ANALISA PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO DAN INSTRUMEN DERIVATIF PADA PT. Bank Central Asia Tbk.
AULIA SALSABILA 15101107
UNIVERSITAS TRILOGI
1.1. Latar Belakang
Bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki banyak risiko dalam setiap kegiatan transaksinya. Tidak hanya risiko kredit, tetapi juga risiko terhadap fluktuasinilai tukar mata uang asing maupun tingkat bunga. Adanya risiko-risiko yangdihadapi Bank inilah yang menjadi tolak ukur dalam tingkat kinerja Bank untukmengurangi kemungkinan terjadinya risiko, terutama risiko pasar karena perubahanyang terjadi tidak dapat dihindari tetapi dapat dikurangi risikonya dengan menggunakan instrumen derivatif.
PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA adalah salah satu lembaga keuangan yang melayani pemberian kredit kepada pengusaha mikro kecil dan menengah. Makalah ini akan membahasa bagaimana PT Bank Central Asia Tbk. mengelolah resiko kredit sebagai salah satu resiko usaha yang dihadapi PT Bank Central Asia Tbk.
1.2. Tujuan Penulisan
Penulisan ini bertujuan untuk menentukan dan menganalisis instrument derivatif untuk mengatasi resiko kredit pada PT Bank Central Asia Tbk..
1.3. Literatur
PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA senantiasa mewaspadai risiko penurunan kualitas aset dan menjaga kualitas portofolio kredit melalui penerapan manajemen risiko kredit yang prudent dan menerapkan early warning system untuk memantau perubahan kemampuan bayar debitur dan mengambil langkah-langkah preventif untuk mencegah terjadinya kredit bermasalah. Secara periodik BCA memantau kinerja usaha maupun kinerja keuangan para debitur dan segera mengambil tindakan yang dipandang perlu apabila debitur mengalami kesulitan usaha maupun kesulitan keuangan. Apabila diperlukan BCA akan melakukan restrukturisasi atas kredit yang dimiliki oleh debitur yang mengalami kesulitan keuangan tetapi masih memiliki usaha yang solid dalam jangka panjang. Sebagian besar restrukturisasi yang dilakukan adalah dalam bentuk perpanjangan jangka waktu pengembalian pinjaman sehingga beban angsuran nasabah dapat berkurang. BCA tetap memperhatikan aspek komersial atas restrukturisasi kredit yang dilaksanakan. Nilai kredit yang direstrukturisasi adalah sebesar Rp 6,5 triliun. Outstanding kredit yang direstrukturisasi tersebut relatif minimal dan merupakan 1,6% dari total portofolio kredit.
1.4. Rekomendasi
PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA harus mampu mempertahankan NPL untuk tahun berikutnya sesuai ketentuan BI/OJK yaitu dibawah 5%. Pemberian kredit harus dilakukan dengan prinsip kehati-hatian sesuai kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan dengan tujuan untuk pengendalian resiko. Analisa berkala atas kemampuan debitur untuk membayar pokok dan bunga pinjaman.
1.5. Kesimpulan
resiko kredit merupakan salah satu resiko utama dalam pelaksanaan pemberian kredit bank dan dalam hal ini juga akan berpengaruh terhadap kolektibilitas kredit.
1.6. Daftar Pustaka
Kisman, Z.(2017). Model For Overcoming Decline in Credit Growth (Case Study ofIndonesia with Time Series Data 2012M1-2016M12). Journal of Internet BankingandCommerce, December 2017, vol. 22, no. 3.
Kisman, Z., & Shintabelle Restiyanita, M. The Validity of Capital Asset Pricing Model (CAPM) and Arbitrage Pricing Theory (APT) in Predicting the Return of Stocks in Indonesia Stock Exchange. American Journal of Economics, Finance and Management Vol. 1, No. 3, 2015, pp. 184-189
Kisman, Z. Disappearing Dividend Phenomenon: A Review of Theories and Evidence. Transylvanian Review. Vol XXIV, No. 08,2016.
https://www.bca.co.id/id/Tentang-BCA/Hubungan-Investor/Laporan-Keuangan