• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penanganan Bumbu Dapur Pada Asean Section Untuk Peningkatan Kualitas Produksi Kitchen Di Aryaduta Hotel Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Penanganan Bumbu Dapur Pada Asean Section Untuk Peningkatan Kualitas Produksi Kitchen Di Aryaduta Hotel Medan"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

PENANGANAN BUMBU DAPUR PADA ASEAN SECTION

UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PRODUKSI KITCHEN DI

ARYADUTA HOTEL MEDAN

KERTAS KARYA

OLEH:

HERU NANDA SYAHPUTRA

112204036

PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

PENANGANAN BUMBU DAPUR PADA ASEAN SECTION

UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PRODUKSI KITCHEN DI

ARYADUTA HOTEL MEDAN

OLEH

HERU NANDA SYAHPUTRA

112204036

Dosen Pembimbing,

Dosen Pembaca,

Muadi Suratmo, S.E.

NIP. 19751017 200501 1 001

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kertas Karya : PENANGANAN BUMBU DAPUR PADA

ASEAN SECTION

UNTUK

PENINGKATAN KUALITAS PRODUKSI

KITCHEN

DI ARYADUTA HOTEL

MEDAN

Oleh : HERU NANDA SYAHPUTRA

NIM : 112204036

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dekan,

NIP. 19511013 197603 1 001

Dr. Syahron Lubis. M.A.

PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA

Ketua,

(4)

ABSTRAKSI

Pada awalnya hotel adalah sebuah rumah biasa yang disewakan untuk penginapan. Pada masa itu hotel tidak menyediakan makan dan minum bagi para tamunya. Pendapatan utama hotel semata- mata dari penyewaan kamar. Kemudian dalam perkembangannya, untuk meningkatkan pelayanan terhadap tamu, mulailah dipikirkan pelayanan makan dan minum dengan masih tanpa mengharapkan keuntungan dari sektor layanan ini. Bumbu dan rempah-rempah merupakan hasil kekayaan alam yang ada dan banyak dijumpai di Indonesia. Bumbu atau “Herb” adalah tanaman aromatik yang ditambahkan pada makanan sebagai penyedap dan pembangkit selera makan. Bumbu dan rempah memegang peranan penting dalam keberhasilan proses pengolahan makanan, sebagai acuan awal dalam proses pengolahan makanan keseluruhan detail bumbu harus sangat diperhatikan. Untuk keberagaman bumbu dibagi ke dalam enam jenis yaitu bumbu dari bunga, bumbu dari buah dan biji, bumbu dari daun, bumbu dari batang, bumbu dari akar, dan bumbu dari umbi lapis. Peranan penting bumbu juga dapat dijumpai dalam penanganan operasional Asean Section Kitchen Department Aryaduta Hotel Medan sebagai acuan peningkatan kualitas produksi kitchen pada hotel tersebut.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan kertas karya ini.kertas karya ini

dibuat sebagai salah satu syarat akademis untuk mendapatkan gelar Diploma III

Program Studi Pariwisata Bidang Keahlian Perhotelan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara. Adapun judul kertas karya ini adalah “PENANGANAN

BUMBU DAPUR PADA ASEAN SECTION UNTUK PENINGKATAN

KUALITAS PRODUKSI KITCHEN DI ARYADUTA HOTEL MEDAN”

Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari bahwa tanpa adanya

bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, kertas karya ini tidak akan terwujud.

Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Dr.Syahroon Lubis M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Sumatera Utara.

2. Arwina Sufika S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan D-III Pariwisata Universitas

Sumatera Utara.

3. Muadi Suratmo S.E. selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan

bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini.

4. Koko Sujatmoko, SE, M.Si. Selaku dosen pembaca yang telah banyak

(6)

5. Dra. Asmita Surbakti, M.Si. selaku dosen pembimbing akademik yang telah

membantu dan memberikan arahan dalam perkuliahan.

6. Seluruh Dosen D-III Pariwisata Universitas Sumatera Utara yang telah banyak

membimbing penulis.

7. Chef Marcel Riemer selaku Executive Chef di The Arya Duta Hotel Medan.

8. Seluruh Staf & Karyawan Hotel Aryaduta Medan yang telah menerima penulis

untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.

9. Terima kasih penulis tujukan untuk kedua orang tua dan adik-adik penulis yang

telah memberikan semangat dan dukungan sepenuhnya dalam pembuatan kertas

karya ini.

10.Untuk yang terkasih Arfah Nidar Lubis terimah kasih atas semua dukungan yang

telah diberikan hingga selainya kertas karya ini.

11.Untuk sahabat-sahabat kos , Bang Sugi, Bang Dede, Bang Imam, Yusuf, Arif,

Sakti.

12.Untuk teman-teman seperjuangan yang selalu ada mendampingi penulis, Fadil,

Febry, Udin, Yunus, Otanta, Dede, Budi, Riadi, Yuke, Kiki, Beserta semua Rekan

(7)

Akhir kata penulis berharap semoga kertas karya ini dapat memberikan

sumbangan pengetahuan bagi pembaca, khususnya Program Studi D-III Pariwisata

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Medan, januari 2015 Penulis

(8)

DAFTAR ISI

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Dapur ... 7

2.2 Klasifikasi Dapur Hotel ... 8

2.3 Pengertian Bumbu dan Rempah ... 10

2.4 Klasifikasi Bumbu Masakan Indonesia ... 11

2.4.1 Bumbu Dari Bunga ... 12

2.4.2 Bumbu Dari Buah dan Biji ... 13

2.4.3 Bumbu Dari Daun ... 17

(9)

2.4.5 Bumbu Dari Akar ... 19

2.4.6 Bumbu Dari Umbi Lapis ... 21

2.5 Penangan dan pengolahan bumbu ... 22

2.5.1 Pembuatan Bumbu Dasar ... 22

2.5.2 Cara Penanganan Bumbu dan Rempah ... 23

BAB III GAMBARAN UMUM HOTEL ARYADUTA MEDAN 3.1 Sejarah Hotel Aryaduta Medan ... 25

3.2 Klasifikasi Hotel Aryaduta Medan ... 26

3.3 Fasilitas yang Dimiliki Hotel Aryaduta Medan ... 27

3.3.1 Fasilitas Kamar ... 27

3.3.2 Fasilitas Restoran dan Outlet Lainnya ... 29

3.3.3 Fasilitas Ruang Pertemuan dan Ballroom ... 31

3.4 Struktur Organisasi Hotel Aryaduta ... 32

3.5 Struktur Organisasi F&B Product Department Aryaduta Hotel Medan ... 33

BAB IV PENANGANAN BUMBU DAPUR PADA ASEAN SECTION UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PRODUKSI KITCHEN DI ARYADUTA HOTEL MEDAN 4.1 Pengenalan Tentang Asean Section Pada Kitchen Department Aryaduta Hotel Medan ... 38

(10)

4.2.1 Bumbu Dasar Masakan Indonesia ... 40

4.2.2 Bumbu Dasar Masakan Asia ... 41

4.3 Cara Penanganan Bumbu Dapur Pada Asean Section Kitchen Department Aryaduta Hotel Medan ... 54

4.3.1 Cara Pemesanan Bumbu Dapur di Asaen Section Kitchen Department Aryaduta Hotel Medan ... 54

4.3.2 Cara Penyimpanan Bumbu Dapur di Asean Section Kitchen Department Aryaduta Hotel Medan ... 55

4.4 Cara Pengolahan Bumbu Dapur Pada Asean Section Kitchen Department Aryaduta Hotel Medan ... 56

4.5 Penanganan Bumbu Dapur Pada Asean Section Terhadap Peningkatan Kualitas Produksi Kitchen Department Aryaduta Hotel Medan ... 59

4.5.1 Bumbu Dapur Untuk Jenis Masakan Basah ... 61

4.5.2 Bumbu Dapur Untuk Jenis Masakan Kering ... 62

4.6 Permasalahan yang Timbul ... 63

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 65

5.2 Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA

(11)

ABSTRAKSI

Pada awalnya hotel adalah sebuah rumah biasa yang disewakan untuk penginapan. Pada masa itu hotel tidak menyediakan makan dan minum bagi para tamunya. Pendapatan utama hotel semata- mata dari penyewaan kamar. Kemudian dalam perkembangannya, untuk meningkatkan pelayanan terhadap tamu, mulailah dipikirkan pelayanan makan dan minum dengan masih tanpa mengharapkan keuntungan dari sektor layanan ini. Bumbu dan rempah-rempah merupakan hasil kekayaan alam yang ada dan banyak dijumpai di Indonesia. Bumbu atau “Herb” adalah tanaman aromatik yang ditambahkan pada makanan sebagai penyedap dan pembangkit selera makan. Bumbu dan rempah memegang peranan penting dalam keberhasilan proses pengolahan makanan, sebagai acuan awal dalam proses pengolahan makanan keseluruhan detail bumbu harus sangat diperhatikan. Untuk keberagaman bumbu dibagi ke dalam enam jenis yaitu bumbu dari bunga, bumbu dari buah dan biji, bumbu dari daun, bumbu dari batang, bumbu dari akar, dan bumbu dari umbi lapis. Peranan penting bumbu juga dapat dijumpai dalam penanganan operasional Asean Section Kitchen Department Aryaduta Hotel Medan sebagai acuan peningkatan kualitas produksi kitchen pada hotel tersebut.

