• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep dan Definisi Pemasaran dan Market

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Konsep dan Definisi Pemasaran dan Market"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran.   Menurut   Kotler   dan   Armstrong   pemasaran   adalah   analisis, perencanaan,   implementasi,   dan   pengendalian   dari   program­program   yang dirancang   untuk   menciptakan,   membangun,   dan   memelihara   pertukaran yang   menguntungkan   dengan   pembeli   sasaran   untuk   mencapai   tujuan perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan. 

Jadi dapat diartikan  bahwa Manajemen  Pemasaran  adalah  sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk   menciptakan,   membangun,   dan   mempertahankan   pertukaran   yang menguntungkan   dengan   pasar   sasaran   dengan   maksud   untuk   mencapai tujuan – tujuan organisasi.1

Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan   kelangsungan   hidup   usahanya.   Hal   tersebut   disebabkan karena   pemasaran   merupakan   salah   satu   kegiatan   perusahaan,   di   mana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar.2

Pemasaran sangat diperlukan bagi sebuah perusahaan, baik itu yang bergerak   dalam   bidang   komersial   atau   nirlaba,   pemasaran   tidak   hanya menjual dan mempromosikan tetapi cakupan dari pemasaran lebih luas lagi, meliputi perencanaan, penentuan harga, mempromosikan, mendistribusikan dan tujuan akhirnya adalah kepuasaan pelanggan.3  Pemasaran merupakan jantung   bagi   perusahaan,   artinya   tanpa   adanya   pemasaran   maka   sebuah perusahaan akan sulit bahkan kemungkinan tidak akan memperoleh laba.

1 https://majidbsz.wordpress.com/2008/06/30/pengertian-konsep-definisi-pemasaran/. Diakses pukul 23:23 tanggal 22-09-2015

2 http://skripsi-manajemen.blogspot.co.id/2011/02/pengertian-definisi-pemasaran.html . Diakses pukul 23:52 tanggal 22-09-2015

(2)

Dalam   makalah   ini   kami   mencoba   untuk   menjelaskan   bagaimana definisi,   konsep,   tujuan   dan   fungsi   pemasaran   secara   umum   dan   akan membandingkannya dengan konsep pemsaran menurut Islam.     

B. PEMBAHASAN

1. Definisi Pemasaran

Pemasaran   adalah   kegiatan   pemasar   untuk   menjalankan   bisnis (profit atau nonprofit) guna mmemenuhi kebutuhan pasar dengan barang dan   atau   jasa,   menetapkan   harga,   mendistribusikan,   serta mempromosikan melalui proses pertukaran agar memuaskan konsumen dan mencapai tujuan perusahaan.4

Pemasaran   adalah   fungsi   manajemen   yang   mengorganisasi   dan menjuruskan  semua  kegiatan   perusahaan  yang  meliputi penilaian  dan pengubahan daya beli konsumen menjadi permintaan yang efektif akan sesuatu barang atau jasa, serta penyampaian barang atau jasa tersebut kepada   konsumen   atau   pemakai   terakhir,   sehingga   perusahaan   dapat mencapai laba atau tujuan lain yang ditetapkannya.

Menurut Douglas W. Foster,  delapan  pokok gambaran   mengenai pemasaran yang sebenarnya, sebagai berikut :5

1. Pemasaran   adalah   suatu   filsafat   yang   menyatakan   bahwa   arah perusahaan   lebih   dipengaruhi   oleh   pasarnya   (atau   konsumen) daripada oleh kemudahan produksi atau teknik yang dimiliki.

2. Pemasaran   adalah   suatu   proses   perencanaan,   pelaksanaan   dan pengendalian usaha yang sistematik.

3. Pemasaran adalah bentuk organisasi komersial yang lebih maju. 4. Pemasaran   mempergunakan   metode   dan   sistem   yang   lebih   maju

berdasar   hukum­hukum   ilmiah   dari   ilmu   ekonomi,   statistik, keuangan dan ilmu­ilmu tingkah laku manusia.

5. Pemasaran adalah suatu sistem intel komersial. 6. Pemasaran merangsang inovasi.

7. Pemasaran   merupakan   suatu   metode   untuk   mencapai   strategi perusahaan yang dinamis.

8. Pemasaran   merupakan   suatu   bentuk   manajemen   berdasarkan sasaran.

2. Konsep Dasar Pelaksanaan Kegiatan Pemasaran Suatu Organisasi 4 https://dewirosdyana.wordpress.com/2013/11/29/pengertian-dan-konsep-pemasaran/. Diakses pukul 05:50 tanggal 23-09-2015

(3)

a. Kebutuhan 

Konsep   paling   pokok   yang   melandasi   pemasaran   adalah kebutuhan   manusia.   Kebutuhan   manusia   adalah   suatu   keadaan yang   dirasakan   tidak   ada   dalam   diri   seseorang.memiliki   banyak kebutuhan   yang   kompleks,meliputi   kebutuhan   fisik   pokok   akan pangan,sandang,kehangatan,dan keamanan.

b. Keinginan 

Konsep   pokok   kedua   dalam   pemasaraan   adalah   yang menyangkut   keinginan   manusia,yang   merupakan   kebutuhan manusia   yang   dibentuk   oleh   kultur   dan   kepribadian   individu. Keinginan   dapat   dijelaskan   dari   segi   objek   yang   akan   memenuhi suatu   kebutuhan.   Dengan   berkembangnya   masyarakat,maka keinginan   para   anggota   masyarakat   itupun   meluas.   Masyarakat dihadapkan   pada   objek   yang   semakin   melimpah   yang membangkitkan   minat   dan   hasrat   mereka.   Produsen   mencoba menyediakan barang­barang  yang orang  butuhkan.

