• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penanganan Rotasi Menu Promosi Pada Asean Kitchen Hotel Aryaduta Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Penanganan Rotasi Menu Promosi Pada Asean Kitchen Hotel Aryaduta Medan"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

PENANGANAN ROTASI MENU PROMOSI

PADA ASEAN KITCHEN HOTEL ARYADUTA MEDAN

KERTAS KARYA

OLEH

NURUL RACHMAWATI

112204017

PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA

BIDANG KEAHLIAN PERHOTELAN

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

PENANGANAN ROTASI MENU PROMOSI

PADA ASEAN KITCHEN HOTEL ARYADUTA MEDAN

OLEH

NURUL RACHMAWATI

112204017

Dosen Pembimbing

Dosen Pembaca

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kertas Karya

: Penanganan Rotasi Menu Promosi Pada

Asean Kitchen Hotel Aryaduta Medan

Oleh

: Nurul Rachmawati

NIM

: 112204017

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dekan,

Dr. Syahron Lubis, M. A.

NIP. 19511013 197603 1001

PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA

Ketua

(4)

ABSTRAK

“ Penanganan Rotasi Menu Promosi Pada Asean Kitchen Hotel Aryaduta

Medan “. Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau

seluruh bangunan untuk jasa pelayanan penginapan, makan dan minum serta jasa

lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial ( Keputusan Menteri Kebudayaan

dan Pariwisata No.KM.B/HK.001/MPK.02 pada 27 Februari 2002 tentang

Penggolongan Kelas Hotel ). Salah satu kebutuhan mutlak bagi setiap individu adalah

makan dan minum yang mana kebutuhan ini bisa dapat diperoleh dari hotel atau

restoran yang ada. Sebagian besar manajemen hotel menggunakan sistem Continental

Plan, dimana harga penjualan kamar sudah termasuk sarapan pagi. Menu adalah

daftar makanan yang disusun dari makanan pembuka sampai makanan penutup, yang

ditawarkan kepada tamu di restoran.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan kepada

penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan dan menyusun kertas karya yang

berjudul “ Penanganan Rotasi Menu Promosi Pada Asean Kitchen Hotel

Aryaduta Medan”. Kertas karya ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan studi pada Program Diploma III Pariwisata khususnya Bidang

Keahlian Perhotelan di Fakultas ILmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penulian kertas karya ini dilandasi atas pengalaman dan pengetahuan penulis

semasa Praktek Kerja Lapangan di Hotel Aryaduta Medan dan semasa perkuliahan.

Penulis sangat menyadari adanya kekurangan penulisan pada kertas karya ini. Tanpa

adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak yang terlibat dalam penyusunan

kertas karya ini, mungkin penulis tidak dapat menyelesaikan kertas karya ini dengan

baik dan benar. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada

pihak-pihak yang telah memberikan doa dan dukungan serta semangat, saran maupun

bantuan-bantuan lain yang berguna bagi penulis sehingga terwujudnya kertas karya

ini.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan

terimakasih kepada :

1. Dr. Syahron Lubis, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas

(6)

2. Arwina Sufika, S.E., M.Si, selaku Ketua Program Studi Pariwisata Fakultas

Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Muadi Suratmo, S.E sebagai Koordinator Bidang Keahlian Perhotelan dan

juga sebagai Dosen Pembimbing.

4. Bapak Pembaca

5. Seluruh staff pengajar Pariwisata / Perhotelan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara.

6. Seluruh Staff dan Karyawan Hotel Aryaduta Medan yang telah membantu

penulis dalam melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan.

7. Teristimewa dan yang tercinta kepada kedua orang tua penulis Bapak

Chairuddin dan Ibu Marlina yang telah memberikan dukungan, motivasi, perhatian, do’a dan materi yang tak terhingga serta telah mendidik penulis

sampai saat ini. Kepada Bapak Lukman dan Almh. Rabwani yang menjadi

penyemangat dan sebagai motivator bagi penulis.

8. Yang tersayang kepada ketiga kakak penulis, Yenni Harianthy S.Kep, Vivi

Mardina M.Si, dan Siti Mardhiah Hanum Spd yang telah memberikan

motivasi dan nasehat kepada penulis.

9. Seluruh teman-teman penulis di Bidang Perhotelan 2011 terutama untuk

Syamsyi Rahmi, Putri Noviani Selian, Rezqi Fithriana Panjisila, dan Riris

Rumintan Nainggolan atas kritik dan sarannya.

(7)

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam kertas karya ini.

Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk

menyempurnakan kertas karya ini. Besar harapan, kertas karya ini dapat bermanfaat

bagi penulis dan pembaca untuk menambah pengetahuan.

Medan, September 2014

Penulis

Nurul Rachmawati

(8)

DAFTAR ISI

(9)

2.5 Metode Umum Dalam Melakukan Penganalisaan Menu Rotasi……….19

2.6 Pengertian Promosi dan Tujuannya……….19

BAB III TINJAUAN UMUM HOTEL ARYADUTA MEDAN 3.1 Sejarah Hotel Aryaduta Medan………..22

3.2 Profil Hotel Aryaduta Medan……….23

3.3 Klasifikasi Hotel Aryaduta Medan……….24

3.4 Fasilitas yang Dimiliki Hotel Aryaduta Medan………..26

3.4.1 Fasilitas Kamar………...26

3.4.2 Fasilitas Restoran dan Outlet Lainnya………...28

3.4.3 Fasilitas Ruang Pertemuan dan Ballroom………..30

BAB IV PENANGANAN ROTASI MENU PROMOSI PADA ASEAN KITCHEN HOTEL ARYADUTA MEDAN 4.1 Jenis-jenis Menu Promosi……….31

4.2 Kelengkapan Promosi dan Media Promosi………..…32

4.3 Penerapan Menu Promosi Pada Asean Kitchen Hotel Aryaduta Medan…….33

4.4 Penanganan Rotasi Menu Promosi………...…34

4.4.1 Gambar Mie Celor Sriwijaya………..37

4.4.2 Gambar Buntut Balado………..……38

4.5 Data Penjualan Menu Promosi……….39

(10)

4.5.2 Tabel Mie Celor Sriwijaya And Orange Ginger Sales Record……….42

4.5.3 Tabel Buntut Balado And JP Ice Tea Sales Record………..…43

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan………...44

5.2 Saran………....44

DAFTAR PUSTAKA

(11)

ABSTRAK

“ Penanganan Rotasi Menu Promosi Pada Asean Kitchen Hotel Aryaduta

Medan “. Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau

seluruh bangunan untuk jasa pelayanan penginapan, makan dan minum serta jasa

lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial ( Keputusan Menteri Kebudayaan

dan Pariwisata No.KM.B/HK.001/MPK.02 pada 27 Februari 2002 tentang

Penggolongan Kelas Hotel ). Salah satu kebutuhan mutlak bagi setiap individu adalah

makan dan minum yang mana kebutuhan ini bisa dapat diperoleh dari hotel atau

restoran yang ada. Sebagian besar manajemen hotel menggunakan sistem Continental

Plan, dimana harga penjualan kamar sudah termasuk sarapan pagi. Menu adalah

daftar makanan yang disusun dari makanan pembuka sampai makanan penutup, yang

ditawarkan kepada tamu di restoran.