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Pemilihan Judul

Hotel merupakan sebuah bangunan yang dibangun dalam memenuhi

kebutuhan orang –orang yang melakukan perjalanan dengan bermacam-macam

motivasi, sehingga membutuhkan tempat yang nyaman dalam perjalanan tersebut.

Industri jasa perhotelan disebut juga Hospitality Industry yang menjual jasa

pelayanan akomodasi, sedangkan makanan dan minuman sebagai sarana pendukung

di industri perhotelan. Sebuah perusahaan perhotelan dapat dikatakan berhasil apabila

pendapatan lebih besar didapat dari penjualan kamar daripada penjualan makanan dan

minuman.

Pada awalnya hotel adalah sebuah rumah biasa yang disewakan untuk

penginapan. Pada masa itu hotel tidak menyediakan makan dan minum bagi para

tamunya. Pendapatan utama hotel semata- mata dari penyewaan kamar. Kemudian

dalam perkembangannya, untuk meningkatkan pelayanan terhadap tamu, mulailah

dipikirkan pelayanan makan dan minum dengan masih tanpa mengharapkan

keuntungan dari sektor layanan ini.

Bersama jalannya waktu, ternyata pelayanan makan dan minum suatu hotel

merupakan salah satu daya tarik bagi para tamu yang datang menginap. Untuk

menarik pengunjung lebih banyak lagi maka mulailah para pengelola hotel

(13)

dan snack bar di banyak hotel. Lama kelamaan pelayanan makan dan minum ini

ternyata dapat menjadi sumber penghasilan tambahan dan cukup mendatangkan

keuntungan bagi hotel. Para pengelola hotel kemudian mulai memberi perhatian lebih

terhadap sektor ini. Mulailah dipikirkan adanya sistem pengolahan makanan dan

minuman yang ahli, cara pelayanan yang professional, dan tempat makanan serta

minuman diolah. Pada masa inilah muncul yang namanya dapur (kitchen) di hotel.

Bagian kitchen departemen sebagai salah satu departemen yang cukup besar

peranannya dalam memberikan laba yang cukup besar bagi hotel untuk

memaksimalkan pendapatan hotel khususnya. Masakan yang lezat dapat memikat

selera konsumen dan membuat para konsumen akan tertarik untuk yang berikutnya.

Cita rasa masakan yang menarik bukan hanya menciptakan persaingan dalam

mencari konsumen dengan keuntungan yang besar tetapi persaian dalam mencari

tenaga kerja yang lebih professional. Dalam perjalananya, keberhasilan cita rasa

masakan yang ada di hotel sangat berhubungan erat dan bergantung pada pengolahan

bumbu dasar / rempah-rempahnya.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis merasa tertarik mengangkat

permasalahan ini untuk dijadikan judul pada kertas karya penulis dengan judul

“PENANGANAN BUMBU DAPUR PADA ASEAN SECTION UNTUK

PENINGKATAN KUALITAS PRODUKSI KITCHEN DI ARYADUTA

(14)

1.2Batasan Masalah

Agar penulisan kertas karya ini memperoleh hasil yang optimal serta

menghindari pengertian yang terlalu luas mengenai pengolahan bumbu dan rempah,

maka penulis menganggap perlu membatasi permasalahan yang akan dibahas di

kertas karya ini, agar nantinya tidak menyimpang dan meluas dari batasan masalah.

Adapun batasan masalah dari kertas karya ini adalah Bagaimana penanganan dan

pengolahan bumbu dapur pada Asean Section Kitchen Department Aryaduta Hotel

Medan.

1.3Tujuan Penulisan

Dalam penulisan kertas karya ini penulis mempunyai tujuan umum dan tujuan

khusus yaitu sebagai berikut:

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum yang ingin dicapai penulis dalam penulisan kertas karya ini,

yaitu:

1. Memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengembangkan suatu gagasan

dalam bentuk karangan ilmiah.

2. Dalam penulisan kertas karya ini, penulis diharuskan melakukan Praktek Kerja

Lapangan (PKL), dalam masa PKL tersebut mahasiswa dapat membandingkan

teori-teori yang diterima dari bangku kuliah dengan keadaan yang sebenarnya di

(15)

1.3.2 Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai oleh penulis dalam penulisan kertas

karya ini, yaitu:

1. Memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Studi Diploma III

Program Studi Pariwisata Bidang Keahlian Perhotelan di Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara.

2. Memperluas pengetahuan penulis tentang dunia perhotelan dan gambaran umum

mengenai perkembangan industri perhotelan.

3. Untuk mengetahui bagaiman penanganan dan pengolahan bumbu dapur pada

Asean Section Kitchen Department di Hotel Aryaduta Medan.

1.4Metode Penelitian

Data penelitian ini diperoleh dari dua sumber yaitu:

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan (Library Research) yaitu penelitian dimana data-data yang

diperoleh berasal dari buku, majalah, Koran, sumber pustaka lainnya yang

berhubungan erat dengan kertas karya ini.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian lapangan (Field Research) yaitu penelitian dimana data-data diperoleh

langsung dari lapangan melalui dua cara yaitu:

(16)

Observasi (PKL) merupakan penelitian langsung yang dilakukan dilapangan

dengan ikut serta dalam operasional hotel khususnya di Kitchen Department.

b. Interview (Wawancara)

Merupakan penelitian yang dilakukan dengan mengadakan Tanya jawab

terhadap manajemen terkait maupun staff yang ada di Kitchen Department,

mengenai masalah-masalah yang dibahas oleh penulis.

1.5Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini memuat penyajian isi tulisan dari awal sampai akhir,

agar mudah diikuti dan dipahami. Kertas karya ilmiah ini terdiri dari lima bab dengan

sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang alasan pemilihan judul, batasan

masalah, tujuan penulisan, metode penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB II : TINJAUAN TEORITIS

Bab ini membahas uraian teoritis tentang pengertian dapur,

klasifikasi dapur hotel, pengertian bumbu dan rempah, klasifikasi

bumbu masakan Indonesia, penanganan dan pengolahan bumbu.

BAB III : GAMBARAN UMUM TENTANG HOTEL

Bab ini menguraikan langsung secara umum Hotel Aryaduta Medan,

(17)

Medan, fasilitas-fasilitas yang dimiliki Hotel Aryaduta Medan,

struktur organisasi Hotel Aryaduta Medan.

BAB IV : PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang pengenalan Asean Section, aneka bumbu

dapur pada Asean Section, cara penanganan dan pengolahan bumbu

dapur pada Asean Section, penanganan bumbu terhadap peningkatan

kualitas produksi dapur pada Asean Section, permasalahan yang

timbul.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran dari hasil

(18)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Dapur

Dalam memenuhi kebutuhan tamu hotel, maka pelayanan dibagian

pengolahan makanan sangat membutuhkan pelayanan yang serius agar dapat

mencerminkan citra dari pada sebuah hotel karena hotel merupakan bangunan yang

menyiapkan pelayan untuk tamu, seperti kamar, makanan dan minuman, bar restauran

serta laundry dari sekian banyak aktivitas hotel bagian pengolahan makanan (food

Production) juga sangat menentukan dalam peningkatan pendapatan sebuah hotel.

Menurut Richard Sihite (2000:01), “Mengatakan dapur merupakan suatau

ruangan atau tempat yang khusus serta tersendirii didalam suatu bangunan yang

mempunyai alat atau perlengkapan untuk memasak”.

Menurut Departement Pariwisata Pos dan Telekomunikasi “Dapur di hotel

merupakan tempat untuk mengolah makanan untuk disajikan dan dijual diseluruh

tempat penjualan di hotel” .

Menurut kamus bahasa inggris, Oxford Dictionary (1996:237), Kitchen adalah

“Room in which meals are cooked”, yang artinya kitchen merupakan ruangan dimana

makanan dimasak.

Pengertian umum tentang dapur di sebuah hotel adalah fasilitas untuk

(19)

sangat memegang peranan penting, karena tugas utama dari bagian dapur adalah

tempat pengelohan makanan dan minuman, mulai dari bahan mentah hingga siap

disajikan kepada tamu.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dapur adalah tempat untuk

memproduksi/mengolah makanan dan minuman dari bahan yang belum jadi,

dipersiapkan sesuai dengan metode yang ditetapkan untuk dapat disajikan dan dijual

kepada tamu, dimana dapur dilengkapi dengan peralatan yang mendukung proses

pengolahan makanan dan minuman.

2.2 Klasifikasi Dapur Hotel

Dalam melancarkan operasionalnya dapur hotel terbagi menjadi beberapa

bagian. Febri Ariani dalam kertas karyanya (2013:14) menuliskan, secara garis besar

dapur hotel dapat di klasifikasikan menjadi empat jenis yaitu :

1. Conventional Kitchen

Conventional kithen merupakan tipe dapur yang pada umumnya terdapat pada

perusahaa kecil yang menawarkan menu yang tidak terlalu luas dan banquet yang

tidak terlalu besar. Seluruh bagian atau seksi dapur dapat ditempatkan menjadi

satu ruang, dimana bagian preparation dan bagian finishing ditempatkan pada

area yang sama serta semua makanan panas dilayani dalam satu outlet kitchen.