c. Permintaan 

Manusia   mempunyai   keinginan   yang   hampir   tidak terbatas,sedangkan   sumberdaya   terbatas.   Mereka   memilih   produk yang menghasilkan kepuasan tertinggi untuk uang mereka.keinginan mereka menjadi permintaan  bila didukung oleh daya beli. Konsumen memandang produk sebagai seuntaian manfaat dan memilih produk yang   memberikan   untaian   yang   paling   baik   bagi   uang   mereka. Jadi,sebuah mobil Toyota melambangkan pengangkutan pokok,harga beli yang murah,dan hemat BBM. Sebuah mobil Mercedes membawa makna kenyamanan,kemewahan,dan status. Orang memilih produk yang   atribut   –atribut   gabungannya   memberikan   kepuasan   yang sebesar­besarnya sesuai dengan keinginan dan sumberdaya mereka.

d. Produk 

(4)

sukseslah   produk  tersebut  dipasar.   Produsen  perlu   mengetahui pa yang   diinginkan   konsumen   untuk   kemudian   menyediakan   produk yang   sedekat   mungkin   dengan   pemuasan   keinginan   ini.   Konsep produk tidak terbatas pada benda­benda fisik saja. Segala sesuatu yang berkemampuan untuk memenuhi kebutuhan dapat dinamakan produk.   Di   samping   barang   dan   jasa,   termasuk   produk   adalah manusia, tempat, organisasi, kegiatan, dan gagasan. 

Istilah   produk   nampaknya   kurang   lazim   pada   saat­saat tertentu dan karena itu kita dapat menggantikannya dengan istilah pemuas(satisfier),sumberdaya(resource),atau   tawaran(offer).   Semua istilah ini menggambarkan sesuatu yang bernilai bagi seseorang. 

e. Pertukaran 

Pemasaran   terjadi   apabila   orang   memutuskan   untuk memenuhi   kebutuhan   dan   keinginannya   melalui   pertukaran. Pertukaran   adalah   tindakan   untuk   memperoleh   suatu   objek   yang diinginkan   dari   seseorang   dengan   menawarkan   sesuatu   sebagai gantinya.   Pertukaran   hanyalah   satu   diantara   sekian   banyak   cara yang   digunakan   orang   untuk   memperoleh   suatu   objek   yang diinginkan.   Dari   sekian   cara   untuk   memuaskan   kebutuhan ini,pertukaranlah yang paling banyak digemari. 

Pertukaran   merupakan   konsep   inti   pemasaran6.   Untuk terjadinya suatu pertukaran,beberapa syarat harus terpenuhi. Harus ada   sedikitnya   dua   pihak,dan   masing­masing   pihak   harus mempunyai sesuatu yang bernilai bagi pihak lainnya. Masing­masing pihak   harus   mau   melakukan   pertukaran   dengan   pihak   lainnya: masing­masing harus bebas untuk menerima atau menolak tawaran pihak   lainnya.   Terakhir,masing­masing   pihak   harus   mampu berkomunikasi dan menyerahkan. 

Syarat­syarat   ini   memungkinkan   terjadinya   pertukaran. Berlangsung   tidaknya   pertukaran   nyata   akan   tergantung   pada persetujuan para pihak akan syarat­syarat perjanjian. Dalam artian ini,pertukaran   adalah   suatu   proses   penciptaan   nilai,seperti   juga halnya   produksi.   Keduanya   membuka   lebih   besar   kemungkinan konsumsi.

6 Franklin S. Houston dan Jule B. Gassenheimer, “Marketing and Eschange”,journal of

(5)

f. Transaksi 

Jika   pertukaran   adalah   konsep   inti   dalam   pemasaran,maka transaksi adalah satuan ukurannya. Transaksi adalah perdagangan nilai antara dua pihak. Transaksi melibatkan sedikitnya dua barang yang   bernilai,syarat­syarat   yang   disepakati,waktu   kesepakatan,dan tempat   kesepakatan.   Dalam   pengertian   yang   paling   luas,pemasar mencoba   mencari   tanggapan   atas   suatu   tawaran.   Dan   tanggapan tersebut   mungkin   lebih   dari   sekedar   “membeli”   atau “memperdagangkan” barang dan jasa dalam pengertian yang sempit. Pemasaran adalah tindakan yang diambil untuk mendapat tanggapan yang   diinginkan   dari   pasar   sasaran   atas   sebuah produk,jasa,gagasan,atau objek lainnya.

g. Pasar 

Konsep   ini   mengarah   pada   konsep   pasar.   Pasar   adalah himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atas suatu produk. Dengan   semakin   bertambahnya   orang   dan   transaksi   dalam   suatu masyarakat,maka   jumlah   pedagang   dan   pasar   pun   meningkat.   Di masyarakat maju,pasar tidak harus berbentuk tempat fisik dimana pembeli dan penjual bertemu. 

Sebuah   pasar   dapat   timbul   disekitar   sebuah   produk,sebuah jasa,atau lainnya yang bernilai. Sebagai contoh,sebuah pasar tenaga kerja,terdiri dari orang­orang yang mau menawarkan tenaga mereka untuk   mendapatkan   upah   atau   produk.   Berbagai   lembaga   akan timbul   disekitar   pasar   tenaga   kerja   untuk   mempermudah   fungsi pasar tenaga kerja itu. Pasar uang merupakan pasar penting lainnya yang lahir untuk memenuhi kebutuhan manusia agar mereka dapat meminjam,meminjamkan,menabung dan mengamankan uang. Pasar dermawan   lahir   untuk   memenuhi   kebutuhan   keuangan   organisasi nirlaba.

h. Pemasaran 

(6)

kelompok   memperoleh   apa   yang   mereka   butuhkan   dan   inginkan dengan   menciptakan   mempertukarkan   produk   serta   jasa   dengan sesamanya. 

Proses   pertukaran   melibatkan   kerja.   Penjual   harus   mencari pembeli,mengenali   kebutuhan   mereka,merancang   produk   yang tepat,mempromosikan   produk   tersebut,menyimpan   dan mengangkutnya,menetapkan   harganya,memberikan   layanan   purna­ jual,dan   sebagainya.   Kegiatan   seperti   pengembangan produk,penelitian,komunikasi,distribusi,penetapan   harga,dan layanan merupakan inti kegiatan pemasaran.