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Alasan Pemilihan Judul

Hotel adalah suatu organisasi bisnis terbuka seperti halnya organisasi bisnis

lainnya, hotel juga memerlukan hal-hal yang juga didatangkan dari luar seperti orang

atau karyawan, uang, benda-benda pendukung dan informasi. Dikarenakan banyak

faktor luar yang diperlukan dalam bisnis tersebut maka hotel termasuk suatu usaha

bisnis terbuka. Faktor-faktor dari luar tersebut akan dijadikan suatu input yang

melalui beberapa aktifitas akan ditranspormasikan dan dikembalikan kepada

lingkungan yang berupa output-output barang produksi, pelayanan, proses, maupun

prosedur kerja yang lengkap.

Perkembangan yang sedemikian pesat menjadikan usaha perhotelan dengan

berbagai macam bentuk serta ditunjang dengan sarana dan fasilitas yang mendukung

pelayanan sebuah hotel. Tiap-tiap bagian dari hotel mempunyai departemen yang

bertugas dan berfungsi sebagaimana bidang masing-masingnya. Salah satu dari

bagian hotel tersebut yang memiliki fungsi penting dalam pelayanan di hotel adalah

bagian pengolahan makanan dan pelayanan di restoran. Suatu restoran hotel sangat

menentukan pendapatan bagi hotel dalam melayani setiap tamu yang berkunjung.

Mengingat pentingnya kegiatan pelayanan dan upaya yang ada di restoran harus dapat

(13)

Keterkaitan antara dapur dan restoran dalam sebuah hotel sangat

diperhitungkan dan diperhatikan karena menjadi daya tarik bagi konsumen atau tamu

hotel dan salah satu pendapatan terbesar bagi sebuah hotel. Dengan alasan ini penulis

memilih judul “PENANGANAN ROTASI MENU PROMOSI PADA ASEAN KITCHENHOTEL ARYADUTA MEDAN”.

1.2Batasan Masalah

Untuk memfokuskan masalah ini pada sasarannya, maka penulis membatasi

materi pennulisannya. Agar dapat memberikan gambaran yang lebih terarah kepada

maksud dan tujuan yang diinginkan penulis.

Adapun ruang lingkup permasalahan tersebut adalah tentang operasional

restoran dan menu-menu promosi yang ditawarkan oleh Asean Kitchen Hotel

Arryaduta Medan.

1.3Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dari kertas karya ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk melengkapi salah satu syarat akademis dalam menyelesaikan

Program Studi Diploma III Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Sumatera Utara.

2. Sebagai upaya penulis dalam menerapkan teori dan praktik sesuai standart

(14)

3. Menambah ilmu pengetahuan mengenai perhotelan dan mengelola

manajemen perusahaan dengan baik.

4. Melatih penulis dalam mengembangkan ide dan gagasan serta

mempertanggungjawabkannya secara sistematis dalam sebuah kertas karya.

5. Langkah dasar dalam pengujian penulis dengan tingkat intelektual yang

telah penulis dapati selama perkuliahan.

1.4Metode Penelitian

Dalam penyusunan kertas karya ini penulis mendapatkan informasi baik secara

langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan judul kertas karya ini.

Data-data yang penulis kumpulkan adalah akurat, dan penulis mengambil Data-data-Data-data

tersebut dari beberapa sumber.

1. Penelitian Kepustakaan ( Library Reasearch )

Penelitian kepustakaan adalah pengumpulan data-data yang diperlukan

melalui teoritis dan bersumber dari buku atau jurnal yang berhubungan

dengan publik serta sesuai dengan objek yang dipilih.

2. Penelitian Lapangan ( Field Reasearch )

Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan langsung pada objek

yang dipilih dengan fakta-fakta secara langsung di lapangan. Informasi

yang didapat dari data sekunder dan primer. Data sekunder adalah data

(15)

primer adalah data dari pustakaan atau data utama yang didapatkan dari

lapangan.

1.5Sistematika Penulisan

Pembahasan dalam kertas karya ini dilakukan dengan sistem bagian bab.

Dimana setiap babnya menguraikan masalah yang akan dibicarakan. Adapun

sistematika penulisan kerta karya ini, adalah sebagai berikut :

BAB I : Menjelaskan dan memaparkan alasan penulis dalam pemilihan judul,

batasan masalah, tujuan penulisan, metode penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB II : Membahas uraian teoritis tentang ruang lingkup restoran, jenis-jenis

restoran, pengertian menu, arti penting melakukan rotasi menu di

restoran, penganalisaan menu rotasi, dan pengertian promosi serta

tujuannya.

BAB III : Membahas serta menjelaskan tentang tinjauan umum Hotel Aryaduta

Medan, yang mencakup sejarah Hotel Aryaduta Medan, profil hotel,

klasifikasi Hotel Aryaduta Medan, dan fasilitas yang dimiliki oleh hotel

(16)

BAB IV : Berisikan jenis-jenis menu promosi, kelengkapan promosi serta media

pendukung promosi, penerapan menu promosi pada Asean Kitchen hotel

Aryaduta Medan, data penjualan menu promosi dan penanganan rotasi

menu promosi.

BAB V : Merupakan kesimpulan dan saran dari bab-bab yang telah dikemukakan

(17)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Ruang Lingkup Restoran

Restoran adalah tempat yang khusus untuk melaksanakan penjualan dan

penyajian makanan serta minuman. Suatu usaha komersial yang menyediakan jasa

pelayanan makan dan minum bagi umum dan dikelola secara professional. Hotel

besar maupun sedang kebanyakan memiliki lebih dari satu restoran untuk memberi

kesempatan para pelanggan memilih jenis restoran maupun makanan serta gaya

penyajian dengan harga yang bervariasi sesuai keinginan mereka.

Menurut Prof. Vanco Christian tujuan operasional restoran adalah untuk

mencari keuntungan, selain bertujuan bisnis atau mencari untung, yaitu membuat

puas para tamu merupakan tujuan operasional restoran yang utama. Dalam hal

berbisnis terjadi semacam barter antara pembeli dengan penjual, dalam hal ini antara

produk / barang jasa dengan uang. Barter ini tidak akan berjalan dengan baik dan

lancar apabila petugas-petugas yang akan menangani pelayanan tidak diseleksi secara

cermat, dididik, dan dilatih dengan baik, diajarkan berkomunikasi serta

dikoordinasikan dengan teliti dan juga dipersiapkan dengan kesungguhan hati.

Restoran berarti uang, karena itu kita harus tahu pasti bagaimana mengelola

sebuah restoran. Membuat para tamu senang dan puas sehingga mereka selalu

(18)

diketahui, usaha dan upaya yang harus kita tempuh agar tujuan operasional restoran

dapat terwujud dengan baik.

Menurut Wojowasito dan Poerwodarminto, yang dimaksud dengan design di

dalam suatu restoran adalah rencana, maksud dan tujuan. Jadi restoran sebenarnya

adalah suatu bisnis yang direncanakan dengan baik yang dimaksudkan dan ditujukan

untuk suatu tujuan tertentu. Maksud design restoran ada 3 hal, yaitu how to run it,

how to do it, and how to get it ( bagaimana kita mengelolanya, mengerjakannya, dan

bagaimana mendapatkannya ).

2.2 Jenis – jenis Restoran

Pada umumnya di hotel yang bertaraf internasional disediakan lebih dari satu jenis

restoran, antara lain adalah :

1. Main Dining Room / Dining Hall

Sarana ini berfungsi sebagai ruang makan utama dengan peralatan dan

perlengkapan yang mewah. Pelayanan disini bersifat resmi ( formal ) atau

elegeant. Jenis makanan yang disediakan umumnya menampilkan kesan mewah

dan cukup bervariasi. Harga makanan dan minuman yang dijual cukup tinggi.

