan

Penduduk

Jumlah penduduk di Kecamatan Tinanggea berjumlah 23.797 jiwa, yang terdiri dari 12.102 penduduk laki-laki dan 11.695 penduduk perempuan. Jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 23.353 jiwa.

Tingkat pertumbuhan penduduk Kecamatan Tinanggea pada tahun 2015 sebesar 1,90%, lebih tinggi dibanding pertumbuhan penduduk tahun 2014 yaitu sebesar 1,03%.

3.2. Kepadatan Penduduk dan Jumlah

Rumah Tangga

Kepadatan penduduk Kecamatan Tinanggea mengalami peningkatan dari 65,83 jiwa perkilometer persegi tahun 2014 menjadi 67,08 jiwa perkilometer persegi pada tahun 2015. Wundumbolo merupakan desa dengan tingkat kepadatan penduduk terendah sedangkan Tinanggea adalah desa terpadat penduduknya.

Pada Tahun 2015, Jumlah Rumah Tangga di Kecamatan Tinanggea mencapai 5.329 rumah tangga.

3.1. Composition and Population

Growth

The population in the Tinanggea Subdistrict totaled 23.797 persons , consisting of 12.102 male and 11.695 female population. This was an increase

compared to the previous year

amounting 23.353 persons.

Populatin Growth Rate in this Tinanggea subdistrict ammounted 1,90% in 2015, higher than 2014 that is equal to 1,03 %.

3.2. Population Density and Number

of Household

Population density in Tinanggea Subdistrict increased from 65,83 per km2 in 2014 to 67,08 per km2 in 2015. Wundumbolo is village with lowest population density while Tinanggea is desenly populated village.

In this year, number of household in Tinanggea Subdistrict are 5.329 households.

Gambar Figure 3.1

Jumlah Penduduk Kecamatan Tinanggea, 2011 - 2015 Population of Tinanggea Subdistrict,2011 - 2015

Gambar Figure 3.2

Penduduk Kecamatan Tinanggea menurut Desa/Kelurahan, 2015

Population of Tinanggea Subdistrict by Village/Administrative Village,2015

Gambar Figure 3.3

Kepadatan Penduduk Kecamatan Tinanggea, 2015 Population Density of Tinanggea Subdistrict, 2015

Tabel Table 3.1

Jumlah Penduduk menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Tinanggea, 2011 - 2015

Population by Village/Administrative Village in Tinanggea Subdistrict, 2011- 2015

Desa/Kelurahan Tahun/Years

Village/Administrative Village 2011 2012 2013 2014 2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Lanowulu 692 720 728 750 764 2. Tatangge 454 462 467 480 490 3. Roraya 1 581 1 647 1 666 1 716 1 748 4. Wundumbolo 286 293 296 305 311 5. Telutu Jaya 2 191 2 205 2 230 2 296 2 340 6. Panggosi 345 352 356 366 373 7. Lapoa 1 023 1 051 1 063 1 095 1 116 8. Bomba-Bomba 674 697 705 726 740 9. Asingi 1 408 1 477 1 494 1 538 1 568 10. Rapea *) 411 424 429 442 451 11. Ngapaaha 1 817 1 891 1 912 1 969 2 006 12. Tinanggea 2 682 2 784 2 815 2 899 2 954 13. Akuni 671 684 692 713 727 14. Bungin Permai 1 253 1 301 1 316 1 356 1 381 15. Torokeku 935 960 971 1 001 1 020 16. Lapulu 457 469 474 488 497 17. Lasuai 392 409 414 426 433 18. Wadonggo 793 809 818 842 858 19. Matambawi 536 550 556 572 584 20. Watumelewe 742 761 770 793 808 21. Moolo Indah 643 656 663 683 696 22. Matandahi 279 286 289 298 303 23. Lalonggasu 641 652 659 679 692 24. Palotawo 448 460 465 479 488 25. Lalowatu 406 423 428 441 449 Tinanggea 21 772 22 423 22 676 23 353 23 797

Sumber/Source : Proyeksi Penduduk SP2010/Indonesian Population Census Projection 2010

http://konselkab.bps.go.id

Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Tinanggea, 2011 -2015

Amount of Population According to Sex in Tinanggea Subdistrict, 2011-2015 Tahun Year Laki-Laki Male Perempuan Female Total Total (1) (2) (3) (4) 2011 11 312 10 460