Walaupun   biasanya   kita   menganggap   bahwa   pemasaran dilakukan   oleh   “penjual”,akan   tetapi   pembeli   juga   melakukan kegiatan pemasaran. Para konsumen melakukan “pemasaran” tatkala mereka mencari barang yang dibutuhkan dengan harga yang mereka bersedia   membayar.   Agen   pembelian   yang   membutuhkan   suatu komoditi   dengan   penyerahan   segera   harus   mendekati   penjual   dan menawarkan syarat­syarat yang menarik. 

Pasar penjual adalah pasar dimana penjual mempunyai lebih banyak   kekuasaan   dan   pembeli   harus   berperan   sebagai   “pemasar” yang   lebih   aktif.   Pasar   pembeli   adalah   pasar   dimana   pembeli mempunyai   lebih   banyak   kekuasaan   dan   penjual   harus   menjadi “pemasar” yang lebih.

3. Falsafah Manajemen Pemasaran

Ada   lima   konsep   berdasarkan   mana   organisasi   melakukan kegiatan  pemasaran  mereka  :  konsep   produksi  ,konsep  produk,konsep penjualan,konsep pemasaran,dan konsep pemasaran kemasyarakatan.

1) Konsep produksi 

Konsep   produksi   menyatakan   bahwa   konsumen   akan menyukai   produk   yang   tersedia   dan   selaras   dengan   kemampuan mereka dan oleh karenanya manajemen harus berkonsentrasi pada peningkatan   efisiensi   produksi   dan   efisiensi   distribusi.   Konsep produksi merupakan salah satu falsafah tertua yang menuntun para penjual.

(7)

suatu   produk   melebihi   pasokan.   Dalam   hal   ini   manajemen   harus memusatkan   usaha   untuk   mendapatkan   cara   guna   meningkatkan produksi. Situasi yang kedua adalah bilamana biaya produk memang tinggi dan harus diturunkan sedang biaya produktivitas dibutuhkan. 

2) Konsep produk

Konsep penting lainnya yang menjadi tuntunan penjual,yakni konsep produk. Berpegang teguh bahwa konsumen akan menyenangi produk yang menawarkan mutu dan kinerja yang paling baik serta keistimewaan   yang   mencolok   dan   karena   itu   organisasi   harus mencurahkan upaya terus menerus dalam perbaikan produk. Konsep produk   menimbulkan   adanya   marketing   myopia   (pandangan   yang dangkal terhadap pemasaran). Manajemen kereta api berpikir bahwa pemakai   menginginkan   kereta   api   bukan   transportasi,manajemen melupakan   tantangan   dari   perkembangan   kapal   terbang,bis,dan mobil.

3) Konsep penjualan 

Konsep   penjualan   menyatakan   bahwa   konsumen   tidak   akan membeli   cukup   banyak   produk   terkecuali   organisasi   menjalankan suatu usaha promosi dan penjualan yang kokoh. Konsep penjualan dijalankan paling agresif terhadap produk­produk yang tidak dicari yaitu produk­produk yang biasanya tidak terpikirkan  oleh pembeli, seperti   asuransi,ensiklopedi   dan   kapling­kapling   pemakaman. Industri­industri ini harus memiliki berbagai teknik penjualan yang sempurna   untuk   mendapatkan   pembeli­pembeli   potensial   dan menjualnya berlandaskan pada manfaat produk bersangkutan.

Konsep   penjualan   juga   dipraktekkan   pada   organisasi   yang tidak   mengejar   keuntungan   (nirlaba).   Partai   politik   akan   berusaha sekuat   tenaga   menjual   calonnya   pada   pemilih   sepertinya   calon   ini adalah orang fantastis untuk jabatan tersebut. Setiap cacat­cela calon disembunyikan   dari   publik,karena   tujuannya   ialah   mendapatkan penjualan,tanpa menghiraukan kepuasan purna pembelian.

4) Konsep pemasaran

(8)

secara   lebih   efektif   dan   lebih   efisien   dari   yang   dilakukan   para pesaing.   Konsep   penjualan   dan   konsep   pemasaran   sering   dibuat rancu.

Konsep   penjualan   mengambil   perspektif   dalam­keluar.   Ia berpangkal tolak dari pabrik,memfokuskan pada produk perusahaan yang ada dan disini diperlukan penjualan serta promosi yang gencar sebagai sarana untuk mencapai penjualan yang menghasilkan laba.

Konsep   pemasaran   mengambil   perspektif   luar­kedalam.   Ia berpangkal   tolak   dari   pasar   yang   ditetapkan   dengan   baik,berfokus pada   kebutuhan   pelanggan,   mengkoordinasikan   semua   kegiatan pemasaran   yang   mempengaruhi   pelanggan,dan   menghasilkan   laba dengan   menciptakan   kepuasan   pelanggan.   Menurut   konsep pemasaran,perusahaan   memproduksi   apa   yang   diinginkan pelanggan,dan   dengan   cara   ini   perusahaan   dapat   memuaskan pelanggan dan menghasilkan laba.

5) Konsep pemasaran kemasyarakatan

Konsep pemasaran kemasyarakatan menyatakan bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan,keinginan dan minat pasar sasaran   dan   memberikan   kepuasan   yan   diinginkan   secara   lebih efektif serta lebih efisien dibandingkan para pesaing sedemikian rupa sehingga   dapat   mempertahankan   dan   mempertinggi   kesejahteraan masyarakat.   Konsep   pemasaran   kemasyarakatan   adalah   konsep terbaru dari lima falsafah manajemen pemasaran. 