Tamu-tamu yang datang berkunjung ke restoran jenis ini harus mengenakan

(19)

2. Coffee Shop

Restaurant jenis ini merupakan sarana penjualan makanan dan minuman yang

bersifat umum dan dikenal sebagai warungnya hotel. Harga makanan pada

umumnya murah. Sistem penghidangan cepat tetapi baik. Menu yang ditampilkan

dalam kelas yang sederhana serta dapat diproses secara cepat di dapur.

3. Specific Restauant

Restaurant jenis ini merupakan spesialisai yakni mengkhususkan diri menjual

makanan dari suatu Negara tertentu ataupun dari daerah tertentu. Mengoperasikan

restoran seperti ini harus terlebih dahulu mengadakan perhitungan yang mantap.

Perhitungan atau penganalisaan tersebut meliputi faktor tamu ( pengunjung ) yang

diharapkan akan datang. Pada umumnya harga makanan di restoran ini cukup

tinggi.

Contoh restoran ini : Chinese Restaurant, French Restaurant, Japanese

Restaurant, Indonesian Restaurant, Javanese Restaurant dan sebagainya.

4. Supper Club

Supper Club merupakan restoran yang juga dibuat serba mewah dan mahal seperti

Dining Room. Namun demikian menu yang ditampilkan disini bersifat sederhana

tetapi berharga cukup mahal. Tamu akan membayar mahal disebabkan fasilitas

yang ditampilkan seperti hiburan dengan live show, fasilitas dancing serta

(20)

5. Grill Room

Hotel-hotel banyak memberikan nama steak house untuk restoran yang

menampilkan masakan berkualitas tinggi dan sangat utama ini. Pada umumnya

makanan yang ditampilkan adalah daging dan ikan atau unggas yang dimasak

dengan cara dipanggang atau dibakar. Sedangkan proses memasaknya dilakukan di

depan meja tamu. Harga cukup tinggi, restoran ini juga bersifat formal. Tersedia

fasilitas hiburan berupa live music.

6. Pool / Beach Restaurant

Restoran ini dibuat dengan memmilih lokasi yang cukup strategis disekitar area

swimming pool. Tugas utamanya adalah melayani pesanan makanan dan minuman

dari para pengunjung kolam renang. Sistem pelayanan cepat tetapi baik

sebagaimana halnya dengan coffee shop. Harga makanan atau minuman juga

relatif tidak begitu tinggi karena pengunjung di swimming pool tidak seluruhnya

tamu-tamu hotel. Tetapi orang luar yang mengkhususkan diri datang untuk

berenang di swimming pool tersebut.

2.2.1 Klasifikasi Restoran

Dilihat dari pengelolaan dan sistem penyajian, restoran dapat diklasifikan menjadi

(21)

1. Formal Restaurant

Industri jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan

professional dengan pelayanan yang ekslusif. Cirri-cirinya adalah ;

a. Penerimaan pelanggan dengan sistem pemesanan tempat terlebih dahulu.

b. Para pelanggan terikat dengan menggunakan pakaian formal.

c. Menu pillihan yang disediakan adalah menu klasik / menu Eropa populer.

d. Sistem penyajian yang dipakai adalah Russian service / French service atau

modifikasi dari kedua table service tersebut.

e. Disediakan ruangan cocktail selain ruangan jamuan makan digunakan sebagai

tempat minum yang beralkohol sebelum santap makan.

f. Dibuka untuk pelayanan makan malam atau makan siang, tetapi tidak

menyediakan makan pagi.

g. Menyediakan berbagai merek minuman bar secara lengkap khususnya wine

dan champagne dari berbagai Negara penghasil wine di dunia.

h. Menyediakan hiburan live music dan tempat untuk dancing floor dengan

k. Tenaga relatatif banyak dengan standar kebutuhan satu pramusaji untuk

(22)

Contoh Formal Restaurant :

Member Restaurant

Supper Club

Gourmet

Main Dining Room

Grilled Restaurant

Executive Restaurant

2. Informal Restaurant

Industri jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan

professional dengan lebih mengutamakan kecepatan pelayanan, kepraktisan dan

percepatan frekuensi yang silih berganti pelanggan. Ciri-ciri Informal Restaurant ;

a. Harga makanan dan minuman relatif murah.

b. Penerimaan pelanggan tanpa sistem pemesanan tempat.

c. Para pelanggan yang datang tidak terikat untuk mengenakan pakaian formal.

d. Sistem penyajian makanan dan minuman yang dipakai American service atau

ready on plate bahkan self service ataupun counter service.

e. Tidak menyediakan hiburan live music.

(23)

g. Daftar menu oleh pramusaji tidak dipresentasikan kepada tamu / pelanggan

namun dipampang di counter, langsung di setiap meja makan untuk

mempercepat proses pelayanan.

h. Menu yang disediakan sangat terbatas dan membatasi menu-menu yang relatif

cepat selesai dimasak.

i. Jumlah tenaga service relatif sedikit dengan standar kebutuhan, satu pramusaji

untuk melayani 12 – 16 pelanggan.

Contoh Informal Restaurant ;

Café atau Cafetaria

Fast Food Restaurant

Coffee Shop

Bistro

Canteen

Tavern

Family Restaurant

Pub

Sandwich Corner

Burger Corner

(24)

3. Specialties Restaurant

Industri jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan

professional dengan menyediakan makanan khas dari suatu Negara tertentu.

Ciri-cirinya adalah ;

a. Menyediakan sistem pemesanan tempat.

b. Menyediakan menu khas suatu Negara tertentu, poluler, dan disenangi banyak

pelanggan secara umum.

c. Sistem penyajian disesuaikan dengan budaya Negara asal dan dimodifikasi

dengan budaya internasional.

d. Hanya dibuka untuk menyediakan makan siang dan makan malam.

e. Menu a la carte dipresentasikan oleh pramusaji ke pelanggan.

f. Biasanya menghadirkan musik dan hiburan khas Negara asal.

g. Harga makanan relatif tinggi disbanding informal restaurant dan lebih rendah

disbanding formal restaurant.

h. Jumlah tenaga service sedang, dengan standar kebutuhan 1 pramusaji untuk

melayani 8 – 12 orang pelanggan.

Contoh Specialties Restaurant :

Indonesian Food Restaurant

Italian Food Restaurant

Thai Food Restaurant

(25)

Korean Food Restaurant, dsb

2.3 Pengertian Menu

Pengertian istilah menu bermacam-macam, tergantung dari sudut pandang

seseorang.

1. Secara umum istilah menu dapat diartikan sebagai daftar menu atau

rangkaian jenis makanan dan minuman yang tersedia dan siap dihidangkan.

2. Dari sudut pandang tamu restoran : daftar menu makanan yang bisa dipilih

sesuai selera tamu.

3. Dari sudut pandang tamu pada jamuan makan : daftar urutan makanan yang

akan disajikan.

4. Dari sudut pandang juru masak : daftar makanan yang harus disiapkan.

5. Dari sudut pandang pramussaji : daftar makanan yang harus dijual.

6. Dari sudut pandang pengusaha : daftar makanan yang dapat memberikan

keuntungan.

7. Dari sudut pandang pemerintah : daftar makanan yang dapat dijadikan

sumber lapangan kerja dan pajak.

2.3.1 Kerangka Menu

Sejarah tersusunnya menu dimulai pada akir abad 19. Hingga sekarang telah

(26)

internasional. Penyusunan menu yang pertama kali dikenal adalah classic menu

(menu klasik). Menu klasik terdiri dari 13 macam course. Setelah itu terjadi

perubahan, menu klasik menjadi menu modern yang terdiri dari 11 macam course.