2. Combined Preperation and Finishing kitchen

Combined Preperation and Finishing kitchen adalah tipe dapur yang biasanya

(20)

mempersiapkan sejumlah standar menu dan porsi tertentu. Bentuk dapur ini

sangat berbeda dengan bentuk dapur Convention karena disini terdapat

pemisahan antara bagian yang mempersiapkan dengan bagian yang mengolah

makanan.

3. Convenience kitchen

Convenience kitchen merupakan dapur yang dipersiapkan umtuk membuat

makanan jadi sehingga tidak memerlukan satu ruangan pendingin, ruanggan

untuk penyimpanan, ruangnan untuk persiapan dan ruangan untuk penyimpanan

peralatan seperti microwice, oven maupun alat-alat penggorengan.

4. Separated preparation and Finishing kitchen

sistem ini sesuai untuk diterapkan dalam jasa pelayanan skala besar. Dapur hotel

ini terbagi menjadi beberapa bagian, seperti bagian persiapan, bagian

pengolahan, bagian pemorsian dan bagian penyelesaian. Dengan adanya

pembagian tersebut maka akan tercipta beragam manu dan jenis makanan yang

dapat disajikan dalam jumlah besar dengan waktu yang relatif lebih cepat.

Untuk dapur jenis ini, bagian pengolahan dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :

a. Bagian Leader

Merupakan bagian yang mengolah makanan dingin, baik makanan pembuka

maupun makanan pokok, saus dingin seperti mayonnaise. Makanan dingin

yang dipersiapkan seperti salad dan cold slaw

(21)

Merupakan bagian pengolahan sayur-sayuran yang memiliki fungsi

menyiapkan dan membuat berbagai makanan panas seperti membuat kaldu

dasar putih. Disamping itu bagian ini juga membuat bermacam-macam sup

encer, sup kental, serta membuat berbagai makanan seperti makanan dari

sayuran, kentang, nasi, pasta dan makanan dari bahan telur.

c. Saucer

Merupakan bagian pengolahan saus yang memiliki fungsi dan ruang lingkup

pekerjaan menyiapkan dan membuat berbagai macam saus serta makanan

panas yang pada dasarnya merupakan makanan pokok.

d. Pattiserie

Merupakakn bagian yang memiliki fungsi dan ruang lingkup pekerjaan

mempersiapkan serta membuat macam-macam cake, bread, manisan, ice

cream dan makanan penutup (Dessert) lainya.

2.3 Pengertian Bumbu dan Rempah

Bumbu dan rempah-rempah merupakan hasil kekayaan alam yang ada dan

banyak dijumpai di Indonesia. Bumbu dan rempah-rempah biasanya digunakan untuk

bahan penyedap masakan dan banyak juga yang menjadikan serta menggunakan

bumbu dan rempah-rempah sebagai bahan baku pembuatan obat dan jamu.

Mhd. Akbar Hasibuan (2011) mengatakan, Bumbu (Herb) adalah tanaman

aromatik yang ditambahkan pada makanan sebagai penyedap dan pembangkit selera

(22)

dingin, dan biasanya digunakan dalam keadaan masih segar. Rempah (Spices) adalah

tanaman atau bagian dari tanaman yang ditambahkan pada makanan untuk menambah

atau membangkitkan selera makan. Spices sebagian besar tumbuh di daerah tropik

dan banyak dimanfaatkan dalam pengolahan makanan untuk memberi rasa pada

makanan. Rempah dapat juga dikatakan sebagai bumbu kering. Pada hakikatnya

bumbu dan rempah keduanya memberi dan meningkatkan rasa dan aroma pada

makanan (http://mhdakbarhasibuan.blogspot.com/2011/03/bumbu.html)

Menurut Aulia Fadhli (2013:2), “Bumbu dan rempah-rempah mempunyai

daya tawar yang sangat penting dalam pengolahan makanan. Karena bumbu berfungsi

memberikan warna, rasa, dan aroma yang sedap pada masakan”.

Secara fungsional, bumbu dan rempah artinya sama karena sama-sama

memberikan rasa dan aroma yang khas pada makanan. Bedanya, rempah adalah

istilah untuk masing-masing jenis bahan yang berasal dari tanaman, sedangkan

bumbu adalah istilah untuk ramuan dari beberapa rempah untuk pemberi rasa dan

aroma pada masakan. Yang termasuk bumbu bukan saja rempah (yang berasal dari

bagian tanaman baik dalam bentuk segar maupun kering), tetapi juga bahan olahan

pemberi rasa dan aroma seperti kecap, garam, gula, cuka, taoco, mirin, kecap ikan,

ebi, dan lain-lain.

2.4 Klasifikasi Bumbu Masakan Indonesia

Bumbu dapur yang berasal dari daerah dingin, yang diperdagangkan di

(23)

Menurut Aulia Fadhli (2013:8), “Bumbu dapur dapat dikelompokkan menjadi

enam kelompok berdasarkan pada bagian tumbuhan yang digunakan sebagai bumbu,

meliputi bumbu yang berasal dari Bunga, Buah dan Biji, Daun, Batang, Umbi Lapis,

Dan terakhir bumbu yang berasal dari Akar”.

2.4.1 Bumbu Dari Bunga

Beberapa aneka bumbu masakan Indonesia yang berasal dari bunga anta lain :

1. Cengkeh (cloves)

Cengkeh (Syzygium aromaticum, Eugenia aromaticum), dalam

disebut cloves, adalah tangkai

2. Bunga Telang

Kembang atau bunga telang (Clitoria ternatea) adal

biasa ditemukan di

polongan ini berasal dari

daerah tropika.

3. Bunga kecombrang

Kecombrang atau bunga honje terutama dijadikan bahan campuran atau bumbu

penyedap berbagai macam masakan

(24)

Kecombrang yang dikukus juga kerap dijadikan bagian dari

pembuata

4. Bunga lawang/ pekak

Bunga lawang atau Kembang Lawang atau pekak adalah rempah yang memiliki

rasa yang mirip denga

masakan negara-negara Asia. Bunga lawang adalah salah satu bumbu tradisional

masakan Cina yaitu ngo hiong yang terdiri dari lima jenis rempah. Nama Bunga

Lawang dalam

"delapan tanduk", sesuai dengan bentuknya yang memiliki delapan kelopak.

2.4.2 Bumbu Dari Buah Dan Biji

Beberapa aneka bumbu masakan Indonesia yang berasal dari buah dan biji

antara lain:

1. Adas (Anisud)

Adas tergolong pada suku adas-adasan

salah satu komponen pengobatan tradisional. Minyak adas yang diakndung

bijinya menjadi salah satu kompone

dikenali sebagai biji adas.

(25)

Asam jawa adalah sejeni

bumbu dalam banyak masakan Indonesia sebagai perasa atau penambah rasa

indica, termasuk ke dalam

anggota

3. Pala

Pala (Myristica fragrans) merupakan tumbuhan berupa

kepulaua

pala dipakai sebagai penyedap untuk roti atau kue, puding, saus, sayuran, dan

minuman penyegar. Minyaknya juga dipakai sebagai campuran parfum atau

sabun.

4. Cabai kecil (Cayenne)

Cabai rawit atau cabe rawit, adalah buah dan tumbuhan anggota

Selain d

negara-negara

5. Cabai besar (Red chilli)

Cabai besar atau cabe merah atau lombok

tumbuhan anggota

maupun

ya

(26)

Jintan merupakan tumbuhan menjalar yang bijinya dapat digunakan untuk

rempah-rempah dan obat-obatan. Biji tanaman ini sering digunakan sebagai

bumbu dapur untuk masakan India. Tanaman ini banyak dibudidayakan di

da

7. Kapulaga (Cardamon)

Kapulaga adalah sejeni

untuk masakan tertentu dan juga untuk campura

kapulaga yang banyak digunakan di

compactum) da

kedua-duanya termasuk ke dalam

8. Kemiri (Candlenut)

Kemiri (Aleurites moluccana), adala

sebagai sumber minyak dan rempah-rempah. Tumbuhan ini masih sekerabat

denga

antarnegara dikenal sebagai candleberry, Indian walnut, serta candlenut.

Pohonnya disebut sebagai varnish tree atau kukui nut tree. Minyak yang

diekstrak dari bijinya berguna dalam industri untuk digunakan sebagai bahan

campuran cat dan dikenal sebagai

9. Ketumbar (Corriander)

Ketumbar (Coriandrum sativum) adalah tumbuhan rempah-rempah yang populer.

(27)

Bentuk yang tidak digerus mirip dengan lada, seperti biji kecil-kecil berdiameter

1-Berbagai jenis masakan tradisional

biji berbentuk butiran beraroma keras yang dinamakan ketumbar. Dengan

tambahan bumbu tersebut, aroma masakan akan lebih nyata.

10. Lada putih (White pepper)

Lada merupakan tumbuhan penghasil biji yang merupaka

bumbu masakan yang pedas rasanya. Biasanya, lada mengacu kepad

(Piper nigrum). Namun dalam beberapa bahasa lada (lado) berar

11. Lada hitam (Black pepper)

Lada atau merica (Piper nigrum) adal

dihasilkan ole

dihasilkan di

seperti bahasa Banjar, Melayu Belitung, Melayu Sambas, dan lain-lain.