Konsep   pemasaran   kemasyarakatan   menghendaki   pemasar menjaga   keseimbangan   tiga   pertimbangan   dalam   menetapkan kebijakan   mereka   (lihat   gambar).   Pada   mulanya,perusahaan mendasarkan   keputusan   pemasarannya   pada   perhitungan   laba jangka­pendek perusahaan. Kemudian mereka mulai mengakui arti penting   pemuasan   keinginan   konsumen   jangka   panjang,dan   ini memperkenalkan   konsep   pemasaran.   Kini   pemasar   mulai memperhitungkan   kepentingan   masyarakat   dalam   pengambilan keputusan   mereka.   Konsep   pemasaran   kemasyarakatan menghendaki   keseimbangan   ketiga   pertimbangan.   Sejumlah perusahaan   telah   mendapatkan   penjualan   besar   dan   laba   dengan mempraktekan konsep pemasaran kemasyarakatan ini. 

(9)

      (Kemakmuran manusia)

       KONSUMEN       PERUSAHAAN

      (Pemuasan keinginan)       (Laba)

4. Tujuan Sistem Pemasaran

Sistem   pemasaran   kita   merupakan   kegiatan   pemasaran   kolektif puluhan   ribu   organisasi   laba   dan   nirlaba.   Sistem   pemasaran mempengaruhi   semua   orang   –   pembeli,penjual   dan   banyak   kelompok publik   dengan   karakteristik   yang   serupa.   Dan   tujuan   kelompok menginginkan produk – produk yang bermutu baik dengan harga yang wajar   dan   terjangkau   serta   pada   lokasi   yang   menyenangkan.   Sistem pemasaran   dapat   membuat   suatu   perbedaan   yang   sangat   besar   bagi kepuasan pembeli.

Sistem   pemasaran   mempengaruhi   banyak   orang   dalam   berbagai cara sehingga tidak terelakan timbulnya kontroversi. Orang­orang yang sangat tidak menyukai kegiatan pemasaran modern,menuduh pemasaran sebagai   yang   merusak   lingkungan,membombardir   publik   dengan   iklan yang menyesatkan,menciptakan keingian yang tidak perlu,mengajarkan kerakusan pada remaja,dan lainnya.

Apakah   yang   seharusnya   masyarakat   cari   dari   sistem pemasarannya? Empat alternatif telah diajukan,yaitu : memaksimumkan konsumsi,memaksimumkan   kepuasan   konsumen,memaksimumkan pilihan,dan memaksimumkan mutu hidup.

a) Memaksimumkan Konsumsi

Banyak   eksekutif   pemasaran   menganggap   bahwa   pekerjaan pemasaran   adalah   memudahkan   dan   merangsang   konsumsi

Konsep pemasaran kemasyara

katan

Konsep pemasaran kemasyara

(10)

maksimum,yang   pada   gilirannya   akan   menciptakan produksi,kesempatan kerja,dan kemakmuran maksimum.

b) Memaksimumkan Kepuasan Konsumen

Pandangan   lainnya   mengatakan   bahwa   tujuan   sistem pemasaran   adalah   memaksimumkan   kepuasan   konsumen,bukan konsumsi.   Namun   demikian,mengukur   kepuasan   konsumen   ini tidaklah mudah. Pertama,karena belum adanya tolak ukur kepuasan yang diberikan sebuah produk pada individuatau yang diberikan oleh aktivitas   pemasaran.   Kedua,kepuasan   yang   individu   peroleh   dari produk   atau   jasa   yang   baik   harus   diimbangi   pula   oleh   yang   jelek seperti   pencemaran   dan   kerusakan   lingkungan.   Ketiga,kepuasan yang orang alami sewaktu mengkonsumsi barang tertentu,misalnya barang   gengsi   secara   persis   tergantung   pada   sedikitnya   orang   lain yang memiliki barang ini. Jadi sukarlah untuk mengevaluasi sistem pemasaran   dari   sudut   seberapa   banyak   kepuasan   yang   diberikan barang ini pada warganya.

c) Memaksimumkan pilihan

Beberapa   pemasar   percaya   bahwa   tujuan   sistem   pemasaran adalah   memaksimumkan   ragam   produk   dan   pilihan   konsumen. Sistem   ini   akan   memungkinkan   konsumen   untuk   menemukan barang   yang   secara   tepat   dapat   memuaskan   selera   mereka. Konsumen   akan   dapat   memaksimumkan   gaya   hidup   mereka,dan karenanya juga kepuasan mereka.

(11)

“brand proliferation”  dan  konsumen  akan  dihadapkan  pada betapa besarnya   kemungkinan   salah   pilih.   Beragamnya   jenis   produk tidaklah   selalu   disambut   hangat   oleh   konsumen.   Justru   beberapa konsumen merasa bahwa adanya pilihan yang terlalu banyak dalam kategori produk tertentu akan mengakibatkan frustasi dan keraguan.

d) Memaksimumkan mutu hidup

Banyak orang yang percaya bahwa tujuan sistem pemasaran adalah   meningkatkan   “mutu   hidup”.   Mutu   hidup   ini   termasuk kualitas,kuantitas,ketersediaan,dan   harga   pokok   barang;mutu lingkungan fisik;dan mutu lingkungan kultur. Mereka akan menilai sistem   pemasaran   tidak   semata­mata   berdasarkan   kepuasan konsumen   langsung   yang   diciptakannya   tetapi   juga   berdasarkan dampak   kegiatan   pemasaran   terhadap   mutu   fisik   dan   lingkungan kultur. Sebagian orang akan sependapat bahwa mutu hidup adalah suatu tujuan yang bernilai bagi sistem pemasaran. Namun mereka juga   mengetahui   bahwa   tidaklah   mudah   mengukurnya   dan   malah tidak terlepas dari penafsiran yang bertentangan karena setiap orang mempunyai penilaian yang tak sama terhadap sesuatu. 