21 772

2012 11 519 10 904 22 423 2013 11 657 11 019 22 676 2014 11 909 11 444 23 353 2015 12 102 11 695 23 797

Sumber/Source : Proyeksi Penduduk SP2010/Indonesian Population Census Projection 2010 Tabel

Table 3.2

Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin Tiap Desa/Kelurahan di Kecamatan Tinanggea, 2015 Amount of Population According to Sex and Sex Ratio

byVillage/Administrative Village in Tinanggea Subdistrict, 2015

Desa/Kelurahan Village/Administrative Village

Jumlah Penduduk

Number of Population Rasio Ratio (%) Laki-laki Male Perempuan Female Total Total (1) (2) (3) (4) (5) 1. Lanowulu 386 378 764 102,12 2. Tatangge 257 233 490 110,30 3. Roraya 878 870 1 748 100,92 4. Wundumbolo 155 156 311 99,36 5. Telutu Jaya 1 174 1 166 2 340 100,69 6. Panggosi 199 174 373 114,37 7. Lapoa 565 551 1 116 102,54 8. Bomba-Bomba 381 359 740 106,13 9. Asingi 832 736 1 568 113,04 10. Rapea *) 233 218 451 106,88 11. Ngapaaha 1 018 988 2 006 103,04 12. Tinanggea 1 494 1 460 2 954 102,33 13. Akuni 370 357 727 103,64 14. Bungin Permai 701 680 1 381 103,09 15. Torokeku 506 514 1 020 98,44 16. Lapulu 248 249 497 99,60 17. Lasuai 226 207 433 109,18 18. Wadonggo 460 398 858 115,58 19. Matambawi 296 288 584 102,78 20. Watumelewe 406 402 808 100,99 21. Moolo Indah 336 360 696 93,33 22. Matandahi 148 155 303 95,48 23. Lalonggasu 342 350 692 97,71 24. Palotawo 268 220 488 121,82 25. Lalowatu 223 226 449 98,67 . Jumlah / Total 12 102 11 695 23 797 103,48 Tabel Table 3.3

http://konselkab.bps.go.id

Kepadatan Penduduk menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Tinanggea, 2015

Density of Population by Village/Administrative Village in Tinanggea Subdistrict, 2015 Desa/Kelurahan Village/Administrative Village Luas Daerah Area Width (Km2) Jumlah Penduduk Population Kepadatan Density (1) (2) (3) (4) 1. Lanowulu 11,11 764 68,77 2. Tatangge 91,24 490 5,37 3. Roraya 33,67 1 748 51,92 4. Wundumbolo 3,57 311 87,11 5. Telutu Jaya 7,03 2 340 332,86 6. Panggosi 7,52 373 49,60 7. Lapoa 8,53 1 116 130,83 8. Bomba-Bomba 7,17 740 103,21 9. Asingi 9,33 1 568 168,06 10. Rapea *) 2,53 451 178,26 11. Ngapaaha 28,26 2 006 70,98 12. Tinanggea 16,38 2 954 180,34 13. Akuni 2,35 727 309,36 14. Bungin Permai 2,66 1 381 519,17 15. Torokeku 2,15 1 020 474,42 16. Lapulu 19,01 497 26,14 17. Lasuai 6,39 433 67,76 18. Wadonggo 20,76 858 41,33 19. Matambawi 7,21 584 81,00 20. Watumelewe 4,76 808 169,75 21. Moolo Indah 13,73 696 50,69 22. Matandahi 9,43 303 32,13 23. Lalonggasu 21,64 692 31,98 24. Palotawo 9,19 488 53,10 25. Lalowatu 9,12 449 49,23 . Jumlah / Total 354,74 23 797 67,08

Sumber/Source : Proyeksi Penduduk SP2010/Indonesian Population Census Projection 2010 Tabel

Table 3.4

Persebaran Penduduk menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Tinanggea, 2015