12. Vanili (Vanilla seed)

Vanili (Vanilla planifolia) adalah tanaman penghasil bubuk vanili yang biasa

dijadikan pengharum makanan. Bubuk ini dihasilkan dari buahnya yang

berbentuk polong. Tanaman vanili dikenal pertama kali oleh orang-ora

di

atau perneli.

(28)

Selasih, tlasih, basil, atau basilikum (Ocimum) adalah segolonga

dimanfaatka

(tonikum). Berbagai bagian tumbuhan ini berbau dan berasa khas, tergantung

kultivarnya.

2.4.3 Bumbu Dari Daun

Beberapa aneka bumbu masakan Indonesia yang berasal dari daun antara lain:

1. Daun Jeruk (Citrus Leaf)

Daun Jeruk adalah daun yang berasal dari tanaman jeruk yang biasa digunakan

sebagai bumbu pada beberapa makanan Indonesia. Daun ini berwarna hijau tua,

bentuknya bulat sampai lonjong, dan pinggrnya tumpul. Aroma yang segar

membuat daun jeruk banyak digunakan pada berbagai masakan, kue, bahkan

minuman.

2. Daun kemangi (Basil leaf)

Kemangi adal

daunnya khas, kuat namun lembut dengan sentuhan arom

merupakan salah satu bumbu bagi

biasanya dimakan bersama-sama da

menemani ayam atau ikan goreng.

(29)

Salam adalah nam

masaka

atau Indonesian laurel.

4. Daun kucai (Chives)

Kucai (Allium tuberosum) , atau bawang kucai serta daun kucai, dikenal sebagai

sering dipakai dalam me

dengan pengar

dan Jepang, kucai merupakan bahan campuran isi(Gyōza).

5. Peterseli (Parsley)

Peterseli (Petroselinum crispum) merupakan sebua

sebagai makanan banyak mengandung zat besi. Biasanya cocok digunakan dalam

bahan makanan seperti

sebagainya.

6. Seledri (Cellery)

Seledri (Apium graveolens) adal

digunakan sebagai bumbu masakan. Beberapa negara termasuk Jepang, Cina dan

Korea mempergunakan bagian tangkai daun sebagai bahan makanan. Di

Indonesia tumbuhan ini diperkenalkan oleh penjaja

(30)

lengkap adalah di

dimanfaatkan.

2.4.4 Bumbu Dari Batang

Beberapa aneka bumbu masakan Indonesia yang berasal dari batang antara

lain :

1. Kayu manis (Cinnamon)

Kulit manis atau lebih dikenal dengan nama kayu manis (Cinnamomum verum,

synonym zeylanicum) ialah sejeni

ke dalam j

biasa menggunakan rempah-rempah ke dalam makanan yang dibakar manis,

2. Sereh

Serai atau sereh adalah

dimanfaatkan sebagai

serai adalah

tumbuhan tersebut. Minyak serai dapat digunakan sebagai pengusir

berupa tanaman ataupun berupa minyaknya.

2.4.5 Bumbu dari Akar

Beberapa aneka bumbu masakan Indonesia yang berasal dari akar antara lain :

(31)

Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai

rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang

menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa

keton bernama

Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh dari kata

dari bah

2. Kencur (Galanga)

Kencur (Kaempferia galanga) adalah salah satu j

obat yang tergolong dalam suku temu-temua

sebagai

3. Kunyit (Turmeric)

Kunir, kunyit, temulawak (Curcuma longa, Curcuma domestica) termasuk salah

satu tanaman rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini

kemudian mengalami persebaran ke daerah Indo-Malaysia, Indonesia, Australia

bahkan Afrika. Hampir setiap ora

umumnya pernah mengkonsumsi

bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan.

4. Lengkuas

Lengkuas atau laos (Alpinia galanga) adal

tradisi boga dan pengobatan tradisional

(32)

Pemanfaatan lengkuas biasanya dengan mememarkan rimpang kemudian

dicelupkan begitu saja ke dalam campuran masakan.

2.4.6 Bumbu Dari Umbi Lapis

Beberapa aneka bumbu masakan Indonesia yang berasal dari umbi lapis

antara lain :

1. Bawang merah (Shallot)

Bawang merah atau Brambang (Allium ascalonicum) adalah nam

jenis

merah merupakan bahan utama untuk bumbu dasar

2. Bawang putih (Garlic)

Bawang putih adalah nam

yang dihasilkan. Umbi dari tanaman bawang putih merupakan bahan utama

untuk bumbu dasar masakan Indonesia.

3. Bawang Bombay (Onion)

Bawang bombay adalah sejeni

makanan di

dari masakan karena bentuknya yang besar dan tebal dagingnya. Disebut bawang

bombay karena dibawa oleh pedagang-pedagang yang berasal dari kota Bombay

(33)

2.5Penanganan dan Pengolahan Bumbu

Bumbu dan rempah mempunyai peranan penting dalam pengolahan makanan.

Lezat tidaknya suatu makanan, sangat tergantung pada bumbu dan rempah yang

ditambahkan ke dalamnya. Oleh karena itu pembuatan bumbu dasar sangat berperan

penting dalam proses pengolahan makanan.

2.5.1 Pembuatan Bumbu Dasar

Dalam pembuatan bumbu dasar dipergunakan teknik sebagai berikut:

1. Dengan teknik diiris

Teknik pengirisan pada bumbu dengan tujuan memberikan rasa, aroma, dan

penampilan hasil masakan, contohnya tumis dan acar.

2. Dengan teknik dihaluskan

Teknik penghalusan pada bumbu bertujuan agar bumbu yang digunakan menjadi

lembut dan mempertajam rasa, warna, tekstur, dan aroma pada masakan,

contohnya rending dan bumbu bali. Untuk bumbu yang dihaluskan diutamakan

kering terlebuh dahulu kemudian kebumbu yang basah, agar bumbu yang

dihasilkan baik dan teksturya lembek atau halus.

3. Dimemarkan dan dicincang

Bumbu yang dimemarkan atau dicincang harus langsung dimasak, jangan

dibiarkan terlalu lama, agar aroma tidak menguap.

(34)

2.5.2 Cara Penanganan Bumbu Dan Rempah

1. Penyimpanan bumbu

a. Bumbu segar

• Disimpan dalam lemari pendingin dengan cara bumbu dicuci, disimpan dalam

kotak sayur, bumbu dikupas atau tidak dikupas dibungkus dalam kantong

plastik dan diletakkan di atas rak yang ada di dalam kulkas

• Bumbu disimpan dalam ruangan dengan temperature 270°C samapi 280°C

dalam keadaan terbuka maupun tertutup dengan sirkulasi udara yang baik agar

bumbu tidak cepat membusuk

• Untuk bumbu yang banyak mengandung air sebaiknya disimpan dengan cara

digantung dalam keranjang yang berlubang – lubang dan sekali – kali dijemur

b. Bumbu yang dihaluskan

• Bumbu harus benar – benar dalam keadaan matang

• Dimasukkan dalam botol kaca, jika dikemas dalam botol plastic bumbu harus

dalam keadaan dingin baru dimasukkan botol

• Setelah dingin ditutup rapat dan diberi label

• Disimpan dalam refrigerator dengan suhu 10°C - 15°C

2. Penyimpanan rempah

• Dicuci bersih, dijemur, disangan, dan dapat diahaluskan atau tidak kemudian

disimpan di tempta yang kering, dan tertutup rapat, misalnya dalam botol atau

(35)

• Disimpan pada tempat yang kering dengan menggunakan wadah botol,

plastik, keranjang dan lain – lain.

(36)

BAB III

TINJAUAN UMUM HOTEL ARYADUTA MEDAN

3.1 Sejarah Hotel Aryaduta Medan

Hotel Aryaduta pertama kali didirikan di Jakarta dengan nama Hotel Aryaduta

Jakarta pada tahun 1974 dan berada dipusat ibukota Jakarta, tepatnya di Jl. Prapatan

44-48 Jakarta 10110, Indonesia. Awalnya hotel ini dikenal dengan nama The

Ambassador. Kemudian pada pada tahun 1976, The Ambassador berubah nama

menjadi Hyatt Aryaduta Hotel Jakarta. Pergantian nama ini karena adanya

penandatanganan kontrak kerja sama dengan Hyatt International, dan mulai saat itu

manajemen Hotel Ambassador dikelola oleh Hyatt International. Pada tahun 1990,

Hyatt Aryaduta Jakarta mendapatkan sertifikat sebagai hotel berbintang lima dengan

tingkat Diamond dan selang setahun kemudian Hyatt Aryaduta Jakarta berganti nama

menjadi The Aryaduta Jakarta. Kemudian tahun 2000, Lippo Group menyelesaikan

pembelian seluruh saham dan memiliki kekuasan penuh atas Hotel Aryaduta Jakarta.

Setelah Lippo Group menyelesaikan seluruh pembelian saham tersebut mereka

berencana mengembangkan Aryaduta Hotel tidak hanya di Jakarta melainkan ke

seluruh Indonesia, salah satunya ada di Medan.