5. Fungsi­Fungsi Pemasaran

Didalam   perusahaan­perusahaan   yang   berorientasi   pada   pasar, tujuan   kemampuan,   pembatasan   dan   antar   hubungan   dari   berbagai teknik pemasaran diketahui. Dari sekian teknik tersebut secara hati­hati dipilih   mana­mana   yang   paling   relavan.   Teknik   yang   terpilih   tersebut kemudian dipergunakan selaras pertautannya dengan tujuan yang akan dicapai perusahaan dengan kegiatan­kegiatan pemasaran yang dilakukan dalam   periode   operasi   tertentu.   Penggunaan   teknik­teknik   pemasaran selalu berorientasi pada sasaran, yaitu mencapai hasil yang lebih baik dibandingkan dengan tidak mempergunakannya. Bila perusahaan tidak dapat mencapai keuntungan atau manfaat yang diharapkan, maka teknik pemasaran itu hendaknya tidak dipergunakan.

a. Riset Pemasaran

(12)

Komponen lain dari riset pemasaran adalah riset atau evaluasi produk. Riset tersebut berusaha menemukan macam produk mana dibutuhkan   oleh   konsumen   tertentu   pada   daerah   pemasaran, geografis   atau   cabang   industri   tertentu.   Riset   tersebut   menyelidiki produk mana dibeli konsumen, mengapa mereka membelinya, siapa pembeli   produk­produk   tertentu,   serta   bagaimana   cara   mereka mempergunakannya.   Penyelidikan   ini   juga   berusaha   mengetahui corak   dan   model   teknis   yang   diinginkan   konsumen   untuk   produk tertentu, daya tahan produk dan efisien lainnya; maupun segi harga jual selaras dengan taraf kualitas yang diinginkan. 

Riset   Distribusi   merupakan   salah   satu   komponen   lain   yang menyelidiki   cara   distribusi   barang   atau   jasa   yang   paling   baik   dan efisien.   Tujuan   akhir   riset   adalah   memberikan   pelayanan   kepada konsumen   sebaik   mungkin,   dengan   biaya   serendah   mungkin.   Hal tersebut   tidaklah   semudah   kedengarannya.   Riset   ini   dipergunakan juga   untuk   mengetahui   cara   distribusi   yang   dilakukan   oleh perusahaan   pesaing,   serta   jasa   pelayanan   apa   yang   diperlukan konsumen dan seberapa sering pelayanan itu diperlukan.

b. Penjualan dan Distribusi

Operasi   penjualan,   termasuk   ramalan   penjualan   serta perencanaan   penjualan,   merupakan   bagian   yang   terpenting   dari operasi   pemasaran   perusahaan   secara   keseluruhan.   Di   dalam perusahaan   yang   berorientasi   kepada   pasar,   penjualan   tidaklah sekedar   ‘inilah   barang­barang   kami,   pergi   dan   juallah’   melainkan ‘apakah yang diinginkan konsumen kami, dan bagaimana kebutuhan mereka tersebut dapat kami penuhi sebaik mungkin sehingga kami dapat   memperoleh   keuntungan   yang   layak’.   Banyak   perusahaan memproduksi   barang­barang   demi   kepuasan   mereka,   untuk mencapai   standar   yang   mereka   tetapkan,   tanpa   mengindahkan kebutuhan konsumen. 

(13)

Di dalam praktek kini mulai meningkat perhatian perusahaan pada   Manajemen   Distribusi   Fisik   (MDF).   Perusahaan   yang melaksanakan MDF memasukkan semua fungsi dan tanggungjawab distribusi di bawah pengendalian eksekutif tertentu, bukan di bawah pengendalian beberapa bagian menurut aspeknya masing­masing. 

c. Kegiatan Promosi

Termasuk   dalam   kegiatan   ini   adalah   periklanan,   promosi penjualan dan kegiatan hubungan masyarakat (humas).

Periklanan, merupakan kegiatan yang paling dikenal di antara ketiga   kegiatan   promosional.   Periklanan   diartikan   sebagai   ‘bentuk kegiatan promosional yang dibayar, atau disajikan oleh sponsor yang dapat   dikenal’.   Dengan   kata   lain,   perusahaan   yang   namanya dipergunakan   untuk   mengidentifikasi   barang   atau   jasa   yang diiklankan adalah sponsor dari iklan tersebut serta membiayainya.

Tujuan  periklanan adalah  memberitahu konsumen  potensial, perihal adanya barang di pasar, meyakinkan mereka untuk membeli dan mengingatkan mereka selalu akan adanya barang tadi dipasar. Hal   ini   merupakan   suatu   kegiatan   jangka   panjang   dengan   tujuan mencapai peningkatan  penjualan  secara tetap untuk jangka waktu tertentu. Karena itu pula dapat diutarakan, bahwa jarang sekali iklan memberikan kenaikan penjualan secara cepat.

Promosi   penjualan   di   pihak   lain,   bertujuan   mencapai peningkatan   penjualan   secara   cepat,   dengan   konsekuensi   bahwa tanpa   usaha   memelihara   kegiatan   yang   mahal   biayanya   itu, peningkatan penjualan tidak dapat bertahan lama. 

Hubungan   masyarakat   merupakan   semua   kegiatan promosional lainnya yang membantu perusahaan  mempertahankan dan   meningkatkan   citra   perusahaan   atau   produknya   dihadapan masyarakat   atau   konsumen.   Termasuk   dalam   kegiatan   ini   adalah memelihara  hubungan  baik  dengan   dunia persuratkabaran  dengan memberitahu   mereka   perihal   kegiatan   dan   kemajuan   yang   dicapai perusahaan.

d. Kegiatan pemasaran yang lain

(14)

utama   kanvasing   adalah   merangsang   kebutuhan   dan   pembelian konsumen atas produk perusahaan.

Pengemasan   (jangan   disamakan   dengan   ‘pengepakan’   yaitu mengepak barang agar tidak rusak dalam pengangkutan) merupakan usaha untuk membuat barang kelihatan menarik bentuknya di mata konsumen   potensial,   sehingga   dapat   diharapkan   barang   yang bersangkutan   akan   lebih   laku.   Pengemasan   yang   menarik dipergunakan  juga untuk membangun  dan  memelihara kesan baik atas cap dagang dan produk untuk barang­barang konsumsi.