Setela itu masih perlu dilakukannya penyederanaan dengan pertimbangan

penyingkatan waktu penghidangan, ditambah lagi dengan semakin beragamnya

variasi makanan, akhirnya disusunlah actual menu yang terdiri atas tiga macam,

actual menu five courses, actual menu four courses, dan actual menu three courses.

2.3.2 Jenis Menu

Dilihat dari sisi bagaimana menu itu disusun dan ditawarkan kepada tamu

yang menyangkaut harga, maka menu bisa dibagi empat, yaitu ;

a. Ala Carte Menu

Daftar hidangan yang terdiri dari berbagai macam pilihan makanan dengan

harga masing-masing. Makanan yang dipilih disajikan ke meja tamu sesuai

urutan penyajian.

b. Table d’hote Menu / Set Menu

Daftar hidangan yang terdiri dari satu paket makanan dengan harga secara

keseluruan. Paket makanan yang dipilih disajikan satu demi satu sesuai uturan

(27)

c. Blue Plate Menu

Daftar hidangan yang terdiri dari satu paket makanan ditambah dengan satu

pilihan soft drink dengan harga secara keseluruhan, dan semuanya disajikan di

menja tamu.

d. Buffet Menu

Daftar beberapa paket makanan untuk dipilih. Setiap paket terdiri dari

beberapa macam appetizer, satu atau dua macam soup, beberapa macam main

course dan beberapa macam dessert. Makanan disajikan di atas meja panjang

dengan dekorasi menarik, dan para tamu dipersilakan mengambil sendiri

makanan yang disukai. Harga yang dikenakan diitung rata-rata perorang tanpa

memperitungkan banyak atau sedikitnya porsi makanan yang diambil.

2.3.3 Sifat Menu

Pada dasarnya penyusunan menu perlu divariasikan seiring dengan tuntutan

selera konsumen yang selalu menginginkan menu yang tidak monoton. Untuk

merubah menu harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti selera mayoritas,

tersedianya bahan baku di pasaran, peralatan, keahlian juru masak, dan lain-lain.

Dilihat bagaimana cara menu itu dirubah, dapat dibagi menjadi dua sifat, static menu

and cycle menu.

Static menu adalah penggantian dilakukan setiap 6 bulan sekali dan biasanya

menu telah disusun dari berbagai macam pilihan sehinggan mampu bertahan sampai 6

(28)

menu adalah perubahan dan penggantiannya satu minggu sekali atau setiap hari

berubah, dan biasanya hanya terdiri dari satu atau dua macam pilihan saja. Contonya ;

special today menu atau plat du jour, promotion menu.

2.3.4 Menu Menurut Waktu Penyajian

Menu dalam satu hari selama 24 jam, disusun secara berkelompok dan

berbeda-beda. Pengelompokan itu disesuaikan dengan pertimbangan waktu kapan

makanan tersebut dihidangkan. Di industri hotel pun biasa disajikan beberapa jenis

menu menurut waktu penyajiannya. Umumnya di hotel disajikan menu makan pagi

(breakfast menu), menu makan siang (lunch mwnu), dan menu santap malam (dinner

menu). Antara waktu makan pagi dan makan siang kadang kala juga disajikan menu

khusus yaitu yang dikenal sebagai brunch menu.

Selain jenis menu diatas, hotel juga menawarkan jenis menu untuk santap dini

hari setelah santap malam selesai. Jenis menu ini dikenal sebagai “supper menu” dan

disajikan pada jam 23.00 – 02.00. disamping itu juga masih ada jenis menu khusus

untuk acara pesta perkawinan, ulang tahun, perpisahan dan lain-lain uang dikenal

sebagai “special party menu”.

2.4 Arti Penting Melakukan Rotasi Menu di Restoran

Rotasi menu promosi ini dilakukan sesuai target segmentasi pasar dan

(29)

bertujuan untuk menambah daftar menu yang suda ada agar lebih bervariasi sehingga

menarik minat pelanggan untuk berkunjung dan menikmati daftar menu baru.

Hal ini didasari oleh pengadaan barang atau tidak meratanya barang-barang yang

dipesan terpakai secara maksimal. Kebijakan untuk melakukan food recycling atau

daur ulang produk, diambil dalam rangka penyelamatan biaya (cost) dan efesiensi

biaya yang harus dilakukan sehubungan dengan produksi-produksi makanan yang

tidak selalu tepat sasaran sehingga akibatnya terjadi over produksi, over produksi

semu, kelebihan bahan, banyak sisa penyiangan, banyak bahan yang hampir rusak

dan sejenisnya. Jalan keluar paling realistis adalah mendaur ulang produk untuk

dijadikan makanan baru.

Daur ulang ini dapat dilakukan, tetapi dengan memenuhi persyaratan-persyaratan

tertentu yang dapat diterima oleh akal, contohnya adalah ;

1. Makanan yang akan didaur ulang masih memungkinkan untuk diolah kembali

(30)

2.5 Metode Umum Dalam Melakukan Penganalisaan Menu Rotasi

Sebelum seseorang mengambil keputusan terlebih dahulu ia harus memiliki

informasi yang akurat, sebagai pendukung yang akan diambil. Harus ada data dan

fakta, sehingga suatu keputusan itu dapat dipertanggungjawabkan. Analisis pasar

merupakan dasar untuk mengambil keputusan dalam perencanaan pemasaran

(marketing planning decisions).

Tujuannya adalah untuk mengerti dinamika pasar dengan mengadakan

segmentasi, menjadi komponen yang menyenangkan, sehingga dapat memungkinkan

untuk melakukan idenfikasi peluang-peluang yang ada. Dengan cara ini perbaikan

terhadap hotel atau produk yang akan ditawarkan dapat dilakukan. Secara lebih rinci

perlu diketahui bagaimana lingkungan usaha (business environment) hotel yang kini

sedang dioperasikan. Di sinilah kita melihat pentingnya pengembangan agar dapat

memprediksikan tingkat penjualan dan kekuatan pesaing dalam pasar.

2.6 Pengertian Promosi dan Tujuannya

Promosi berasal dari bahasa Inggris, yaitu promote yang berarti meningkatkan

atau mengembangkan. Pengertian tersebut bila digunakan dalam bidang penjualan

adalah alat untuk meningkatkan omzet penjualan. Pengertian promosi dapat berbeda

dalam dua sudut pandang antara produsen dan konsumen. Bagi produsen, promosi

adalah cara untuk menginformasikan produk atau jasa, membujuk setiap konsumen

(31)

produsen dan konsumen. Kegiatan promosi adalah salah satu cara perusahaan (barang

/ jasa) untuk meningkatkan volume penjualan produknya.

Selain pengertian diatas dikemukakan juga oleh para ahli, menurut Stanton

(1993) : Promosi adalah kegiatan memberikan informasi kepada konsumen,

mempengaruhi, dan mengimbau khalayak ramai. Menurut Saladin (2003) : Promosi

adalah salah satu unsur dalam bauran pemasaran perusahaan yang didayagunakan

untuk memberitahukan, mengingatkan, dan membujuk konsumen tentang produk

perusahaan.

Dari beberapa pengertian promosi diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa

promosi merupakan kegiatan pemasaran dan penjualan dalam rangka

menginformasikan dan mendorong permintaan terhadap produk, jasa, dan ide dari

perusahaan dengan cara mempengaruhi para konsumen agar mau membeli produk

dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.