Hotel Aryaduta Medan terletak di Jl. Kapten Maulana Lubis no. 08 Medan

dan didirikan pada 1 April 2006 tepat di atas Grand Paladium Mall Medan. Hotel

Aryaduta Medan di bawah kepemimpinan Lippo Group yang dimiliki oleh Bapak

(37)

3.2 Klasifikasi Hotel Aryaduta Medan

Klasifikasi Hotel Aryaduta Medan dapat dibagi berdasarkan beberapa hal,

yaitu:

1. Berdasarkan Lokasi

Dilihat dari lokasi Hotel Aryaduta Medan didirikan, maka hotel tersebut

diklasifikasikan sebagai City Hotel, dikarenakan hotel tersebut terletak di pusat

kota.

2. Berdasarkan Lamanya Buka

Hotel Aryaduta Medan beroperasi sepanjang tahun, tidak ada sela untuk berhenti

sehingga hotel ini termasuk kedalam jenis hotel All Year Around.

3. Berdasarkan Kelas

Hotel di Indonesia digolongkan menjadi dua jenis, yang pertama hotel melati dan

hotel bintang. Hotel melati diklasifikasikan menjadi melati satu, dua, dan tiga.

Sedangkan hotel berbintang diklasifikasikan menjadi hotel bintang satu, dua,

tiga, empat, dan lima. Penggolongan hotel di Negara kita didasarkan pada tiga

kriteria yaitu ; fisik, operasional / manajemen, dan pelayanan. Jadi, hotel

Aryaduta Medan termasuk hotel berbintang lima.

4. Berdasarkan Fasilitas dan Tingkat Pelayanan

Berdasarkan fasilitas dan tingkat pelayanan, Hotel Aryaduta Medan termasuk

kedalam Hotel Ekonomis (Economy Class Hotel / Limited Service Hotel ) karena

hotel tersebut memiliki segmentasi pasar tertentu, yaitu hanya untuk tamu-tamu

(38)

ekonomis juga menawarkan layanan reservasi, restoran umum, fasilitas

pertemuan, valet, laundry, beserta transportasi dari dan ke Bandar udara.

5. Berdasarkan Komponen Harga Kamar

Ditinjau dari komponen harga kamar, Hotel Aryaduta Medan merupakan hotel

yang menggunakan Continental Plan dimana hotel tersebut menerapkan

ketentuan harga kamar termasuk satu kali makan pagi / sarapan.

6. Berdasarkan Ukuran Besar Hotel

Melihat ukuran hotel dan jumlah kamar sebanyak 200 kamar, maka hotel ini

dikategorikan sebagai average hotel.

3.3 Fasilitas yang Dimiliki Hotel Aryaduta Medan

Fasilitas-fasilitas yang dimiliki Hotel Aryaduta Medan merupakan asset yang

dimiliki sebagai daya tarik hotel dalam mempromosikan kepada pengunjung. Fasilitas

yang ada pada Hotel Aryaduta Medan meliputi : Fasilitas Kamar, Fasilitas Restoran

dan Outlet Lainnya, Fasilitas Ruang Pertemuan dan Ballroom.

3.3.1 Fasilitas Kamar

1. Deluxe Room

Kamar ini memiliki luas 45 �2 dan menawarkan pemandangan kota dan kolam

(39)

mandi yang dilengkapi shower. Fasilitas lainnya mini bar, brankas, mesin teh dan

kopi, serta layanan kamar 24 jam.

2. Aryaduta Pool Terrace

Sebuah kamar 34 �2 dengan teras pribadi dan akses langsung ke kolam renang

serta halaman yang indah. Mendapatkan sarapan pagi di The Kitchen Restaurant.

3. Aryaduta Premier

Aryaduta Premier memiliki luas 65 �2. Semua jenis kamar ini terdapat disudut

hotel pada masing-masing lantai kamar hotel. Tipe kamar ini memiliki dinding

berkaca pada dua sudutnya, sehingga tamu dapat melihat pemandangan kota

Medan lebih luas. Kamar ini difasilitasi oleh TV layar datar 32” dan saluran TV

satelit, brankas, dan mini bar.

4. Aryaduta Family Suite

Tipe kamar ini memiliki luas 90 �2 dan berjumlah 18 kamar. Kamar jenis ini

merupakan salah satu dari tiga jenis kamar suite yang ada di Hotel Aryaduta

Medan. Ruangan ini memiliki toilet dan kamar madi di tempat yang terpisah,

memiliki meja makan untuk empat orang, ruang tamu, ruang kerja, dan terdapat

tiga buah televisi.

5. Bussines Suite

Kamar ini memiliki luas cukup besar yaitu dengan ukuran 125 �2, dengan

(40)

denga teras pribadi, ruang tamu, ruang makan beserta dapur, kamar tidur yang

terpisah, dan area kerja dengan akses internet.

6. Presidential Suite

Kamar ini memiliki ukuran yang luas dari kamar-kamar lainnya yaitu 200 �2

dan hanya berjumlah satu buah kamar saja. Kamar ini merupakan tipe kamar

tertinngi dan termahal. Fasilitas ruangan ini tidak jauh berbeda dengan kamar

Bussines Suite, perbedaannya terletak pada kamar dengan memiliki dua buah

kamar yang masing-masing tempat tidurnya adalah king dan twin.

3.3.2 Fasilitas Restoran dan Outlet Lainnya

Selain penginapan Hotel Aryaduta Medan juga menawarkan dan menyediakan

fasilitas lainnya yang menjadi faktor pendukung bagi hotel tersebut. Outlet-outlet

tersebut adalah :

1. The Lounge

The Lounge memiliki kapasitas 24 kursi dan menyediakan light snack, fine wine,

coffee maupun tea. Buka pada pukul 10.00 a.m-01.00 a.m

2. The Kitchen Restaurant

The Kitchen Restaurant terletak dilantai 9 hotel, tersedia 188 buah kursi. Para

tamu dapat menikmati masakan dari berbagai Negara yaitu Asean, Chinese,

Japanese, dan Western.

(41)

Breakfast : 6.00 a.m-10.30 a.m

Luch : 11.30 a.m-02.30 p.m

Dinner : 06.00 p.m- 10.30 p.m

3. The Pool Café

Pool Café menawarkan pemandangan kolam renang terbaik yang dimiliki Hotel

Aryaduta Medan dan makanan ringan yang sehat dan jus. Kapasitas kursi yang

dimiliki The Pool Café ini berjumlah 90 buah..

4. The Pastry

Outlet ini menyediakan roti olahan sendiri, roti Prancis, bolu dan kue sambil

menikamati cappuchino.

5. VIP Lounge

Tempat ini merupakan tempat yang tidak semua tamu hotel yang menginap dapat

memasuki tempat ini. Sebab hanya tamu yang berkeanggotaan yang dapat

menikmati akses ke Executive Lounge.

6. Spa

Fasilitas spa ini menhadirkan suasana yang amat nyaman dan rileks. Terdapat

berbagai jenis perawatan yang ada di Spa yakni pedicure, manicure, massage,

dan spa. Fasilitas ini tidak memiliki outlet tersendiri ( not in house ), jika

dibutuhkan para pelanggan spa ini dapat dilakukan di kamar atau di swimming

pool.

(42)

Outlet kebugaran jasmani ini menyediakan berbagai jenis alat olah raga dan

berdinding transparan sehingga tamu dapat menikmati pemandangan di kolam

renang.

8. Swimming Pool

Hotel Aryaduta Medan menyediakan kolam renang yang nyaman untuk para

pelanggannya dengan menempatkan pondokan kursi yang dapat disinggahi

sesudah atau sebelum berenang.

9. Gift Shop

Terdapat berbagai macam jenis oleh-oleh khas Indonesia untuk memanjakan para

pelanggan beserta beberapa perlengkapan dan kebutuhan penting selama

melakukan perjalanan yang dijual di outlet ini.

10. Bussines Center

Outlet ini menyediakan lima buah komputer dengan kemampuan mengakses

internet beserta mesin fotocopy, mesin fax dan mesin printer serta scanner yang

dapat dipakai oleh tamu dengan membayar sejumlah biaya pemakaian.

3.3.3 Fasilitas Ruang Pertemuan dan Ballroom

Fasilitas ruang pertemuan dan grand ballroom yang terdapat di Hotel

Aryaduta Medan, yakni :

(43)

Grand Ballroom memiliki luas 1.495 �2 dan dapat menampung hingga 1.000

pax.

2. Meeting Room

Meeting Room memiliki luas 204 �2 dan dapat menampung 100 pax.

3. Board Room

Board Room memiliki luas 202 �2dan dapat menampung 100 pax.

3.4 STRUKTUR ORGANISASI H.O.D HOTEL ARYADUTA MEDAN

(44)
(45)

Tujuh section pengolahan makanan yang terdapat pada Kitchen Department

Pada Aryaduta Hotel Medan antara lain adalah sebagai berikut :

1. Butcher Section

a. Tugas Butcher Section

Memotong meat, fish (seafood) dan poultry hingga siap dimasak atau ready

to cook (RTC). Daging ini kemudian dimasak oleh bagian lain hingga siap

dihidangkan atau ready to eat (RTE).

Menyimpan atau mejaga kuantitas dan kualitas meat, fish, poultry, saat

digunakan.

b. Fungsi Butcher Section

Fungsi utama dari Butcher Section adalah mengolah berbagai bahan masakan

seperti meat, fish dan poultry yang baru datang atau dibeli dari suplyer hingga

siap untuk dimasak oleh bagian lain serta menyimpan dan menjaga kuantitas

dan kualitas bahan tersebut hingga saat digunakan.