Perencanaan produk menyangkut perencanaan jajaran barang yang   akan   ditawarkan,   penarikan   barang   yang   tertinggal   model dihapus   dari   jajarannya,   pengenalan   jenis   barang   baru   dan   cara modifikasi barang sesuai perubahan yang terjadi di pasar atau pada konsumen.

Penetapan  harga  dan  perencanaan  laba merupakan  kegiatan untuk   membantu   para   eksekutif   memutuskan   penetapan   harga, pemberian   potongan   dan   syarat   pembelian   yang   lain,   yang memberikan kemungkinan perusahaan meningkatkan penjualan dan mencapai laba yang direncanakan.

6. Konsep Pemasaran Dalam Islam

Konsep dasar spiritualisasi marketing adalah tata olah cipta , rasa, hati, dan karsa (implementasi) yang dibimbing oleh integritas keimanan, ketakwaan, dan ketaatan kepada syari’at Allah swt.   Jika iman, takwa, dan taat syari’ah, ini semu, maka aktivitas marketing yang dilakukan itu tidak ada sangkut pautnya dengan shyari’at Islam. Dalam Alqur’an dan hadits kita dapat melihat bagaimana ajaran islam mengatur kehidupan bisnis (pemasaran) serang muslim.

1. Hai   orang­orang   yang   beriman   janganlah   kamu   saling   memakan harta   sesamamu   dengan   jalan   yang   batil,   kecuali   dengan   jalan perniagaan   yang   berlaku   suka   sama   suka   di   antara   kamu   dan janganlah   kamu   membunuh   dirimu   sendiri,   sesungguhnya   Allah Maha Penyayang kepadamu (Q.S. An­Nisaa’ : 29).

(15)

jadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan Tuhan mu Maha Melihat (Q.S. Al­Furqaan:20). 3. Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang­orang

yang merugikan (Q.S. Asy­Syu’araa’ : 181).

4. Maka   berbicaralah   kamu   dengan   kata   kata   yang   lembut   mudah­ mudahan ia ingat (Q.S.At­Thaahaa:44)

5. Allah memberikan rahmatnya pada setiap orang yang bersikap baik ketika   menjual,   membeli   dan   membuat   suatu   pernyataan   (H.R. Bukhari)

6. Seutama­utamanya amal ialah  memasukkan  rasa bahagia kedalam hati orang yang beriman, melepaskan  rasa lapar membebaskannya dari kesulitan, dan membayarkan utang­utangnya7.

Dalam   catatan   guru   pemasaran   global   disebutkan   bahwa   : marketing is a societal process by which individuals and groups obtain what they need and want thought creating, offering, and freely exchanging products and services of value with others8.    Marketing is the process of planning executing the conception, pricing, promotion, and distribution of ideas, goods, and services to create exchanges that satisfy individual and organizational goals9.

Ada   tujuh   Aspek   penting   dari   definisi   diatas   ,   yang   dijelaskan berikut ini.

1. Permintaan   adalah   keinginan   akan   produk   spesifik   yang   didukung oleh kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.keinginan akan menjadi permintaan jika didukung dengan daya beli.

2. Pertukaran dan Transaksi

a. Pertukaran adalah tindakan memperoleh produk atau jasa yang dikehendaki   dari   seseorang   dengan   menawarkan   sesuatu (imbalan) sebagai penggantinya.

b. Transaksi adalah perdagangan nilai antara dua pihak atau lebih.  3. Kebutuhan dan Keinginan 

a. Kebutuhan adalah suatu ketidak beradaan yang dirasakan untuk memenuhi kepuasan dasar , seperti makanan , pakaian, tempat

7H.R. Ibnu Hajar al Asqalani, dalam Jalaluddin Rahmat, 1993. Khotba-khotbah di Amerika. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset. 8Philip Kotler, 2003. Marketing Management. 11 ed. International Edition.New Jersey: Pearson Education,Inc.

(16)

tinggal, keamanan atau rasa aman, hak milik, dan harga diri atau aktualisasi diri dalam hidup.

b. Keinginan   adalah   hasrat   yang   kuat   memuaskan   kebutuhan­ kebutuhan yang sangat spesifik sesuai kondisi geografis tempat tinggal mereka.

4. Produk   adalah   segala   sesuatu   yang   dapat   ditawarkan   untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. 

5. Pasar   adalah   sejumlah   (sekelompok)   orang   pembeli   actual   dan potensial   untuk   memiliki/   memenuhi   kebutuhan   dan   keinginan tertentu dan mamapu melaksanakan pertukaran  untuk memuaskan kebutuhan dan keinginannya. 

6. Nilai, Harga/Biaya,dan Manfaat

Nilai  (value)  adalah kualitas total   yang diperkirakan pelanggan atas suatu produk untuk memuaskan kebutuhannya. 

7. Kepuasan Pelanggan

Kepuasan   pelanggan   adalah     perbandingan   antara   harapan   dan persepsi   pelanggan   terhadap   kinerja   –   nilai   relative   dari   suatu produk.   Jika kinerja atau kualitas produk sesuai dengan harapan, maka pelanggan senang , begitu juga sebaliknya.

Tujuh   Aspek   (Lihat   gambar   1)   inilah   yang   terlibat   dalam   siklus pemasaran   secara   terus   menerus   dilakukan   oleh  marketer  yang   tidak pernah berhenti dalam menata­olah pasar untuk memenuhi permintaan guna memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Marketer adalah seseorang yang mencari satu atau lebih calon pembeli yang akan terlibat dalam pertukaran nilai.