Adapun tujuan dari perusahaan melakukan promosi menurut Tjiptono (2001:221)

adalah menginformasikan (informing), mempengaruhi dan membujuk (persuading),

serta mengingatkan (reminding) pelanggan tentang perusahaan dan bauran

pemasarannya.

Menurut Sastraningrum (2002:98) menjelaskan tujuan promosi adalah empat hal, yaitu

memperkenalkan diri, membujuk, modifikasi dan membentuk tingkah laku serta

(32)

Pada prinsip keduanya adalah sama, yaitu sama-sama menjelaskan bila produk masih

baru maka perlu memperkenalkan atau menginformasikan kepada konsumen bahwa saat ini

ada produk baru yang tidak kalah dengan produk yang lama.

Setelah konsumen mengetahui produk yang baru, diarapkan konsumen akan terpengaruh

dan terbujuk sehingga beralih ke produk tersebut. Dan pada akhirnya, perusahaan hanya

sekedar mengingatkan bahwa produk tersebut tetap bagus untuk dikonsumsi. Hal ini

dilakukan karena banyaknya serangan yang datang dari pesaing.

Menurut Tjiptono (2002:222) tujuan promosi diantaranya ;

1. Menumbuhkan persepsi pelanggan teradap suatu kebutuhan (category need).

2. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk kepada

konsumen (brand awareness).

3. Mendorong pemilihan terhadap suatu produk (brand attitude).

4. Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk (brand purchase intention).

5. Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain (purchase facilitation).

6. Menanam citra produk dan perusahaan (positioning).

Menurut Goh (2003:138), tujuan promosi lebih sederhana bisa dipersempit menjadi tiga

jenis tujuan ;

1. Memberikan informasi pelanggan tentang produk atau fitur baru seperti menciptakan

kebutuan.

2. Mempengaruhi pelanggan untuk membeli merek orang lain.

3. Mengingatkan pelanggan tentang merek, yang termasuk memperkuat penetapan

(33)

BAB III

TINJAUAN UMUM HOTEL ARYADUTA MEDAN

3.1 Sejarah Hotel Aryaduta Medan

Didirikan pertama kali di Jakarta dengan nama Hotel Aryaduta Jakarta pada

tahun 1974 dan berada dipusat ibukota Jakarta, tepatnya di Jl. Prapatan 44 - 48

Jakarta 10110, Indonesia. Awalnya hotel ini dikenal dengan nama The Ambassador.

Kemudian pada pada tahun 1976, The Ambassador berubah nama menjadi Hyatt

Aryaduta Hotel Jakarta. Pergantian nama ini karena adanya penandatanganan

kontrak kerja sama dengan Hyatt International, dan mulai saat itu manajemen Hotel

Ambassador dikelola oleh Hyatt International. Pada tahun 1990, Hyatt Aryaduta

Jakarta mendapatkan sertifikat sebagai hotel berbintang lima dengan tingkat

Diamond dan selang setahun kemudian Hyatt Aryaduta Jakarta berganti nama

menjadi The Aryaduta Jakarta. Kemudian tahun 2000, Lippo Group menyelesaikan

pembelian seluruh saham dan memiliki kekuasan penuh atas Hotel Aryaduta Jakarta.

Setelah Lippo Group menyelesaikan seluruh pembelian saham tersebut mereka

berencana mengembangkan Aryaduta Hotel tidak hanya di Jakarta melainkan ke

seluruh Indonesia, salah satunya ada di Medan.

Hotel Aryaduta Medan terletak di Jl. Kapten Maulana Lubis no. 08 Medan dan

(34)

Aryaduta Medan di bawah kepemimpinan Lippo Group yang dimiliki oleh Bapak

James Tjahaya Riady.

3.2 Profil Hotel Aryaduta Medan

Hotel Aryaduta Medan terletak di Jalan Kapten Maulana Lubis Nomor 8 Medan,

tepat berada di atas pusat perbelanjaan Grand Paladium Mall dan bersebelahan

dengan Kantor Walikota Medan serta Lapangan Benteng Medan. Tempatnya yang

strategis di tengah kota Medan dan berdekatan dengan hotel-hotel lainnya menjadi

persaingan tersendiri bagi Hotel Aryaduta Medan untuk mempertahankan citra dan

kenyamanan para pelanggan. Hotel Aryaduta Medan memiliki 4 lantai, yang mana

lobby pada hotel ini ada 2 yaitu lower lobby and sky lobby yang terletak di lantai 9

hotel. Lantai 8 dipakai untuk perkantoran dan area parkir kendaraan, sedangkan lantai

9 dipakai sebagai receptionist, Lobby Lounge, Swimming Pool, Pool Café and The

Kitchen Restaurant serta kamar-kamar.

Hotel Aryaduta Medan sudah mengalami 5 kali pertukaran General Manager, GM

pertama bernama Mr. Andre Roland Clain berkebangsaan Indonesia, kedua dijabat

oleh Mr. Peter Walter Buzz berasal dari Germany, ketiga dijabat oleh Mr. Erwin

Bernhard berkebangsaan Indonesia, keempat dijabat oleh Mr. Gofter Markus Herman

(35)

berkebangsaan Indonesia, dan sekarang menjabat sebagai GM adalah Act. Tenny

Hariawan di Hotel Aryaduta Medan.

Adapun chef yang pernah menjabat di Hotel Aryaduta Medan yang pertama Teten

Sutendar ( Bandung ), kedua adalah Neil Kriemer ( Germany ), ketiga adalah Michel

Weber ( Germany ), dan yang terakhir Marcel Riemer ( Germany ).

3.3 Klasifikasi Hotel Aryaduta Medan

Klasifikasi Hotel Aryaduta Medan dapat dibagi berdasarkan beberapa hal,

yaitu:

1. Berdasarkan Lokasi

Dilihat dari lokasi Hotel Aryaduta Medan didirikan, maka hotel tersebut

diklasifikasikan sebagai City Hotel, dikarenakan hotel tersebut terletak di

pusat kota.

2. Berdasarkan Lamanya Buka

Hotel Aryaduta Medan beroperasi sepanjang tahun, tidak ada sela untuk

berhenti sehingga hotel ini termasuk kedalam jenis hotel All Year Around.

3. Berdasarkan Kelas

Hotel di Indonesia digolongkan menjadi dua jenis, yang pertama hotel melati

dan hotel bintang. Hotel melati diklasifikasikan menjadi melati satu, dua, dan

(36)

dua, tiga, empat, dan lima. Penggolongan hotel di Negara kita didasarkan pada

tiga kriteria yaitu ; fisik, operasional / manajemen, dan pelayanan. Jadi, hotel

Aryaduta Medan termasuk hotel berbintang lima.

4. Berdasarkan Fasilitas dan Tingkat Pelayanan

Berdasarkan fasilitas dan tingkat pelayanan, Hotel Aryaduta Medan termasuk

kedalam Hotel Ekonomis (Economy Class Hotel / Limited Service Hotel )

karena hotel tersebut memiliki segmentasi pasar tertentu, yaitu hanya untuk

tamu-tamu bisnis dan para wisatawan dengan anggaran terbatas. Selain

akomodasi, hotel ekonomis juga menawarkan layanan reservasi, restoran

umum, fasilitas pertemuan, valet, laundry, beserta transportasi dari dan ke

Bandar udara.

5. Berdasarkan Komponen Harga Kamar

Ditinjau dari komponen harga kamar, Hotel Aryaduta Medan merupakan hotel

yang menggunakan Continental Plan dimana hotel tersebut menerapkan

ketentuan harga kamar termasuk satu kali makan pagi / sarapan.