2. Pastry Section

a. Tugas Pastry Section

Menangani Menu Ala Carte Restaurant

Membuat jenis kue manis (pastry and cake)

Membuat semua jenis roti (breads)

• Menyiapkan berbagai bahan yang akan diolah menjadi roti.

(46)

Membuat hiasan makanan dari gula (sugar modeling)

• Menangani menu Dessert

b. Fungsi Pastry Section

Fungsi dari Pastry Section adalah menyiapkan bahan-bahan yang akan diolah

menjadi kue masis, ice cream dan hiasan makanan dari gula

3. Western Section

a. Tugas Western Section

Penangana terhadap semua masakan menu Western meliputi :

Penanganan menu Ala Carte

Penanganan menu Copy Break Banquet

Penanganan menu Copy Break Restaurant

b. Fungsi Western Section

Fungsi dari Western Section adalah menyiapkan segala bahan makanan yang

akan diolah menjadi aneka masakan ala barat (Western).

4. Asean Section

a. Tugas Asean Section

Penangan menu-menu masakan khas Asia yaitu masakan Indonesia yang

meliputi :

Penanganan Menu Ala Carte restaurant

Penanganan Menu banquet event

(47)

• Penanganan Menu kantin karyawan

b. Fungsi Asean Section

Fungsi dari Asean Section adalah menyiapkan segala bahan makanan yang

akan diolah menjadi aneka masakan khas Indonesia.

5. Cold Kitchen Section

a. Tugas Cold Kitchen Section

Penangan menu Appetizer dan Dessert yang meliputi :

Penanganan Menu Ala Carte restaurant

Penanganan Menu banquet event

Penanganan Menu restaurant event

• Penanganan Menu kantin karyawan

b. Fungsi Cold Kitchen Section

Fungsi dari Cold Kitchen Section adalah menyiapkan segala bahan makanan

yang akan diolah menjadi aneka masakan yang meliputi menu Apetizzer Dan

Dessert seperti aneka salad dan aneka slice fruit dll.

6. Chinesse Section

a. Tugas Chinesse Section

Penangan Menu yang berasal dari masakan chinesse meliputi :

Penanganan Menu Ala Carte restaurant

Penanganan Menu banquet event

(48)

b. Fungsi Chinesse Section

Fungsi dari Chinesse Section adalah menyiapkan segala bahan makanan yang

akan diolah menjadi aneka masakan Chinesse yang meliputi menu Apetizzer,

Main Course dan Dessert.

7. Japanesse Section

a. Tugas Japanesse Section

Penangan aneka masakan jepang yang meliputi :

Penanganan Menu Ala Carte restaurant

Penanganan Menu banquet event

Penanganan Menu restaurant event

b. Fungsi Japanesse Section

Fungsi dari Japanesse Section adalah menyiapkan segala bahan makanan

yang akan diolah menjadi aneka masakan Jepang yang meliputi menu

(49)

BAB IV

PENANGANAN BUMBU DAPUR PADA ASEAN SECTION UNTUK

MENINGKATKAN KUALITAS PRODUKSI KITCHEN DI ARYADUTA

HOTEL MEDAN

4.1 Pengenalan Tentang Asean Section Pada Kitchen Department Aryaduta

Hotel Medan

Asean Section merupakan salah satu dari tujuh sub bagian operasional kitchen

yang terdapat pada Kitchen Department di Aryaduta Hotel Medan sebagai salah satu

syarat penetapan klasifikasi hotel berbintang. Asean Section menjadi dapur

pengolahan aneka masakan dari Negara-negara Asia khususnya Asia Tenggara seperti

beberapa masakan khas populer yang berasal dari Indonesia.

Dengan target pasar masyarakat Indonesia Asean Section tentunya mampu

memberikan kontribusi yang besar terhadap meningkatnya produktivitas dan

keberhasilan operasional pada Kitchen Department. Dengan memperkenalkan aneka

masakan khas yang berasal dari nusantara tentunya akan mampu menambah daya

tarik konsumen, guna berkunjung untuk menikmati makanan yang dijual di hotel.

Dalam operasionalnya, Asean Section berperan sebagai dapur yang menangani

beberapa menu antara lain:

1. Ala Carte restaurant

(50)

3. Menu restaurant event

4. Menu kantin karyawan

4.2 Aneka Bumbu Dapur Pada Asean Section Kitchen Department Aryaduta

Hotel Medan

Aneka bumbu yang terdapat pada Asean Section terbagi menjadi empat

kelompok, antara lain:

1. Bumbu Basah

Bumbu basah yang terdapat pada Asean Section meliputi aneka bumbu seperti

kunyit, kencur, temu kunci, serai, bawang-bawangan, cabai, daun bawang, dan

lain sebagianya.

2. Bumbu Kering

Bumbu kering yang terdapat pada Asean Section meiputi aneka bumbu seperti

kayu manis, lada, pala, jintan, kapulaga, ketumbar, cemgkih, dan lain sebagainya.

3. Bumbu Dasar

Bumbu dasar yang terdapat pada Asean Section pada dasarnya sama dengan

bumbu dasar yang ada pada masakan Indonesia karena Asean Section yang

terdapat pada Aryaduta Hotel Medan merupakan section yang menangani aneka

masakan Indonesia.

Terdapat tiga jenis warna bumbu dasar yang digunakan dalam proses memasak

masakan khas Indonesia Pada Asean Section yaitu:

(51)

b. Bumbu berwarna kuning

c. Bumbu berwarna putih

4. Bumbu Buatan

Selain aneka bumbu diatas terdapat beberapa bumbu buatan yang fungsinya sama

seperti bumbu alami. Bumbu-bumbu buatan tersebut antara lain seperti garam,

cuka, MSG, terasi, aneka kecap, aneka sauce, dan essens.

4.2.1 Bumbu Dasar Masakan Indonesia

1. Bumbu segar

Bahan atau bumbu yang digunakan dalam keadaan segar dan penyimpananya

relatif singkat, contoh : bawang merah, bawang putih, kunyit.

2. Bumbu kering

Bahan atau bumbu yang digunakan dalam keadaan kering dan jenis bumbu ini

disebut rempah – rempah atau spices

3. Bumbu buatan

Bumbu siap pakai, yang telah diproses sebelumnya contohnya cuka masak,

tempoyak aneka kecap dan saos

4. Bumbu dasar

Ramuan bumbu yang umum dipakai didapur Indonesia. Mulai dari bumbu dasar

(52)

4.2.2 Bumbu Dasar Masakan Asia

Walaupun sama-sama di benua Asia, masakan asia seperti

Cina,Jepang,Thailand dan Korea masing-masing memiliki cita rasa yang khas. Cita

rasanya lezat namun ringan, tidak menggunakakn bumbu yang terlalu tajam. Sebagai

bumbu dasar mereka biasanya hanya menggunakan bawang putih dan bawang

Bombay.

Saat ini terdapat banyak macam bumbu basah, bumbu kering, sayuran dan

bahan lainnya yang dibutuhkan untuk membuat masakan khas Asia yang sudah

tersedia, biasanya terdapat di pasar swalayan lokal. Bahan yang tidak biasa dapat

ditemukan di Toko Makanan Asia.

Daftar Istilah Bumbu Dalam Pengolahan Masakan Asia :

1. Basil

Tiga varietas basil digunakan dalam masakan Asia, semuanya sangat beraroma.

Jika tidak tersedia, gantikan basil segar manis atau daun ketumbar segar untuk

masakan dan daun mint segar untuk salad.

a. Basil Thai (bai horapha) memiliki daun yang hijau dan agak berduri halus dan

batang yang ungu. Rasanya seperti adas manis dan digunakan dalam tumisan,

kari merah dan kari hijau, dipotong halus untuk salad dan sebagai garnis untuk

sup.

b. Basil Lemon (bai manglaek) mempunyai daun-daun hijau kecil dengan aroma

lemon dan rasa pedas. Biasanya ditaburkan diatas salad atau di sup. Bijinya

(53)

c. Basil Ungu Atau Basil Suci (bai kaphrao) mempunyai daun yang

kecil,hitam,sedikit ungu kemerahan dengan aroma tajam,seperti cengkeh.

Biasanya ditambahkan di tumisan dan kari yang mempunyai rasa yang kuat.

2. Kacang Hitam

Salah satu dari pemberi rasa terpopuler di masakan cina selatan, kacang hitam

adalah kacang kedelai kering yang telah dimasak dan difermentasi dengan garam

dan bumbu. Kacang ini lunak dengan rasa yang tajam dan asin. Cuci sebelum

digunakan dan cincang kasar untuk mengeluarkan aroma. Kacang hitam tersedia

dalam bentuk kaleng atau paket, setelah dibuka langsung masukkan kedalam

wadah kedap udara dan masukkan ke lemari pendingin.

3. Kemiri

Keras, berlilin, warna krimnya sama dengan kacang macademia tapi teksturnya

lebih kering. Dibakar kemudian dijemur, biasanya digunakan untuk

mengentalkan dan menambah rasa kari dan saus. Mereka biasa disimpan di

lemari pembeku untuk mencegah tengik. Kemiri tidak boleh dimakan mentah

karena minyaknya bias menjadi racun. Lebih aman jika dimasak terlebih dahulu.