Gambar 1   Market

er

4

5

7

KEPUAS

AN

7

KEPUAS

AN

1

2

3

(17)

Siklus Pemasaran

Agar  marketer    tidak   terjebak   dalam   kegiatan   serba   permissive, Hermawan  dan  syakirsula  mengingatkan  bahwa marketing  syari’ah  itu bersifat universal karena memiliki empat basis karakter sebagai panduan menjalankan kegiatan pemasaran10 yaitu: 

1. Teistis (Religius). 

Testis berarti marketer syariah harus membentengi diri dengan niai niai   spiritual   karena   marketing   memang   “akrab”   dengan   penipua, sumpah palsu, riswah (suap), korupsi, kolusi dan wanita.

2. Etis (Beretika) 

Artinya,   marketer   syariah   harus   mengedepankan   akhlak,etikadan moral.

3. Realistis (Fleksibel)

Maksudnya adaah marketer tersebut harus profesional, santun dan rapi dalam berpenampilan serta tidak kaku dalam pergaulan.

4. Humanistis (Manusiawi) 

Artinya,   seorang   marketer   harus   menjaga   keseimbangan,   memiliki arkat dan derajat terhormat, memelihara sifat kemanusiaannya, tidak serakah melainan peduli pada keadaan sosial.

Berdasarkan   uraian   diatas,   maka   definisi   spiritual   marketing adalah merupakan suatu ilm yang mempelajari dan mengarahkan suatu proses   perencanaan   dalam   penciptaan,   penawaran   dan   penyampaian nilai   produk   dengan   tingkat   harga   yang   memenuhi   keinginan   dan kepuasan   pelanggan   serta   promosi   yang   sesuai   dengan   kebenaran   di AlQur’an dan sunnah Rasululla saw.

7. Integritas Konsep Pemasaran

1. Konsep Produksi

Konsep   produksi   memusatkan   perhatian   pada  usaha  usaha  untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi. Kemampuan meningkatkan efisiensi menjadi salah satu key success bisnis.

2. Konsep Produk

Konsep   produk   dikembangkan   atas   dasar   keinginan konsumen,realitas pasar menunjukkan bahwa konsumen menyukai

(18)

produk   yang   berkualitas   paing   baik.   Perusahaan   akan   sukses   jika mampu menghasilkan produk unggul terus menerus.

3. Konsep Penjualan 

Konsep   pejualan   mengacu   pada   konsep  good   selling   servive,  yaitu kemampuan melayani pelanggan dengan baik.

4. Konsep Kemasyarakatan 

Konsep   ini   meyakini   bahwa   tugas   perusahaan   adalahmemuaskan kebutuhan   dan   keinginan   konsumen   dan   mempertinggi kesejahteraan masyarakat. 

5. Konsep Pemasaran Hubungan 

Pemasaran   hubungan   merupakan   praktik   membangun   hubungan jangka   panjang   yang   memuaskan   mitra­mitra   bisnis,   misalnya pelanggan, penyalur, pemasok guna mempertahankan preferensi dari bisnis jangka panjang.

8. Etika Pemasaran Syariah

Dalam   semua   hubungan,   kepercayaan   adalah   unsur   dasar. Kepercayaan   diciptakan   dari   kejujuran.   Kejujuran   adalah   salah   satu kualitas   yang   paling   sulit   dari   karakter   untuk   dicapai   dalam   bisnis, keluarga,   atau   dimanapun   gelanggang   tempat   orang­orang   berminat untuk melakukan persaingan degan pihakk pihak yang lain. Oleh karena itu,   kita   menemukan   bahwa   bisnis   yang   berhasil   dalam   masa   yang panjang   akan   cenderung   untuk   membangun   semua   hubungan   atas mutu, kejujuran dan kepercayaan11.

Kunci etis dan moral bisnis sesungghnya terletak pada pelakunya, itu   sebabnya   misi   diutusnya   rasulullah   ke   dunia   adalah   untuk memperbaiki   akhlak   manusia   yang   telah   rusak.   Seorang   pengusaha muslim   berkewajiban   untuk   memegang   teguh   etika   dan   moral   bisnis Islami, yang mencakup hal­hal berikut ini.

1. Khusnul Khuluq.  pada derajat ini, Allah akan melapangkan hatinya dan akan membuka pintu rezeki, dimana pintu rezeki akan terbuka dengan akhlak mulia tersebut.

“Tetapkanlah   kejujuran   karena   sesungguhnya   kejujuran mengantarkan   kepada   kebaikan   dan   sesungguhnya   kebaikan mengantarkan kepada surga” (H.R. Bukhari dan Muslim).

2. Amanah. 

(19)

“  Tidak ada Iman bagi orang yang tidak punya amanat (tidak dapat dipercaya) dan tidak ada agama bagi orang yang tidak menepati janji, pedagang yang jujur dan amanah (tempatnya di surga) bersama para nabi, shiddiqin (orang yang jujur) dan para syuhada”  (H.R. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

3. Toleran  juga   merupakan   kunci   sukses   pebisnis   muslim,   toleran membuka kunci rezeki dan sarana hidup tenang. 

“Allah mengasihi  orang  yanng  bersikap  baik dalam  menjual,  dalam membeli dan melunasi utang” (H.R.Buhkari.)

Marketing  merupakan   mesin   “dealing   with   the   customer’s”  yang dinamis   dan   Intensif   berinteraksi   dengan   maket.   Pemasaran   yang berorientasi syariah, harus sesuai dengan Alquran dan hadits.

Pertama,   memastikan   pertimbangan   kegiata   pemasaran   itu bersumber dari alqur’an dan hadits. “Kitab Alqur’an ini tidak ada yang diragukan   di   dalamnya.   Menjadi   petunjuk   bagi   orang­orang   yang bertaqwa”

Kedua,   Jaminan   yang   dijelaskan   Allah   dalam   Al­Qur’an,   maka dalam rangka penjualan itupun, seller harus dapat memberikan jaminan bagi produk yang akan dijual, setidaknya dalam dua aspek berikut:

a. Aspek   Material,   yakni   mutu   bahan,   mutu   pengobatan,   dan   mutu penyajian. 

b. Aspek nonmaterial, mencakup aspek halal (makanan, uang, sumber rezeki, dll.)  thaharah,dan islami dalam penyajian.