6. Berdasarkan Ukuran Besar Hotel

Melihat ukuran hotel dan jumlah kamar sebanyak 200 kamar, maka hotel ini

(37)

3.4 Fasilitas yang Dimiliki Hotel Aryaduta Medan

Fasilitas-fasilitas yang dimiliki Hotel Aryaduta Medan sebagai berikut :

3.4.1 Fasilitas Kamar

1. Deluxe Room

Kamar ini memiliki luas 45 dan menawarkan pemandangan kota dan

kolam renang. Tersedia juga tempang tidur king atau twins, TV layar datar,

dan kamar mandi yang dilengkapi shower. Fasilitas lainnya mini bar, brankas,

mesin teh dan kopi, serta layanan kamar 24 jam.

2. Aryaduta Pool Terrace

Sebuah kamar 34 dengan teras pribadi dan akses langsung ke kolam

renang serta halaman yang indah. Mendapatkan sarapan pagi di The Kitchen

Restaurant.

3. Aryaduta Premier

Aryaduta Premier memiliki luas 65 . Semua jenis kamar ini terdapat

disudut hotel pada masing-masing lantai kamar hotel. Tipe kamar ini memiliki

dinding berkaca pada dua sudutnya, sehingga tamu dapat melihat

(38)

4. Aryaduta Family Suite

Tipe kamar ini memiliki luas 90 dan berjumlah 18 kamar. Kamar jenis ini

merupakan salah satu dari tiga jenis kamar suite yang ada di Hotel Aryaduta

Medan. Ruangan ini memiliki toilet dan kamar madi di tempat yang terpisah,

memiliki meja makan untuk empat orang, ruang tamu, ruang kerja, dan

terdapat tiga buah televisi.

5. Bussines Suite

Kamar ini memiliki luas cukup besar yaitu dengan ukuran 125 , dengan

pemandangan yang luar biasa dan akses mudah ke kolam renang, dilengkapi

pula denga teras pribadi, ruang tamu, ruang makan beserta dapur, kamar tidur

yang terpisah, dan area kerja dengan akses internet.

6. Presidential Suite

Kamar ini memiliki ukuran yang luas dari kamar-kamar lainnya yaitu 200

dan hanya berjumlah satu buah kamar saja. Kamar ini merupakan tipe kamar

tertinngi dan termahal. Fasilitas ruangan ini tidak jauh berbeda dengan kamar

Bussines Suite, perbedaannya terletak pada kamar dengan memiliki dua buah

(39)

3.4.2 Fasilitas Restoran dan Outlet Lainnya

Selain penginapan Hotel Aryaduta Medan juga menawarkan dan menyediakan

fasilitas lainnya yang menjadi faktor pendukung bagi hotel tersebut. Outlet-outlet

tersebut adalah :

1. The Lounge

The Lounge adalah tempat yang paling cocok untuk bertemu dengan kerabat

sambil menikmati makanan ringan, anggur, teh dan kopi. Kapasitas kursi yang

dimiliki adalah 24 buah dan terletak di Sky Lobby Lantai 9.

2. The Kitchen Restaurant

The Kitchen Restaurant terletak dilantai 9 hotel, tersedia 188 buah kursi. Para

tamu dapat menikmati masakan dari berbagai Negara yaitu Asean, Chinese,

Japanese, dan Western. Fasilitas lain yang ditawarkan disini adalah dapat

mellihat langsung kota medan dari sudut jendela beserta melihat langsung

para koki memasak di area Teppanyaki.

3. The Pool Café

Pool Café menawarkan pemandangan kolam renang terbaik yang dimiliki

Hotel Aryaduta Medan dan makanan ringan yang sehat dan jus. Kapasitas

kursi yang dimiliki The Pool Café ini berjumlah 90 buah..

4. The Pastry

Outlet ini menyediakan roti olahan sendiri, roti Prancis, bolu dan kue sambil

(40)

5. VIP Lounge

Tempat ini merupakan tempat yang tidak semua tamu hotel yang menginap

dapat memasuki tempat ini. Sebab hanya tamu yang berkeanggotaan yang

dapat menikmati akses ke Executive Lounge.

6. Spa

Fasilitas spa ini menhadirkan suasana yang amat nyaman dan rileks. Terdapat

berbagai jenis perawatan yang ada di Spa yakni pedicure, manicure, massage,

dan spa. Fasilitas ini tidak memiliki outlet tersendiri ( not in house ), jika

dibutuhkan para pelanggan spa ini dapat dilakukan di kamar atau di swimming

pool.

7. Health Club

Outlet kebugaran jasmani ini menyediakan berbagai jenis alat olah raga dan

berdinding transparan sehingga tamu dapat menikmati pemandangan di kolam

renang.

8. Swimming Pool

Hotel Aryaduta Medan menyediakan kolam renang yang nyaman untuk para

pelanggannya dengan menempatkan pondokan kursi yang dapat disinggahi

sesudah atau sebelum berenang.

9. Gift Shop

Terdapat berbagai macam jenis oleh-oleh khas Indonesia untuk memanjakan

(41)

10.Bussines Center

Outlet ini menyediakan lima buah komputer dengan kemampuan mengakses

internet beserta mesin fotocopy, mesin fax dan mesin printer serta scanner

yang dapat dipakai oleh tamu dengan membayar sejumlah biaya pemakaian.

3.4.3 Fasilitas Ruang Pertemuan dan Ballroom

Fasilitas ruang pertemuan dan grand ballroom yang terdapat di Hotel

Aryaduta Medan, yakni :

1. Grand Ballroom

Grand Ballroom memiliki luas 1.495 dan dapat menampung hingga

1.000 pax.

2. Meeting Room

Meeting Room memiliki luas 204 dan dapat menampung 100 pax.

3. Board Room

(42)

BAB IV

PENANGANAN ROTASI MENU PROMOSI

PADA ASEAN KITCHEN HOTEL ARYADUTA MEDAN

4.1 Jenis-jenis Menu Promosi

Setiap perencanaan promosi harus jelas menekankan tujuan yang hendak dicapai.

Tujuan itu bisa ditetapkan dalam bentuk uang (profit), jumlah pelanggan, atau ingin

melihat reaksi calon pelanggan terhadap promosi yang dilakukan. Promosi tidak

bermaksud mencari keuntungan (profit) tetapi untuk menarik peratian orang banyak.

Secara mendasar, ada tiga macam promosi, yaitu :

a. Price Promotions

Promosi jenis ini menawarkan nilai ekstra (extra value) yang berarti kepada

calon pembeli. Nilai ekstra tersebut dapat diberikan dalam bentuk discount

untuk harga suatu produk dan fasilitas yang digunakan.

b. Party Promotions

Party Promotions ialah promosi yang menawarkan produk yang berbeda,

lebih baik, atau lebih menyenangkan dari produk yang dimiliki hotel pesaing

untuk produk atau fasilitas yang sama.

c. New Product Promotions

Promosi yang memperkenalkan kepada calon pelanggan sesuatu yang baru

(43)

atau fasilitas yang dimiliki hotel lain disebut dengan new product

promotions.

Suatu promosi yang ideal ialah apabila ketiga macam jenis promosi tersebut di

atas dapat dikombinasikan. Semua promosi hendaknya dapat menawarkan potongan

harga dan perbedaan kualitas, yakni nilai istimewa (special value). Bagaimanapun,

promosi harus menetapkan target yang akan dicapai terhadap grup tertentu, terutama

segmen pasar yang dianggap potensial untuk dijadikan target pasar di waktu yang

akan datang.