4. Kapulaga

Bumbu asli india yang sangat beraroma ini tersedia dalam bentuk berkulit, sudah

dikupas atau halus. Kapulaga oval yang berwarna hijau pucat panjangnya 1,5 cm,

memiliki aroma khas, berwarna coklat dan hitam, dan dibungkus dengan rapat.

Ebelum Ketika menggunakan kapulaga berkulit, harus dimemarkan terlebih

(54)

5. Cabai Kering

Serpihan cabai adalah cabai merah kering yang ditumbuk, biasanya dengan

bijinya (memisahkan bijinya menambah kepedasan). Disimpan di tempat gelap

dan sejuk di dalam kontainer kedap udara.

6. Cabai Merah Kering Biasa

Akan berubah bentuk dan tingkat kepanasannya bergantung dari tipe mana yang

dikeringkan (biasanya tidak ditetapkan). Rendam di air panas sampai lembut lalu

keringkan betul sebelum ditambahkan ke hidangan. Jika suka, buang bijinya

sebelum direndam untuk mengurangi kepedasan. Cabai rawitnya sangat pedas.

7. Bubuk Cabai

Dibuat dari gilingan cabai merah kering dan dapat berubah kepedasannya dari

sedang menjadi pedas. Serpihan cabai dapat diganti tapi tidak dengan bubuk

cabai meksiko yang dicampur dengan jinten.

8. Cabai Segar

Cabai mata burung adalah cabai terpedas dari semua jenisnya. Panjangnya 1-3

cm (1/2 – 1¼ inchi), biasanya tersedia segar, kering atau di acar.

9. Cabai Merah Kecil

Kira-kira panjangnya 5 cm (2 inchi) dan juga sangat pedas. Cabai ini

digunakan untuk membuat bubuk cabai dan butiran cabai.

10. Cabai Sedang

10-15 cm (4-6 inchi) panjangnya, ini yang biasa digunakan di masakan Indonesia

(55)

11. Cabai Merah Dan Hijau Besar

15-20 cm (6-8 inchi) panjangnya, lebih tebal dibanding cabai sedang. Cabai

merahnya yang matang sangat pedas.

12. Krim Kelapa Dan Susu.

a. Krim Kelapa dikenal juga dengan susu kelapa kental,diekstrak dari daging

kelapa segar dan mempunyai kekentalan, konsistensi hampir merata. Sangat

gurih.

b. Susu Kelapa diekstrak dari daging kelapa yang telah mengeluarkan krim dan

konsistensinya lebih cair. Sekali dibuka, susu atau krim tidak disimpan, jadi

bekukan sisanya. (susu kelapa tidak jernih,cairan air yang ditemukan di tengah

kelapa segar-inilah air kelapa atau jus kelapa)

13. Daun Ketumbar

Atau dikenal juga sebagai cilantro (di amerika serikat) dan Parsley Cina, semua

bagian nya beraroma-biji, daun, batang dan akar-bisa dimakan. Daunnya berbau

tanah, sedikit pedas dan digunakan dalam salad dan sebagai garnish, dan batang

dan akar dihaluskan sebagai pasta kari. Daun ketumbar yang kering tidak bisa

digunakan. Simpan daun ketumbar yang segar di dalam wadah berair bening lalu

atasnya ditutupi plastik dan simpan dilemari pendingin.

14. Bawang Putih Dan Bombay Renyah.

Ini adalah potongan sangat tipis dari bawang putih dan Bombay atau bawang

(56)

dan bias ditambahkan ke sambal kacang. Tersedia dalam paket atau bisa

disiapkan sendiri di rumah

15. Jinten.

Kecil coklat pucat, biji aromatic mempunyai aroma tanah yang hangat. Jinten

halus adalah komponen dasar dari pasta kari dan campuran bumbu lainnya.

Jinten hitam bentuknya lebih kecil dan lebih hitam dari jinten biasa dan rasanya

lebih manis.

16. Daun Kari.

Kecil, berkilau, ujungnya lancip dari pohon lokal Asia yang mempunyai aroma

pedas dan biasa digunakan di India Selatan, Sri Lanka dan Malaysia. Untuk

memberikan aroma khusus untuk kari dan hidangan yang terbuat dari sayuran.

Gunakan seperti daun salam dan buang sebelum disajikan.

17. Daikon

Banyak digunakan di masakan Jepang dan Cina,sejenis wortel-bentuk lobak

putih dapat tumbuh sampai 30 cm (12 inchi) panjangnya. Mempunyai rasa dan

tekstur seperti lobak biasa dan diparut dan ditambahkan ke hidangan yang

direbus atau dicampur dengan cincangan halus cabai sebagai acar.

18. Dashi

Terbuat dari kelp (kombu) dan ikan kering (bonito). Ini adalah dasar kaldu yang

digunakan di masakan Jepang. Tersedia dalam bentuk butir atau bubuk yang

dilarutkan di air panas untuk membuat kaldu.

(57)

Di Asia, terong ada berbagai macam bentuk, ukuran dan warna.

a. Terong Polong kecil,berisi,bola hijau yang tumbuh berkelompok dan rasanya

pahit. Biasanya digunakan utuh di kari Thai atau mentah di salad.

b. Terong Kecil biasa dipanggil bayi dan terong Jepang, biasa digunakan di kari

India dan masakan vegetarian dimana mereka bias menyerap rasa; terong yang

biasa digunakan di masakan barat dapat digantikan.

20. Fenugreek

Bahan penting dalam masakan India, biji yang dikeringkan dari tanaman ini

kecil, berbentuk bujur dan berwarna orange-kecoklatan. Biasanya digoreng

kering lalu dikeringkan dan ditambahkan ke pasta kari. Di Srilanka beberapa biji

sering digunakan utuh di kari seafood. Gunakan secukupnya karena rasanya bias

menjadi pahit.

21. Saus Ikan

Cair, bening, coklat, saus yang asin dengan karakteristik berbau “ikan” dan

beraroma tajam, adalah bahan penting di masakan Thai, Vietnam, Laos dan

Kamboja. Dibuat dari udang atau ikan kecil yang difermentasi di bawah

matahari. Aroma yang kuat bias dikurangi saat dimasak dengan bahan yang lain.

22. Nori

Ini adalah bahan yang biasa dugunakan yang berasal dari rumput laut kering

yang digunakan di masakan Jepang dan Korea. Ada yg berbentuk lembaran

(58)

langsung untuk menyegarkan dan mengeluarkan aroma yang enak. Simpan di

container kedap udara atau di lemari pembeku.

23. Oyong

Biasa disebut juga “Jari Gadis”, sayuran asli Afrika ini bentuknya kecil, terdiri

dari 5 sisi, lancip disalah satu ujungnya dan mengandung biji putih kecil; oyong

mempunyai sifat seperti agar-agar (gluten) setelah dimasak. Banyak dipakai

dimasakan India, biasa dipakai pada kari dan tumisan, sebagai bahan isian dan

digoreng atau dijadikan acar.

24. Saus Tiram

Kental,halus,saus berwarna coklat tua dengan rasa gurih, asin, sedikit manis.

Walaupun terbuat dari tiram dan kecap, tapi saus ini tidak amis.

25. Gula Palem

Dibuat dari rebusan getah dari beberapa macam pohon palem, termasuk palem

palmyra dan gula palem dari India. Warna gula palem mulai dari emas pucat

sampai coklat tua. Dijual dalam bentuk balok atau di dalam toples. Gula palem

itu tebal, mudah hancur, dan bisa diparut atau dilelehkan sebelum digunakan.

Gula palem halus dapat digunakan sebagai pengganti.

26. Saus Plum

Asam-manis,saus yang mirip selai ini biasa digunakan di masakan Cina dan

sebagai cocolan dengan daging goreng dan makanan ringan. Dibuat dari plum,

(59)

27. Anggur Beras

a. Anggur Beras Cina atau dikenal sebagai Shaosing adalah saus berwarna

kuning cerah dengan rasa gurih dan manis.

b. Mirin berwarna keemasan, anggur beras yang dimaniskan.

c. Sake adalah minuman alcohol Jepang yang berwarna cerah yang terbuat dari

beras yang difermentasi. Harus digunakan setahun setelah pembuatan dan

sekali dibuka, secepat mungkin akan mulai kehilangan rasanya.

28. Cuka Beras

Cuka bening, berwarna kuning pucat, ringan dan berasa manis ini dibuat dari

fermentasi beras. Jika ditambah air, Anggur cuka putih atau cuka lainnya bisa

digantikan.

29. Bubuk Dan Benang Saffron

Terbuat dari bunga benang yang dikeringkan untuk menambahkan warna kuning

tajam dan menambahkan rasa yang khas pada makanan. Tersedia dalam bentuk

benang oranye cerah atau halus berbentuk bubuk. Benang saffron biasanya

direndam sedikit di air hangat sebelum digunakan lalu diperas untuk

mengeluarkan warnanya kedalam air. Benang dan cairannya, keduanya

ditambahkan ke dalam masakan untuk memberikan karakteristik warna yang

khas dari saffron tersebut.

30. Sambal Ulek

Ini adalah adonan pedas yang dibuat dari cabai merah segar, ditumbuk dan

(60)

Malaysia dan bisa digunakan sebagai pengganti cabai segar di beberapa resep.