Distribution of Population by Village/Administrative Village in Tinanggea Subdistrict, 2015 Desa/Kelurahan Village/Administrative Village JumlahPenduduk Population Persebaran Distribution (%) (1) (2) (3) 1. Lanowulu 764 3,21 2. Tatangge 490 2,06 3. Roraya 1 748 7,35 4. Wundumbolo 311 1,31 5. Telutu Jaya 2 340 9,83 6. Panggosi 373 1,57 7. Lapoa 1 116 4,69 8. Bomba-Bomba 740 3,11 9. Asingi 1 568 6,59 10. Rapea *) 451 1,90 11. Ngapaaha 2 006 8,43 12. Tinanggea 2 954 12,41 13. Akuni 727 3,06 14. Bungin Permai 1 381 5,80 15. Torokeku 1 020 4,29 16. Lapulu 497 2,09 17. Lasuai 433 1,82 18. Wadonggo 858 3,61 19. Matambawi 584 2,45 20. Watumelewe 808 3,40 21. Moolo Indah 696 2,92 22. Matandahi 303 1,27 23. Lalonggasu 692 2,91 24. Palotawo 488 2,05 25. Lalowatu 449 1,89 . Jumlah / Total 23 797 100,00 Tabel Table 3.5

http://konselkab.bps.go.id

Jumlah Rumahtangga dan Rata-Rata Anggota Rumahtangga Tiap Desa/Kelurahan di Kecamatan Tinanggea, 2015

Amount of Household, and Household Member Average According to Village/Administrative Village in Tinanggea Subdistrict, 2015

Desa/Kelurahan Village/Administrative Village Jumlah Rumahtangga Amount of Household Penduduk Population Rata-Rata Anggota Rumahtangga Household Member Average (1) (2) (3) (4) 1. Lanowulu 153 764 4,99 2. Tatangge 104 490 4,71 3. Roraya 410 1 748 4,26 4. Wundumbolo 108 311 2,88 5. Telutu Jaya 525 2 340 4,48 6. Panggosi 100 373 3,73 7. Lapoa 285 1 116 3,92 8. Bomba-Bomba 189 740 3,92 9. Asingi 331 1 568 4,74 10. Rapea *) 114 451 3,96 11. Ngapaaha 405 2 006 4,95 12. Tinanggea 650 2 954 4,54 13. Akuni 166 727 4,38 14. Bungin Permai 253 1 381 5,46 15. Torokeku 206 1 020 4,95 16. Lapulu 110 497 4,52 17. Lasuai 106 433 4,08 18. Wadonggo 173 858 4,96 19. Matambawi 126 584 4,63 20. Watumelewe 178 808 4,54 21. Moolo Indah 176 696 3,95 22. Matandahi 87 303 3,48 23. Lalonggasu 173 692 4,00 24. Palotawo 98 488 4,98 25. Lalowatu 103 449 4,36 . Jumlah / Total 5 329 23 797 4,47

Sumber/Source : Proyeksi Penduduk SP2010/Indonesian Population Census Projection 2010 Tabel

Table 3.6

Penduduk Kecamatan Tinanggea menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin,2015

Amount of Population According to Age Group and Sex In Tinanggea Subdistrict, 2015 GolonganUmur Age Group Laki-Laki Male Perempuan Female Total Total (1) (2) (3) (4) 0 – 4 1 444 1 406 2 850 5 – 9 1 613 1 434 3 047 10 – 14 1 293 1 260 2 553 15 – 19 1 115 1 124 2 239 20 – 24 1 026 1 001 2 027 25 – 29 1 145 1 164 2 309 30 – 34 959 950 1 909 35 – 39 908 918 1 826 40 – 44 708 637 1 345 45 – 49 539 527 1 066 50 – 54 402 412 814 55 – 59 302 262 564 60 – 64 221 198 419 65– 69 142 158 300 70 – 74 122 91 213 75+ 163 153 316 Jumlah / Total 12 102 11 695 23 797

Sumber/Source : Proyeksi Penduduk SP2010/Indonesian Population Census Projection 2010 Tabel

Table 3.7

Halaman ini sengaja dikosongkan

4

S O S I A L

S o c i a l

Halaman ini sengaja dikosongkan

Dalam dokumen 010. Kecamatan Tinanggea Dalam Angka 201 (Halaman 56-74)

Dokumen terkait