4.2 Kelengkapan Promosi dan Media Promosi

Kelengkapan promosi seperti brosur dan lainnya yang digunakan hotel untuk

mempromosikan produk, pelayanan, dan fasilitas yang dimiliki hotel, hendaknya

dicetak dengan kualitas yang baik. Brosur tersebut harus dapat memberikan informasi

yang lengkap, bahasa, lay out dan foto-foto yang ditampilkan harus diseleksi dengan

persyaratan teknis dan mengandung nilai yang tinggi, Hendaknya produk dan fasilitas

yang digambarkan dalam brosur dapat menimbulkan keinginan orang untuk melihat,

datang, dan mencobanya.

Media periklanan merupakan suatu pilihan terbaik untuk dapat memposisikan

suatu hotel sesuai dengan kemauan dan keinginan pihak manajemen hotel. Melalui

media iklan atau promosi, apa yang dikatakan dapat dikontrol dan dipresentasikan

sebaik mungkin untuk mencapai target pasar yang akan dicapai. Melalui iklan ini,

(44)

peribahasa (phrase), pictorial image, brilliant copy, dan memorable music (kalau

melalui media elektronik). Yang sangat penting untuk disadari ialah agar iklan jangan

terlalu mengumbar janji, yang penting bagi para pelanggan adalah kenyataan. Dengan

kata lain, apa yang dicantumkan dalam iklan atau promosi harus sesuai dengan

kenyataan saat tamu mencobanya.

Media promosi dapat kita ketahui ada dua aspek, in house dan out house

dalam hotel. Aspek-aspek yang termasuk kedalam in house adalah flyer, poster,

reklame, brosur, media elektonik seperti TV yang ada di dalam hotel. Sedangkan

untuk out house aspeknya adalah courtesy call, sales call, billboard, media elektronik

seperti radio atau televisi.

4.3 Penerapan Menu Promosi Pada Asean Kitchen Hotel Aryaduta Medan

Proses pengembangan menu promosi pada Asean Kitchen dipertimbangkan

oleh produk-produk yang sekarang sedang populer dan banyak disukai oleh

dimasyarakat. Dengan sedikitnya perubahan atau modifikasi dari produk tersebut

dapat membantu pihak hotel membuat konsumen tertarik untuk membeli produk

tersebut. Proses tersebut dapat diuraikan sebagai berikut ;

1. Menargetkan menu apa yang sedang disenangi oleh pelanggan. Mencari data

pelengkap sesuai produk yang akan dibuat. Misalnya berasal dari mana

produk tersebut, apa saja isi dan bahannya

(45)

3. Setelah menu siap diproduksi, menu tersebut ditampilkan kepada pihak

manajemen dan food and beverage service

4. Revisi produk, menu yang telah ditampilkan akan direvisi ulang untuk

penambahan atau pengurangan bahan/tampilan dari produk tersebut

5. Langkah selanjutnya, pihak manajemen akan berdiskusi tentang produk yang

akan diluncurkan untuk harga dan berapa lama produk ini akan dipromosikan

6. Produk tersebut kemudian diambil gambarnya (photo taking), untuk dicetak

sesuai promosi di outlet yang akan dijual dan ditempatkan di sekitar area hotel

7. Setelah produk tersebut diambil gambarnya, kemudian dikirimkan ke Public

Relation

8. Lalu dibuatlah internal memo yang isinya sejak kapan menu promosi tersebut

berlaku dan kapan saja waktu penjualan menu promosi, serta diskon

9. Menu tersebut dimasukkan kedalam sistem untuk cashier agar mudah

diproses pada saat pemesanan

4.4 Penanganan Rotasi Menu Promosi

Setiap manajemen hotel atau dapur memiliki cara tertentu dalam penyusunan

dan penanganan rotasi menu yang akan dipromosikan. Namun kadangkala menu

tersebut tampaknya sama, bentuk dan susunannya dapat berubah sesuai dengan gaya

masing-masing perusahaan. Rotasi menu promosi dilakukan satu kali dalam satu

bulan, artinya menu promosi dapat berubah sesuai penggunaan bahan makanan yang

(46)

Pengertian umum tentang dapur di sebuah hotel adalah fasilitas untuk

memasak makanan bagi tamu hotel, namun di dalam operasional sebuah hotel dapur

sangat memegang peranan penting, karena tugas utama dari bagian dapur adalah

tempat pengelohan makanan dan minuman, mulai dari bahan mentah hingga siap

disajikan kepada tamu. Asean Kitchen adalah salah satunya dapur yang beroperasi

dalam pembuatan atau mengolah bahan makanan, terutama masakan Asia. Makanan

yang di buat pada Asean Kitchen ini berdasarkan menu-menu tradisional dari

berbagai daerah di Indonesia begitu juga untuk menu promosinya.

Adapun rotasi menu promosi yang akan diproduksi oleh Asean Kitchen adalah

Bandeng Kapuran, Mie Celor Sriwijaya, dan Buntut Balado. Penggunaan bahan

dalam pengolahan menu ini sangat diperhatikan, bahan pokok dari masing-masing

menu tersebut adalah ikan bandeng, mie kuning besar dan udang satang untuk Mie

Celor Sriwijaya, serta buntut sapi.

Setiap karyawan dapur harus memperhatikan cara pengolahan menu promosi

ini dengan tepat dan benar. Adapun cara yang dipergunakan dalam mempersiapkan

masing-masing menu adalah ;

a. Bandeng kapuran : ikan bandeng segar yang sudah dibersihkan dari sisik dan

tulangnya. Kemudian ikan bandeng ini diisi oleh ikan dori giling beserta

bumbu. Setelah itu bandeng dilumuri dengan tepung dan digoreng dengan api

sedang, goreng hingga warna kecoklatan. Setelah itu angkat dan tiriskan, lalu

(47)

b. Mie Celor Sriwijaya : mie yang dipergunakan adalah mie kuning besar,

direbus dalam air mendidih kira-kira 2-4 menit, angkat dan tiriskan. Telur

puyuh direbus lalu dikupas kulitnya, udang satang dibersihkan, kemudian

direbus dan tiriskan. Bahan bumbu halus yang dipakai adalah bawang merah,

bawang putih, cabai merah, dan udang kering ditumis kemudian masukkan air

kaldu, daun salam. Setelah mendidih tambahkan perasa dan santan kental.

Siapkan mangkuk sup, letakkan mie di dalam mangkuk, tuangkan kuahnya,

beri telur putuh dan udang satang. Taburkan bawang goreng dan irisan daun

kucai.

c. Buntut balado : bahan yang digunakan adalah buntut sapi. Rebus buntut

sampai empuk dengan berbagai rempah seperti cengkeh, kapolaga, anisstar,

wortel, daun bawang dan bawang bombay. Masak dengan api kecil. Siapkan

bumbu balado yaitu bawang merah, bawang putih, cabai merah, dan tomat

yang dihaluskan. Tumis bumbu balado sampai harum, masukkan buntut sapi,

tambahkan kangkung dan jamur merang, beri perasa dan angkat. Sebelum itu,

panaskan piring saji (hot plate) letakkan buntut balado diatasnya. Kupas

wortel dan kentang lalu potong dadu, rebus sampai matang. Letakkan kuah

kaldu kedalam mangkuk dan beri potongan wortel dan kentang, beri daun

bawang dan daun sop, tomat dan bawang goreng. Sajikan bersama nasi putih,

(48)
(49)
(50)

4.5 Data Penjualan Menu Promosi

Menu promosi yang pertamakali ditawarkan dimulai dari 4 April – 30 April

2014 adalah Bandeng Kapuran, menu yang berasal dari Imperial Club Golf, Lippo

Village. Menu yang terinspirasi dari Semarang dan terkenal dikalangan restoran lokal

ini telah diubah oleh Chef Yanus. Bandeng kapuran ini diisi oleh ikan dori giling

untuk mendapatkan rasa yang kental dari ikan tersebut, digoreng dengan baluran

tepung dan disajikan bersama nasi putih dan sambal dabu-dabu. Menu Bandeng

Kapuran ini dijual seharga Rp. 70.180,- dan total penjualan dalam satu bulan adalah

sebanyak 21 porsi Bandeng Kapuran.