Ditutup, itu akan terjaga selama sebulan di lemari pendingin.

31. Minyak Wijen

Ini berwarna kuning cerah, minyak yang sangat beraroma ini diperas dari biji

wijen putih panggang dan kuat, kaya rasa, berasa kacang-kacangan. Ini

digunakan sebagai perasa di masakan Cina, Korea, dan Jepang dan tidak

digunakan untuk menggoreng. Simpan di tempat yang sejuk, tapi tidak di dalam

lemari pendingin dimana itu akan membuatnya keruh. Minyak wijen yang

diperas secara dingin, diperas dari biji yang mentah dan mempunyai rasa yang

sedikit dan tidak bisa digunakan sebagai bahan pengganti.

32. Biji Wijen

Bentuknya kecil, oval, biji kaya akan minyak yang termasuk tanaman menahun,

biji wijen digunakan di seluruh Asia untuk menambah rasa dan sebagai isi

protein tertinggi.

a. Biji Wijen Putih adalah yang paling banyak. Dipanggang dan ditumbuk, biji

wijen putih adalah bahan yang paling diperlukan di saus Jepang dan Korea,

saus cocolan dan untuk memarinade,. Biji yang utuh biasa digunakan sebagai

garnish untuk makanan yang lezat dan hidangan yang manis dan roti, dan biji

yang diperas dibuat menjadi bermacam pasta. Biji wijen Jepang

b. Biji Wijen Hitam lebih mempunyai rasa yang membumi. Mereka digunakan

sebagai taburan wijen dan rumput laut, di pelengkap masakan Jepang dan di

(61)

33. Bawang Merah Asia.

Bawang kecil berwarna merah-keunguan ini tumbuh dalam 1 umbi, seperti

bawang putih dan mereka dijual perbagian yang kelihatan seperti bawang putih

yang besar. Mereka mempunyai rasa yang terkonsentrasi dan mudah diiris dan

mudah digiling. Jika tidak tersedia, bisa digantikan dengan bawang merah

Perancis atau bawang Bombay coklat atau merah.

34. Pasta Udang (Terasi)

Dikenal juga sebagai blachan, pasta udang tipe ini digunakan di masakan

Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Dibuat dari udang kecil atau udang yng telah

dikeringkan, diasinkan dan ditumbuk. Dijual dalam bentuk balok, pasta udang ini

mempunyai bau yang tajam dan ketika dibuka, harus di bungkus dalam plastik,

ditutup di wadah kedap udara dan disimpan di lemari pendingin atau lemari

pembeku (ini untuk mengurangi aroma pasta yang tidak memerlukan

pendinginan). Gunakan seperlunya; selalu bakar atau goreng sebelum

ditambahkan ke hidangan.

a. Bagoong dikenal juga dengan saus udang, lembut, pasta kental yang dibuat

dari udang atau semacam udang yang diasinkan dan difermentasi di dalam

panci tanah liat. Mempunyai bau dan rasa yang tajam, dan digunakan di

masakan atau pelengkap, terutama di Filipina.

35. Saus Kedelai (Kecap)

Kecap dibuat dari fermentasi kacamg kedelai, biji dipanggang (biasanya gandum,

(62)

gurih dan asin, digunakan di masakan Asia dan perlu untuk rasa dan warna di

berbagai hidangan.

a. Kecap Jepang juga dikenal sebagai shoshoyu, sedikit lebih asin dan lebih

cerah dan lebih manis disbanding kecap pada umumnya. Karena dibuat secara

alami, harus didinginkan setelah dibuka.

36. Daun Bawang

Disebut juga bawang Bombay hijau dan Scallions, ini adalah bawang yang belum

matang yang ditarik sebelum umbinya mulai terbentuk dan dijual seikat dengan

akar yang masih utuh. Buang akar dan bagian dasar batangnya dan cuci batang

daunnya dengan benar sebelum digunakan. Daun bawang menambahkan warna

dan rasa bawangnya ringan dan diperlukan sedikit pemasakan.

37. Anis Bintang (Bunga Lawang/Pekak)

Biji yang berbentuk bintang dan kering yang berasal dari Cina, anis bintang

ditambahkan khusus untuk masakan daging yang dimasak dengan api kecil

dalam waktu lama dan unggas dan bahan ini adalah komponen dari lima bubuk

bumbu. Tersedia dalam bentuk utuh atau halus.

38. Asam Jawa.

Pohon asam jawa tropis buahnya besar dan coklat. Buahnya berasa asam dan

mempunyai daging berserat dan biji didalam buahnya. Rasa yang biasanya

terdapat di masakan Asia, asam jawa tersedia di dalam botol sebagai konsentrat

(juga dikenal sebagai asam jawa puree), cairan coklat pekat, dan asam jawa yang

(63)

39. Kunyit

Adalah bumbu yang rasanya pahit yang berasal dari akar yang tanamannya masih

satu keluarga dengan jahe. Kunyit digunakan untuk memberikan warna kuning

cerah, tersedia dalam bentuk kering dan halus, juga sebagai bumbu utama dalam

kebanyakan bumbu kari. Kunyit segar cara penggunaannya sama dengan jahe

segar. Simpan di dalam kantung plastik dan masukkan ke dalam lemari

pendingin.

40. Daun Mint Vietnam

Juga disebut daun laksa dan daun mint kamboja, tanaman merambat ini memiliki

daun yang ujungnya lancip, kecil, dan rasa yang tajam dan daun ini tidak

termasuk dalam keluarga daun mint, meskipun namanya mirip. Aromanya mirip

daun ketumbar tapi agak lebih tajam dan bisa dimakan mentah dalam salad.

41. Wasabi

Juga dikenal sebagai lobak jepang, ini adalah pasta yang pedas yang terbuat dari

akar hijau dari wasabi, yaitu tumbuhan lokal Jepang. Ini digunakan sebagai

pelengkap dalam hidangan seafood dan ini sangat sangat pedas, jadi gunakan

secukupnya.

42. Kastanye Air

Daging akarnya berwarna putih dan ini adalah jenis dari rumput air dan yang

paling dicari adalah rasa manisnya dan teksturnya yang renyah, yang tidak akan

berubah walaupun dimasak. Kastanye air digunakan di Cina dan Asia Tenggara

(64)

dalam keadaan segar; potong ujungnya yang berkayu, kupas kulitnya dan

masukkan kedalam air untuk mencegah perubahan warna.

43. Watercress

Diperkenalkan di Asia oleh bangsa Inggris, rasanya pedas biasa ditambahkan

kedalam sup dan sayuran kukus dalam masakan Cina, dan ini digunakan didalam

salad di Thailand, Laos dan Vietnam dan sebagai garnish di Jepang.

44. Pembungkus

Ini adalah adonan tepung yang tipis digunakan untuk membungkus makanan

yang sekali makan. Mereka tersedia dalam bentuk segar dan beku; cairkan

sebelum digunakan. Gunakan satu persatu bahan pembungkus dan tetap jaga

yang lain tetap tertutup dengan kain lembab agar yang lainnya tidak kering.

a. Pembungkus Won Ton, berbentuk kotak tipis yang terbuat dari adonan tepung

gandum dan telur.

b. Pembungkus Lumpia, berbentuk kotak atau bulat dan terbuat dari adonan

tepung gandum dan telur.

c. Pembungkus Gow Gee, bentuknya bulat dan terbuat dari adonan tepung

gandum dan air.

d. Pembungkus Berbahan Bera, bentuknya tipis seperti kertas dan terbuat dari

adonan tepung beras, air dan garam. Basahi dengan air sebelum digunakan

Gambar

Gambar 2. Bumbu Basah
Gambar 3. Bumbu Halus
Gambar 2. Dry Store
Gambar 3. Stove

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan lain yang sering timbul dalam penanganan dan penggunaan cleaning supplies di hotel Aryaduta Medan yaitu Kelalaian petugas saat melakukan pekerjaan membersihkan

Kitchen adalah cermin dari kualitas hotel yang akan dinilai makanan dan minuman oleh tamu pada saat menginap di suatu hotel serta kemampuan semua karyawan di bagian kitchen dalam

karyawan dapat terpelihara dengan baik, di dalam suasana disiplin yang tinggi.. Taufik Hidayat : Peranan Pekerjaan Housekeeping Department Di Best Western Hotel Asean

4.3 Pelaksanaan Penanganan Standar Operasional Prosedur Butcher pada Hotel Pada Spoon Dining Kitchen Grand Aston Ctiy Hall Medan Standar Operasional Prosedur (SOP)

Adapun batasan masalah yang penulis lakukan, yakni mengenai bagaimana upaya penerapan disiplin untuk meningkatkan kinerja pramusaji pada Hotel ASEAN Internasional Medan?. Selain

Sesuai dengan judul “ Penanganan Market List Dan Penyimpanan Bahan Makanan Perishable Pada Dapur Utama Hotel Aryaduta Medan ”.. Maka penulis membatasi masalah

Dalam penyimpanan bahan perishable di cold kitchen hotel Santika Premiere Dyandra Medan merupakan kegiatan yang sangat penting, oleh karena itu dalam

Kesalahan yang dialami seorang Concierge di Hotel Aryaduta Medan ter- hadap barang bawaan tamu check in seperti keterlambatan Concierge dalam pengantaran barang bawaan