Ketiga,   manfaat   produk   yang   di   pasarkan.   Marketer   harus memberikan penjelasan mengenai manfaat produk atau manfaat proses produksi dijalankan dengan benar.

Keempat,   sasaran   produk.   Marketer   dapat   menjelaskan   bahwa sumber makanan, uang, dan rezeki yang halal (halalan thoyyiban) akan menjadi darah dan daging manusia , akan membuat orang menjadi taat kepada   Allah,   sebab   konsumsi   yang     dapat   mengantarkan   manusia kepada ketakwaan harus memenuhi tiga unsur:

a. Materi yang halal

(20)

c. Penyajian yang islami.

Marketing  menganjurkan   agar   setiap   orang   dalam   bisnis selayaknya   memiliki   perilaku   sebagai   marketer   sehingga   mampu menggerakan perusahaan, melihat, merespons dan membuat pelanggan puas   dalam   pasar   yang   terus   menerus   berubah.   Aktivitas   bisnis   yang secara tegas dilarang oleh Islam12, yaitu :

1. Jangan lakukan transaksi bisnis yang diharamkan oleh Islam.

2. Jangan   mencari   dan   menggunakan   harta   dengan   cara   yang   tidak halal.

3. Jangan bersaing dengan cara batil atau tidak sehat.

4. Jangan memasarkan makanan dan minuman yang dilarang syariah 5. Jangan menjelek­jelekkan produk atau orang lain.

6. Jangan menjadi aktor pamer aurat (saat melakukan transksi) 7. Jangan menipu/bohong untuk meningkatkan transaksi. C. KESIMPULAN

Pemasaran adalah kegiatan pemasar untuk menjalankan bisnis (profit atau nonprofit) guna mmemenuhi kebutuhan pasar dengan barang dan atau jasa,   menetapkan   harga,   mendistribusikan,   serta   mempromosikan   melalui proses   pertukaran   agar   memuaskan   konsumen   dan   mencapai   tujuan perusahaan. Dalam Islam, pemasaran tidak hanya mencakup hal tersebut, tetapi ada etika­etika yang juga harus dipenuhi. Kunci etis dan moral bisnis sesungghnya   terletak   pada   pelakunya,   itu   sebabnya   misi   diutusnya rasulullah ke dunia adalah untuk memperbaiki akhlak manusia yang telah rusak.   Seorang   pengusaha   muslim   berkewajiban   untuk   memegang   teguh etika dan moral bisnis Islami, diantaranya Khusnul Khuluq, amanah, dan toleran.

DAFTAR PUSTAKA

Foster, Douglas W.1985. Prinsip­prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Houston,   Franklin   S.   dan   Jule   B   Gassenheimer.  “Marketing   and Eschange”,journal of marketing, october 1987.

H.R.   Ibnu   Hajar   al   Asqalani,   dalam   Jalaluddin   Rahmat,   1993.  Khotba­ khotbah di Amerika. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.

12 Ali Hasan,2007.Manajemen Bisnis Syariah : di Dunia Menjadi Orang Kaya Raya, di

(21)

Kotler,   Philip.   2003.  Marketing   Management.   11   ed.   International Edition.New Jersey: Pearson Education,Inc.

   Peter   D.,   Bennett,   1995.  Dictionary   of   Marketing   Terms   2ed.   Chicago: American Marketing Association.

Kartajaya, Hermawan dan Muhammad Syakirsula.2006. Syariah Marketing. Bandung: Mizan Pustaka

Eldine,   Achyar.   2008.  Etika   Bisnis   Islam.   http   ://www.uika­ bogor.ac.id/doc/public/etika bisnis Islam.pdf

Hasan, Ali. 2007.Manajemen Bisnis Syariah : di Dunia Menjadi Orang Kaya Raya, di Akhirat Menjadi Orang Terhormat. Yogyakarta : Mitra Pustaka.Hal.118­ 122

   Jadid,   Ruhul.   2008.  Pengertian,   Konsep,   Definisi   Pemasaran.   Diakses melalui https://majidbsz.wordpress.com/2008/06/30/pengertian­konsep­definisi­ pemasaran/. Tanggal 22­09­2015

Sugeng.   2011.  Pengertian,   Definisi   Pemasaran.   Diakses   melalui http://skripsi­manajemen.blogspot.co.id/2011/02/pengertian­definisi­

pemasaran.html. Tanggal 22­09­2015

Rosdyana, Dewi. 2013. Pengertian dan Konsep Pemasaran. Diakses melalui https://dewirosdyana.wordpress.com/2013/11/29/pengertian­dan­konsep­

Gambar

22Gambar 1  

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Kabupaten Belitung Tahun 2007 Nomor 21) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 12 Tahun 200g tentang Perubahan atas Peraturan

Dalam konsep kegiatan ini, dibutuhkan kerjasama masyarakat dan pihak TN Karimunjawa untuk melakukan pengawasan dan pemeliharaan tempat sampah yang diberikan pasca kegiatan..

Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang

Data yang didapat kemudian dideskripsikan berdasarkan hasil angket yang dibagikan.Setelah dilakukan penelitian didapatkan simpulan bahwa penggunaan CBT (Computer

wawancara informan, maka diperoleh sebuah kesimpulan bahwa Pelaksanaan Pengawasan Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kota Pekanbaru terhadap bangunan yang tidak memiliki

Telah dilakukan penelitian tentang kajian penggunaan serasah daun kakao untuk subtitusi serbuk gergaji dan dedak padi sebagai media tanam jamur tiram putih

Saya merasa keluarga dan teman-teman saya paham dengan kesibukan saya dalam bekerja. Laki-laki akan menjauhi seorang wanita yang sukses