Menu promosi yang kedua adalah Mie Celor Sriwijaya, menu ini berlaku dari

tanggal 1 Mei – 31 mei 2014. Menu ini adalah makanan khas Palembang, dalam

dialek lokal, celor berarti merendam mie dan tauge di dalam air mendidih. Mie yang

dipakai adalah mie kuning besar seperti udon Jepang, disajikan dengan kuah santan

dan kaldu udang kering, udang satang, telur puyuh, tauge dan potongan daun kucai

dan bawang goreng. Tekstur mie yang kenyal dikombinasikan dengan kuah santan

yang kental serta aroma udang yang kuat membuat makanan ini spesial dan unik.

Untuk seporsi Mie Celor Sriwijaya adalah Rp. 102.850,- dalam satu bulan dapat

terjual sebanyak 14 porsi.

Menu ketiga adalah Buntut Balado, yang berlaku dari 1 Juni – 30 Juni 2014.

Buntut balado adalah salah satu menu andalan JP Bistro, Hotel Aryaduta Jakarta.

(51)

berbeda dari sop buntut pada umumnya. Menu Buntut Balado ini memakai buntut

yang sapi yang digoreng ditumis bersama bumbu balado dan tumis kangkung serta

ditambahkan jamur merang. Buntut Balado disajikan dengan nasi putih, kaldu sop

buntut, dan emping. Menu ini dijual dengan harga Rp. 121.000,- dan terjual sebanyak

(52)

Bandeng Kapuran Sales Record

Date Nett Price IDR Total Cover Nett Total Revenue

(53)

26 April 2014 70180 0 0

Tabel 4.5.1 Bandeng Kapuran Sales Record

Mie Celor Sriwijaya And Orange Ginger Sales Record

(54)

14 Mei 2014 0 0 4 217800 217800

(55)
(56)

25 Juni 2014 0 0 0 0 0

26 Juni 2014 0 0 0 0 0

27 Juni 2014 0 0 0 0 0

28 Juni 2014 1 121000 0 0 121000

29 Juni 2014 0 0 0 0 0

30 Juni 2014 0 0 0 0 0

Total 18 2178000 19 919600 3097600

(57)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara

komersial, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua tamunya

baik berupa makan maupun minum. Restoran menyediakan daftar menu dari

hidangan pembuka sampai hidangan penutup. Menu yang disediakan juga beragam,

antara lainnya adalah menu promosi pada bulan tertentu yang diangkat oleh suatu

hotel. Menu promosi ini bertujuan menambah daftar menu yang sudah ada dan untuk

memuaskan para pelanggannya. Kelayakan menu promosi ini dijual berdasarkan

media promosi atau periklanan sehingga pelanggan mengetahui apa saja keunggulan

menu promosi tersebut.

Media promosi menjadi peranan utama dalam memperkenalkan produk baru

pada suatu hotel. Ketidaktepatan sasaran pasar dapat merugikan hotel. Namun, pihak

hotel tidak menyerah untuk tetap mempromosikan produk yang ditawarkan agar

dapat bersaing dengan hotel-hotel lainnya.

5.2 Saran

1. Jenis promosi dalam bentuk selebaran, brosur, maupun flyer untuk makanan

(58)

tersebut. Kemungkinan pelanggan akan kecewa apabila promosi yang

dilihatnya tidak sesuai dengan kenyataan.

2. Media promosi menjadi peranan penting dalam langkah strategi pemasaran

untuk meningkatkan pelanggan dan membangun citra yang baik bagi suatu

perusahaan

3. Kerjasama yang baik antara atasan dan bawahan serta antar departemen

(59)

DAFTAR PUSTAKA

Marsum WA, Restoran dan Segala Permasalahannya, Penerbit Andi, Yogyakarta,

2001.

Oka A. Yoeti, Strategi Pemasaran Hotel, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,

1999.

PH., Bartono, Ruffino, Food Product Management di Hotel dan Restaurant, Penerbit

Andi, Yogyakarta, 2005.

PH., Bartono, Ruffino, Tata Boga Industri, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2010.

PH., Bartono, Ruffino, Dasar-dasar Food Product, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2006.

Soekresno dan I.N.R Pendit, Petunjuk Pramusaji Food and Beverage Service, PT.

(60)

LAMPIRAN

Kuesioner untuk tamu:

1. Bagaimana penilaian pertama Anda mengenai tempat ini? a. Bagus, menarik dipandang

b. Biasa saja c. Tidak menarik

2. Menurut Anda bagaimana pelayanan ditempat ini? a. Baik/bagus/memuaskan

b. Lumayan c. Biasa saja

3. Bagaimana dengan makanan yg disediakan? a. Lezat

b. Enak

c. Biasa biasa saja

4. Menurut penilaian Anda, bagaimana pelayanan dan penguasaan produk dari karyawan?

a. Bagus sekali/memenuhi harapan tamu b. Lumayan bagus

c. Tidak seperti tempat lain

5. Apakah Anda ingin kembali lagi dilain waktu? a. Ya

(61)
(62)
(63)
(64)

Gambar

Gambar 4.4.1 Mie Celor Sriwijaya
Gambar 4.4.2  Buntut Balado
Tabel 4.5.1 Bandeng Kapuran Sales Record
Table 4.5.2 Mie Celor Sriwijaya And Orange Ginger Sales Record
+2

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan lain yang sering timbul dalam penanganan dan penggunaan cleaning supplies di hotel Aryaduta Medan yaitu Kelalaian petugas saat melakukan pekerjaan membersihkan

di Aryaduta Hotel Medan, Account jawab untuk mempersiapkan seluruh dokumentasi yang berhubungan dengan Account Payable yang mencakup invoice, laporan perpajakan, prepaid expenses

di Aryaduta Hotel Medan, Account jawab untuk mempersiapkan seluruh dokumentasi yang berhubungan dengan Account Payable yang mencakup invoice , laporan perpajakan,

4.3 Pelaksanaan Penanganan Standar Operasional Prosedur Butcher pada Hotel Pada Spoon Dining Kitchen Grand Aston Ctiy Hall Medan Standar Operasional Prosedur (SOP)

Dalam penulisan kertas karya ini penulis membahas mengenai Chinese menu dengan mengangkat judul “DIMSUM SEBAGAI MENU UNGGULAN PADA JADE RESTAURANT DI JW MARRIOTT HOTEL”

Dengan demikian penulis akan mengangkat kertas karya dengan judul: “ Dimsum sebagai Menu Unggulan pada Jade Restaurant di JW Marriott Hotel Medan .”.. 1.2

Judul Kertas Karya : PENANGANAN MINUMAN CAMPURAN DALAM MENINGKATKAN KUNJUNGAN TAMU DI LOBBY LOUNGE JW MARRIOTT HOTEL MEDAN.. Oleh :

di Aryaduta Hotel Medan, Account jawab untuk mempersiapkan seluruh dokumentasi yang berhubungan dengan Account Payable yang mencakup invoice , laporan perpajakan,